Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma.

2, 2022

TIE IN

Zachwa Farrah Indira1, M. Fajri Nur Ihsan2, Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: zachwafarrah.indira@gmail.com

SARI
Pengeboran dan peledakan adalah salah satu kegiatan penambangan yang bertujuan untuk memberai
batuan guna mempermudah dan mempercepat proses pemuatan. Peledakan terowongan diperlukan
cut untuk membuat bidang bebas atau free face yang dalam pelaksanaannya. Tujuannya utama
peledakan adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen
yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses penanganan material selanjutnya.
Langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan data lapangan yaitu menghitung rancangan
peledakan bawah tanah dengan parameter desain ditentukan atau ditentukan sendiri, merangkai
instalasi peledakan yang sudah disediakan, dan yang terakhir yaitu menghitung pola peledakan.
Hasil dari pengolahan data didapatkan nilai a sebesar 1,1 cm, nilai W1 sebesar 1,6 cm, nilai C-C1
sebesar 2,4 cm, W2 sebesar 3,4 cm, C-C2 sebesar 5,1 cm, W3 sebesar 7,2 cm, C-C3 sebesar 10,8 cm,
W4 sebesar 15,3 cm, floor burdennya 2,9 cm spasinya 3,2 cm, wall burdennya 2,6 cm spasinya 3,2
cm, roof burdennya 2,6 cm spasinya 3,2 cm , upwards burdennya 2,9 cm spasinya 3,2 cm, horizontal
burdennya 2,9 cm spasinya 3,2 cm, downwards burdennya 2,9 cm spasinya 3,4. Pada praktikum ini
kita mempelajari teknik peledakan tambang bawah tanah. Tujuan dari praktikum tie in adalah
Memahami prinsip peledakan bawah tanah, Memahami macam cut, Memahami tie in underground
blasting

Kata kunci: Burden, Spasi, Tie In, Pengeboran, Peledakan.

ABSTRACT

Drilling and blasting is one of the mining activities that aims to scatter rock to simplify and speed
up the loading process. Tunnel blasting required cuts to create a free face or free face in practice.
The main purpose of blasting is to release rock from the parent rock into smaller fragments so as to
facilitate the subsequent material handling process. Steps that need to be taken to obtain field data
are calculating the underground blasting design with design parameters determined or determined
by yourself, assembling the blasting installations that have been provided, and finally calculating
the blasting pattern. The results of data processing obtained a value of 1.1 cm, W1 value of 1.6 cm,
C-C1 value of 2.4 cm, W2 of 3.4 cm, C-C2 of 5.1 cm, W3 of 7 ,2 cm, C-C3 is 10.8 cm, W4 is 15.3
cm, the floor burden is 2.9 cm, the spacing is 3.2 cm, the wall burden is 2.6 cm and the spacing is
3.2 cm, the roof burden is 2.6 cm. The spacing is 3.2 cm, the upwards burden is 2.9 cm and the
spacing is 3.2 cm, the horizontal burden is 2.9 cm and the spacing is 3.2 cm, the downwards burden
is 2.9 cm and the spacing is 3.4. In this practicum, we learn about underground mine blasting
techniques. The purpose of the tie-in practicum is to understand the principle of underground
blasting, to understand the types of cut, to understand the tie in underground blasting

Keywords: Burden, Spacing, Tie In, Drilling, Blasting.

PENDAHULUAN

Kegiatan operasi penambangan dengan menggunakan metode tambang bawah tanah


sangat bergantung pada keberhasilan proses penggalian batuan itu sendiri. Kegiatan rocexcavation
dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Kegiatan ini merupakan kegiatan penggalian
umum dilakukan pada setiap operasi penambangan dengan metode tambang bawah tanah.
Pemboran dan peledakan heading secara khusus dilakukan untuk membuka seluruh akses
menuju ore body sebelum dilakukan kegiatan produksi tambang.

Tie In - 18
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Peledakan terowongan diperlukan cut untuk membuat bidang bebas atau free face yang dalam
pelaksanaanya peledakan pada area cut diledakkan terlebih dahulu. Setelah bukaan cut terbentuk,
maka peledakan diikuti dengan lubang stoping yang mengarah ke arah cut yang diikuti dengan
ledakan pada lubang atap ( roof holes / back holes ), lubang dinding ( rib holes / wall holes ), dan
lubang lantai ( lifter holes ). Area perimeter mencakup area pada lubang ledak back holes dan rib
holes, dimana pada area tersebut dilakukan prespillting dan smooth blasting untuk menghasilkan
permukaan terowongan yang sesuai dengan standar.
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan diantaranya
adalah parallel holes cut yang merupakan pengembangan dari burn cut dimana cut holes dibuat tegak
lurus terhadap permukaan terowongan, v-cut adalah cut holes yang ujung lubang bor saling bertemu
tetapi tidak pada satu titik, dan fan cut adalah cut hole yang berbentuk kipas. Cut yang dipergunakan
untuk terowongan pada umumnya adalah parallel hole cut yang merupakan lubang cut yang
berbentuk burn cut yang mempunyai lubang kosong lebih dari satu. Penempatan cut dapat dilakukan
di sembarang tempat, tetapi cut mempengaruhi arah lemparan, konsumsi bahan peledak, dan jumlah
lubang dalam setiap round.

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuannya utama peledakan adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar
menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses
penanganan material selanjutnya.
Tujuan pratikum yaitu Memahami prinsip peledakan bawah tanah, Memahami macam cut
Memahami tie in underground blasting.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Rancangan peledakan bawah tanah


Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di lakukan untuk
membuat terowongan untuk jalan atau untuk mengambil bahan galian yang berharga di area
penambangan. Pada peledakan tambang bawah tanah dilakukan perancangan berdasarkan letak
endapan bahan galian dan sangat berpengaruh terhadap struktur dari batuan. Pada penambangan
bawah tanah system peledakkan lebih kompleks dan rumit di bandingkan dengan peledakan
tambang permukaan. Berikut beberapa perbedaan yang paling mendasar dari peledakan tambang
bawah tanah.
Tabel 1 perbedaan tambang bawah tanah dan tambang terbuka
no Jenis Tambang bawah tanah Tambang permukaan
1 Bahan Konsumsi bahan peledak lebih Konsumsi bahan peledak lebih
peledak banyak sedikit

2 Luas area Tambang bawah tanah luas areanya Pada tambang permukaan luas
sangat terbatas karena kestabilan area peledakan tidak menjadi
dari terowongan area penambangan kendala dan mempunyai area
yang tidak terbatas
3 Volume hasil Volume tambang bawah tanah lebih Lebih besar tergantung berapa
ledakan sedikit dan diameter lubag bor lebih volume material yang akan
kecil dibandingkan tambang diledakkan
peledakan tambang permukaan

4 Suplai udara Membutuhkan system ventilasi Tidak membutuhkan ventilasi


untuk ketersediaan udara segar dan karena berada di ruang terbuka
mengurangi gas beracun di dalam
terowongan

Tie In - 19
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

5 lingkungan Dampak lingkungan sangatlah kecil Dampak lingkungan sangatlah


karena berada di bawah permukaan besar karena membutuhkan area
yang luas sehingga mengubah
ekosistem asli dari area lahan yan
akan di tambangan

6 Keselamatan Kritis terhadap runtuhan batuan Relative lebih aman karena


kerja dan gas beracun berada di area terbuka

Selain perbedaan yang di jelaskan di table diatas terdabat beberapa keistimewaan peledakan
tambang bawah tanah diantaraya yaitu:
a. Burden pada bagian box cut sangat kecil sehingga membutuhkan kehati hatian dalam
melakukan pengeboran untuk peledakkan
b. Bahan peledak pada bagian lifters atau floor harus tahan terhadap air karena umumnya pada
bagian lifter kondisi batuannya lembab bahkan berair
c. Pada bagian contour perlu dilakukan smooth blasting dengan menggunakan bahan peledak
yang mempunyai VOD rendah atau hanya diisi dengan detonator tanpa bahan peledak hal ini
di lakukan untuk menghindari terjadinya over break dari kegiatan peledakan.
d. Mempunyai satu bidang bebas dan dilakukan pembuatan lubang kosong dengan diameter
yang lebih besar disbanding lubang yang diisi bahan peledak.
Pada sistem peledakan terdapat dua kondisi peledakan yaitu, kondisi peledakan bawah tanah
dan peledakan permukaan, dimana perbedaan tersebut didasarkan atas :
• Peledakan bawah tanah dilakukan ke arah satu bidang bebas (free face), sedangkan peledakan di
permukaan dilakukan ke arah dua bidang atau lebih.
• Tempat peledakan atau ruang bawah tanah lebih terbatas. Oleh karena itu perlu dibuat suatu
bidang bebas ( secondary free face )
Faktor - faktor utama dalam perancangan peledakan bukaan terowongan (development) adalah :
• tipe ledakan
• diameter lubang bor
• pola lubang, nomor, dan kedalaman
• jumlah isian per lubang
• ciri – ciri dan ketidakseragaman batuan
• penyalaan dan diagram rangkaian kawat
Peledakan terowongan diperlukan cut untuk membuat bidang bebas atau free face yang dalam
pelaksanaanya peledakan pada area cut diledakkan terlebih dahulu.Setelah bukaan cut terbentuk,
maka peledakan diikuti dengan lubang stoping yang mengarah ke arah cut yang diikuti dengan
ledakan pada lubang atap ( roof holes / back holes ), lubang dinding ( rib holes / wall holes ), dan
lubang lantai ( lifter holes ). Area perimeter mencakup area pada lubang ledak back holes dan rib
holes, dimana pada area tersebut dilakukan prespillting dan smooth blasting untuk menghasilkan
permukaan terowongan yang sesuai dengan standar.
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan diantaranya
adalah : parallel hole cut yang merupakan pengembangan dari burn cut diman cut hole dibuat tegak
lurus terhadap permukaan terowongan, V-cut adalah cut hole yang ujung lubang bor saling bertemu
tetapi tidak pada satu titik, dan fan cut adalah cut holes yang berbentuk kipas.
Cut yang dipergunakan untuk terowongan pada umumnya adalah parallel hole cut yang
merupakan lubang cut yang berbentuk burn cut yang mempunyai lubang kosong lebih dari satu.
Penempatan cut dapat dilakukan di sembarang tempat, tetapi cut mempengaruhi arah lemparan,
konsumsi bahan peledak, dan jumlah lubang dalam setiap round, oleh karena itu cut diletakkan di
tengah penampang dan agak ke bawah, cut diposisikan tinggi untuk memudahkan pemuatan hasli
peledakan, dan umumnya posisi cut di deretan lubang tembak pertama di atas terowongan
Large hole cut adalah jenis cut dimana jumah cut hanya satu dengan diameter yang besar.
Umumnya large hole cut dipakai terdiri dari satu atau lebih lubang kosong yang berdiameter besar
dikelilingi oleh lubang – lubang berdiameter kecil yang berisi muatan bahan peledak. Ukuran lubang
cut juga mempengaruhi keberhasilan suatu peledakan round semakin besar dan semakin dalam
lubang kosong maka kemajuan makin besar. Bila menggunakan beberapa lubang kosong, maka
dihitung terlebih dahulu lubang samarannya ( fictious diameter ).

Tie In - 20
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

2. Peralatan dan perlengkapan peledakan

1. Peralatan
Peralatan peledakan (Blasting Equipment) ialah alat-alat yang diperlukan untuk
menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang
kali. Peralatn peledakan antara lain :
a. Mesin Bor dan Kompresor
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (Pneumatic)
yangdihasilkan dari kompresor dan sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk
berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Konsumsi udara yang diperlukan tergantung
pada ukuran mesin bor, makin besar ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang
besar pula.

Gambar 1. Mesin Bor (Crawler Drill) dan Kompresor


b. Batang Bor dan Mata Bor
Batang bor extension drill steels menghubungkan DHT hummer atau shank adaptor
dengan extension Rods. Selain itu batang bor jenis extension drill steels dapat dipakai untuk
mendapatkan kedalaman pemboran yang diinginkan.

Gambar 2. Batang bor Extension Drill Steel

Tie In - 21
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Gambar 3. Mata Bor

c. Mobil mixer/manufacturing unit (MMU)


Mobil mixer/manufacturing unit adalah alat yang digunakan untuk pengisian lubang
ledaksecara mekanis. MMU umumnya terdiri dari tiga kompartemen yang bermuatan butiran
Ammonium Nitrate (AN), bahan bakar (solar), dan emulsi.

Gambar 4. Pencampran bahan peledak di MMU

d. Blasting Machine
Alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik untuk memicu dan membangkitkan panas
yang menyalakan detonator. Dimana sistem kerja dari alat ini adalah menghasilkan arus listrik
searah (DC). Ada dua jenis tipe blasting machine, yaitu tipe generator dan tipe baterai. Dimana
untuk tipe generator, mengumpulkan energi listrik menggunakan gerakan mekanis dengan cara
memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah lampu
indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe
generator sudah jarang digunakan. Sedangkan untuk tipe baterai pengumpulan energi listrik
dihasilkan dari baterai yang digunakan yaitu dengan cara mengontakan kunci kearah “starter”
dan setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh dan arus sudah maksimal serta
siap dilepaskan.

Tie In - 22
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Gambar 5. Blasting Machine Tipe Generator

Gambar 6. Blasting Machine Tipe Baterai

e. Crimper
Sejenis alat penjepit khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator
biasa dengan sumbu api.

Gambar 7. Crimper

f. Kabel Utama (bus wire, leading wire)


Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan blasting machine ke rangkaian peledakan
listrik.

Tie In - 23
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Gambar 8. Kabel Utama


2. Perlengkapan
Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan
hanya untuk satu kali peledakan saja. Hal itu dikarenakan perlengkapan adalah bahan baku
pada kegiatan peledakan ini. Dan perlengkapan peledakan ini akan rusak atau hancur hanya
dalam sekali pakai, maka dari itusudah tidak dapat digunakan kembali.
a. Detonator
Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan
(ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak
peka detonator atau primer. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang
peka (sensitif). Fungsinya adalah menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak
menimbulkan gelombang kejut.

Gambar 9. Detonator
b. Sumbu Api (Safety Fuse)
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan
tetap. Perambatan api tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (Ignition Mixture) di
dalam detonatorbiasa, sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya.
Pertama-tama untuk membuat desain geometri, kita harus menghitung nilai burden, nilai
spacing, nilai stemming, nilai subdrilling, nilai kedalaman lubang ledak, kolom isian dan
jumlah lubang ledak. Selanjutnya menentukan pemakaian bahan peledak dengan menghitung
loading density dan jumlah pemakaian bahan peledak. Kemudian menentukan banyaknya
produksi peledakan dengan menghitung volume batuan terbongkar dan jumlah batuan
terbongkar. Setelah itu menentukan powder factor untuk mengetahui berapa banyak bahan

Tie In - 24
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

peledak yang dibutuhkan sesuai dengan target produksi yang diinginkan. Semua perhitungan
yang digunakan menggunakan teori R.L.Ash.

Gambar 10. Sumbu api


c. Sumbu Ledak
Sumbu ledak adalah sumbu yng pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN.
Fungsi sumbu ledak adalah untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan
detonator didalam lubang ledak. Sumbu ledak mempunyai sifat tidak sensitif terhadap
gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.

Gambar 11. Sumbu ledak Cordtex


d. Booster (Pentolite Cast Booster)

Gambar 12. Booster (Pentolite Cast Booster)

Tie In - 25
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Merupakan bahan peledak dengan daya ledak paling tinggi diantara semua jenis
handak yang dipakai di dunia pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses
pelelehan dari TNT (Tri Nitro Toluena) dengan PETN (Penta Erytrithol Tetra Nitrate).

e. Dynamite Dayagel Dahana Magnum


Merupakan bahan peledak istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan beremulsi
sensitif yang kuat, namun demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak
mekanik. Dayagel Magnum merupakan bahan peledak kuat yang tahan terhadap air.
Dayagel Magnum dikemas dalam Cartridgedari bahan Nylon Film yang apabila diperlukan
dapat dipotong.

Gambar 13. Dayagel Dahana Magnum


f. Bahan Peledak
Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran
berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas,
benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis
sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai
panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Contohnya dalah
ANFO, TNT dan lain - lain.

Gambar 14. Contoh bahan Peledak (ANFO)

3. Siklus terowongan
Siklus terowongan pada tambang bawah tanah diantaranya yaitu :
a. Pengeboran (drilling)
b. Pemuatan (charnging)
c. Peledakan (blasting)
d. Pembersihan asap (ventilasi)
e. Scalling
f. Grouting (apabila diperlukan)
g. Penyanggaan

Tie In - 26
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

h. Pemuatan (loading) & pengangkutan (transport)


i. Persiapan pengeboran selanjutnya

Gambar 15. Siklus terowongan

4. Dasar peledakan bawah tanah

a. Tegangan insitu
b. Air tanah
c. Arah ledakan 1-2 maksimum bidang bebas
d. Terbatas, ruang, udara, penerangan
e. Specific charge 3-10 kali > SC permukaan
f. Cut : burn cut, wedge cut, atau tipe cut lainnya
g. Look out

5. Cut lubang ledak bawah tanah

a. Cut terowongan: circular cut atau large hole cut atau parallel hole cut
b. Pengeboran horizontal tegak lurus pada permukaan batuan
c. Lubang bor parallel satu dan yang lainnya, & peledakkan diarahkan kelubang kosong
yang bertindak sebagai bukaan
d. Posisi cut dapat sembarang akan tetapi dapat mempengaruhi: lemparan, PF, danjumlah
lubang ledak/round
e. Agar arah peledakkan kedepan dan tumpukan ke tengah, cut diletakkan ketengah-tengah
penampang dan agak kebawah.
f. Posisi cut tinggi memudahkan pemuatann hasil peledakan
g. Umumnya posisi cut di deretan lubang pertama diatas terowongan.
6. Parameter cut
a. Diameter lubang besar-kosong
b. Burden
c. Charge consentration

Cut hole dapat diletakkan dibeberapa lokasi pada permukaan terowongan. Walaupun
demikian lokasi cut mempengaruhi jauh lemparan, jumlah lubang yang di bor dan total biaya per
meter kubik. Sebagai contoh cut hole diletakkan dekat dinding (gambar A dan B, pola akan
membutuhkan sedikit lubang bor, brocken rock akan tidak dipindahhkan jauh dari terowongan.
Bagian bagian geometri peledakan tambang bawah tanah; Lubang kosong, Box cut, Stopping, Wall,
Contour, Drifter.

Tie In - 27
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

METODOLOGI

Pada praktikum ini kita menghitung box cut 1-4 dan kemudian di konversi. Dan menghitung
roof, wall, floor upwards, horizontal, downwards menggunakan kalkulator ilmiah, alat tulis menulis
dan kertas hvs.
Langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan data pada saat praktikum yaitu
menghitung rancangan peledakan bawah tanah dengan parameter desain ditentukan atau ditentukan
sendiri, merangkai instalasi peledakan yang sudah didesain, dan yang terakhir yaitu menghitung
pola peledakan. Pertama-tama kita mencai yang diketahui pada soal kemudian mengaplikasikannya
ke rumus box cut 1-4, roof, wall, floor upwards, horizontal, downwards. kemudian kita
menggambar bentuk terowonganya sesuai dengan data yang di dapatkan

HASIL

Adapun data yang diperoleh yaitu Pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan emas dengan sistem tambang bawah tanah mempunyai rencana pembukaan
terowongan dengan panjang 500 m untuk keperluan akses jalan tambang (development). Dimensi
terowongan yang akan dibuat adalah 5.5 m x 5.5 m (lebar terowongan 5.5 m, tinggi terowongan 5.5
m) dan tinggi radius arc2.2 m). memiliki panjang batang bor 4,3 m dengan feed travel 5,7 m.
kemajuan yang diharapkan yaitu lebih dari 90%. Bahan peledak yang dipakai yaitu ANFO 36 mm.
Diameter lubang kosong 208 mm dan lubang ledak 38 mm. Peledakan akan dilakukan dengan cara
normal profile blasting.

PEMBAHASAN
BOX CUT 1
a = 1,5 x Ф
= 1,5 x 208
= 312 mm
W1 = a √2
= 312 √2
= 441,23 mm

BOX CUT 2
B1 = w = 441,23
C-C1 = 1,5 X 441,23
= 661,84 mm
W2 = W1 √2
= 661,84 √2
= 935,98 mm

BOX CUT 3
B2 = W2 = 935,98
C-C2 = 1,5 x 935,98
= 1403,97 mm
W3 = 1403,97 √2
= 1985,51 mm
BOX CUT 4
B3 = W3 = 1985,51
C-C2 = 1,5 x 1985,51
= 2978,26 mm
W3 = 2978,26 √2
= 4211,89

Tie In - 28
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

KONVERSI SETIAP BOX CUT


Lebar Aktual
Grafik = Lebar Terowongan Kertas Grafik

550 31,2
a = 20 𝑥 𝑋
= 1,13 cm
550 44,12
W1 = 20 𝑥 𝑋
= 1,6 cm
550 2,4
c-c1 = 20 𝑥 𝑋
= 2,4 cm
550 93,59
W2 = 20 𝑥 𝑋
= 3,4 cm
550 140,39
c-c2 = 20 𝑥 𝑋
= 5,1 cm
550 190,55
W3 = 20 𝑥 𝑋
= 7,22 cm
550 297,82
c-c3 = 20 𝑥 𝑋
= 10,82 cm
550 421,18
W3 = 20 𝑥 𝑋
= 15,31 cm

Tabel 2 Burden dan spasi

Burden Spasi Burden Spasi sudah


sudah di di konversi
konversi
Floor 1x80 =80 1,1x80=88 2,9 3,2
Wall 0,9x80=72 1,1x80=88 2,6 3,2
Roff 0,9x80=72 1,1x80=88 2,6 3,2
Stopping
Upwords 1x80=80 1,1x80=88 2,9 3,2
Horizontal 1x80 =80 1,1x80=88 2,9 3,2
Downwords 1x80 1,2x80=96 2,9 3,4

550 80
Floor = 20 𝑥 𝑋
= 2,9 cm
550 72
Wall = 20 𝑥 𝑋
= 2,6 cm
550 88
Floor = 20 𝑥 𝑋
= 3,2 cm
550 96
Downwards = 𝑥𝑋
20
= 3,4 cm

Tie In - 29
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Tabel 3 Geometri Pemboran & Peledakan Round - Normal Profile Blasting

Height Charge concentration


Part of time Burden Spacing Stemming
bottom Bottom Column
round (m) (m) (m)
charge (m) (kg/m) (kg/m)
Floor 80 88 1,5 0,8 0,8 16

Wall 72 88 0,75 0,8 0,32 40

Roof 72 88 1,5 0,8 0,24 40

Stopping :

Upwards 80 88 1,5 0,8 0,25 40

Horizontal 80 88 1,5 0,8 0,25 40

Downwards 80 96 1,5 0,8 0,25 40

Tie In - 30
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

Gambar 16. Hasil Tie In

Tie In - 31
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, Ma. 2, 2022

KESIMPULAN

Penerapan dari prinsip dari peledakan bawah tanah yang perlu di perhatikan yatiu Tegangan
insitu, Air tanah, Arah ledakan 1-2 maksimum bidang bebas, Terbatas, ruang, udara, penerangan,
Specific charge 3-10 kali > SC permukaan ,Cut : burn cut, wedge cut, atau tipe cut lainnya, Look out.
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan diantaranya
adalah parallel hole cut yang merupakan pengembangan dari burn cut diman cut hole dibuat tegak
lurus terhadap permukaan terowongan, v-cut adalah cut hole yang ujung lubang bor saling bertemu
tetapi tidak pada satu titik, dan fan cut adalah cut hole yang berbentuk kipas. Cut yang dipergunakan
untuk terowongan pada umumnya adalah parallel hole cut yang merupakan lubang cut yang
berbentuk burn cut yang mempunyai lubang kosong lebih dari satu. Penempatan cut dapat dilakukan
di sembarang tempat, tetapi cut mempengaruhi arah lemparan, konsumsi bahan peledak, dan jumlah
lubang dalam setiap round.
Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di lakukan untuk
membuat terowongan untuk jalan atau untuk mengambil bahan galian yang berharga di area
penambangan.

SARAN

Agar kedepanya untuk laboratorium peledakan dimaksimalkan lagi terikat mata acara
setiap praktikumnya agar banyak ilmu yang di dapatkan dilengkapi lagi mengenai peralatan yang
membuat praktikum bisa terasa nyaman misalnya AC dan lain-lain.

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Laboratorium dan semua asisten Laboratorium
Peledakan yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Barlian Dwinagara. (2012), Praktikum Teknik Peledakan, Buku Petunjuk. Laboratorium Pemboran
& Peledakan. Jurusan Teknik Pertambangan. FTM. UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.
Inmarlinianto, Singgih Saptono. (2003). Praktikum Teknik Peledakan. Buku Petunjuk.
Laboratorium Pemboran & Peledakan. Jurusan Teknik Pertambangan. FTM. UPN ‘Veteran’
Yogyakarta.
Koesnaryo S. (2001). Pemboran Untuk Penyediaan Lubang Ledak. Jurusan Teknik Pertambangan.
FTM. UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.
Tim Asisten. 2022. Modul Pratikum Laboratorium Peledakan, Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia, Makassar

Tie In - 32

Anda mungkin juga menyukai