net/publication/327579434
ANALISA UNJUK KERJA BOILER TIPE PIPA AIR MELALUI GAS BUANG
CITATIONS READS
0 1,070
1 author:
Junaidi Jn
Universitas Harapan Medan ,Indonesia
106 PUBLICATIONS 253 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Analisa Pahat Potong HSS Dengan Material Besi Cor Pada Mesin Bubut Universal. View project
Optimasi pemanfaatan limbah buah salak sebagai bahan bakar alternatif bioetanol View project
All content following this page was uploaded by Junaidi Jn on 11 September 2018.
ABSTRAK
Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin ketat. Dewasa ini
kebutuhan energi baik di Indonesia maupun dunia semakin meningkat. Banyak usaha-usaha yang telah dilakukan guna
memenuhi kebutuhan akan energi tersebut antara lain dengan memanfaatkan sumber daya alamiah maupun pemanfaatan
bahan bakar konvensional. Untuk itu penulis menganalisa efisiensi boiler berdasarkan rugi-rugi yang terdapat pada
sistem kerja boiler, dalam penganalisaan penulis juga dibantu dengan menggunakan Water and Steam Properties for
Windows. Dari hasil analisa dan perhitungan tersebut dapat diperoleh nilai efisiensi yaitu sebesar 67,87 % dengan energi
input bahan bakar yang diberikan ke fluida kerja (air) serbesar 266.439,3305 MJ/hari yang menghasilkan energi uap
panas sebesar 33.140,9169 MJ/hari. Energi tersebut di pengaruhi oleh kualitas bahan bakar, agar efisiensi boiler
maksimal untuk itu diperlukan penyortiran bahan bakar serta perlakuan khusus agar kualitas bahan bakar tetap terjaga.
Seiring dengan berjalannya waktu unjuk kerja dari suatu alat (boiler)
yang semakin ketat. Dewasa ini kebutuhan energi 2.1 Boiler sebagai peralatan penghasil uap
baik di Indonesia maupun dunia semakin Penggunaan tenaga uap sebagai salah satu
meningkat. Banyak usaha-usaha yang telah unsur sumber daya telah dirintis sejak abad ke 18,
dilakukan guna memenuhi kebutuhan akan energi tenaga uap merupakan salah satu sumber energi
tersebut antara lain dengan memanfaatkan sumber yang kini banyak dimanfaatkan oleh seluruh umat
konvensional. Pemanfaatan sumber daya alamiah Mula-mula orang membuat uap dengan
seperti air sangat menguntungkan hal ini dapat mempergunakan Shell Boiler, yaitu ketel yang diisi
dilihat dari segi lokasi yang tidak begitu jauh, dengan air kemudian dipanaskan pada bagian
sedangkan pemanfaatan sumber daya dengan bawahnya selanjutnya ketel-ketel ini mengalami
berupa Bahan Bakar menguntungkan juga. perkembangan sampai dibuat ketel pipa air yang
Pengefisiensian bahan bakar bisa dilakukan memiliki kapasitas dan efisiensi yang lebih baik.
dengan mengoptimalkan efisiensi boiler sebagai Uap merupakan salah satu media yang paling
alat penghasil uap, untuk mengetahui seberapa berguna dalam pemanasan di industri, uap ini
besar nilai efisiensi boiler yang digunakan dapat banyak digunakan karena memiliki berbagai
diketahui melalui beberapa cara. Penghitungan keuntungan apabila dibandingkan dengan sistem
efisiensi boiler dilakukan setelah Performance Test yang lainnya. Uap tersebut dapat dihasilkan dari
ii
sebuah alat yang dikenal dengan Ketel Uap atau namun molekul itu belum mampu untuk
Ketel Uap (Boiler) merupakan salah satu tersebut terus dipanasi sampai temperatur didih air
0
pesawat kalori yang digunakan untuk mendidihkan (100 C) maka molekul-molekul air tersebut
air menjadi uap, dimana uap yang terbentuk dapat mampu melepaskan diri dari lingkungannya dan
menggerakan mesin tenaga misalnya turbin uap. mampu melepaskan diri dari gaya tarik menarik
Jika air dalam bejana dipanaskan maka suhu akan antara molekul-molekul air tersebut. Peristiwa
naik dan pada suhu tertentu akan terbentuk proses penguapan dan molekul-molekul tersebut
gelembung-gelembung uap air yang terkumpul di disebut molekul uap dan uap yang terbentuk dari
dalam ruang uap di atas permukaan air yang mana proses penguapan disebut uap kenyang.
jenuh, dimana suhunya sama dengan suhu air yang Q (kcal / Kg)
sedang mendidih. Besarnya tekanan uap jenuh ini Ganbar. 1. Proses penguapan air pada tekanan
air/uap jenuh tersebut maka akan semakin tinggi Proses 1 – 2=proses pemanasan air dari cair
pula tekanannya. Jika katup saluran uap dibuka menuju suhu penguapan.panas yang diperlukan
2.2 Prinsip Pembentukan Uap Dalam Boiler Q2 - 3 = m x Lh, yang mana pada proses ini terjadi
bergerak bebas dalam lingkungannya. Molekul Proses 3 - 4 = uap jenuh, Q 3 - 4 = m x Cp (t4 – t3)
tersebut tidak akan meninggalkan lingkungannya Proses 4 - 5 = uap jenuh yang bertekanan
itu sendiri, apabila air tersebut dipanasi maka Ketel uap diklasikfikasikan menjadi 3 golongan
ii
*ketel lorong pipa api
memproduksi uap sebanyak 10 ton uap per jamnya Gambar. 3. b Ketel uap pipa lorong api
Keuntungan dan kerugian ketel uap pipa api Ketel-ketel air atau uap dalam pipa atau tabung-
Keuntungan ketel uap pipa api : tabung yang dipanasi oleh api atau asap dibagian
b.Umumnya digunakan untuk kapasitas dan sedang yaitu antara 45 kg/cm2 sampai 140 kg/cm2,
tekanan uap yang rendah. dengan produksi uap yang diperoleh mencapai
c.Biaya pemasangan tidak tinggi. 1000 ton uap per jamnya. Ketel uap jenis ini
Kerugian ketel uap pipa api : memiliki efisiensi lebih besar dibanding ketel-ketel
b.Kapasitas uap yang kecil. Keuntungan dan kerugian ketel uap pipa air
c.Waktu yang dibutuhkan guna mencapai tekanan *Keuntungan ketel uap pipa air :
besar.
ii
Ketel air dengan perencanaan khusus merupakan Dimana : Tg = temperatur keluar dari pipa-pipa
b.Untuk dapat mempergunakan air dengan kualitas Pdry = berat gas buang (kg)
c.Agar daya yang dihasilkan akan lebih besar dibutuhkan untuk membakar secara sempurna,
dAgar dapat menghemat pemekaian bahan bakar dalam aplikasi dibutuhkan lebih dari udara teoritis
E 0 BLR =
O2 0,5 x CO
x 100 %
0, 2682 x N 2 O2 0,5 x CO
ii
menyebabkan terjadinya suhu yang sangat tinggi
bahwa sulfur (S) dan hidrogen (H), keduanya 2.4.1.Kerugian kalor yang disebabkan
ii
2.4.2.Kerugian kalor disebabkan kandungan air lain-lain.
Kerugian ini disebabkan adanya kandungan atau pun pembukaan dari katup-katup yang
air sebagai hasil reaksi pembakaran hidrogen sebelumnya telah ditentukan sesuai prosedur.
dengan oksigen sehingga akan mempengaruhi nilai 3)Pengaturan pengoperasian pada beban yang
kalor yang dihasilkan. Besarnya nilai ini dapat dibutuhkan dengan tujuan untuk mendapatkan
Adalah kerugian yang terjadi karena kalor yang kemudian dilakukan perhitungan atau evaluasi
dalam prakteknya. a)Cek dan kalibrasi alat ukur atau menyiapkan dan
Performance test dilaksanakan di bawah koordinasi d)Unit harus beroperasi dalam keadaan steady tidak
enjinir efisiensi yang dibantu oleh enjinir-enjinir kurang dari satu jam sebelum test dilakukan. Pada
terkait dari peralatan yang bersangkutan. saat pengujian, semua parameter operasi yang
1)Pengecekan dan pengkalibrasian alat-alat ukur baik, dapat dilaksanakan data yang diperlukan.
bagi data yang diperlukan, agar data yang didapat Pencatatan data dilakukan secara periodik dalam
mewakili kondisi dari benda kerja yang diukur, jangka waktu yang telah ditetapkan (Setiap jam).
baik untuk tekanan, temperatur, aliran massa dan Pencatatan data dilakukan secara serentak.
ii
3.2.Perhitungan energi masuk dan energi-energi yang hilang
Setelah melewati prosedur performance test yang biasanya terdapat pada gas buang serta yang
disebutkan diatas, maka data-data yang telah terbuang secara konveksi dan radiasi, metode ini
diperoleh dapat diolah/dilakukan perhitungan. memerlukan data-data lengkap yang disertai suatu
Dalam melakukan perhitungan ini dilandasi dengan instrumen pengukuran yang lengkap sehingga
beberapa asumsi-asumsi antara lain: dapat diperoleh hasil yang cukup akurat.
ii
kJ kJ MJ
hinDEA = 334,9 ( ) = 21.098.700 ( ) = 21.098,7 ( )
kg hari hari
0
kJ
houtBO = 3154,2 ( ) Efwout = m S x hinBO
kg
kg kJ
Temperatur keluar Deaerator (T inDEA) = 97,7 = 63.000 ( ) x 409,18 ( )
Hr kg
kJ
o
C houtDEA = 409,18 ( ) kJ MJ
kg = 25.778.340 ( ) = 25.778,34 ( )
hari hari
Kg
Tekanan uap: 35 ( ) 3.432.328 (Pa) Temperatur fluida sebelum masuk ke deaerator
cm 2 G
akan lebih kecil dari temperatur fluida yang keluar
Kapasitas uap : 60 ton/h (dirata-ratakan)
dari deaerator dikarenakan adanya transfer energi
Efisiensi pembakaran ialah suatu ukuran
panas dari gas panas sisa pembakaran ke air pengisi
seberapa efektipnya kandungan panas pada bahan
boiler yang sebagian besar energi panas tersebut
bakar dalam proses pembakaran. Berdasarkan data-
diperoleh dari gas hasil pembakaran yang
data di atas yang diambil dari lapangan dapat
kemudian ditransfer melalui bidang pemanas.
diperoleh nilai-nilai energi bahan bakar yang
Besarnya nilai energi feedwater yang masuk ke
masuk ke furnance.
boiler dan deaerator memiliki nilai yang berbeda-
Energi input bahan bakar (EinBB)
beda, hal ini tergantung laju aliran bahan bakar
0
(EinBB) = m BB x LHV dengan nilai kalor hasil pembakaran yang tidak
ii
besar kalor yang ditransfer maka laju penguapan
kg kJ 0 0
= 63.000 ( ) x [409,18 + (0,554 x m aktual = AFRtaktual x m BB
Hr kg
AFRtaktual =
kJ
210, 950 )]
kg % N2
x mol C - 0, 5 mol N
kJ MJ % CO % CO 2
= 33140916,9 ( ) = 33.140,9169 ( ) 0, 79
hari hari
Rasio udara bahan bakar (AFR) meupakan =
ii
CO = jumlah kandungan karbon monoksida dalam Tgb = temperatur gas buang (oC)
CO2 = jumlah kandungan karbon dioksida dalam M= % moisture dalam 1 kg bahan bakar = 0%
kering / kg bb)
Dimana : Dimana :
Cp udara = panas jenis gas buang (oC) % Cb = persen berat karbon yang terbakar dalam
ii
% CO = persen karbon monoksida pada gas = 26952711,26 kJ / hari
% CO2 = persen karbon dioksida pada gas buang Energi rugi – rugi yang tidak terhitung lainnya
= 9,76% (ERUL)
EICL dalam satu hari adalah 277, 1810 (kJ / kg bb) ERUL = (LHV – ((ms/mf) x (X.hs – hfw) + ELDG +
Energi rugi- berupa uap air pada gas buang.( EML) EML + EMCAL + EICL))
EML = (M + 9 H2) . (hs – hW) (kj/kgbb) = (38687, 880 kJ / kg) – ((82500 / 6100)
hs = entalpi uap super panas pada temperatur gas 210, 950 kJ / kg)) + 38201056, 26 kJ
hW = entalpi air pada temperatur gas buang (kj/kg) 1533559, 371 (kJ / kgbb)
Untuk Tgb lebih dari 300 0C ERUL dalam satu hari adalah 24066, 26 (kJ/kgbb )
Untuk Tgb kurang dari 300 0C ERT = EMCL + EIC L+ EMCAL + ELDG + ERUL (kj /kgbb)
hs - hW = 2492,6 + (1,926 + Tgb) – (4,187 x Tud) ERT dalam satu hari adalah 24066, 26 kJ/kgbb
(4,187 x 30) 0C
= 1222246, 665 kJ / kg bb
x 5532, 7 kg / hari
ii
Perhitungan berat gas buang: Perhitungan rugi kalor pada gas buang (LDG):
Eo BLR =
O2 0,5 x CO
x 100 %
0, 2682 x N 2 O2 0,5 x CO
3,78
100 - 0,8 0 0,75 0,2 1, 85 0,15 0,2 0 00,10,2
=
12, 08 0, 5 x 0 = 0,0388
x 100 %
0, 2682 x 85, 67 12, 08 0, 5 x 0
HBK =
= 10, 85556 %
14500 x 0,8 C fd 0,75 0,2 C fh 0,15 0,2 C eh C ah 0,1
Perhitungan rugi kalor yang disebabkan
100
kandungan air dalam bahan bakar:
Ma x (h ah ' h ah
=
LMA = x 100 %
HLG 14500 x 0,8 0 0,75 0,2 1, 85 0,15 0,2 0 00,10,2
100
=
ii
Perhitungan rugi kalor kandungan air dalam 4.KESIMPULAN DAN SARAN
Boiler 100 % LDG LO LMA LUC LRAD LMFair dalam bahan bakar sebesar 2, 7523
kandungan
% dan 2, 95891 % .
= 100 % - (0, 30533 % + 8, 8638 % + 0,
*Perhitungan kerugian kalor disebabkan
01690 % + 14, 12131% + 11, 4258
kandungan air dalam pembakaran hidrogen sebesar
%)
8, 5876% dan 7, 9608% .
= 62, 5582 %
4.2Saran
ii
DAFTAR PUSTAKA 6.Ir. M. J. Djokosetyardjo, Ketel Uap, Edisi ke – 2,
1.Archie W. Culp, Jr, Prinsip - Prinsip Konversi PT. Pradnya Paramita 1989.
ii