Anda di halaman 1dari 61

ADVANCE

LEVEL

DEFENSIVE DRIVING
Defensive Driving Training Lanjutan
For Operator Unit Rigid, Articulated & Trailler
Operator memahami BAHAYA & RISIKO dari
mengoperasikan unit di kondisi tidak aman , seperti : Jalan
licin, material boulder di jalan aktif, grade jalan terlalu
tinggi, jalan sempit, jalan lembek, jalan berlubang,
undulating, dan tikungan dengan super elevasi terbalik.

Tujuan Pembelajaran
Operator KOMPETEN serta SADAR, PATUH & PEDULI
terhadap Keselamatan Berkendara
Latar Belakang
KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE

Value

BAHAYA
Mindset
Paradigm

 Persepsi terhadap bahaya Perilaku Berisiko


RISIKO
 Mengenal bahaya Mengemudi
 Keputusan untuk menghindari bahaya
 Kemampuan untuk menghindari
bahaya
INCIDENT

Memutuskan rantai terjadinya perilaku


LOSS
berisiko melalui Peningkatan
Ketahanan Individu Operator / Safety
Resilience
Perilaku Aman
Latar Belakang
KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE

Mengetahui apa saja yang


terjadi
SADAR Mengetahui bahaya dan risiko ada

3
Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
memperbaikinya

Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk


PATUH antisipasinya

SIKAP DASAR
KOMPETEN dan melakukan perilaku AMAN
PEDULI dengan KONSISTEN
Latar Belakang INCIDENT
KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE

TOP 6 Lokasi
Distribusi Incident 2020
1. Mining road
2. Hauling road
5% 3. Front OB
3% 1%
4. Disposal
SADAR 3%
5. Change Shift
6. Jalan raya

TOP 6 Tipe incident


1. Mengetahui apa saja yang
1. Unit Amblas
terjadi 89% 2. Unit menabrak saat
manuver mundur
3. Unit terkena lentingan
2. Mengetahui bahaya dan risiko 4. Unit rebah
5. Unit mengalami
yang ada kebocoran
6. Unit menabrak tanggul
3. Mengetahui apa yang harus
dilakukan untuk memperbaikinya Traffic Hand & Finger Fire
Lifting Food
Faktor Penyebab JENIS Insiden TRAFFIC 2020
INCIDENT
Insiden Traffic Traffic Traffic Fatigue

12%

SADAR

88%

1. Mengetahui apa saja yang


terjadi Penyebab langsung insiden traffi c 2020
TTA KTA

2. Mengetahui bahaya dan risiko


yang ada
27%

3. Mengetahui apa yang harus


dilakukan untuk memperbaikinya

73%
INCIDENT RECALL
Tanggal : 01 Februari 2020
Jam : 10.20 WIB
Lokasi : Jalan Tambang
Type Incident : Unit mengalami amblas

PENYEBAB LANGSUNG :
1. Operator travel pada kondisi hujan ( Tindakan Tidak Aman )
2. Jalan licin karena hujan ( Kondisi Tidak Aman )

PERAN OPERATOR UNTUK PENCEGAHAN :

Jalan All Weather Road / AWR


1.Menurunkan kecepatan saat kondisi hujan ( 10 Km/jam -
15Km/jam )
DESKRIPSI INCIDENT : 2. Menjaga jarak : 4x panjang unit+ 2x panjang unit ( 60 m)
DT 946 travel setelah dumping batubara di Stock Timur, Jalan non Weather Road
pada saat melintas di Jalan Bolton, DT 946 mengalami slip 1. Memarkirkan unit di lokasi yang aman dan STOP aktifitas
dan amblas
INCIDENT RECALL
Tanggal : 22 Januari 2020
Jam : 14.50 WITA
Lokasi : Jalan Tambang
Type Incident : Unit menyisir tanggul karena fatigue

PENYEBAB LANGSUNG :
1. Operator DT1065 / LD713 mengoperasikan unit dalam kondisi fatigue
( Tindakan Tidak Aman )
2. - ( Kondisi Tidak Aman )

CRITICAL FACTOR :
1. Tidak menjaga pola istirahat (2 hari terakhir) dikarenakan pada malam
selasa hanya tidur 4 jam dan pada malam rabu hanya tidur 6 jam
2. Tidak stop aktifitas dan tidak melaporkan ketika mengalami gejala
fatigue dimulai saat unit travel muatan menuju stockpile
DESKRIPSI INCIDENT :
Unit DT1065 pada saat) mengarah dari stockpile menuju
PERAN OPERATOR UNTUK PENCEGAHAN :
front loading di 7A saat memasuki KM 04 Jl. Iljin unit
1. Tidur minimal 6-7 jam sebelum bekerja / mengendarai unit
DT1065 berpindah jalur kanan hingga unit menyisir tanggul
2. Jujur mengisi FTW
(jalur muatan).
3. STOP operasi jika mengalami gejala fatigue dan LAPOR atasan
INCIDENT RECALL Tanggal
Jam
: 12 Maret 2020
: 01.30 WITA
Lokasi : Jalan Tambang
Type Incident : Unit mengalami amblas dan rebah

PENYEBAB LANGSUNG :
1. Opt mengambil jalur yang salah ( Tindakan Tidak Aman )
2. Terjadi pothole di jalur muatan -> kepadatan jalan kurang (CBR : 13%)
( Kondisi Tidak Aman )

CRITICAL FACTOR :
1. Operator salah menilai kondisi permukaan jalan
2. Tidak ada pengukuran struktur jalan pada kegiatan road commisioning

PERAN OPERATOR UNTUK PENCEGAHAN :

1. Fokus dalam menilai kondisi permukaan jalan untuk dilalui


DESKRIPSI INCIDENT : 2. Jika ditemukan kondisi permukaan jalan tidak layak ( rutting,
Pada saat unit LD866 melalui tanjakan sisi muatan jalan akses
keluar Pit 305, tyre nomor 7, 8, 11, 12 mengalami amblas sehingga
berlobang atau ada material boulder ) untuk dilalui maka lapor atasan
mengakibatkan unit LD866 rebah perlahan ke sisi kanan. untuk segera di maintenance dan atau diperbaiki, tuliskan dalam SAP
3. Informasikan ke rekan operator yang lain terkait adanya kondisi
permukaan jalan yang tidak layak dilalui untuk tetap waspada dan
tidak dilalui
INCIDENT RECALL Tanggal
Jam
: 30 Mei 2020
: 11.30 WITA
Lokasi : Jalan Tambang
Type Incident : kebocoran oli pada transmisi unit

PENYEBAB LANGSUNG :
1. Operator melangkahi/menginjak material di sisi kanan jalan muatan ->
Operator tidak dapat mengambil opsi jalur berlawanan arah (sisi muatan)
( Tindakan Tidak Aman )
2. Terdapat material sebesar 30 cm di jalur kosongan simpang 3 jalan 6 -
> Terdapat beberapa unit DT yang over muatan/ payload diatas 110 Ton
( Kondisi Tidak Aman )

CRITICAL FACTOR :
1. Operator berasumsi material dapat dilewati dilihat dari ukuran
material
2. Sistem evaluasi terkait dengan payload dilakukan setiap weekly

PERAN OPERATOR UNTUK PENCEGAHAN :


DESKRIPSI INCIDENT :
1. Menghindari material > 30 cm untuk dilewati
Unit DT 3827 saat travel mengarah dari disposal menuju
2. Jika ditemukan kondisi size material > 30 cm untuk dilalui maka
area front mendapat informasi dari rekan kerja bahwa
lapor atasan untuk segera di maintenance dan atau diperbaiki,
terdapat kebocoran oli pada unit DT 3827.
tuliskan dalam SAP
3. Informasikan ke rekan operator yang lain via radio terkait adanya
material > 30 cm untuk tetap waspada dan tidak dilalui langsung
INCIDENT RECALL Tanggal : 15 Mei 2020
Jam : 09.40 WITA
Lokasi : Front OB
Type Incident : Amblas, dan Fuel filter bocor

PENYEBAB LANGSUNG :
1. Melakukan manuver di permukaan lembek dan melakukan evakuasi unit
sendiri saat tyre unit dalam kondisi amblas ( Tindakan Tidak Aman )
2. Permukaan front EX 1787 lembek( Kondisi Tidak Aman )

CRITICAL FACTOR :
1. Operator salah persepsi terkait kondisi pernukaan front OB untuk aman
di lewati
2. Permukaan front OB lembek

PERAN OPERATOR UNTUK PENCEGAHAN :


1. Fokus dalam menilai kondisi permukaan Front OB untuk dilalui
2. Jika ditemukan kondisi permukaan FRONT tidak layak ( lembek )
untuk dilalui maka lapor atasan untuk segera di maintenance dan atau
DESKRIPSI INCIDENT :
diperbaiki, tuliskan dalam SAP
Saat ritasi yang kedua,ketika melakukan manuver dan
3. Informasikan ke rekan operator yang lain terkait adanya kondisi
mundur untuk loading di front EX 1787, Tyre bagian
permukaan front OB yang tidak layak dilalui untuk tetap waspada dan
depan No 1 DT3227 mengalami amblas dan
tidak dilalui
mengakibatkan fuel filter mengalami kebocoran.
INCIDENT RECALL Tanggal
Jam
: 30 Mei 2020
: 09.00 WIB
Lokasi : Disposal
Type Incident : Spion kiri HD bengkok

PENYEBAB LANGSUNG :
1. Mengambil jarak dumping antar unit terlalu dekat ( Tindakan Tidak
Aman )
2. Jarak antar unit HD < 1x Lebar HD ( Kondisi Tidak Aman )

CRITICAL FACTOR :
1. Operator tidak memperkirakan jarak aman unit saat akan dumping ->
Operator HD 4947 tidak mampu menilai resiko dari aktivitas yang
dilakukan
2. Mengambil jarak dumping antar unit yang berdekatan ( tidak sesuai
prosedur )

PERAN OPERATOR UNTUK PENCEGAHAN :


DESKRIPSI INCIDENT :
1. Memastikan jarak aman saat manuver mundur minimal 1x lebar unit
Saat unit HD4947 melakukan manuver mundur mengenai
HD
spion kiri unit HD4978 yang sedang dumping di Disposal
2. Selalui berkomunikasi aktif kepada unit terdekat jika melakukan
Spreader, menyebabkan cover spion kiri unit HD4978
manuver mundur
bengkok
Flow Proses

NOK Coaching &


Pass
Training DDT OCC* Kompeten Counceling
Operator
Advance (Operator Competency Chek)

Fokus pada kondisi Substandard


 Jalan licin
PAMA & NON PAMA : Dilakukan pada saat setelah  Jalan sempit OK
- Rigid  Jalan undulating
pulang cuti:  Jalan lembek
- Articulated  Work Readiness  Jalan berlubang Kembali Bekerja
- Trailer
 Tikungan dengan super elevasi terbalik
 Material bolder di jalan aktif
 Grade jalan tinggi

Note OCC* :
-OCC akan dilakukan Oleh Instruktur OTD/SHE Leader/SHE Coordinator/Subcont Coordinator/SHE Officer Subcont
- OCC akan dilakukan kembali setiap pulang cuti setelah mendapatkan materi workreadiness
VIDEO DDT ADVANCE
JALAN LICIN
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01
JALAN LICIN
HD-785

Potensi
Kondisi Penyebab Preventive MTO
Insiden
Jalan Tersiring • Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2 lebar unit
licin Tanggul, • Terlalu dekat dengan dari posisi bahu jalan)
Rebah tanggul
• Kegagalan dalam • Teknik kombinasi steering dengan arah sliding tyre
pengendalian steering
• Posisi Tangan di streering ( 9-3),dengan menggunakan
metode DDT
• Usahakan untuk salah satu sisi tyre menginjak area
yang kering (jika ada)
• ASR tidak aktif • Selalu posisikan ASR Switch dalam posisi ON
• Kondisi Ban Aus
• Pastikan kondisi tread tyre dalam kondisi layak pakai
( TWI masih memenuhi)
• Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam ) dan
• Overspeed transmisi lever di posisi gear 2 Dan rpm 1800
  • STOP apabila unit masih sulit untuk dikendalikan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01
JALAN LICIN
HD-785

Kondisi Potensi Insiden Penyebab Preventive MTO


Jalan licin Tersiring • Penggunaan brake • Reatarder diaktifkan perlahan dan juga jaga
Tanggul, Rebah yang salah rpm di putaran 1800 rpm
• Lakukan pengereman pada jalan kering dan
release pada saat jalan basah jika mendapati
kondisi penyiraman putus-putus
• Jika unit masih dirasa sliding hentikan unit
dengan menggunakan servis brake ( kondisi
pasca slippery)
• Crossfall jalan • Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2
terlalu miring lebar unit dari posisi bahu jalan)
• Super elevasi yang • Kurangi kecepatan sebelum memasuki
salah tikungan
• Hindari melakukan pengereman saat
memasuki tikungan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01
JALAN LICIN
HD-785

Kondisi Potensi Insiden Penyebab Preventive MTO


Jalan licin Tail Gatting • Jarak beriringan
terlalu dekat • Jaga jarak aman beriringan sesuai TSP 35
Pengoperasian Dump Truck
• Kondisi Normal: 4x panjang unit (40 m)

• Kondisi tidak normal : 4x panjang unit+ 2x panjang


unit ( 60 m)

• Jika ada kebijakan dari customer yang menyatakan


jarak beriringan lebih dari standart diatas maka ikuti
kebijakan customer tersebut
• Overspeed
• Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam ) dan lever
transmisi di 2 Dan rpm 1800
• STOP apabila unit masih sulit untuk dikendalikan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02
JALAN LICIN
ARTICULATED

Potensi
Kondisi Penyebab Preventive MTO
Insiden
Jalan licin Tersiring • Terlalu dekat • Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2 lebar unit dari posisi
Tanggul, dengan tanggul bahu jalan)
Rebah
• Kegagalan • Teknik kombinasi steering dengan arah sliding tyre
dalam
pengendalian • Posisi Tangan di streering ( 9-3),dengan menggunakan
steering metode DDT

• Usahakan untuk salah satu sisi tyre menginjak area yang


kering (jika ada)

• KTCS tidak aktif • Selalu posisikan KTCS Switch dalam posisi ON


• Kondisi Ban Aus • Pastikan kondisi tread tyre dalam kondisi layak pakai ( TWI
masih memenuhi)
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02
JALAN LICIN
ARTICULATED

Potensi
Kondisi Penyebab Preventive MTO
Insiden
Jalan licin Tersiring  Overspeed Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam ) dan transmisi lever
Tanggul, di posisi gear 2 Dan rpm 1800
Rebah
STOP apabila unit masih sulit untuk dikendalikan
 Penggunaan  Reatarder diaktifkan perlahan dan juga jaga rpm di putaran
brake yang 1800 rpm
salah
 Lakukan pengereman pada jalan kering dan release pada saat
jalan basah jika mendapati kondisi penyiraman putus-putus
 Jika unit masih dirasa sliding hentikan unit dengan
menggunakan servis brake ( kondisi pasca slippery)
 Crossfall jalan Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2 lebar unit dari posisi
terlalu miring bahu jalan)
 Super elevasi  Kurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan
yang salah  Hindari melakukan pengereman saat memasuki tikungan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02
JALAN LICIN
ARTICULATED

Potensi
Kondisi Insiden Penyebab Preventive MTO
Jalan Tail  Jarak  Jaga jarak aman beriringan sesuai TSP 35 Pengoperasian Dump
licin Gatting beriringan Truck
terlalu dekat
 Kondisi Normal: 4x panjang unit (40 m)
 Kondisi tidak normal : 4x panjang unit+ 2x panjang unit ( 60 m)
 Jika ada kebijakan dari customer yang menyatakan jarak
beriringan lebih dari standart diatas maka ikuti kebijakan
customer tersebut
 Overspeed  Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam ) dan lever transmisi di
2 Dan rpm 1800
 STOP apabila unit masih sulit untuk dikendalikan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03
JALAN LICIN
SCANIA

Kondisi Potensi Penyebab Preventive MTO


Insiden
Jalan licin Tersiring • Terlalu dekat dengan • Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2 lebar unit
Tanggul, tanggul dari posisi bahu jalan)
Rebah
• Teknik kombinasi steering dengan arah sliding tyre
• Kegagalan dalam • Posisi Tangan di streering ( 9-3),dengan
pengendalian steering menggunakan metode DDT
• Usahakan untuk salah satu sisi tyre menginjak area
yang kering (jika ada)
• Inter axle : diaktifkan ketika jalan licin dan berbatu
krikil
• Inter axle tidak aktif
• inter wheel : kondisi jalan yang memang sudah
parah ( dimana inter axle tidak mampu)
• Pastikan kondisi tread tyre dalam kondisi layak
• Kondisi Ban Aus pakai ( TWI masih memenuhi)
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03
JALAN LICIN
SCANIA

Kondisi Potensi Penyebab Preventive MTO


Insiden
Jalan licin Tersiring • Terlalu dekat dengan • Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2 lebar unit
Tanggul, tanggul dari posisi bahu jalan)
Rebah
• Teknik kombinasi steering dengan arah sliding tyre
• Kegagalan dalam • Posisi Tangan di streering ( 9-3),dengan
pengendalian steering menggunakan metode DDT
• Usahakan untuk salah satu sisi tyre menginjak area
yang kering (jika ada)
• Inter axle : diaktifkan ketika jalan licin dan berbatu
krikil
• Inter axle tidak aktif
• inter wheel : kondisi jalan yang memang sudah
parah ( dimana inter axle tidak mampu)
• Pastikan kondisi tread tyre dalam kondisi layak
• Kondisi Ban Aus pakai ( TWI masih memenuhi)
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03
JALAN LICIN
SCANIA

Kondisi Potensi Insiden Penyebab Preventive MTO


Jalan licin Tersiring • Overspeed Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam )
Tanggul, Rebah •
• Posisikan transmisi pada range change Low
• Pertahan kan Rpm pada putaran 1500
• STOP apabila unit masih sulit untuk
dikendalikan, laporkan kepada atasan
• Penggunaan brake • Aktifkan switch exhaust brake sebelum
yang salah memasuki jalan licin
• teknik pengereman menggunakan exhaust
brake terlebih dahulu baru
• selanjutnya menggunakan servise brake
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03
JALAN LICIN
SCANIA

Potensi
Kondisi Insiden Penyebab Preventive MTO

• Crossfall jalan terlalu


miring • Posisikan unit berada di tengah jalur (1/2 lebar unit dari
posisi bahu jalan)
• Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam )
Tersiring • Gear Transmisi diposisikan pada posisi 3
Jalan licin Tanggul,
Rebah • Super elevasi yang
salah • Kurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan dengan
menggunakan exhaust brake dan sesuaikan gear
transmisi

• Hindari melakukan pengeram saat memasuki tikungan


Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03
JALAN LICIN
SCANIA

Potensi
Kondisi Insiden Penyebab Preventive MTO
Jalan licin Tail Gatting • Jarak beriringan • Jaga jarak aman beriringan sesuai TSP 35
terlalu dekat Pengoperasian Dump Truck
• Kondisi Normal: 4x panjang unit (40 m)
• Kondisi tidak normal : 4x panjang unit+ 2x panjang
unit ( 60 m)
• Jika ada kebijakan dari customer yang menyatakan
jarak beriringan lebih dari standart diatas maka
ikuti kebijakan customer tersebut
• Overspeed • Atur kecepatan ( 10 Km/jam - 15Km/jam )
• Posisikan transmisi pada gear shift 3
• Pertahan kan Rpm pada putaran 1500
• STOP apabila unit masih sulit untuk dikendalikan,
lapor atasan
MATERIAL BOLDER
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01
MATERIAL BOLDER
JALAN AKTIF HD-785

Potensi
Kondisi Insiden Penyebab Preventive MTO
Material Kerusakan • Menginjak Boulder • Antisipasi boulder di depan, lakukan komunikasi dua arah sebelum
boulder tyre akan melewati boulder
dijalan aktif
• Apabila ada unit dari arah berlawanan maka berikan prioritas
(berhenti)
• Kurangi kecepatan, gunakan retarder
• Hindari boulder dan pastikan unit tidak keluar dari jalur sendiri,
apabila tidak memungkinkan untuk tetap ada di jalurnya atau
mengambil jalur lain/berlawanan pastikan dilalui dengan kontrol
kecepatan (sebelumnya telah dilakukan komunikasi dua arah)
• Friksi antara tyre • hindari kontak langsung antara boulder dan bagian tyre (side wall)
dan boulder saat melintasi boulder
• Boulder tersangkut • pastikan unit terdapat rock ejector pada tyre belakang
diantara tyre • Komunikasi 2 arah apabila mengetahui ada unit lain yang
belakang tersangkut boulder di antara tyre
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01
MATERIAL BOLDER
JALAN AKTIF HD-785

Kondisi Potensi Insiden Penyebab Preventive MTO

• Jangan melangkahi boulder dengan


ukuran tinggi/ lebar lebih dari 50
cm (analogi sebesar helm jika
dilihat dari dalam kabin)
Material boulder Kerusakan guard • Melangkahi
dijalan aktif transmisi boulder besar Hindari boulder (menggunakan

prosedur menghindari boulder
diatas) jika tidak memungkinkan
untuk dihindari maka stop unit,
lapor ke GL setempat.
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02
MATERIAL BOLDER
JALAN AKTIF SCANIA

Potensi
Kondisi Penyebab Preventive MTO
Insiden

• Menginjak Boulder • Hindari menginjak boulder yang ada dijalan aktif


Friksi antara tyre dan • Hindari kontak langsung antara boulder dan
Kerusakan • boulder bagian tyre (side wall)
Material tyre
boulder • Komunikasi 2 arah apabila mengetahui ada unit
dijalan aktif Boulder tersangkut lain yang tersangkut boulder di antara tyre

diantara tyre
belakang
Tie road • Melangkahi boulder Hindari boulder, jila tidak memungkinkan untuk
besar •
bengkok dihindari stop unit
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03
MATERIAL BOLDER
JALAN AKTIF HM

Kondisi Potensi Insiden Penyebab Preventive MTO


• Menginjak Boulder/ tunggul • Hindari menginjak boulder yang ada
kayu dijalan aktif
• Friksi antara tyre dan boulder
• Hindari kontak langsung antara
Kerusakan tyre boulder / tunggulkayu dan bagian
tyre (side wall)
• Boulder tersangkut diantara tyre
belakang • Komunikasi 2 arah apabila
mengetahui ada unit lain yang
tersangkut boulder di antara tyre
Material boulder dijalan Melangkahi boulder besar
aktif • • Jangan melangkahi boulder dengan
ukuran tinggi/ lebar lebih dari 50 cm
(analogi sebesar helm jika dilihat dari
Kerusakan dalam kabin)
bottom guard
engine • Hindari boulder (menggunakan
prosedur menghindari boulder
diatas) jika tidak memungkinkan
untuk dihindari maka stop unit, lapor
ke GL setempat.
GRADE JALAN TINGGI
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01 GRADE JALAN TINGGI

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


MATERIAL • Unit hunting • Penyesuaian penggunaan gear transmisi sesuai dengan
JATUH grade jalan
• Mempertahankan RPM 1800-1900 ( Shift up 2100, Shift
down 1300 )
ARTICUL • Aktifkan shift hold bagi unit yang dilengkapi
ATED OVER HEAT T/C • Unit dipaksakan • Mempertahankan RPM 1800-1900 ( Shift up 2100, shift
di tanjakan down 1300 )
• Pastikan posisi switch KTCS ( KOMATSU TRACTION CONTROL
SYSTEM) harus on
• Jika oil T/c over heat stop unit segera
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02 GRADE JALAN TINGGI

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


TAIL GATTING • Gagal dalam menjaga jarak • Ikuti acuan jarak beriringan
aman beriringan
REBAH • Gagal dalam memindah • Penyesuaian gear transmisi dengan RPM
transmisi ( mati selah ) engine ( minimal RPM 1500 harus shift down)

• Hentikan unit dengan foot brake kemudian


aktifkan parking brake
LD • Unit gagal dalam • Diperbolehkan menurunkan gear transmisi
pengereman di tanjakan dua tingkat, dengan catatan RPM sudah turun
dibawah 1200.
• Jika unit tetap tidak berhenti, seserkan unit
kearah tanggul.
• Diperbolehkan menggunakan differential lock
(inter axle) saat akan mendaki tanjakan.
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03 GRADE JALAN TINGGI

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


MATERIAL • UNIT HUNTING • Penyesuaian penggunan gear transmisi
JATUH
• Mempertahankan RPM 1800-1900 ( Shift up
2100, shift down 1300 )
HD OVER HEAT T/C • UNIT DIPAKSAKAN DI • Mempertahankan RPM 1800-1900 ( Shift up
TANJAKAN 2100, shift down 1300 )
• Pastikan ASR (AUTOMATIC SPINING
REGULATOR) harus posisi on

NOTE : Untuk menghindari insiden menabrak bolder yang jatuh pada saat terjadi hunting, pastikan
unit yang berada dibelakang kita menjaga jarak aman.
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03 GRADE JALAN TINGGI

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


MATERIAL • UNIT HUNTING • Penyesuaian penggunan gear transmisi
JATUH
• Mempertahankan RPM 1800-1900 ( Shift up
2100, shift down 1300 )
HD OVER HEAT T/C • UNIT DIPAKSAKAN DI • Mempertahankan RPM 1800-1900 ( Shift up
TANJAKAN 2100, shift down 1300 )
• Pastikan ASR (AUTOMATIC SPINING
REGULATOR) harus posisi on

NOTE : Untuk menghindari insiden menabrak bolder yang jatuh pada saat terjadi hunting, pastikan
unit yang berada dibelakang kita menjaga jarak aman.
VIDEO GRADE JALAN
JALAN LEMBEK
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01 JALAN LEMBEK

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


HM 400-2/3
• Kurangi kecepatan
• Pastikan ambil posisi jalan yang masih keras
• Pastikan penggunaan diff lock aktif ( inter axle dan inter
wheel )/KTCS
ARTICULATED AMBLAS Melewati jalan yang lembek
• Pangan paksakan ketika unit tetap tidak mampu
• Jangan memaksakan ketika posisi sudah mulai miring
• Jangan aktifkan lever dump (dumping di tempat )
• Lapor ke atasan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02 JALAN LEMBEK

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


AMBLAS • Kurangi kecepatan
• Pastikan penggunaan diff lock aktif ( inter axle dan
inter wheel )
• Jangan paksakan ketika unit tetap tidak mampu
LD Melewati jalan yang lembek
REBAH • Jangan memaksakan ketika posisi sudah mulai
miring
• Jangan aktifkan lever dump (dumping di tempat )
• Lapor ke atasan
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03 JALAN LEMBEK

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


• Kurangi kecepatan
• Pastikan ambil posisi jalan yang masih keras
• Pastikan penggunaan asr
MELEWATI JALAN YANG • Jangan paksakan ketika unit tetap tidak mampu
HD AMBLAS LEMBEK • Lakukan sop penanganan evakuasi unit amblas
• Pastikan manuver di area landasan yang keras
(front/disposal)
• Lapor ke atasan
VIDEO JALAN LEMBEK
JALAN BERLUBANG
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01 JALAN BERLUBANG DI TIKUNGAN

Kondisi Potensi Penyebab EGI Preventive MTO


Insiden
Jalan Berlubang - Unit Rebah - Menghindari Trailler 1. Antisipasi jalan berlubang di depan, lakukan komunikasi dua arah sebelum
di Tikungan - Menabrak Unit Jalan Berlubang akan memasuki tikungan
di Jalur tanpa menurunkan
berlawanan kecepatan 2. Pastikan situasi sekitar unit aman sebelum menurunkan kecepatan
- Kerusakan Tyre - Pembebanan 3. Kurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan (sesuaikan dengan rambu)
(bagian side berlebih pada tyre dengan menggunaan exhaust brake diikuti trailer brake lalu lakukan
wall) - Hentakan terlalu penyesuaian gear (jangan lakukan penyesuaian gear pada saat tikungan)
-Kerusakan keras disebabkan
Suspensi pembebanan 4. Tetap Lalui/Lintasi jalan berlubang dengan kecepatan rendah dan pastikan
(Contoh : Spring berlebih unit tidak keluar dari jalurnya
patah)
5. Laporkan kondisi jalan berlubang ke GL setempat serta Informasikan
kondisi jalan substandar ke rekan operator lainnya melalui radio agar
meningkatkan awareness rekan lainnya
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02 JALAN BERLUBANG DI TIKUNGAN

Kondisi Potensi Insiden Penyebab EGI Preventive MTO


Jalan Berlubang - Unit Rebah - Menghindari Jalan Rigid & 1. Antisipasi jalan berlubang di depan, lakukan komunikasi dua arah
(di Tikungan) - Menabrak Unit Berlubang tanpa Articulated sebelum akan memasuki tikungan
di Jalur menurunkan 2. Pastikan situasi sekitar unit aman sebelum menurunkan kecepatan
berlawanan kecepatan
- Kerusakan Tyre - Pembebanan 3. Kurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan (sesuaikan dengan
(bagian side wall) berlebih pada tyre rambu)
-Kerusakan - Hentakan terlalu •Unit scania gunakan exhaust brake diikuti retarder lalu lakukan
Suspensi keras disebabkan penyesuaian gear
(Contoh : Spring pembebanan
patah) berlebih •Unit Volvo gunakan pengeraman sesuai dengan tipe unit
•Untuk HD gunakan retarder
•Untuk Articulated gunakan retarder lalu lakukan penyesuaian gear
4. Hindari lubang dan pastikan unit tidak keluar dari jalur sendiri dan
tidak mengambil jalur lain/berlawanan
5. Apabila tidak memungkinkan untuk tetap dijalurnya atau akan
mengambil jalur lain maka pastikan dilalui dengan kontrol
kecepatan(telah dilakukan komunikasi dua arah)
6. Laporkan kondisi jalan berlubang ke GL setempat serta
Informasikan kondisi jalan substandar ke rekan operator lainnya
melalui radio agar meningkatkan awareness rekan lainnya
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03 JALAN BERLUBANG DI JALAN


LURUS
Kondisi Potensi Insiden Penyebab EGI Preventive MTO
Jalan - Unit - Menghindari Trailler 1. Antisipasi jalan berlubang di depan, lakukan komunikasi dua arah
berlubang di tersandar/tersiri Jalan Berlubang ketika melihat jalan berlubang yang akan dilintasi
Jalan lurus ng di tanggul tanpa
- Tabrak menurunkan
2. Pastikan situasi sekitar unit aman sebelum menurunkan
belakang kecepatan
kecepatan
- Kerusakan - Melakukan
Tyre (bagian pengereman 3. Kurangi kecepatan sebelum melewati jalan berlubang (sesuaikan
side wall) mendadak dengan rambu) dengan menggunaan exhaust brake diikuti trailer
- Kerusakan - Pembebanan brake lalu lakukan penyesuaian gear
Suspensi berlebih pada tyre
(Contoh : Spring - Hentakan terlalu
patah) keras disebabkan 4. Tetap Lalui/Lintasi jalan berlubang dengan kecepatan rendah
Pembebanan dan pastikan unit tidak keluar dari jalurnya
berlebih
5. Laporkan kondisi jalan berlubang ke GL setempat serta
Informasikan kondisi jalan substandar ke rekan operator lainnya
melalui radio agar meningkatkan awareness rekan lainnya
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

04 JALAN BERLUBANG DI JALAN


LURUS
Kondisi Potensi Insiden Penyebab EGI Preventive MTO
Jalan - Unit - Menghindari Rigid & 1. Antisipasi jalan berlubang di depan, lakukan komunikasi dua arah
berlubang di tersandar/tersiring Jalan Articulated ketika melihat jalan berlubang yang akan dilintasi
Jalan lurus di tanggul Berlubang 2. Pastikan situasi sekitar unit aman sebelum menurunkan kecepatan
- Tabrak belakang tanpa
- Kerusakan Tyre menurunkan 3. Kurangi kecepatan sebelum memasuki jalan berlubang (dibawah
(bagian side wall) kecepatan rambu yang berlaku)
- Kerusakan - Melakukan Unit scania gunakan exhaust brake diikuti retarder lalu lakukan
Suspensi pengereman penyesuaian gear
(Contoh : Spring mendadak Unit Volvo gunakan pengeraman sesuai dengan tipe unit
patah) - Untuk HD gunakan retarder
Pembebanan
Untuk Articulated gunakan retarder lalu lakukan penyesuaian gear
berlebih pada
tyre 4. Hindari lubang dan pastikan unit tidak keluar dari badan jalan dan
- Hentakan tidak mengambil jalur lain/berlawanan
terlalu keras 5. Apabila tidak memungkinkan untuk tetap dijalurnya atau akan
disebabkan mengambil jalur lain maka pastikan dilalui dengan kontrol
Pembebanan kecepatan(telah dilakukan komunikasi dua arah)
berlebih
6. Laporkan kondisi jalan berlubang ke GL setempat serta
Informasikan kondisi jalan substandar ke rekan operator lainnya
melalui radio agar meningkatkan awareness rekan lainnya
JALAN SEMPIT
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01 JALAN SEMPIT

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


• Bertemunya dua unit • Kurangi kecepatan sebelum melewati area
berpapasan antar muatan penyempitan
atau kosongan di jalan yang Patuhi acuan rambu
sempit •
• Ketika akan memberikan prioritas pastikan
berhenti di posisi rata dan keras
• Pastikan komunikasi berjalan 2 arah
• Pastikan kondisi di depan aman
ARTICULATE SENGGOLAN • Jika bertemu dengan segment jalan
menikung lakukan komunikasi positif atau
signal klakson
• Bertemunya dua unit di area • Kurangi kecepatan
front ,disposal, atau area • Metode antrian menggunakan face to face
dumping lain (conveyor,
hopper,dll) yang sempit • Komunikasi aktif kepada alat support dan
dt yang lain
• Pastikan area manuver aman
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02 JALAN SEMPIT

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


• Bertemunya saat unit • Kurangi kecepatan
papasan antar muatan • Patuhi acuan rambu rambu
kosongan di jalan yang
sempit • Ketika akan memberikan prioritas pastikan
berhenti di posisi rata dan keras
• Aktifkan sign kanan setelah berhenti sebagai
komunikasi dengan unit dibelakang
• Pastikan komunikasi berjalan dua arah
LD SENGGOLAN • pastikan kondisi di depan aman
• Jika bertemu dengan segment jalan menikung
lakukan komunikasi positif atau signal klakson
• Kurangi kecepatan
• Bertemunya unit di area • metode antrian menggunakan face to face
front ,disposal, atau area
dumping lain (conveyor, • Komunikasi aktif kepada alat suport dan dt
hopper,dll) yang sempit yang lain
• pastikan area manuver aman
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

03 JALAN SEMPIT

EGI Potensi Penyebab Preventive MTO


• Kurangi kecepatan
• Patuhi acuan rambu rambu
• Bertemunya saat unit • Ketika akan memberikan prioritas pastikan
papasan antar muatan berhenti di posisi rata dan keras
kosongan di jalan yang • Pastikan komunikasi berjalan dua arah
sempit • Pastikan kondisi di depan aman
HD SENGGOLAN • Jika bertemu dengan segment jalan menikung
lakukan komunikasi positif atau signal klakson
• Kurangi kecepatan
• Bertemunya unit di area • Metode antrian menggunakan face to face
front ,disposal, atau area
dumping lain (ipcc, • Komunikasi aktif kepada alat suport dan dt
hopper,dll) yang sempit yang lain
• Pastikan area manuver aman
VIDEO JALAN SEMPIT
JALAN UNDULATING
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01 JALAN UNDULATING

Kondisi Potensi Insiden Penyebab EGI Preventive MTO


Jalan - Melewati jalan All Unit 1. Antisipasi kondisi jalan
Kerusakan Tyre (bagian
Undulating undulating tanpa 2. Kurangi kecepatan gunakan gear yang tepat saat
side wall)
mengurangi kondisi tersebut. (posisi gear di low dengan
Kerusakan Suspensi kecepatan kecepatan range 10 - 15km/jam) sebelum memasuki
(Contoh : Spring patah) - Beban yang jalan undulating.
Overruning membuat diterima tyre 3. Jaga kecepatan di range tersebut saat melawati jalan
kerusakan enginee undulating
Tail gate terbuka - Melawati Jalan LD
undulating

Note :
Jalan undulating memiliki risiko rebah apabila ada kondisi yang
mengikuti contoh jalan licin, kondisi turunan tajam, tikungan. Lihat
materi Jalan licin
VIDEO JALAN UNDULATING
TIKUNGAN SUPERELEVASI TERBALIK
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

01 TIKUNGAN SUPERELEVASI
TERBALIK
Potensi
Kondisi Penyebab EGI Preventive MTO
Insiden
Tikungan Unit Tidak All 1. Antisipasi jalan sebelum memasuki tikungan
dengan terbalik/mena mengurangi 2. Kurangi kecepatan, Tidak melakukan pengereman mendadak dan
Super brak tanggul kecepatan di pastikan kondisi sekitar aman sebelum melakukan pengereman
Elevasi kondisi jalan
terbalik dengan super 3. Pastikan sudah menyesuaikan gear sebelum memasuki tikungan
elevasi
terbalik •Scania Clutch : Pastikan sudah menyesuaikan gear ke pada range
low sebelum tikungan
•Dan semua jenis clutch tidak perbolehkan memindahkan gear pada
saat tikungan
4. Olah kemudi/berbelok dengan smooth/halus ke arah sisi luar
jalan dengan kecepatan tetap rendah
5. Laporkan ke pengawas terkait kondisi jalan serta informasikan ke
rekan lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan
rekan lainnya
Kondisi Tidak Aman PATUH

KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE


Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk antisipasinya

02 TIKUNGAN SUPERELEVASI
TERBALIK

Kondisi Potensi Insiden Penyebab EGI Preventive MTO


Tikungan Unit Tidak All
Super Elevasi terbalik/menabrak mengurangi 1.Jaga kecepatan konstan sesuai aturan/rambu yang ada
terbalik dan tanggul kecepatan di
kondisi jalan kondisi jalan 2.Selalu perhatikan kondisi jalan dan unit yang ada di depan
berkabut dengan super
elevasi 3.Jika jarak pandang kurang dari 80 meter maka turunkan kecepatan
terbalik dan menjadi 0,7 x jarak pandang yang bisa dilihat
kondisi jalan
berkabut
4.Jarak pandang minimum adalah >30 meter untuk unit tetap dapat
beroperasi dengan kecepatan maksimum 21 km/jam baik muatan
atau kosongan untuk menjaga jarak beriringan tetap mengikuti TSP
yaitu 4 kali panjang unit pada saat kondisi normal, jika tidak normal
maka tambah lagi 2 kali panjang unit

5.Jika jarak pandang kurang dari <30 meter maka operasi harus
dihentikan dan laporkan ke pengawas
Komitmen Operator
KETAHANAN INDIVIDU PADA DDT ADVANCE

TULISKAN SECARA SPESIFIK KOMITMEN REKAN-


REKAN AGAR SELALU SELAMAT SAAT BERKENDARA

PEDULI
01 Awal Shift

KOMPETEN dan melakukan Proses Kerja


perilaku AMAN dengan 02  Front
KONSISTEN  Jalan
 Disposal

Akhir Shift
03  Change Shift
 Tempat Parkir DT
POST TEST
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai