PELATIHAN
OPERATOR WHEEL LOADER
KATA PENGANTAR
Kehadiran dan peranan alat-alat berat dalam Pembangunan Nasional tidak dapat dipungkiri
lagi. Dalam penggunaan alat-alat berat berbagai tuntutan besar dipenuhi, antara lain
produksi, kualitas dan kecepatan.
Mengingat tuntutan termaksud, ditambah dengan nilai atau harga alat-alat berat yang
demikian mahal, maka operator alat-alat berat yang termasuk dalam penanggung jawab
tuntutan tersebut, perlu mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai yang digariskan
dalam SKKNI.
Operator Wheel Loader adalah salah satu dari mereka yang harus dapat memenuhi tuntutan
tersebut di atas. Kemampuan operator yang sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan
diperoleh dari pengalaman pengoperasian alat yang cukup serta pelatihan-pelatihan yang
diperlukan untuk mengisi kekurangan yang ada.
Buku atau modul ini merupakan suatu materi yang diperuntukkan bagi para peserta
pelatihan dan juga instruktur yang akan menanganinya.
Penulis sadar bahwa buku ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, apalagi mengingat
bahwa perkembangan teknologi dibidang alat-alat berat cukup pesat. Oleh karenanya
berbagai masukan termasuk koreksi terhadap buku ini sangat diharapkan demi
sempurnanya buku ini.
Atas segala sumbang saran dan masukannya penulis menyampaikan banyak terima kasih.
Tim Penyusun
i
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
LEMBAR TUJUAN
TUJUAN PELATIHAN :
A. Tujuan Umum Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
Mengoperasikan Wheel Loader secara benar, melaksanakan pemeliharaan harian sesuai
dengan petunjuk pemeliharaan dan membuat laporan operasi.
Setelah selesai mempelajari modul ini, para peserta mengetahui cara mengoperasikan
Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar.
ii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
LEMBAR TUJUAN .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DISKRIPSI SINGKAT.......................................................................................... v
DAFTAR MODUL ................................................................................................ Vi
PANDUAN INSTRUKTUR .................................................................................. vii
iii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
DESKRIPSI SINGKAT
PENGEMBANGAN MODUL OPERATOR WHEEL LOADER
2. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Operator Wheel Loader telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah
dirinci menjadi unit-unit kompetensi, sehingga dalam Pelatihan Operator Wheel Loader,
unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
3. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan hasil analisis dari Unit Kompetensi,
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja dari setiap Elemen Kompetensi yang telah
ditetapkan dalam SKKNI, dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan
yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
v
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
DAFTAR MODUL
vi
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
PANDUAN INSTRUKTUR
vii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Persyaratan Peserta :
1. Pendidikan formal : Minimum SLTA atau sederajat
2. Umur minimal : -
3. Pengalaman Kerja : Kelas II : Telah magang sebagai operator wheel
loader minimal 2000 jam
Kelas I : Telah mengoperasikan wheel loader minimal
5000 jam
4. Berbadan sehat dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau psychotest
5. Lulus seleksi masuk :
viii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2. Ceramah : Pendahuluan
Memberikan gambaran umum
secara singkat tentang
Pengoperasian Wheel Loader.
• Umum • Mengikuti penjelasan OH
• Sistem Operasi instruktur dengan tekun
• Loader dan aktif.
• Pandangan umum wheel loader • Mencatat hal-hal yang
dianggap perlu.
Waktu : 10 Menit • Mengajukan pertanyaan
Bahan : Bahan serahan mengenai yang kurang
Pengoperasian Wheel Loader (Bab dipahami.
1, Pendahuluan). • Melakukan diskusi
dengan instruktur
mengenai hal-hal yang
masih belum dipahami
ix
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
- Berbelok arah
• Hal-hal yang diperhatikan saat
traveling
• Transportasi
• Menarik (towing) Alat
- Menarik alat ketika engine
hidup
- Menarik alat ketika engine mati
• Sebelum memulai pekerjaan
• Perkiraan produksi
x
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
xi
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
MATERI SERAHAN
xii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Penggunaan alat-alat berat ini merupakan alat-alat pengganti dari alat-alat yang lebih
sederhana misalnya cangkul, sekop, gerobak dan lain-lain, dimana alat-alat berat ini
mempunyai kemampuan daya kerja yang lebih berat, lebih cepat serta lebih teliti.
Fungsi pokok alat-alat berat antara lain untuk pekerjaan-pekerjaan penggalian,
pemindahan, penimbunan, perataan, pemadatan, pembersihan dan lain-lain.
Timbulnya bermacam-macam alat-alat berat disebabkan oleh adanya beberapa faktor
yaitu antara lain bermacam-macam pekerjaan, adanya bermacam-macam jenis atau
sifat material, adanya bermacam-macam volume pekerjaan dan lain sebagainya.
Walaupun sudah bermacam-macam alat-alat berat yang ada tetapi tidak akan mungkin
ada satu alat pun yang mempunyai fungsi super misalnya, bisa memuat sendiri,
memindahkan ketempat yang jauh kecepatan yang tinggi serta dapat membuang
sendiri, namun kalau ada alat tersebut pasti tidak akan efisien.
Berdasarkan segi efisiensi ini maka alat-alat berat yang ada mempunyai bermacam-
macam bentuk dan kapasitasnya, bermacam-macam fungsi dan penggunannya,
sebagai contoh alat pemuat loader, alat angkut dump truck dan alat penggusur dipakai
bulldozer.
1-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
kecepatan waktu siklus (cycle time) sesuai dengan ketentuan, serta jumlah jam
mengoperasikan wheel loader.
1.3. Loader
Loader adalah suatu alat berat yang dipergunakan sebagai alat pemuat material dan
yang termasuk jenis loader adalah, misalnya power shovel, dozer shovel, drag line,
back hole, clam shall dan lain-lain.
Perkembangan alat-alat berat begitu pesat sehingga dari tahun ke tahun
disempurnakan fungsinya untuk mencapai efisiensi yang tinggi. Dengan memasang
suatu attacment tertentu maka loader bisa difungsikan sebagai pemuat atau pemindah
bermacam-macam material, seperti tanah, batu pecah, balok dan lain-lain.
Wheel loader ini diperlengkapi dengan 4 persneling untuk bergerak maju dapat
mencapai kecepatan (32 ÷ 36) km/jam, sedangkan untuk bergerak mundur dapat
mencapai (33 ÷ 37) km/jam, tergantung pada merk dan type alat.
Daya yang dikeluarkan ada 55 HP, 110 HP, 130 HP, 180 HP, 205 HP, 260 HP, 415
HP, 641 HP, 789 HP dan masih banyak lagi yang mempunyai tenaga yang dikeluarkan
diantara horse power tersebut.
Ukuran bucket yang ada dari 1,0 m 3, 2,0 m 3, 4,0 m 3, 8,0 m 3, 26,0 m 3 dan diantara
ukuran-ukuran tersebut yang bergeser 0,5 m 3 pertambahannya, inipun tergantung dari
pabrik pembuatannya.
1-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
1-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Ada tipe alat lain yang menggunakan dua tuas (control lever) untuk
mengoperasikan lift arm dan bucket seperti gambar berikut :
1-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
BAB 2
TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN
2.1. Umum
Setiap operator wheel loader perlu pembekalan Teknik Dasar Pengoperasian, yang
berhubungan dengan persiapan awal sebelum menjalankan engine. Hal ini sangat
penting untuk dipahami mengingat bahwa dalam mengoperasikan alat selalu
melakukan gerakan yang bersumber pada teknik dasar pengoperasian. Sebelum
mengoperasikan alat operator harus melakukan pemanasan engine yang diatur
dengan suatu prosedur demikian juga pada saat melakukan pengetesan tuas kendali
dan pengamatan instrumen.
Berikut ini merupakan bentuk pembahasan materi yang berhubungan dengan Teknik
Dasar Pengoperasian.
2-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
a.1
1. Keatas (raise)
2. Menahan (hold)
a.2
3. Menurunkan (lower)
4. Mengapung (floal)
Bila tuas pengendali peralatan kerja ditarik lebih
jauh sampai posisi keatas, tuas akan berhenti
a.3
sampai posisi ini lengan angkat mencapai batas
maksimal posisi penyetelan dan tuas akan kembali
keposisi menahan (hold).
Penting !
Jangan pergunakan posisi mengambang (float) ketika menurunkan bucket.
Pengoperasian bucket.
1. TILT
a.4 2. Buang (Dump)
Bila tuas pengendali peralatan kerja ditarik terus
sampai posisi TILT, tuas akan berhenti pada posisi
ini hingga bucket mencapai posisi tegak keatas
(TILT) dan tuas akan kembali ke posisi menahan.
a.5
2-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
alat, kombinasi gas, lift arm, bucket harus serasi agar bucket dapat terisi
penuh material dan ban tidak selip, dan atau engine tidak mati karena terlalu
berat bebannya. Untuk meyakinkan cobalah gerakkan lift arm, bucket
secara sendiri-sendiri, kemudian arah gerakkan tuas kendali lihat petunjuk
Gb b2 dan c1 sedangkan arah gerakan lift arm lihat Gb b3 dan gerakan
bucket lihat c2.
2-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Torque convertor oil temperature gauge menunjuk pada posisi daerah hijau
berarti suhu oli normal.
Engine water temperatur gauge menunjuk pada posisi di daerah hijau berarti
suhu air pendingin normal.
Fuel gauge jarum menunjuk F (Full) yang mengindikasikan bahwa bahan bakar
penuh.
Air pressure gauge jarum menunjuk di daerah hijau yang mengindikasikan
tekanan udara normal.
