Anda di halaman 1dari 58

WLO 04 / PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)

PELATIHAN
OPERATOR WHEEL LOADER
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : Operator Wheel Loader

TUJUAN PELATIHAN :
A. Tujuan Umum Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
Mengoperasikan Wheel Loader secara benar, melaksanakan pemeliharaan harian
sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan membuat laporan.

B. Tujuan Khusus Pelatihan


Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan
pengoperasiaan Wheel Loader
2. Melaksanakan pemeliharaan harian Wheel Loader sesuai dengan
petunjuk pemeliharaan
3. Melaksanakan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar.
4. Membuat Laporan Operasi

Seri / Judul Modul = WLO – 04 : Pemeliharaan (Maintenance)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah selesai mempelajari modul ini, para peserta mampu melaksanakan
pemeliharaan Wheel Loader sesuai dengan petunjuk pemeliharaan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah modul ini diajarkan, peserta mampu :
1. Menjelaskan maksud dan tujuan, serta jenis dan fungsi pemeliharaan
2. Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan
3. Menjelaskan pemeliharaan berkala
4. Menjelaskan bahan bakar dan minyak pelumas.

ii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
LEMBAR TUJUAN .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DESKRIPSI SINGKAT ........................................................................................ iv
DAFTAR MODUL................................................................................................. v
PANDUAN PEMBELAJARAN ............................................................................ vi

BAB 1 : PENDAHULUAN ............................................................................ 1- 1


1.1.Tinjauan Umum ........................................................................ 1- 1
1.2.Sistem Operasi ........................................................................ 1- 1
1.3.Maksud dan Tujuan Pemeliharaan ......................................... 1- 2

BAB 2 : PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM .................. 2- 1


2.1.Umum ...................................................................................... 2- 1
2.2.Petunjuk Umum Pemeliharaan ................................................ 2- 1
2.3.Jenis dan Fungsi Pemeliharaan .............................................. 2- 4
2.5.5. Pemadam Api dengan bahan Jenis BHF/Halon 2- 6
BAB 3 : PEMELIHARAAN HARIAN…………………………………………… 3- 1
3.1.Umum ...................................................................................... 3- 1
3.2.Kegiatan Pemeliharan Harian .................................................. 3- 1
3.3.Pemeriksaan Sebelum Menstar Engine .................................. 3- 3
3.4.Menstar Engine ........................................................................ 3- 8
3.5.Melakukan Pemanasan Engine ............................................... 3-12
3.6.Perhatian Selama Beroperasi .................................................. 3-13
3.7.Pemeriksaan Setelah Selesai Pengoperasian ......................... 3-15

BAB 4 : PENGETAHUAN PEMELIHARAAN BERKALA ............................ 4- 1


4.1.Umum ........................................................ 4- 1
4.2.Daftar Penggunaan Parts ........................................................ 4- 1
4.3.Bila diperlukan . ....................................................................... 4- 2
4.3.Pelaksanaan Pemeliharaan Berkala......................................... 4- 8

BAB 5 : PENGETAHUAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS …………….. 5- 1


5.1.Umum ……………………………………………………………… 5- 1
5.2.Bahan Bakar ……………………………………………………… 5- 1
5.3.Minyak Pelumas ………………………………………………….. 5- 3
5.4.Pendingin (Coolant) ……………………………………………… 5- 6

RANGKUMAN

iii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

DESKRIPSI SINGKAT
PENGEMBANGAN MODUL OPERATOR WHEEL LOADER

1. Tujuan pelatihan pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan


keterampilan kepada peserta agar dapat memenuhi tuntutan kompetensi yang
diinginkan atau upaya untuk memperkecil dan bila perlu menghilangkan kesenjangan
kompetensi (competency gap) yang ada dengan kompetensi yang diinginkan.

2. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Operator Wheel Loader telah
ditetapkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang telah
dirinci menjadi unit-unit kompetensi, sehingga dalam Pelatihan Operator Wheel
Loader, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.

3. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan hasil analisis dari Unit Kompetensi,
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja dari setiap Elemen Kompetensi yang
telah ditetapkan dalam SKKNI, dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

4. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan


Kurikulum dan Silabus yang telah ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul
pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan latihan
dalam pelatihan Operator Wheel Loader.

iv
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

DAFTAR MODUL

NO. KODE JUDUL

1. WLO-01 Etos Kerja

2. WLO-02 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. WLO-03 Struktur dan Fungsi Wheel Loader

4. WLO-04 Pemeliharaan (Maintenance)

5. WLO-05 Pengoperasian Wheel Loader

6. WLO-06 Laporan Operasi

v
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

PANDUAN PEMBELAJARAN

vi
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

JUDUL : PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)


KODE : WLO-04

DESKRIPSI : Modul ini membahas mengenai Pemeliharaan Wheel


Loader

Persyaratan Peserta :
1. Pendidikan formal : Minimum SLTA atau sederajat
2. Umur minimal : -
3. Pengalaman Kerja : Kelas II : Telah magang sebagai operator wheel
loader minimal 2000 jam
Kelas I : Telah mengoperasikan wheel loader minimal
5000 jam
4. Berbadan sehat dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau psychotest
5. Lulus seleksi masuk :

Tempat Kegiatan : Dalam ruang kelas dengan kapasitas 12 orang dan


praktek dilapangan.
Waktu kegiatan : Teori 2 jam pelajaran (1 jp = 45 Menit)

Alat bantu praktek/


Bahan pelatihan : • Bahan Serahan
• OHP + Screen
• Video/Slide/ Film
• Lembar kertas kosong
• Petunjuk Instruktur
• Petunjuk Peserta
• Trasparan / OH

vii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Kegiatan Istruktur Kegiatan Peserta Pendukung


1. Ceramah ; Pembukaan
• Menjelaskan tujuan instruksional • Mengikuti penjelasan TIU OH
(TIU dan TIK) dan TIK dengan tekun dan Bahan Pra Test
• Membagikan bahan pra test aktif.
• Merangsang motivasi peserta • Mengerjakan pra test
dengan pertanyaan atau sesuai kemampuan.
pengalamannya dalam • Mengajukan pertanyaan-
melakukan kegiatan pertanyaan apabila kurang
pemeliharaan atau perbaikan jelas.
alat-alat berat
Waktu : 10 menit

2. Ceramah : Pendahuluan
• Tinjauan Umum • Mengikuti penjelasan OH
• Menjelaskan Sistem Operasi instruktur dengan tekun
• Maksud dan Tujuan dan aktif.
Pemeliharaan • Mencatat hal-hal yang
dianggap perlu.
Waktu : 10 Menit • Mengajukan pertanyaan
Bahan : Bahan serahan mengenai yang kurang
Pemeliharaan Wheel Loader (Bab 1, dipahami.
Pendahuluan). • Melakukan diskusi dengan
instruktur mengenai hal-hal
yang masih belum
dipahami
3. Ceramah : Pengetahuan
Pemeliharaan
Secara Umum
• Umum • Mengikuti penjelasan
OH
• Petunjuk Umum Pemeliharaan instruktur dengan tekun
- Posisi alat saat pemeliharaan dan aktif.
- Penggunaan suku cadang dan • Mencatat hal-hal yang
minyak pelumas dianggap perlu.
- Penambahan air dan olie • Mengajukan pertanyaan
- Perhatian khusus mengenai yang kurang
• Jenis dan Fungsi Pemeliharaan dipahami.
- Tujuan pemeliharaan • Melakukan diskusi dengan
- Hasil yang akan dicapai instruktur mengenai hal-hal
- Sasaran pemeliharaan yang masih belum
- Pengelompokan pemeliharaan dipahami
- Pemeliharaan pencegahan
- Pemeliharaan perbaikan
- Pemeliharaan secara periodic

viii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

- Pemeliharaan
berdasarkan kondisi
- Pemeliharaan darurat

Waktu : 15 menit
Bahan : Bahan serahan Pemeliharaan
Wheel Loader (Bab 2, Pengetahuan
Pemeliharaan Secara Umum).

4. Ceramah : Pemeliharaan Harian


Memberikan ulasan singkat
mengenai Pemeliharaan harian.
• Umum
• Mengikuti penjelasan OH
• Kegiatan Pemeliharaan Harian instruktur dengan tekun
- Pemeriksaan keliling
dan aktif.
• Periksalah sebelum
• Mencatat hal-hal
menstar Engine
yang dianggap perlu.
- Periksa permukaan
• Mengajukan
air pendingin
pertanyaan mengenai
- Periksa permukaan
bahan bakar yang kurang dipahami.
- Periksalah permukaan olie • Melakukan diskusi
- Periksalah minyak rem dengan instruktur
- Periksalah tanda kotor mengenai hal-hal yang
- Periksalah kabel listrik masih belum dipahami.
- Periksalah air dan endapan
di separator air
- Pemeriksaan kontak dan
tuas kendali
• Menstar engine
- Penyetelan tempat duduk
- Penyetelan sabuk keselamatan
- Start pada keadaan normal
• Melakukan pemanasan engine
• Perhatian selama beroperasi
- Batas kedalaman air
yang diijinkan
- Jika wheel brake
tidak berfungsi
- Beroperasi ditanjakan
atau turunan
• Pemeriksaan setelah
selesai pengoperasian
- Prosedur memarkir
wheel loader

ix
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

- Memberhentikan engine
- Periksa setelah engine berhenti
- Mengunci

Waktu : 20 menit
Bahan : Bahan serahan
Pemeliharaan Harian (Bab 3).

5. Ceramah : Pengetahuan
Pemeliharaan Berkala
Memberikan ulasan singkat
mengenai Pemeliharaan Berkala.
• Umum • Mengikuti penjelasan OH
• Daftar Penggunaan Parts instruktur dengan
• Bila diperlukan tekun dan aktif.
- Periksa, bersihkan atau • Mencatat hal-hal
pemasangan elemen yang dianggap perlu.
saringan udara • Mengajukan
- Periksa permukaan olie pertanyaan mengenai
ditempat transmisi yang kurang dipahami.
- Periksa permukaan olie • Melakukan diskusi
pada as
dengan instruktur
- Periksa tempat
mengenai hal-hal yang
penceratan pada as
masih belum dipahami.
- Bersihkan ram-ram radiator
- Penyetelan rem parkir
- Gantilah sekring yang
jarang putus
• Pelaksanaan
Pemeliharaan Berkala

Waktu : 15 menit
Bahan : Pemeliharaan (Bab 4,
Pengetahuan Pemeliharaan Berkala).

6. Ceramah : Pengetahuan Bahan


Bakar dan Pelumas
• Umum
• Bahan Bakar • Mengikuti penjelasan OH
• Minyak Pelumas instruktur dengan
• Pendingin tekun dan aktif.
• Mencatat hal-hal
Waktu : 20 menit yang dianggap perlu.
Bahan : Pemeliharaan (Bab 5, • Mengajukan pertanyaan
Pengetahuan Bahan Bakar dan mengenai yang kurang

x
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Pelumas). dipahami.
• Melakukan diskusi
dengan instruktur
mengenai hal-hal yang
masih belum dipahami.

7. Praktek
• Pemeriksaan keliling
• Pemeriksaan sebelum
menstar engine
• Menstar engine
• Melakukan pemanasan engine
• Pemeriksaan selama
pengoperasian
• Pemeriksaan setelah
selesai operasi

Waktu : 4 jam

xi
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

MATERI SERAHAN

xii
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Umum

Setiap operator seyogyanya dapat menangkap setiap tanda-tanda kerusakan pada


alat sebelum menjalankan alat, yang dimaksud adalah manusia secara umum yang
dapat menggunakannya dengan baik yaitu panca indra. Dengan panca indra
operator bisa menditeksi kalau terjadi suatu gejala yang tidak normal pada alat
yang di operasikan. Misalnya melalui pengamatan suara (pendengar), getaran
(perasaan), warna gas buang (mata), bau olie yang terbakar (hidung) dan perasaan
untuk kondisi tertentu. Contoh lain apabila sudah dapat mengenal bentuk ban
dengan tekanan tertentu yang normal (dengan melihat besarnya bidang kontak
antara ban dengan permukaan tanah), maka dapat memperkirakan tekanan udara
dari suatu ban tanpa menggunakan alat pengukur.

Dalam hal yang khusus kadang-kadang memerlukan seseorang ahli untuk menemukan
kerusakan yang terjadi melalui bunyi-bunyi yang terdengar. Sesungguhnya operator juga
bisa membedakann antara bunyi yang normal dan yang tidak normal, apabila mau
membiasakan dengan teliti. Pengetahuan dan pengalaman diperlukan untuk menentukan
sumber bunyi tersebut dan mencari sebab-sebabnya. Operator tidak perlu harus bisa
memperbaiki tetapi cukup melaporkan kepada mekanik tentang penyebabnya, sehingga
mempermudah tugas mekanik.

Tidak semua gejala kelainan alat bisa ditangkap dengan panca indra yang dapat
dijelaskan dengan suatu bentuk kata-kata. Oleh karena itu bagi operator perlu
memahami petunjuk pemeliharaan yang disediakan oleh setiap alat yang dapat
mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh karena kurang memahami petunjuk
alat yang dioperasikan. Untuk maksud berikut ini operator dituntut untuk mematuhi
segala petunjuk yang diberikan dalam bentuk buku pemeliharaan.

1.2. Sistim Operasi

Penggunaan alat-alat berat ini merupakan alat-alat pengganti dari alat-alat yang lebih
sederhana misalnya cangkul, sekop, gerobak dan lain-lain, dimana alat-alat berat ini
mempunyai kemampuan daya kerja yang lebih besar, lebih cepat serta lebih teliti.

1-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Fungsi pokok alat-alat berat antara lain untuk pekerjaan-pekerjaan penggalian,


pemindahan, penimbunan, perataan, pemadatan, pembersihan dan lain-lain.
Timbulnya bermacam-macam alat-alat berat disebabkan oleh adanya beberapa
faktor yaitu antara lain bermacam-macam pekerjaan, adanya bermacam-macam
jenis atau sifat material, adanya bermacam-macam volume pekerjaan dan lain
sebagainya. Walaupun sudah bermacam-macam alat-alat berat yang ada tetapi
tidak akan mungkin ada satu alat pun yang mempunyai fungsi super misalnya, bisa
memuat sendiri, memindahkan ketempat yang jauh kecepatan yang tinggi serta
dapat membuang sendiri.
Berdasarkan segi efisiensi, maka bentuk alat-alat berat yang ada mempunyai
bermacam-macam bentuk bermacam-macam penggunannya, sebagai contoh alat
pemuat loader, alat angkut dump truck dan alat penggusur dipakai bulldozer.

Sistem operasi alat-alat besar yang baik dan teratur adalah merupakan persyaratan
yang mutlak untuk dapat menyelesaikan pekerjaan secara cepat serta mempunyai
efisiensi yang tinggi sehingga sesuai dengan rencana kerja.
Dalam hal ini maka perlu adanya perhitungan-perhitungan yang teliti guna
menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan. Karena dengan
sistim operasi yang baik, akan mendatangkan banyak keuntungan diantaranya,
biaya exploitasinya akan lebih murah, waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat
serta alat-alat berat yang sipergunakan dapat seminimal mungkin.

1.3. Maksud dan Tujuan Pemeliharaan

Pemeliharaan peralatan khususnya alat-alat berat adalah suatu kegiatan yang


dilaksanakan oleh operator atau mekanik yang ditunjuk terhadap suatu alat-alat
berat agar alat tersebut tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya selama umur
ekonomisnya.
Sesuai dengan perkembangan teknologi alat-alat berat khususnya Wheel Loader,
perlu adanya peningkatan pemahaman pemeliharaan baik yang menyangkut
pengetahuan yang terkait maupun keterampilan yang harus dimiliki oleh operator
Wheel Loader dan juga terutama oleh mekanik.
Salah satu jalur peningkatan pemahaman tersebut adalah tersedianya suatu pedoman
yang dapat memberikan bekal bagi para operator dan mekanik untuk dapat menyadari
betapa pentingnya peran mereka dalam meningkatkan kinerja Wheel Loader karena
tingginya disiplin mereka dalam melaksanakan pemeliharaan alat tersebut.

1-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Maksud dari pemeliharaan alat-alat berat ini pada umumnya adalah untuk
mempertahankan kondisi ekonomis alat-alat berat, baik kondisi teknis maupun
kinerjanya melalui kegiatan perawatan yang dilaksanakan oleh operator dan
mekanik. Tujuannya adalah untuk :
• Menjaga agar alat selalu siap operasi
• Mempertahankan dan bila mungkin memperpanjang umur ekonomis alat-alat berat.
• Mencegah terjadinya kerusakan sebelum waktunya
• Meningkatkan efisiensi kerja
• Menghemat biaya operasional

1-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

BAB 2
PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SECARA UMUM

2.1. Umum

Yang berhak menangani pemeriksaan dan melakukan pemeliharaan hanyalah yang


memahami isi buku petunjuk pada setiap alat. Hal ini perlu ditekankan karena alat tidak
bisa dipelihara secara sembarangan yang tidak didasarkan pada buku petunjuk. Oleh
karena itu operator tidak hanya memahami tata cara mengoperasikan alat saja, tetapi
harus memahami tata cara melakukan pemeliharaan terhadap alat, terutama melakukan
pemeliharaan harian dan mengetahui jangka waktu service alat.

2.2. Petunjuk Umum Pemeliharaan

2.2.1. Posisi alat saat pemeliharaan


Penempatan alat pada saat dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan harus
diposisikan pada tempat parkir yang tanahnya keras dan datar.
Bentuk pengaturan peralatan kerja seperti pada posisi berikut kecuali kalau
ditentukan yang lain
• Turunkan peralatan kerja ke tanah dan
aturlah seperti bentuk gambar sebelah
• Aturlah semua tuas keposisi netral atau
posisi HOLD
• Pasanglah tuas pengaman keposisi LOCK
• Tekanlah kontak rem parkir untuk memasang rem parkir
• Pasanglah blocks pengaman di ban depan dan di ban belakang
• Kuncilah rangka depan dan belakang dengan menggunakan batang
pengaman

2.2.2. Penggunaan suku cadang dan minyak pelumas


Periksa meteran service pada setiap hari untuk melihat bahwa waktunya
service telah tiba misalnya pada pekerjaan yang perlu penggantian atau
perbaikan yang harus dilakukan. Usahakan setiap penggantian part yang
rusak dengan menggunakan parts yang asli sesuai dengan buku petunjuk

2-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

penggantian yang diberikan oleh pabrik. Pada setiap alat disertai buku
petunjuk untuk penggantian parts yang telah rusak atau aus dengan
menggunakan code part tersendiri.

Demikian juga dalam pemilihan pelumas dan grease ditunjukan kekentalannya


(Viscosities) sesuai dengan fungsi parts dan penggunaan alat. Usahakan selalu
menggunakan cairan pembersih kaca setiap melakukan pengelapan kaca jendela.
Pergunakan olie dan grease yang bersih, juga pelihara tempatnya, jangan sampai
ada bahan-bahan lain yang masuk kedalam tempat olie dan grease sampai
bercampur dan menjadi kotor.

2.2.3. Penambahan air dan olie


Peliharalah alat dalam kondisi selalu bersih setiap saat agar memudahkan
untuk menemukan parts yang dapat mengakibatkan permasalahan sewaktu
dioperasikan. Perlu diperhatikan pula pada hal-hal tertentu, misalnya tempat
yang harus dibersihkan seperti fitting grease dan kaca pengamatan ukuran
permukaan dan tempat penceratan untuk menghindari material lain yang
masuk kedalamnya.

Berhati-hatilah pada waktu membuang air pendingin yang panas dan olie
panas, terutama sewaktu membuka tutup air pendingin dan tutup olie saat
alat sedang berhenti operasi. Tunggulah engine dingin terlebih dahulu
sekitar temperature mencapai 20 - 40º C barulah saat yang baik untuk
membuka tutup olie yang akan dibuang dan diganti dengan olie yang baru,
demikian juga tutup air pendingin untuk ditambahkan.

Setelah olie diganti atau filter dipasang kembali, periksalah olie dan filter bekasnya
barangkali bercampur dengan bahan/material yang mengotorinya, Kalau terdapat
terlalu banyak kandungan material yang bercampur dengan olie, laporkan kepada
atasan untuk ditindaklanjuti. Apabila alat dilengkapi saringan bahan bakar, jangan
dibuka saringan tersebut sewaktu mengisi bahan bakar. Pada saat penggantian olie
atau pemeriksaan olie carilah ditempat yang tidak berdebu, ini merupakan tempat
yang sangat baik dan jauhkan dari material yang dapat mengotori olie agar terjamin
kebersihannya.

Label peringatan dipasang pada tempat kontak starter atau tepatnya di tuas
kendali untuk mencegah seseorang melakukan penyetaran engine selama
pemeliharaan berlangsung. Hal ini sangat perlu agar tidak terjadi sesuatu
yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Disamping hal tersebut selama

2-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

pengoperasian juga harus selalu mematuhi aturan-aturan yang tertulis pada


label keselamatan yang ditempatkan pada alat.

2.2.4. Perhatian khusus

Jagalah kantong pakaian kerja yang dipergunakan sewaktu melakukan


pemeliharaan terbebas dari benda-benda yang dapat keluar dan jatuh ke peralatan,
khususnya pada waktu berjalan diatas alat dan sambil membungkuk.

Perlu dilakukan pemeriksaan undercarriage, bila sehabis bekerja didaerah


berbatu, periksalah barang kali ada yang rusak dan kemungkinan ada yang
terlepas, cacat akibat gesekan batu, kerusakan akibat pemakaian terutama
pada baut dan mur.

Apabila mencuci alat


• Jangan disemprot dengan uap atau air yang diarahkan pada radiator
• Cegah air jangan sampai masuk ke tempat-tempat bagian perlistrikan

Pada saat hujan atau bekerja didaerah pantai, periksalah tutup-tutup pentil
dan kencangkan semua. Bersihkanlah alat segera setelah bekerja pada
situasi tersebut diatas untuk mencegah semua komponen terhadap karat.
Lakukan pelumasan semua komponen sesering mungkin yang melebihi dari
biasanya dan lumasi juga peralatan kerja seperti pen-pen setiap hari jika
masuk ke dalam air. Bila tempat kerjanya di medan yang berat secara terus
menerus, kurangi jarak pemeliharaan dan lakukan greasing lebih sering.

Bila bekerja ditempat berdebu, lakukan hal-hal sebagai berikut ini :

Periksalah saringan udara kalau tersumbat melalui bagian lampu pengendali


untuk melihat apakah saringan udara tertutup. Apabila tertutup bersihkan
saringan udaranya dalam jangka waktu yang lebih pendek dari petunjuk
yang diberikan.
• Bersihkan bagian tengah dari radiator secara teratur dan sesering
mungkin untuk menghindari tersumbat
• Bersihkan dan pasang kembali saringan bahan bakar secara teratur dan
sesering mungkin
• Bersihkan bagian-bagian listrik, khususnya pada motor starter dan
dinamo pengisian, untuk menghidari terkumpulnya debu

2-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Jangan mencampur minyak pelumas yang berbeda merknya. Jikalau olie yang ada
hanya satu macam tapi berbeda mereknya, jangan pergunakan sebagai penambah
tapi gantilah seluruh olie yang dipergunakan dengan olie yang baru.

2.3. Jenis dan Fungsi Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka


mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi peralatan yang ada menuju
kondisi yang dapat diterima sampai dengan umur rencana yang telah ditetapkan.

2.3.1. Tujuan pemeliharaan


• Agar kondisi alat tetap stabil sehingga mempermudah dalam
perencanaan produksi
• Untuk menekan biaya produksi dan mempermudah perhitungan dalam
perencanaan produksi
• Memperpanjang umur teknis alat
• Kesiapan alat untuk beroperasi yang tinggi (high availability)
• Kondisi alat yang paling baik (best performance)
• Menekan biaya perbaikan (reduce cost)

2.3.2. Hasil yang akan dicapai


• Produktivitas tinggi
• Penyelesaian pekerjaan lebih cepat
• Biaya penyelesaian proyek lebih rendah

2.3.3. Sasaran pemeliharaan


• Memaksimalkan waktu operasi/produksi
• Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dan hambatan operasi
- Mengetahui kondisi alat yang dipergunakan untuk menyiapkan suku
cadang
- Mengatasi hambatan produksi atau operasi dengan cepat
• Memanfaatkan alat dalam keadaan layak operasi selama mungkin
- Mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan
- Meminimalkan biaya pemeliharaan.

2-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

2.3.4. Pengelompokan pemeliharaan

Pemeliharaan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian seperti


tergambar pada diagram berikut :

Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan
Pencegahan
Pemeliharaan
berdasarkan kondisi
Maintenance
Pemeliharaan yang sudah
diketahui penyebabnya
Pemeliharaan
Perbaikan

Pemeliharaan darurat

2.3.5. Pemeliharaan Pencegahan

Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang


maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan
kemacetan atau kerusakan alat yang berlebihan atau cenderung fatal. Dari
pemeliharaan pencegahan ini yang dilakukan termasuk penggantian parts
yang mempunyai unsur yang penting, namun rusak diluar pemakaian
normal. Hal ini terjadi karena kurang cermatnya operator waktu menjalankan
alat, atau mutu dari parts tersebut yang tidak terpantau pada saat dilakukan
pengecekan mutu sehingga lolos dipasaran.

2.3.6. Pemeliharaan Perbaikan

Adalah pemeliharaan yang dilakukan pada unit alat yang terlanjur rusak
sehingga tidak operasi karena ada bagian yang tidak berfungsi. Pada
pemeliharaan koreksi ini yang dilakukan antara lain mengembalikan alat
menuju pada standar yang diperlukan untuk operasi lagi.

2.3.7. Pemeliharaan Berkala

Adalah pemeliharaan yang memang sudah diprogramkan untuk dilakukan


sesuai rencana, waktu pelaksanaan mengikuti jadwal pengendalian dan
pencatatan jam operasi.

2-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Pada pemeliharaan ini yang dilakukan antara lain :


• Penambahan/penggantian pelumas dan air pendingin
• Penggantian filter dan penyetelan

2.3.8. Pemeliharaan berdasarkan kondisi

• Program pemeriksaan alat


Program pemeriksaan alat ini secara lengkap untuk mendapatkan
petunjuk-petunjuk tentang :
a. Kondisi alat terakhir pada saat diperiksa
b. Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan perkiraan
kebutuhan suku cadang
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara
pengoperasian dan pemeliharaan.
• Program pemeriksaan undercarriage
Adalah program pemeriksaan dan pengukuran bagian-bagian
undercarriage untuk mengetahui :
a. Tingkat kerusakan bagian-bagian undercarriage
b. Rekomendasi waktu untuk dilakukan penggantian part, yang
berkaitan dengan penyediaan spare part
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara
pengoperasian dan pemeliharaan.
• Program analisis pelumas
Adalah perhitungan tentang pelumas yang telah dipergunakan oleh
engine dengan tujuan :
a. Untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan dan tata cara untuk
mencegah kerusakan yang mungkin terjadi atau yang akan terjadi
b. Mengurangi waktu yang tidak bekerja dan biaya perbaikan, sehingga
bisa mencegah kerusakan yang lebih parah
c. Melakukan koreksi atas penyimpangan cara-cara pemeliharaan.

2.3.9. Pemeliharaan darurat

Adalah pemeliharaan yang bersifat memperbaiki kerusakan yang tidak


diperkirakan sebelumnya. Sesuai dengan namanya bahwa kerusakan yang
terjadi ini secara tiba-tiba tanpa adanya suatu gejala-gejala yang
menginformasikan akan terjadinya kerusakan, misalnya v belt putus.

2-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

BAB 3
PEMELIHARAAN HARIAN

3.1. Umum

Pemeliharaan Harian adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari oleh
operator sebelum mengeoperasikan selama mengoperasikan dan setelah
mengoperasikan. Tugas ini merupakan tugas yang melekat pada jabatan operator
sehingga diperlukan disipilin yang tinggi, baik menyangkut disiplin waktu maupun
dalam pelaksanaannya.

3.2. Kegiatan Pemeliharaan Harian

Pemeriksaan Keliling (Walk Around Check)

Peringatan !
Kebocoran olie atau bahan bakar, atau kumpulan bahan/ material yang mudah
terbakar yang berada disekitar tempat suhu tinggi, seperti knalpot kemungkinan
menyebabkan kebakaran.

Periksa dengan seksama dan bila ada sesuatu yang tidak normal ditemui,
perbaikilah atau hubungi mekanik.

Sebelum menstar engine, lihatlah sekeliling alat dan dibawah alat untuk memeriksa
kalau ada mur-mur atau baut-baut yang terlepas , atau rembesan olie, bahan
bakar, atau air pendingin dan periksa kondisi peralatan kerja dan system hydrolik.
Periksa juga kalau ada kabel yang terlepas, longgar dan kumpulan debu ditempat-
tempat yang dapat dicapai oleh temperatur tinggi.
Harus dilakukan setiap hari tiap-tiap item berikut ini sebelum menstar engine.

3-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Keterangan :
1. Periksa terhadap kerusakan, keausan, kelonggaran peralatan kerja, cylender,
sambungan (linkage), slang-slang (hoses).
Periksalah semua mur-mur dan baut-baut dari kemungkinan longgar/kendor
atau hilang, terhadap keretakan, keausan atau kelonggaran terhadap peralatan
kerja, cylender, sambungan atau hose. Bila ditemukan ketidak normalan, harus
segera diperbaiki.
2. Bersihkanlah kotoran dan debu dari sekitar engine, battery, radiator.
Periksalah kalau ada kotoran atau kumpulan debu disekitar engine atau
radiator. Periksalah kalau ada material yang mudah terbakar (daun kering,
rumput-rumput dan lain-lain) yang terkumpul disekitar battery atau bagian-
bagian engine yang temperatur tinggi, seperti knalpot dan engine. Buanglah
semua kotoran dan bahan yang mudah terbakar.
3. Periksalah kebocoran air atau olie disekitar engine.
Lantai parkir dibawah alat dan bagian lain diperiksa kalau ada kebocoran olie
dari engine atau bocoran air dari sistem pendinginan. Bila ditemukan suatu
ketidak normalan, harus segera diperbaiki.

4. Periksalah terhadap kebocoran olie dari HST bak transmisi, as, tangki hydrolik,
slang-slang (hoses), sambungan (joints).
Periksalah bahwa tidak ada bocoran olie. Bila ditemukan, harus segera diperbaiki

5. Periksalah terhadap bocoran olie dari rangkaian rem.


Periksalah bahwa tidak ada kebocoran olie. Bila ditemukan, perbaikilah itu.

6. Periksalah terhadap kerusakan atau keausan ban-ban, baut-baut, bantalan


(mounting) yang lepas.

3-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Periksalah terhadap retak atau benjol-benjol (peeling) dari ban dan untuk
keausan roda-roda. Kencangkan kalau ada mur-mur roda yang kendor. Jika
terhadap ketidak normalnya ditemukan, perbaikilah atau gantilah suku cadang.
Bila ada tutup pentil (valve caps) yang hilang, pasanglah dengan tutup pentil
yang baru.
7. Periksalah kerusakan terhadap pegangan tangan dan tangga naik, baut-baut yang
kendor. Pebaikilah bila ada kerusakan dan kencangkan bila ada yang kendor.

8. Periksalah kerusakan terhadap meteran-meteran, lampu-lampu, ukuran-ukuran,


baut-baut yang lepas.
Periksalah bila ada kerusakan terhadap ukuran-ukuran dan monitor didalam
ruang operator. Bila ketidaknormalan ditemukan, gantilah suku cadangnya.
Bersihkan semua kotoran pada permukaannya.

3.3. Pemeriksaan sebelum menstar engine

3.3.1. Periksalah permukaan air pendingin, tambahkan


air Peringatan
Jangan membuka tutup radiator pada kondisi engine panas. Tunggulah
temperatur engine turun sebelum memeriksa permukaan air pendingin dan
periksalah melalui tangki pembantu (cadangan).

1. Bukalah tutup samping engine bagian kiri


belakang alat dan periksa muka air pendingin
antara tanda FULL dan LOW pada tangki

cadangan . Bila muka air pendingin rendah,
tambahkan air hingga mencapai ke tanda FULL

melalui saringan air tangki cadangan .
2. Setelah menambah air, kencangkan
tutupnya sampai kuat


3. Bila tangki cadangan kosong, periksalah
rembesan air dan tambahkan air kedalam
radiator dan tangki cadangan.

3-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

3.3.2. Periksalah permukaan bahan bakar, tambahkan bahan bakar.


Peringatan
Bila menambahkan bahan bakar, jagalah jangan sampai melimpas. Hal ini
dapat menimbulkan kebakaran, bila terjadi limpasan maka harus segera
bersihkan.

1. Putarlah kunci kontak pada posisi ON,


kemudian periksalah muka bahan bakar
melalui petunjuk ukuran bahan bakar yang
berada di dash board (G).
Setelah memeriksa, kembalikan kunci
kontak ke posisi OFF.

2. Setelah selesai bekerja, tambahkan bahan


bakar melalui saringan (F) sampai tangki
bahan bakar penuh.

3. Setelah menambah bahan bakar,


kencangkan tutupnya sampai kuat.

3.3.3. Periksalah permukaan olie engine pada bak olie (oil pan) dan
tambahkan olie.
1. Bukalah tutup engine disamping belakang
kiri alat
2. Tariklah tongkat ukuran (G) dari tempatnya
dan bersihkan olie dengan kain
3. Masukan tongkat ukuran (G) kedalam lubang
pipa olie sampai habis dan tarik kembali
4. Permukaan olie harus berada pada posisi
tanda L, dan H pada tongkat ukuran. Bila
pada tongkat ukuran menunjuk tanda L,
tambahkan olie engine melalui lubang
pengisi olie (F)
5. Bila olie menunjuk diatas tanda H, buanglah
kelebihan olie engine melalui tutup
pembuangan (P) dan periksa permukaan
olie lagi.

3-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

6. Bila olie engine menunjuk tanda yang benar,


kencangkan tutup olie secara keras dan
benar, kemudian kencangkan tutup engine
Pada tipe engine lain, yang memungkinkan untuk memeriksa level,
permukaan minyak pelumas engine pada saat engine low-idling, ikuti
prosedur sebagai berikut :
a. Periksa indikator tekanan minyak pelumas
engine dan temperatur air pendingin engine
berada pada daerah hijau (green range).
b. Buka tutup pengisi minyak pelumas.
c. Cabut disiplin dan periksa permukaan minyak
pelumas pada sisi ”ENGINE IDLING”
Penting !
Bila mengganti saringan olie pada saat engine sedang digunakan,
tunggulah paling kurang 15 menit setelah engine diberhentikan sebelum
pengecekan.
Bila alat dalam posisi miring, buatlah posisi menjadi datar sebelum
pemeriksaan

3.3.4. Periksalah minyak rem dalam tabung dan tambahkan minyak rem
Peringatan :
Harus menggunakan olie engine sesuai dengan petunjuk pemeliharaan
(SAE SW API Classification CD) untuk mengisi tabung olie rem.

1. Bukalah tempat tutup pengamatan dalam tutup


sebelah kiri alat dan periksalah posisi tabung
olie rem terletak diantara tanda-tanda MAX dan
MIN pada ukuran pada tabung.

2. Bila olie berada dibawah tanda MIN, bukalah



tutup dan tambahkan olie engine.

3. Sebelum memasang kembali tutup dan
setelah mengisi olie, bersihkan olie rem yang

terkena pada permukaan tutup dan

diapragma menggunakan kain bersih.
Bila ditemukan olie rem pada bagian tutup
atau diatas diapragma, bersihkan dengan
kain bersih.

3-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

 
4. Pasang diapragma ke cap , kemudian

terakhir pasang tabung .
 
5. Kencangkan tutup dalam tabung . Setelah tahanan bergeser pada
 
posisi (B) (pada diapragma menyentuh permukaan seal dari

tabung , kemudian kencangkan tutup dengan satu kali geser (D) atau
dua (E) didalam ruangan yang lebar.

Penting !

Jangan mengencangkan tutup terlalu kencang. Bila dikencangkan terlalu
kencang, diapragma 3 akan melentur dua kali dan olie dapat meluap.

3.3.5. Periksalah dust indikator


1) Periksalah tanda merah pada piston penunjuk

debu bahwa masih belum mencapai
tahap penggantian.
2) Bila terlihat tanda merah pada piston,
bersihkan atau ganti elemennya segera

3) Setelah dibersihkan, dorong indicator
tombol untuk mengembalikan dari posisi
piston merah kembali ke posisi yang asli.

3.3.6. Periksalah kabel listrik


Peringatan !
a. Bila sekering sering putus atau terdapat aliran arus pendek pada kabel
listrik, tandailah tempat penyebabnya dan laksanakan perbaikan.
b. Kumpulkan bahan yang mudah terbakar (daun kering, ranting-ranting,
rumput dan lain-lain). Sekeliling batery bisa menimbulkan kebakaran,
oleh karena itu harus selalu diperiksa dan dibersihkan.
c. Bersihkan bagian atas battery dan periksalah lubang udara pada tutup
sel battery. Bila ini tertutup dengan kotoran atau debu, cucilah tutup
battery untuk dibersihkan lubang udaranya.
d. Kalau menggunakan jenis maintenance free, bersihkan dari kotoran dan
periksa kekencangannya.

Periksalah bagian kerusakan dan kekeliruan terhadap kapasitas sekering dan tanda
tidak terjadi hubungan singkat pada kabel listrik. Periksalah juga kalau

3-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

ada tempat sambungan yang lepas, rumah sambungan yang kendor dan
bagian-bagian yang lepas.

Periksalah kabel-kabel battery, motor starter dan alternator dengan cara


yang khusus. Bila melakukan pemeriksaan keliling atau pemeriksaan
sebelum menghidupkan engine, harus selalu diperiksa kalau ada bahan
yang mudah terbakar yang terkumpul disekitar battery dan buanglah benda-
benda yang mudah terbakar tersebut.

3.3.7. Periksa air dan endapan di separator air

Separator air memisahkan air bercampur didalam



bahan bakar. Bila mengapung terletak diatas

garis merah , buanglah airnya. Walaupun bila
separator air dipasang, yakinkan dan periksalah
tanki bahan bakar untuk mengeluarkan air dan
endapan didalam bahan bakar.

3.3.8. Pemeriksaan switch dan tuas kendali


Peringatan !
Jika kontrol lever tersentuh dengan tidak
sengaja, work equipment bisa bergerak dengan
sendirinya. Ketika meninggalkan kabin, safety
lever harus pada posisi LOCK.

Sebelum menstar engine, bersihkan dengan lap kain ditempat permukaan


battery atau ditempat motor starter dan alternator.

1. Check parking brake pedal posisi LOCK


2. Check directional lever dalam posisi netral,

dan dikunci dengan kunci pengaman .
Ketika menghidupkan engine dan directional

lever pada posisi selain N, engine tidak
bisa distart.

3-7
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

3. Turunkan bucket ke tanah, kemudian pastikan



work equipment control lever terkunci

dengan safety lock .


4. Masukkan kunci kontak ke starting switch
kemudian putar ke posisi ON, periksa
bahwa pilot lamp menyala.

Lakukan/laksanakan selalu hal-hal berikut sebelum menghidupkan engine


pada setia hari.

3.4. Menstar Engine

3.4.1. Penyetelan tempat duduk


Peringatan !
• Setel tempat duduk sebelum beroperasi atau bila ada penggantian operator
• Setel tempat duduk sehingga operator dapat menginjak pedal dengan
baik dalam posisi badan tersandar pada sandaran tempat duduk

a. Penyetelan tempat duduk kedepan-


kebelakang

Untuk menyetel tempat duduk A, tarik tuas .
Setelah tempat duduk berada pada posisi
yang diinginkan, lepaskan tuas tersebut.
Jarak penyetelan: 100 mm pada 10 langkah
b. Penyetelan Sandaran
Jarak penyetelan sandaran yang paling besar
adalah pada saat tempat duduk dimajukan ke
depan dan sebaliknya penyetelan terkecil
pada saat tempat duduk pada posisi di
belakang

Untuk menyetel sandaran B, tarik tuas . Setelah sandaran berada pada posisi
yang diinginkan (agar dapat nyaman mengoperasikan Wheel Loader), lepaskan

3-8
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

tuas tersebut. Penyetelen dilakukan dengan posisi tubuh bersandar pada


sandaran, karena bila tidak, sandaran dapat bergerak ke depan secara tiba-
tiba.
c. Penyetelan sudut tempat duduk

Bila sudut tempat duduk C akan distel pada bagian depan, tekan

tuas ke bawah dan stel sudut tempat duduk bagian depan (ada
empat tingkat penyetelan sudut)
- Untuk menaikkan sudut tempat duduk bagian depan, tekan tuas

terus menerus ke bawah dan tempatkan berat tubuh operator
pada bagian belakang tempat duduk.
- Untuk menurunkan sudut tempat duduk bagian depan, tekan tuas

terus menerus dan tempatkan berat tubuh operator pada
bagian depan tempat duduk

Bila sudut tempat duduk C akan distel pada bagian belakang, tarik

tuas ke atas dan stel susdut tempat duduk bagian belakang (ada
empat tingkat penyetelan sudut)
- Untuk menaikkan sudut tempat duduk bagian belakang, tarik tuas

terus menerus ke bawah dan berdiri perlahan-lahan untuk
melepaskan berat tubuh operator dari kursi
- Untuk menurunkan sudut tempat duduk bagian belakang, tarik tuas

terus menerus dan tempatkan berat tubuh operator pada
bagian belakang tempat duduk

Perubahan sudut : 13o ke atas dan 13o ke bawah
d. Penyetelan ketinggian tempat duduk
Dengan menggabungkan kedua gerakan tersebut diatas, tempat duduk
dapat distel naik atau turun. Setelah dicapai ketinggian yang diinginkan,
tempatkan tempat duduk pada posisi datar (horizontal) dengan
memundurkan pengaturan sudut kemudian akhiri penyetelan.
Penyetelan ketinggian: 60 mm
e. Penyetelan sudut tempat meletakan tangan (armrest)

Armrest dapat ditarik keatas dengan tangan kurang lebih 90o

Sebagai tambahan, dengan memutar dasar dari armrest dengan
tangan dimungkinkan menyetel sudut aramrest kearah vertikal dengan
nyaman. Penyetelan sudut armrest: 25o

3-9
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

f. Penyetelan seluruh tempat duduk ke muka dan ke belakang



Setelah tuas ditarik dan tempat dudk diset pada posisi yang
diinginkan, lepaskan tuas tersebut. Dalam hal ini tempat duduk operator,
tuas kiri dan kanan, dan tuas pengunci keselamatan (safety lock lever)
akan bergerak bersamaan. Penyetelan maju dan mundur: 120 mm.

