Anda di halaman 1dari 20

BULLDOZER TRAINING

DEPT. HSE TRAINING


SAFETY INDUCTION

Bahaya Listrik Bahaya Ergonomi

Merasa Pegal Berdiri Sejenak


melakukan Gerakan tangan dan
Gerakan pinggul
TATA TERTIB TRAINING

3
1
5

4
2
FUNGSI
BULLDOZER
Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi untuk pemerataan material seperti tanah, pasir,
kerikil yang memiliki kemampuan dorong atau tenaga yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong,
menggusur meratakan, menarik beban, menimbun. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang
keras sekalipun. Dengan swamp dozer(dozer rawa) untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras
perlu dibantu dengan ripper (alat garu).

1. Pembabatan atau Penebasan (Clearing) Bulldozer


2. Merintis (Pioneering)
3. Gali/Angkut Jarak Pendek
4. Menyebarkan Material (Spreading)
5. Penimbunan Kembali
6. Menarik
TIPE-TIPE
BULLDOZER
WHEEL TRACTOR DOZER CRAWLER TRAOCTOR DOZER

1. Daya dorongnya lebih kecil tapi kecepatannya lebih besar 1. Punya daya dorong besar, terutama pada tanah lunak karena
2. Tak dapat digunakan pada tanah lumpur, jika digunakan pada
bidang geser besar
tanah berbatu usia ban menjadi lebih pendek
3. Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut 2. Dapat digunakan pada tanah lumpur maupun berbatu tajam
4. Jarak angkutnya bisa jauh
3. Untuk membawa ke lokasi harus diangkut, karena jika
5. Enak dikendarai
6. Jalan proyek harus dipelihara berjalan di aspal dapat merusak aspal
4. Memiliki jarak angkut yang pendek (maksumum 30 feet)
5. Operator cepat lelah
6. Jalan proyek tak perlu dipelihara
ALAT KENDALI BULLDOZER
Cable Controlled Hydraulic Controlled
Sederhana dalam pemasangan dan pemakaian Tekanan pisau lebih besar
Pemeliharaan mudah Kedudukan pisau mudah diatur
Daya apung (floating) besar Tidak dapat bekerja pada medan yang jelek, becek,
lembek
Tidak cocok untuk tanah yang keras Kadang-kadang kesulitan untuk menyiapkan minyak
hidrolis jika lokasi jauh dari kota
TIPE-TIPE BLADE
1.Universal Blade (U-blade)
BULLDOZER
Blade ini dilengkapi dengan sayap yang bertujuan
meningkatkan produktivitas. Sayap ini akan membuat
bulldozer mendorong/membawa muatan lebih banyak,
karena memungkinkan kehilangan muatan lebih kecil

2. Straight Blade (S-Blade)

Blade jenis ini sangat cocok untuk berbagai kondisi medan,


blade ini merupakan modifikasi dari U-blade. Banyak
digunakan untuk mendorong material cohesive, penggalian
struktur dan penimbunan. Dengan memiringkan blade dapat
berfungsi untuk menggali tanah keras

3. Angeling Blade (A-Blade)

Blade dengan posisi lurus dan menyudut, juga dibuat untuk:


Pembuangan kesamping (side casting)
Pembukaan jalan (pioneering roads)
Penggalian saluran (cutting ditches)
Sangat effektif untuk pekerjaan side hill cut atau back
filling
Dan lain-lain pekerjaan yang sesuai
6. Light Material U Blade (U-Blade, material ringan)
4. Cuishon Blade (C-Blade)
Alat ini didesain untuk pekerjaan material non-kohesif yang lebih
Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) ringan.Contohnya seperti stock pile dari tanah lepas/gembur.
untuk meredam tumbukan. Selain untuk push dozing, blade juga
dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing yang lain.
Lebar C-blade memungkinkan peningkatan manuver

5. Bowl Blade (B-Blade)


Blade ini dibuat untuk membawa /mendorong material dengan
kehilangan sesedikit mungkin, karena adanya dinding besi pada sisi
blade yang cukup lebar. Bentuknya seperti mangkuk, menyebabkan
disebut bowl-dozer.
PENGOPERASIAN BULLDOZER
Slot Dozing

Membuat beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang berceceran di kiri-kanan dozer, hal ini akan menghalangi
tercecernya tanah pada lintasanlintasan berikutnya. Cara ini dapat meningkatkan produksi sebesar 20%.

Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara menggali melalui satu jalan yang sama akan menyebabkan
terbentuknya semacam dinding kiri kanan blade yang disebut spilages. Sehingga pada dorongan tanah yang
berikutnya tidak ada tanah yang keluar melalui samping kiri dan kanan blade

Side by side dozing atau blade to blade dozing


Cara bekerja dengan dua dozer berdampingan, sehingga ujung blade dozer yang satu
dengan ujung blade dozer yang lain hampir bersentuhandan berjalan pada arah yang
sama. Cara ini dapat meningkatkan produksi sebesar 15 – 20%.
Down Hill Dozing
Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara selalu mendorong kearah bawah
sehingga bisa mengambil keuntungan dari bantuan gaya gravitasi untuk menambah
tenaga dan kecepatan. Hal ini dilakukan pada medan kerja yang miring.

Highway atau Float Dozing


Bulldozer bekerja dengan cara beberapa kali menggali, lalu mengumpulkan galian
menjadi satu dan mendorong dengan hati-hati pada lereng yang curam. Sebelum seluruh
tanah habis meluncur ke lereng bulldozer harus direm agar tidak terjungkal masuk
kedalam jurang.
KOMPONEN-KOMPONEN DASAR
BULLDOZER

10 11
8 6 9

1. Blade
2. Cutting Edge
1
7 3. End bit
2 4. Cylinder Tilt
5. Stright Frame
6. Cylinder Lift
7. Hydraulic Tank (Level Kaca Penduga)
8. Stick Oil Transmisi
9. Work Lamp
10.Cabin Operator
5
11.Muffler

3
KOMPONEN-KOMPONEN DASAR
BULLDOZER
12

20

23 12. Fuel Tank


21 13 13. Cover Penutup Battery
14. Sprocket
15. Final Drive
16. Track Frame
14
17. Turneon
22
15 18. Adjust Track
16 19. Front Idler
20. Track Shoe
17
21. Upper Roller
18 22. Brace Arm
23. Track Link
19
Komponen Dalam Cabin
12 11 1 6 2

4 3

1. Temperature Water Engine


2. Battery Carging
3. Indicator Level Fuel
5
4. Preasure Oil Engine 7
5. Temperature Oil Transmisi
6. Hour Meter
7. Starting Swith
8. Head Swith Lamp
9. Knop Putaran AC
10. Knop Putaran Blower 9
11. Decelerator Pedal 10 8
12. Brake System
Komponen Dalam Cabin 17

16

15
13. Lock Blade Control
14. Lever Blade Control
15. Lever Control Stering
16. Lever Gear Ship
17. Lever Bahan Bakar

14

13

Gambar. 1
Gambar. 2
Cara Kerja System Hydrolic
 Bila pompa hidrolik diberi tenaga putar (berputar)
maka akan menghasilkan aliran tekanan minyak
hidrolik pada sisi output nya.

 Tekanan minyak hidrolik kemudian diatur arahnya


oleh Katup Pengarah (Control Valve)

 Tergantung dari posisi katup, tekanan dapat dialirkan


ke sisi bawah piston silinder (sehingga beban
terdorong ke atas), atau dialirkan ke sisi atas piston
silinder (sehingga beban terdorong ke bawah),
ataupun dialirkan kembali ke tangki minyak hidrolik
(beban pada tempatnya)

 Relief valve berguna sebagai pengaman system

 Bila karena sesuatu beban tertahan, maka tekanan


Sistem hidrolik di bulldozer diperlukan oleh karena
minyak hidrolik akan kembali ke tangki minyak
untuk gerakan – gerakan attachment (blade, ripper),
hidrolik melalui relief valve.
untuk sistem kemudi (steering sistem). Untuk hal
tersebut diperlukan pompa-pompa hidrolic, katup-katup
hidrolik (valves), actuator (silinder hidrolik) dan
komponen lainnya, yang semuanya tersusun dalam
suatu sistem, sistem hidrolik
TEKNIK PENGOPERASIAN
BULLDOZER
Gigi Transmisi

Memaksimalkan sejumlah pekerjaan akan terpenuhi dengan pemilihan gigi


yang cocok untuk setiap beban. Dengan beban tertentu, unit akan bergerak
lebih cepat bila menggunakan gigi kesatu daripada gigi yang lebih tinggi (lihat
gambar di atas). Apabila gigi dinaikkan ke gigi yang lebih tinggi ternyata gerakan
unit melambat, kembalikan ke gigi yang lebih rendah

 Blade Miring Ke kanan

Bulldozer dengan blade yang dapat diserongkan (angle


blade) sangat cocok untuk penggusuran melebar,
menimbun parit, atau menggusur ke satu sisi sambil tetap
berjalan maju, misalnya memotong tebing dan membuang
materialnya ke arah jurang
 Menggusur Langsung (Stright Dozing)
Untuk mendapatkan hasil gusuran yang baik, pertahankanlah kedalamam
pemotongan. Isilah blade dan dorong ke tempat pembuangan.

a. Usahakan agar engine tetap bertenaga pada putaran tinggi (hight iddle).
b. Tidak boleh slip.
c. Apabila terpaksa harus berbelok dengan membawa beban, gunakan tilt blade
(jangan menggunakan steering)

 Menggusur di Dalam Alur (Slot Dozing)

Slot dozing adalah metode menggusur dengan menjebak material di dalam parit.
Dengan cara ini, material yang diangkut menjadi lebih banyak, kerena tumpahan-
nya tertahan oleh dinding parit. Mulailah menggusur dari ujung tempat
pembuangan, lalu mundurlah seperti pada gambar (A). Dengan cara ini
didapatkan penggusuran menurun dan membawa material di tempat rata.
Sementara cara menggusur (B) Kurang efisien, karena dozer membawa muatan
mendaki, dan tidak bisa membuat alur
 Menggusur Lereng  Menimbun Jurang
Jika memungkinkan, bekerjalah secara vertikal. Metode ini lebih aman dari Untuk mendorong buangan dari dump truk, tempatkan dozer
pada bekerja secara horisontal. Berhati-hati bila bekerja di lereng agar tegak lurus terhadap tempat pembuangan. Doronglah material ke
tidak terbalik. Bila unit tergelincir ke samping, segera putar traktor ke arah jurang dengan menyisakan material dipinggirnya sebagai tanggul.
menurun dengan blade di atas. Bila bekerja di lereng, mulailah bekerja Hati-hati terhadap material yang jatuh dari truk.
dari bagian tertinggi ke bagian yang lebih rendah. Buanglah material
gusuran ke bawah untuk meningkatkan stabilitas. Jangan memotong
bagian bawah tebing berlebihan karena akan mempertajam tebing

 Membuat Parit Bentuk V

Tempatkan ujung blade yang rendah di tengah-tengah


parit. Berhatihatilah terhadap tanah yang lunak. Gusurlah
sampai didapatkankedalaman yang diinginkan.
 Mendaki dan Menuruni Jurang

Kurangilah kecepatan menggunakan rem servis sebelum memulai


mengoreksi kemudi. Bila mengendarai unit kosong di turunan, engine
jangan sampai mengalami overspeed. Perhatikan tachometer dan
gunakan rem sejak mulai menurun untuk mencegah kecepatan engine
naik terlalu tinggi.
 Membersihkan Lahan (Land Clearing)
a. Buang dahan-dahan kering. Potonglah akar di seberang
arah robohnya pohon.
b. Potonglah akar-akar di kiri dan kanan pohon
c. Dekati pohon perlahanlahan sampai blade menempel ke
pohon. Doronglah pohon dambil mengangkat blade.
Buatlah tanggul di depan pohon bila perlu tumpuan unit
yang lebih tinggi.
d. Hentikan dorongan bila sudah pohon mulai tumbang.
Gambar 1 Gambar 2
 Membongkar Tunggul

Pastikan bahwa akar-akarnya sudah terpotong. Angkatlah blade sambil


mendorong

 Mendorong Unit Amblas


a. Tempelkan blade secara merata ke bagian body belakang unit.
b. Bulldozer tidak boleh berjalan lebih cepat dari pada kecepatan unit yang amblas.
c. Usahakan untuk mendorong secara lurus.
d. Blade jangan sampai mengenai ban/tyre.
e. Jangan mengangkat bagian belakang unit terlalu tinggi.
 Jenis Jenis Material
 Sifat Sifat Material
Berbagai jenis material dapat ditemui di alam kita ini, seperti misalnya
bauksit, karnosit/bijih uranium, lempung/tanah liat, batu bara, granit dan Sebagaimana telah disinggung di bagian depan bahwa dalam mengoperasikan alat- alat berat
lain sebagainya
atau dalam pengerjaan material dengan alat-alat berat di lapangan akan ditemui berbagai jenis
Jenis Material yang tidak dapat dikerjakan dengan ripper bulldozer material dengan sifatsifat fisiknya yang berbeda.
sbb : a. Pasir (sand) Sifat-sifat fisik tersebut merupakan faktor penting dalam kaitannya dengan pemilihan

b. Tanah biasa (soil) attchment apa yang perlu dipergunakan dalam pengoperasian bulldozer, serta produksi yang

c. Tanah liat (clay) akan dicapai, dan sebagainya. Beberap difat fisik material adalah sebagai berikut :

d. Tanah berpasir (sandy soil a. Pengembangan/penyusutan material


e. Gravel (kerikil) b. Berat material
f. Batu kapur, batu pasir. pasir c. Bentuk material
batu d. Kohesivitas Material
g. Cadas lunak e. Kekerasan Material
h. Cadas (rock) f. Daya dukung
i. Batu cadas, kapur keras
PT HALMAHERA PERSADA LYGEND
DEPARMENT HSE-TRAINING

TERIMA KASIH
UTAMAKAN KESELAMATAN

Anda mungkin juga menyukai