Bila engine oil monitor ini menyala maka alarm akan berbunyi, hal ini
memberikan petunjuk bahwa olie di dalam oil pan kurang volumenya.
Engine oil pressure monitor ini diindikasikan dengan lampu monitor bila lampu
mati tekanan olie engine normal.
Charge monitor, bila lampu monitor mati menunjukkan bahwa pengisian
berjalan normal.
Coolant level monitor, bila lampu monitor mati mengindikasikan jumlah air
pendingin di dalam radiator sesuai standar.
2-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2.3.1. Persiapan
• Lepaskan kunci pengaman (safety lock), untuk tuas bucket dan tuas lift
arm.
• Gerakkan tuas lift arm dan bucket ke posisi untuk berjalan. Angkat bucket
setinggi 40 sampai 50 cm.
• Bebaskan rem parkir sesuai prosedur.
• Pindahkan tuas kontrol kecepatan ke posisi yang diinginkan.
• Pindahkan tuas pengarah gerakan ke posisi yang diinginkan.
• Tekan pedal gas untuk menjalankan alat.
• Lift arm
Raise
Hold (Lift arm tetap pada posisi yang sama)
Lower
Float (Lift arm bergerak bebas tanpa tenaga
hidrolik)
2-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Keatas (raise)
Menurun (lower)
2-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Penting !
2-7
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
k. Jangan masuk ke dalam aliran air yang melebihi kedalaman yang diizinkan.
l. Selalu patuhi peraturan lalu lintas bila melewati jalan umum. Alat harus
berjalan pelan dibawah kecepatan kendaraan umum, jaga jarak terhadap
batas jalan kiri dan batas jalan kanan dan jangan melewati batas yang
dipergunakan oleh kendaraan yang berlawanan arah.
m. Apabila menempuh perjalanan jauh ikuti prosedur petunjuk pabrik.
2-8
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2-9
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2 - 10
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2.5. Transportasi
1. Pada saat loading / unloading keatas alat angkut,
harus extra hati-hati, jalankan engine pada low idle
dan jalankan wheel loader dengan kecepatan
rendah.
2. Lakukan loading/unloading pada permukaan tanah
yang rata. Jaga jarak aman dengan bahu jalan.
3. Ganjal roda alat pengangkut dan tempatkan blocks dibawah ke dua ramp sebelum
loading dan un loading.
4. Gunakan ramp yang mampu menahan beban alat, mempunyai panjang dan lebar
yang cukup.
2 - 11
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
5. Pastikan ramp telah terpasang dengan aman dan kuat, bersih dari grease, oli, air,
dan material loose lainnya. Bersihkan semua kotoran yang ada pada ban alat.
6. Jangan menggunakan steering saat berada diatas ramp. Jika perlu turunkan
loader kembali untuk membetulkan posisi dan naik keatas haulingnya.
7. Setelah sampai diatas, ganjal roda loader dan amankan dengan mengikat ke body
hauling tersebut.
2 - 12
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
j. Jika rute penarikan menuruni bukit, gunakan alat penarik yang lebih besar untuk
mendapatkan braking power lebih besar, atau pasang alat lain dibelakang alat
yang ditarik untuk menghindari resiko alat terbalik.
Perhatian !
a. Berhati-hatilah atur jarak jangan terlalu dekat ujung parit (lubang). Pada waktu
membuat timbunan atau mengeruk atau membuang tanah ke dalam parit,
menaruh satu bucket kemudian dengan menggunakan tanda pada bucket
berikutnya untuk mendorong timbunan bucket pertama dan seterusnya.
b. Beban mendadak ringan pada saat tanah didorong di atas galian/parit atau pada
saat alat mencapai puncak kemiringan. Bila hal ini terjadi, maka akan bahaya
karena laju alat mendadak akan naik, oleh karena itu turunkan kecepatannya.
2 - 13
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
d. Pada waktu membawa beban yang tidak stabil, seperti benda bulat atau silinder
atau tiang pancang, bila bucket diangkat tinggi, hal ini berbahaya karena
kemungkinan beban yang diangkat bisa jatuh diatas kebin operator dan dapat
menyebabkan luka parah atau kerusakan.
e. Pada saat membawa beban yang tidak stabil, berhati-hatilah terhadap posisi alat
kerja jangan diangkat terlalu tinggi atau jarak punggung bawah bucket terlalu jauh.
g. Jangan menggunakan bucket atau lengan angkat sebagai alat angkat (sebagai
crane).
h. Camkanlah bahwa alat ini dipergunakan untuk tujuan pokok sesuai petunjuk.
Apabila dipergunakan diluar dari fungsi alat dalam petunjuk operasi maka dapat
menyebabkan kerusakan terhadap alatnya.
2 - 14
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Produksi wheel loader diukur berdasarkan atas volume material yang dapat
dipindahkan dengan jarak tertentu dengan waktu tertentu sehingga menghasilkan
suatu volume perpindahan. Dapat juga berfungsi untuk memuat kedalam dump truck
sehingga menghasilkan material yang dapat dimuat dalam jumlah volume dan dalam
waktu tertentu. Masih banyak fungsi yang lain yang berkaitan antara produk dan waktu
untuk melakukannya, serta mutu pelaksanaan yang dikaitkan dengan waktu.
Disamping waktu, kapasitas bucket juga sangan menentukan karena dengan waktu
yang sama namun beda capasitas bucketnya juga akan berbeda produksinya.
Produksi loader ditentukan oleh cycle time, cycle time ditentukan oleh kapasitas
bucket, kapasitas bucket ditentukan oleh daya engine, daya engine ditentukan oleh
kebutuhan volume pekerjaan sebagai pertimbangan.
Dari penjelasan diatas dapat digambarkan bahwa waktu operasi wheel loader disebut
cycle time yang menyangkut keterampilan seorang operator dalam menjalankan alat.
Oleh karena itu dalam penilaian seorang operator cycle time adalah merupakan unsur
terpenting didalam menentukan kelas seorang operator, disamping pengalaman
menjalankan loader dan sikap mental untuk menjalankan tugas.
Dalam handbook dari pabrik cutterpilar edition 3 memberikan perkiraan antara ukuran
bucket versus cycle time.
2 - 15
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Bucket Size
1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 8.5 9.0 9.5 10.0
(m3 or yd3 )
Cycle Cycles
Unshaded area Indicates average production
Time Per Hr
0.35 171
0.45 133 135 200 268 332 400 466 530 600 665 730 800 885
0.50 120 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720 780 840 900 960 1003 1080 1140 1200
0.55 109 109 164 218 272 328 382 436 490 545 600 655 705 765 820 870 925 980 1008 1090
0.60 100 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 100
0.65 92 92 138 184 230 276 322 368 416 460 505 555 600 645 690 735 780 830 875 920
0.70 86 342 386 430 474 515 560 600 645 690 730 775 815 880
Bucket Size
11.0 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 19.0 20.0 21.0 22.0 23.0 24.0 25.0 26.0
(m3 or yd3 )
Cycle Cycles
Time Per Hr
0.40 150
0.45 133
0.55 109 1200 1310 1420 1520 1635 1740 1850 1960 2070 2180 2285 2395 2505 2615 2725 2830
0.60 100 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 220 2300 2400 2500 2600
0.65 92 1010 1105 1195 1285 1380 1470 1560 1655 1745 1840 1930 2020 2115 2205 2300 2390
0.70 86 945 1030 1120 1200 1290 1375 1460 1545 1630 1720 1805 1890 1975 2060 2150 2235
0.75 80 880 960 1040 1120 1200 1280 1360 1440 1520 1600 1680 1760 1840 1920 2000 2080
0.80 75 975 1050 1125 1200 1275 1350 1425 1500 1575 1650 1725 1800 1875 1950
2 - 16
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Cycle Cycles
Unshaded area Indicates average production
Time Per Hr
0.45 133 213 319 426 532 638 745 851 958 1064 1170
0.50 120 192 288 384 480 576 672 768 864 960 1058 1152 1248 1344 1440 1536 1632 1730 1825
0.55 109 174 262 349 436 523 610 698 785 872 959 1046 1134 1221 1308 1395 1482 1570 1655
0.60 100 160 240 320 400 480 560 640 720 800 880 960 1040 1120 1200 1280 1360 1440 1520
0.65 92 147 221 294 368 442 515 589 662 736 810 883 957 1030 1104 1178 1251 1325 1400
0.70 86 482 550 619 688 757 826 894 963 1032 1101 1170 1238 1310
Bucket Payload 1.6 2.4 3.2 4.0 4.8 5.6 6.4 7.2 8.0 8.8 9.6 10.4 11.2 12.0 12.8 13.6 14.4 15.2
Metric (Tons)
Bucket Size m3 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 19.0 20.0
Cycle Cycles
Time Per Hr
0.45 133
0.50 120
0.55 109 1744 1918 2092 2267 2441 2616 2790 2964 3139 3318 3488
0.60 100 1600 1760 1920 2080 2240 2400 2560 2720 2880 3040 3200
0.65 92 1472 1619 1765 1913 2060 2208 2355 2502 2649 2796 2944
0.70 86 1376 1513 1651 1788 1926 2064 2201 2339 2476 2614 2752
0.75 80 1280 1408 1536 1664 1792 1920 2048 2176 2304 2432 2560
0.80 75 1200 1320 1440 1560 1680 1800 1920 2040 2160 2280 2400
Bucket Payload
16 17.6 19.2 20.8 22.4 24.0 25.6 27.2 28.8 30.4 32.0
Metric (Tons)
2 - 17
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2 - 18
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2 - 19
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
0.45 133 135 200 288 332 400 466 530 600 665
0.50 120 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720 780 840 900 960 1003 1080 1140 1200 1200 1320
0.55 109 109 164 218 272 328 382 436 480 545 600 655 705 785 820 870 925 980 1008 1080 1145 1200
0.60 100 100 180 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1050 1110
0.65 92 92 138 184 230 278 322 368 416 460 505 555 600 645 690 735 780 830 875 920 965 1010
0.70 86 300 342 386 430 474 515 660 800 845 890 730 775 815 880 905 945
0.75 80 440 480 520 560 600 640 680 720 780 800 840 880
2 - 20
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
HAULING CICLE
Bucket Size ** (m3) OR (cu.yd)
DISTANCE TIME
m ft MIN 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
20 66 0.80 75 113 150 188 225 263 300 338 375 413 450 488 525 563
40 131 0.92 65 98 130 163 196 228 261 293 326 359 391 424 457 489
60 197 1.04 58 87 115 144 173 202 231 260 288 317 346 375 404 433
80 262 1.16 52 78 103 129 155 181 207 233 259 284 310 336 362 388
100 328 1.28 47 70 94 117 141 164 188 211 234 258 281 305 328 352
120 394 1.40 39 64 86 107 129 150 171 193 214 236 257 279 300 321
140 459 1.52 39 59 79 99 118 138 158 178 197 217 237 257 276 296
160 525 1.64 37 55 73 91 110 128 146 165 183 201 220 238 256 274
180 591 1.76 34 51 68 85 102 119 136 153 170 188 205 222 239 256
200 656 1.88 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 191 207 223 239
HAULING CICLE
Bucket Size ** (m3) OR (cu.yd)
DISTANCE TIME
m ft MIN 8.0 8.5 9.0 9.5 10.0 10.5 11.0 11.5 12.0 12.5 13.0 13.5 14.0
20 66 0.80 600 638 675 713 750 788 825 863 900 938 975 1013 1050
40 131 0.92 522 554 587 620 652 685 717 750 783 815 848 880 913
60 197 1.04 462 490 519 548 577 606 635 663 692 721 750 779 808
80 262 1.16 414 440 466 491 517 543 569 595 621 647 672 498 724
100 328 1.28 375 398 422 445 469 492 516 539 563 586 609 633 656
120 394 1.40 343 364 386 407 429 450 471 493 514 536 557 579 600
140 459 1.52 316 336 355 375 395 414 343 454 474 493 513 533 553
160 525 1.64 293 311 329 348 366 384 402 421 439 457 476 494 512
180 591 1.76 273 290 307 324 341 358 375 392 409 426 443 460 477
200 656 1.88 255 271 287 303 319 335 351 367 383 399 415 431 447
2 - 21
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
2 - 22
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
BAB 3
TEKNIK APLIKASI PENGOPERASIAN
3.1. Umum
3-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
tidak boleh beban menempati pada satu sisi saja karena dapat menimbulkan beban
tidak stabil.
Pekerjaan Penggalian ini dilakukan dengan gigi bucket.
a. Aturlah ujung bucket menghadap sedikit ke bawah.
b. Jalankan alat maju dan tuas pengendali peralatan kerja digeser kedepan untuk
memotong lapisan tanah yang tipis pada permukaan sewaktu menggali tanah.
c. Jalankan tuas pengendali peralatan kerja sedikit keatas dan kebawah untuk
mengurangi tahanan pada waktu menggerakkan alat kedepan. Pada saat
menggali dengan bucket, hindarilah arah tenaga gali hanya sebelah dari bucket
saja.
Penting !
Jika ban slip, umur ekonomis ban akan berkurang, oleh karena itu berusahalah agar
ban tidak slip selama beroperasi.
Jika mengangkut tanah atau batu, jalankan loader ke arah maju menuju muatan. Untuk
mencegah terjadinya kerusakan ban yang disebabkan karena terjadinya slip,
perhatikan hal-hal berikut ini :
• Jagalah agar area kerja selalu dalam keadaan rata dan bersihkan batu-batu yang
berserakan.
• Bila mengerjakan timbunan, jalankan alat menggunakan speed 1 atau 2. jalankan
dengan speed 1 jika mengangkut batu koral. Ketika bucket menyentuh tanah, roda
depan akan terangkat.
Penting !
Jika bucket menabrak tanah, roda depan akan
terangkat dan ban akan slip.
2. Pergunakan gigi 1 segera didepan material yang akan
diloading. Setelah shift down selesai, injak pedal
accelerator disaat yang bersamaan dan masukkan
bucket ke dalam material.
• Setelah bucket seluruhnya masuk kedalam tanah, tuas pengendali peralatan kerja
pada posisi keatas sementara pergerakan alat kedepan. Gerakan tuas pengendali
3-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
peralatan kerja ke posisi tilt terus menerus sampai bucket terisi tanah penuh.
Cobalah tahan beban pada posisibucket disenter, jika beban berada pada sebelah
bucket saja maka beban tidak seimbang.
• Ketika bucket sulit untuk menembus tumpukan tanah, gerakan tuas pengendali
peralatan kerja alat kekiri dan kekanan untuk menggerakkan gigi bucket naik dan
turun. Ketika menggali dan menumpukkan pada permukaan tanah, aturlah ujung
gigi bucket menghadap sedikit kebawah dan jalankan alat kedepan. Harus hati-hati
tidak boleh beban menepati pada satu sisi saja karena dapat menimbulkan beban
tidak stabil.
Hati-hati jangan sampai ada batu yang berada dibawah bucket, karena bisa
menyebabkan ban terangkat dan slip. Cobalah untuk menempatkan material pada
bucket bagian tengah agar alat tetap stabil.
4. Pada saat mendorong bucket kedalam material,
naikkan lift arm untuk menjaga posisi bucket tidak
terlalu jauh. Dengan menaikkan lift arm, kekuatan
tarik akan dikeluarkan oleh gerakan roda depan.
3-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
3-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Dalam pekerjaan perataan ini mestinya ada yang harus di potong dan ada yang harus
ditimbun, lakukan hal tersebut sesuai dengan perasaan (felling) agar mencapai hasil
yang maksimal.
3.4. Pemindahan
• Mengerjakan dorongan
Penting !
- Jangan memposisikan bucket pada posisi DUMP
ketika mendorong material.
- Posisikan sisi bawah bucket berada di permukaan
tanah.
• Memuat
Peringatan !
- Ketika travel dengan membawa beban, turunkan
bucket serendah mungkin.
- Berbahaya jika memasukkan bucket kedalam
stockpile atau timbunan batuan, dengan kondisi
lapangan kerja yang tidak rata
3-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
• Membawa beban
Pilih dan lakukan metode bekerja yang efektif dimana bisa meminimalkan
membelok dan travel sesuai dengan kondisi medan.
Peringatan !
- Jaga selalu agar area kerja tetap rata. Jangan
berbelok atau mengerem tiba-tiba ketika berjalan
dengan membawa beban, karena sangat bahaya.
3-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Ke empat komponen waktu tersebut dapat diukur pada waktu operator melakukan
praktek pengisian dump truck secara langsung. Waktu siklus ini bisa dibandingkan
kalau komponen yang diuraikan diatas adalah sama dengan komponen yang diberikan
dalam standar pelaksanaan, sehingga hasil penilaian tim penguji yang diberikan
memang benar-benar nilai yang objective terhadap kemampuan operator dalam
melakukan pengoperasian loader.
3-7
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
truck bergerak maju untuk kembali ke posisi awal, menunggu loader maju untuk
melakukan penyekopan sampai bucket penuh dan mundur ke posisi semula untuk
menunggu dump truck mundur sampai ke depan bucket loader. Gerakan loader
menuangkan isi bucket ke dalam dump body dengan ketinggian minimal untuk
dapat menuangkan material dari bucket tanpa menyentuh dump body. Pada saat
dump truck bergerak mundur, posisi loader harus ada jarak untuk maju ke tempat
penumpahan berikutnya. Hal ini dump truck geraknya selalu tetap, yaitu mundur
lurus dan maju juga lurus, sehingga yang tau pengaturan penempatan material ke
dalam dump body adalah operator loader. Posisi loader selalu berpindah,
tergantung kearah mana material berikut akan ditempatkan. Dalam sistem ini juga
menganut prinsip yang sama seperti pada sistem V, bahwa loader harus mengis i
dump body secara penuh dan merata ke semua titik.
▪ Gerakan diatas diulangi sampai dump body berisi penuh material, kemudian dump
truck bergerak menuju ke tempat yang telah ditentukan untuk ditumpahkan.
Ke lima komponen waktu tersebut dapat diukur pada waktu operator melakukan
praktek pengisian dump truck secara langsung. Waktu siklus ini bisa dibandingkan
kalau komponen yang diuraikan diatas adalah sama dengan komponen yang diberikan
dalam standar pelaksanaan, sehingga hasil penilaian tim penguji yang diberikan
memang benar-benar nilai yang objective terhadap kemampuan operator dalam
melakukan pengoperasian loader.
Daerah kerja (working area) yang akan dipergunakan untuk dilewati loader diratakan
terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan memuat dan memindah material. Jalan
hantar untuk gerakan loader diratakan ini sangat penting untuk menjaga agar loader
berjalan dengan mulus sehingga material yang diangkut tidak berceceran diperjalanan.
3-8
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Dari gerakan diatas mempergunakan waktu siklus (cycle time) dengan perincian
sebagai berikut :
- Waktu yang dipergunakan untuk mengisi bucket sampai penuh
- Waktu yang dipergunakan untuk memutar kearah lokasi penampungan
- Waktu yang dipergunakan untuk menuju ke tempat penampungan
- Waktu yang dipergunakan untuk menumpahkan material
- Waktu yang dipergunakan untuk kembali menuju ke tempat material
Ke lima komponen waktu tersebut dapat diukur pada waktu operator melakukan
praktek secara langsung. Waktu siklus ini bisa dibandingkan kalau komponen yang
diuraikan diatas adalah sama dengan komponen yang diberikan dalam standar
pelaksanaan, sehingga hasil penilaian tim penguji yang diberikan memang benar-benar
nilai yang objective terhadap kemampuan operator dalam melakukan pengoperasian
loader.
3-9
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
BAB 4
JENIS MATERIAL
4.1. Umum
Wheel Loader merupakan salah satu peralatan utama dalam pekerjaan pemindah
tanah yang dikerjakan secara mekanis, sehingga bagi operator Wheel Loader yang
menangani bermacam-macam jenis pekerjaan tanah/material perlu memahami jenis
dan sifat fisik material dalam pekerjaan pemindahan tanah tersebut.
Sebenarnya jenis material ini sangat beraneka ragam, namun untuk pekerjaan
konstruksi terbatas pada beberapa jenis saja, demikian juga mengenai sifat fisik
meterial hanya dikenalkan untuk beberapa sifat saja yang sering dijumpai di lapangan,
baik menyangkut penanganannya maupun pengaruh kepada produksi Wheel Loader.
1. Endapan organik
2. Tanah biasa (soil)
3. Tanah liat (clay)
4. Tanah berpasir (sandy soil)
5. Pasir (sand)
6. Gravel (kerikil)
7. Kerikil besar dan padat
8. Batu kapur, Batu Pasir
9. Cadas Lunak
10. Cadas Keras
11. Batu cadas, Kapur keras
12. Batu (rock)
13. Granit,
Pada umumnya masing-masing jenis material memiliki karakteristik yang tidak sama
satu dengan lainnya sehingga dalam pekerjaan pemindahan tanah kedua hal tersebut
yaitu jenis dan sifat material harus dipahami bersama oleh fihak yang terkait dengan
pekerjaan pemindahan tanah termasuk operator Wheel Loader.
4-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Beberapa sifat fisik material yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pemindahan
tanah adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan/penyusutan material
2. Berat material
3. Bentuk material
4. Kohesivitas Material
5. Kekerasan Material
6. Daya dukung
4-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
4-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
PERUBAHAN KONDISI
JENIS MATERIAL KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI
ASLI GEMBUR PADAT
ASLI 1,00 1,11 0,99
TANAH BERPASIR GEMBUR 0,90 1,00 0,80
PADAT 1,05 1,17 1,00
ASLI 1,00 1,25 0,90
CLAY/TANAH BIASA GEMBUR 0,80 1,00 0,72
PADAT 1,11 1,39 1,00
ASLI 1,00 1,25 0,90
CLAY/TANAH LIAT GEMBUR 0,70 1,00 0,63
PADAT 1,11 1,59 1,00
GRAVELY SOIL/TANAH ASLI 1,00 1,18 1,08
BERKERIKIL GEMBUR 0,85 1,00 0,91
PADAT 0,93 1,09 1,00
ASLI 1,00 1,13 1,03
GRAVEL/KERIKIL GEMBUR 0,88 1,00 0,91
PADAT 0,97 1,10 1,00
KERIKIL BESAR DAN PADAT ASLI 1,00 1,42 1,29
GEMBUR 0,70 1,00 0,91
PADAT 0,77 1,10 1,00
PECAHAN BATU KAPUR, ASLI 1,00 1,65 1,22
BATU PASIR, CADAS LUNAS, GEMBUR 0,61 1,00 0,74
SIRTU PADAT 0,82 1,35 1,00
PECAHAN GRANIT, BASALT, ASLI 1,00 1,70 1,31
CADAS KERAS GEMBUR 0,59 1,00 0,77
PADAT 0,76 1,30 1,00
PECAHAN CADAS, BROCKEN ASLI 1,00 1,75 1,40
ROCK GEMBUR 0,57 1,00 0,80
PADAT 0,71 1,24 1,00
LEDAKAN BATU CADAS, ASLI 1,00 1,80 1,30
KAPUR KERAS GEMBUR 0,56 1,00 0,72
PADAT 0,77 1,38 1,00
4-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
4-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran / test langsung di
lapangan, dengan menggunakan alat test yaitu antara lain dengan Cone Penetro Test,
yang hasilnya dinyatakan suatu angka index.
TANAH LIAT :
1,0 kg/cm 2
▪ LEMBAB
2,0 kg/cm 2
▪ SEDANG
4,0 kg/cm 2
▪ KERING
PASIR :
2,0 kg/cm 2
▪ MURNI KERING
4,0 kg/cm 2
▪ PADAT KERING
CADAS :
5,0 kg/cm 2
▪ SEDIKIT LEPAS
24,0 kg/cm 2
▪ PADAT LEKAT
4-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
BAB 5
PERHITUNGAN PRODUKSI
5.1. Umum
Langkah pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat yang dihitung secara teoritis
berdasarkan beberapa asumsi yang kemungkinan dapat dipakai sebagai dasar
perhitungan.
Dari kedua unsur tersebut akan dikombinasikan untuk menentukan kapasitas alat
(produksi) yang berhubungan dengan tingkat kehandalan alat pada setiap kerja. Kalau
operator mampu melakukan, tapi bila alatnya tidak mampu atau rusak, maka produksi
yang diharapkan tidak akan bisa dicapai, begitu sebaliknya.
5-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Dalam kenyataannya memang sulit untuk menentukan besarnya effisiensi kerja, tetapi
dengan dasar pengalaman – pengalaman dapat ditentukan effisensi kerja yang
mendekati kenyataan
Semua faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap produksi wheel loader, dan
sangat sulit untuk menentukan besarannya secara pasti, namun ini harus
diberikan suatu angka agar bisa dihitung produksinya. Untuk menghindari
kebuntuan data ini maka dibuatlah suatu besaran angka yang dapat
dipergunakan sebagai dasar perhitungan.
Besaran angka ini biasa disebut dengan faktor, yang disusun melalui proses
pengalaman-pengalaman pekerjaan yang berhubungan dengan produksi wheel
loader. Walaupun angka-angka ini bukan hasil perhitungan dengan rumus yang
pasti, namun nilainya mendekati kenyataan.
Baik Buruk
Baik Sedang Buruk
Sekali Sekali
Baik sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63
5-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Faktor Bucket
Faktor bucket dipengaruhi oleh kondisi material yang akan dimuat, untuk ini
digolongkan dalam tingkat pemuatan sehingga menemukan suatu besaran
angka yang disebut faktor bucket.
5-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Penampang melintang ini dibatasi oleh perkiraan batas tanah – munjung, garis
bucket dan garis penahan – tumpahan.
Metode ini digunakan untuk bucket – bucket dengan sisi miring yang sejajar
serta tepi – potong dan penahan – tumpahan yang sejajar pula.
Siku – siku penahan tumpahan yang dipasang di pojok – pojok bucket sebelah
belakang tidak begitu banyak mempengaruhi pada perhitungan
5-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
5-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
5-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
5-7
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
Produktivitas
1,8 x60 x0,83x1,00
Q 175,8m 3 / jam
0,51
Soal 2 :
Sebuah wheel loader dengan bucket 3,9 m 3 bekerja memuat dump truck dengan
kondisi sebagai berikut :
Kondisi kerja :
- Metode operasi = pemuatan silang
- Jarak angkut = 10 m
- Tipe material = tanah liat berpasir
- Effisiensi kerja = 0,83
- Faktor bucket = 0,9 (pemuatan ringan)
- Kecepatan alat = F1 = 0 – 7 Km/jam
R1 = 0 – 7 Km/jam
Penyelesaian :
5-8
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
5-9
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
DAFTAR PUSTAKA
1. Komatsu Operation & Maintenance Manual, Wheel Loader WA 120 – 3 CS, Serial
number WA 120 – 10004 and up.
2. Pama Persada PT. Nusantara 2001, Buku Petunjuk Operator Pengoperasian dan
Perawatan WA 600-1.
i
Pelatihan Operator Wheel Loader Pengoperasian Wheel Loader
RANGKUMAN
2. Pengoperasian wheel loader secara umum adalah, melakukan persiapan antara lain
pengetesan alat-alat kendali, mencoba gerakan alat terhadap semua arah gerakan serta
pemeriksaan instrument. Penjelasan tentang hal ini dibahas dalam teknik dasar
pengoperasian alat agar dapat dipahami sebelum menjalankan.
4. Untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan wheel loader perlu
didasari dengan pengetahuan tentang jenis material yang akan dihadapi di lapangan.
Dengan pengetahuan ini untuk memahami produk yang dapat dihasilkan pada setiap
pelaksanaan pekerjaan, ini diajarkan agar mempunyai gambaran tata cara
melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan jenis material yang akan dikerjakan.
5. Dalam kaitan dengan pengoperasian alat operator juga dibekali pengetahuan Tata cara
untuk menghitung produksi alat berdasarkan ketentuan rumus-rumus pengalaman,
disajikan dalam modul ini. Dengan pengetahuan ini, diharapkan operator bisa
menghitung jumlah volume pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pada setiap harinya,
untuk mendukung pembuatan laporan harian hasil produksi alat.
Demikianlah isi modul pengoperasian wheel loader ini, dilatihkan agar operator bisa
mengoperasikan alat dengan benar dan aman.