3.4.2. Penyetelan sabuk keselamatan (seat belt)


Peringatan !
Sebelum mengencangkan sabuk pengaman, periksa bahwa tidak ada
kondisi yang tidak normal pada bracket (gesper). Apabila sabuk cacat atau
rusak segera minta penggantian.
• Selalu kencangkan sabuk pengaman sebelum beroperasi
• Selalu pakai sabuk pengaman selama beroperasi
• Jangan terputar sabuk pengaman pada saat dikencangkan
• Selalu dikencangkan sabuk pengaman melingkari tubuh operator. Harus
diyakini bahwa akan kuat bila terjadi kecelakaan

a. Mengencangkan dan melepas sabuk


1) Duduklah dengan baik pada tempat duduk,
injak pedal dan aturlah tempat duduk
sehingga punggung tersandar dengan baik
pada sandaran.
2) Duduklah dengan baik pada tempat duduk,
 
pegang gesper dan lidah dengan tangan
kiri dan tangan kanan anda, masukkan lidah
 
kedalam gesper dan tarik sabuk untuk
meyakinkan bahwa sabuk telah terkunci
dengan baik.
3) Apabila akan melepas sabuk, tekan tombol

pada gesper untuk melepas sabuk
Aturlah panjang sabuk sesuai dengan tubuh anda tanpa sabuk tersebut
terpuntir dan atur agar gesper berada pada tengah-tengah tubuh anda.

3-10
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

b. Mengatur panjang sabuk


1) Untuk memperpendek.
Tarik ujung-lepas dari sabuk pada gesper
dan lidah

2) Untuk memperpanjang
Bengkokkan sabuk tersebut pada sudut
kanan kemudian tarik sabuk tersebut
pada sisi-tetap gesper dan lidah.

3.4.3. Start engine


Periksalah bahwa tidak ada orang atau halangan di sekitarnya, bunyikan
klakson dan hidupkan engine. Jangan menghidupkan motor starter secara
terus menerus lebih dari 20 detik. Bila engine tidak mau hidup, coba
tunggulah sampai lebih 2 menit sebelum menstar engine lagi.


1. Putarlah kunci kontak ke posisi ON


2. Tekanlah pedal gas dengan halus

3-11
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)


3. Putarlah kunci kontak ke posisi start
untuk menghidupkan engine

4. Waktu engine distart, lepaskan kunci kontak



dan kunci akan kembali secara otomatis
ke posisi ON

5. Bila dalam waktu 10 detik indikator tekanan


minyak pelumas tetap menyala, matikan
engine

3.5. Melakukan Pemanasan Engine


Setelah engine hidup, jangan tergesa-gesa mengoperasikan alat. Pertama, lakukan
tindakan berikut dan lakukan pemeriksaan.

Penting !
Jangan menginjak pedal gas mendadak sebelum melakukan pemasan secara penuh.
Jangan menjalankan engine dengan kecepatan lambat dan kecepatan tinggi selama 20
menit secara terus menerus. Bila perlu untuk melakukan putaran idle tanpa beban lebih
dari 20 menit, berikan pembebanan dengan kecepatan putaran pertengahan.


1. Tekan pedal gas perlahan-lahan dan
pertahankan engine tanpa beban pada putaran
sedang selama kurang lebih 5 menit.

2. Pemanasan olie hidraulik dilakukan hanya untuk


daerah yang dingin. Selama melakukan
pemanasan, periksalah bahwa putaran engine tetap
halus, kemudian pasanglah kunci pengaman untuk
tuas kendali peralatan kerja pada posisi netral dan
gerakkan tuas kendali bucket keluar sampai posisi
mentok (TILT) untuk pemanasan olie hidraulik.

3-12
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Waktu yang diizinkan pada posisi mentok (TILT),


paling lama 10 detik dan akan menimbulkan panas
lebih cepat.
Dengan cara seperti ini, olie akan mencapai tekanan
operasi dan olie hidrolik akan lebih cepat panas.

3. Setelah menjalankan pekerjaan pemanasan engine,


periksalah ukuran dan lampu-lamu peringatan
semua normal.
Bila ada yang tidak normal, lakukan pemeliharaan
(maintenance/perbaikan).
Jalankan engine dengan beban ringan sampai ukuran
temperatur air pendingin engine dan ukuran olie pada
(torque convertor) keduanya bergeser ke warna hijau.

4. Periksalah semuanya bahwa tidak ada kejanggalan


dari warna gas buang, suara dan getaran.
Bila ada kejanggalan lakukan perbaikan.

3.6. Perhatian Selama Beroperasi

3.6.1. Batas kedalaman air yang diijinkan.


• Bila sedang bekerja dalam air, jangan biarkan
air melebihi bagian bawah dari axle housing.
• Setelah selesai operasi, periksalah bagian-
bagian pelumasan dan lumasi kembali.

3.6.2. Jika wheel brake tidak berfungsi


Jika alat brake tidak berfungsi gunakan parking brake untuk menghentikan
alat. Penting !
• Jika parking brake telah digunakan sebagai emergency brake, operator
harus segera melapor ke atasan/mekanik untuk memeriksa keadaan
parking brake.

3-13
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

3.6.3. Beroperasi di tanjakan atau turunan.

Merendahkan Titik Pusat Grafitasi saat berbelok:


Bila akan berbelok pada jalanan yang menurun, turunkan perlengkapan
kerja (bucket) untuk menurunkan titik pusat grafitasi karena berbahaya
sekali bila bucket diangkat tinggi.

Pengereman di jalan menurun


• Bila terlalu sering menggunakan brake ketikan travel menurun, brake
akan panas dan cepat rusak. Untuk mencegah hal seperti ini, pindahkan
ke kecepatan yang rendah dan gunakan pengereman dengan tenaga
engine. Gunakan pedal brake sebelah kanan untuk mengerem unit.
• Jika temperature gauge tidak berada di range hijau walaupun gear shift
lever berada di speed 1, hentikan alat kemudian netralkan transmisi dan
jalankan engine pada putaran menengah sampai gauge berada di range
hijau.

Perjalanan pada jalan menurun


• Pada saat berjalan pada jalan penurunan, jaga ketinggian bucket kurang
lebih 20 – 30 cm diatas tanah. Dalam hal keadaan tertentu/ darurat,
segera turunkan bucket ke tanah untuk membantu alat bisa berhenti.
• Jangan jalankan alat diatas rumput, dedaunan atau diatas besi plat yang
lembab/basah. Walaupun dalam kondisi tanjakan yang hanya kecil bisa
mengakibatkan alat dapat tergelincir kearah samping, oleh karena itu
pergunakan kecepatan yang rendah dan yakinkanlah bahwa alat ini
selalu bergerak naik atau turun sesuai kondisi jalan.
• Apabila jalan menanjak atau menurun membawa muatan, posisi bucket
harus menghadap ke arah bukit.

Jika Engine Mati


• Jika engine mati saat berada di jalan miring injak pedal rem kanan,
attachment diturunkan ke bawah.
• Posisikan directional dan speed control lever ke posisi netral, kemudian start
engine kembali (jika directional lever tidak pada posisi netral, engine tidak bisa
distart). Bila alat harus berhenti ditempat miring, injaklah pedal rem parkir
sepenuhnya dan pasanglah ganjal pada ban. Walaupun rem parkir tidak
dipasang, alat kelihatannya tidak bergerak, hal ini bila ada oli menetes

3-14
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

keluar secara pelan-pelan alat akan mulai bergerak, oleh karena itu
yakinkan untuk memasang rem parkir dengan benar.

3.7. Pemeriksaan Setelah Selesai Pengoperasian

Periksalah temperatur air pendingin engine, tekanan olie engine, HST oil
temperatur dan permukaan bahan bakar. Bila engine panas tinggi, jangan
memberhentikan engine secara mendadak. Jalankan engine pada putaran sedang
untuk menurunkan temperatur engine sebelum diberhentikan.

3.7.1. Prosedur memarkir wheel l


Keterangan :
1. Hindarkan berhenti mendadak. Berikan waktu yang
cukup saat berhenti.
2. Hindari memarkir alat pada daerah miring.
Aturlah alat menghadap kebawah dan tancapkan
bucket ke tanah dan pasang blocks dibawah ban
untuk mencegah terhadap gerakan alat.

3. Bila tuas kendali tersentuh secara tidak sengaja, peralatan kerja bisa bergerak
tiba-tiba, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan yang serius. Sebelum
meninggalkan ruangan operator pasanglah tuas kunci pengaman ke posisi lock.
4. Walaupun pedal rem parkir ditekan pada posisi LOCK, masih bisa berbahaya tunggu
sampai indikator rem parkir menyala, oleh karena itu pedal ditekan terus.

Penting !
Jangan pergunakan tuas rem parkir untuk memberhentikan alat, bila keadaan
sedang berjalan kecuali keadaan darurat. Mempergunakan rem parkir hanya pada
waktu alat sudah berhenti.

 
1. Lepaskan pedal gas dan tekan pedal rem
untuk memberhentikan alat

3-15
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)


2. Tempatkan tuas pengarah pada N (netral)


3. Tekan pedal rem parkir ke posisi lock untuk
memasang rem parkir

 
4. Tuas kunci gerakan dengan pengaman kunci

5. Turunkan bucket sampai ke permukaan tanah


6. Kunci tuas kendali peralatan kerja dengan

pengaman kunci

3.7.2. Memberhentikan engine


Bila engine diberhentikan dengan mendadak sebelum temperatur turun,
umur engine bisa lebih pendek. Oleh karena itu jangan memberhentikan
engine dengan mendadak selain darurat.
Secara khusus, jika alat sedang panas tinggi, jangan diberhentikan secara
mendadak tapi jalankan alat pada putaran sedangkan untuk memberikan
pendinginan secara bertahap, kemudian baru diberhentikan.
1) Jalankan engine pada putaran rendah tanpa
beban kira-kira 5 menit untuk memberikan
pendinginan secara bertahap

3-16
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)


2) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan
berhentikan engine


3) Lepaskan kunci dari tempatnya .

3.7.3. Pemeriksaan setelah engine berhenti :


a. Periksa keliling alat dan periksa peralatan kerja, body, undercarriage
dan kebocoran olie, air pendingin. Jika ada kelainan, laporkan ke
atasan/mekanik untuk diperbaiki.
b. Isi penuh fuel tank dengan bahan bakar
c. Buang semua sampah kertas atau daun kering dari dalam ruang engine
karena bisa menyebabkan kebakaran.
d. Bersihkan kabin dan semua bagian alat.

3.7.4. Mengunci
Harus selalu dikunci pada tempat-tempat berikut
ini
1. Tutup saringan bahan bakar
2. Panel samping engine (kiri, kanan)
3. Tutup tabung olie rem
4. Tutup kotak battery

Penting !
 
Kunci kontak dapat dipergunakan juga untuk kunci dan .

3-17
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

BAB 4
PENGETAHUAN PEMELIHARAAN BERKALA

4.1. Umum

Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang harus dilaksanakan oleh operator atau
oleh mekanik dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi alat agar siap operasi pada
setiap saat. Walaupun pelaksanaannya mungkin dilaksanakan oleh mekanik, namun
operator harus tau kapan alat akan dilakukan pemeliharaan sesuai dengan jangka waktu
tertentu. Disinilah keterkaitannya operator untuk mengetahui tentang pemeliharaan berkala,
yang dapat dibaca melalui petunjuk dalam panel.

