BUMI!
Pernah menonton film "Armageddon"? Film ini menceritakan sebuah meteor
raksasa bergerak menuju bumi dan tim yang dipimpin oleh Bruce Willis dikirim
untuk mendarat, mengebor, menanam hulu ledak nuklir, dan meledakkan
meteor tersebut. Alhasil, tim tersebut berhasil meledakkan meteor dan bumi
selamat dari malapetaka. Namun, bukan jalan cerita film tersebut yang akan
saya bahas. Tapi, bagaimana mereka (mayoritas bekerja di pengeboran lepas
pantai) melakukan pengeboran.
Mengebor untuk aktifitas eksploitasi migas tidak sama dengan proses
pengeboran yang pada umumnya, seperti mengebor sumur air. Sekalipun
namanya sama-sama sumur, namun yang dipompa keluar sangatlah berbeda.
Sekalipun namanya sama-sama sumur, tapi kedalaman yang harus dicapai
juga jauh berbeda. Tentu saja, prosedurnya pun berbeda. Seperti apa? Simak
ulasannya.
Offshore Rig
Cellar hole
Pemasangan conductor casing
Derrick Tower
Hoist Support
2. Drilling rig
Drilling rig
3. Mobile Hoist
Mobile Hoist
4. Hook
Derrick Hook
5. Injection Head
Injection Head
8. Draw-works
Draw-Works
9. Engine
Engine
10. Mud pump
Mud Pump
11. Quagmire
Quagmire
Lalu, apalagi bagian-bagian yang lain? Bagian yang penting untuk diketahui adalah
bagian penyusun dari lengan bor. Apa saja? Simak gambar di bawah ini.
1. Drilling Train
Drilling Train
2. Cement Retainer
Cement Retainer
3. Tubing
Tubing
4. Drill Stem
Drill Stem
5. Drilling Bit
Drilling bit
Semua bagian di atas akan dibahas lebih detil pada kesempatan lain. Sekarang
kita bisa mulai prosesnya. Pengeboran darat atau lepas pantai menerapkan teknik
dan metode yang sebagian besar mirip. Perbedaan yang mungkin sangat kentara
adalah konstruksi platform dan metode mendirikan derrick. Bila di
darat, derrick didirikan dengan sangat mudah. Namun lain halnya dengan
pengeboran lepas pantai. Setidaknya ada 4 jenis platform untuk pengeboran lepas
pantai yaitu fixed platform, self-elevating platform, semi-submersible
platform, dan dynamic positioning vessel.
Pengeboran,baik darat maupun lepas pantai, akan dilakukan setelah para ahli
geologi dan geofisika melakukan survey dan yakin bahwa di wilayah tersebut diduga
ada cadangan minyak atau reservoir. Meskipun di atas dijelaskan mengenai
persiapan pengeboran darat, namun yang akan dibahas berikutnya adalah proses
pengeboran lepas pantai. :D
Sama dengan langkah awal pengeboran darat, pengeboran lepas pantai dapat
dilakukan setelah para ahli geologi melakukan survey dan menduga ada cadangan
minyak di bawah lantai laut. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasang
pipa penghubung (conductor pipe) dandrilling pipe dan menurunkannya ke dasar
laut.
Setelah pipa konduktor sampai di dasar laut dan menembus lapisan permukaan
lantai laut, drilling pipe kembali ditarik ke permukaan. Di dalam conductor
pipe terpasang jet bit yang membantu melubangi dasar laut sehingga conductor
pipe dapat terangkat.
Kemudian drill
bit atau dalam bahasa sehari-hari kita adalah mata bor,
diturunkan dan masuk hingga ke dasar pipa konduktor.
Posisi drill bit di dasar pipa konduktor
Apakah cukup dengan ini? Tidak. Memasukkan pipa casing tanpa penguat bukan
hal yang bijak untuk menjaga kekuatan dinding sumur. Lalu apa? Setelah
pipa casing dimasukkan, maka adonan semen diinjeksikan ke dalam
pipa casing tersebut hingga meluber keluar diantara dinding sumur dan pipa.
Semen di injeksikan melalui pipa casing
Proses Cementing
Proses cementing
Drill bit yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama kali digunakan, diturunkan
melalui riser pipe hingga ke casing pipe. Dan, proses pengeboran pun dilanjutkan.
