I. PENDAHULUAN
A. Tujuan
Prosedur ini menjelaskan tentang tata cara pengoperasian excavator yang
sesuai dengan standar pengoperasian excavator. Prosedure ini dibuat agar
excavator dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup area excavator itu sendiri, serta areal tempat
beroperasinya excavator tersebut yang melibatkan seluruh pengguna
excavator.
C. Tanggung Jawab
Penanggung jawab dari prosedur ini adalah Site Manager yang dibantu oleh
Pengawas Alat dan Operator dalam melakukan pengoperasian excavator serta
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
D. Dokumen Pendukung
1. Buku Panduan Pengoperasian Excavator.
2. Form P2H.
3. Form Time Sheet.
4. Form Permintaan Alat Berat untuk penempatan pekerjaan alat berat.
II. DEFINISI
1. APD adalah alat pelindung diri, seperti pelindung kepala, masker, penutup
telinga, rumpi replektor, dan pelindung kaki.
2. Dump Truck adalah alat Angkut yang digunakan sebagai alat angkut material.
3. Excavator adalah alat gali mekanis yang gerakannya mengeruk material kearah
operator, excavator umumnya digerakkan oleh tenaga hidrolik sedangkan
masih banyak dengan sistem kabel.
4. Operator adalah orang yang mengoperasikan excavator.
5. Pengawas Alat adalah orang yang bertugas untuk mengawasi segala kegiatan
pekerjaan yang dilakukan di lapangan.
6. P2H adalah form yang berfungsi untuk mengidentifikasi kondisi alat sebelum
dioperasikan.
7. Site Manager adalah orang yang mengatur segala pekerjaan di lokasi tempat
berjalannya kegiatan pekerjaan
8. Time Sheet adalah form yang berfungsi untuk mencatat alat yang beroperasi,
tanggal operasi, lama operasi, lokasi operasi, dan kegiatan yang dilaksanakan.
III. KETENTUAN
1. Operator dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
2. Operator tidak dalam pengaruh minuman keras.
3. Operator wajib mematuhi intruksi dari atasan.
4. Operator wajib menggunakan APD yang lengkap.
5. Operator wajib melakukan P2H.
6. Operator wajib mengisi Form Time Sheet.
7. Operator wajib mengenakan seat belt.
8. Operator tidak mengoperasikan alat yang dalam kondisi rusak.
9. Operator mengoperasikan alat sesuai dengan ketentuan jam kerja perusahaan.
10. Operator tidak boleh menggunakan Hand Phone saat mengoperasikan alat.
11. Operator tidak boleh mengoperasikan alat dalam keadaan mengantuk.
12. Operator bekerja dengan baik dan hati-hati.
13. Operator memarkir alat dengan baik dan aman.
14. Operator melaporkan kegiatan pekerjaan.
15. Excavator saat travel maksimal 20 m harus stop 5 – 10 menit.
kebocoran oli, oil engine, air radiator, oil hydraulic, solar, fungsi monitor panel
dashboard, fungsi steering, fungsi brake, klakson, buzzer alarm, semua lampu,
apar, seat belt, dan lock out.
18. Operator meng off kan posisi kunci kontak, dan mencabut kunci kontak
excavator dari tempatnya.
19. Operator malukukan pengisian form time sheet akhir, meliputi HM akhir,
pekerjaan yang dilakukan, jenis material garapan, lokasi tempat bekerja,
keterangan kegiatan pekerjaan, jam standby, keterangan standby, jam
kerusakan, keterangan kerusakan, dan menandatangai form time sheet.
20. Operator turun dari alat excavator dengan cara membuka pintu excavator
terlebih dahulu, tubuh operator menghadap excavator, dan memegang handle
tangga, kemudian menginjak kaki pada tangga track dan turun ke tanah
kemudian menutup dan mengunci pintu excavator.
21. Operator mengumpulkan Kunci Kontak, Time Sheet dan P2H kepada Posko
dan time kiper.
22. Operator melaporkan kepada atasan dan operator shift selanjutnya mengenai
kondisi terakhir alat.
V. DIAGRAM PROSES
(Gambar Flow Chart Terlampir)
VII. LAMPIRAN
1. Diagram Proses.
2. Form Time Sheet.
3. Form P2H.