Anda di halaman 1dari 5

No : 021/SOP/SKN/IV/2011

Effektif : 16 April 2011


SOP PENGOPERASIAN EXCAVATOR

Ver : 01 Bagian PERALATAN Halaman : 1/5

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan
Prosedur ini menjelaskan tentang tata cara pengoperasian excavator yang
sesuai dengan standar pengoperasian excavator. Prosedure ini dibuat agar
excavator dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup area excavator itu sendiri, serta areal tempat
beroperasinya excavator tersebut yang melibatkan seluruh pengguna
excavator.

C. Tanggung Jawab
Penanggung jawab dari prosedur ini adalah Site Manager yang dibantu oleh
Pengawas Alat dan Operator dalam melakukan pengoperasian excavator serta
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

D. Dokumen Pendukung
1. Buku Panduan Pengoperasian Excavator.
2. Form P2H.
3. Form Time Sheet.
4. Form Permintaan Alat Berat untuk penempatan pekerjaan alat berat.

II. DEFINISI
1. APD adalah alat pelindung diri, seperti pelindung kepala, masker, penutup
telinga, rumpi replektor, dan pelindung kaki.
2. Dump Truck adalah alat Angkut yang digunakan sebagai alat angkut material.
3. Excavator adalah alat gali mekanis yang gerakannya mengeruk material kearah
operator, excavator umumnya digerakkan oleh tenaga hidrolik sedangkan
masih banyak dengan sistem kabel.
4. Operator adalah orang yang mengoperasikan excavator.

Disetujui Diperiksa Dibuat

H. Achmad Husry Abdul Latief MS


Taufik Erlangga, ST.
No : 021/SOP/SKN/IV/2011

Effektif : 16 April 2011


SOP PENGOPERASIAN EXCAVATOR

Ver : 01 Bagian PERALATAN Halaman : 2/5

5. Pengawas Alat adalah orang yang bertugas untuk mengawasi segala kegiatan
pekerjaan yang dilakukan di lapangan.
6. P2H adalah form yang berfungsi untuk mengidentifikasi kondisi alat sebelum
dioperasikan.
7. Site Manager adalah orang yang mengatur segala pekerjaan di lokasi tempat
berjalannya kegiatan pekerjaan
8. Time Sheet adalah form yang berfungsi untuk mencatat alat yang beroperasi,
tanggal operasi, lama operasi, lokasi operasi, dan kegiatan yang dilaksanakan.

III. KETENTUAN
1. Operator dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
2. Operator tidak dalam pengaruh minuman keras.
3. Operator wajib mematuhi intruksi dari atasan.
4. Operator wajib menggunakan APD yang lengkap.
5. Operator wajib melakukan P2H.
6. Operator wajib mengisi Form Time Sheet.
7. Operator wajib mengenakan seat belt.
8. Operator tidak mengoperasikan alat yang dalam kondisi rusak.
9. Operator mengoperasikan alat sesuai dengan ketentuan jam kerja perusahaan.
10. Operator tidak boleh menggunakan Hand Phone saat mengoperasikan alat.
11. Operator tidak boleh mengoperasikan alat dalam keadaan mengantuk.
12. Operator bekerja dengan baik dan hati-hati.
13. Operator memarkir alat dengan baik dan aman.
14. Operator melaporkan kegiatan pekerjaan.
15. Excavator saat travel maksimal 20 m harus stop 5 – 10 menit.

IV. PROSES OPERASI


1. Operator melakukan pengisian Form P2H diawal shift yang meliputi,
pemeriksaan kondisi track shoe, kelengkapan track shoe, track roller, carrier
roller, Idler, bolt pengikat, kebocoran oli, oli mesin, air radiator, oli hydraulic,
BBM, fungsi monitor panel dashboard, fungsi steering, fungsi brake, klakson,
buzzer alarm, semua lampu, apar, seat belt, dan lock out.
Disetujui Diperiksa Dibuat

H. Achmad Husry Abdul Latief MS


Taufik Erlangga, ST.
No : 021/SOP/SKN/IV/2011

Effektif : 16 April 2011


SOP PENGOPERASIAN EXCAVATOR

Ver : 01 Bagian PERALATAN Halaman : 3/5

2. Operator segera melaporkan ke atasan apabila terjadi kebocoran atau


kerusakan terhadap excavator itu sendiri.

3. Operator naik ke excavator dengan cara membuka pintu excavator terlebih


dahulu, tubuh operator menghadap alat excavator, dan memegang handle
tangga, kemudian menginjakan kaki pada tangga track dan operator masuk ke
dalam unit lalu duduk di kursi operator excavator.
4. Operator malukukan pengisian form time sheet, meliputi nama excavator,
nomor excavator, tanggal pengoperasian, shift, nama operator dan HM awal
excavator.
5. Operator menyampaikan HM awal excavator kepada atasan, apabila memasuki
jadwal service periodic excavator.
6. Operator memposisikan safety lock pada posisi parkir (tuas mengarah ke
bawah).
7. Operator memasukkan kunci kontak dan melakukan free start alat excavator 5
– 10 detik.
8. Operator melakukan start mesin dalam posisi low throttle (kondisi gas rendah)
selama 5 – 10 menit.
9. Operator melakukan pengecekan alat excavator lanjutan setelah mesin hidup,
untuk memeriksa kembali apakah ada baut yang longgar, hose yang bocor, air
radiator bocor, dan kebocoran oli mesin.
10. Operator mengenakan sheat belt dengan mengaitkan tuas pengunci disebelah
kiri tempat duduk.
11. Operator menutup pintu excavator dan memposisikan safety lock pada posisi
ready (tuas safety lock mengarah ke atas).
12. Operator mempersiapkan excavator untuk melakukan pekerjaan dengan hight
throttle (kondisi gas tinggi) dan melaksanakan tugas pekerjaan yang sesuai
dengan intruksi atasan.
13. Operator menginformasikan ke atasan kendala yang dihadapi dalam
menjalankan pekerjaan.
14. Operator memarkir alat excavator pada tempat yang rata, dan tidak pada
tempat kemiringan, atau di bawah potongan tanah dengan posisi track yang
lurus, dan backet menyentuh tanah.
15. Operator menurunkan gas ke posisi low throttle selama 5 – 10 menit.
16. Operator memposisikan safty lock pada posisi parkir (tuas safety lock
mengarah ke bawah).
17. Operator melakukan P2H diakhir shift yang meliputi, pemeriksaan kondisi track
shoe, kelengkapan track shoe, track roller, carrier roller, Idler, bolt pengikat,
Disetujui Diperiksa Dibuat

H. Achmad Husry Abdul Latief MS


Taufik Erlangga, ST.
No : 021/SOP/SKN/IV/2011

Effektif : 16 April 2011


SOP PENGOPERASIAN EXCAVATOR

Ver : 01 Bagian PERALATAN Halaman : 4/5

kebocoran oli, oil engine, air radiator, oil hydraulic, solar, fungsi monitor panel
dashboard, fungsi steering, fungsi brake, klakson, buzzer alarm, semua lampu,
apar, seat belt, dan lock out.

18. Operator meng off kan posisi kunci kontak, dan mencabut kunci kontak
excavator dari tempatnya.
19. Operator malukukan pengisian form time sheet akhir, meliputi HM akhir,
pekerjaan yang dilakukan, jenis material garapan, lokasi tempat bekerja,
keterangan kegiatan pekerjaan, jam standby, keterangan standby, jam
kerusakan, keterangan kerusakan, dan menandatangai form time sheet.
20. Operator turun dari alat excavator dengan cara membuka pintu excavator
terlebih dahulu, tubuh operator menghadap excavator, dan memegang handle
tangga, kemudian menginjak kaki pada tangga track dan turun ke tanah
kemudian menutup dan mengunci pintu excavator.
21. Operator mengumpulkan Kunci Kontak, Time Sheet dan P2H kepada Posko
dan time kiper.
22. Operator melaporkan kepada atasan dan operator shift selanjutnya mengenai
kondisi terakhir alat.

V. DIAGRAM PROSES
(Gambar Flow Chart Terlampir)

VI. PENGAWASAN DAN KONTROL


1. Memastikan kondisi alat dalam keadaan yang baik dan dapat dioperasikan.
2. Memastikan operator memiliki kemampuan untuk dapat mengoperasikan alat.
3. Memastikan areal kerja tempat beroperasinya alat dalam kondisi aman.
4. Memastikan tiap kegiatan berada dalam kondisi lancar, normal, dan aman.
5. Memastikan operator melakukan pengisian P2H.
6. Memastikan operator melakukan pengisian Time Sheet.
7. Memastikan atasan memberikan intruksi pekerjaan kepada operator dengan
baik, benar dan aman.
8. Memastikan pihak terkait sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.

VII. LAMPIRAN
1. Diagram Proses.
2. Form Time Sheet.

Disetujui Diperiksa Dibuat

H. Achmad Husry Abdul Latief MS


Taufik Erlangga, ST.
No : 021/SOP/SKN/IV/2011

Effektif : 16 April 2011


SOP PENGOPERASIAN EXCAVATOR

Ver : 01 Bagian PERALATAN Halaman : 5/5

3. Form P2H.

Disetujui Diperiksa Dibuat

H. Achmad Husry Abdul Latief MS


Taufik Erlangga, ST.

Anda mungkin juga menyukai