3
3
OLI BERTEKANAN
Dilarang mengakses mesin
Sebelum mengisolasi/
mematikan supplai oli hidrolik
Jangan mengoperasikan pompa & side excavator terlalu dekat dengan unit
untuk mencegah tanah tumpuan excavtor terjadi longsor secara tiba-tiba
karena beresiko unit terguling. Selalu pertimbangkan bahwa Dragflow
dapat menghasilkan lubang sekitar 4-5 meter diameter di sekelilingnya,
tergantung dari lapisan yang dipompakan.
Pengawas harus
memastikan dudukan
atau pad excavator &
slurry pump dalam
kondisi baik yaitu
tidak ada retakan dan
tidak longsor.
Contoh Pad Excavator yang Baik
✓ Landasan
padat/keras
✓ Rata
✓ Tidak becek
✓ Tidak ada
retakan
✓ Terdapat
tanggul
pengaman
7
7
HY85-180
1
1. Hydraulic motor
2. Cover
2
3. Main shaft
4. Oil & bearing housing 3
5. Seals group
6. Casing / Volute 4
7. Impeller
6
8. Wear plate
9. Strainer 5
10. Cutter (Agitator) 8 7
9
10
STANDARD LIP SEALS PACKAGE
13
16
1
1. Hydraulic motor
2. Upper Flange
3. Body 2
3
4. Rotation shaft
5. Lower Flange
6. Head 4
7. Tooth 5
6
7
Pemasangan delivery line
Delivery line tidak boleh membentuk lekukan yang dapat
menyebabkan timbulnya kantung udara atau endapan material lumpur
.
Hydraulic supply
Sebelum menghubungkan pompa
dengan sumber hydraulic supply,
pastikan semua data pada rating
Max Pressure :
plate telah sesuai 300 bar
Pastikan pipa yang terpasang pada pompa memiliki diameter, panjang dan total
dynamic head yang sesuai dengan specifikasi yang tertera pada pompa
18
25
Sebelum beroperasi, periksa arah
putaran pompa dengan hanya
pergerakan singkat, pastikan bahwa
arah putaran benar dan sesuai
dengan yang tertera pada rating
plate
PERINGATAN !
• Arah putaran yang salah dapat
menyebabkan agitator terlepas,
dan kerusakan parah pada
komponen lainnya.
• Lock Joystick bucket untuk satu
arah saja sebagai metode
pengamanan.
19
26
Sebelum beroperasi, periksa arah putaran pompa. Pastikan bahwa
arah putaran benar dan sesuai dengan yang tertera pada rating plate
Periksa RPM pompa dengan
speed gun (tachometer)
untuk memastikan
kecepatan putaran pompa
tercapai.
4. Ulangi langkah 2
CATATAN :
Catatan :
Jangan lakukan penekanan (Jacking) pada
dragflow.
8. Pada saat awal pemompaan check kondisi SG
lumpur dengan mengambil sample pada outlet
dragflow. Karena SG lumpur yang di ijinkan adalah
tidak boleh melebihi dari SG <1.3
26
35
Pump Running Observation
1. Lakukan pengecekan terhadap semua parameter engine dan pompa. Lakukan juga
pengecekan secara visual dari kondisi noise, vibrasi, asap breather, asap gas buang.
2. Lakukan pengecekan terhadap kemungkinan kebocoran pada cooling system, fuel
system dan lubricating system pada kondisi unit operasi.
3. Lakukan pemeriksaan dan pendataan secara keseluruhan untuk memastikan kondisi
beroperasi dengan normal pada setiap jam running.
4. Lakukan pencatatan data monitoring pada daily activity report, dan lakukan
perbandingan antara parameter yang tercatat dengan spesifikasi perfomance data.
5. Cek air yang melewati outlet pompa, perhatikan kebocoran, jika terjadi kebocoran
maka hentikan langsung operasional pompa. Lihat jenis kebocoran yang terjadi, jika
memungkinkan untuk penanganan langsung maka lakukan (contoh : jika ada baut di
sambungan pipa yang kurang kencang atau hal lainnya).
Jika konsentrasi material lumpur
pada pipa discharge telah
menurun, maka turunkan lagi
pompa atau pindahkan ke area
pemompaan lainnya.
LAPISAN LAPISAN TANAH
PENTING : Jangan pernah LUMPUR:
POMPA DAPAT
LIAT :
POMPA DAPAT
memaksakan menekan pompa
LAPISAN PASIR :
DIOPERASIKAN DIOPERASIKAN
POMPA DAPAT
DIOPERASIKAN
pada permukaan dasar kolam
(jacking) jika material permukaan
keras (tidak dapat dipompakan).
• Jika pompa dipaksa bergerak secara horizontal pada material solid, maka
akan timbul getaran dari side excavator, dan dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen.
Prosedur Mematikan Pompa
1. Sebelum mematikan pompa, lakukan flushing pada pipa
dengan cara memompakan air bersih/encer
CATATAN :
Jangan mematikan pompa saat berada pada material solid
2. Turunkan Rpm Engine secara bertahap sampai idle, pastikan bahwa beban
sudah terbaca rendah (± 9 bar).
3. Posisikan joystick pompa secara perlahan ke posisi netral hingga pompa
berhenti berputar
4. Keluarkan pompa dari sump tanpa menghidupkan pompa kembali
5. Pastikan lumpur di pipa discharge kosong, bila masih ada buang lumpur
tersebut melalui drain sehingga pemompaan selanjutnya tidak mempunyai
beban yang berat.
6. Pindahkan excavator ke tempat yang aman dan bila perlu setiap akhir shift
layflat discharge dilepas serta dipindahkan ke daerah evakuasi yang lebih
aman bila dirasa pada saat pergantian shift unit di khawatirkan bahaya.
7. Posisikan safety lever hydraulic pada posisi lock
8. Biarkan Engine beroperasi idle selama +/- 3 menit untuk cooling down dan
matikan Engine.
9. Bersihkan pump strainer dari batu, kayu, atau kotoran lainnya pada setiap
akhir shift
1. Periksa level dan kondisi oli
pelumas pada main pump setiap 8
jam operasi dengan cara melepas
OIL LEVEL
plug bertuliskan “OIL”.
Sebelum menutup kembali plug perhatikan washer tembaganya, jika rusak ganti dengan
yang baru untuk menghindari kebocoran agar air/lumpur tidak dapat masuk dan
bercampur dengan oli.
CATATAN :
• Jika oli pelumas bearing pada pump
berwarna keputih-putihanan tau coklat,
hal itu mengindikasikan bahwa oli telah
terkontaminasi oleh air atau lumpur,
sehingga diperlukan penggantian seal.
Recommended oil :
Mobil gear
600XP 320
2. Lepas plug bagian atas bertuliskan “GREASE”,
dan lumasi bagian bearing dengan grease “GREASE”
sebanyak 50 gram setiap 150 jam operasi. Greasing setiap 150
Jam”
3. Lepas plug bagian bawah bertuliskan
“GREASE”, dan lumasi bagian seal zone “GREASE”
(Plug Merah)
dengan grease sebanyak 50 gram setiap 8 Greasing setiap 8
jam operasi. Jam”
Contoh keausan shaft sleeve
Contamination Control
4X
ADJUSTMENT SCREW
& LOCKNUT
FEELER GAUGE
1.5 mm
CLEARANCE ANTARA
IMPELLER DAN
WEAR PLATE
Celah impeller yang terlalu rapat dapat
menyebabkan impeller bersentuhan
dengan lower wear plate, dan
menyebabkan kerusakan pada
komponen.
44
53
6. Aplikasikan air bertekanan pada
“WATER”
port dengan plug bertuliskan Water
“WATER”. Tekanan air harus washing
lebih besar dari tekanan yang
dihasilkan oleh pompa untuk
mendapatkan pembersihan
berkelanjutan pada area seal,
sehingga meminimalkan
keausan shaft sleeve.
5. Periksa level dan kondisi oli pelumas pada
side cutter setiap 800 jam operasi dengan
cara melepas plug oil.
Sebelum menutup kembali plug perhatikan washer tembaganya, jika rusak ganti
dengan yang baru untuk menghindari kebocoran agar air/lumpur tidak dapat masuk
dan bercampur dengan oli.
CATATAN :
Jika oli pelumas bearing pada pump atau side cutter
berwarna keputih-putihanan seperti susu, hal itu
mengindikasikan bahwa oli telah terkontaminasi oleh
air, sehingga diperlukan penggantial seal group.