IVECO TRUCKS
Sasaran dari SOP ini adalah ;
1. Untuk memastikan kepada setiap pengemudi Iveco truck agar mengerti dan memahami setiap
resiko-resiko bahaya sehingga pengoperasian akan aman, efektif,dan bebas dari kecelakaan.
2. Mengerti mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh pengemudi
truck Iveco, dan itu juga harus dibawah pengawasan / dikontrol oleh supervisor dilapangan /
perusahaan dimana truck Iveco beroperasi.
3. Mengurangi kerusakan truck yang disebabkan karena salah pengoperasian.
4. Operator diharuskan tanda-tangan pada SOP ini sebagai suatu pernyataan bahwa telah
memahami isi daripada SOP ini dan telah mengikuti training mengemudi.
1. PENGECEKAN
1. PRE-CHECK SEBELUM
BEFORE TRUCK OPERATION PENGOPERASIAN TRUCK
Yang harus dilakukan
2 Periksa kondisi:
Roda-roda / ban.
Tekanan angin ban.
Baut / mur roda.
Tie Rod End.
Dump body termasuk Hoist cylinder.
Baut pengikat Supreme chassis body.
Spring dan suspensi.
Kondisi keseluruhan / retak / longgar / pecah / bocor / penyok pada unit.
Dilarang
Tidak melaksanakan aturan/prosedur sebagaimana disebutkan diatas.
Mempercayakan pengecekan kepada orang lain.
Mengoperasikan kendaraan dalam kondisi tidak layak untuk operasi/rusak.
2. ENGINE 2. ENGINE
Yang harus dilakukan
Biarkan mesin stationer / idle kurang lebih 3 menit sebelum operasi untuk pelumasan dan
panas mesin yang cukup untuk operasi.
Selalu operasikan kendaraan dengan rpm engine pada area hijau /1000-1500 rpm / hemat
bahan bakar (jika pengemudi tidak akan memindahkan gigi perseneling ke gigi tinggi
berikutnya).
Torsi (torque) maksimum pada putaran engine 1100, Turunkan gigi transmisi jika Rpm mesin
dibawah Max Torque/dibawah 1100 Rpm (jika pengoperasian saat itu berada pada posisi gigi
tinggi).
HP maksimum dapat dicapai pada 1900 rpm engine. Tenaga maksimum dan gas full
sebaiknya hanya digunakan apabila memang diperlukan.
Biarkan engine idle kurang-lebih 3 menit sebelum mematikan engine. Kerusakan pada turbo
akan terjadi apabila hal ini tidak dipatuhi.
Pada saat menggunakan PTO, rpm engine harus tidak lebih dari 1200 rpm.
Penggunaan exhaust brake harus berada diantara (sector kuning ) 1900 Rpm dan 2200 Rpm.
Engine brake akan lebih efektif pada rpm tinggi
Dilarang
Menginjak pedal gas pada saat menghidupkan engine. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan
pada engine dan turbocharger.
Mengoperasikan truck secara terus menerus dengan putaran engine diatas 1500 rpm.
Mengoperasikan truck dengan putaran mesin dan penempatan gigi transmisi yang salah akan
mengakibatkan bahan bakar boros dan engine cepat panas.
Membiarkan / memaksa mesin pada Rpm rendah (dibawah 1000 Rpm) sementara gigi
transmisi pada posisi tinggi.
Menginjak pedal gas berulang-ulang pada saat memindahkan gigi karena dapat menyebabkan
keausan pada kopling dan synchro transmisi.
Menggunakan exhaust brake dengan putaran engine diatas 2200 Rpm. Putaran engine yang
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan engine yang serius.
Dilarang
Menghidupkan engine dengan menekan pedal kopling.
Menginjak pedal kopling setengah-setengah. Hal ini dapat menyebabkan keausan pada
kopling.
Melepaskan pedal kopling secara kasar. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya shock load
pada komponen drive line.
“Memukul“ gigi transmisi dengan kasar. Mendorong tuas transmisi dengan kasar dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan dan synchronizer terbakar.
Meletakkan kaki diatas pedal kopling pada saat truck berjalan.
Menginjak pedal kopling dua kali (double de-clutch) pada saat memindahkan gigi.
Menggunakan gas pada saat memindahkan gigi ( Racing gear change).
Memindahkan gigi dengan rpm engine tinggi.
Meletakkan tangan diatas tuas transmisi pada saat truck sedang berjalan.
Mengganti gigi ketika truck sedang ditanjakan. Hal ini memungkinkan terjadinya benturan pada
gigi transmisi yang mengakibatkan kerusakan pada synchronizer.
Memindahkan gigi ke range rendah dan gigi rendah pada saat truck dalam kecepatan tinggi.
Hal ini akan menyebabkan synchronizer terbakar dan kerusakan pada range group.
Gunakan (Hi range) range tinggi pada saat mulai jalan. Ini akan menyebabkan kopling
terbakar.
Menghentikan truck atau berjalan perlahan dengan gigi berada dalam posisi range tinggi
( High Range ).
Menggunakan gigi transmisi yang tidak sesuai dengan kecepatan.
Apabila saat beroperasi pada area / lingkungan / kondisi jalan yang licin dianjurkan untuk
mengaktifkan / mengunci differential inter-axle pada posisi diff 1.
Apabila beroperasi pada lingkungan jalan yang sangat licin dan permukaan jalan yang lembek,
ketika differential inter-axle sudah tidak mampu lagi, posisikan differential lock pada posisi diff
2. dalam posisi ini baik inter-axle (power devider) maupun inter-wheel sudah dalam posisi
terkunci, jadi dianjurkan untuk tidak mengganti gigi, berbelok, hanya bergerak pada posisi
lurus.
Jika beroperasi pada lingkungan jalan yang licin gunakan gigi rendah yang sesuai dengan
maximum Rpm 1200.
Jika pada saat mendapatkan roda mulai slip kurangi gas (jangan menambah gas).
Dilarang
Mengunci Inter axle dan Inter wheel pada saat truck dalam posisi jalan / bergerak, truck harus
dalam posisi berhenti sempurna, injak pedal kopling sebelum mengunci / mengaktifkan
differential locknya.
Mengunci Inter wheel (diff 2) pada jalan licin yang menurun/turunan, karena tidak akan bisa
mengontrol steer pada posisi ini(tidak bisa berbelok).
Menggunakan diff 2 (Inter-wheel) untuk permukaan jalan yang kering, karena beberapa
kerusakan akan terjadi pada differential dan planetary set.
Jika truck amblas miring kekiri ataupun kekanan meskipun diff 1 & diff 2 sudah terkunci / aktif,
jangan pernah memaksa. Stop dan hubungi pengawas lapangan. Lebih baik truck ditarik,
jangan mencoba / berusaha mengeluarkan truck dengan mengandalkan kemampuan mesin.
Putaran roda yang tinggi pada saat selip yang disebabkan posisi gigi tinggi dan gas (Rpm)
yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pada differential.
Fakta
Memaksa roda selip akan berakibat kerusakan yang fatal pada differential gear set, karena
panas yang terjadi akibat kehilangan pelumasan.
Penggunaan jenis ban yang tepat adalah sangat membantu untuk melindungi differential set
dari ban / roda selip dan memberikan traksi yang lebih baik dan juga kemampuan operasional
truck.
Gunakan engine / exhaust brake untuk membantu gigi transmisi dijalan menurun, tikungan.
Jangan gunakan rem service.
Rem parkir digunakan hanya pada saat truck parkir dan benar-benar telah berhenti.
Apabila terjadi kebocoran angin pada sistim rem, gunakan rem tangan untuk memperlambat
truck. ( apabila terpasang rem tangan ).
Dilarang
Menggunakan rem service untuk memperlambat kecepatan pada turunan yang panjang. Ini
akan menyebabkan rem terlalu panas dan dapat berakibat kemampuan rem memudar /
berkurang dan truck kehilangan kontrol.
Dalam keadaan normal, selalu tempatkan transfercase pada range tinggi ( Hi range / posisi 1 )
Gunakan range rendah transfercase ( posisi 2 ) hanya pada jalan tanjakan / turunan curam
dan truck bermuatan
Hentikan truck dengan sempurna sebelum memindahkan Transfercase dari Hi range ( posisi 1
) ke Low range ( posisi 2 ) atau sebaliknya.
Posisikan tuas transfercase ke posisi netral hanya apabila sedang menggunakan PTO.
Power divider inter-axle harus terkunci sebelum memindahkan transfercase ke posisi low
range. Hal ini dimaksudkan agar tenaga terbagi rata ke semua axle dan menambah traksi
truck.
Dilarang
Memindahkan tuas Tranfercase dari Low range ke High range atau sebaliknya pada saat truck
berjalan.
Memindahkan transfercase dari High range ke low range tanpa mengaktifkan terlebih dahulu
power divider Inter axle / pengunci antar gardan.
Netralkan gigi transmisi dan aktifkan rem parkir sebelum mengaktifkan PTO.
Apabila PTO terpasang pada Transfercase, posisikan Switch Transfercase pada posisi N
(Netral ) dan masukkan transmisi ke gigi 8.
Dilarang
8. DUMPING LOAD
Dilarang
menaikkan dump bodi pada area atau permukaan tanah yang tidak stabil atau truck dalam
posisi miring. Mengangkat dump bodi dengan truck miring akan menyebabkan truck terbalik.
Menggunakan PTO dengan putaran mesin tinggi.
Mengaktifkan switch PTO tanpa menginjak pedal kopling.
Mengangkat dump bodi dengan putaran engine Diatas 1500 Rpm. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada sistim hidrolik dan kerusakan serius pada pompa.
Menjalankan truck dengan PTO aktif / terpasang.
Menaikkan putaran engine sampai melebihi batas normal ketika bergerak maju pada saat
selesai dumping. Hal ini akan mengakibatkan roda selip.
Menjalankan truck pada saat dump bodi masih sementara turun atau belum benar-benar
turun. Hal ini akan menyebabkan cylinder hidrolik bengkok.
Menyentakkan truck dengan melepaskan pedal kopling secara kasar dengan maksud untuk
melepaskan material yang lengket.
Mengoperasikan truck dengan tuas hoist dump tidak dalam posisi netral.
Membersihkan dump body yang sedang terangkat dengan menggunakan excavator.
Menaikkan dump bodi sampai posisi maksimum ditanjakan.
Menaikkan dump bodi pada saat truck diparkir atau sementara parkir.
Menaikkan dump bodi tanpa menggunakan rem parkir.
Saya telah mengetahui dan mengerti pernyataan semua SOP ini, dan saya setuju untuk
menjalankan Standard Operational Procedure truck Iveco, selama saya mengoperasikan truck
Iveco ini.
Customer : Lokasi :