Teknik Dasar
Penambangan
5 Nila
Nilaii Perus
erusah
ahaa
aan
n
Nilai 1 → Kejujur
Kejujuran
an
→
Nilai 2 Kedisiplinan
Nilai 3 → Kecepatan
Nilai 4 → K
Kehanda
ehandalan
lan
Nilai 5 → Kerjasama
Materi
1. Tugas
ugas & Tan
Tanggu
ggung
ng Jawab
Jawab Penga
engawas
was
2. Dasar
Dasar Supervi
Supervisi
si Pertam
ertamban
bangan
gan
3. Dasa
Dasarr - Dasa
Dasarr Penam
enamba
bang
ngan
an
4. Mine
Mine Planning
Planning & Implementati
Implementation
on
5. Dewatering & Waste Dump Management
7. Pengena
engenalan
lan & Pembaca
embacaan
an Peta Tambang
ambang
8. Pembora
Pemborann & Peleda
Peledakan
kan
9. Dasa
Dasarr-Das
-Dasar
ar & Aplik
Aplikas
asii Alat
Alat Prod
Produk
uksi
si
Tugas dan
dan
Tang
anggun
gung
g Jawab
Pengawas
Jelas, akurat
Laporan Operasional Laporan
tepat waktu
Program K3L
Kes
esel
elam
amat
atan
an da
dan
n Kes
eseh
ehat
atan
an Ker
erja
ja
• Pen
enga
gawa
wasa
san
n kond
kondis
isii at
atau
au tind
tindak
akan
an tida
tidak
k am
aman
an sela
selama
ma pr
pros
oses
es
produ
produks
ksii be
berja
rjala
lan
n di are
area
a pena
penamb
mban
anga
gan
n
• Memastikan unit yang beroperasi sudah aman dari potensi bahaya, longsoran,
adanya
adanya safety berm disepanjang jalan angkut, lampu penerangan di malam hari,
rambu-rambu peringatan, dan dump man di area disposal.
Pen
enam
amba
bang
ngan
an OB dan
dan Ba
Batu
tuba
bara
ra
Implement
Implementasi
asi Mine Plan Desai
Desain
n
• Peng
engawa
awasan
san pencap
pencapaia
aian
n Coa
Coall dan OB sesu
sesuai
ai Mine Pla
Plan
n
• Memastikan jauhny
jauhnya
a jarak angkut (O/B & Coal) dari loading point ke
dumping point.
• Memastikan pencapaian Stripping Ratio (SR)
• Kuantitas hasil produksi
• Peng
engawa
awasan
san terhad
terhadap
ap kema
kemajua
juan
n pen
penamb
ambang
angan
an dan disposa
disposall ses
sesuai
uai
desi
design
gn da
dan
n pa
pand
ndua
uan
n bend
bendera
era su
surve
rvey
y
• Memastikan batas penggalian sesuai tanda survey
Pen
enam
amba
bang
ngan
an OB dan
dan Ba
Batu
tuba
bara
ra
• Memberikan informasi
yang ter-expose untuk kepada
diukur. Mine Survey lokasi-lokasi batubara
• Memaksimalkan coal recovery.
Pen
enam
amba
bang
ngan
an OB dan
dan Bat
Batub
ubar
ara
a
Peledakan
• Penga
engawa
wasa
san
n te
terh
rhad
adap
ap loka
lokasi
si pemb
pembor
oran
an da
dan
n pe
pele
leda
daka
kan
n se
sesu
suai
ai
SOP
• Memastikan lokasi, dan proses pemboran maupun
peledakannya aman,
• Memastikan pelaksanaan peledakan sesuai dengan prosedur.
prosedur.
• Memastikan kebutuhan material hasil peledakan sesuai dengan
rencana kebutuhan unit.
Hauling
• Peng
engawa
awasan
san terhada
terhadapp Hau
Haulin
ling
g
• Memastikan lokasi loading point, jalur hauling dan dumping point
udah sesuai standart
• Memastikan pelaksanaan hauling tidak terkendala
Pen
enam
amba
bang
ngan
an OB dan
dan Ba
Batu
tuba
bara
ra
Prod
Produk
ukti
tivi
vita
tass Al
Alat
at
• Availability
Availability Alat
Ala t
• Memastikan produktivitas dan jam kerja alat.
• Memastikan semua unit yang siap, stand by, dan break down.
• Memastikan
keserasian. ketersediaan jumlah unit sehingga tercapai
• Pengawas
engawasan an operasi
operasiona
onal,
l, efektif
efektif dan efi
efisie
siensi
nsi
• Memastikan ketersediaan unit-unit pendukung untuk proses
operasi di pit dan disposal.
• Memastikan
design, cukupkondisi jalan,pergerakan
luas untuk loading point
unit,dan disposal sesuai
rata/tidak
bergelombang, bersih dari material, air, lumpur, dan tidak
berdebu.
• Material OB yg akan diloading sdh siap dikerjakan (hasil
blasting,
dimuat). ripping, cukup lunak untuk langsung digali dan
Lapo
Laporan
ran Op
Opera
erasi
siona
onall
Lapo
La poran
• Me
ranrikan
Membe
Kan
mberik
egiatan
egi atan si dan data
informa
informasi data-dat
-data
a pro
produk
duksi
si yang
yang tep
tepat
at
dan
dan akur
akurat:
at:
• Membuat semua laporan
laporan kerja
kerja harian
Pen
enge
gemb
mban
anga
gan
n Di
Diri
ri & Ba
Bawa
waha
han
n
• Penga
engawa
wasa
san
n diri
diri dan
dan bawa
bawaha
han
n un
untu
tuk
k meni
mening
ngk
katka
atkan
n
produkti
produktivita
vitass kerja:
kerja:
• Membina dan memacu kreatifitas, inovasi, dan kerjas
kerjasama
ama
team antara sesama rekan kerja
• Memastikan kinerja anak buah (termasuk sub kontraktor)
sesuai dengan job deskripsinya masing-masing.
• Menampung dan meneruskan aspirasi
aspirasi bawahan
bawahan
Dasar Supervisi
Pertambangan
Planning
Planning ( Merenca
Merencanaka
nakan
n)
• Dapat merencanakan pekerjaan
Organizin
Organizing
g ( Mengorga
Mengorganisa
nisasi
si )
• Dapa
Dapatt membina kerja sama dengan baik
• Dapa
Dapatt ber
berkomunikasi
komunikasi dengan baik
• Dapat mengorganisir karyaw
karyawan
an
Actuat
Actuating
ing ( Memimp
Memimpin
in Pelaks
elaksana
anaan
an )
• Dapat memimpin kelompok
• Bersedia mendengarkan keluhan / kesulitan bawahan
• Dapat mengembangkan dan mengarahkan kerja bawahanny
bawahannya
a
Controll
Controlling
ing ( Mengenda
Mengendalika
likan
n)
• Dapat menegakkan disiplin kerja
• Meng
Mengendalikan
endalikan sumber daya
daya dalan pencapaian target
Dasar Super
Supervisi
visi Pertambangan
Pertambangan
Seorang
Pengawas • Waktu
haru
haruss mamp
mampu
u • Material
merealisasikan
tujuan • Me
Mesin
sin / Pera
Peralata
latan
n
Perusahaan • Manusia
dengan
memanfaatkan • Ua
Uang
ng / Moda
Modall Kerja
erja / Cos
Costt
sumb
sumber
er daya
daya • Metode
yang terbatas
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Control
Waktu
Material
Plan
Mesin
Manusia
Cost
Metode
Control
Review Do
Dasar Super
Supervisi
visi Pertambangan
Pertambangan
Peran
eran Peng
ngaw
awas
as Oper
Operas
asio
iona
nall
Kepme
Kepmen
n Pertamba
ertambanga
ngan
n dan Ene
Energi
rgi No
No.. 555
555.K/
.K/26/
26/M.
M.PE/
PE/199
1995
5
Kesel
eselam
amat
atan
an dan
dan Keseh
esehat
atan
an Ker
erja
ja Pada
ada Pert
erta
amb
mban
anga
gan
n Umum
Umum
pasal
pasal 12, kewaj
kewajiba
iban
n Pengawa
engawass Operas
Operasio
ional
nal ada
adala
lah
h
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Kewa
waji
jiba
ban
n Pen
enga
gawa
wass Op
Opera
erasi
sion
onal
al
Efisiensi Biaya
Memotivasi Bawahan
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Nil
ilai
ai K3L
3LH
H
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Target
Target Produksi
Kemampuan Produksi
Produksi suatu alat dipengaruhi oleh :
1. Jam kerja effektif
2. Jumlah alat
3. Ketersediaan alat
4. Productivity alat
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Productivity Alat
Dasar Super
Supervisi
visi Pertambangan
Pertambangan
Lost Time (waktu hilang)
Dasar Supervisi
Super visi Pertambangan
Pertambangan
Efek
Efekti
tifi
fita
tass Ja
Jam
m Kerj
erja da
dan
n Al
Alat
at
Jam
Jam Ker
Kerja
ja Efek
Efekti
tiff = Jam
Jam Ker
Kerja
ja Ter
erse
sedi
dia
a – Jam Hilang
Dasar Super
Supervisi
visi Pertambangan
Pertambangan
Efis
Efisie
iens
nsii Bi
Biay
aya
a
Equipment
Cost Fuel
Lubrication
Grease
Operating Cost Filter
Tire / Under Carriage
(Biaya Operasi) Repair (spare part)
Special Item
Operators
Others / Special Item
Dasar Supervisi
Super visi Pertambangan
Pertambangan
Tug
ugas
as Pen
enga
gawa
wass Op
Opera
erasi
sion
onal
al
2. Operasi
Operasiona
onall Shi
Shift
ft
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Tug
ugas
as Pen
enga
gawa
wass Op
Opera
erasi
sion
onal
al
3. Akh
Akhir
ir Sh
Shift
ift
Pastikan area kerja aman dan bahaya yang mungkin timbul sudah
teridentifikasi dengan baik
Moni
Monito
tori
ring
ng oper
operas
asio
ional
nal akhi
akhirr sh
shif
iftt (akhi
(akhirr sh
shif
iftt merup
merupak
akan
an ja
jam
m
rawan terjadi kecelakaan dan lost produksi)
Lengkapi
atasan laporan harian (kartu pengawas) dan serahkan kepada
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Instruksi
Samp
Sampai
aika
kan
n de
deng
ngan
an jel
jelas
as
Guna
Gunaka
kan
n ba
bahas
hasa
a Ind
Indone
onesi
sia
a de
deng
ngan
an ba
baik
ik da
dan
n mu
muda
dah
h dim
dimen
enge
gerti
rti
Pas
astik
tikan
an pen
pener
erim
ima
a in
instu
stuks
ksii sud
sudah
ah me
meng
ngerti
erti den
denga
gan
n inst
instruk
ruksi
si ya
yang
ng
disampaikan
Ul
Ulan
angi
gi ins
instr
truk
uksi
si te
terse
rsebu
butt ji
jika
ka pen
pener
erim
ima
a ins
instr
truks
uksii bel
belum
um pa
paha
ham
m
Pas
asti
tika
kan
n me
merek
reka
a se
setu
tuju
ju da
dan
n da
dapa
patt me
meng
nger
erja
jaka
kan
n inst
instru
ruks
ksii ki
kita
ta
Jika
Jika me
merek
reka
a ti
tida
dak
k se
setu
tuju
ju at
atau
au rag
ragu
u - rag
ragu,
u, ta
tan
nya
yaka
kan
n al
alas
asan
anny
nya
a
Laku
Lakuka
kan
n di
disk
skus
usii de
deng
ngan
an ba
baik
ik hing
hingga
ga se
setu
tuju
ju
Beri wa
Beri waktu
ktu ke
kepa
pada
da op
opera
erator
tor un
untuk
tuk me
meng
ngerj
erjak
akan
an ata
atau
u me
mela
laks
ksan
anak
akan
an
instruksi
Lakuka
Lakukan
n pen
pengaw
gawasa
asan
n ter
terhada
hadap
p pek
pekerja
erjaan
an yang dil
dilaku
akukan
kan
Supervisi
Dasar Super visi Pertambangan
Pertambangan
Monitoring
Laku
Lakuka
kan
n peng
pengam
amat
atan
an area
area kerj
kerja
a se
seti
tiap
ap sa
saat
at
Tentuta
entutan
datang n targe
targett kerja
kerja operato
operatorr unt
untuk
uk pekerj
pekerjaa
aan
n yan
yang
g ak
akan
an
Hind
Hindar
arii atau
atau mini
minima
malk
lkan
an terj
terjad
adin
inya
ya lo
lost
st time
time
Dasar-Dasar
Penambangan
2. Layak secara
• Aman Teknis
bagi pekerja dan alat
• Ada teknologi yang bisa digunakan pada saat itu
3. Layak secara Lingkungan
• Kerusakan lingkungan seminimal mungkin
• Ada kegiatan pengembalian fungsi lahan bekas
penambangan
Study Kelayakan
Development
(Insfrastruktur)
Exploitasi
(Penambangan)
Pengolahan
Pemasaran
Metode Penambangan
1. Tambang Terbuka ( Surface Mining )
• Kontak langsung dengan udara be bebas
bas
• Bukaan luas, kedalaman terbatas
• Biaya relatif murah
• Contohn
Contohnya
ya : open pit, open cast, strip mine
mine,, quarry
quarry,, dll
• Alat
Alat : exca
cavvat
ator
or,, dump
dump tr
truc
uck,
k, doze
dozerr, sc
scra
rapp
pper
er,, ka
kapa
pall ker
eruk
uk,, dl
dlll
Pemilihan Alat
Pemilihan Alat Penambangan dipengaruhi oleh :
Kondisi tanah dan bantuan
Target produksi
Karakteristik material
Jarak angkut
Cuaca
Hard Y Drill-Blast Y
OB Removal Soil Stock
Material (Ripping)
N
Dumping
Coal Mining Digging
N
Loading
Coal Getting Loading
Hauling
Coal Hauling Hauling
Revegetasi
OB Removal
Drill
Pattern
Top Soil
Removal
Coal Mining
Material tanah pucuk yang mengandung unsur hara atau unsur yang dapat menyuburkan
Top Soil tanaman, biasanya berwarna kuning kecoklatan, terdapat akar-akar pohon dan ketebalan
pada umumnya antara 1 –
1 – 2
2 meter
Lapisan tanah dibawah lapisan top soil dan diatas overburden, umumnya berwarna lebih
Sub Soil terang dibanding top soil, tidak mengandung unsur hara dan umumnya masih bisa digali
secara langsung oleh excavator (freedig)
Broken Material yang sudah mengalami proses pemberaian dengan peledakan, ripping atau rock
Material breaker
Freedig Material asli yang dapat digali tanpa didahului dengan proses pemberaian, baik
Material peledakan atau ripping atau rock breaker
Mud
Material lumpur dengan kandungan air yang relatif besar
Material
Coal Endapan bahan galian yang terbentuk alamiah dialam, pada kondisi payau
Berasal dari tumbuh –
tumbuh – tumbuhan
tumbuhan yang mati dan diuraikan oleh bakteri anaerob
(Batubara)
Mengalami proses pemampatan karena tekanan dan suhu yang tinggi
Inter juga merupakan waste. Batuan tanah penutup yang berada di antara lapisan batubara
Burden yang berbeda seam
Under
juga merupakan waste. Material atau batuan yang berada dibawah final seam batubara
Burden
Lapisan material bukan batubara yang berada di antara lapisan batuan penutup dengan
Parting batubara atau didalam lapisan batubara. Biasanya berwarna gelap dan merupakan
material pengotor batubara
Lapisan tipis material bukan batubara yang berada diatas lapisan batubara dan berwarna
Roof mirip batubara
Lapisan tipis material bukan batubara yang berada dibawah lapisan batubara dan
Floor
berwarna mirip batubara
Mineout Lokasi yang sudah selesai dilakukan penggalian batubara dan harus sudah dilakukan
pengambilan data oleh team survey
Coal
Batubara yang sudah terbuka atau sudah dibuang lapisan tanah penutupnya
Expose
Coal Batubara yang masih di dalam tambang, sudah dibersihkan dan siap untuk dilakukan
Inventory penggalian dan pengangkutan ke ROM
Dilusi Tercampurnya batubara dengan material dari dalam proses pembentukan batubara.
