BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI MAKALAH
Gambar 2.1
Pola Pengeboran Drag Cut
b. Fan Cut
Pada “Fan Cut” lubang tembaknya dibuat menyudut dan berada pada
bidang mendatar. Setelah “cut” diledakkan maka batuan yang ada diantara
dua baris lubang “cut” akan terbongkar. Selanjutnya lubang-lubang “easer”
dan “trimmer” akan memperbesar bukaan “cut” sampai kepada bentuk
geometri daripada terowongan. Cut ini cocok dipakai pada batuan yang
berstruktur berlapis-lapis.
c. V-Cut
“V-Cut” sering dipakai dalam peledakan didalam terowongan. Lubang
tembak pada pola ini diatur sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang
membentuk V. Sebuah “Cut” dapat terdiri dari dua atau tiga pasang V,
masing-masing pada posisi horizontal. Lubang-lubang tembak pada “cut”
5
Gambar 2.2
Pola Pengeboran V – Cut
d. Center Cut
“Center Cut” terdiri dari 4 buah lubang tembak yang saling bertemu pada
satu titik ditengah terowongan. Pada batuan yang keras banyaknya lubang
“cut” ditambah hingga menjadi 6 buah. Pada bagian puncak piramid
terkonsentrasi bahan peledak kuat. Center cut sangat efektif untuk batuan
kuat, tetapi konsumsi bahan peledak banyak dan mempunyai efek getaran
tinggi yang disertai oleh lemparan batu-batu kecil.
Gambar 2.3
Pola Pengeboran Center Cut
6
e. Burn Cut
Pola ini berbeda dengan “cut” yang lain. Perbedaannya yaitu pada “cut” lain
lubang cut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam “burn cut”
lubang “cut” dibuat sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap
permukaan terowongan. Pada pola ini beberapa lubang “cut” tidak diisi
dengan bahan peledak yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap
lubang “cut” yang diisi dengan bahan peledak. Lubang “cut” yang kosong
dapat lebih dari satu dan ukurannya lebih besar dari lubang “cut” yang diisi.
Gambar 2.4
Pola Pengeboran Center Cut
Dalam cara “full face” seluruh permukaan lubang bukaan dibor dengan
sistem pola pemboran tertentu dan kemudian sekaligus diledakkan, sedangkan
cara pembuatan “bench method”, dimana lubang bukaan dibuat menjadi dua
bagian dalam pemboran dan peledakan yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Pekerjaan peledakan dilakukan pertama pada bagian atas.
2.2.4 Pola Peledakan di Tambang Bawah Tanah
Perimeter Blasting merupakan proses peledakan yang dilaksanakan
dengan sangat hatu-hati. Untuk mendapatkan permukaan akhir lubang bukaan
yang tepat dan kondisi batuan disekitar lubang tersebut tidak mengalami
kerusakan. Maksud dari “perimeter blasting” tidak hanya untuk memperoleh
permukaan bukaan yang rata tetapi juga untuk menjaga agar daerah disekitar
permukaan tidak mengalami keretakan dan kerusakan selama bukaan tersebut
digunakan.
Perimeter Blasting berguna untuk :
Membuat rata permukaan terowongan
Membuat agar permukaan terowongan lebih stabil
Mengurangi “over break”
Mengurangi pemakaian beton
Mengurangi retakan dan masuknya aur tanah kedalam terowongan.
Dikenal dua teknik untuk pelaksanaan “perimeter blasting” yaitu:
“pre-splitting”
Presplitting digunakan untuk membuat lubang-lubang pada dinding, yaitu
sebaris lubang-lubang parallel yang sangat berdekatan sepanjang batas
penggalian. Presplitting merupakan kontrol peledakan yang termasuk
dalam precutting. Semua lubang tembak diledakkan bersamaan. Jika hal
ini tidak mungkin, digunakan micro delays.Lubang-lubang presplit
diledakkan sebelum lubang tembak produksi.
smooth blasting
Smooth blasting merupakan cara peledakan untuk mengurangi kerusakan
pada atap dan dinding akibat peledakan. Pada smooth blasting, lubang
tembak perimeter diledakkan terakhir sebagai lubang tembak supaya dapat
dimanfaatkan bidang batas yang dihasilkan dari peledakan round
sebelumnya.
9
Dasar kedua teknik tersebut adalah pada pengisian bahan peledak dengan
diameter yang lebih kecil dari diameter lubang tembak sehingga bahan peledak
tidak langsung bersentuhan dengan dinding lubang tembak atau disebut dengan
istilah “decoupled charge”. Lubang-lubang ini dibuat pada kontur akhir
terowongan yang direncanakan dan diledakkan secara bersama-sama.
Perbedaan “pre-spliting” dan “smooth blasting” adalah pada peledakan daripada
lubang-lubang kontur ini. Pada “pre-splitting” lubang kontur diledakkan sebelum
peledakan utama sedang pada “smooth blasting” lubang kontur diledakkan
setelah peledakan utama. Perbedaan lain adalah dalam hal jarak lubang tembak
(spacing) dimana pada presplitting lubang kontur lebih rapat letaknya satu sama
lain. Pada pre-splitting jarak lubang kontur biasanya antara 8-12 kali diameter
lubang dan jarak antara lubang tembak dengan bidang bebas (burden) adalah
tak terhingga. Konsentrasi isian bahan peledak (dalam kg per meter) pada “pre-
splitting” dan “smooth blasting” adalah sama.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://fileq.wordpress.com/2012/04/13/pola-pemboran-peledakan/
http://inspirasi14.files.wordpress.com/2012/03/6-teori-peledakan.ppt
htttp://tambangunsri.blogspot.com/2011/05/peledakan-tambang.html