Bila di atas tadi dijelaskan bahwa untuk membuang serpihan sedimen digunakan
air/air laut, maka di proses pengeboran kedua ini, mud digunakan untuk membuang
serpihan tersebut. Dengan proses yang sama, muddisemprotkan dari nozzle yang
ada di drill bit. Pertanyaan berikutnya adalah kenapa pada proses pengeboran
kedua ini menggunakan mud? Kenapa bukan air?
Air laut bisa saja digunakan untuk praktek seperti ini. Namun, jauh lebih baik bila
menggunakanmud bila pengeboran sudah semakin dalam. Agar mud tidak
mencemari air laut, maka riser pipeharus diaplikasikan. Jadi, serpihan dan mud akan
dipompa naik ke atas rig.
Riser pipe untuk mengakomodasi mud
Mud lebih banyak mengangkat serpihan dari dalam lubang bor karena viskositasnya
2. Mud memiliki densitas lebih besar dari air. Ketika pengeboran semakin jauh ke
dalam lapisan batuan, tekanan dari dinding-dinding lubang bor akan semakin besar.
Bila air (densitas rendah) yang disemprotkan ke dalam lubang bor, maka lama
kelamaan air tidak akan sanggup menahan tekanan dari dinding-dinding sumur.
Dinding sumur bisa runtuh dan drill bit akan tertahan.
Bila menggunakan mud (densitas lebih besar daripada air), maka tekanan dari
luar sumur bisa diimbangi oleh tekanan dari dalam sumur yang diisi dengan mud.
Dan mud ini cukup ekonomis karena mampu dibersihkan, didaur ulang dan
digunakan kembali. Baca lebih lengkap tentang muddi artikel ini.
Setelah mencapai kedalaman yang dituju, drill bit akan ditarik keluar dan diganti
dengandiamond core bit yang memiliki lubang di tengahnya seperti gambar di bawah
ini. Tujuannya adalah untuk mengambil sampel formasi yang sudah dicapai.
Sampel tersebut akan dianalisa untuk memastikan lapisan batuan yang ditembus
adalah formasi reservoir. Setelah itu, geophisical logging tool diturunkan ke dalam
lubang sumur untuk menganalisa dan memberikan informasi
kepada geologist mengenai data-data fisik formasi batuan sepanjang tool tersebut
diturunkan di formasi reservoir. Semua data yang dikumpulkan akan dievaluasi
untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan apakah sumur bisa langsung
berproduksi, atau geologist memutuskan untuk mengambil data lebih banyak atau
malah sumur yang sudah digali tidak dapat diproduksi.
Masih banyak hal-hal detil lainnya dalam proses pengeboran yang mungkin
terlewatkan. Artikel ini memang hanya mengupas bagian luar dari proses yang ada
agar dapat memberi pengetahuan dasar bagi yang ingin tahu proses pengeboran
minyak dan gas bumi. Terima kasih. Semoga bermanfaat. :
OPERASI PEMBORAN
Dalam operasi pemboran, peralatan pemboran yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi
5 sistem, yaitu :
Kelima sistem tersebut diatas mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lain.
Dengan kata lain, bahwa kerja sistem-sistem tersebut berlangsung pada waktu yang
bersamaan.
Operasi pemboran adalah merupakan suatu kegiatan yang terpadu dengan kegiatan-kegiatan
lainnya dalam industri perminyakan.
Pada masa sekarang, operasi pemboran dapat dilaksanakan baik di darat (on-shore) maupun
di lepas pantai (off-shore). Peralatan yang digunakan untuk operasi pada kedua tempat
tersebut pada prinsipnya sama, perbedaannya adalah tempat untuk menempatkan menara (rig)
serta perlengkapannya.
