Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

TAMBANG BAWAH TANAH DAN VENTILASI

NAMA : PICE LEONARD SINON


NIM : 201840029

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKPFAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
1. Caving methods
Caving method adalah metode penambangan yang bertujuan untuk
memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut
mengalami keruntuhan. Metode ini diterapkan terutama pada blok badan
bijih yang besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada
massa batuan dengan ukuran yang sudah di tentukan di ledakan pada
tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan
runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih
menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih
diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses
selanjutnya. Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian
bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai
terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus
berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian
bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan
memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada
blok batuan runtuh dan ditarik. Caving method memiliki beberapa cara
penambangan, diantaranya:
• Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock
terutama apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan
selapis demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
• Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah
seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
• Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar
yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar
blok.
2.2 Metode Ambrukan dan Penerapannya Caving method dapat di terapkan
pada cadangan bijih yang tebal (>30m), batuannya mempunyai kekuatan
yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan yang matang,
prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan keputusan yang
tepat merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi penambangan
block caving sangat dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya adalah
pola retakan yang sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup agar
undercut dapat memulai proses runtuhan. Pembentukan rongga terjadi
secara alami karena lapisan bijih yang terletak dibawahnya dipindahkan
dan Karena berat lapisan over burden menghancurkan bijih tersebut.
Sistem Produksi Caving Method. Seperti pada penambangan bawah tanah
untuk batuan keras lainnya, daur development dan produksi terpisah
dengan jelas. Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi tetapi
peralatan yangi digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri.
Produksi pada tambang block caving terdiri dari :
1. Pemboran (daerah undercut), mengunakan alat pneumatic dan rotary-
percussion.
2. Peledakan (daerah undercut), bahan peledak yang digunakan umumnya
adalah Emulsion.
3 Pemuatan (dari drawbell atau orepass), peralatan yang di gunakan
adalah Loader. Loader
4 Pengankutan (pada level utama), peralatan yang digunakan adalah LHD,
belt conveyor. Level undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting
di lakasanakan pada jalur pararel di level undercut yang mana biasa disebut
dengan daerah drill drift, pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan
pemboran yang bertujuan membuat lubang ledak. Keuntungan
penambangan caving method :
1. Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal di bandingkan dengan
system penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,
peledakan dan penyanggaan.
2. Produksi yang terpusat membuat pengawasan menjadi efisien dan
pemeriksaan kondisi kerja menjadi lebih teliti.
3. Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks di bandingkan system
penambangan bawah tanah lainnya.
4. Produktifitas tinggi (antara 15 – 50 ton persif per karyawan, maksimum
40 – 50 ton per shift per karyawan).
5. Metode penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi tinggi.
6. Recovery tinggi.
7. Ventilasi sangat memuaskan, kondisi kesehatan dan keselamatan bagus
(kecuali daerah undercut dan bagian penarikan bijih). Kerugian metode
penambangan caving method :
1. Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi
karena di butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan block
tambahan untuk produksi.
2. Penghentian penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan
kehilangan bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan
tersebut merupakan titik konsentrasi berat.
3. Metode ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk
panambangan bawah tanah lainnya.
4. Peronggan dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar
sehingga permukaan tanah berbahaya
5. Pemeliharaan bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika
terbentuk pilar yang menerima beban terlalu besar.  

2. Tambang batu bara


A. Long wall methods
B. Long Wall Mining
C. Metode long wall mining merupakan sistem advancing mining dan
retreat mining
dimana pada proses pekerjaan nya menggunakan suatu alat yang berna
ma drum cutter. perbandinganantara recovery hasil penambangan
dengan menggunakan metode penambangan long wall iniyaitu lebih
besar dari recovery hasil penambangan menggunakan metode room and
pillar.Metode penambangan longwall sendiri menggunakan alat mekanis
yang langsung menujudinding lapisan batubara atau secara lebih
lengkapnya longwall mining merupakan metode penambangan paling
produktif dan paling aman juga, total batubara yang terambil bisa
mencapai80% dari total sumber daya yang ada. metode ini merupakan
metode dari Europa dan diadopsiUS pad tahun 1950. berikut ini adalah
ciri-ciri metode longwall mining yaitu :
 

 
Recoverynya tinggi karena 80 % batubara yang ditambang dapat terambil.

 
Permukaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar di satu
pemuka kerja.

 
Pada umumnya, apabila kemiringan landai mekanisasi penambangan,
transportasi dan penyanggaan menjadi mudah sehingga dapat
meningkatkan efisiensi penambangan batubara.

 
Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang terowongan yang
dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.

 
Menguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dan
kemungkinan swabakar yang timbul juga sedikit.

 
Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi
lebih mudah

 
Apabila terjadi hal-hal seperti reruntuhan permuka kerja dan kerusakan
mesin penurunan produksi batubaranya besar Pada metode ini,
penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat 2 buah
lorong penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu terhu
bung dengan lorong peranginan utama (
main shaft in-take
), berfungsi untuk menyalurkan udara segar serta untuk  pengangkutan
batubara. Lorong ini sebut dengan
main gate
. Sedangkan lorong satunya lagi yangdisebut dengan
tail gate
terhubung dengan lorong pembuangan utama (
main shaft out-take/exhaust 
), berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta
untuk  pengangkutan material ke lapangan penggalian (
working face
). Udara kotor yang dimaksuddisini adalah udara yang telah melewati
lapangan penggalian, sehingga telah tercampur dengan
Metode Room and Pillar Mining Batubara

diekstraksi dengan meninggalkan pilar yang difungsikan sebagai


penyangga ruang kosong (room) pada lapisan batubara sebagai
akibat terambilnya batubara pada lapisan yang bersangkutan.
Ukuran pilar ditentukan dengan menghitung kekuatan batuan
atap, lantai serta karakteristik lapisan batubara, yang dalam hal ini
adalah tingkat kekuatan/kekerasannya. Area yang akan
ditambang dibagi terlebih dulu ke dalam bagian – bagian yang
disebut panel, dimana pengambilan batubara dilakukan di
dalamnya. Barrier pillar berfungsi untuk memisahkan panel –
panel penambangan, sedangkan panel pillar berfungsi untuk
menahan ruang kosong pada panel saja (gambar 2). Keberadaan
barrier pillar akan memberikan jaminan keamanan melalui
penyanggaan area tambang secara keseluruhan. Berdasarkan
teknik pengambilan batubaranya, sistem tambang batubara
bawah tanah secara umum terbagi dua, yaitu metode Room &
Pillar (RP) dan metode Long Wall (LW). Gambar
2. Konsep Room & Pillar (Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Room_and_pillar )
2.1.2 Long Wall Mining Pada metode ini, penambangan dilakukan
setelah terlebih dulu membuat 2 buah lorong penggalian pada
suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu terhubung dengan
lorong peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi untuk
menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara.
Lorong ini sebut dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi
yang disebut dengan tail gate terhubung dengan lorong
pembuangan utama (main shaft out-take/exhaust), berfungsi
untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta untuk
pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face).
Udara kotor yang dimaksud disini adalah udara yang telah
melewati lapangan penggalian, sehingga telah tercampur dengan
debu batubara dan gas – gas seperti metana, karbondioksida, CO,
atau gas yang lain tergantung dari kondisi geologi di lokasi
tersebut (gambar 3) Seminar Nasional Informatika 2012 (semnasIF
2012) ISSN: 1979-2328 UPN ”Veteran” Yogyakarta, 30 Juni 2012 E-
31 Gambar 3. Metode Long Wall (Sumber
http://imambudiraharjo.wordpress.com/2009/11/10/mengenal-
tambang-batubara-bawah-tanah/) Berdasarkan arah kemajuan
penggalian (working face), maka terdapat 2 metode pada LW,
yaitu advancing LW (LW maju) dan retreating LW (LW mundur).
Pada advancing LW, penggalian maju untuk main gate dan tail
gate dilakukan bersamaan dengan penambangan batubara,
(gambar 4) Gambar 4. Skema LW maju. Bekas lapangan
penggalian itu disebut dengan gob. Pada metode ini, pekerjaan
penting yang harus dilakukan adalah menjaga agar main gate dan
tail gate tetap tersekat dengan sempurna terhadap gob sehingga
sistem peranginan atau ventilasi dapat berjalan dengan baik.
Kelebihan metode ini adalah produksi dapat segera dilakukan
bersamaan dengan penggalian lorong main gate dan tail gate.
Namun seiring dengan semakin majunya penggalian, maintenance
kedua lorong menjadi semakin sulit dilakukan karena tekanan
lingkungan yang bertambah akibat keberadaan gob yang meluas.
Agar penambangan menjadi lebih efektif, aman, dan ekonomis,
maka pada LW diterapkan metode mundur atau retreating.

Anda mungkin juga menyukai