Anda di halaman 1dari 17

Kecelakaan Kerja Alat

Berat
Ginanjar Rizki Purwomanunggal
3.12.13.0.08
KS-2A
Operator Bulldozer Meninggal
Setelah Terjepit diantara Roda
Crawler dan Fender
Pendahuluan
Pada tahun 2010 terjadi kecelakaan kerja yang
mengakibatkan seorang operator alat berat yang
merangkap sebagai supervisor tewas karena cidera
yang diterimanya akibat kaki kirinya terjepit diantara
roda crawler dan fender bulldozer yang
dioperasikannya.
Korban bekerja di salah satu kontraktor di Washington
DC, berumur 68 tahun dan memiliki pengalaman kerja
48 tahun mengoperasikan bulldozer dan alat berat
lainnya.
Korban mengalami kecelakaan kerja saat
mengoperasikan bulldozer Caterpillar D4H Series II
Tempat
Terjepit
Urutan Kejadian
Pada pukul 7.40 operator keluar melalui sisi kanan bulldozer untuk memberikan
intruksi kepada sopir dump truck tentang letak pembongkaran tanah urugan yang
dibawa. Dia meninggalkan bulldozer dalam keadaan mesin menyala dan tidak
mengunci parking brake nya.
Setelah memberi intruksi, operator kembali ke bulldozer dan naik ke kabin
operator melaui sisi kiri dengan memanjat melalui roda crawler dan tanpa
sengaja siku operator menghamtam tuas transmisi yang mengubahnya dari netral
menjadi reverse (berjalan mundur).
Ketika bulldozer mulai berjalan mjundur, kaki kiri operator tertarik oleh roda
crawler dan kemudian terjepit diantara roda crawler dan fender. Operator terseret
beberapa meter sebelum akhirnya bulldozer berhenti.
Sopir dump truck yang melihat kejadian tersebut langsung menghubungi petugas
medis. Petugas dating 3 menit kemudian dan membawa korban ke rumah sakit.
Setelah mendapat perawatan selama 15 hari, korban akhirnya meninggal.

Posisi Transmisi dan Parking brake saat Kecelakaan

Posisi Transmisi
Netral

Posisi parking
brake tidak aktif
Posisi Transmisi dan Parking Brake
yang Benar

POSISI PARKING
Posisi Transmisi BRAKE AKTIF
Netral
Posisi Operator Saat Terjebak
Posisi Transmisi dan Parking Brake
Posisi Bulldozer dan Dump Truck
Saran
Sebelum meninggalkan bulldozer, operator harus
mengikuti prosedur dari perusahaan pembuat alat berat
untuk mencegah alat berat dapat bergerak setelah
ditinggalkan.
Kontraktor seharusnya memngembangkan dan
menerapkan progam keselamatan tertulis yang mencakup
prosedur keluar masuknya operator dan mengamankan
bulldozer ketika ditinggalkan tanpa pengawasan.
Kontraktor sebaiknya memasang penghalang pada sisi
kanan kabin agar operator keluar melalui sisi kiri dan
untuk mengingatkannya mengaktifkan parking brake.
Operator Meninggal setelah
Tertusuk Pohon oleh Ecavator
Urutan Kejadian
Pada tanggal 21 Februari 2006, operator alat berat berusia 47 tahun, yang bekerja pada
perusahaan konstruksi meninggal setelah tertusuk ke sebuah pohon dengan kabin dari
excavator hidrolik yang dia operasikan (Lihat Gambar 2.5). Pada saat kejadian, korban diminta
oleh pemilik perusahaan untuk memindahkan kotoran, puing-puing, dan mengurug galian
dengan pasir di sebuah proyek pembangunan perumahan. Pukul 13.00, pemilik perusahaan
meninggalkan lokasi proyek selama 20 menit. Ketika dia kembali, pemilik perusahaan melihat
bahwa excavator telah diparkir di sekitar galian dan korban telah tertusuk pohon dan
tertabrak excavator. Excavator memiliki tuas pengunci yang mengunci gerakan boom, arm,
dan bucket serta fungsi swing excavator; tetapi pada saat itu kunci belum diaktifkan. Pemilik
perusahaan menuju ke sisi lain dari pohon, menjangkau excavator dan mendorong joystick
kiri. Karena tuas pengunci tidak diaktifkan, pemilik perusahaan mampu mengubah excavator
untuk membebaskan korban. Excavator berayun untuk membebaskan korban tetapi kabin
menusukan pemilik perusahaan ke sisi lain dari pohon. Pemilik berteriak minta tolong.
Sementara itu, ia mampu mendorong kontrol untuk mengubah excavator untuk membebaskan
dirinya sebelum pekerja lain tiba. Seorang pekerja menelepon 911 dan layanan darurat medis
(EMS) tiba beberapa menit. Korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Pemilik
perusahaan menderita patah rusuk dan paru-paru tertusuk, dan dibawa dengan helikopter ke
rumah sakit. Dia pulih dan kembali bekerja satu bulan kemudian
Kabin operator
Posisi Korban dan Excavator
Saran
Kontraktor harus memastikan operator alat berat benar-
benar mengerti dan mengikuti prosedur keselamatan yang
disyaratkan oleh produsen alat.
Pengusaha harus melakukan survei lokasi kerja selama fase
perencanaan setiap proyek konstruksi untuk mengidentifikasi
potensi bahaya dan mengembangkan dan menerapkan sesuai
langkah-langkah pengendalian untuk melindungi pekerja.
Produsen alat harus memastikan prosedur keselamatan
dapat dibaca dengan mudah oleh operator.
Produsen excavator harus memperingatkan pengguna dari
potensi bahaya apabila tidak mengaktifkan tuas pengunci.
Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus dari dua kasus tersebut, dapat disimpulkan beberapa faktor yang berpengaruh dalam
kecelakaan alat berat. Faktor faktor tersebut adalah:
Kelalaian operator dalam mengoperasikan alat, terutama ketika meninggalkan alat berat tanpa pengawasan,
Tidak diterapkannya K3 dengan benar sehingga banyak prosedur keselamatan yang dilanggar,
Kurangnya pengawasan dari pihak K3 selama pekerjaan berlangsung
Kurangnya pelatihan atau sosialisai tentang K3
Desain alat berat dari produsen yang kurang aman
Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat diambil saran yang dapat mencegah kejadin yang sama terulang
kembali. Saran-saran tersebut adalah:
Safety meeting harus diaadakan sebelum dimulainya pekerjaan, karena dengan safety meeting maka bahaya-bahaya di lapangan
dapat dibahas dan dicari solusi yang aman dalam bekerja.
Kontraktor harus membuat prosedur operasioal yang aman dan operator harus meninjau prosedur tersebut apakah benar-benar
aman tau tidak. Kontraktor juga harus bias mengimpletasikan prosedur tersebut agar benar-benar diterapkan di lapangan.
Penanggungjawab K3 harus selalu hadir dalam setiap pekerjaan untuk mengawasi para operator apakah sudah melaksanakan
prosedur dengan benar atau tidak dan juga mengevaluasi lapangan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada sebelum dimulainya
pekerjaan.
Pelatihan-pelatihan keselamatan kerja harus diadakan secara rutin oleh kontraktor sehingga para pekerja terbiasa dengan
prosedur keselamatan yang aman.
Produsen alat berat seharusnya mendesain alat berat dengan seaman mungkin dan dengan piranti keamanan yang memadai
guna mencegah terjadinya kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai