Anda di halaman 1dari 7

Standard Operating Procedures

IVECO TRUCKS
Sasaran dari SOP ini adalah ;
1. Untuk memastikan kepada setiap pengemudi Iveco truck agar mengerti dan memahami setiap
resiko-resiko bahaya sehingga pengoperasian akan aman, efektif,dan bebas dari kecelakaan.
2. Mengerti mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh pengemudi
truck Iveco, dan itu juga harus dibawah pengawasan / dikontrol oleh supervisor dilapangan /
perusahaan dimana truck Iveco beroperasi.
3. Mengurangi kerusakan truck yang disebabkan karena salah pengoperasian.
4. Operator diharuskan tanda-tangan pada SOP ini sebagai suatu pernyataan bahwa telah
memahami isi daripada SOP ini dan telah mengikuti training mengemudi.

Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka akan berakibat:


1. Kecelakaan serius akan terjadi dan mengakibat cidera kepada operator dan kerusakan pada
truck.
2. Kerusakan serius pada komponen dan memerlukan biaya perbaikan yang tinggi dan
ditanggung oleh perusahaan dimana truck beroperasi.
3. Hilangnya waktu produksi karena truck rusak ( down time ).

1. PENGECEKAN
1. PRE-CHECK SEBELUM
BEFORE TRUCK OPERATION PENGOPERASIAN TRUCK
Yang harus dilakukan

Sebelum menghidupkan engine


1 Periksa ketinggian oli / kebocoran:
ƒ Oli engine.
ƒ Oli Power Steering.
ƒ Air Radiator.
ƒ Air Battery.
ƒ Air Washer / wiper.
ƒ Minyak kopling / Clutch.

2 Periksa kondisi:
ƒ Roda-roda / ban.
ƒ Tekanan angin ban.
ƒ Baut / mur roda.
ƒ Tie Rod End.
ƒ Dump body termasuk Hoist cylinder.
ƒ Baut pengikat Supreme chassis body.
ƒ Spring dan suspensi.
ƒ Kondisi keseluruhan / retak / longgar / pecah / bocor / penyok pada unit.

3 Periksa fungsi dari:


ƒ Wiper / water wiper.
ƒ Hydraulic system, steering system, Kopling.
ƒ Rem service, rem Parkir, Exhaust / Engine brake.
ƒ Instrument panel / gauge / Indikator / Alarm Control di dashboard.
ƒ Lampu Utama, Lampu parkir, Lampu rem, Lampu Signal, Lampu bahaya, lampu rotary.
ƒ Klakson, Alarm mundur.
ƒ Gas Tangan, Sabuk pengaman.

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


1 December 2005
Laporkan
ƒ Laporkan setiap kerusakan atau kondisi tidak aman ke supervisor atau mechanic.

Saat pengoperasian truck


ƒ Melakukan inspeksi rutin setiap kali ada kesempatan ( pada saat bongkar muatan, istirahat ).

Dilarang
ƒ Tidak melaksanakan aturan/prosedur sebagaimana disebutkan diatas.
ƒ Mempercayakan pengecekan kepada orang lain.
ƒ Mengoperasikan kendaraan dalam kondisi tidak layak untuk operasi/rusak.

2. ENGINE 2. ENGINE
Yang harus dilakukan
ƒ Biarkan mesin stationer / idle kurang lebih 3 menit sebelum operasi untuk pelumasan dan
panas mesin yang cukup untuk operasi.

ƒ Selalu operasikan kendaraan dengan rpm engine pada area hijau /1000-1500 rpm / hemat
bahan bakar (jika pengemudi tidak akan memindahkan gigi perseneling ke gigi tinggi
berikutnya).

ƒ Torsi (torque) maksimum pada putaran engine 1100, Turunkan gigi transmisi jika Rpm mesin
dibawah Max Torque/dibawah 1100 Rpm (jika pengoperasian saat itu berada pada posisi gigi
tinggi).

ƒ HP maksimum dapat dicapai pada 1900 rpm engine. Tenaga maksimum dan gas full
sebaiknya hanya digunakan apabila memang diperlukan.

ƒ Biarkan engine idle kurang-lebih 3 menit sebelum mematikan engine. Kerusakan pada turbo
akan terjadi apabila hal ini tidak dipatuhi.

ƒ Pada saat menggunakan PTO, rpm engine harus tidak lebih dari 1200 rpm.

ƒ Penggunaan exhaust brake harus berada diantara (sector kuning ) 1900 Rpm dan 2200 Rpm.
Engine brake akan lebih efektif pada rpm tinggi

Dilarang
ƒ Menginjak pedal gas pada saat menghidupkan engine. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan
pada engine dan turbocharger.

ƒ Mengoperasikan truck secara terus menerus dengan putaran engine diatas 1500 rpm.
Mengoperasikan truck dengan putaran mesin dan penempatan gigi transmisi yang salah akan
mengakibatkan bahan bakar boros dan engine cepat panas.

ƒ Membiarkan / memaksa mesin pada Rpm rendah (dibawah 1000 Rpm) sementara gigi
transmisi pada posisi tinggi.

ƒ Menginjak pedal gas berulang-ulang pada saat memindahkan gigi karena dapat menyebabkan
keausan pada kopling dan synchro transmisi.

ƒ Menggunakan exhaust brake dengan putaran engine diatas 2200 Rpm. Putaran engine yang
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan engine yang serius.

ƒ Menggunakan exhaust brake dengan putaran engine dibawah 1700 Rpm.

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


2 December 2005
3. CLUTCH
3. CLUTCH / GEARBOX ( KOPLING
TRANSMISION ) / GEARBOX TRANSMISI
Yang harus dilakukan
ƒ Pastikan transmisi dalam keadaan netral sebelum menghidupkan engine.
ƒ Selalu mulai dengan menggunakan gigi satu pada saat truck bermuatan, dan gigi 2 pada saat
truck kosong.
ƒ Gunakan gas rendah pada saat melepaskan pedal kopling dan mulai menjalankan truck.
ƒ Turunkan gas pada saat menginjak pedal kopling untuk memindahkan gigi transmisi.
ƒ Pindahkan ke gigi lebih tinggi apabila putaran engine mencapai 1500-1600 Rpm.
ƒ Pindahkan ke gigi lebih rendah apabila putaran engine berada apda 1000-1100 Rpm.
ƒ Gunakan gigi rendah apabila dijalan turunan agar truck mudah dikontrol.
ƒ Memindahkan gigi dua sekaligus dapat dilakukan sepanjang jalan datar. Pemindahan gigi
yang salah dapat menyebabkan engine over speed.
ƒ Pilih gigi yang sesuai sebelum tanjakan.
ƒ Pindahkan gigi perlahan dan halus agar synchronizer terhubung sempurna.
ƒ Menginjak dan melepaskan pedal kopling secara pelan dan halus.
ƒ Tunggu sampai truck benar-benar berhenti sebelum memindahkan ke gigi mundur.
ƒ Tunggu 5 detik sebelum memindahkan ke gigi mundur.
ƒ Gunakan splitter hanya apabila diperlukan ( tanjakan ).
ƒ Gunakan gigi rendah dijalan menurun.
ƒ Gunakan gigi yang sesuai dengan kondisi jalan agar exhaust brake dapat difungsikan dengan
baik.
ƒ Netralkan transmisi pada saat truck parkir.

Dilarang
ƒ Menghidupkan engine dengan menekan pedal kopling.
ƒ Menginjak pedal kopling setengah-setengah. Hal ini dapat menyebabkan keausan pada
kopling.
ƒ Melepaskan pedal kopling secara kasar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya shock load
pada komponen drive line.
ƒ “Memukul“ gigi transmisi dengan kasar. Mendorong tuas transmisi dengan kasar dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan dan synchronizer terbakar.
ƒ Meletakkan kaki diatas pedal kopling pada saat truck berjalan.
ƒ Menginjak pedal kopling dua kali (double de-clutch) pada saat memindahkan gigi.
ƒ Menggunakan gas pada saat memindahkan gigi ( Racing gear change).
ƒ Memindahkan gigi dengan rpm engine tinggi.
ƒ Meletakkan tangan diatas tuas transmisi pada saat truck sedang berjalan.
ƒ Mengganti gigi ketika truck sedang ditanjakan. Hal ini memungkinkan terjadinya benturan pada
gigi transmisi yang mengakibatkan kerusakan pada synchronizer.
ƒ Memindahkan gigi ke range rendah dan gigi rendah pada saat truck dalam kecepatan tinggi.
Hal ini akan menyebabkan synchronizer terbakar dan kerusakan pada range group.
ƒ Gunakan (Hi range) range tinggi pada saat mulai jalan. Ini akan menyebabkan kopling
terbakar.
ƒ Menghentikan truck atau berjalan perlahan dengan gigi berada dalam posisi range tinggi
( High Range ).
ƒ Menggunakan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan kecepatan.

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


3 December 2005
4. DIFFERENTIAL
4. DIFFERENTIAL LOCK
LOCK (INTER AXLE DAN( INTER
INTER AXLE
WHEEL) & INTER WHEEL )
Yang harus dilakukan

ƒ Apabila saat beroperasi pada area / lingkungan / kondisi jalan yang licin dianjurkan untuk
mengaktifkan / mengunci differential inter-axle pada posisi diff 1.

ƒ Apabila beroperasi pada lingkungan jalan yang sangat licin dan permukaan jalan yang lembek,
ketika differential inter-axle sudah tidak mampu lagi, posisikan differential lock pada posisi diff
2. dalam posisi ini baik inter-axle (power devider) maupun inter-wheel sudah dalam posisi
terkunci, jadi dianjurkan untuk tidak mengganti gigi, berbelok, hanya bergerak pada posisi
lurus.

ƒ Dalam mengantisipasi keadaan dianjurkan untuk mengunci Inter-axle atau Inter-wheel


sebelum mencapai jalan licin.

ƒ Jika beroperasi pada lingkungan jalan yang licin gunakan gigi rendah yang sesuai dengan
maximum Rpm 1200.

ƒ Jika pada saat mendapatkan roda mulai slip kurangi gas (jangan menambah gas).

Dilarang
ƒ Mengunci Inter axle dan Inter wheel pada saat truck dalam posisi jalan / bergerak, truck harus
dalam posisi berhenti sempurna, injak pedal kopling sebelum mengunci / mengaktifkan
differential locknya.

ƒ Mengunci Inter wheel (diff 2) pada jalan licin yang menurun/turunan, karena tidak akan bisa
mengontrol steer pada posisi ini(tidak bisa berbelok).

ƒ Menggunakan diff 2 (Inter-wheel) untuk permukaan jalan yang kering, karena beberapa
kerusakan akan terjadi pada differential dan planetary set.

ƒ Jika truck amblas miring kekiri ataupun kekanan meskipun diff 1 & diff 2 sudah terkunci / aktif,
jangan pernah memaksa. Stop dan hubungi pengawas lapangan. Lebih baik truck ditarik,
jangan mencoba / berusaha mengeluarkan truck dengan mengandalkan kemampuan mesin.

ƒ Putaran roda yang tinggi pada saat selip yang disebabkan posisi gigi tinggi dan gas (Rpm)
yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pada differential.

Fakta
ƒ Memaksa roda selip akan berakibat kerusakan yang fatal pada differential gear set, karena
panas yang terjadi akibat kehilangan pelumasan.

ƒ Penggunaan jenis ban yang tepat adalah sangat membantu untuk melindungi differential set
dari ban / roda selip dan memberikan traksi yang lebih baik dan juga kemampuan operasional
truck.

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


4 December 2005
5. BRAKES 5. REM

Yang harus dilakukan


ƒ Gunakan rem service ( pedal rem ) untuk menghentikan truck.

ƒ Gunakan rem service untuk situasi emergency saja.

ƒ Gunakan engine / exhaust brake untuk membantu gigi transmisi dijalan menurun, tikungan.
Jangan gunakan rem service.

ƒ Gunakan kaki kiri untuk mengontrol exhaust brake.

ƒ Rem parkir digunakan hanya pada saat truck parkir dan benar-benar telah berhenti.

ƒ Apabila terjadi kebocoran angin pada sistim rem, gunakan rem tangan untuk memperlambat
truck. ( apabila terpasang rem tangan ).

Dilarang
ƒ Menggunakan rem service untuk memperlambat kecepatan pada turunan yang panjang. Ini
akan menyebabkan rem terlalu panas dan dapat berakibat kemampuan rem memudar /
berkurang dan truck kehilangan kontrol.

ƒ mengaktifkan rem parkir kecuali truck telah benar-benar berhenti.

ƒ menggunakan exhaust brake pada putaran engine dibawah 1500 Rpm.

ƒ Menggunakan kaki kanan untuk mengontrol exhaust brake.

6. DUMPING LOAD 6. TRANSFER CASE


Yang harus dilakukan

ƒ Dalam keadaan normal, selalu tempatkan transfercase pada range tinggi ( Hi range / posisi 1 )

ƒ Gunakan range rendah transfercase ( posisi 2 ) hanya pada jalan tanjakan / turunan curam
dan truck bermuatan

ƒ Hentikan truck dengan sempurna sebelum memindahkan Transfercase dari Hi range ( posisi 1
) ke Low range ( posisi 2 ) atau sebaliknya.

ƒ Posisikan tuas transfercase ke posisi netral hanya apabila sedang menggunakan PTO.

ƒ Power divider inter-axle harus terkunci sebelum memindahkan transfercase ke posisi low
range. Hal ini dimaksudkan agar tenaga terbagi rata ke semua axle dan menambah traksi
truck.

Dilarang

ƒ Memindahkan tuas Tranfercase dari Low range ke High range atau sebaliknya pada saat truck
berjalan.

ƒ Memindahkan transfercase dari High range ke low range tanpa mengaktifkan terlebih dahulu
power divider Inter axle / pengunci antar gardan.

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


5 December 2005
ƒ Menggunakan Low range Transfercase (Swicth posisi 2) pada jalan On Road.

7. POWER TAKE OFF ( PTO )

Yang harus dilakukan

ƒ Netralkan gigi transmisi dan aktifkan rem parkir sebelum mengaktifkan PTO.

ƒ Aktifkan switch PTO tanpa menginjak pedal gas.

ƒ Apabila PTO terpasang pada Transfercase, posisikan Switch Transfercase pada posisi N
(Netral ) dan masukkan transmisi ke gigi 8.

ƒ Naikkan putaran engine maksimum 1200 Rpm.

Dilarang

ƒ Mengaktifkan PTO sambil jalan / truck tidak berhenti.

ƒ Mengoperasikan PTO dengan putaran engine melebihi 1200 Rpm.

ƒ Memindahkan gigi transmisi pada saat PTO aktif.

ƒ Menginjak kopling pada saat PTO beroperasi.

8. DUMPING LOAD

Yang harus dilakukan


ƒ Parkir truck ditempat rata, perhatikan kondisi permukaan tanah.
ƒ Apabila dumping area licin, gunakan power divider lock sebelum memasuki area dumping.
ƒ Netralkan gigi transmisi dan aktifkan rem parkir.
ƒ Biarkan putaran engine idle, tekan dan tahan pedal kopling, aktifkan PTO switch, lepaskan
pedal kopling perlahan, aktifkan kontrol hoist dump, naikkan rpm engine sampai 1200 Rpm.
Perhatikan posisi sambungan dump cylinder, kurangi rpm engine sebelum cylinder mencapai
sambungan maksimum.
ƒ Monitor material yang jatuh dari dump bodi melalui kaca spion. Pastikan dump bodi telah
kosong dan material benar-benar telah terbuang.
ƒ Tekan pedal kopling, matikan / off kan switch PTO, pindahkan transmisi ke gigi satu dan
lepaskan kopling perlahan. Bersamaan dengan itu lepaskan rem parkir. Jalankan truck 2 – 3
meter kedepan, apabila roda selip, gunakan power divider dan differential lock.
ƒ Pastikan material benar-benar telah tumpah semua dan bak dalam keadaan kosong.
ƒ Hentikan truck dengan sempurna, tekan pedal kopling, netralkan transmisi, aktifkan rem parkir.
Turunkan dump melalui tuas hoist dump. Pastikan dump bodi sudah benar-benar turun dan
menyentuh sub frame sebelum jalan. Apabila power divider dan differential lock dalam
keadaan terpasang, lepaskan sebelum jalan.

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


6 December 2005
ƒ Kembalikan tuas hoist dump keposisi netral, tekan pedal kopling, pindahkan transmisi ke gigi 2
low, lepaskan rem parkir angkat pedal kopling perlahan dan lanjutkan pengoperasian.

Dilarang
ƒ menaikkan dump bodi pada area atau permukaan tanah yang tidak stabil atau truck dalam
posisi miring. Mengangkat dump bodi dengan truck miring akan menyebabkan truck terbalik.
ƒ Menggunakan PTO dengan putaran mesin tinggi.
ƒ Mengaktifkan switch PTO tanpa menginjak pedal kopling.
ƒ Mengangkat dump bodi dengan putaran engine Diatas 1500 Rpm. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada sistim hidrolik dan kerusakan serius pada pompa.
ƒ Menjalankan truck dengan PTO aktif / terpasang.
ƒ Menaikkan putaran engine sampai melebihi batas normal ketika bergerak maju pada saat
selesai dumping. Hal ini akan mengakibatkan roda selip.
ƒ Menjalankan truck pada saat dump bodi masih sementara turun atau belum benar-benar
turun. Hal ini akan menyebabkan cylinder hidrolik bengkok.
ƒ Menyentakkan truck dengan melepaskan pedal kopling secara kasar dengan maksud untuk
melepaskan material yang lengket.
ƒ Mengoperasikan truck dengan tuas hoist dump tidak dalam posisi netral.
ƒ Membersihkan dump body yang sedang terangkat dengan menggunakan excavator.
ƒ Menaikkan dump bodi sampai posisi maksimum ditanjakan.
ƒ Menaikkan dump bodi pada saat truck diparkir atau sementara parkir.
ƒ Menaikkan dump bodi tanpa menggunakan rem parkir.

Saya telah mengetahui dan mengerti pernyataan semua SOP ini, dan saya setuju untuk
menjalankan Standard Operational Procedure truck Iveco, selama saya mengoperasikan truck
Iveco ini.

Customer : Lokasi :

Nama operator : Tanda tangan :

Diketahui oleh : Tanda tangan :

IVECO Standard Operating Procedures Revision date


7 December 2005

Anda mungkin juga menyukai