1. Persiapan tempat
2. Pengiriman pelaratan ke lokasi
3. Penunjukan pekerja
4. Persiapan rig dan pendiriannya.
5. Peralatan penunjang dan pemasangannya
6. Persiapan akhir.
Persiapan Tempat :
Pada tahap persiapan tempat ini, terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
1. Pembuatan sarana transpotasi
2. Pembutan kolam cadangan (reserve pit)
3. Persiapan lubang bor (Cellar)
4. Memasang Conductor Pipe
5. Penyediaan air
Penyediaan Air
1.Pengiriman Peralatan ke Lokasi
2.Pengiriman peralatan melalui darat
3.Pengiriman peralatan melalui air
4.Pengiriman peralatan melalui udara
Penunjukan Pekerja.
o Company man
o Tool pusher
o Driller
o Derrickman
o Rotary helper
o Motor man
o Rig mechanic.
o Rig electrician
o Mud engineer
o Mud logger
o Casing and cementing crew
Mendirikan Rig
Dengan selesainya pendirian rig, tahap berikutnya adalah mulai memasang peralatan-
peralatan penunjang. Peralatan penunjang ini biasanya dikirim dengan truck, tetapi untuk
bebarapa komponen yang besar, seperti mud pump biasanya dikirim dengan truck yang
dilengkapi dengan mesin derek atau dengan menggunakan flat bed truck.
Dengan telah siapnya peralatan penunjang, kru pemboran dengan tugasnya masing-masing
mulai menyambung bagian-bagian dari berbagai peralatan yang terangkai menjadi suatu
sistem dari rotary drilling yang siap untuk melaksanakan operasi pemboran. Material
pemboran, seperti bahan-bahan lumpur pemboran, dan peralatan-pelatan lainnya seperti drill
pipe, drill collar, tool joint juga diatur pada tempat yang telah tersedia.
Pada dasarnya persiapan tahap “rigging up” ini dapat dikatakan mendekati penyelesaian,
sehingga lokasi pemboran tersebut telah berubah menjadi suatu komplek rotary drilling yang
modern
Persiapan Akhir
Setelah tahap persiapan akhir telah selesai, maka operasi pemboran dapat dilaksanakan baik
untuk membor sumur minyak atau gas.
1.2.1. ANJUNGAN
Jenis platform secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu Fixed platform dan
Mobile platform.
Fixed platform merupakan "daratan" buatan. Rig berada di platform sampai operasi pemboran
selesai. Semua keperluan peralatan dan material berada di platform. Fixed platform banyak
digunakan untuk operasi pemboran pada laut dangkal, misalnya laut Utara Jawa. Tetapi sekarang
telah dikembangkan untuk laut dalam, misalnya di North Sea.
Mobile platform dibagi lagi yaitu Bottom Supporting Platform dan Floating Platform.
Jenis-jenis anjungan pemboran lepas pantai yang termasuk dalam kategori Bottom Supported
Platform antara lain adalah Drilling Barge, Sub-mersible Platform, dan Jack Up Platform.
Drilling Barge
Drilling barge dioperasikan untuk pemboran di daerah rawa atau laut yang sangat dangkal.
Barge ini duduk di dasar rawa atau laut, stabil tidak terpengaruh oleh cuaca dan pasang
surut.
Submersible
submersible ini didudukkan pada dasar laut dan berfungsi sebagai drilling barge.
Jack-Up
Jack-up berbentuk semacam barge, berukuran besar dan tidak punya propeler sendiri sehingga untuk
menuju ke lokasi harus ditarik dengan kapal tunda. Jack-up dilengkapi dengan kaki-kaki yang terdiri
dari tiga, empat, lima kaki atau lebih. Pada posisi pemboran, kapal diangkat berdiri di atas kaki, cukup
tinggi di atas air serta diatas jangkauan ombak. Kedalaman laut sesuai dengan panjang kaki jadi
terbatas pemakaiannya.
Jack-up stabil, tidak terpengaruh oleh cuaca, arus dan ombak. Semua peralatan berada di atas kapal.
Pada pemboran pengembangan, biasanya sebelum pemboran dimulai terlebih dahulu dipasang
jacket, kemudian dipasang conductor dan ditumbuk. Pada pemboran explorasi biasanya digunakan
mudline suspension, dan dari mud line suspension casing disambut ke atas sampai platform.
2. Floating Platform
Jenis-jenis anjungan pemboran lepas pantai yang termasuk dalam kategori Floating Platform
antara lain adalah Semi-submersible Platform, dan Drill Ship.
Semisubmersible
Semisubmersiible berbentuk semacam kapal dan pada umumnya tidak mempunyai propeler sendiri
sehingga untuk menuju lokasi harus ditarik dengan kapal tunda. Karena sifatnya mengapung,
sehingga dapat dipengaruhi arus, ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi masalah tersebut harus
dijangkar.
Dinamic Positioning
Drill ship
Drill ship merupakan bentuk kapal sepenuhnya dan dilengkapi dengan propeler sendiri. Karena
sifatnya mengapung sehingga sangat dipengaruhi oleh arus, ombak dan pasang surut. Untuk
mengatasi pengaruh tersebut harus dijangkar seperti submarsible. BOP dipasang di dasar laut dan
untuk penyelesaian sumur dapat dilakukan :
Peralatan-peralatan khusus yang ada pada platform bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Riser system
Well Head
Motion Compensator
Biasanya dipakai dengan jumlah yang lebih banyak dari pada di darat, dengan maksud untuk safety
serta tidak memerlukan penggantian ram pada saat menurunkan casing. Ukuran serta pressure rating
dan perlu diperhitungkan kedalaman laut. BOP lebih banyak berarti, lebih banyak pressure drop pada
flowline dan hal lain perlu diperhitungkan padaproses well control. Untuk menghindari pressure drop
pada flowline biasanya cairan untuk pengopeasian BOP tidak kembali ke tangki, tetapi langsung
dibuang ke laut. Susunan kill dan choke manifold yang panjang serta laut yang dalam berpengaruh
pada operasi dan prosedur well control.
BOP dan semua kerangan dibuka dan ditutup secara hidrolis dan harus dapat bekerja dalam waktu
singkat. Ada dua cara pengopeasian BOP, ialah secara hidrolis dan electric hydraulic system.
Riser system ini meliputi riser pipe, ball joint, slip joint, kill choke manifold dan hydraulic connector.
1. Riser Pipe
Digunakan untuk mengalirkan fluida lumpur ke permukaan didalam proses pemboran, serta
memudahkan dalam memasukkan peralatan pemboran seperti pahat, kedalaman lubang bor.
2. Slip Joint
Dipasang dibagian teratas dari riser pipe. Terdiri dari inner barrel, dimana diatasnya sering dipasang
Deverter dan digantung pada kapal dengan bantuan riser tensider.
3. Ball Joint
Dipasang di bawah riser di atas BOP Stack. Berfungsi untuk menghilangkan stress pada pipa riser.
Ball joint kedua juga sering dipasang di bawah slip joint.
4. Hydraulic Connector
Berfungsi untuk menghubungkan casing head dan well head dengan BOP Stack dengan riser
system. Hydraulic connector dioperasikan dari permukaan secara hidrolis.
Kapal bergerak vertikal secara terus menerus, karena ombak maupunpasang surut. Pada bagian
bawah atau pahat, gerakan ini harus dinetralisir agar beban pada pahat konstan. Untuk maksud
tersebut maka dipakai motion compensator. Jadi travelling block dengan seluruh beban tetap tinggal
di tempat. Meskipun kapal bergerak naik turun.
1. Bumper Sub.
1.3. PEMBAHASAN
Self contained platform didesaign dengan perbaikan-perbaikan yang siap digunakan. Sesuai dengan
namanya, platform ini cukup besar untuk rumah segala macam rig, tempat tinggal driller dan
penyaluran. Biaya instalasinya cukup besar tetapi cukup ekonomis untuk setiap produksi sumur, sejak
banyak pemboran berarah dari platform. Ini praktis meskipun sangat berbahaya dan tidak
menguntungkan serta mudah terjadi blowout. Ketika struktur ini dipakai untuk dibangun pemboran di
daerah reservoir, tenaga-tenaga pemboran atau driller mengalami kesulitan untuk menyelesaikan
pekerjaan eplorasi.
Perkembangan selanjutnya dibuat platform dengan bentuk lebih kecil yaitu platform drilling tander
instalation. Dalam operasinya platform ini membawa substructure, drawwork, rotary table, mesin-
mesin dan peralatan kecil lainnya. Sedangkan mud pits, lumpur kering, bahan kimia, pipe rack,
peralatan penyemenan dan peralatan driller dibawa oleh kapal tunda. Keuntangannya adalah mobility
yang besar dan biaya instalasi rendah. Kerugiannya yaitu prosentasi kehilangan waktu yang lebih
tinggi karena angin yang tinggi dan gelombang besar selama cuaca buruk, kapal tunda harus
meninggalkan platform untuk mencegah tabrakan. Berbeda dengan self contained platform yang
operasinya dapat disegala cuaca.