Misal : OB, top soil
Coal
Cleaning Kegiatan untuk membersihkan lapisan batubara dari parting atau pengotor bawaan
Stripping Banyaknya volume batuan penutup (OB) yang harus dibongkar untuk mendapatkan 1 ton
Ratio batubara
ROM Run Off Mine, material batubara atau bahan galian berharga yang berasal langsung dari
tambang (belum mengalami proses peremukan atau pengolahan)
Cut & Fill Metode penggalian yang di sertai dengan penimbunan kembali bekas galian sebelumnya
Backfill Penimbunan kembali lokasi bekas galian dengan material overburden
Sudut kemiringan lapisan batubara, yang diukur dari bidang datar, nilainya antara
Dip
0° - 90°
Arah penyebaran lapisan batubara, umumnya diukur dari arah Utara ke Timur atau
Strike North to East, besarnya antara 0 ° - 360°. Misalnya : N270 °E
Digging atau Bench Height adalah ketinggian atau kedalaman penggalian yang diukur dari
Face dudukan alat angkut
Working Lebar loading point minimal yang disesuaikan dengan tipe alat muat dan alat angkut,
Space agar dapat berproduksi secara optimal
Swing Sudut putar yang dibentuk oleh alat muat, yang diukur dari titik penggalian material
Angle sampai ke titik penumpahan material (vessel)
Sekumpulan alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan produksi. Biasanya terdiri
Fleet
dari alat muat, alat angkut dan alat pendukung lainnya
Potongan yang dibuat melandai dan umumnya digunakan untuk jalan masuk alat muat
Ramp
atau alat angkut
BCM Meter,, volume material yang masih dalam kondisi asli atau belum terganggu
Bank Cubic Meter
Meter, volume material yang sudah tidak dalam kondisi asli atau sudah
Loose Cubic Meter,
LCM mengalami pembongkaran
Misal : material blasting, material ripping, material disposal
Swell Faktor pengembangan, besarnya perubahan volume yang diakibat oleh perubahan kondisi
Truck Perhitungan volume material yang diangkut dengan berdasar pada asumsi volume hasil
Count pengukuran survey muatan alat angkut
Crest
Crest Kep
Kepala
ala slo
slope
pe ata
atauu titik
titik awal sua
suatu
tu jenjan
jenjang
g ata
atauu lereng
lereng tam
tamban
bang
g
Bidang miring diding tambang dengan sudut tertentu sesuai kaidah kemantapan lereng
Slope yang bertujuan untuk menjaga kestabilan dinding tambang. Umum dinyatakan dalam
derajat, persen atau perbandingan antara tinggi dan lebar
Toe
Toe Ka
Kaki
ki slo
slope
pe atau
atau titi
titikk ak
akhir
hir suat
suatuu je
jenja
njang
ng at
atau
au lere
lereng
ng ta
tamb
mban
ang
g
Bidang datar yang dibuat dengan lebar tertentu, menghubungkan antara toe dan crest,
Berm
dengan tujuan untuk menjaga kestabilan lereng tambang
Back Hampir sama seperti berm, tetapi membentuk bidang miring antara 2% - 4% dan
Slope bertujuan untuk mengarahkan aliran air permukaan tambang
High Dinding tambang pada arah kemiringan terdalam lapisan batubara, terdiri dari beberapa
Wall bench
Low
Wall Dinding tambang
dari floor pada
batubara atauarah kemiringan
beberapa terdangkal lapisan batubara, biasanya terbentuk
bench
Side Dinding tambang yang menghubungkan sisi high wall dan sisi low wall, terdiri dari
Wall beberapa bench
Tanggul yang sengaja dibuat untuk menahan longsor pada tambang terbuka atau
Bundwall
penggalian lainnya
Kolam didalam tambang yang berguna untuk menampung sementara aliran air dalam
Sump
tambang, sebelum dipompakan keluar tambang
atau sedimen pond, kolam yang berfungsi untuk menampung air hasil pemompaan dari
Setling
dalam tambang dan dilakukan pengendapan material yang terkandung dalam air atau
Pond
dilakukan pengolahan, sebelum dilepas ke perairan bebas
crest
toe
α
coal floor (mineout)
(PC200 –
(PC200 – PC400)
PC400)
Kegiatan merapikan permukaan slope penambangan, agar sesuai dengan yang
Trimming
direncanakan (mine design). Slope yang umumnya harus dilakukan trimming adalah slope
(Sloping)
hasil penggalian big digger
Access Jalan yang menghubungkan antara loading point ke mine road. Biasanya bersifat
Road sementara
Minimum Lebar jalan minimal jalan angkut yang disesuaikan dengan tipe alat angkut yang
Width melewatinya. Lebar minimal adalah 3,5 x lebar alat angkut terbesar
Grade Kemiringan jalan angkut yang diukur dari bidang datar dan umumnya dinyatakan dalam %.
Jalan Grade jalan tambang max. 8%
Haul Jarak angkut material yang diukur dari lokasi penggalian sampai lokasi dumping material.
Distance Dinyatakan dalam satuan meter atau kilometer
Tanggul pengaman yang sengaja dibuat (umumnya dipinggir jalan) di area yang
Safety
mempunyai beda tinggi > 1 meter, bertujuan untuk menghindarikan alat atau manusia
Berm
terperosok. Tinggi minimal = ¾ x diameter roda unit terbesar yang lewat
Turning Lebar minimal jalan yang diperlukan oleh alat angkut untuk berbelok atau menikung
Radius secara aman pada lajur jalan
Super
Elevasi Badan
angkut jalan
yang yang dibuat
melewati miring/dengan
belokan tikungantujuan
jalanuntuk mengimbangi gaya centrifugal alat
angkut
Cross Kemiringan jalan yang diukur dari tengah jalan (center line) ke arah bahu jalan,
Fall dinyatakan dalam %. Besarnya antara 2% - 4%
Gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan air dari paritan, creek atau sungai kecil
Culvert
yang melewati jalan angkut, biasanya terbuat dari besi baja / beton bertulang
Ditch Paritan yang dibuat untuk mengalirkan atau mengarahkan aliran air permukaan dari luar
(Perimeter) tambang, agar tidak masuk ke dalam tambang
Kegiatan pemotongan atau pembentukan ulang jalan angkut, yang bertujuan untuk
Re-Grade
menurunkan grade jalan angkut agar lebih optimal
safety
berm center
line
Grade
rade Jal
alan
an = (60
(60 - 40)/
40)/29
299.
9.3)
3) x 100
100%% +60
= 6.7%
+40
+60
5 10.1% 5.0% 3.3% 2.5% 2.0% 1.7% 1.4% 1.3% 1.1% 1.0% 0.9% 0.8% 0.8% 0.7% 0.7% 0.6% 0.6% 0.6% 0.5% 0.5%
10 20.4% 10
10.1% 6.7% 5.0% 4.0% 3.3% 2.9% 2.5% 2.2% 2.0% 1.8% 1.7% 1.5% 1.4% 1.3% 1.3% 1.2% 1.1% 1.1% 1.0%
15 31.4% 1
15
5.2% 1
10
0.1% 7.5% 6.0% 5.0% 4.3% 3.8% 3.3% 3.0% 2.7% 2.5% 2.3% 2.1% 2.0% 1.9% 1.8% 1.7% 1.6% 1.5%
20 43.6% 2
20
0.4% 1
13
3.5% 1
10
0.1% 8.0% 6.7% 5.7% 5.0% 4.4% 4.0% 3.6% 3.3% 3.1% 2.9% 2.7% 2.5% 2.4% 2.2% 2.1% 2.0%
25 57.7% 25
5..8% 1 6.
6.9% 12
2..6% 10
0..1% 8.4% 7.2% 6.3% 5.6% 5.0% 4.6% 4.2% 3.8% 3.6% 3.3% 3.1% 2.9% 2.8% 2.6% 2.5%
30 75.0% 31
1..4% 2 0.
0.4% 15
5..2% 12
2..1% 10
0..1% 8.6% 7.5% 6.7% 6.0% 5.5% 5.0% 4.6% 4.3% 4.0% 3.8% 3.5% 3.3% 3.2% 3.0%
35 98.0% 3 7
7..4% 2 4
4..0% 1 7.
7.8% 1 4
4..1% 1 1
1..7% 1 0
0..1% 8.8% 7.8% 7.0% 6.4% 5.8% 5.4% 5.0% 4.7% 4.4% 4.1% 3.9% 3.7% 3.5%
)
40 1 33
33.3% 43.6% 27.7% 20.4% 16.2% 13.5% 11.5% 10.1% 8.9% 8.0% 7.3% 6.7% 6.2% 5.7% 5.3% 5.0% 4.7% 4.4% 4.2% 4.0%
m(
45 20
206. 5%
5% 50. 4
4%
% 31. 4
4%
% 23. 1
1%
% 18. 3%
3% 15. 2%
2% 13. 0%
0% 11. 3%
3% 10. 1%
1% 9. 0%
0% 8. 2
2%
% 7. 5
5%
% 6. 9
9%
% 6. 4
4%
% 6. 0
0%
% 5. 6
6%
% 5. 3
3%
% 5. 0
0%
% 4. 7
7%
% 4. 5
5%
%
i
g
g 50 0.0% 57.7% 35.4% 25.8% 20.4% 16.9% 14.4% 12.6% 11.2% 10.1% 9.1% 8.4% 7.7% 7.2% 6.7% 6.3% 5.9% 5.6% 5.3% 5.0%
ni
T 55 0. 0%
0% 65. 9
9%
% 39. 4
4%
% 28. 6
6%
% 22. 6%
6% 18. 6%
6% 15. 9%
9% 13. 9%
9% 12. 3%
3% 11. 1%
1% 10. 1
1%
% 9. 2
2%
% 8. 5
5%
% 7. 9
9%
% 7. 4
4%
% 6. 9
9%
% 6. 5
5%
% 6. 1
1%
% 5. 8
8%
% 5. 5
5%
%
a
d
e 60 0. 0%
0% 75. 0
0%
% 43. 6
6%
% 31. 4
4%
% 24. 7%
7% 20. 4%
4% 17. 4%
4% 15. 2%
2% 13. 5%
5% 12. 1%
1% 11. 0
0%
% 10. 1
1%
% 9. 3
3%
% 8. 6
6%
% 8. 0
0%
% 7. 5
5%
% 7. 1
1%
% 6. 7
7%
% 6. 3
3%
% 6. 0
0%
%
B
65 0. 0%
0% 85. 5
5%
% 48. 1
1%
% 34. 4
4%
% 26. 9%
9% 22. 2%
2% 18. 9%
9% 16. 5%
5% 14. 6%
6% 13. 1%
1% 11. 9
9%
% 10. 9
9%
% 10. 1
1%
% 9. 3
3%
% 8. 7
7%
% 8. 2
2%
% 7. 7
7%
% 7. 2%
2% 6. 9
9%
% 6. 5
5%
%
70 0. 0%
0% 98. 0
0%
% 52. 8
8%
% 37. 4
4%
% 29. 2%
2% 24. 0%
0% 20. 4%
4% 17. 8%
8% 15. 7%
7% 14. 1%
1% 12. 8
8%
% 11. 7
7%
% 10. 8
8%
% 10. 1
1%
% 9. 4
4%
% 8. 8
8%
% 8. 3
3%
% 7. 8
8%
% 7. 4
4%
% 7. 0
0%
%
75 0.0%
0.0% 113.
113.4%
4% 57.
7.7%
7% 40.5
40.5%
% 31.
1.4%
4% 25.8
25.8%
% 21.9
21.9%
% 19.1
19.1%
% 16.9
16.9%
% 15.2%
5.2% 13.8
13.8%
% 12
12.6
.6%
% 11.6
11.6%
% 10.
0.8%
8% 10.1
10.1%
% 9.
9.4
4% 8.9
.9%
% 8.
8.4%
4% 7.9
.9%
% 7.
7.5%
5%
80 0.0%
0.0% 133.
133.3%
3% 63.
3.0%
0% 43.6
43.6%
% 33.
3.8%
8% 27.7
27.7%
% 23.5
23.5%
% 20.4
20.4%
% 18.1
18.1%
% 16.2%
6.2% 14.7
14.7%
% 13
13.5
.5%
% 12.4
12.4%
% 11.
1.5%
5% 10.7
10.7%
% 10.
0.1%
1% 9.5
.5%
% 8.
8.9%
9% 8.5
.5%
% 8.
8.0%
0%
85 0.0%
0.0% 161.
161.4%
4% 68.
8.8%
8% 47.0
47.0%
% 36.
6.2%
2% 29.5
29.5%
% 25.0
25.0%
% 21.7
21.7%
% 19.2
19.2%
% 17.3%
7.3% 15.6
15.6%
% 14
14.3
.3%
% 13.2
13.2%
% 12.
2.2%
2% 11.4
11.4%
% 10.
0.7%
7% 10.1
10.1%
% 9.
9.5%
5% 9.0
.0%
% 8.
8.5%
5%
90 0.0%
0.0% 206.
206.5%
5% 75.
75.0%
0% 50.4
50.4%
% 38.
8.6%
6% 31.4
31.4%
% 26.6
26.6%
% 23.1
23.1%
% 20.4
20.4%
% 18.3%
8.3% 16.6
16.6%
% 15
15.2
.2%
% 14.0
14.0%
% 13.
3.0%
0% 12.1
12.1%
% 11.
1.3%
3% 10.6
10.6%
% 10.
0.1%
1% 9.5
.5%
% 9.
9.0%
0%
95 0.0%
0.0% 30
304.
4.2%
2% 81.8
81.8%
% 54.0
54.0%
% 41.1
41.1%
% 33
33.4
.4%
% 28
28.2
.2%
% 24.4
24.4%
% 21.6
21.6%
% 19.4
19.4%
% 17.5
17.5%
% 16.0
16.0%
% 14.8
14.8%
% 13.7
13.7%
% 12.8
12.8%
% 12.0
12.0%
% 11
11.2
.2%
% 10
10.6
.6%
% 10.1
10.1%
% 9.
9.5%
5%
100
100 0.0%
0.0% 0.0%
.0% 89.
9.4%
4% 57.7
57.7%
% 43.
3.6%
6% 35.4
35.4%
% 29.8
29.8%
% 25.8
25.8%
% 22.8
22.8%
% 20.4%
0.4% 18.5
18.5%
% 16
16.9
.9%
% 15.6
15.6%
% 14.
4.4%
4% 13.5
13.5%
% 12.
2.6%
6% 11.8
11.8%
% 11.
1.2%
2% 10.6
10.6%
% 10.
0.1%
1%
Dumping langsung, proses dumping yang dilakukan dengan level posisi alat angkut lebih
Direct
tinggi dibandingkan posisi jatuh material. Dumping langsung ke bibir atau mendekati bibir
Dumping
tebing disposal
Free
Dump Dumping bebas,
posisi jatuh proses dumping yang dilakukan dengan posisi alat angkut selevel dengan
material
Spreading
Spreading Kegiata
Kegiatann pengham
penghamparan
paran materi
material
al top soil dengan ketebalan
ketebalan tertentu
tertentu
Kegiatan pengembalian fungsi lahan bekas tambang agar mendekati fungsi awalnya atau
Reklamasi
fungsi lain yang berguna sesuai rencana pasca tambang. Misal : revegetasi
Elevas
Elevasii Keting
Ketinggian
gian sua
suatu
tu titik
titik yan
yang
g diu
diukur
kur dari per
permuk
mukaan
aan air laut rata
rata-rat
-rata
a
Request Kedalaman penggalian atau ketinggian penimbunan yang harus dilakukan, agar sesuai
Level (RL) dengan rencana
Pemasangan bendera atau pita atau patok survey, yang bertujuan untuk memberikan acuan
Stakeout
rencana kerja ke team operasional
Pickup
Pengambilan titik-titik data lapangan hasil kegiatan operasional oleh team survey
Data
Boundary
Pit Batas terluar dari lokasi penggalian (pit) atau lokasi penimbunan (disposal)
(Disposal)
Titik atau area atau lokasi dengan kedalaman penggalian atau ketinggian penimbunan
On Grade
yang sudah sesuai dengan rencana
Bench Mark Titik ikat, merupakan titik atau patok yang sudah diketahui posisi geografisnya dan
(BM) digunakan sebagai titik acuan dalam pengambilan data survey
Match Faktor keserasian, angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara alat muat dan alat
Factor angkut yang dilayani, bisa dari produksi atau cycle time
Delay Waktu hilang karena sebab-sebab yang bisa dikontrol oleh manusia
Time Misal : slippery, istirahat, awal operasi, dll
Idle Waktu hilang karena sebab-sebab yang tidak dapat dikontrol manusia
Time Misal : hujan, kabut, dll
Wet condition atau kondisi basah, waktu yang hilang setelah hujan berhenti sampai dengan
Slippery
dapat beroperasi kembali
Mine Kolam dalam tambang yang sengaja dibentuk untuk menampung sementara air permukaan
Sump dan air tanah yang ada didalam tambang, sebelum dipompa ke luar tambang
Rain Intensitas curah hujan, banyaknya volume air hujan per luasan area
Intencity Dinyatakan dalam satuan mm (penyederhanaan dari mm³/mm²), 1 mm = 1 liter/m²
Rain
Terjadinya hujan dalam satuan waktu kerja.
kerja. Misal : 2 kali dalam 1 shift
Frequency
Fuel Banyaknya pemakaian fuel atau bahan bakar operasional penambangan per satuan
Ratio produksi. Untuk OB (liter/bcm); coal getting (liter/ton); coal hauling (liter/ton-km)
Fuel
Excess Banyaknya pemakaian fuel atau bahan bakar yang melebihi dari budget atau rencana
Dump sama dengan back fill, disposal yang berada di dalam boundary final pit yang
In Pit Dump sama
IPD
sudah mineout
Contour
Contour lapisan batubara yang dibuat berdasarkan korelasi data pemboran eksplorasi
Struktur
Powder Banyaknya bahan peledak yang diperlukan untuk membongkar material overburden.
Factor Dinyatakan dalam kg/bcm
Bag
Bagai
aima
mana
na Bat
Batub
ubar
ara
a Ter
Terbe
bent
ntuk
uk ??
???
63
Proses Pembusukan
Apabila suatu tumbuhan atau pohon mati dan roboh ke atas tanah, maka
pohon tersebut akan meng
mengalami
alami pembusukan dan pengurai
penguraian
an baik secara
biokimia yang melibatkan bakteri maupun secara kimia dan fisika.
Bagian organik pohon tersebut akan terurai menjadi CO 2, Hidrokarbon
(HK), dan H2O, sedangkan bagian atau unsur anorganiknya akan kembali
ke tanah dan bercampur dengan mineral tanah.
Tumbuhan tersebut mengalami pembusukan secara sempurna dan tidak
meninggalkan bekas/sisa
64
Ter
erbe
bent
ntuk
ukn
nya batu
batuba
bara
ra
Apabila suatu pohon yang mati kemudian jatuh kedalam air atau rawa yang
cukup dalam, maka pohon tersebut akan mengalami pembusukan baik secara
biokimia maupun secara kimia dan fisika.
Pada kedalaman tertentu bakteri yang menguraikan sisa pohon tersebut tidak
dapat bekerja lagi, sehingga perubahan yang ter
terjadi
jadi selanjutny
selanjutnya
a hanya
perubahan fisik dan kimia.
Pemben
embentukan
tukan batubara mem
memerl
erluka
ukann ko
kondi
ndisi-
si-ko
kondi
ndisi
si ter
terten
tentu dan hanya terjadi pada
tu dan
era-era tertentu sepanjang sejarah geologi.
Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan
batubara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batubara (black
coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Teori Terbe
erbentu
ntuny
nya
a Batu
Batubara
bara
1. Teori In-situ
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal
dari hutan dimana batubara tersebut terbentuk.
Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori in-situ biasanya
terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di
hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam
ke dalam
dalam raraw
wa te
ters
rseb
ebut
ut,, dan sisa tum
tumbu
buha
hann te
ters
rseb
ebut
ut ti
tidak
dak
mengalami pembusukan
fossil tumbuhan secara sempurna,
yang membentuk dan akhirnya menjadi
sediment organik.
2. Teori Drift
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal
dari hutan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut
terbentuk
Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori Drift, bisa berasal
dari hutan basah atau kering. Tumbuhan
Tumbuhan atau pohon yang sudah
mati dan roboh keatas tanah kemudian terbawa oleh banjir atau
aliran sungai sehingga sisa-sisa tumbuhan tersebut akhirnya
mengendap di delta-delta sungai purba atau terkumpul dan
tersedimentasi didasar danau purba.
66
Teori In-sit
In-situu
Hutan Purba
Tumbang Ditempat
67
Teory Drift
Hutan Kering
Hutan Basah
Danau Purba
68
Pembentukan Batubara
Seat Earth
Sandstone
Shale
Consolidate Peat
Seat Earth
Sandstone
Shale
Lignite
Seat Earth
Sandstone
Shale
Coal Seam 70
Pembentukan Batubara
Pembentukan Batubara
(Coalification)
Peatification (P
(Pembe
embentuk
ntukan
an Peat)
Perubahan Biokimia atau Diagenetik oleh bakteri aerob dan
anaerob
72
Formasi Batubara
73
Formasi Batubara
Klasifikasi Batubara
Berdasarkan tingkat
ting kat proses pembentukannya
a. An
Antra
trasi
sitt kelas batubara tertinggi
warna hitam berkilauan (luster) metalik
mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C)
kadar air kurang dari 8%
b. Bit
Bitumi
uminus
nus
mengandung 68 - 86% unsur karbon (C)
kadar air 8-10% dari beratnya
kelas batubara yang paling banyak ditambang di Australia
c. Sub
Sub-bit
-bitumi
uminus
nus
mengandung sedikit karbon dan banyak air
kadar air 10 -35% dari beratnya
sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus
d. Lig
igni
nitt / Batu
atubara Coklat / Brown Coa
oall
batubara yang sangat lunak
mengandung air 35-75% dari beratny
beratnya
a
e. Peat / Gambut
berpori dan memiliki kadar air di atas 75%
nilai kalori yang paling rendah
Faktor Umur
Kuru
urun
n Wa
Wakt
ktu
u SKALA WAKTU GEOLOGI SEDERHANA
Periode (jut
(juta
a ta
tahu
hunn ya
yang
ng la
lalu
lu))
Quarternary Sekarang – 2
2
Tertiary 2 – 65
65
Cretaceous 65 – 135
135
Jurrasic 135 – 180
180
Triasic 180 – 225
225
Permian 225 – 275
275
Zaman Tertiary
Tertiary dibagi menjadi 6 sub-zaman, disebut Epoch
Carboniferous 275 – 350
350
Devonian 350 – 410
410 Epoc
Epochh Per
erio
iod
de (J
(Jut
uta
a ta
tahu
hun)
n) Kur
urun
un Wak
akttu
Paleocene 65 - 59 6 Juta Tahun
Eocene 59 - 34 25 Juta Tahun
Oligicene 34 - 25 9 Juta Tahun
Miocene 25 - 12 13 Juta Tahun
Pliocene 12 – 2.5 9.5 Juta Ta
76hun
Batubara di Indonesia
Batubara di Indonesia banyak
banyak terdapat di Cekungan
Ceku ngan Tersier
Tersier,, yang
terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan
Kalimantan).
Batu bara ekonomis dapat dikelompokkan berdasarkan umur :
Eo
Eose
sen
n (Ter
(Tersi
sier
er Bawa
Bawah)
h),, ± 45 juta
juta ta
tahu
hun
n yang
yang la
lalu
lu
Cekungan Pasir, Barito, Asam-asam, Tarakan, Berau, Kutai Atas,
Ombilin dan Sumatera Tengah ( Riau).
Mi
Mios
osen
en (Ter
(Tersi
sier
er Atas
Atas),
), ± 20 ju
juta
ta ta
tahu
hun
n yang
yang la
lalu
lu
Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan
Barito (Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatera bagian
selatan, Cekungan Bengkulu.
Geolog
Geologii & Ek
Eksp
splo
loras
rasii
Mine Planning
and
Implementation
MINE PLANNIN
PLANNINGG & IMPLEMENT
IM PLEMENTA
ATION
Penje
Penjelas
lasan
an ya
yang
ng mudahn
mudahnya
ya ada
adalah
lah sep
sepert
ertii ini
ini::
“ aili
ailing
ng to Plan, is Planning to ail”
agal un
untu
tukk er
ereencan
anaakan Sa
Sam
ma dengan
er
eren
enca
cana
naka
kan
n un
untu
tukk ag
agal
al
MINE PLANNIN
PLANNINGG & IMPLEMENT
IM PLEMENTA
ATION
Jadwal Rencana
Persiapan
Persiapa
Musim n
Hujan
Hujan Menambang
Menamba ng Gali/Dump
(KPI)
Pengelolaan
Pengelolaan
Dumpingan Geology
Persiapan Geo-
Lanjutan technical
Planning
Perencanaan
Perencanaan
Antar Urutan
Permukaan
Permukaan
Menambang
Menamba ng
Coal/Bijih
Bench RL s Arah Galian/
Galian/ Panjang/
Panjang/ Lalu Lintas
Keluar Jalur
Sirkuit Truck Bench Lebar Bench
MINE PLANNIN
PLANNINGG & IMPLEMENT
IM PLEMENTA
ATION
Mine Planning dan Mine Operation harus dapat bekerja sama untuk
menghasilkan rencana terbaik yang memen
memenuhi
uhi kebutuha
kebutuhann tambang.
Penjadwalan TTambang
Penjadwalan ambang harus dapat mengindentifikasi dampak yang terdapat
di mining operations pada bagian lain di project dan ketergantungan yang
ada dalam siklus penambangan. Hal penting lainnya adalah bahwa ada
kegiatan lain yang dapat mempengaruhi kegiatan penambangan.
RUANG
RUANG LINGKUP
LI NGKUP PERENCANAAN
P ERENCANAAN TAMBANG
Perencana
erencanaan
an Tambang
Perhitungan
Perhitungan Blok
Cadangan.
Pembuatan
Layout tambang
Penentuan & Design
metoda
Stripping Penambangan
Ratio/Optimum
Model geologi Pit Limit
(Geological
Validasi Data Resources, Bentuk
(Geologi, Cadangan, Analisa
Topografi, Kualitas dsb.) Lingkungan
Jumlah Data) Penentuan
Sistem dan Rencana
Rehabilitasi
Penentuan Drainase
Urutan
Pemilihan Alat (sequence)
dan type alat Tambang
Pembuatan yang
Schedule
Produksi “Suitable”
Perencan
erencanaan
aan Tambang
Nisb
Nisbah
ah Ku
Kupa
pass (S
(Str
trip
ippi
ping
ng Rat
Ratio
io)
Geoteknik
Nisbah
Nisbah Kup
upas
as (Stripping Ratio)
Faktor rank,nilai
perumusan kualitas, nilai Ratio.
Stripping kalori,
Ratio . dan harga jual menjadi sangat penting dalam
Batubara dengan harga jual yang tinggi akan memberikan
me mberikan Nisbah Kupas yang
lebih baik daripada batubara dengan harga jual yang rendah.
Beberapa parameter ekonomi yang diperlukan untuk penentuan stripping ratio
yang masih ekonomis (Break
(Break Even Stripping Ratio),
Ratio), adalah :
Investasi
Upah Tenaga
Tenaga Kerja
Biaya Produksi Batubara
Harga Jual Batubara
Analisis Aliran Kas
Pene
enentu
ntuan
an & Pemi
Pemilih
lihan
an Pit Pote
Potensi
nsial
al
Mengid
Mengident
entifi
ifikas
kasika
ikan
n fakt
faktor-fakt
or-faktor
or pemb
pembatas
atas,, ssepe
eperti
rti :
Struktur geologi
• jika pada model sumberdaya batubara diidentifikasikan
diidentifikasikan terdapat beberapa struktur geologi (seperti
patahan), maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.
Kondisi litologi
• jika pada model sumberdaya batubara diidentifikasikan
diidentifikasikan adanya blok intrusi, maka blok intrusi tersebut
harus ditentukan batasnya untuk pembatas pit potensial.
Kondisi geografis
• jika. pada peta topografi diketahui mengalir suatu sungai yang besar dan secara teknis sungai tersebut
tidak dapat dipindahkan, maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.
Kondisi geoteknik
• jika diketahui limit (batas) ketingg
ketinggian
ian lereng maksimum, maka ini juga dapat merefleksikan batasan
ketebalan
keteba lan overburden maksimum.
Kondisi pembatas lain
• misalnya adanya jalan, perkampungan, atau areal lindung, maka dengan memplotkan lokasinya dapat
digunakan sebagai batas pit potensial
Desain pit
Desain ramp
Desain disposal
Desain jalan
PLAN Q4 2014
FINAL
RL +10 RL -30 RL -60
RL 0 RL -40
RL -20
RL +10
RL +20
93
DEWA
DEWATERING
TERING PLAN PIT
Pumping
Sump
Rl -65
-65
WMP
Sedpon
5B
94
• Productio
Production
n Target
Target
Target produksi sesuai tingkatan
tingkatan periode perencanaan, guidelines mengikuti
mengikuti analisa berdasarkan
perhitungan financial jangka panjang.
• Topografi/Surface .
Berupa contur situasi baik dari proggress penambangan sebelumnya maupun area original. Data
ini disupport oleh Survey dengan skala 1 : 500 sampai 1: 1000
• Iklim,
Data analisa terhadap hujan, untuk mendapatkan rencana lost time rain dan curah hujan
• Desi
Design
gn da
dan
n datab
database
ase vo
volu
lume
me,,
Design termasuk didalamnya design pit, disposal, road.
Database Volume
Volume dibuat berdasarkan update situasi terakhir kondisi pit/disposal/jalan.
pit/disposal/jalan.
• Status
Status Lah
Lahan,
an,
Update status kepemilikan dan tataguna lahan.
Yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Tambang:
Jam
Produksi
Kerja
Target Kalender
produksi kerja
Dampak
Drainage Tam
Tambang
bang Ling
Lingku
kung
ngan
an &
Rehabilitasi
• Pemilihan
bench danDrainase
sump •• Top soil stockpiling
Rencana
• pompa tambang rehabilitasi
• Pengelolaan & • Penanganan air
Pengolahan
air aliran limbah
• Pembuangan air
lumpur tambang
Menentukan
Menentukan Dimensi Jenjang
Elemen elemen suatu jenjang terdiri dari
• Ti
Ting
nggi gi je
jenj
njan
ang g • Leba
Lebarr jenj
jenjan
ang g • kemiringan
adal
ad alahah ja
jara
rakk adal
ad alah
ah jara
jarakk jenja
jenjang
ng adal
adalahah
vertikal horisontal sudu
sudutt lere
lereng
ng
dianta
dia ntara
ra lev
level
el lant
lantai
ai tem
tempat di jenjang.. Yang
jenjang
horiso
hor isonta
ntall pada
pada mana
ma na selu
seluru
ruhh mana
pit . aktifitas kemiringan
penggalian, dindin
dindingg jenjan
jenjang
g
pemu
pemuata
atann dan
dan sangat
pengeboran- menentukan
peledakan bentuk, ukuran
dilaksanakan..
dilaksanakan pit
pit da
areadan
n luas
luas
pit.
Penentu dimensi jenjang dipengaruhi oleh:
Selektifitas pemisahan
Sifat fisik batuan pada
lokasi tersebut yang
bahandiharapkan
galian dan antara
waste
PENJADWALAN TAMBANG
Penjadw
enjadwalan
alan dapat diartikan sebag
sebagai
ai berikut :
• Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai.
• Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang
yang akan dilakukan
• Cara mencapai tujuan dan sasaran deng
dengan
an menggunakan sumber dan
kemampuan yang tersedia secara berdaya guna dan berday
ber daya
a guna dan
berdaya
berday a hasil
• Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang dapat
terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan.
• Penentuan dari tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan
berdasarkan analisa tujuan dan kesempatan.
• Berdasar
Berdasarkan
kan hasil penjadwalan produksi, kemudian
Pemilihan Alat dihitung kebutuhan
kebutuhan alat untuk setiap periode waktu
Loader,, Hauler maupun unit support
Loader
waktu (Unit
suppor t yang akan dipakai).
PENJADWALAN TAMBANG
Fungsi penjadwalan
penjadwalan tambang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
• Pengarahan kegiatan, adany
adanyaa pedoman bagi pelaksanaan
p elaksanaan kegiatan
dalam pencapaian tujuan.
• Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan,
hambatan dan kegagalannya mungkin terjadi.
• Usaha untuk mengurangi ketidakpastian.
• Kesempatan untuk memilih kemungkinan yang terbaik
• Penyusunan urutan kepentingan tujuan
• Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penelitian.
• Cara penggunaan dan penemp
penempatan
atan sumber daya
daya secara berdaya
berdaya
guna dan berdaya hasil.
PENJADWALAN TAMBANG
A. WORKING HOURS
Membuat perhitungan
Membuat perhitungan (simulasi)
(simulasi) terhadap alokasi
alokasi waktu yang
yang tersedia selama 1 hari (24
jam), untuk menentukan waktu yang sepenuhnya
sepenuhnya digunakan untuk produksi.
PENJADWALAN TAMBANG
B. EQUIPMENT SELECTION
Pemilihan alat harus sesuai dengan :
• karakterisi
karakterisitik
tik lapangan
lapangan
• tingk
tingkat
at prod
produkuksi
si yang
yang aka
akann di
dicap
capai,
ai, dan
dan
• me
meto
toda
da pena
penamb mban
anga
gann yang
yang tel
telah
ah di
dipi
pililihh
C. EQUIPMENT PRODUCTIVITY, AVAILABILITY & ALLOCATION
PENJADWALAN TAMBANG
Equipment Physical Availability Ju l Au g Sep Oct Nov Dec
Overbur
Overb urden
den Remova
Removall Loa
Load
d By Pro
Produc
ducti
tivity
vity Distan
Distance
ce
Loader
PC 1 250 431 un it/Hr 1.0 0 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
D 500 230 un it/Hr 1.0 0 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Hauler
HD 465 PC 1 250 68 un it/Hr 280 0 m 3.0 0 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
TR60 PC 1 250 66 un it/Hr 300 0 m 3.0 0 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
BMA 40 D D 500 71 un it/Hr 100 0 m 4.0 0 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Coal Ge tttt in
ing L oa
oad By Pr o
od
du c
cttiv iitt y Distance
PC 4 00 Co al 206 un it/Hr 1.0 0 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Hino (Coal) PC 400 26 un it/Hr 560 0 m 8.0 0 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00
URUTAN PENAMBANGAN
URUTAN PENAMBANGAN
Membuat tahap-tahap penambangan, pembuatan jalan dan tahapan penimbunan disposal.
Dibuat dari Penjadwalan produksi
Dilakukan pengambilan sebagian volume dalam pit sejumlah kapasitas alat yang sudah dihitung
sebelumnya.
Simulasi pemotongan
pemotongan seringkali harus dilakukan
dilakukan secara
secara berulang ulang disesuaikan
disesuaikan kapasitas alat
dan juga pemenuhan target produksi, hal ini untuk mendekati angka dari hitungan kapasitas alat.
Pembuatan tahapan penambangan selalu mengacu kepada hierarkihierark i penambangan dimana prioritas
yang diutamakan adalah :
a. Finishing Pit (Untuk mengurangi area out pit dump yg berdampak pada lingkungan)
b. Bagian terdalam tempat penampungan air (sump), Harus selalu disediakan.
c. Meminimalkan luas bukaan tambang untuk mengurangi daerah tangkapan air dan dampak
lingkungan
Elv. 100
Elv. 120
Elv. 140
Elv. 160
URUTAN PENAMBANGAN
Sequen 1 Sequen 2
Sequen 3 Sequen 4
URUTAN PENAMBANGAN
Sequen 2
Sequen 1
Sequen 3 Sequen 4
URUTAN PENAMBANGAN
SEPTEMBER OCTOBER
NOVEMBER DECEMBER
URUTAN PENAMBANGAN
• Identifikasi bahay
bahaya
a (geotechnical dan lainnya)
• Besarnya pengg
penggalian
alian blok (termasuk RL bench)
• Luasan dan besarny
besarnyaa area dumpingan (termasuk dump lift
RL’s))
RL’s
• Metodologi penggalian
• Metodologi dumping
• Informasi pengangkutan (persyaratan desain trucking)
• Cross Section views ((jika
jika diperlukan)
• Informasi volumetric
• Informasi productifitas
• Informasi title block (title, skala, catatan QA dll)
PENENTUAN AWAL
AWAL LEVEL BENCH
Tinggi bench harus diatur pada awal penentuan RL kecuali jika ada area
yang tidak rata yang harus ditambang.
PENENTUAN AWAL
AWAL LEVEL
LEVE L BENCH
BE NCH (CO
(C OAL)
antar permukaan
excavator . material dikenali dengan baik dan diketahui oleh operator
Jika memungkinkan, gunakan unit yang lebih kecil atau yang sesuai untuk
membersihkan atau mengidentifikasi lapisan permukaan seam coal.
URUTAN
URUTAN PENAMBANGAN
Walk
Walk Off
Off Bench Sepanjang Dindin
Dindingg Pit - R996
Perag
Peragaan
aan Lip
Lipat
atan
an Gal
Galian
ian
Typical
Scale
Zone
70°
YES/NO
Menggali ke dalam
dalam track yg jauh
YES/NO
YES/NO
Menggunakan belokan
belokan T
YES/NO
Galian lurus
YES/NO
Potongan penting pertama
pertama YES/NO
YES/NO
Meminimalkan &
mengendalikan ceceran
Tinggi Bench
Mengkomunikasikan ceceran
ceceran
YES/NO
m
YES/NO
Pengoperasian dozer
Level Lantai yang benar Posisi antrian
truk yang benar
RL Lantai datar & halus
YES/NO YES/NO
YES/NO
Highwall Lowwall
Highwall Lowwall
Highwall Lowwall
Highwall Lowwall
Highwall Lowwall
ENGINEERING OPERATION
Membuat sequence drill and blast Menyiapkan access jalan menuju areal peledakan untuk
akses mesin bor dan MMU
Membuat drill design (burden, spacing, depth,
total
tandaholes,
areal volume
drill. material blasting), memberi Menyiapkan areal kerja untuk peledakan dan
melakukan perataan areal untuk drilling
Memerikasa kedalaman lubang bor, membuat Melakukan pemboran sesuai dengan design drill.
blast design (banyaknya
(banyaknya isian handak per lubang,
delay inhole & surface, firing system) Koordinasi dengan blasting engineer untuk melakukan
evakuasi blasting.
Melaksanakan pengambilan
melakukan pengisian lubangbahan peledak dan Memberikan feed back atas productivity/ cycle time/ fill
factor hasil peledakan.
Merangkai dan melakukan pengecekan
LOADING
OVERBURDEN LOADING & HAULING
ENGINEERING OPERATION
Menyiapkan
Menyiapkan material blasting Melaksanakan meeting harian di pit dan membuat rencana
kerja harian dan membuat instruksi kerja harian.
Stake out batas-batas penggalian overburden, pembuatan
ramp, batas-batas disposal Melakukan pemuatan dan pengangkutan overburden
Melakukan down load Pay Load Meter, membuat ringkasan Melakukan pengontrolan
dan memberikan feed back ke pihak produksi. dan pengendalian thd produktivitas loading, matching unit,
dari jam ke jam.
Mencari alternatif-alternatif
alternatif-alternatif perbaikan yang akan diusulkan
dalam PICA.
COAL
COAL GETTING
GET TING
ENGINEERING OPERATION
Membuat rencana expose, coal cutting plan dan Melaksanakan shift change
rencana alokasi batubara di ROM sesuai dengan
spesifikasi kualitas Melakukan hand over pekerjaan dengan shift
sebelumnya
Mengukur roof dan floor sebelum dan sesudah
penambangan Memeriksa alat untuk pekerjaan batubara dari
kemungkinan kontaminasi
Melakukan pengecekan terhadap cleaning batubara
bersama customer apakah sudah memenuhi syarat Melakukan cleaning, pemuatan dan pengangkutan
untuk di tambang batubara.
Melakukan channel
channel sampling, membuat rekomendasi Memastikan bahwa tidak terjadi kontaminasi selama
metoda ekstraksi batubara. proses penambangan batubara.
batubara.
GENERA
GENERALL WO
WORK
RK - DRA
DRAINA
INAGE
GE
ENGINEERING OPERATION
Menganalisa dan menghitung air yang masuk kedalam Membuat mine drainage system, pembuatan sump,
areal penambangan dan membuat design pemopaan instalasi pompa,konstruksi
pompa,konstruksi perimeter ditch, settling pod
(debit, head)
Melakukan instalasi pompa dan pipa
Membuat design drainage : perimeter ditch, sump
Melakukan pemompaan
pemompaan air dari sump ke luar tambang
Melakukan stake out untuk system drainage melalui settling pond
Melakukan pengapuran untuk netralisasi pH Memonitor drainage system secara keseluruhan bekerja
secara kontinue
Membuat laporan kemajuan kegiatan drainage, air
masuk, air kelur, pH dll ke pihak customer
PEMBELAJARAN PENTING
Kesi
esimpu
mpulan
lann
nya :
• Gagal
Gagal untuk merencanakan sama dengan
dengan merencanakan
untuk gagal.
• Memahami jadwal
jadwal penambangan untuk menghilangkan
menghilang kan hal-
hal yang tidak terduga dan membantu dalam tugas-tugas
perencanaan.
• Memahami rencana penggalian/dump tersebut sebagai
detail kebutuhan penggalian dan dumpingan bersama
dengan KPI kondisi
• Memahami terkait.geologica
geologicall dan geotekn
geoteknikal
ikal untuk
menghilangkan hal-hal yang
yang tidak terduga dan untuk
membantu perencanaan kerja.
• Pertim
ertimbangkan
bangkan bagaimana
bagaimana menggali bench,
benc h, tentukan
dimana kemungkinan
yang tepat waktu yg hilang dan gunakan ukuran
sebagai batas.
• Pastikan area kerja dipersiapkan sebelumnya.
Pengelolaa
engelolaan
& n Ai
Airr
Timbunan
Water Management
&
Waste Dump
Waste Dump
Supervisory Development Program
A. TUJUAN
Meminimalkan
operasiona masalah yang
operasionall penambangan
penambang timbulair
an akibat pada
Penanganann
Penangana
masalah air dalam tambang terbuka dapat
dibedakan menjadi :
MINE DRAINAGE
• upaya mencegah masuknya air ke tempat
penggalian (Pit)
• umumnya dilakukan untuk penanganan air tanah,
dan air permukaan (sungai, danau,
danau, dll)
MINE DEWATERING
DEWATERING
• merupakan
meru pakan upaya
upaya untuk mengeluarkan air yang
yang
telah masuk ke tempat penggalian
penggalian (Pit)
• umumnya dilakukan untuk penanganan limpasan
air hujan
B. SUMBER AIR
¥ AIR LIMPASAN HUJAN
Air hujan yang langsung masuk ke dalam areal
Tambang atau berupa limpasan
li mpasan dari area
sekitarnya
¥ AIR TANAH
Air yang keluar
keluar dari dalam tanah
tanah dan masuk ke
ke
PIT,, (terjadi apabila ketinggian permukaan air
PIT
tanah di sekitarnya lebih tinggi dari dasar
PIT/Final Pit)
Operating Cost
• Ongkos pemompaan naik
• Produktivit
Produktivitas
as turun / front kkerja
erja berair (traksi ban, loadi
loading
ng time, bobot
material naik)
• Biaya Peledakan (Blasting Cost) naik
•• Moisture
Ash
Mengurangi Kestabilan lereng tambang
Biaya
Biaya Pengelolaan kualitas air tambang naik
• Treatment sedimen pond
• Pemakai
Pemakaian
an koagulan untuk mengendalikan kualitas air keluar
D. PENANGANAN
MINE DRAINAGE
Membuat paritan pengalihan di sekeliling Pit
Menurunkan muka air tanah (pemompaan)
Modifikasi pada saat Pit development utk menghindari aliran air
Modifik
Modifikasi
asi scheduling sekuen pena
penambang
mbangan an ( memini
meminimalka
malkann area
terganggu)
MINE DEWATERING
Evaluasi In Pit Water Management
(analisa hujan, kebutuhan pompa,
water treatment point)
PERSIAP
E. PE RSIAPAN
AN MUSIM
MUSI M HUJAN
Melakukan Inspeksi terhadap infrastruktur
pengelolaan air di site dan strategi yang baik
sebelum musim hujan :
Pot
oten
ensi
si Ba
Banj
njir
ir
136
Potensi Banjir
137
138
WASTE MANAGEMENT
PENDAHULUAN
Temp
empat
at pe
peni
nimb
mbun
unan
an da
dapat
pat dib
dibagi
agi me
menja
njadi
di du
dua,
a, ya
yaitu
itu waste
waste dump
dan stockpile
dan stockpile
Waste Dump
Rancangan waste dump sangat
dump sangat penting untuk perhitungan
keekonomian.
Pene
enentu
ntuan
an Volu
olume
me
Daerah yang diperlukan untuk waste dump pada
dump pada umumnya
luasnya 2 – 3
3 kali dari daerah penambangan
penambangan (pit).
• Mat
Materi
erial
al yan
ang
g te
tela
lahh di
dibo
bong
ngka
karr (l
(loo
oose
se ma
mate
teria
rial)
l) be
berk
rkem
emba
bang
ng 30
30 –
–
45 % dibandingkan dengan material in situ.
• Sudut kemiring
kemiringan
an untuk suatu dump umumnya lebih landai dari pit.
• Material pada umumnya tidak dapat ditumpuk setinggi kedalaman dari
pit.
JENIS DUMP
Valley Fill / Crest Dumps
1. Valley
JENIS DUMP
JENI
JENIS
S WAS
ASTE
TE DU
DUMP
MP
Terraced Dump
PE
PEMI
MILI
LIHA
HAN
N LOK
OKAS
ASII
1. Terg
ergantun
antung
g pad
pada
a beb
beberap
erapa
a fakto
faktorr
PARAMETE
ARAMETERR RANCANGAN
RANCANGAN
1. Angle of Repose
• Batuan kering run of mine umumnya
mine umumnya mempunyai angle of repose
antara 34 –
34 – 37
37 derajat.
• Sudut ini dipengaruhi
bongkah dipeng
batuan,aruhi oleh tinggi
kecepatan dump
dump,, ketidak teraturan
dumping. teraturan
• Dapat dibuat pengukuran pa pada
da sudut lereng (bongkah-bongkah
alami (talus) yang ada di daerah tersebut.
2. Fak
Faktor
tor pen
pengem
gemban
bangan
gan (s
(swel
welll fact
factor)
or)
• Pada batuan keras, faktor pengembangan pada umumnya antara
30 dan 45%. Satu meter kubik in situ akan mengembang menjadi
1.3 - 1.45 meter kubik material lepas (loose).
•• Pengukuran
Dengan bobot
waktu,
waktu, isi loose
material dapat
dapat dilakukan. 5 –
dikompakkan 5 – 15%.
15%. Material
yang dibuang dengan
dengan tr truk
uk akan menjadi lebih kompak daripada
material yang dibuang oleh ban berjalan
ber jalan (belt conve
co nveyor
yor stackes)
PARAMETER RANCANGAN
3. Tinggi lift / jarak setback
• Hanya
Hanya berlaku untuk dump yang dibangun ke atas (dengan lift).
• Tinggi lift umumnya adalah 5 –
5 – 10
10 meter.
• Rancangan jarak setback sedemikian rupa sehingga sudut
setback sedemikian
kemiringan keseluruhan rata-rata (average overall slope angle)
adalah 22 –
22 – 27
27 derajat untuk memudahkan reklamasi.
4. Jara
rak
k da
dari
ri pi
pitt lim
limit
it
• Jarak minimum adalah ruangan y yang
ang cukup untuk suatu
jalan antara pit limit dan kaki timbunan (dump toe).
Kestabilan pit akibat dump harus diperhitungkan.
• Jarak yang sama atau
akan mengurangi resikolebih
yangbesar dari kedalaman
berhubungan dengan pit
kestabilan lereng pit.
PARAMETER RANCANGAN
5. Pen
enir
iris
isan
an da
dan
n ke
keam
aman
anan
an
• Limpasan air hujan menjauhi crest, merekomendasikan sedikit
crest, merekomendasikan
tanjakan ke arah dump crest
• Truk harus menggunakan tenaga mesin untuk menuju ke crest dan
bukan meluncur bebas.
bebas. Juga akan mengurangi resiko alat /
kendaraan yang diparkir meluncur jatuh dari puncak waste dump
(crest).
Ar
Arah
ah Kem
emir
iriing
ngan
an Was
aste
te Du
Dump
mp
Rehabilitasi
Pelapisan soil dilakukan setelah pelaksanaan penimbunan OB :
1. Penimbunan tanah penutup dengan rancangan tinggi jenjang maksimum
10 m dan sudut lereng sesuai sudut jatuh material (angle
( angle of repose)
repose) 55°.
2. Pemoton
emotongan
gan crest untuk memben
membentuk
tuk ssudut
udut 2
22
2 s/d 25°.
25°.
3. Penimb
enimbunan
unan soil untuk melapi
melapisi
si tim
timbunan
bunan OB.
Reklamasi
1. Untuk memenuh
memenuhii syarat lingkungan pada umumnya
umumnya dump ak
akan
an diranc
dirancang
ang
dengan kemiringan 2H : 1V atau 2.5H : 1V
1V..
a. Stabil
Stabilitas
itas jangk
jangka
a panja
panjang.
ng.
b. Memudahk
Memudahkan
an p
penana
enanaman
man kembali
kembali (rev
(reveget
egetasi).
asi).
2. Mungk
Mungkin
in harus ditimb
ditimbun
un deng
dengan
an tops
topsoil
oil at
atau
au ov
overburd
erburden.
en.
3. Mungk
Mungkin
in harus mem
memelihar
elihara
a salur
saluran
an air dan kolam peng
pengendapa
endapann sedimen.
4. Harus mema
memantau
ntau a
air
ir dari d
dump
ump (m
(masalah
asalah air
air asam tamba
tambang,
ng, dl
dll.).
l.).
Kon
onst
strruks
ksii Pen
eniimb
mbun
una
an
KONSTRUKSI PENIMBUNAN
RL 10
RL 0
RL 20
RL 10
RL 0
RL 20
RL 10
RL 0
KONSTRUKSI PENIMBUNAN
154
KONSTRUKSI PENIMBUNAN
KONSTRUKSI PENIMBUNAN
Loka
Lokasi
si Mat
Mater
eria
iall
Lumpur
Pen
enim
imb
bun
unan
an Tan
anah
ah Puc
Pucuk
uk (S
(Soi
oil)
l)
KONSTRUKSI PENIMBUNAN
Per
ersi
siap
apan
an Are
Area
a Dumpi
Dumping
ng
• Membersihkan,
topsoil. membongkar, memotong bagian
• Rencana pengelolaan air
• Persiapan dumping (lereng, pembatas, penahan)
• Dewatering
• Jalan angkutdan
permukaan termasuk geometry, pelapisan
drainase
• Persiapan drill dan blasting
Pen
engel
gelol
olaa
aan
n Du
Dump
mpin
inga
gan
n
Hal-ha
Hal-hall yang
yang harus dipertimbang
dipertimbangkan
kan yaitu :
• Rambu-rambu / delineator
• Sesi perencanaan dan informasi
• Area stickpiles
• Area go-lines
•• Fasilitas
Interaksi untuk
denganservices dan workshop
pekerjaan lain (misalnya
(misalnya
berdekatan dengan pekerjaan D&B)
• Gudang dan area pembuatan bahan
peledak (Jika ada)
Pen
enge
gelo
lola
laan
an Du
Dump
mpin
ingan
gan
Petunjuk dan rambu-rambu serta delineator yang jelas pada haulroad
dumpingan (jalan tulang punggung) yang jelas harus disediakan.
Pastikan bahwa posisi lighting plant dicek secara teratur sepanjang shift untuk
memastikan alat tersebut menerangi area yang aktif sehingga tidak
menyebabkan
menyebabkan operator kesulitan untuk masuk atau keluar dumpingan.
Akses dan jalan keluar harus ditandai dengan pemisah jalan dan delineator
yang sesuai.
Hal
Hal-h
-hal
al yan
ang
g pe
perl
rlu
u di
dip
per
erha
hati
tika
kan
n
1. Menyediakan
Menyediakan satu track
trac k dozer yang aktif
• Menjaga dump tetap bersih dan memelihara
memelih ara kemiringan.
• Sering truk menimbun
mendorong dekat dengan
material melalui deng
crest.an crest dan dozer
• Membebaskan truk dan peralatan lain yang
yang terperangkap.
Ha
Hal-
l-h
hal ya
yan
ng pe
perl
rlu
u di
dipe
perrha
hati
tika
kan
n
3. Back Filling
Filling,, penimbunan kembali ke daerah yang
sudah habis ditambang banyak
banyak memberi
me mberi keuntungan
• Umumnya pengangkutan jarak pendek.
• Mengurangi dampak visual dari aktivitas tambang.
4. Menjadw
Menjadwalkan
alkan penempatan material pada dump
dump
sesuai penjadwalan
penjadwalan produksi umum
um um dilakukan.
5. Menyediakan Pengawas penimbunan (dumpman)
Lebar Jalan
Two-way
Two-way (In Straights)
Two-way
Two-way (In Corners)
Lebar Jalan
Turning Radius
Rolling Resistance
atau Talat
suatu ahanan
ahanan gelind
karena a, gesek
gelinding
ing,
gaya
gay merupakan tahanan
antara yang diberikan
roda dengan permukaanoleh
perm ukaan jalan
Rolling Resistance
Tahanan Gelinding Kecepatan
Uraian Kondisi Jalan (Rolling Resistance) Cat785
(Akibat Tekanan Unit)
Ban
Ban Rad
Radia
iall Ba
Ban
n Bia
Biass km/jam
Rolling Resistance
Akibat Material Jalan Tidak Baik
Penyebab
Penyebab Um
Umum
um :
• Kondisi insitu jalan yang
yang
tidak baik
• Substandar
Substandar kondisi
subdasar dan material
jalan
prosesdasar pada saat
konstruksi
permukaan jalan
jalan dasar
sub-dasar
permukaan insitu
Mater
Materia
iall perk
perkera
erasa
san
n jala
jalan
n ya
yang
ng kur
kuran
ang
g ba
baik,
ik, ak
akan
an me
meng
ngak
akib
ibatk
atkan
an :
Rolling Resistance
Penyebab Umum :
• Pekerjaan
ekerjaan maintenan
maintenance
ce
tidak cukup
• Fr
Freku
ekuens
ensii mainte
maintena
nance
nce
tidak cukup
permukaan jalan
jalan dasar
sub-dasar
permukaan
permukaaninsit
insituu
kemajuan penambangan)
Semua tikungan harus memiliki super elevasi
Super Elevasi
Super Badan jalan yang dibuat miring dengan tujuan untuk mengimbangi gay gaya
a
Elevasi ”centrifugal” alat angkut yang melewati belokan / ti
tikungan
kungan jalan angkut
Super Elevasi
Super Elevasi
Rek
ekome
omenda
ndasi
si Sup
Super
er Ele
Eleva
vasi
si Jal
Jalan
an Ang
Angkut
kut
Curve Kecep
Kecepatan
atan Hau
Hauler
ler
Radius (km/jam)
(m) 20 30 40 50 60 70
50 6% - - - - -
75 4% 9% - - - -
100 3% 7% - - - -
200 2% 4% 6% 10% - -
300 2% 2% 4% 7% 8% -
400 2% 2% 3% 5% 6% 6%
> 500 2% 2% 3% 5% 5% 5%
tidak direk
direkomend
omendasikan
asikan
Super Elevasi
Super Elevasi
upshifts
Cross Fall
Cross fall adalah kemiringan badan jalan yang tegak lurus dengan
arah jalan atau secara singkat bentuk kemiringan badan jalan
• Grade jalan
• Curah hujan
• Surface material
Cross Fall
Drainage / Drainase
Drainase dibuat dengan tujuan :
1. Air dap
dapat
at meng
mengalir
alir den
dengan
gan bbaik
aik da
dann lanc
lancar
ar dari p
permukaan
ermukaan ja
jalan
lan
2. Mengur
Mengurangi
angi kkerusakan
erusakan jalan akibat genang
genangan
an air dipermukaa
dipermukaann
3. Mengur
Mengurangi
angi ko
kondisi
ndisi tidak aman keti
ketika
ka alat
alat meli
melintasj
ntasjalan
alan
Bahu Jalan
Desain bahu jalan harus dapat mengurangi resiko hauler atau alat
angkut pada saat keluar dari badan jalan karena kondisi emergency
atau darurat
misal : ketika terjadi pecah ban
Safety Berm
Selameeettt …!!!
…!!!
Ter
erima
ima kas
kasih
ih
Safety Berm…!!!
dibuat
Mining Improvement
Team
Persimpangan Jalan
Ketika mendesain dan membangun persimpangan jalan harus
mempertimbangkan :
Pasang rambu-rambu
Pasang
Semaksimal mungkin mendekati 90o
Prioritaskan unit bermuatan (beresiko lebih) atau jalur jalan yang lebih padat
Pasang rambu “
rambu “Dilarang
Dilarang Mendahului”
Mendahului” 100 meter sebelum persimpangan
Go-Lines
Hal-hal berikut harus dipertimbangkan ketika menempatkan dan
membangun go-line :
Go-Lines
Go-Lines
6 5 4 3 2 1
20
m V-Drain
(front axle)
axle) Akses
10 Access LIGHT Personil
10 10
Way
Y 12 15
6 5 4 3 2 1
TYRE TYRE TYRE
m m
5m 5m 10 5m 10 5m 10
5m 10 5m 10 5m 10 5m 5m 15 5m
m m m m m m m
20
m Keluar
6 5 4 3 2 1
Masuk
Trucks 2 3 4 5 6 7 8
Haul Trucks
X 80 m 95 m 110 m 125 m 140 m 155 m 170 m
Personnel
Y 52 m 52 m 52 m 52 m 52 m 52 m 52 m
Go-Lines
Pit Stop
Truk
Truk Masu
Masukk
Aks
Akses
es Personil
Personil
Safety Berm
S
a
f
e
Service t
y
Hauler B
Truck e
r
LV m
V-Drain
(Front Axle)
V-Drain
(Front Axle)
Truk
Truk Kel
Keluar
uar
• Klasifikasi jalan
jalan
• Biay
Biaya
a pemeliharaan Jalan Angkut y yang
ang tinggi dan terus menerus
• Produktifitas hauling menjadi terhambat
• Tekanan mesin pada truk semakin meningkat
• Meningkatkan kerusakan struktural pada chassis hauler
• Mengurangi umur ban
Lakuka
Lakukan
n Kon
onst
stru
ruks
ksii Ja
Jala
lan
n de
deng
ngan
an Be
Bena
narr da
dari
ri Awa
wall !!
!!!!
Materi
Mate rial
al yang digu
diguna
naka
kann untuk
untuk pe
permuk
rmukaa
aann jalan
jalan harus
harus mater
materia
iall
terbaik yang tersedia, karena akan berdampak pada :
Umur komponen
• Biay
Biaya
a dan efektifitas operasi
• Efisiensi kerja
• Keselamatan kerja
Road Maintenance
Konstruksi Jalan vs Biaya Penambangan
A
Y tujuan akhir
A
I
B
low ROLLING RESISTANCE high
Road Maintenance
Meraw
Merawat
at le
lebi
bih
h ba
baik
ik da
dari
ripa
pada
da me
memp
mper
erba
baik
ikii…!!!
Rambu-rambu
Rambuberfungsi
yang merupakan salah /satu
petunjuk alat atau
perintah dan tools peringatan safety
mempromosikan atau informasi
pada
sistem lalu lintas jalan atau operasional tambang
Delineator
Delineator / safety post / safety bar merupakan salah satu rambu yang
dipasang di sepanjang jalan angkut atau area masuk dan berfungsi untuk
menandai tepi jalan atau area masuk lainnya
jalan
Divider
Divider merupakan pembagi lebar sebuah jalan dengan tujuan untuk mengurangi
resiko kecelakaan, akibat arus lalu lintas yang padat.
Umumnya dipasang atau dibangun di dekat persimpangan dan tikungan
Material yang digunakan :
- OB (dibentuk seperti safety berm)
- ban bekas
Selain masalah Keselamatan Kerja, sebuah Tambang
Tambang akan terlihat
ter lihat lebih bagus
jika dilengkapi dengan rambu-rambu dan delineator atau safety post
Pengenalan
Peta Tambang
(Survey)
Supervisory Development Program
Tujuan
konvensional yang tercetak hingga peta kertas dengan ukuran dan skala tertentu.
ter tentu.
digital yang tampil di layar komputer
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani
mappa yang berarti taplak atau kain
penutup meja.
• Ilmu yang mempelajari pembuatan peta
disebut kartografi
• Kumpulan dari beberapa peta disebut
atlas
pengambilan
pengambilan data (p
(pickup
ickup data) pengol
pengolaha
ahann data profit
penambangan distri
distribusi
busi pet
peta
a mine design
2. Informasi
Informasi Tam
Tambahan
bahan
• Judul, Administrasi,
Administrasi , Index, Legenda, Skala, Kompas, Batas Konsesi, Grid
• Area Bangunan
B angunan kantor,
kantor, camp dan area lain
Contou
Contourr Gar
Garis
is di dala
dalam
m peta
peta yan
yang
g menghub
menghubung
ungkan
kan tit
titik-
ik-tit
titik
ik den
dengan
gan keting
ketinggian
gian sam
sama
a
Ele
Elevasi
vasi Keting
Ketinggian
gian sua
suatu
tu titik
titik yan
yang
g diu
diukur
kur dari per
permuk
mukaan
aan air laut rata
rata-rat
-rata
a
Request Kedalaman penggalian atau ketinggian penimbunan yang harus dilakukan, agar sesuai
Level (RL) dengan rencana
Pemasangan bendera atau pita atau patok survey, yang bertujuan untuk memberikan acuan
Stakeout
rencana kerja ke team operasional
Pickup Pengambilan titik-titik data lapangan hasil kegiatan operasional oleh team survey
Data
Boundary
Pit Batas terluar dari lokasi penggalian (pit) atau lokasi penimbunan (disposal)
(Disposal)
Bench Mark Titik ikat, merupakan titik atau patok yang sudah diketahui posisi geografisnya dan
(BM) digunakan sebagai titik acuan dalam pengambilan data survey
merah cr
crest
est / strip line / cut
contour (abu-abu)
index contour (hijau)
grid line
boundary disposal
ar
arah
ah mat
mata
a angi
anginn pembuat
pembuat & penangg
penanggungja
ungjawab
wab
kolom
kolom persetuj
persetujuan
uan legenda lambang
lambang perusa
perusahaan
haan
judul
judul peta
peta
skala
skala peta
peta
nomer
nomer / doku
dokumen
mentas
tasii peta
peta
1 : 5,000 • Skala
Skala Num
Numeri
eriss
perbandingan 1 cm jarak dalam peta, berbanding
dengan jarak aktual di lapangan, skala yang umum
dipakai
Legend (Legenda)atau penjelasan dari simbol / lambang / garis yang ada dalam sebuah peta
yaitu keterangan
• Kondisi atau fungsi lokasi (loading point, dumping point, rawa / lumpur, disposal, stock top soil)
o d s a au u gs o as ( oad g po , du p g po , awa / u pu , d sposa , s oc op so )
• Jalan (mine road, access road
road dan coal haul road)
• Setling Pond
Pond dan arah aliran pemompaan
Data Survey
Fungsi
Fungsi Data S
Surve
urvey
y
1. Hasil pengukuran
pengukuran survey
survey merupakan dasar pembayaran
pembayaran volume
volume
dan tonase hasil
ha sil produksi. Pembayaran
Pembayaran hasil produksi bukan
berdasarkan ritasi (truck count)
4. Data eval
evaluasi
uasi untuk perencanaan
perencanaan operasional
operasional berikutny
berikutnya
a
Acua
Acuan
n Kerj
erja
a Opera
Operasio
siona
nall
1. Peta
eta tamb
tamban
ang
g → memuat rencana kerja
2. Pi
Pita
ta surve
urvey → informasilarangan dan panduan kerja
berdasar warna pita
sump).
8. Periks
Periksa
a design
design timbunan
timbunan (OB disposal
disposal / Stock soil)
soil) pada peta
Pastikan anda memahami posisi, elevasi (ketinggian)
(ketinggian),, kemiringan (slope) dan indentitas
disposal aktif yang direncanakan.
Pastikan
Pastikan anda memaham
memahamii batas timbunan (crest
(crest & toe) top soil, overburden, interburden
interburden
dan coal.anda memahami design dewatering disposal (arah run off/ aliran air dan posisi-
Pastikan
posisi dumping)
9. Peri
Periks
ksa
a de
desi
sign
gn jalan
jalan ta
tamb
mban
ang
g da
dan
n ja
jala
lan
n ang
angku
kutt
Pastikan anda mengetahui posisi as jalan, lebar jalan serta jarak jalan dan kemiringan
jalan yang direncanakan atau di informasikan pada peta.
Pastikan anda mengetahui posisi saluran, jembatan, gorong-gorong dan tanggul pada
peta.
Pastikan anda mengetahui posisi rambu-rambu jalan dan identitas jalan pada peta
11. Buatlah
Buatlah admini
administr
strasi
asi serah
serah ter
terima
ima peta
peta
Jika semua informasi pada peta sudah anda baca dengan jelas dan dipahami, buatlah
administrasi serah terima peta.
Pemboran dan
Peledakan
Supervisory Development Program
Peng
engena
enalan
lan Pele
eledak
dakan
an
Tujuan
• Material tidak memungkinkan lagi di lakukan pemberaian dengan
menggunakan alat mekanis,
• Derajat kekerasan material sudah sangat tinggi,
• Perbandingan biaya
biaya pembongkaran dengan alat mekanis sudah
lebih tinggi daripada peledakan,
• Pembongkaran material dengan alat mekanis sudah tidak lagi
produktif dan ekonomis,
Biay
Biaya
a pemboran dan peledakan yang digunakan masih dapat
memberikan keuntungan dengan hasil yang diperoleh,
Peng
engena
enalan
lan Pele
eledak
dakan
an
Peng
engena
enalan
lan Pele
eledak
dakan
an
Ta
Tabe
bell Kuat
Kuat Tek
ekan
an Batua
Batuan
n
Pen
enge
gertia
rtian
n Ba
Baha
han
n Pel
eled
edak
ak
Suatu bahan
bahan kimkimia
ia tun
tungga
ggal/c
l/camp
ampur
uran
an berb
berben
entu
tukk pa
pada
dat,
t, cair
cair,, gas atatau
au
campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, gesekan, benturan atau
ledakann aw
ledaka awal
al akan men
menga
galam
lamii sua
suatu
tu rea
reaksi
ksi kim
kimia
ia san
sangat
gat cep
cepat
at yang
yang has
hasilil
reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai
disertai tekanan/panas
tekanan/panas
sangat tinggi .
SENYAWA / 4000 C
2500-7500 m/s
CAMPURAN GAS TEKANAN
Reaksi
Reaksi kim
kimia
ia
SENYAWA KIMIA PANAS
AKSI
PANAS
GESEKAN
BENTURAN
LEDAKAN AWAL
Kla
lasi
sifi
fika
kasi
si Umum Ba
Baha
han
n Pel
eled
edak
ak
Pembag
agiian Jeniss Bahan Peledak Kimia;
Jeni
• (Menurut R.L. Ash)
Bahan peledak Lo
Low
w Explosive;
• Adalah jenis bahan peledak yyang
ang memiliki
Deflagrasi atau sifat kecepatan reaksi bakarnya
kurang dari 5,000 fps (1,650 m/s).
Bahan peledak High Explosive;
• Adalah jenis bahan peledak yyang
ang memiliki sifat
Detonasi atau reaksi ledak dengan kecepatan
lebih dari 5,000 –
5,000 – 24,000
24,000 fps (1,650 –
(1,650 – 8,000
8,000
m/s)
Kla
lasi
sifi
fika
kasi
si Umum Ba
Baha
han
n Pel
eled
edak
ak
BAHAN PELEDAK
LIQUID PADAT
Ilustra
rassi Kekuat
ata
an Bahan Peledak
Peng
Penggo
golo
long
ngan
an Ba
Baha
han
n Pe
Pele
leda
dak
k
Be
Berd
rdas
asar
arka
kan
n Ke
Kegu
guna
naan
anny
nya
a:
1. Milite
Militerr ++++
++++++>
++> TNT
TNT
2. Industrial (Permissible Explosive) +++> ANFO,
ANF O, EMULTION
Prill Ammo
Ammonium
nium NiNitrate
trate +
Fuel Oil
Non-absorbent dense
Non-absorbent Absorbent porous prill
prill
FO diserap merata dengan
Distribusi FO tdk merata perbandingan yang
proporsional
Oxygen Balance
REAKSI PADA ANFO YANG MELEDAK
Ammonium
AN : 94.3%
Nitrate Fuel Oil
FO : 5.7%
DIKELOMPOKKAN
MENJADI:
PERALATAN PENDUKUNG
BERHUBUNGAN LANGSUNG
PELEDAKAN
DENGAN PELEDAKAN
Cramper
±6 Pada
m detonator
bias
biasa
a&
sumbu
sumbu api
Blasting Blasting Ohm Shelter/Bunker Timmper/Stick
Machine Meter
Papan Cangkul
Meteran Safety
Informasi Pompa Air (Legra)
1. SUMBU LEDAK
2. CONNECTOR
3. BOOSTER
4. CARTRIDGE/DINAMITE Connector
5. DETONAT
DETONATOR
OR
Su
Sumb
mbu
u Le
Leda
dak
k
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
BOOSTER Lembek
Lembek seperti
seperti gel/p
gel/pasta
asta/dodol
/dodol
Var
arias
iasii satuan
satuan produ
produk
k:
100gr,, 150gr
100gr 150gr,, 200gr
200gr,, 500gr
500gr,, 1Kg Daya ledak 3Kg
Dinamite ≈ 400gr Booster
CARTRIDGE / Dinamite
Kera
Kerass da
dan
n pa
pada
datt Da
Daya
ya leda
ledakn
knya
ya
le
lebi
bih
h ku
kuat
at da
dari
ri di
dina
nam
mite
ite
Var
aria
iasi
si satu
satuan
an pr
prod
oduk
uk :
100gr, 150gr, 200gr, 400gr
DETONATOR
1. Detonator Biasa (Plain
Biasa (Plain Detonator)
2. Detonator Listrik (Electric
Listrik (Electric Detonator)
3. Detonator Non- Electric (Nonel Detonator)
4. Detonator Elektronik (Electronic
Elektronik (Electronic Det.)
plastikberwarna
leg wire
selubung kabel
ramuan pembakar
isian utama
(Ignition mixture)
( primer
primer charge)
ruang kosong disediakan untuk penyumbat
sumbu bakar (safety
(safety fuse)
fuse) penyumbat
fusehead : elemen
- kawat halus yg waktu tunda
isian dasar
SIMULTANEOUS DELAY
NONEL DETONATOR
tabung alumunium elemen transisi penyumbat anti-
penyumbat Lapisan
statis
pelapis baja
luar
Lapisan Delay time bisa diat
atu
ur sendiri
sumbu nonel
tengah melalui elect
ectronic chip, mulai
dari 1 MS – 30
3000
00 MS
HMX satu
isian utama elemen tunda plug penutup Lapisan
layer Dari
isian dasar dalam
tidak tembus air Dyno
Nobel
In-hole
detonator ELECTRONIC DETONATOR
Surface detonator
Delay
Delay Time
Time : Wak aktu
tu Tununda
da Me
Meleleda
dakn
knya
ya De
Deto
tona
nator
tor
Delay
Delay ttim
imee ter
tergan
gantun
tung
g dar
darii Pr
Produ
oduk
k bra
branch
nch
-Millii Seco
-Mill Second
nd (MS)-
1 MS = 1/1000 detik
atau PRIMER
1)
2)
Pem
embo
bora
ran
n da
dan
n Pel
eled
edak
akan
an
Pem
embo
boran
ran Lu
Luba
bang
ng Pel
eled
edak
akan
an
Pem
embo
boran
ran Lu
Luba
bang
ng Pel
eled
edak
akan
an
118 135 152 169 186 203 220 237 254 271
293 310 327 344 361 378 395 412 429 436
59 76 93 110 127 144 161 178 195 212
234 251 268 285 302 319 336 353 370 387
175 192 209 226 243 260 277 294 311 328
bidang bebas
IP (ins tant )
tant
waktu tunda permukaan waktu lubang meledak
sebenarnya
POLA PELEDAKAN
42 ms ke arah
Waktu tunda permukaan diagonal Waktu tunda dalam lubang
(surface atau
atau trunkline
trunkline delay ) : (in-hole atau
atau downline
downline delay ):
17 ms sebagai
- Menggunakan
control-line di depan
control-line di
PRIMADET 175 m
ms
s
Hanging wall
Sumbu nonel
Kayu penopang
trunkline
Dinding samping
Dinding samping
Detonator
pemicu
Trunkline
Lantai Ikatkan trunkline ke kayu
Tarik sumbu nonel dari penopang agar kencang
Dilarang memasang dalam lubang agar kencang dan tidak menyentuh dasar
detonator sebelum seluruh Detonator sebagai
pemicu ledak ke arah
dan ikatkan ke trunkline
penyambungan rangkaian di
permuka kerja selesai permuka kerja
Il
Ilus
ustr
tras
asii Pr
Pros
oses
es Pel
Peled
edak
akan
an
Il
Ilus
ustr
tras
asii Pr
Pros
oses
es Pel
Peled
edak
akan
an
Membentuk Flyrock
dome di
permukaan
Burden
Burden atau
Burden atau kedalaman
kedalaman kritis optimum
(a) B = 15’ (b) B = 12’ (c ) B = 9’
(d) B = 6’ (e) B = 3’
Ledakan
Ledaka n kawah
kawah penuh,
penuh, burden
burden Ledakan kawah
Ledakan kawah penuh, volume
volume yang
yang
B erat bhn.peledak
hancur seluruhnya.
seluruhnya. Runtuhan
Runtuhan dihasi
dih asilka
lkann leb
lebih
ih sediki
sedikitt dib
diband
anding
ing dgn
dgn..
A NF O dias ums ik an =
permukaan
permuk aan dan sub-permuka
sub-permukaanan fragmentasi
fragmen tasi butir halus.
halus. Terbent
Terbentuk
uk
18 kg ( 40 lb)
be
berg
rgera
erak
k ke ar
arah
ah bi
bida
dang
ng beba
bebas.
s. kawah seperti
seperti mangk
mangkuk,uk, noise dan
flyrock.
Proses
Proses Peled
eledaka
akan
n Kedu
edua
a
arah
23 34
pengeboran
(A) (B)
(A) Block holing
(C)
Pem
emer
erik
iksa
saan
an Ha
Hasi
sill Pel
eled
edak
akan
an
Setelah peledakan
lakukan selesai
pemeriksaan dan gas
ke seluruh hasil
area yangpeledakan berkurang,
diledakkan
Pele
eledak
dakan
an Di Pit
Peledak
eledakan
an Over
Overbur
burden
den Batubara
Dasar-Dasar Aplikasi
Alat Produksi
Swell Factor
Faktor pengembangan, besarnya perubahan volume yang diakibat oleh
perubahan kondisi material dari kondisi asli atau bank ke kondisi repah atau
loose (Lcm/Bcm)
Swell Factor Material Secara Umum
1,0 BCM » 1,2 LCM » 0,9 CCM
Salah satu kegunaan Swell Factor adalah
Factor adalah untuk mengetahui kapasitas alat angkut
dan daya tampung atau kapasitas disposal
Swell Factor
30 Bcm
Swell Factor material OB adalah 1,25 LCM/BCM dan
muatan HD465-7 per trip 30 BCM
Berapa volume dalam kondisi LCM?
Jawab :
muata
muatan HD 465-
465-7
7 = 30 BCM/
BCM/tr
trip
ip
Swell Faktor = 1,25 LCM/BCM
muata
muatann dala
dalam
m LCM
LCM = 30 BCM x 1,
1,25
25 LCM/
LCM/BCM
BCM
= 37.5 LCM/trip
Swell Factor
Sumber : Komatsu Specifications & Aplication
Apli cation Handbook
vs
30 Bcm
• Kelas alatD375A,
HD1500, (EX5500, EX3600,
EX3600,
D155A, PC1250,
GD825A, HP730E,
GD705A)
• Cycle time (posisi loading, manuver, jarak angkut,
grade jalan, jarak dorong)
• Kondisi
disposal)lokasi kerja
kerja (loading point, jalan angkut,
• Kondisi alat (PA, MA, kenyamanan unit)
• Skill operator (bagus,
(bagus, sedang, buruk)
• Effisiensi kerja
• Jam kerja effektif
• Jam stand by (delay time, idle time)
dimana :
Q = Pr
Prod
oduk
ukti
tifi
fita
tass (B
(Bcm
cm/j
/jam
am))
q = Kapas
apasit
ita
as Bu
Buckcket
et (B
(Bcm
cm))
CT = Cycl
Cycle
e Ti
Time
me (jam
(jam))
FK = Fakt
Faktor
or Korek
oreksi
si
Bucket Capacity
HEAPED CAPACITY STRUCK CAPACITY
(kapasi
(kapasitas
tas munjun
munjung)
g) (kapasi
(kapasitas
tas per
peres/
es/rata)
rata)
Digging
Swing Kosong Digger Swing Isi
Menumpah
Material
Kondisi Bucket
Jenis Material
Penggalian Fill Factor
Mudah Ma
Matter
eriial soi
oill, clay a
attau soil
oil lunak 1.1 - 1.2
Ra
Rata
ta-r
-rat
ata
a Ma
Mater
teria
iall ssoil
oil ya
yang
ng berp
berpasasir
ir da
dann ssoil
oil ke
keri
ring
ng 1.0 - 1.1
Agak
Ag ak Susa
Susahh Mater
Material
ial soil yang menga
mengand ndung
ung ba
batutu / g
gra
ravel
vel 0.8 - 0.9
Susah Material hasil peledakan 0.7 - 0.8
Sumber : Komatsu Specifications & Aplication
Apli cation Handbook
q
Q = x FK
CT
dimana :
Q = Pr
Prod
oduk
ukti
tifi
fita
tass (B
(Bcm
cm/j /jam
am))
q = Kap
apas
asit
itas
as Vesesse
sell (B
(Bcm
cm))
CT = Cycl
Cycle
e Ti
Time
me (jam
(jam))
FK = Fak
akto
torr Korek
oreksi
si
Waktu Loading
Manuver Travel
Loading Bermuatan
Hauler
Manuver
Travel Kosong
Dumping
Dumping
D D
CT = CT loading + t₁ + + + t₂ + t₃
V₁ V₂
dimana :
CT = Cycl
Cycle
e Ti
Time
me (jam
(jam))
D = Jara
arak angku
ngkutt (km
km))
V₁ = Kecepatan travel bermuatan
berm uatan (km/jam)
V₂ = Kecepatan travel kosong (km/jam)
t₁ = Waktu manuver loading (jam)
t₂ = Waktu manuver dumping (jam)
t₃ = Waktu dumping (jam)
Waktu Waktu
Manuver Dumping
detik detik
dimana :
Q = Pr
Prod
oduk
ukti
tifi
fita
tass (B
(Bcm
cm/j
/jam
am))
q = Kapas
apasit
itas
as Bl
Blad
ade
e (B
(Bcm
cm))
CT = Cycl
Cycle
e Ti
Time
me (jam
(jam))
L = Tinggi Blade (m)
H = Panja
anjang
ng Bl
Blad
adee (m)
(m)
FK = Fak
akto
torr Korek
oreksi
si
fk = Bl
Blad
ade
e Fi
Fill
ll Fa
Fact
ctor
or
Travel Isi
Travel Kosong
D D
CT = + + Z
F R
dimana :
CT = Cycl
Cycle
e Ti
Time
me Do
Dozin
zing
g (jam)
(jam)
D = Jara
arak Dozi
zinng (m)
F = Kec
ecep
epat
atan
an maju
maju (k
(km/
m/ja
jam)
m)
R = Kece
Kecepa
pata
tann mundu
mundurr (km/
(km/ja
jam)
m)
Z = Waltu
altu tetap
tetap,, per
perpin
pindaha
dahann gear
gear speed
speed (3 –
(3 – 5
5 detik)
Ag
Agak
ak Susah
Susah Mater
Material
ial dengan
dengan ka
kadar
dar ait tin
tinggi
ggi,, pasi
pasirr b
berca
ercampu
mpurr kkerik
erikil,
il, mater
material
ial lepas
lepas 0.7 - 0.6
Su
Sussah Mat
Materi
erial hasil pel
eled
eda
akan, batuan beru
erukuran besa
esar 0.6 - 0.4
CT
q = PxdxD
dimana :
Q = Pr
Prod
oduk
ukti
tifi
fita
tass (B
(Bcm
cm/j
/jam
am))
q = Kapas
apasit
itas
as Ri
Ripp
pper
er (B
(Bcm
cm))
P = Kedal
edalam
ama
an Ri
Ripp
pper
er (m)
(m)
d = Spasi Ri
Rip
ppi
pinng (m)
D = Panja
anjang
ng Ri
Ripp
ppiing (m
(m))
CT = Cycl
Cycle
e Ti
Time
me (jam
(jam))
FK = Fak
akto
torr Korek
oreksi
si
Travel Isi
Travel Kosong
D D
CTripping = F + R + Z
dimana :
CT = Cycle
Cycle Time
Time Dozin
Dozingg (jam)
(jam)
D = Panja
anjang
ng Ri
Ripp
ppiing (km)
(km)
F = Kecep
ecepat
atan
an maju
maju (km/j
km/jam
am))
R = Kece
Kecepa
pata
tann mundu
mundurr (km/
(km/ja
jam)
m)
Z = Waltu
altu tetap
tetap,, per
perpin
pindaha
dahann gear
gear speed
speed (3 –
(3 – 5
5 detik)
dimana :
Q = Pr
Produ
odukti
ktifi
fita
tass Gr
Grading (m²/jam) atau (Km²/jam)
ading
Le = Panjang
anjang Bla
Blade
de Efektif
Efektif (m) ata
atauu (Km)
Lo = Lebar
Lebar Overla
Overlap
p Grading
Grading (m) ata
atauu (Km)
(Km)
V = Kecep
Kecepat
atan
an Gradi
Grading
ng (m/jam
(m/jam)) atau
atau (Km/ja
(Km/jam)
m)
angka 1000 merupakan konvesi dari km → m
FK = Fak
akto
torr Korek
oreksi
si
nxD
T = x FK
V
dimana :
T = Wakt
aktu Fi
Fini
nish
shin
ing
g (jam
(jam))
n = Panjang
anjang Bl
Blade
ade Ef
Efekt
ektif
if (m
(m)) atau
atau (Km)
(Km)
D = Jara
Jarakk Grad
Gradin
ing
g (m)
(m) atau
atau (Km)
(Km)
V = Kecep
Kecepatatan
an Gradi
Grading
ng (m/jam
(m/jam)) atau
atau (Km/ja
(Km/jam)
m)
FK = Fak
akto
torr Korek
oreksi
si
Travel Isi
Travel Kosong
Kecepatan
Jenis Pekerjaan
km/jam
Perbaikan Jalan 2-6
Pembuatan Trenching 1,6 - 4
Perapian Tebing 1,6 - 2,6
Pembersihan Lapisan Salju 7 - 25
Pembentukan Badan Jalan 1,6 - 4
Perataan / Leveling 2-8
Sumber : Komatsu Specifications & Aplication
Sumber Apli cation Handbook
Ketersediaan Alat
PA (Physical Av
Availability)
ailability)
W+S
menunjukkan persentase kesiapan suatu alat
alat secara
secara fisik
fisik PA = --------------- x 100%
tanggung jaw
jawab
ab team Plant / mekanik W+S+B
MA (Mechanical Av
Availability)
ailability)
menunjukkan persentase kesiapan mesin suatu alat W
nilainya dihitung hanya
hanya pada saat mesin nyala MA = --------------- x 100%
tanggung jaw
jawab
ab team Plant / mekanik W+B
UA (Use Av
Availability)
ailability)
menunjukkan persentase penggunaan suatu alat untuk
bekerja W
tanggung jawab team Operation UA = --------------- x 100%
W+S
EA (Effective Availability)
menunjukkan persentase effektif penggunaan
penggunaan suatu alat
untuk bekerja W
tanggung jawab team Operation
EA = --------------- x 100%
W+S+B
Biaya yang
yang dibutuhkan untuk membeli dan memiliki alat, yaitu :
1. Depresiasi
Biaya akibat penurunan nilai alat karena pemakaian
(n-1) x (1-r)
Factor x Delivered price x Annual rates Factor =
2n
ITT = n =DDepreciation
epreciation Period
Annual Use in hours r = Resale Value
4. Repairs
Penggantian
Penggantian spare part, overhoul, periodic service
ser vice dll
5. Special Items
Spare part khusus, misal : point ripper, cutting edge,
edge, bucket, drill bit, dll
6. Operator
Gaji, lembur, bonus, dll
Aplikasi
Alat Produksi
Supervisory Development Program
Load
Loadin
ingg Poin
Pointt 2 flflee
eet/
t/do
dozzer
Dozer Dump
Dumpin
ingg Poin
Pointt 2 flflee
eet/
t/do
dozezerr dozer dumping point > dozer loading point
Motor Grader 3 fleet/grader
Water Truck 3 fleet/water truck
Load
Loadin
ingg PPoin
ointt 1 fflee
leet/
t/lig
light
htin
ingg pla
plant
nt
Lighting Plant
Dumpi
Dumping
ng Poin
Pointt 3 fle
fleet/
et/ligh
lightin
tingg plant
plant
Sumber : SOP Mekanisme Penentuan Alat Support, lampiran Matrix Kebutuhan Alat Support
Spesifikasi Digger
- fuel burn tergantung dari kondisi unit, skill operator dan beban kerja
- Swell Factor asumsi 1.15
1.15 LCM/BCM
Metode Loading
Bottom Loading / Normal Loading
– Posisi lantai kerja alat muat lebih tinggi dibanding
dibanding alat
angkut
– Posisi yang paling efektif untuk
untu k backhoe excavator
excavator
Metode Loading
Top LLoading
oading
– Posisi lantai kerja
kerja alat muat sejajar atau selevel satu
lantai kerja dengan alat angkut
Metode Loading
Double Bench Loading
– Posisi lantai kerja alat muat le
lebih
bih tinggi dibanding alat angkut
angkut
– Dilakukan deng
dengan
an cara membuat temporary benching yang sejajar
dengan posisi lantai kerja / dudukan track excavator
– Aplikasi yang tidak effektif & han
hanya
ya untuk backhoe excav
excavator
ator
– Swing angle besar
besar,, sehingga cyc
cycle
le time jug
juga
a besar
temporary
benching
Loading Point
Working Space Bench
Fleet Minimal Height
(m) (m)
Hitachi EX5500
60 8 - 10
(Shovel)
Hitachi EX3600 35 4.0
Hitachi EX2600 30 3.5
Hitachi EX2500 30 3.5
Hitachi EX1200 30 2.5
Komatsu PC1250 30 2.5
Hitachi ZX470 15 1.0
Komatsu PC400 15 1.0
Spesifikasi Hauler
Turning Circle
Berat Tinggi Tinggi Panjang LLe
ebar Turning Kapasitas K apasitas Fuel
Off H igway Truck U n it Loading Total Total Total C ir c le Vessel Fuel Tank Burn
to n m m m m m to n BC
BCM lt lt/ jam
Ko matsu 730E 141 5.6 6.3 12.8 7.5 28 184 85 3,217 119
Ko matsu HD1500-7 105 5.0 5.9 11.4 6.9 24 144 67 2,120 103
Ko matsu HD785-7 72 4.3 5.1 10.3 6.9 20 91 42 1,308 75
Ko matsu HD465-7 43 3.7 4.4 9.4 5.4 17 55 26 780 40
Caterpillar 777A 65 4.3 5.0 9.8 6.1 28 70 33 1,137 50
Caterpillar 773E 93 3.8 4.4 9.6 5.1 24 55 26 700 44
Hitachi EH1100-3 46 3.8 4.6 9.7 5.0 19 55 26 700 53
Catatan :
- fuel burn tergantung dari kondisi unit, skill operator da n beba n kerja
- Bobot Isi material asumsi 2.15 ton/BCM
Spesifikasi Hauler
Turning Circle
Hauler Capacity
Benar Benar
Salah Salah
Hauler Capacity
Pengaruh Posisi Muatan Hauler
H auler
bentuk
bentuk mua
muatan
tan yan
yang
g bena
benarr
brake sistem
final drive ban depan, streering final drive
ban belakang bearing roda bearing roda
payload tidak stabil hydraulic hoist hoist hydraulic
muatan bagian belakang tumpah merusak canopy dll
cender
cenderung
ung ke bel
belaka
akang
ng cender
cenderung
ung ke dep
depan
an cender
cenderung
ung ke sam
sampin
ping
g
Spesifikasi Dozer
Bera
Beratt Kapa
Kapassitas
itas Ti
Ting
nggi
gi Le
Leba
barr Tin
ingg
ggii Panj
Panjan
angg Keda
Kedala
lama
man
n Kapa
Kapassitas
itas Fuel
uel
Dozer Unit Blade Blade Blade Total Total Ripping FFu
uel Tank B
Bu
urn
ton m3 m m m m m lt lt/jam
Komatsu D375A-5 67 18.5 2.3 4.7 4.3 10.4 1.4 1,050 53
Komatsu D155A-5 39 8.8 1.7 4.0 3.5 8.2 1.2 500 45
Komatsu D85ESS-2A 21 4.4 1.3 3.6 3.2 5.6 - 406 23
Caterpillar D10R 65 18.5 2.1 4.9 4.4 9.4 1.5 1,109 57
Caterpillar D10T 66 18.5 2.1 4.9 4.3 9.2 1.5 1,204 57
Caterpillar D8R 38 8.7 1.7 3.9 3.5 7.9 1.2 625 34
Caterpillar D7G-2 21 4.2 1.3 3.7 3.3 5.3 - 415 25
Caterpillar D6R 19 3.9 1.3 3.4 3.2 4.9 - 424 23
Catatan : fuel burn tergantung dari kondisi unit, skill
skill operator dan beban kerja
4 3 2 1
1, 2, 3.. urutan
urutan dumpin
dumping
g
arah
arah doz
dozing
ing
manuver
manuver hule
hulerr
Dozing
Dozing dan Dum
Dumpin
ping
g haru
haruss tega
tegakk luru
luruss ter
terhada
hadap p free face dum
dumpin
ping
g poi
point
nt
Haul
Hauler
er ha
harus
rus ma
manu
nuve
verr se
seara
arah
h ja
jaru
rumm ja
jam
m
Safet
Safety
y berm
berm ha
haru
russ se
sela
lalu
lu ad
adaa pa
padada se
seti
tiap
ap dum
dumpiping
ng po
point
int
Fuel Burn – Hauler
Hauler
Sumber
Sumber : Komatsu
Komatsu Specifications
Specifications & Aplication
Aplication Handbook
Handbook
Fuel Burn – Dozer
Dozer & Grader
Sumber
Sumber : Komatsu
Komatsu Specifications
Specifications & Aplication
Aplication Handbook
Handbook
Fuel Burn
Kondisi Operasi
Fuel Consumption - Operating Condition
Equipment
Low Medium High
Digger - UA
UA kurang dari 50% - UA
UA kurang dari 60 8855% - UA
UA kurang dari > 85%
- density material kecil - material blasting atau hasil dozing - material free digging
- digging force kecil - ukuran material sedang dibanding - digging force besar
ukuran bucket
Hauler - cycle
cycle tim
timee digger
digger > cycl
cyclee tim
timee hau
hauler
ler - cycl
cyclee time
time digger
digger seta
setara
ra ccycl
yclee tim
timee hauler
hauler - cycl
cyclee time
time digger
digger < cyc
cycle
le time
time hhau
auler
ler
- ja
jalan kondisi bagus - mu
muatan hauler sedang - mu
muatan hauler besar
- jo
j ob effisiensi hauler rendah - kkoondisi jalan sedang - ko
k ondisi jalan jelek
- kondisi gr
grade ja
jalan sedang - kondisi gr
grade ja
jalan tinggi
total resistance ≥10%
- to
total resistance 2% - 10% -
Motor Grader - pe
p erawatan jalan rendah - pe
p erawatan jalan sedang - be
b eban kerja berat
- ko
k ondisi jalan baik - ak
a ktivitas penggemburan tanah - uunntuk operasi yang kontinue
- ak
aktivitas leveling - be
beban kerja ringan
- traveling
traveling tanp
tanpaa beban
Bulldozer - tr
traveling tanpa beban - be
beban kerja sedang - uunntuk aktivitas ripping
- be
b eban kerja ringan - uunntuk aktivitas penyecrapan jalan - be
b eban kerja berat
2. Mi
Mini
nima
malk
lkan
an al
alat
at st
stan
andb
dby
y den
denga
gan
n ko
kond
ndis
isii en
engi
gine
ne me
men
nya
yala
la
• Fuel merupakan komponen terbesar dalam biaya
biaya alat produksi
3. Gra
rad
de jja
alan maksimum 8%
• Semakin besar grade jalan, biay
biaya
a semakin besar
4. Kontr
trol
ol perm
rmu
ukaan ja
jallan tambang
• Mengurangi kerusakan kkomponen
omponen alat angkut (ban, suspensi,
suspensi, dll)
dll)
5. Kon
ontr
trol
ol & ef
efek
ekti
tifk
fkan
an pe
peng
nggu
guna
naan
an al
alat
at su
supp
pport
ort un
untu
tuk
k ge
gene
nera
rall
• Biay
Biaya
a tambahan untuk operasional penambangan
6. Kon
ontr
trol
ol pe
pem
mil
ilih
ihan
an al
alat
at seca
secara
ra te
tepa
patt se
sesu
suai
ai je
jeni
niss pe
peke
kerj
rja
aann
annya
• Menimbulkan pembengkakan biay
biaya
a penambangan
7. Ze
Zero
ro Ac
Acci
cide
dent
nt Ze
Zero
ro Hu
Huma
man
nEErro
rrorr
• Tidak akan ada ya
yang
ng membuat budget bia
biaya
ya adany
adanya
a kecelakaan
kecelakaan
S
u
m
b
e
r
:
C
a
t
e
r
p
i
l
l
a
r
e
P
r
f
o
r
m
a
n
c
e
H
a
n
d
b
o
o
k
Monitoring
Data Produksi
(Pelaporan)
Pelaporan
Lapo
Lapora
ran
n me
meru
rupa
paka
kann pe
pertan
rtanggggun
ungj
gjawa
awaba
bann pe
pela
laks
ksananaa
aan
n
tug
ugas
as da
dari
ri fu
fun
ngs
gsii se
seti
tiap
ap sa
satu
tuan
an or
org
gan
anis
isas
asii
5W + 1H
WHY
WHY - ME
MENGAP
NGAPA
A
• PERLU DIBUAT
• PERLU DILAPORKAN
• BERSIFAT……….(RAHA
BERSIFAT……….(RAHASIA,
SIA, BIASA, DSB)
DSB)
WHO
WHO - SIA
SIAP
PA
• YANG AKAN MENERIMA
• YANG MELAPORKAN
• YANG MENYUSUN
• YANG MENINDAKLANJUTI
Pelaporan
WHA
WHAT - AP
APA
A
• YANG TELAH DIKETAHUI
• YANG PERLU DITAMBAHKAN
DITAMBAHKAN
• YANG PERLU DIPERBAIKI
• ISI LAPORAN, MEDIA
WHEN – KAP
KAPAN
AN & WH
WHERE
ERE - DIMA
DIMANA
NA
• LAPORAN DISUSUN
• KEGIATAN DILAKUKAN
• BATAS WAKT
WAKTUU DAN TEMPAT
TEMPAT
• LAPORAN DISAMPAIKAN
HOW
HOW - BA
BAGAIM
GAIMANA
ANA
• DATA DIPEROLEH
• LAPORAN DISUSUN, DISAMPAIKAN
• BENTUK
• UKURAN
• TINGKAT RINCINYA
• SEHARUSNYA DISAJIKAN
LENGKAP :
• MENCAKUP SEGALA SEGI YANG DILAPORKAN
• TIDAK MEMBERI KESEMPAT
KESEMPATAN
AN TIMBULNYA MASALAH BARU
• DISERTAI DA
DATA
TA PENUNJANG
TEGAS DAN KONSISTEN
• TIDAK ADA KONTROVERSI
• KETERANGAN TIDAK BERUBAH –
BERUBAH – UBAH
UBAH
• GA
GAYA
YA PENULISAN STABIL
TEPAT WAKTU
TEPAT PENERIMANYA
Menyampaikan
Menyampaikan informasi
Menentukan keputusan
Pertanggung jawaban
Pengawasan
Pengendalian
Pit Control
Siklus Data
Koordinat
oordinator
or Pe
Pengawa
ngawass
• Membuat Work Order ke pengawas lapangan
• Review dan menandatangan laporan pengawas lapangan
• Analisa dan perbaikan atas kinerja produksi pengawas (per jam)
• Analisa dan perbaikan atas aspek keselamatan pengaw
pengawas
as (per jam)
• Melaporkan kepada HSE apabila terjadi accident
• Melaporkan kepada Engineering apabila terdapat kendala tekhnis/non tekhnis pada saat
produksi
• Follow up langsung ke koordinator pengawas
pengawas Plant / subcont apabila re
respon
spon atas
perbaikan unit lebih dari 30 Menit
Pengawas
engawas Lapan
Lapangan
gan
• Melaporkan aktivitas alat ke pit control
• Melapor
Melaporkan
kan dan mencatat kendala produktivity kepada koordinator pengawpengawas
as setiap jam
• Melapor
Melaporkan
kan dan mencatat kendala utilisasi kepada koordinator pengawas
• Mengarahkan alat dalam bekerja
• Melaporkan kepada koordinator pengawas apabilaapabila terjadi accident
• Melaporkan kepada pit control apabila terjadi
ter jadi kerusakan unit
• Melakukan verifikasi setelah
setel ah perbaikan dengan PLM
Siklus Data
Operator
• Melaporkan ke pit control & mencatat aktivitas HM awal operasi / HM Stop
• Melaporkan ke pengaw
pengawasas & mencatat Jenis aktivitas
• Melaporkan ke pengawas & mencatat keterangan unit pada saat stand by/idle (tidak ada aktivitas)
• Melaporkan ke pengawas & mencatat keterangan unit pada saat delay (aktivitas diluar produksi)
• Melaporkan ke pengawas & mencatat keterangan unit apabila mengalami kerusakan
• Melaporkan ke pit control & mencatat ritase tiap jam
• Melakukan P2H unit sebelum beraktivi
beraktivitas
tas
Pit Control
Menca
Mencatat
tat semu
semua
a in
infor
forma
masi
si da
dari
ri pen
penga
gawa
wass Op
Opera
erati
tion
on
1. Aktivitas
Aktivitas unit
2. Kondisi
Kondisi Unit
3. Kendala produktivity
4. Kendala
Kendala utili
utilisasi
sasi
5. Informasi K3 dilapangan
dilapangan
Meny
Menyam
ampa
paika
ikan
n in
infor
forma
masi
si ke
kepa
pada
da pen
penga
gawa
wass Op
Opera
erati
tion
on
1. Info produktivity setiap 2 ja
jam
m
2. Info pr
promosi
omosi keselamatan
keselamatan kerja
kerja setiap 2 jam
3. Info unit ssiap
iap beroperasi/rusak
beroperasi/rusak kepada pengawas
pengawas Operation
Operation
4. Menginformasi
Menginformasikan kan kepada Base
Base Control apabila terdapat
terdapat kerusakan unit
5. Menginformasi
Menginformasikan kan kepada subcont
subcont apabila terdapat kerusakan
kerusakan unit milik subcont
Siklus Data
Mine Analyst
Melakukan review
•• Melakukan analisaatas
biaya produksi
produksi dan aktual
perencanaan
• Menginformasikan kepada Mine Plan dan koordinator pengawas atas pencapaian
produksi dan biayanya
Mine Plan
• Membuat Work Order perencanaan kerja untuk koordinator pengawas
pengawas
• Mencatat ketidak sesuaian dari work order
• Follow up atas ketidak sesuaian rencana dengan aktual
• Komunikasi ke client perihal
peri hal rencana kerja dan produksi
• Mencatat dan mengkomunikasikan apabila terdapat komplain atas aktivitas dan produksi
dari client
Pengendalian Produksi
Kontrol Produksi & Productivity OB Removal
Pengendalian Produksi
Kontrol Produksi Batubara
Pengendalian Produksi
Kontrol Penggunaan
Penggunaan Hauler
Pengendalian Produksi
Kontrol Aktivitas Unit
Pengendalian Produksi
Kontrol Ketersediaan Unit (Kondisi Unit Breakdown)
Pengendalian Produksi
Kontrol P2H dan Plan Service Unit
Data Penunjang
Selain dari data produksi dan aktivitas unit juga tersedia data
penunjang produksi lain yang bertujuan untuk memudahkan dalam
analisa produksi yaitu VHMS untuk produk Komatsu dan TPMS untuk
produk Caterpillar
Data Penunjang
TPMS (Truck Payload Management System) → Caterpillar
Caterpillar TPMS 10-10-20
• max. 10% muatan underload targ
target
et
• max. 10% muatan overload target
• tidak ada muatan diatas 120% range target
Data Penunjang
VHMS (Vehicle Health Monitoring System) → Komatsu
Payload
Machine
condition
Lampu Payload
Koma
Komatsu
tsu HD7
HD78
85-7 Koma
Komatsu
tsu HD4
HD46
65-7
5-7R
R
No. Lampu Payload cap. 91 ton cap. 55 ton
ton percent ton percent
1 Hijau 46 50% 23 42%
2 Kuning 82 90% 41 75%
3 Me rah 96 105% 48 88%
Prinsip kerja lampu payload :
1. Ketika
Ketika unit
unit hauler
hauler diberi
diberi muatan,
muatan, maka
maka sistem akan mempredisksi total muatan jika
ditambah satu bucket lagi
2. Lampu payload akan berkedip jika muatan sudah sesuai (lampu payload menyatakan
menyatakan
muatan aktual ditambah muatan prediksi)
Contoh :
HD785-7 diisi 4 bucket, maka distribusi muatannya dan w
warna
arna lampu payload :
Jumlah Muatan HD785-7 Warna Lampu
Bucket Ak
Akttua
uall Pr
Pred
edik
iksi
si Tota
tall Payload
1 22 22 -
2 22 22 44 Hijau
3 44 22 66 Kuni ng
4 66 22 88 Me rah
Data Penunjang
Payload Data
Data Penunjang
Cycle Time
Data Penunjang
Machine Condition
Condition
Data Penunjang
Fuel Burn
Data Penunjang
Fuel Burn