Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.

2, 2023

TIE IN

Rahmiya1, Mirsan, S.T.2, Umar Triadi Rivai, S.T.3

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/(+62) 411455695.
Email: rahmiya@gmail.com

SARI

Pengeboran dan peledakan adalah salah satu kegiatan penambangan yang bertujuan untuk
memberai batuan guna mempermudah dan mempercepat proses pemuatan. Peledakan
terowongan diperlukan cut untuk membuat bidang bebas atau free face yang dalam
pelaksanaanya. Tujuannya utama peledakan adalah untuk melepaskan batuan dari batuan
induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan
dalam proses penanganan material selanjutnya. Langkah yang perlu dilakukan untuk
mendapatkan data lapangan yaitu menghitung rancangan peledakan bawah tanah dengan
parameter desain ditentukan atau ditentukan sendiri, merangkai instalasi. Peledakan
terowongan diperlukan cut untuk membuat bidang bebas atau free face yang dalam
pelaksanaanya peledakan pada area cut diledakkan terlebih dahulu. Setelah bukaan cut
terbentuk, maka peledakan diikuti dengan lubang stoping yang mengarah ke arah cut yang
diikuti dengan ledakan pada lubang atap ( roofholes / back holes ), lubang dinding ( rib holes
/ wall holes ), dan lubang lantai ( lifter holes ). Hasil dari pengolahan data didapatkan nilai a
sebesar 0,8 cm, nilai W1 sebesar 1,2 cm, nilai C-C1 sebesar 1,7 cm, W2 sebesar 2,5 cm, C-
C2 sebesar 3,7 cm, W3 sebesar 5,2 cm, C-C3 sebesar 7,9 cm, W4 sebesar 11,2 cm, floor
burden 2,9 cm spasinya 3,2 cm, wall burden 2,5 cm spasinya 3,2 cm, roof burden 2,5 cm
spasinya 3,2 cm , upwards burden 2,9 cm spasinya 3,2 cm, horizontal burden 2,9 cm spasinya
3,2 cm, downwards burden 2,9 cm spasinya 3,2 cm. Pada praktikum ini kita mempelajari
teknik peledakan tambang bawah tanah. Tujuan dari praktikum tie In adalah Memahami
prinsip peledakan bawah tanah, Memahami macam cut, Memahami tie in underground
blasting.

Kata kunci: Burden, Spasi, Tie In, Pengeboran, Peledakan.

ABSTRACK

Drilling and blasting is one of the mining activities that aims to scatter rock to simplify and speed
up the loading process. Tunnel blasting is required to cut to create a free face or free face which
is in progress. The main purpose of blasting is to release rock from the parent rock into smaller
fragments so as to facilitate the subsequent material handling process. Steps that need to be taken
to obtain field data are calculating the underground blasting design with design parameters
determined or determined by yourself, assembling the blasting installation that has been
designed, and the last is calculating the blasting pattern. Tunnel blasting requires a cut to
create a free face, in which case blasting in the cut area is detonated first. After the cut opening is
formed, blasting is followed by a stoping hole that leads to the cut followed by an explosion in the
roof hole (back hole). holes), wall holes (rib holes / wall holes), and floor holes (lifter holes). The
results of data processing obtained a value of 0,8 cm, W1 value of 1,2 cm, C-C1 value of 1,7 cm,
W2 of 2,5 cm, C-C2 of 3,7 cm, W3 of 5,2 cm, C-C3 7,9 cm, W4 11,2 cm, floor load 2,9 cm, spaced
3,2 cm, wall load 2,5 cm spaced 3,2 cm, roof load 2,5 cm the spacing is 3,2 cm, the upwords load
is 2,9 cm the space is 3,2 cm, the horizontal load is 2,9 cm the spacing is 3,2 cm, the downwords
load is 2,9 cm the spacing is 3,2 cm. In this practicum we learn underground mine blasting
techniques. The purpose of the Tie In practicum is to understand the principle of underground
blasting, to understand the types of cut, to understand tie-in underground blasting.

Keywords: Burden, Spacing, Tie In, Drilling, Blasting.


Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

PENDAHULUAN

Kegiatan operasi penambangan dengan menggunakan metode tambang bawah tanah


sangat bergantung pada keberhasilan proses penggalian batuan itu sendiri. Kegiatan rock
excavation dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Kegiatan ini merupakan
kegiatan penggalian yang umum dilakukan pada setiap operasi penambangan dengan metode
tambang bawah tanah. Pemboran dan peledakan heading secara khusus dilakukan untuk
membuka seluruh akses menuju ore body sebelum dilakukan kegiatan produksi Tujuan dari
dilakukan ini adalah Bagaimana efisiensi pemboran dan peledakan tambang bawah tanah
serta efisiensi pengeboran dan kemajuan heading dalam 1 round (Nur Asmiani, dkk., 2016).
Kegiatan peledakan merupakan kegiatan yang memiliki dampak risiko tinggi. Risiko
tersebut meliputi risiko-risiko yang berkaitan dengan keselamatan pekerja dan keselamatan
lingkungan sekitar. Peledakan merupakan proses pemindahan batuan dalam jumlah besar
yang disebabkan oleh adanya reaksi dari bahan peledak. Ada beberapa pertimbangan dalam
memilih kegiatan peledakan yaitu lebih cepat pada saat pembongkaran dan lebih efisien dari
segi perawatan peralatan mekanik. Selain menguntungkan, kegiatan peledakan juga dapat
menimbulkan dampak negatif dan berpotensi merusak operasi penambangan, salah satunya
batu terbang. Batuan pada tambang batubara memiliki sifat mekanik yang masif dan keras,
maka pembongkaran material akan lebih mudah jika menggunakan peledakan. Terdapat dua
metode peledakan yang dapat digunakan, Adapun di antaranya yaitu peledakan tanpa arus
listrik dan peledakan menggunakan arus listrik (Nurwaskito, A., dkk., 2022).

MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM

Maksud
1. Praktikum ini bermaksud agar praktikan dapat megetahui prinsip peledakan bawah
tanah.
2. Praktikan dapat mengetahui apa itu tie in underground blasting.
Tujuan
1. Memahami prinsip peledakan bawah tanah.
2. Memahami macam-macam cut.
3. Memahami tie in underground blasting

TINJAUAN PUSTAKA

Peledakan terowongan diperlukan cut untuk membuat bidang bebas atau free face
yang dalam pelaksanaanya peledakan pada area cut diledakkan terlebih dahulu. Setelah
bukaan cut terbentuk, maka peledakan diikuti dengan lubang stoping yang mengarah ke arah
cut yang diikuti dengan ledakan pada lubang atap (roof holes / back holes), lubang dinding
(rib holes / wall holes), dan lubang lantai (lifter holes). Area perimeter mencakup area pada
lubang ledak back holes dan rib holes, dimana pada area tersebut dilakukan prespillting dan
smooth blasting untuk menghasilkan permukaan terowongan yang sesuai dengan standar.
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan diantaranya
adalah parallel holes cut yang merupakan pengembangan dari burn cut dimana cut holes
dibuat tegak lurus terhadap permukaan terowongan, v-cut adalah cut holes yang ujung
lubang bor saling bertemu tetapi tidak pada satu titik dan fan cut adalah cut hole yang
berbentuk kipas. Cut yang dipergunakan untuk terowongan pada umumnya adalah parallel
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

hole cut yang merupakan lubang cut yang berbentuk burn cut yang mempunyai lubang
kosong lebih dari satu. Penempatan cut dapat dilakukan di sembarang tempat, tetapi cut
mempengaruhi arah lemparan, konsumsi bahan peledak, dan jumlah lubang dalam setiap
round (Koesnaryo S, 2001).
Salah satu kegiatan penambangan adalah pengupasan lapisan tanah penutup yang
berupa batuan. Cara pemberaiannya dapat dilakukan secara mekanik (langsung digali) untuk
material lunak seperti batuan lemah dan pemberaian secara kimiawi yaitu berupa kegiatan
pengeboran dan peledakan untuk membongkar material yang keras.
Tujuan dilakukan pengeboran adalah untuk menyediakan lubang ledak yang akan diisi
bahan peledak. Kegiatan peledakan pada kegiatan penambangan tujuannya adalah untuk
melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran
lebih kecil sehingga memudahkan dalam pendorongan, pemuatan, pengangkutan dan
konsumsi material pada crusher yang terpasang (Munawir, dkk, 2015).
Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di lakukan
untuk membuat terowongan untuk jalan atau untuk mengambil bahan galian yang berharga
di area penambangan. Pada peledakan tambang bawah tanah dilakukan perancangan
berdasarkan letak endapan bahan galian dan sangat berpengaruh terhadap struktur dari
batuan. Pada penambangan bawah tanah sistem peledakkan lebih kompleks dan rumit di
bandingkan dengan peledakan tambang permukaan. Berikut beberapa perbedaan yang paling
mendasar dari peledakan tambang bawah tanah. (Tim Asisten, 2023).
Tabel 1 Perbedaan tambang bawah tanah dan tambang terbuka
No Jenis Tambang Bawah Tanah Tambang Permukaan
Bahan Konsumsi bahan peledak lebih Konsumsi bahan peledak lebih
1
Peledak banyak. sedikit
Tambang bawah tanah luas Pada tambang permukaan luas
areanya sangat terbatas karena area peledakan tidak menjadi
2 Luas Area
kestabilan dari terowongan area kendala dan mempunyai area
Penambangan yang tidak terbatas
Volume tambang bawah tanah
lebih sedikit dan diameter lubang Lebih besar tergantung
Volume Hasil
3 bor lebih kecil dibandingkan beberapa volume material yang
Ledakan
tambang peledakan tambang akan di ledakkan
permukaan.
Membutuhkan system ventilasi
untuk ketersediaan udara segar Tidak membutuhkan ventilasi
4 Suplai Udara
dan mengurangi gas beracun di karena berada di ruang terbuka
dalam terowongan
Dampak lingkungan sangatlah
Dampak lingkungsn sangatlah besar karena membutuhkan area
5 Lingkungan kecil karena berada di bawah yang luas sehingga mengubah
permukaan ekosistem asli dari area lahan
yang akan di tambang
Keselamatan Kritis terhadap runtuhan batuan Relative lebih aman karena
6
Kerja dan gas beracun berada di area terbuka
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

METODOLOGI
Pada praktikum ini kita menghitung box cut 1-4 dan kemudian di konversi. Dan
menghitung roof, wall, floor upwords, horizontal, bownwords menggunakan kalkulator
ilmiah, alat tulis menulis dan kertas hvs. Langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan
data pada saat praktikum yaitu menghitung rancangan peledakan bawah tanah dengan
parameter desain ditentukan atau ditentukan sendiri, merangkai instalasi peledakan yang
sudah didesain, dan yang terakhir yaitu menghitung pola peledakan. Pertama-tama kita
mencari yang diketahui pada soal kemudian mengaplikasikannya ke rumus box cut 1-4, roof,
wall, floor upwards, horizontal, bownwards. kemudian kita menggambar bentuk
terowonganya sesuai dengan data yang di dapatkan .
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

