Anda di halaman 1dari 9

PT.

ANDALAN MINING

PRIMA NIRBHAYA
MANAGEMENT SYSTEM ELEMENT 2.06
STANDARD OPERATING PROCEDURE
SOP ( 29 )

PENGOPERASIAN EXCAVATOR

CONTENS PAGE
1.0 TUJUAN …….………………… 2
2.0 LINGKUP …….………………… 2
3.0 TANGGUNG JAWAB …….………………… 2
4.0 PROSEDUR …….………………… 2
5.0 BAGAN ALIR …….………………… 9
6.0 REFERENSI …….………………… 9
7.0 ALUR PENGESAHAN …….………………… 9

Versi Tanggal Alasan Perubahan


1.0 Jan 2017 Review
Standard Operating Procedure HSE

1.0 Tujuan

Prosedur ini dibuat untuk memberikan petunjuk tentang cara mengoperasikan excavator yang benar dan aman
dengan tujuan untuk memaksimalkan produktifitas alat serta untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang bisa
berakibat terhadap karyawan, kerusakan property dan terhambatnya produktifitas.

2.0 Lingkup

Ruang lingkup ini terbatas hanya untuk pengoperasian excavator yang dimiliki oleh PT Andalan Mining ( PC
200 dan PC 300 ).

3.0 Tanggung Jawab

Penanggung jawab dari Standard Operating Procedure ini adalah Operator, Supervisor dan / atau Pengawas.
Pra syarat :
Telah mengikuti GM MOD Rule
Memiliki kimper yang sesuai dan masih valid.
Kondisi fit untuk bekerja.

Personal Protective Equipment ( PPE )


Sepatu safety, helm, kaca mata safety, ear plug ( kecuali jika berada di dalam kabin yang layak ) tambahkan jaket
pelampung jika lokasi kerja berada di dekat air dengan kedalaman 1 m atau lebih.

4.0 Prosedur Tanggung Jawab

Step 1 Persiapan

Lakukan pre start check dengan menggunakan form yang tersedia dan pastikan semuanya dalam Operator
kondisi baik / alat layak pakai.
Jika dalam pemeriksaan dijumpai kerusakan, maka tuliskan kerusakan yang ditemukan dan Operator
laporkan kepada atasan.
Lakukan inspeksi kondisi tanah dan dinding ( jika bekerja di dekat dinding yang tinggi atau Operator
dinding galian ) untuk memastikan tidak adanya material yang retak, goyah atau menggantung,
jika ragu apakah dinding tersebut aman atau tidak, maka segera jauhi area tersebut dan laporkan
kepada atasan / penganggung jawab area.

Jika lokasi kerja berada di dekat air atau daerah rawa, maka kenakan jaket pelampung. Operator

Step 2 Pengoperasian

a) CARA YANG BAIK UNTUK DILAKUKAN :

 Pastikan track motor berada di posisi belakang. Operator


 Gunakan sabuk pengaman Operator

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
2 Page of 9
Safety doc./AM/SOP-29 1.0 Des 2020
Standard Operating Procedure HSE

 Gunakan pelindung telinga kecuali di dalam kabin yang layak Operator


 Buatlah lereng yang aman untuk menaiki atau menuruni bench. Operator
 Pastikan material bench mampu untuk menahan berat alat. Operator

 Perhatikan saat ada DT yang mundur ke posisi loading. Operator


 Posisikan excavator sejajar dengan track saat berganti posisi. Operator
 Panggillah alat / dozer untuk merapikan loading point jika dibutuhkan dan pastikan Operator
mereka bekerja dengan aman di daerah galian Anda.
 Gunakan klakson yang sesuai sebagai isyarat bagi DT untuk berhenti atau jalan Operator
( klakson panjang, satu kali )
 Jagalah kebersihan daerah loading dan pastikan aman dari material yang membahayakan Operator
dan dapat merusak ban DT.

b) CARA YANG HARUS DIHINDARI / JANGAN DILAKUKAN :