1.4. KESIMPULAN
2. Pada operasi pemboran lepas pantai juga diperlukan peralatan-peralatan khusus untuk
menanggulangi arus laut dan kedalaman laut (tekanan hidrostatik) dan gerakan-gerakan dari
drillship.
Offshore Drilling Activities
Wed, Dec 31,
2014
INDEX
Index
GUEST BOOK
Pengeboran minyak dan gas bumi dapat dilakukan pada daratan (on shore)
Guest Book atau pun di lepas pantai (offshore). Pengeboran on shore dan offshore
mempunyai beberapa perbedaan. Pada suatu pengeboran offshore yang
dilakukan pada air laut yang dangkal, hanya memerlukan sedikit saja
modifikasi jika dibandingkan dengan pengeboran on shore. Namun hal ini
NEWS VIA EMAIL tidak berlaku bagi pengeboran offshore yang dilakukan pada kedalaman air
laut yang dalam. Mengapa demikian? Simak artikel ini bila Anda ingin
menjelajahi lebih dalam seputar aktivitas offshore drilling.
LUMPUR PENGEBORAN
We will appreciate any
feedback from you.
Please contact
admin@infotambang.co Satu elemen yang penting pada suatu pemboran adalah fluida pengeboran
atau lumpur pengeboran. Lumpur pengeboran dibagi menjadi tiga jenis,
m
yaitu water-based mud, oilbased mud dan udara. Lumpur pengeboran
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
Thank you
Memindahkan cutting dari dasar sumur
Mengambangkan cutting dan material-material berat
Menghubungkan transport cutting dan gas ke permukaan
Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string
Menambang buoyancy pada drill string
Mengontrol tekanan bawah permukaan
RIG PENGEBORAN
2. Rotary system: Rotating system terdiri atas rotary table dan drill
stem (kelly, drill string, bit). Rotating system berfungsi untuk
memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran
konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor
(drill bit) untuk menggali sumur.
Blowout preventer (BOP) adalah komponen utama dari suatu sistem control
rig. Alat ini adalah pilihan terakhir pada suatu kasus blowout. BOP ini
diletakkan pada muka sumur dan tidak dipindahkan sampai saat sumur
diselesaikan (well completed) dan alat produksi telah dipasang. BOP
biasanya mempunyai 4 bagian, yaitu annular, pipe rams,
blind atau shear rams dan crossover spools.
Lintasan (trajectory) dari pemboran dikontrol oleh jenis dari bottom hole
assembly (BHA) dan berat bit. Bottom hole assembly (BHA) adalah bagian
dari drill string yang paling dekat dengan bit pemboran. Vertical drilling
atau pemboran vertikal disebut juga pemboran lurus. Walau bagaimanapun,
beberapa deviasi minor dari arah vertikal sering terjadi secara alamiah. Ini
berhubungan dengan faktor-faktor yang ada dalam formasi seperti sudut
kemiringan, kekerasan dan faktor lain seperti BHA, desain bit dan berat
pada bit.
PENGEMBANGAN RESERVOIR
Perencanaan suatu sumur adalah proses kerjasama antara staff teknik dan
geosains meliputi akses beberapa database dan komunikasi yang jelas.
Selama proses pengeboran juga dimungkinkan melakukan proses logging
dengan menggunakan alat LWD (logging while drilling). Dengan
menggunakan alat ini, maka pelaksanaan logging dapat dilakukan
bersamaan dengan pengeboran sehingga formasi yang dievaluasi masih
dalam keadaan belum terganggu oleh kontaminan dan masih fresh.
Terkadang ahli paleontologi juga ambil bagian dalam proses pengeboran ini.
Ahli paleontologi ini mengambil sampel-sampel batuan dan fosil yang
terdapat di dalam lumpur pemboran untuk dianalisa. Analisa dari ahli ini
sangat penting dalam menentukan proses pengeboran selanjutnya