18
19
d. SISTEM KONTROL
Sistem Kontrol dapat dipandang sebagai sistem dimana suatu
masukan atau beberapa masukan tertentu digunakan untuk
mengontrol keluarannya pada nilai tertentu, memberikan urutan
kejadian tertentu, atau memuculkan suatu kejadian jika
beberapa kondisi tertentu terpenuhi. Sederhananya, sistem
kontrol merupakan proses pengaturan atau pengendalian
terhadap satu atau beberapa besaran (variabel atau parameter)
sehingga berada pada suatu harga atau range tertentu. Contoh
variabel atau parameter fisik, adalah: tekanan (pressure), aliran
(flow), suhu (temperature), ketinggian (level), pH, kepadatan
(viscosity), kecepatan (velocity), dan lain-lain.
Hubungan sebuah sistem dan proses dapat diilustrasikan
seperti terlihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.
INPUT OUTPUT
PROSES
OPERATOR
G
PABRIK
a
TANGKI
POMPA
m
b
a
r
1
.
Gmabar 4.2 Contoh Sistem Kontrol
Set Point
G
Level
a Transducer
CONTROLLER
m
b TANGKI PABRIK
POMPA
a
r
Solenoid
1
.
Gambar 4.3 Sistem Kontrol Otomatik
INPUT OUTPUT
PROSES
INPUT OUTPUT
PROSES
4.2.1 SpeedtronicTM
SpeedtronicTM adalah suatu sistem kontrol, proteksi dan
monitoring pada turbin yang telah dikembangkan oleh GE (General
Electric) dalam sistem pengaturan. Dengan semakin kompleksnya
pengontrolan untuk turbin SpeedtronicTM pun terus berkembang
mulai dari SpeedtronicTM Mark I hingga yang terakhir
SpeedtronicTM Mark VI. PT. PJB UP MUARA KARANG
menggunakan SpeedtronicTM Mark VI sebagai kontroler dalam
proses produksi listrik di PLTGU blok 2. Tujuan sistem kontrol dan
proteksi ini adalah menghasilkan output yang maksimal untuk
melindungi turbin dari kerusakan saat turbin dalam kondisi operasi
sehingga lifetimenya dapat bertahan lebih lama
SpeedtronicTM adalah sistem kendali turbin yang bersifat
programmable yang didesain sesuai dengan kebutuhan industry
tenaga modern untuk sistem turbin yang bersifat kompleks dan
dinamis. SpeedtronicTM menggunakan tiga buah modul kontrol,
masing-masing <R>, <S>, dan <T> yang identik untuk menjalankan
keseluruhan algoritma kendali yang vital, proses sinyal proteksi, dan
proses sekuensial. Konfigurasi inilah yang disebut TMR (Triple
Modular Redundant) yang mana mempunyai redundansi untuk
Interface Operatornya. Untuk fungsi proteksi dijalankan oleh tiga
prosessor proteksi <X>,<Y> dan <Z> pada core <P>. Untuk
konfigurasi secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini.
28
Heavy Industry”.
Turbin ini terdiri dari dua bagian yaitu HP dan LP. Pada rotor
tingkat sudu. Rotor HP dan LP terpasang pada satu poros yang dikopel
terdiri dari 2 journal bearing dan 1 thrust bearing. Turning gear juga
otomatis.
Qty.
Main Oil Reservoir
1
Qty.
Oil Vapor Extractor
1
Centrifugal pump,
Qty. Main Oil Pump
mounted on the forward
1
end of the turbine shaft
Auxiliary Oil Pump AC motor driven
Qty.
(HP) centrifugal pump with
1
Lubrication and automatic starting device
Control Oil Qty. Auxiliary Oil Pump AC motor driven
System 1 (LP) centrifugal pump with
automatic starting device
Qty. Turning Oil Pump AC motor driven
1 centrifugal pump with
automatic starting device
Qty. Emergency Oil DC motor driven
1 Pump centrifugal pump with
automatic starting device
Qty. Oil Purifier Filter type
1
35
Gambar 4.11 LP Steam Flow dan Control Oil (Hp Oil) Flow
LP Stop Valve. HP Stop valve terdiri dari dua buah valve sedangkan LP
Stop Valve hanya satu buah valve.