 Menggali material ke arah atau di bagian bawah motor track. Operator


 Meninggalkan kabin dengan posisi bucket masih terangkat. Operator
 Menghentikan bucket pada posisi yang lebih rendah dari pada track ( kecuali ada orang Operator
yang bertugas untuk menjaga ).
 Memotong lereng atau bekerja di bawah lereng yang dipotong bagian bawahnya. Operator
 Berjalan sambil membawa material di dalam bucket. Operator
 Menganyunkan bucket melewati kabin DT pada saat mengisi muatan pada DT. Operator

c) PENGGALIAN DI PERMUKAAN :

 Jika excavator bekerja dari puncak, maka kapasitas material yang sedang digali untuk Operator
menahan excavator harus selalu dikontrol. Ketinggian permukaan galian harus diatur
sedemikian rupa untuk memastikan excavator dapat bekerja dengan aman.

 Jika excavator bekerja dari bawah, maka ketinggian permukaan bagian atas harus sesuai Operator
dengan kemampuan excavator untuk memotong bagian permukaan yang tidak rata.

Step 3 Pengoperasian Khusus


a) DOUBLE BENCHING :
 Ketika melakukan operasi double bench, operator harus menjaga keamanan, kestabilan Operator
dan kedataran batas tepi yang dikerjakan.
 Kepadatan dari tepi pembatas dapat dibuat dengan lintasan excavator yang selalu Operator
melewati daerah tersebut.
 Pastikan jalan yang digunakan excavator, datar dan rata serta tidak ada material - material Operator
besar yang muncul di permukaan jalan.
 Untuk mempertahankan kelebaran belahan pinggir tepian, operator harus memastikan Operator
bahwa permukaan digali dengan full stick mencapai kemiringan 45 ° pada bingkai frame.

 Jepitan parit yang cukup harus dipertahankan di sepanjang kaki permukaan, hal ini akan Operator
menjaga jarak yang aman antara mesin dan permukaan tambang sebagai tindakan
pencegahan untuk melindungi excavator dari kejatuhan material tambang.

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
3 Page of 9
Safety doc./AM/SOP-29 1.0 Des 2020
Standard Operating Procedure HSE

b) TOP LOADING :
Top loading secara umum dipandang tidak produktif akan tetapi ada situasi-situasi tertentu yang
tidak dapat dihindari.
Contoh, antara lain;
Area kerja yang sempit atau daerah pemotongan akhir yang tidak menyediakan ruangan yang
cukup bagi DT untuk beroperasi di bawah excavator.
Potensi bahaya tabrakan / senggolan antara excavator dan DT bisa meningkat, karena excavator
dan DT bekerja pada level yang sama.
Untuk meminimalkan potensi terjadinya tabrakan / senggolan dan untuk memaksimalkan
produktivitas, ikutilah aturan-aturan berikut ini :

 Buatlah berm / tanggul yang cukup aman di antara excavator dan DT atau pasang ganjal Operator
untuk DT pada saat mundur untuk loading agar tidak sampai terjadi benturan /
memunduri excavator.
 Gunakan tanda klakson muatan panjang dan pastikan bahwa pengemudi DT dapat Operator
mendengar sinyal tersebut dengan memintanya untuk mengecilkan radio dan membuka
sedikit jendelanya selama proses pemuatan berlangsung.
 Jangan mengisi muatan pada DT jika posisi kabin DT berada pada blind side, dan jaga Operator
kontak mata dengan operator DT selama proses pemuatan berlangsung.
 Hindari terjadinya tabrakan antara counter weight excavator dan DT yang memuat ketika Operator
operasi pada tahap pengayunan dalam siklus pemuatan dengan memastikan untuk tetap
menjaga jarak diantara 2 unit.
c) LOADING OFF UNSTABLE OR STEEP BENCHES :
Menggali pada angel ( sudut kemiringan ) sedapat mungkin harus dihindari. Praktek ini
berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal. Lihat bagan 1 dibawah:
Ada beberapa peristiwa dimana hal ini tidak dapat dihindari misalnya memindahkan lereng.

Alternative di bawah harus dipertimbangkan sebelum memulai operasi pada kondis - kondisi
dibawah ini:
 Gunakan buldozer untuk membuat rangkaian level bench dimana excavator dapat Operator
beroperasi secara aman melewati daerah bahaya.
 Potong bench yang sesuai dengan excavator. Dilarang mengikuti tingkat ramp, tetapi Operator
minimalkan exposure excavator pada sebuah lereng. Lihat bagan 2 di bawah.

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
4 Page of 9
Safety doc./AM/SOP-29 1.0 Des 2020
Standard Operating Procedure HSE

FIGURE 2 – START A BENCH ON A RAMP AT NORMAL BENCH HEIGHT.


Do not “Peel Off” a ramp from the bottom.

BENAR / CORRECT

Satu Flitch
Horizontal

MENURUNI TEPI PEMBATAS


Double Bench
Horizontal

Dorong tepi pembatas dan letakan


SALAH1/ INCORRECT
bucket di “Pit Floor”. Buatlah ramp
yang sesuai dan bersihkan semua
material yang besar.

Jalankan excavator ke tepi dan mulai


2 turun dari tepi pembatas, jaga agar
track pada sudut 900 pada bench atau
tepi pembatas. Sudut maksimum tidak
boleh melebihi 300 atau 59%
yang menghadap arah pergerakan yang sama
Sprocket dan travel motor arahkan kebagian

Jalanlah menurun dengan perlahan.


3 Jagalah dipper arm agar terlihat jelas
dari permukaan. Jangan gunakan
dari excavator

bucket dan dipper arm dalam


melakukan pekerjaan tersebut.

Saat mendekati bagian bawah tepi


4
pembatas, mulailah mengangkat
bucket dari pit floor.

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
5 Page of 9
SafetyLanjutkan menuruni
doc./AM/SOP-29 bench, naikan 1.0 Des 2020
5
bucket dari permukaan.
Standard Operating Procedure HSE

MENAIKI TEPI PEMBATAS

Dorong tepi pembatas dan letakan


1
bucket di “Pit Floor”. Buatlah ramp
yang sesuai dan bersihkan semua
material yang besar.

Dorong dipper arm keluar dan letakan


2 bucket di atas tepi pembatas.

Gabungkan pendorong dipper arm ke


3 dalam dan jalankan excavator untuk
menaiki tepi pembatas.
menghadap ke bagian belakang dari
Sprocket dan Travel motor arahkan

Saat mendekati bagian atas tepi


4
excavator

pembatas, mulai angkat bucket untuk


membersihkan permukaan.

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
Pada saat di bagian atas tepi 6 Page of 9
5Safety pembatas,
doc./AM/SOP-29 1.0
mulailah dorong dipper arm
Des 2020

untuk menjaga keseimbangan.


Standard Operating Procedure HSE

Catatan :
 Semua orang dilarang berada di atas alat yang sedang beroperasi, kecuali untuk maksud Supv.
pemeriksaan, maintenance, dan trainer.
 Semua mesin pembakaran Internal harus di matikan pada waktu alat sedang mengisi bahan Operator
bakar.
 Pasang Rem parkir ketika meninggalkan ruang kemudi, matikan mesin dan turunkan bucket Operator
ke tanah.
 Dilarang menaiki & berada di dalam bucket alat pemindah tanah tanpa terlebih dahulu Operator &
mengisolasi alat tersebut. Supv.
 Dilarang bekerja dan melintas di bawah bucket yang sedang bekerja Supv.
 Dilarang bekerja dan melintas di bawah boom yang sedang terangkat / tertahan. Supv.

 Dilarang melakukan perbaikan alat pemindah tanah yang sedang bergerak, kecuali gerakan Supv.
yang diperlukan untuk perbaikan dan orang tersebut dalam posisi aman.
 Dilarang mengoperasikan alat dalam jarak 10 m dari puncak sebuah Crest ( dinding yang Operator &
tinggi ). Supv.

 Dilarang melakukan kegiatan Undercutting pada working Face. Operator

 Dilarang mendekati suatu working Face tanpa pengarahan atau izin dari supervisor wilayah Operator &
tersebut. Supv.
 Tidak boleh memasuki dinding Face aktif atau bekerja di bawah lereng dengan material Operator &
yang mudah longsor dalam jarak kurang dari 1,5 kali ketinggian lereng / dinding. Supv.
 Ketinggian Bench kerja maksimun untuk semua jenis material padat adalah 12,5 m. Operator

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
7 Page of 9
Safety doc./AM/SOP-29 1.0 Des 2020
Standard Operating Procedure HSE

 Hindari tipping material di atas dinding. Operator


 Dilarang mendorong material di atas Crest dari bench yang belum di blasting selama jam- Operator
jam gelap atau jarak pandang terbatas.
 Ketika menyebrang parit selebar bucket, pastikan kondisi rata minimal selebar dan Operator
sepanjang track Exca agar beban tidak bertumpu pada titik terendah
 Semua kendaraan dan orang harus menjauh dari radius jangkauan bucket (30 m) kecuali Operator &
DT yang akan dimuati oleh excavator. Supv.
 Jika harus mendekat ke alat yang sedang beroperasi, maka operator alat harus mengetahui Operator
hal tersebut dan dapat melihat dengan jelas.
 Semua kendaraan, kecuali DT tidak boleh berada di bawah bucket baik yang bermuatan Operator
maupun yang tidak bermuatan.
 Ketika terganjal, bucket excavator harus selalu berada pada posisi yang lebih rendah jauh Operator
dari DT yang sedang parkir maupun yang berada pada zona pemuatan, dan semua rem
harus diaktifkan, posisikan bucket pada posisi yang aman, jauh dari arus lalu lintas.

 Pengemudi DT tidak boleh meninggalkan kabin selama proses pemuatan berlangsung Operator
kecuali dalam keadaan emergency, misalnya kebakaran.

 Saat membuka kaca bagian atas, maka pastikan bahwa kaca sudah terkunci dengan benar, Operator
hal tersebut untuk menghindari kaca turun dengan sendirinya dan mengakibatkan kaca
pecah. Lakukan pengetesan dengan cara menarik kacanya untuk meyakinkan bahwa kaca
benar-benar sudah terkunci.
 Operator Excavator dan semua operator alat berat lainya, Dilarang membawa HP pada saat Operator &
bekerja di area tambang. Supv.
 Saat Excavator harus melakukan traveling ( > 200 m ) maka harus disiram tiap jarak 200m Operator
untuk menghindari panas.
Sebelum bekerja, pastikan ijin tertulis telah diperoleh apabila ;
o Alat bergerak atau pekerjaan harus dilakukan atau dioperasikan dalam radius 10 meter
dari saluran udara tegangan tinggi ( Vicinity Permit )
o Penggalian tanah dilakukan dengan kedalaman lebih dari 30 cm, di luar daerah pit
( Excavation / Digging Permit )
KEADAAN DARURAT : Operator &
 Segera hubungi Emergency Respon Team / ERT ( ikuti Prosedur Pelaporan Keadaan Supv.
Darurat SOP AM - 40)

5.0 Bagan Alir

Tidak ada.

6.0 Referensi
o FPE 2.18 Pengoperasian Kendaraan dan Alat Berat Bergerak
o FPE 2.19 Kondisi Kendaraan dan Alat Berat Bergerak
o FPE 1.10 Keselamatan Bekerja di Dekat Lereng Tambang

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
8 Page of 9
Safety doc./AM/SOP-29 1.0 Des 2020
Standard Operating Procedure HSE

7.0 Alur Pengesahan

Dibuat / Dikaji Jabatan / Posisi


1. Riswandi Supt. Maintenance
2. M.Muslih Safety Coordinator
3. Arianto Safety Officer

Disetujui Oleh Jabatan Tanggal Tanda tangan


Yudha Kelana PJO AM

Catatan : Coret yang tidak perlu

Document Title Approved By Effective Date


Original Document
Pengoperasian Excavator PJO Jan 2017
Doc Registration No. Version Next Review Due
9 Page of 9
Safety doc./AM/SOP-29 1.0 Des 2020

Anda mungkin juga menyukai