4.2. Daftar Penggunaan Parts

Penggunaan parts seperti elemen saringan, gigi bucket dan lain – lain adalah
diganti pda waktu pemeliharaan yang rutine atau sebelum batas keausan. Setiap
parts yang sudah aus harus diganti secara hati – hati sesuai aturan penggunaan
alat yang hemat. Untuk penggantian part, pabrik menyediakan part – part yang
berkualitas bagus untuk dipergunakan. Bila memesan part – part, baca nomor part
yang tercantum dalam buku part.
Ini salah satu contoh, Tabel yang diambil dari Buku Komatsu Wheel Loader WA 120 - 3
CS :

Table 4.1.

Item Part No. Nama Part Q’ ty Periode Penggantian

Engine Oil filter 600-211-5241 Cartridge 1 Setiap 250 jam

Fuel filter 600-311-7440 Cartridge 1 Setiap 500 jam

363-18-31470 1
HST Oil filter Element (O- ring) Setiap 500 jam
(07000- 02065) (1)

Hydraulic filter 363-60-35310 Element 1 Setiap 1000 jam

Corrosion
600-411-1190 Cartridge 1 Setiap 1000 jam
resistor

Air Cleaner 600-181-6340 Element ass’y 1 -

4-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

417-70-13261 Gigi pojok kiri 1


417-70-13271 Gigi pojok kanan 1
417-70-13250 Gigi 6
Gigi Bucket -
(09208-11965) Baut (14)
(09218-11916) Baut (16)
417-70-13210 Baut (2)

4.3. Bila diperlukan


a. Periksa, bersihkan, atau pemasangan elemen saringan
udara. Perhatian :
• Jangan membersihkan dan memasang elemen saringan udara pada saat
mesin sedang berjalan
• Bila menggunakan tekanan udara untuk membersihkan elemen, pergunakan kaca
mata keselamatan untuk melindungi mata dari bahaya debu.

Periksa, bila tanda merah pada indicator debu muncul, bersihkan elemen
saringan udara.
Bersihkan atau pasang kembali elemen luar

1. Lepaskan pengikat (3 tempat) dan buka tutup
 
, kemudian buka sekerup kupu – kupu dan
diambil elemen luar.
2. Bersihkan dibagian dalam rumah elemen udara
3. Langsung keringkan dengan kompresor (dengan
tekanan dibawah 0,69 MPA (7 kgf/cm2, 99,4 PS1) untuk
elemen bagian dalam sepanjang lipatan, kemudian
arahkan tekanan dari daerah luar sepanjang lipatan dan
ulangi lagi dari bagian dalam.
1) Bukalah satu seal yang berada diluar elemen
apabila elemen luar sedang dibersihkan.
2) Pasang kembali elemen luar yang sudah di
bersihkan dengan 6x ulang setiap tahun. Pasang
kembali elemen bagian dalam pada saat itu juga

4-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

3) Apabila petunjuk debu menyala merah pada waktu


elemen luar telah dibersihkan, gantilah elemen
dalam dan luar, walaupun elemen luar belum
waktunya mencapai dibersihkan sebanyak 6 kali.
4) Periksalah mur ganjel karet elemen dalam,
kemungkinan kendor dan bila perlu kencangkan
 
5) Gantilah seal atau mur kupu – kupu
dengan yang baru bila patah

6) Bukalah kelep evacuator dan bersihkan
dengan kompresor, setelah bersih atur kembali
kelep evacauator

Penting !
Bila di dalam lubang-lubang kecil terdapat partikel kecil-
kecil pada elemen ketika diperiksa dengan
menggunakan benda maknet setelah dibersihkan dan
dikeringkan, gantilah elemen dengan yang baru.
Bila membersihkan elemen, jangan memukulinya
atau diketok dengan benda lain. Jangan
menggunakan elemen yang telah terlipat atau
gasket yang sudah rusak.
4. Pasanglah elemen yang telah dibersihkan

5. Tekanlah bagian belakang indicator debu untuk
mengembalikan petunjuk merah ketempat semula

Menggantikan elemen dalam


1. Pertama bukalah elemen luar dan kemudian buka elemen dalam
2. Untuk mencegah debu masuk kedalamnya, pergunkanlah kain bersih atau
alat untuk menutup saluran udara (bagian udara keluar)
3. Bersihkan rumah dan lain – lain pada saringan udara, kemudian bukalah
tutup yang terpasang pada langkah-langkah.
4. Pasanglah elemen dalam yang baru kedalam connector dan kecangkan
dengan sekerup. Dilarang membersihkan elemen dalam, untuk dipasang
kembali, tapi harus dirusak dan dibuang.
5. Pasanglah elemen luar.

6. Tekan bagian belakang indicator debu untuk mengembalikan piston
merah ke tempat semula.

4-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

b. Periksalah Permukaan olie di tempat transmisi, dan tambahkan


olie Peringatan !
1. Apabila memeriksa permukaan olie, pasanglah rem parkir, dan kuncilah
kerangka depan dan belakang dengan pelat pengaman dan pen
2. Suhu olie akan tinggi setelah alat dioperasikan. Harus tunggu sampai suhu
turun sebelum mulai melakukan pemeriksaan
Lakukan prosedur ini barang kali ada olie yang menetes dari tempat transmisi.
1. Bukalah penutup saringan (F) dan periksalah
permukaan olie. Bila permukaan benar, olie
berakhir pada lubang.
2. Bila permukaan olie tidak benar, tamabahkan
olie mesin melalui saringan olie (F)

Untuk rincian olie yang dipergunakan lihat tabel 5.1. (Penentuan pilihan minyak
pelumas dan zat pendingin) bahan bakar.

c. Periksalah permukaan olie pada as, dan tambahkan


olie Peringatan !
1. Apabila memeriksa permukaan olie, pasanglah rem parkir, dan kuncilah
kerangka depan dan belakang dengan pelat pengaman dan pen
2. Suhu olie akan tinggi setelah alat dioperasikan. Harus tunggu sampai suhu
turun sebelum mulai melakukan pemeriksaan
Lakukan prosedur ini barang kali ada suatu petunjuk olie dari tempat as.
Lakukan pemeriksaan alat pada tempat yang mempunyai permukaan datar (Bila
permukaan tidak rata, permukaan olie tidak dapat diperiksa dengan benar)
1. Berhentikan engine dan bukalah penutup

pengecekan permukaan olie
2. Bersihkan kalau ada olie yang menempel pada
ukuran permukaan olie yang akan dimasukan

melalui penutup dengan menggunakan lap
kain bersih

4-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

3. Pasanglah ukuran permukaan olie seperti


terlihat dalam gambar.
4. Permukaan olie benar bila berada diantara
dua garis yang tertera pada ukuran
permukaan olie. Bila permukaan olie tidak
mencapai pada garis bawah, tambahkan olie
melalui tempat saringan (F)
Untuk ukuran standar olie seperti table 5.1.
(Penentuan pilihan bahan bakar, minyak
pelumas dan zat pendingin)
5. Bila permukaan olie berada pada posisi
diatasgaris atas, buanglah kelebihan olie
tersebut melalui tutup membuang (P) dan
periksa permukaan olienya lagi
6. Bila permukaan olie sudah benar, pasang

kembali penutup
7. Kencangkan dengan kunci :
68,6 ± 9,81 N.m (7,0 ± 1,0 kgf.m, 50,6 ± 7,2 lbft )

d. Periksa tempat penceratan pada as


Peringatan !:
Bila membersihkan, pasanglah rem parkir, dan
kuncilah rangka depan dan belakang dengan
menggunakan pelat pengaman dan pen.
Bersihkan semua Lumpur dan kotoran disekeliling
tempat penceratan dengan sikat
Bila membersihkan tempat penceratan, bersihkan
pada dua tempat (depan dan belakang)

4-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

e. Bersihkan ram – ram radiator


Lakukan prosedur bila ada suatu Lumpur atau kotoran yang terlihat nempel
pada radiator
1. Bukalah grill bagian belakang yang berada
disebelah belakang alat
2. Pergunakan kompresor udara untuk
membersihkan Lumpur dan kotoran, yang
tertinggal ditempat ram radiator. Bisa juga
dipergunakan uap atau air kecuali dengan
kompresor tekanan udara. Bila menggunakan uap,
ram-ram radiator barangkali bisa rusak jika nozel
uap diarahkan terlalu dekat dengan ram – ram,
oleh karena itu jaga jarak dari radiator.
3. Hose penghubung harus diperiksa pada saat itu juga. Bila hose
penghubung terdapat suatu retak – retak atau menjadi keras akibat lama
pemakaian, hal itu harus diganti dengan yang baru. Selanjutnya, kalau
klem hose kendor harus dikencangkan

f. Penyetelan rem parkir


Rem parkir adalah tertutup model piringan basah, dengan demikian rem itu
sendiri tidak memerlukan penyetelan. Walaupun demikian, bila didalam
perjalanan pedal rem naik akibat dari kendornya ujung kabel atau kelonggaran
dari kabel, penyetelannya sebagai berikut :
Pemeriksaan
Tekan pedal rem dengan tenaga kira-kira 294 N (30 kgt). Bila perpindahan
pedal rem lebih dari 13 klik, periksa kelonggarannya dari ujung kabel (akhir
pedal dan akhir rem). Bila terjadi kelonggaran, kencangkan dan kemudian
disetel sebagai berikut :
Penyetelan
Peringatan !
Dalam penyetelan, selalu pasang balok penahan ban, agar alat tidak bergeser.
Pasanglah penahan rangka depan dan belakang menggunakan pelat
pengaman dan pasang pin.

4-6
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)


1) Tariklah hendel pelepas dan lepaskan rem
parkir

2) Lepaskan sekerup pengunci dan lepaskan

pen ring penjepit (clevis pin)

3) Tarik handle pada ujung rem parkir dengan
sepenuhnya untuk melepaskan rem, dan
aturlah pada posisi terlepas

4) Mur pada penjepit (clevis) , luruskan pen

dengan lubang pen di hendel pada ujung rem

parkir, kemudian pasang pen pengunci

kemudian kencangkan seluruh pengunci

5) Setelah penyetelan, tekan pedal rem parkir
dengan tekanan kira-kira 294 N (30 kgt), dan
periksa perpindahan pedal adalah 7 – 11 klik
(klick).

g. Gantilah sekring yang lambat


putus Penting !
1) Selalu matikan tenaga (power) bila mengganti sekring yang jarang putus
(putarlah kunci kontak ke posisi OFF)
2) Selalu diganti sekring yang lambat putus dengan ukuran sekring yang sama
kapasitasnya
1. Putarlah kunci kontak pada posisi OFF
2. lepaskan kotak tempat sekring yang lambat
putus yang berada disebelah kiri belakang
body (chassis)

  
3. Buka penutup , dan kotak sekring
 
yang lambat putus. Tutup dan dapat
dilepas dengan mudah menggunakan tonjolan
keluar (protusion) (A) yang terletak pada bodi
(body) sebagai titik tumpu dan pegangan
pengungkit dari tutupnya.
 
4. Kendorkan mur dan dan lepaskan.
  
Ketika mur dan telah dilepas, sekring
 
juga akan keluar bersama kabel dan

4-7
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

 
5. Dengan menggunakan mur dan , pasanglah
 
sekring bersama dengan kabel dan
 
6. Dengan menggunakan mur dan ,

pasanglah sekring bersama dengan kebel

dan kedalam kotak sekring, kemudian
 
tutupi dengan penutup , dan .

4.4. Pelaksanaan Pemeliharaan Berkala

Ketelitian dan ketaatan operator dan mekanik dalam memeriksa service hour meter
dan melaksanakan pemeliharaan tepat pada waktunya sangat menentukan untuk
dapat dilaksananakannya pemeliharaan yang benar

Periode waktu pelaksanaan pemeliharaan tersebut telah ditentukan oleh pabrik pembuat
alat-alat berat dan hampir semua merk dan type dari wheel loader pelaksnaan perawatan
berkala ini hampir sama. Untuk dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan
kegiatan pemeliharaan berkala ini akan disajikan contoh pemeliharaan berkala yang
ditetapkan untuk wheel loader Komatsu WA 120 – 3CS.

Tabel pemeliharaan
PEMELIHARAA

250JAMPER
NHARIAN

50JAM

TAMA

2000JAM
1000JAM

4000JAM
100JAM

500JAM
250JAM

NO. DISKRIPSI YANG HARUS DILAKUKAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Cy linder Periksa kerusakan, kelonggaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2. Sambungan (linkage) Periksa kerusakan, kelonggaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3. Selang (hoses) Periksa kerusakan, kelonggaran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4. Mur dan baut Periksa kemungkinan kendor/hilang ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Periksa kebocoran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5. Air pendingin engine
Ganti (tiap 100 jam) ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Olie engine Periksa dan tambahkan ✓ ✓ ✓
Olie engine Periksa kebocoran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
6.
Olie engine Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Catridge Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Olie HST bak transmisi Periksa dan tambahkan ✓ ✓ ✓
Olie HST bak transmisi Periksa kebocoran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7.
Olie HST bak transmisi Ganti

Filter Ganti ✓ ✓ ✓
Olie rem Periksa dan tambahkan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
8. Olie rem Periksa kebocoran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Olie rem Ganti
Olie hy drolic Periksa dan tambahkan ✓ ✓ ✓
Olie hy drolic Periksa kebocoran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9.
Olie hy drolic Ganti ✓ ✓ ✓
Elemen f ilter Ganti ✓ ✓ ✓

4-8
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

PEMELIHARAANHARIA

250 JAMPERTAMA

2000 JAM
1000 JAM

4000 JAM
NO. DISKRIPSI YANG HARUS DILAKUKAN

100 JAM

500 JAM
250 JAM
50 JAM
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bahan bakar Periksa dan tambahkan ✓ ✓ ✓
Bahan bakar Periksa kebocoran ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
10.
Bahan bakar Buang air dan endapan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Catridge bahan bakar Ganti ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Periksa dan tambahkan
11. Olie pada as Periksa kebocoran
Ganti ✓ ✓
Periksa dan tambahkan
12. Olie pada transf er case Periksa kebocoran
Ganti ✓ ✓
Periksa kondisi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
13. Ban Periksa tekanan udara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Ganti kalau tidak lay ak pakai
14. Pin bucket (2 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
15. Pin batang bucket (2 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
16. Piv ot pin as belakang (2) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
17. Kelep engine Periksa kelonggaran dan stel kembali
18. Battery Periksa permukaan air ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
19. Mur roda Periksa dan kencangkan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
20. Belt kipas, belt alternator Periksa dan kencangkan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
21. Pin pada dump cy linder (2 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
22. Pin pada lif t cy linder (4 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
23. Piv ot pin pada lif t arm (2 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
24. Tilt lev er pin (1 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
25. Pin pada steering cy linder (4 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
26. Front driv e shaf t spline Lumasi ✓ ✓ ✓ ✓
27. Front driv e shaf t (2 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓
28. Rear driv e shaf t (2 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓
29. Engine stop motor linkage (1 titik) Lumasi ✓ ✓ ✓
30. Corrosion resistor cartridge Ganti ✓ ✓ ✓
31. Pin pada center hinge Lumasi ✓ ✓ ✓
32. Piringan rem Periksa kelonggaran ✓ ✓
33. Motor starter Periksa ✓ ✓
34. Alternator Periksa ✓ ✓
35. Valv e engine Periksa kelonggaran ✓ ✓
36. Water pump Periksa ✓
37. Bila diperlukan
Periksa
- elemen saringan udara Bersihkan
Ganti
Bersihkan
- sistem pendingin
Ganti
Periksa
- transf er case Tambahkan
Ganti
Periksa
- olie pada axle Tambahkan
Ganti
Bersihkan
- axle case
Ganti
- kipas radiator Bersihkan
- gigi bucket Ganti
- rem parkir Stel
- sekering y ang lambat putus Ganti
- air separator Buanglah

4-9
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

BAB 5
PENGETAHUAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

5.1. Umum

Kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian alat-alat berat akan selalu berhubungan


dengan minyak pelumas dan bahan bakar, sehingga seorang operator sebaiknya
memiliki pengetahuan mengenai bahan bakar dan minyak pelumas tersebut, paling
sedikit mengetahui bagaimana cara menangani dengan benar kedua jenis material
tersebut.

Disamping itu perlu pula mengetahui jenis bahan pelumas yang seharusnya dipakai
dalam alat-alat berat yang dioperasikannya, sehingga akan menjadi lebih hati-hati
dalam memilih atau menggunakan pelumas tersebut.

5.2. Bahan Bakar

Jenis bahan bakar yang dipakai dalam penggunaan alat-alat berat adalah solar
yang pada saat sekarang dan untuk waktu yang akan datang dituntut berbagai
persyaratan antara lain :
• Memiliki nilai pembakaran yang tinggi sehingga penggunaannya lebih irit/hemat
• Menghasilkan gas buang yang lebih bersih, sehingga tidak menimbulkan polusi

Untuk menjaga agar kinerja engine tinggi dengan tingkat penggunaan bahan bakar
yang irit/hemat, maka dituntut konstruksi engine yang memiliki sistem bahan bakar
bertekanan tinggi dan komponen engine yang sangat presisi seperti :
• Pompa bahan bakar (fuel pump)
• Injector yang memiliki lubang penyemprotan sangat halus
• Filter yang memiliki daya saring yang kuat

Dan akibat konstruksi yang presisi tersebut akan sangat sensitif terhadap air dan
kotoran sehingga bahan bakar harus selalu bersih dari kontaminasi air dan juga
kotoran (debu, dan sebagainya).

Untuk menghasilkan gas buang yang bersih, selain tuntutan teknis diatas, juga
bahan bakar yang dipakai harus memenuhi syarat sesuai dengan yang
direkomendasikan oleh pabrik, dan sewaktu-waktu harus dianalisa di laboratorium.

5-1
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Dalam mempertahankan kondisi bahan bakar yang bersih tersebut, perlu


diperhatikan dalam penanganan bahan bakar tersebut, yaitu :

1. Penyimpanan
a. Solar yang baru diterima ditampung pada
tangki penyimpanan dan biarkan selama
kurang lebih 24 jam untuk mengendapkan
kotoran dan air yang terkandung didalamnya.
b. Posisi tangki penyimpanan sebaiknya dibuat
miring sekitar 3o dan dipasang keran
pembuang kotoran dan air pada bagian
terendah dari tangki penyimpanan.
c. Setiap pagi buang kotoran dan air dari tangki
melalui keran pembuang.
2. Pengisian
a. Pengisian solar kedalam tangki alat-alat berat
dilakukan segera setelah selesai dioperasikan.
b. Pada waktu pengisian hindarkan dari tercampur
kotoran dan air dan jauhkan sumber api yang
membahayakan
c. Setiap pagi sebelum menghidupkan engine,
buang endapan kotoran dan air dari tangki
melalui keran pembuang (yang telah tersedia)

3. Penggantian filter
a. Penggantian filter bahan bakar dilakukan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Pemasangan filter dilakukan tanpa
mengisikan terlebih dahulu solar kedalamnya.
Gunakan pompa tangan (feed pump) untuk
mengisi solar kedalam filter sekaligus
membuang udara dari sistem bahan bakar.
c. Jangan pernah memakai filter yang dicuci
kemudian dipasang kembali

5-2
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

4. Perlu perhatian operator


a. Pengisian bahan bakar dikakukan setiap habis
bekerja, bukan sebelum dipakai/dioperasikan
b. Pada saat pengisian harus hati-hati agar tidak
tercampur dengan air atau kotoran
c. Buang air dan endapan kotoran dari tangki setiap
pagi sebelum beroperasi
d. Filter solar harus diganti pada waktunya, dan jangan
menggunakan filter bekas meskipun telah dicuci.

5.3. Minyak Pelumas (Oil)


Oil/minyak pelumas dibutuhkan untuk melumasi bagian/komponen engine yang
bergerak dan harus memilki sifat-sifat yang khusus tahan terhadap perubahan suhu
dan tekanan yang sangat tinggi.

a. Minyak Pelumas engine (Engine Oil)


Para produsen minyak pelumas dan produsen alat-alat berat terus
mengembangkan jenis engine oil ini untuk dapat dipakai pada berbagai kondisi
engine dengan daya kerja yang optimal, dan beberapa sifat minyak pelumas
yang bermutu adalah :
• Tidak terbakar pada suhu tinggi
• Mampu menahan tekanan tinggi
• Menjamin terjadinya pembakaran yang bersih sehingga menghaluskan
suara engine
• Mencegah terjadinya kerak/jelaga
• Irit penggunaannya/tidak boros

Klasifikasi minyak pelumas engine ini dinyatakan dengan API Service, yaitu :
• Engine oil generasi terdahulu dengan klasifikasi API service CC atau CD
• Pada pengembangan terakhir yang dipakai klasifikasi API service CG dan CH
a) Minyak Pelumas API Service kategori CG-4 untuk tugas motor diesel 4
langkah tugas berat

5-3
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

API Service category CG-4 menggambarkan pelumas yang


dipergunakan dalam motor diesel 4 langkah dengan kecepatan tinggi
yang dipergunakan baik dalam tugas berat di jalan bebas hambatan
(0,05% bahan bakar berkadar belerang berat).

Pelumas CG-4 memberikan perlindungan yang efektif atas deposit piston


bertemperatur tinggi, keausan, korosi, pembentukan busa, stabilitas
oksidasi dan akumulasi jelaga.

Pelumas ini secara khusus efektif dalam motor yang didesain untuk memenuhi
standar emisi gas buang AS dan dapat juga dipergunakan untuk motor yang
mensyaratkan API Service Categories CF-4, CE dan CD.

b) Minyak Pelumas API Service kategori CH-4 untuk tugas motor diesel 4
langkah tugas berat
API Service Category CH-4 diperkenalkan pada tanggal 1 Desember
1998, untuk motor diesel 4 langkah kecepatan tinggi yang didesain untuk
memenuhi standar emisi gas buang tahun 1998. Pelumas CH-4 secara
khusus disenyawakan untuk digunakan dengan bahan bakar dengan
kadar belerang yang berkisar sampai 0,5% berat, dan dapat digunakan
sebagai pengganti pelumas CD, CE, CF-4 dan CG-4.

c) Minyak Pelumas API Service kategori CI-4-2002 untuk tugas motor diesel
4 langkah tugas berat
Persyaratan kinerja CI-4 menggambarkan pelumas tersebut
dipergunakan untuk motor diesel 4 langkah tugas berat yang dirancang
untuk memenuhi standar emisi gas buang 2002.

Pelumas ini merupakan senyawa yang dapat dipergunakan untuk semua


bahan bakar diesel yang berkisar kandungan belerangnya sampai 0,05%
beratnya.

Pelumas ini khususnya sangat efektif untuk menjaga ketahanan motor


(engine durability), dimana Exhaust Gas Recirculation (EGR) dan
komponen emisi gas buang lainnya dapat dipergunakaan.

Perlindungan yang optimum ini diberikan untuk pengontrolan corrosive


wear tendencies, stabilitas suhu rendah dan tinggi, soot handling
properties, piston deposit control valve train wear, oxidative thickening,
foaming dan viscocity loss due to shear.

5-4
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

Pelumas CI-4 sangat hebat kinerjanya terutama bagi pelumas yang


memenuhi API CH-4, CG-4 dan CF-4.

Untuk penggunaan klasifikasi yang lebih rendah, agar dilakukan penggantian oli
legih cepat , misalnya biasanya menggunakan engine oil dengan API Service
CD, maka bila menggunakan Engine Oil dengan API Serice CC
penggantiannya hrus lebih cepat.

b. Perlu perhatian operator


• Pengisian atau penambahan :
- Bersih dari air dan kotoran
- Jangan mencampur dari merk dan grade yang berbeda
- Jumlah dalam oil pan harus tepat
• Penggantian filter
Bila mengganti engine oil sekaligus diganti elemen filter

c. Minyak pelumas transmisi dan minyak hidrolik


Demikian juga untuk keperluan sistem transmisi dan sistem hidrolik diperlukan
jenis minyak pelumas yang bermutu baik, dan untuk keperluan itu pihak pabrik
telah memberikan rekomendasi jenis pelumas yang dianjurkan untuk dipakai.
Yang perlu diperhatikan oleh operator adalah :
• Pemeriksaan harian terhadap jumlah dan kondisi minyak transmisi dan
minyak hidrolik
• Penambahan bila diperlukan

d. Gemuk (Grease)
Gemuk digunakan untuk mencegah keausan akaibat puntir dan meredam suara
gesekan pada joint/sambungan
Yang perlu diperhatikan oleh operator adalah :
• Lakukan penggemukan pada titik-titik yang ditentukan sesuai dengan petunjuk
• Bila beroperasi didaerah berlumpur atau terendam air, lakukan
penggemukan tiap hari
• Periksa setiap niple
• Bersihkan gemuk lama yang keluar karena terdorong oleh gemuk yang baru
dimasukan pada saat penggemukan

5-5
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

5.4. Pendingin (Coolant)


Zat pendingin (coolant) menjaga suhu dalam sistem pendinginan berada pada suhu
kerja yang tepat.
Zat pendingin dapat berupa air, dan sebaiknya harus yang bersih dan sangat
dianjurkan yang mutunya dapat diminum. Misalnya air sungai tidak dianjurkan
untuk dipakai karena banyak mengandung zat kapur dan kotoran lain, karena bila
dipakai akan menyebabkan sistem pendingin cepat tersumbat yang menyebabkan
overheating dan merusak engine
Ada beberapa macam additive yang dapat meningkatkan mutu zat pendingin, dan
ada yang menggunakan zat pendingin khusus seperti Extended Life Coolant yang
dipakai pada Merk Caterpillar
Yang Perlu diperhatikan operator :
• Periksa level air pendingin setiap hari
• Penambahan menggunakan air bersih
• Periksa sirip radiator dari kotoran atau penyumbatan
• Periksa dari kebocoran pada sistem
• Bila terjadi overheating, jalankan engine pada low idling sampai suhu kembali
normal, kemudian matikan engine dan tunggu sampai dingin baru periksa dan
tambahkan air pendingin

5-6
TABEL 5.1.
PENENTUAN PILIHAN BAHAN BAKAR, MINYAK PELUMAS DAN ZAT PENDINGIN

Pelatihan Operator Wheel Loader


Kapasitas
Tempat Penyimpanan Macam Cairan (CAPACITY)
(RESERVOIR) (KIND OF FLUID) -22 -4 -14 32 50 68 86 104 122O F
Specified Refill
-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50OC

SAE 30

Karter SAE 10 W 12.5 l 10.5 l


(Engine oil pan) 3.30 US gal 2.77 US gal
SAE 10 W-30 2.75 UK gal 2.31 UK gal

SAE 15W-40

Rem 1l 1l
(Brake) Olie Engine SAE 5W 0.26 US gal 0.26 US gal
0.22 UK gal 0.22 UK gal

Kotak Roda Gigi 4.5 l 4.5 l


(Transfer case) SAE 10 W - 30 or SAE 10 W 1.19 US gal 1.19 US gal
0.99 UK gal 0.99 UK gal

Sistem Hidrolik 47.0 l 4.5 l


(Hydraulic system) SAE 10 W 12.41 US gal 8.18 US gal
10.34 UK gal 6.82 UK gal

As Depan dan belakang 7.0 l 7.0 l


See Note 1 1.85 US gal 1.85 US gal
(Axle)
1.54 UK gal 1.54 UK gal
Pen
(Pins) Grease - -

Pemeliharaan (Maintenance)
NLGI No. 2

Tangki Bahan Bakar


(Fuel Tank) Minyak Disel ASTM D975 No. 2 75 l
(Diesel fuel) 19.80 US gal -
X 16.50 UK gal

Sistem Pendingin Air Zat anti beku tambahan 75 l


(Cooling system) (Water) Add antifreeze 5.02 US gal -
5 7-

4.18 UK gal
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

TABEL 5.2.
PEMILIHAN MINYAK PELUMAS BERDASAR MERK PRODUSEN

Engine Oil Anti Freeze


NO Supplier (CD, CE, or CF-4) Gear Oil Grease Coollent
SAE 10W, 30, 40 (GL-4 or GL-5) (Lithium-Base) (Ethylene Glicol
10W30, 15W-40 SAE80, 90, 140 Base)

1 KOMATSU EO10-CD GO 90 G2-LI AF – ACL


EO30-CD GO 140 G2-LI-S AF – DTL
EO10-30 CD (Lithium Base) AF – DTC
EO15-40CD (Winter, one
season type)

2 AGIP Diesel Sigma S Rotra MP GR MU/EP -


Superdiesel Multi
grade
Sigma Turbo

3 BP Vanellus C3 Gear oil EP Enegrease Antifreeze


Hypogear EP LS-EP2

4 CALTEX RPM delo 400 Universal thuban Marfak all AF Engine


RPM delo 450 Universal thuban Purpose 2 Coolant
EP Ultra-duty
grease 2

5 CASTROL Turbomax EP, Hypoy B MS3 Anti Freeze


RX Super EPX, Hypoy C Spheerol Coolant
CRD Hypoy, EPL2

6 CATERPILLAR Cat DEO 15W-40 Cat TDTO Extended Life


CG-4 (Transmission/ Coolant
Drive Train Oil)

7 GULF Superduty Motor oil Multypurpose GulfcrownEP2 Antifreeze and


Superduty Plus Gear lubricant GulfcrownEP coolant
Special

8 MOBIL Delvac 1300 Mobilube GX Mohlux EP2


Delvac Super Mobilube HD Mobilgrease77
10W-30, 15W-40 Mobilgrease
Special

9 PERTAMINA Meditran SX Transilk-HD


SAE15W-44 CG-4 SAE 10W,30,50

10 EXXON Essolube D3 Gear Oil GP Beacon EP2 Allseason coolant


(ESSO) Essolube XD-3 Gear Oil GX
Essolube XD-3 Extra
Esso heavy duty

5-8
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

DAFTAR PUSTAKA

1. Caterpillar, Caterpillar Performance Hand book, Edition 31, Publication by Caterpillar


Inc. Peorid, Inclinois USA, Reported by PT. Trakindo Utama, October 2000
2. Indo Teras Nusantara, Lubrication Hand book
3. Komatsu, Operation and Maintenance Manual WA 120-3CS Wheel Loader serial
number WA 120-1004 and up
4. Komatsu Unit Introduction Manual, Hydraulic System
5. Komatsu, Specification and Aplication Hand book, Edition 14, Published in Pebruari 1992
6. Pama Persada, PT. Buku Petunjuk Operator Pengoperasian dan Perawatan WA 600-
1 tahun 2001.
Pelatihan Operator Wheel Loader Pemeliharaan (Maintenance)

RANGKUMAN

1. Kepekaan bagi seorang operator perlu ditumbuhkan dengan melatih diri dalam
menggunakan panca indera sebagai dasar untuk memahami alat berat yang di
operasikan. Memahami secara benar dan yang utamanya mengetahui maksud
pemeliharaan sehingga dapat mencapai tujuan pemeliharaan seoptimal mungkin.

2. Pelaksanaan pemeliharaan alat-alat berat bukan hanya sekedar melakukan sesuai


dengan petunjuk pemliharaan, tapi operator harus memiliki wawasan tujuan
sebenarnya dari pemeliharaan tersebut sehingga pelaksanaannya dapat deterapkan
dengan penuh rasa tanggung jawab.

3. Dalam pemeliharaan alat-alat berat, operator harus mampu melaksanakan


pemeliharaan harian yang meliputi pemeliharaan sebelum, selama dan setelah
pengoperasian. Dalam hal ini sangat jelas bahwa selama mengoperasikan alat-alat
berat, operator mempunyai tugas yang tidak kalah pentingnya menjaga kondisi alat-
alat berat dalam keadaan siap operasi setiap harinya.

4. Selain itu seorang operator akan lebih baik bila memiliki pengetahuan tentang
pemeliharaan yang memadai diantaranya pemeliharaan berkala yang dilaksanakan
oleh mekanik khusus.
Pengetahuan pemeliharaan berkala mencakup interval waktu secara berkala (periodik) dan
kegiatan pemeliharaan pemeliharaan yang dilakukan pada waktu-waktu tersebut.

5. Disisi lain pengetahuan tentang bahan bakar dan pelumas perlu juga dipahami oleh
operator, karena pengetahuan ini erat kaitannya dengan pemeliharaan dan
pengoperasian peralatan, dimana dengan berbekal pengetahuan ini operator akan
lebih hati-hati dalam menerima bahan yang diberikan untuk operasional agar sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai