Anda di halaman 1dari 9

PT.

INDRA PRATAMA WASUPONDA


STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)

Judul Pengoperasian Dozer

Nomor HE/26/SOP/IPW/HES/XI/2018

Departemen Mines Department


Mine Reclamation and Watershed
Bagian Rehabilitation
Tanggal 5 November 2018

Versi 01

Revisi Berikutnya 5 November 2020


Tingkat Kepentingan Rutin  Kritis 

Dibuat oleh : Dicek Oleh Disetujui :

Irman Ichsan Yusran Budi Santoso


Firmansyah Task Safety Koord. PJO
Force
Tanggal : 5 November 2018 Tanggal : 5 November 2018 Tanggal : 5 November 2018
Diketahui Approved

Erni Malape PM. PT. Vale


Direktur
Tanggal : 5 November 2018 Tanggal :
Daftar Isi

I. Pendahuluan.....................................................................................................................
3
II. Tujuan..............................................................................................................................
.3
III. Spesifikasi dan Persyaratan
III.1. Spesifikasi
Alat.........................................................................................................
3
III.2. Persyaratan
Operator...............................................................................................4
III.3. III.3.
APD............................................................................................................................4
IV. Metode
Kerja......................................................................................................................5

SOP Pengoperasian Dozer 1


V. Maintenance.....................................................................................................................
.15
VI. Pengendalian Keadaan
Darurat........................................................................................15
VII. History Revisi.................................................................................................................16

I. PENDAHULUAN

Pengoperasian Dozer adalah rutinitas pekerjaan dengan frekuensi kerja yang tinggi,
serta memiliki potensi bahaya dan resiko kerja yang fatal, bila aktivitas ini tidak dikontrol
dengan baik dan benar. Agar aktivitas pengoperasian Dozer berjalan dengan aman, maka
sangat perlu dibuat peraturan/tatakerja yang aman sebagai panduan dalam melakukan
aktivitas mendorong material menggunakan Dozer.

II. TUJUAN
Prosedur ini dibuat dengan tujuan :
- Menjelaskan tentang tata cara yang aman melakukan aktivitas pengoperasian Dozer
- Sebagai panduan bagi operator di dalam melaksanakan aktifitas pendorongan
menggunakan Dozer agar terhindar dari kecelakaan.
- Sebagai panduan bagi para pengawas didalam mengontrol pekerjaan yang sedang
berlangsung, agar berjalan dengan aman dan produksi tercapai sesuai rencana.
- Mencegah terjadinya kecelakaan

III. SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN

3.1. Spesifikasi Alat


1. Semua jenis alat berat yang digunakan telah memenuihi persyaratan PT. Vale
Indonesia dan diregister oleh PT. Indra Pratama Wasuponda.
2. Memiliki Roll Over Protection Structures (ROPS) dan Falling Object
Protection Structures (FOPS)
3. Telah memiliki Mining Pass
4. Cat berwarna terang (misalnya putih, hijau dan kuning).
5. Semua kaca bening dengan pandangan yang bebas gangguan.
6. Wiper kaca depan dan pencuci kaca depan.
7. Lampu penerangan dan Strobo berwarna kuning terang
8. Klakson.
9. Kursi untuk operator harus dapat diatur/ stel dilengkapi dengan bantalan dan
sistem peredam getaran.
10. Sabuk pengaman sesuai dengan standar
11. Kaca spion samping dan tengah.
12. Alat pemadam kebakaran ukuran 1 x 10 lbs jenis dry-powder
13. Kotak P3K.
14. Alarm mundur, 100 dB.
15. Ruang cabin operator memiliki AC
16. Sistem pengereman berfungsi dengan baik.
17. Tidak ada modifikasi tanpa izin yang dapat mempengaruhi keselamatan kendaraan.
18. Pintu berfungsi dengan baik
19. Alat komunikasi (HT) atau mobile phone jika diperlukan