HASIL DAN PEMBAHASAN


SOAL
1. Pada sebuah perusahaan PT. Asik Sekali yang bergerak di bidang pertambangan emas
dengan sistem tambang bawah tanah mempunyai rencana pembukaan terowongan
dengan panjang 500 m untuk keperluan akses jalan tambang (development). Dimensi
terowongan yang akan dibuat adalah 5.5 m x 5.5 m (lebar terowngan 5.5 m, tinggi
terowongan 5.5 m) dan tinggi radius arc 2.2 m). Peralatan bor yang digunakan adalah
jumbo drill dengan single boom, memiliki panjang batang bor 4,5 m dengan feed travel
4.5 m. kemajuan yang diharapkan yaitu lebih dari 92%. Bahan peledak yang dipakai
yaitu ANFO 39 mm, Emulite 150 x 29 mm, Emulite 150 x 38 mm untuk cut, stoping
dan floor. Gurit 17 x 500 mm dalam dodol plastik dipakai untuk perimeter. Diameter
lubang kosong 152 mm dan lubang ledak 39 mm. Peledakan akan dilakukan dengan
cara normal profile blasting. Delay Number yang disediakan yaitu 1-20.
Pertanyaan :
a. Tentukan Geometri peledakannya
b. Hitunglah jumlah round dan normal profile blasting
c. Gambarkan desainnya pada kertas milimeter blok A3

Diketahui : Panjang 500 m


Lebar 5.5 m x 5.5 m
Panjang batang bor: 4,3m
Feed Travel: 4,5 m
Kemajuan yang di harapkan 92 %
Diameter lubang ledak: 39
Diameter lubang kosong: 152 mm
ANFO 39 mm

Ditanyakan : a. Tentukan Geometri peledakannya


b. Hitunglah jumlah round dan normal profile blasting
c. Gambarkan desainnya pada kertas milimeter blok A3
Penyelesaian :
Desain geometri
a. Box Cut 1
a = 1,5 x Ф
= 1,5 x 152
= 228 mm
W1 = a √2
= 228 √2
= 322,4 mm
b. Box Cut 2
B1 = w = 322,4 mm
C-C1 = 1,5 X 322,4
= 483,6 mm
W2 = 483,6 √2
= 683,9 mm
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

c. Box Cut 3
B2 = W2 = 683,9 mm
C-C2 = 1,5 x 683,9
= 1025,8 mm
W3 = 1025,8 √2
= 1450,7 mm
d. Box Cut 4
B3 = W3 = 1450,7 mm
C-C3 = 1,5 x 1450,7
= 2176,05 mm
W4 = 2176,05 √2
= 3077,3 mm

Konversi Setiap Box Cut


Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
a = 550 𝑥 22,8 = 22,8 X 20 = 0,8 cm
20 𝑋 550
550 32,2 32,2 X 20 = 1,2 cm
W1 = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 48,3 48,3 X 20 = 1,7 cm
C-C1 = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 68,3 68,3 X 20 = 2,5 cm
W2 = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 102,5 102,5 X 20 = 3,7 cm
C-C2 = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 145 145 X 20 = 5,2 cm
W3 = 𝑥 =
20 𝑋 550
C-C3 = 550 𝑥 217,6 = 217,6 X 20 = 7,9 cm
20 𝑋 550
550 307,7 307,7 X 20 = 11,2 cm
W4 = 𝑥 =
20 𝑋 550
Tabel 2. Geometri pemboran dan peledakan round - normal profile blasting
Charge
Part of Height concentration
Burden Spacing bottom Stemming
time
(m) (m) charge Bottom Column (m)
round
(m) (kg/m) (kg/m)
Floor 0,8 0,9 1,5 0,8 0,8 0,2

Wall 0.7 0,9 0,7 0,8 0.3 0,4

Roof 0,7 0,9 0,7 0,8 0.2 0,4

Stopping :

Upwards 0,8 0,9 1,5 0,8 0.4 0,4

Horizontal 0,8 0,9 1,5 0,8 0.4 0,4

Downwards 0,8 0,9 1,5 0,8 0.4 0,4


Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

Tabel 3. Konversi Geometri pemboran dan peledakan round - normal profile blasting

Charge
Height concentration
Part of time Burden Spacing bottom Stemming
round (cm) (cm) charge Bottom Column (cm)
(cm) (kg/cm) (kg/cm)
Floor 80 90 150 80 80 20

Wall 70 90 70 80 30 40

Roof 70 90 70 80 20 40

Stopping :

Upwards 80 90 150 80 40 40

Horizontal 80 90 150 80 40 40

Downwards 80 90 150 80 40 40

Konversi ke gambar
1. Burden
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
BF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 70 70 X 20 = 2,5 cm
BW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 70 70 X 20 = 2,5 cm
BR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
Bu = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
BH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
BD = 𝑥 =
20 𝑋 550
2. Spacing
Lebar Aktual Nilai X
K = =
Lebar Kertas Grafik X
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
SF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
SW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
SR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
SU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
SH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
SD = 𝑥 =
20 𝑋 550
3. Height Buttom Charge
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 150 150 X 20 = 5,4 cm
HBCF = 𝑥 =
20 𝑋 550
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

HBCW = 550 𝑥 70 = 70 X 20 = 2,5 cm


20 𝑋 550
HBCR = 550 𝑥 70 = 70 X 20 = 2,5 cm
20 𝑋 550
550 150 150 X 20 = 5,4 cm
HBCU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 150 150 X 20 = 5,4 cm
HBCH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 150 150 X 20 = 5,4 cm
HBCD = 𝑥 =
20 𝑋 550
4. Charge Concentration Buttom
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
CCBF = 550 𝑥 80 = 80 X 20 = 2.9 cm
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
CCBW = 𝑥 =
20 𝑋 550
CCBR = 550 𝑥 80 = 80 X 20 = 2.9 cm
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
CCBU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
CCBH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
CCBD = 𝑥 =
20 𝑋 550
5. Charge Concentration Column
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 80 80 X 20 = 2.9 cm
CCCF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 30 30 X 20 = 1,1 cm
CCCW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 20 20 X 20 = 0,7 cm
CCCR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
CCCU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
CCCH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
CCCD = 𝑥 =
20 𝑋 550
6. Charge Concentration Column
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 20
STF = 𝑥 = 20 X 20 = 0,7 cm
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
STW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
STR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
STU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
STH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
STD = 𝑥 =
20 𝑋 550
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

Gambar 1. Problem set 1

2. Pada sebuah perusahaan PT. Orange 093 yang bergerak di bidang pertambangan emas
dengan sistem tambang bawah tanah mempunyai rencana pembukaan terowongan dengan
panjang 500 m untuk keperluan akses jalan tambang (development). Dimensi terowongan
yang akan dibuat adalah 5.5 m x 5.5 m (lebar terowongan 5.5 m, tinggi terowongan 5.5
m) dan tinggi radius arc 2.2 m). Peralatan bor yang digunakan adalah jumbo drill dengan
single boom, memiliki panjang batang bor 4,3 m dengan feed travel 5,7 m. kemajuan
yang diharapkan yaitu lebih dari 90%. Bahan peledak yang dipakai yaitu Dvnamix min
paper catrigdes 35 mm untuk cut, stoping dan floor. Gurit 20 x 500 mm dalam dodol
plastik dipakai untuk perimeter. Diameter lubang kosong 208 mm dan lubang ledak 35
mm. Peledakan akan dilakukan dengan cara normal profile blasting. Delay Number yang
disediakan yaitu 1-20.
Pertanyaan :
a. Tentukan Geometri peledakannya
b. Hitunglah jumlah round dan normal profile blasting
c. Gambarkan desainnya pada kertas milimeter blok A3
Diketahui: Panjang 500 m
Lebar 5.5 m x 5.5 m
Panjang batang bor: 4,3 m
Feed Travel: 5,7 m
Kemajuan yang di harapkan 90 %
Diameter lubang ledak: 35
Diameter lubang kosong: 208 mm
Dvinamix min paper catrigdes 35 mm
Ditanyakan : a. Tentukan Geometri peledakannya
b. Hitunglah jumlah round dan normal profile blasting
c. Gambarkan desainnya pada kertas milimeter blok A3
Penyelesaian :
Desain geometri
a. Box Cut 1
a = 1,5 x Ф
= 1,5 x 208
= 312 mm
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

W1 = a √2
= 312 √2
= 441,2 mm
b. Box Cut 2
B1 = w = 441,2 mm
C-C1 = 1,5 X 441,2
= 661,8 mm
W2 = 661,8 √2
= 935,9 mm
c. Box Cut 3
B2 = W2 = 935,9 mm
C-C2 = 1,5 x 935,9
= 1403,8 mm
W3 = 1403,8 √2
= 1985,2 mm
d. Box Cut 4
B3 = W3 = 1985,2 mm
C-C2 = 1,5 x 1985,2
= 2977,8 mm
W4 = 2977,8 √2
= 4211,2 mm

Konversi Setiap Box Cut


Lebar Aktual Nilai X
K = =
Lebar Kertas Grafik X
550 31,2 31,2 X 20 = 1,1 cm
a = 𝑥 =
20 𝑋 550
W1 = 550 𝑥 44,1 = 44,1 X 20 = 1,6 cm
20 𝑋 550
C-C1 = 550 𝑥 66,1 = 66,1 X 20 = 2,4 cm
20 𝑋 550
550 93,5 93,5 X 20 = 3,4 cm
W2 = 𝑥 =
20 𝑋 550
C-C2 = 550 𝑥 140,3 = 140,3 X 20 = 5,1 cm
20 𝑋 550
550 198,5
W3 = 𝑥 = 198,5 X 20 = 7,2 cm
20 𝑋 550
550 297,7 297,7 X 20 = 10,8 cm
C-C3 = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 421,1 421,1 X 20 = 15,3 cm
W4 = 𝑥 =
20 𝑋 550
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.2, 2023

Tabel 4. Geometri pemboran dan peledakan round - normal profile blasting

Height Charge
Part of concentration Stemming
Burden Spacing bottom
time
(m) (m) charge Bottom Column (m)
round (m) (kg/m) (kg/m)
1,2
Floor 0,9 1 1.9 1,2 0,2

Wall 0,8 1 1 1,2 0.5 0,5

Roof 0,8 1 1 1,2 0.4 0,5

Stopping :

Upwards 0,9 1 1.9 1,2 0,6 0,5

Horizontal 0,9 1 1.9 1,2 0,6 0,5

Downwards 0,9 1,1 1.9 1,2 0,6 0,5

Tabel 5. Geometri pemboran dan peledakan round - normal profile blasting

Height Charge
Part of Spacing concentration
Burden bottom
time Stemming
(cm) (cm) charge Bottom Column
round (cm) (cm)
(kg/cm) (kg/cm)
120
Floor 90 100 190 120 20

Wall 80 100 100 120 50 50

Roof 80 100 100 120 40 50

Stopping :

Upwards 90 100 190 120 60 50

Horizontal 90 100 190 120 60 50

Downwards 90 110 190 120 60 50


Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2 , 2023

Konversi ke gambar
1. Burden
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
BF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2,9 cm
BW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 80 80 X 20 = 2,9 cm
BR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
Bu = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
BH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 90 90 X 20 = 3,2 cm
BD = 𝑥 =
20 𝑋 550
2. Spacing
Lebar Aktual Nilai X
K = =
Lebar Kertas Grafik X
550 100 100 X 20
SF = 𝑥 = = 3,6 cm
20 𝑋 550
550 100 100 X 20 = 3,6 cm
SW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 100 100 X 20 = 3,6 cm
SR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 100 100 X 20 = 3,6 cm
SU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 100 100 X 20 = 3,6 cm
SH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 110 110 X 20 = 4 cm
SD = 𝑥 =
20 𝑋 550
3. Height Buttom Charge
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 190 190 X 20 = 6,9 cm
HBCF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 100 90 X 20 = 3,6 cm
HBCW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 100 90 X 20 = 3,6 cm
HBCR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 190 190 X 20 = 6,9 cm
HBCU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 190 190 X 20 = 6,9 cm
HBCH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 190 190 X 20 = 6,9 cm
HBCD = 𝑥 =
20 𝑋 550
4. Charge Concentration Buttom
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCBF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCBW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCBR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCBU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCBH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCBD = 𝑥 =
20 𝑋 550
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2 , 2023

5. Charge Concentration Column


K = Lebar Aktual = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 120 120 X 20 = 4,3 cm
CCCF = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 50 50 X 20 = 1,8 cm
CCCW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 40 40 X 20 = 1,4 cm
CCCR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 60 60 X 20 = 2,1 cm
CCCU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 60 60 X 20 = 2,1 cm
CCCH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 60 60 X 20 = 2,1 cm
CCCD = 𝑥 =
20 𝑋 550
6. Stemming
Lebar Aktual
K = = Nilai X
Lebar Kertas Grafik X
550 20
STF = 𝑥 = 20 X 20 = 0,7 cm
20 𝑋 550
550 50 50 X 20 = 1,8 cm
STW = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 50 50 X 20 = 1,8 cm
STR = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 50 50 X 20 = 1,8 cm
STU = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 50 50 X 20 = 1,8 cm
STH = 𝑥 =
20 𝑋 550
550 50 50 X 20 = 1,8 cm
STD = 𝑥 =
20 𝑋 550

Gambar 2. Problem Set 2


Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2 , 2023

PEMBAHASAN
Dari problem set yang telah dikerjakan didapatkan hasil hasil perhitungan soal
pertama yaitu dimana, box cut 1 a: 228 mm w1: 322,4 mm, box cut 2 b1=w1, c-c1 : 483,6
mm, w2 : 683,9 mm box cut 3 b2=w2, c-c2 : 1025,8 mm , w3 : 1450,77 mm box cut 4 b3=w3, c-
c3 2176,1 mm, w4 : 3077,4 mm. Kemudian hasil dari box cut 1 sampai box cut 4 kita konversi
ke cm. Lalu mencari nilai burden dengan ukuran blash hole diameter bahan peledak sesuai
dengan problem set yang di berikan oleh asisten. Adapun bahan peledak yang digunakan
yaitu ANFO dengan nilai blash hole diameter 39 mm maka didapatkan nilai burden yaitu
0,8. Kemudian menghitung nilai floor, wall, roof, upwords, horizontal dan downwords yang
hasilnya kemudian dikonversi ke cm setelah itu kita mulai menggambar desain
terowongannya.
Kemudian untuk problem set untuk soal kedua di dapatkan box cut 1 a: 312 mm w1:
441,2 mm, box cut 2 b1=w1, c-c1 : 661,8 mm, w2 : 935,9 mm box cut 3 b2=w2, c-c2 : 1403,8 mm
, w4 : 1985,2 mm box cut 4 b3=w3, c-c3 2977,8 mm, w4 : 4211,2 mm Kemudian hasil dari box
cut 1 sampai box cut 4 kita konversi ke cm. Lalu mencari nilai burden dengan ukuran blash
hole diameter bahan peledak sesuai dengan problem set yang di berikan oleh Asisten.
Adapun bahan peledak yang digunakan yaitu dvnamix min paper catrigdes dengan nilai
blash hole diameter 35 maka didapatkan nilai burden yaitu 0,9. Kemudian menghitung nilai
floor, wall, roof, upwords, horizontal dan downwords yang hasilnya kemudian dikonversi ke
cm setelah itu kita mulai menggambar desain terowongannya.

PENUTUP
KESIMPULAN
Penerapan dari prinsip dari peledakan bawah tanah yang perlu di perhatikan
yatiu Tegangan insitu, Air tanah, Arah ledakan 1-2 maksimum bidang bebas, Terbatas,
ruang, udara, penerangan, ,Specific charge 3-10 kali > SC permukaan , Cut : burn cut,
wedge cut, atau tipe cut lainnya ,Look out.
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan
diantaranya adalah parallel hole cut yang merupakan pengembangan dari burn cut
diman cut hole dibuat tegak lurus terhadap permukaan terowongan, V-cut adalah cut
hole yang ujung lubang bor saling bertemu tetapi tidak pada satu titik, dan fan cut
adalah cut holes yang berbentuk kipas. Cut yang dipergunakan untuk terowongan pada
umumnya adalah parallel hole cut yang merupakan lubang cut yang berbentuk burn cut
yang mempunyai lubang kosong lebih dari satu. Penempatan cut dapat dilakukan di
sembarang tempat, tetapi cut mempengaruhi arah lemparan, konsumsi bahan peledak,
dan jumlah lubang dalam setiap round. Tie in and underground blasting merupakan
aktifitas peledakan yang di lakukan untuk membuat terowongan untuk jalan atau
untuk mengambil bahan galian yang berharga di area penambangan.

SARAN
Saran Untuk Asisten
Saran saya untuk asisten yaitu agar tetap menjalin silaturahmi dengan baik kepada
praktikan dan tetap menjadi contoh yang baik untuk praktikan.
Saran Untuk Laboratorium
Saran saya untuk laboratorium yaitu agar lebih menjaga kebersihan di dalam
laboratorium.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2 , 2023

Saran Untuk Praktikum Selanjutnya


Saran saya untuk praktikum selanjutnya yaitu semoga kegiatan praktkum selanjutnya
lebih maksimal lagi dan semoga praktikan yang akan melakukan praktikum bisa lebih
disiplin waktu.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya saya sampaikan kepada:
1. Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., selaku Kepala Laboratorium Pengeboran dan
Peledakan.
2. Bapak Ir. Arif Nurwaskito, S.T., M.Si., IPP., dan Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T.,
M.T., selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah Pengeboran dan Peledakan.
3. Kakak Umar Triadi Rivai, S.T., selaku Koordinator Laboratorium Pengeboran dan
Peledakan.
4. Kakak-kakak Asisten Laboratorium Pengeboran dan Peledakan.
5. Teman-teman Seperjuangan Angkatan 2020 yang telah membantu menyusun jurnal
ini.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2 , 2023

DAFTAR PUSTAKA
Koesnaryo S, (2001), Pemboran Untuk Penyediaan Lubang Ledak, Jurusan Teknik
Pertambangan, FTM, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.Munawir, dkk. (2015, April).
Analisis Geometri Peledakan Terhadap Ukuran Fragmentasi Overburden Pada
Tambang Batu Bara PT. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kalimantan Selatan.
Jurnal Geomine, Vol 1.
Munawir, dkk. (2015, April). Analisis Geometri Peledakan Terhadap Ukuran Fragmentasi
Overburden Pada Tambang Batu Bara PT. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro
Kalimantan Selatan. Jurnal Geomine, Vol 1.
Nurwaskito, A., dkk. (2022, Desember). Analisis Penggunaaan Balldeck pada Kegiatan
Peledakan untuk meminimalisir Flyrock. Jurnal Geomine, Hal 280-291.
Sulistiyono, (2022). Modifikasi Geometri Peledakan ( Blasting ) Untuk Meningkatkan
Efektivitas Peledakan ( Blasting ) Di Quarry Studi Kasus : Proyek Pembangunan
Bendungan Tugu Program Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi Reguler 1
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Tim Asisten, 2023, Modul Pratikum Laboratorium Pengeboran dan Peledakan, Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai