Anda di halaman 1dari 13

MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

Daftar Isi :

Daftar isi ................................. Halaman 2


Pendahuluan ................................. 3
Tujuan ................................. 4
Tanggung Jawab ................................. 4
Definisi dan Singkatan ................................. 5
Refrensi ................................. 6
Prosedur Terkait ................................. 6
Dokumen dan Formulir .................................. 7
Pelatihan / kualifikasi .................................. 7
Pertimbangan Enviroment, Healt dan safety 7
Prosedur Mengoperasikan Dozer ..................... 8
Teknik Pendorongan .................................. 10
Catatan dan Komitment .................................. 12

2
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

1. Pendahuluan
Mengoparsikan Dozer harus dilakukan oleh operator. Frekwensi pekerjaan ini
sangat tinggi dan dilakukan setiap hari, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan
saat mengoperasikan dozer seperti meluncur dan jatuh dari ketinggian, terbawa
longsor, terbalik, tertimpa tanah longsor, tertusuk kayu dan lain-lain, seperti
kecelakaan sebagaiberikut :

• Pada 16 February 2006 pukul 02.00 (malam), Dozer 9977 tertusuk kayu dari
arah bawa mesin melalui tutup safety oil drain, menyebabkan mesin rusak
dan harus diganti. Lokasi kecelakaan di Sumasang level 44490

• Pada 10 April 2006 pukul 17.50 (sore), Dozer 9980 jatuh di tebing setinggi
8(delapan) meter pada saat melakukan pendorongan, menyebabkan dozer
rusak parah dan operator mengalami luka robek di dagu. Lokasi
kecelakaan di Inalahi.

Resiko kecelakaan saat mengoperasikan dozer dapat dihindari, bila operator


melakukan pengoperasian dozer dengan mengikuti Prosedur Kerja Standar ini.

3
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

Untuk itu dituntut kedisiplinan atau kepatuhan para operator agar mengikuti langkah
- langkah prosedur kerja standard ini .

2. Tujuan
Tujuan pembuatan Prosedur Kerja Standar ini adalah :
1. Agar operator dozer dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, benar dan
aman.
2. Dengan mengetahui dan memahami PKS ini, membantu operator melakukan
pengoperasian dozer dengan benar dan aman dengan kata lain Zero Accident.

3. Tangung Jawab
Klasifikasi jabatan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dozer adalah
operator yang memiliki simper dan kompeten mengoperasikan alat tsb, sekaligus
ditunjuk dan diberi wewenang oleh atasannya untuk bertanggung jawab penuh atas
pengoperasian alat tersebut.
Selain itu ada beberapa bagian yang harus ikut bertanggung jawab agar
pekerjaan ini berjalan baik, lancar dan aman sbb. :

Supervisor (Supertintendent, Snr Supv, Shift Koordinator, Group Leader),


Bertanggung jawab untuk meyakinkan apakah tugas yang diberikan kepada
operator sudah jelas dan dikerjakan sebagaimana mestinya. Para pengawas harus
mengetahui dengan jelas cara memberikan tugas kepada operator dengan
melakukan 8 (Delapan) Perilaku Efektif Supervisor sbb. :
1) Memberikan tugas.
2) Memberikan pengarahan.
3) Menindak lanjuti tugas yang diberikan.
4) Memberikan umpan balik positif.
5) Memberikan umpan bali konstruktif.
6) Membimbing dan menawarkan bantuan.
7) Pemecahan masalah.
8) Pelaporan.

4
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

Group Leader / shift koordinator bertanggung jawab atas :


Bertanggung jawab meyakinkan operator dozer mengetahui prosedur
pengoperasian dozer, mengatur dan mengarahkan arah pendorongan. Memeriksa
dan mengoreksi laporan harian alat yang diisi oleh operator dan menandatangani
laporan tersebut.

Operator Dozer
• Bertanggung jawab mengoperasikan dozer dengan baik, benar dan aman.
• Mengetahui teknik pendorongan dari setiap jenis material.
• Mengisi laporan harian alat dengan benar, termasuk menuliskan jam mesin
awal dan akhir dan jam jumlah operasi operator harus sesuai dengan jumlah
jam mesin.
• Proaktif menginformasikan atau melaporkan kondisi sarana dan prasaranan
yang rusak.
• Mengerti dan memahami teknik dan sopan santun menggunakan radio

Mine Engineering
Bertanggung jawab membuat design / perencaan tambang yang aman,
meyakinkan patok kontrol yang dibutuhkan sudah dipasang oleh surveyor di
lapangan.

Service Crew atau Support (MEM / PTTU, CREM dll),


Bertanggung jawab untuk memberi support dengan aman, cepat dan akurat bila
dibutuhkan.

4. Definisi dan singkatan.


• Dozer - Alat gali dan dorong.
• CEMS - Cat Electronic Monitoring System
• RPM - Rotary Per Minutes (putaran per menit)
• AETA - Automatic Electronic Traction Aid.
• TCS - Traction Control System.

5
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

• Trap Dozing – Mendorong material


• Side Cut – Mendorong material disisi kiri atau kanan blade.
• Down Hill Dozing – Mendorong material dari atas ke bawah.
• Dumping Point – Tempat membuang muatan (tongkang)
• Loading Point - Lokasi kegiatan loading.
• OB – Over burden atau tanah penutup (berwarna coklat kehitaman).
• MGL – Medium Grade Limonit (berwarna kuning kecoklatan)
• ROM - Run Of Mine – Ore dari lapangan.
• BZ – Blue Zone (batuan dasar disebelah bawah ore)
• Quarry - Batu untuk mengeraskan jalan atau landasan diambil dari bekas
tambang (bukan dari reject scr sta atau reject dryer).
• Slag - Material buangan dari pabrik untuk mengeraskan jalan atau landasan.
• Reject - Material buangan dari screening station atau dryer untuk
mengeraskan jalan atau landasan.
• Rambu-rambu - Tanda-tanda yang tertera pada papan yang harus dipatuhi
(Open, close dan batas dumping).

5. Referensi
Orang yang dapat mengoperasikan dozer adalah operator yang telah
mempunyai SIMPER dozer. Tahu dan mengerti mengoperasikan dozer dengan
mengacu pada pada Buku Manual Operasi Dozer.

6. Prosedur-prosedur terkait
Untuk kelancaran pemeriksaan mengoperasikan dozer, Operator harus
mengerti dan memahami pemeriksaan dozer (SOP. 044). Operator yang akan
melakukan tugas mengoperasikan dozer harus mempunyai SIM yang masih
berlaku di PT.Inco.
Mengerti dan memahami Prosedur melaporkan kerusakan alat melalui radio
ke MIC 3 dan menginformasikan kepada group leader.

6
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

7. Dokumen-Dokumen dan Formulir- Formulir Standard


Formulir Pre Check List equipment yang akan dioperasikan dan Posedur
kerja Standar (PKS) mengoperasikan dozer dapat diambil di Mining Base.

8. Pelatihan dan / atau Ketentuan-Ketentuan Kualifikasi.


Untuk melakukan pekerjaan ini calon operator dozer harus mengikuti training
kelas 16 jam dan training praktek dilapangan 56 jam yang terdiri dari 40 jam
didampingi oleh instruktur atau asisten instruktur dan 16 jam dipantau oleh
instruktur atau asisten instruktur hingga operator kompeten mengoperasikan dozer.
Setelah operator kompeten mengoperasikan alat tsb akan mendapatkan Surat Ijin
Mengemudi dari PT. Inco.

9. Pertimbangan- Pertimbangan Enviroment, Health, dan Safety.


Identifikasi bahaya-bahaya yang kemungkinan terjadi sewaktu-waktu seperti :
1) Jatuh ke tebing.
2) Tertimpa / tertimbun.
3) Terpukul.
4) Tertusuk kayu.
5) Terpapar debu.
6) Tertanam / terperosok.
7) Tertabrak, menabrak.

9.1 Pada saat mendorong material.


Potensi kecelakaan dapat terjadi saat pendorongan sbb. :
1) Saat pendorongan, dozer dapat terjatuh ditebing, tertimpa tanah longsor,
tertimpa batu boulder.
2) Saat meratakan / membersihkan loading point, dozer dapat terpukul oleh
shovel atau back hoe, tertabark truck dan menabrak.

9.2 Alat Pelindung Diri (APD)


1) Pakaian kerja standar mining.

7
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

2) Sepatu standar safety.


3) Helmet, Kaca mata, penutup telinga standar safety.
4) Rompi yang dilengkapi dengan scot ligh.
5) Alat pemadam ringan pada setiap alat / kenderaan.

10. Prosedur Mengoperasikan Dozer.


Pentingnya persiapan dan langkah-langkah kerja yang harus diketahui,
dimengerti dan dipahami serta diikuti pada saat mengoperasikan dozer untuk
menunjang kelancaran pekerjaan dengan baik dan aman, ada dua bagian penting
yang harus dipahami dengan sungguh-sungguh :

A. Persiapan-persiapan yang meliputi :


1. Shift Koordinator atau pengawas yang ditugaskan harus meyakinkan dan
menyampaikan kepada operator apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
cara mengerjakan agar efektif dan efisien.
2. Shift Koordinator atau pengawas yang ditugaskan harus mengidentivikasi
semua potensi bahaya yang bisa timbul selama pengoperasian dozer.
3. Operator sudah melakukan pemeriksaan alat dengan baik sesuai prosedur yang
sudah ditetapkan.

B. Prosedur- prosedur
Agar keselamatan operator dan kerusakan alat tidak terjadi sehingga dapat
menunjang efisiensi kerja yang tinggi dan kerugian dapat dihindari, untuk itu urutan
langkah kerja Mengoperasikan Dozer berikut ini harus dilakukan dengan benar dan
sungguh-sungguh sebagai-berikut :
1. Shift Koordinator atau Group Leader meyakinkan bahwa operator
mengoperasikan dozer dengan benar dan aman.
2. Menggerakkan Dozer - Maju.
Stel tempat duduk - Pasang sabuk pengaman - Tarik accelerator dan injak pedal
gas - Angkat blade dan ripper (dozer yang punya ripper) setinggi ± 30 cm dari
permukaan tanah - Injak rem kaki - Lepaskan rem parkir - Bunyikan klakson 2

8
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

kali - Masukkan gigi 2 maju - Lepaskan rem kaki - Naikkan RPM dengan
melepas pedal gas perlahan lahan hingga Full – dozer bergerak.

3. Menggerakkan Dozer – Mundur :


Injak pedal gas - Injak pedal rem kaki - Netralkan transmisi - Naikkan blade dan
ripper- Sebelum mundur harus melihat kebelakang - Masukkan gigi mundur -
Lepaskan rem kaki dan naikkan gas dengan melepas pedal – dozer bergerak.

4. Tekhnik pendorongan ditebing terjal (lokasi baru).


4.1. Periksa medan / lokasi kerja sebelum mulai kerja.
4.2. Dorongan harus kearah loading point.
4.3. Usahakan isi sisi yang rendah dengan material side cut (memotong
samping) hingga lokasi pendorongan cukup luas.
4.4. Dorongan jangan terlalu banyak, sesuaikan dengan kemampuan dozer.
4.5. Jangan mendorong sejajar dan dekat dengan tebing galian shovel (harus
mendorong ke arah atau tegak lurus tebing galian shovel).
4.6. Dorongan pertama tidak didorong langsung hingga jatuh ke tebing tetapi
tetap tertumpuk di ujung tebing.
4.7. Dorongangan kedua akan mendorong tumpukan pertama hingga jatuh ke
tebing.
4.8. Dorongan ke dua menggantikan posisi tumpukan / dorongan pertama dan
seterusnya.
4.9. Pada material yang tidak licin, kemiringan / sudut pendorongan maksimal
20 derajat.

5. Tekhnik dorongan didaerah MGL (Medium Grade Limonit - licin)


5.1. Pendorongan buat “agak” landai (jangan terlalu curam – dozer mampu
mundur dengan normal dan tidak tertanam / terbenam di MGL). Sudut
kemiringan pendorongan maksimal 5 derajat.
5.2. Seimbangkan RPM dengan putaran track dan muatannya.
5.3. Dorongan pertama didorong dengan dorongan kedua untuk diteruskan ke
tebing.

9
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

5.4. Usahakan dorongan jangan ditumpuk banyak sekali, sulit untuk didorong
selanjutnya.
5.5. Bila mundur dan track sudah spinning (berputar) satu atau dua kali, dozer
tidak bergerak, jangan dilanjutkan lagi karena track makin tertanam.
5.6. Maju, kemudian mundur perlahan-lahan menghindari bekas track pertama,
bila sudah bisa mundur normal lanjutkan mundur hingga posisi mendorong
cukup.

6. Tekhnik pendorongan didaerah batu.


6.1. Seimbangkan RPM dengan putaran track dan muatannya.
6.2. Gunakan End Bit untuk mencungkil batu
6.3. Masukkan gigi satu, blade secara perlahan-lahan dirapatkan pada
objek(batu) dan selanjutnya RPM dinaikkan.
6.4. Jangan menabrak batu dengan full gas.
6.5. Isi lubang tempat batu keluar sebelum mendorong selanjutnya

TEKNIK-TEKNIK PENDORONGAN :
Slot Dozing :
Tekhnik pendorongan dengan membuat alur / channel selebar blade dozer dengan
tujuan muatan pendorongan tidak banyak yang terbuang ke kiri dan kekanan.
Tinggi bench / tebing kiri dan kanan maksimum setinggi blade.

SLOT DOZING

Slot Dozing

10
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

Cara ini dapat memaksimumkan dorongan / muatan blade hanya mempunyai


kelamahan yaitu lebih mudah terperangkap dan track tertanam, sehingga perlu
dilakukan dengan pertimbangan sebaik mungkin. Bila tebing kiri kanan sudah
setinggi blade, selanjutnya dozer berpindah ke jalur lain, kiri atsu kanan hingga
posisi rata dengan posisi sebelumnya dan ini sangat effective dilakukan pada
daerah OB (over Burden) .

Straight Dozing

STRAIGHT DOZING

Straight dozing yaitu cara mendorong material jalur perjalur, setelah melakukan
pendorongan material, dozer berpindah ke jalur lain tanpa membuat slot / channel.
Material yang didorong tidak sebanyak dengan slot dozing, cara ini sangat effective
dilakukan pada daerah yang licin (MGL) agar tidak mudah tertanam (terperangkap).
Dorongan pertama harus didorong oleh dorongan kedua untuk dijatuhkan ke tebing.

Side by side dozing

A B

11
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

Side by side dozing adalah pendorongan menggunakan dua dozer sejajar (tidak
bersentuhan) mendorong secara bersamaan dengan gigi transmisi yang sama dan
RPM yang seimbang akibatnya material yang didorong lakan ebih banyak. Bila
mundur, untuk menghindari gesekan pada tilt blade maka dozer A memberikan
kesempatan pada dozer B untuk mundur lebih awal, kemudian disusul oleh dozer A
atau sebaliknya (mundur tidak bersamaan). Setelah tiba pada posisi yang sejajar,
dimulai lagi pendorongan secara bersamaan.

! PERINGATAN
BILA TERJADI INDIKASI KEBAKARAN PADA ALAT
1. OPERATOR TIDAK PANIK.
2. “OFF”KAN START SWITCH.
3. “OFF”KAN DISCONECT SWITCH.
4. CARI BAGIAN YANG TERBAKAR.
5. AMBIL ALAT PEMADAM.
6. SEMPROTKAN TEPAT PADA BAGIAN YANG TERBAKAR.
7. HUBUNGI MINING BASE UNTUK MINTA BANTUAN BILA
DIBUTUHKAN DAN MELAPORKAN KEJADIAN TERSEBUT.

BEBERAPA INDIKASI KEBAKARAN PADA ALAT


1. TERCIUM BAU KARET TERBAKAR.
2. ADA ASAP DARI DALAM MESIN ATAU BAGIAN LAIN ALAT.
3. PERCIKAN API TERLIHAT DENGAN JELAS KARENA TERJADI KABEL
ELEKTRIK SORT (HUBUNGAN PENDEK).

12
MO - Prosedure Kerja Standard – Mengoperasikan DOZER

CATATAN :
• SEBELUM MATIKAN MESIN, TEKAN BLADE AGAR BAGIAN DEPAN
TERANGKAT, UNTUK MEMUDAHKAN OPERATOR BERIKUTNYA
MELAKUKAN PEMERIKSAAN DOZER BAGIAN BAWAH DOZER
(DIBAWAH MESIN).
• BILA OPERATOR AKAN KELUAR DARI KABIN REM PARKIR HARUS
SELALU DI PASANG.

KOMITMENT :
UNTUK MENUNJANG KELANCARAN MENGOPERASIKAN DOZER YANG
BENAR DAN AMAN, SANGATLAH PERLU PROSEDUR INI DIIKUTI / DILAKUKAN
DENGAN KONSISTEN, TERLEBIH MEMPERSIAPKAN DIRI BAIK FISIK DAN
MENTAL .

13

Anda mungkin juga menyukai