3.2. Persyaratan operator


Operator harus memiliki persyaratan sebagai berikut :
- Memiliki SIM Kepolisian sesuai dengan jenis alat yang akan dibawa dan memiliki SIO
dari DISNAKER
- Kondisi badan sehat (jasmani dan rohani)
- Telah mengikuti GIP dan MSSIP dan masih berlaku
- Memiliki badge number yang masih berlaku
- Telah mengikuti pelatihan mengoperasikan alat berat dozer yang dikeluarkan oleh
PT. Vale dan memiliki SIMPER yang masih berlaku
- Telah mengikuti Pelatihan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko terkait dengan
Alat Berat yang akan dioperasikan
- Telah memahami SOP mengoperasikan dozer
- Operator wajib mengikuti refreshing SIO per 2 tahun
- Mengoperasikan alat sesuai dengan licensi dan perusahaan yang tertera dalam
SIMPER

3.3. APD
Setiap operator harus menggunakan APD yang standar sesuai dengan peuntukannya.
Adapun perlengkapan alat pelindung diri antara lain :
1. Pakaian kerja standar safety.
2. Sepatu standar safety.
3. Kaos tangan
4. Helmet, kaca mata, penutup telinga standar safety.
5. Rompi pantul (flourescent) dengan warna yang mencolok

IV. Metode Kerja

Berikut ini adalah tahapan pekerjaan Pengoperasian Dozer :

Tahapan Kerja Potensi Bahaya Pengendalian

1. Pemeriksaan 1.1. Terpeleset/jatuh 1.1.1. Pastikan sekeliling Dozer tidak


Keliling Dozer licin
1.2. Terbentur bodi Dozer
saat mengecek bagian 1.1.2. Gunakan safety shoes standar
bawah
1.2.1. Amati terlebih dahulu jangkauan
anggota tubuh (kepala) dengan
bagian bawah Dozer sebelum
melihat bagian bawah
1.2.2. Pergunakan helmet

2. Pemeriksaan 2.1. Kerusakan alat tidak 2.1.1. Periksa dan yakinkan kondisi
kendaraan sebelum teridentifikasi alat layak operasi sebelum
Operasi (Pre- Start dioperasikan
Check/Daily Check 2.1.1. Catat kondisi alat berdasarkan
List) hasil pemeriksaan dalam
checklist yang tersedia
2.2. Tersembur air 2.2.1. Periksa level air radiator melalui
radiator/cairan panas reservoir
2.2.2. Dilarang membuka tutup radiator
bila dalam kondisi panas
2.2.3. Gunakan sarung tangan/kain lap
yang bersih pada saat
memeriksa level cairan
2.2.4. Gunakan kacamata safety

2.3. Alat kontrol tidak 2.3.1. Yakinkan semua fungsi alat


berfungsi control bekerja sesuai fungsinya
3. Memeriksa Ruang 3.1. Terjepit saat 3 . 1 . 1 .Pastikan mengetahui
Cabin Operator menyetel kursi letak setelan kursi
3 . 1 . 2 .Pastikan posisi kursi nyaman
3.2. Terbentur
bagi operator
saat menyetel
kursi
4. Menghidupkan 4 . 1M. esin terbakar 4 . 1 . 1 . Dilarang memutar kunci
mesin kontak lebih dari 20 detik, jika
mesin tidak bisa hidup
5. Menggerakan 5 . 1 . Menabrak 5.1.1 klakson 2x sebelum
.Bunyikan
Dozer maju maju
5 . 1 . 2 .Yakinkan disekitar alat tidak
ada orang, kendaraan atau alat
lainnya
5 . 2 .Terperosok/slip 5 . 2 . 1 .Yakinkan landasan yang dipijak
aman dan keras
5 . 3 . Operator 5.3.1. Selalu menutup pintu
terlempar ke luar cabin tiap mengoperasikan
cabin karena ada alat
guncangan 5.3.2. Selalu memakai safety
belt
6. Menggerakan 6 . 1 . Menabrak 6 . 1 . 1 .Bunyikan klakson 3x
Dozer Mundur 6 . 1 . 2 .Yakinkan disekitar alat tidak
ada orang, kendaraan atau alat
lainnya
6 . 1 . 3 .Lakukan mundur secara pelan-
pelan
6 . 1 . 4 .Mundurkan dozer sesuai dengan
petunjuk pengoperasian
6 . 2 . Operator 6.2.1. Selalu menutup pintu
terlempar ke luar cabin tiap mengoperasikan
cabin karena ada alat
guncangan 6.2.2. Selalu memakai safety
belt
7. Naik ke Lokasi 7 . 1 . 1 . Yakinkan jalan menuju
7 . 1 .Tertusuk kayu area kerja tidak ada tumpukan
area kerja
kayu.
7 . 1 . 2 . Bersihkan/dorong ke
tebing tumpukan kayu yang
menghalangi jalan menuju lokasi
penataan lahan
7 . 2 . 1 . Yakinkan jalan menuju
7 . 2 .Tertanam/slip lokasi penataan lahan tidak licin
atau berair
7 . 2 . 2 . Yakinkan jalan menuju
lokasi penataan lahan keras,
aman dan tidak tergenang air
7 . 3 . 1 . Yakinkan jalan menuju
7 . 3 .Jatuh ke bawah tebing lokasi penataan lahan tidak labil
7 . 3 . 2 . Yakinkan jalan menuju
lokasi penataan lahan tidak
dekat dengan tebing, minimal 5
meter dari tebing.
7 . 3 . 3 . Buat jalan baru menuju
lokasi penataan lahan, jika jalan
yang telah dibuat habis digali
backhoe/Lebar jalan menuju
lokasi penataan lahan minmal 2
x lebar blade

8. Mendorong kayu 8 . 1 . 1 . Yakinkan kayu yang


8 . 1 .Dozer tertusuk kayu didorong telah dipotong – potong
di area kerja
pendek dengan panjang 2 meter.
8 . 1 . 2 . Yakinkan blade selalu
rapat ditanah pada saat
mendorong kayu, untuk
menghindari bagian bawah dozer
tertusuk akar kayu sisa
potongan chainsaw
8 . 2 . 1 . Yakinkan posisi kayu
8 . 2 .Dozer tertimpa kayu yang didorong melintang
yang didorong 8 . 2 . 2 . Yakin potongan kayu
tidak melampaui tinggi blade
pada saat melakukan
pendorongan.
8 . 2 . 3 . Yakinkan pada saat
mendorong kayu tidak ada yang
berdiri melampaui tinggi blade.
8 . 2 . 4 . Yakinkan tidak ada kayu
masuk diantara lift selinder dan
blade selama pendorongan.

8.3.1. Berhenti, untuk


8 . 3 .Dozer jatuh ke bawah memposisikan dozer, jika
Tebing potongan kayu yang
didorong melampaui tinggi
blade atau masuk diantara
blade
8 . 3 . 2 . Yakinkan posisi track
tidak menginjak potongan kayu
dengan posisi searah/sejajar
8 . 3 . 3 . Yakinkan tidak ada kayu
besar masuk diantara track,
yang dapat membuat kedua
track tergantung.
8 . 3 . 4 . Lakukan pendorongan
step by step yaitu dorongan
pertama disisakan diujung tebing
sebagai tanggul dan material
pendorongan kedua yang
menjatuhkan dorongan pertama.

9. Mendorong tanah 9 . 1 . 1 . Jarak Dozer dari tebing


9 . 1 .Dozer jatuh ke bawah
dilokasi penataan yang ada di samping pada saat
tebing mendorong di atas lokasi
lahan
penataan lahan minimal ¾ x
kedalaman tebing
9 . 1 . 2 . Dilarang memposisikan
track sejajar dengan tebing pada
saat mendorong di atas lokasi
penataan lahan, apabila jarak
dozer dari tebing kurang dari ¾
x kedalaman tebing.

9 . 2 . 1 .Pastikan lokasi aman, tidak ada


9 . 2 .Dozer tertanam/slip genangan air, selalu
berkoordinasi/berkomunikasi
dengan checker untuk
meyakinkan lokasi aman
9.2.2. Dorong material sesuai
dengan kemampuan dozer
9.3.1. Dilarang menumpuk
9 . 3 .Longsor
tanah di ujung tebing.
Menabrak
9 . 4 .Menabrak/ditabrak
9.4.1. Yakinkan
sekitar Dozer, aman
dari alat dan orang
lain sebelum bergerak
maju atau mundur.
9.4.2. Bunyikan klakson 2
kali untuk maju dan 3 kali
untuk mundur
9.4.3. Dilarang bergerak
mundur atau maju apabila
sedang mengarahkan truck
untuk dumping
Ditabrak
9.4.4. Posisikan dozer
dengan tepat saat sedang
melakukan pekerjaan
9.4.5. Lakukan komunikasi
dengan truck yang sedang
diarahkan

10.1. Track Shoe 1 0 . 1 . 1 . Yakinkan dozer yang


10. Mendorong di patah/track putus digunakan mendorong di daerah
daerah berbatu berbatu standar tracknya

10.2. Terbentur/ter 10.2.1. Tutup semua pintu


lempar keluar dari 10.2.2. Pasang seat belt
cabin operator

10.3. End bite 1 0 . 3 . 1 . Gunakan gigi 1 satu maju


patah atau pun mundur dengan
putaran mesin ½
1 0 . 3 . 2 . Rapatkan blade secara
perlahan-lahan pada batu yang
akan didorong, kemudian
naikkan putaran mesin secara
berangsur – angsur.
1 0 . 3 . 3 . Lakukan metode side cut
pada saat mendorong batu

10.4. Tertanam 1 0 . 4 . 1 . Timbun tempat batu yang


telah didorong, agar dozer tidak
tertanam.
1 1 . 1 . 1 . Jarak Dozer dari tebing
11. Mendorong di 1 1 . 1D.ozer jatuh ke bawah
yang ada di samping pada saat
Tebing Terjal tebing mendorong di atas lokasi
penataan lahan minimal ¾ x
kedalaman tebing
1 1 . 1 . 2 . Dilarang memposisikan
track sejajar dengan tebing pada
saat mendorong di atas lokasi
penataan lahan, apabila jarak
dozer dari tebing kurang dari ¾ x
kedalaman tebing.
1 1 . 1 . 3 . Dorongan pertama tidak
langsung dijatuhkan ke tebing
tetapi ditumpuk diujung tebing
11.1.4. Pada material yang tidak
licin dorongan kemiringan sudut
pendorongan maksimal 20
derajat

1 2 . 1 . 1 . Pendorongan buat agak


12. Mendorong 12.1. Dozer landau dengan sudut kemiringan
didaerah MGL slip,tergelincir, maksimal 5 derajat agar dozer
(Licin) amblas mampu bergerak dengan normal
1 2 . 1 . 2 . Seimbangkan rpm dengan
track
1 2 . 1 . 3 . Bila mundur dan track
sudah berputar jangan
diteruskan karena track akan
semakain tertanam
1 2 . 1 . 4 . Maju kemudian mundur
perlahan-lahan menghindari
bekas track pertama

1 3 . 1M.enabrak/tertabrak 1 3 . 1 . 1 . Parkir dozer pada tempat


13. Parkir rata dan aman
1 3 . 1 . 2 . Jarak parkir dozer
dengan alat gali, lighting plan
dan pondok sampler minimal 15
meter, serta tidak mengganggu
atau menghalangi aktivitas alat
berat yang beroperasi diloading
point
13.1.3. Tidak menghalangi
aktivitas alat lain di loading
point
1 3 . 1 . 4 . Posisi dozer pada saat
parkir harus menghadap ke jalan
1 3 . 1 . 5 . Dilarang parkir dozer
dekat dengan pondok atau
lighting plant

1 3 . 2Ja. tuh ke bawah 1 3 . 2 . 1 . Jarak antara dozer


tebing dengan tebing pada saat parkir,
minimal 1.5xtinggi tebing
1 3 . 2 . 2 . Jarak antara dozer pada
saat parkir diatas tebing minimal
¾ x kedalam tebing.
1 3 . 2 . 3 . Dilarang meninggalkan
alat rusak diatas tebing dengan
jarak kurang dari ¾ x kedalaman
tinggi tebing
1 3 . 3T.erbakar 1 3 . 3 . 1 . Yakinkan kunci batteri
sudah di-Off-kan sebelum
meninggalkan dozer
1 3 . 3 . 2Pa. stikan APAR tersedia

V. Maintenance
Perawatan akan dilakukan secara kontinyu. (Dokumen maintenance terlampir)

VI. Pengendalian Keadaan Darurat


Pengendalian keadaan darurat dijelaskan dalam dokumen SOP ERP (terlampir)

Anda mungkin juga menyukai