Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TAMBANG TERBUKA

OLEH
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
2022
LAPORAN PRAKTIKUM TAMBANG TERBUKA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Mata Kulia Tambang
Terbuka
Pada Program Studi D3 Teknik Pertambangan
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Pertambangan Dan Perminyakan
Univrsitas Papua
Tahun Akademik 2021/2022

Oleh
Kelompok 1
1.Agustina Waremtan 201940013

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

UNIVERSITAS PAPUA

2022
LAPORAN PRAKTIKUM TAMBANG TERBUKA

Disetujui dan di sahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Praktikan

KELOMPOK 1

Diperiksa

Asisten

Disetujui

Dosen Pengampuh 1 Dosen Pengampuh 2

............................... ...................................
KATA PENGANTAR

Pujih dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya Laporan Praktikum Tambang Terbuka ini.

Tujuan dari pembutan Laporan Praktikum Tambang Terbuka ini adalah untuk
memenuhi syrat kelulusan pada mata kulia Tambang Terbuka ini dan juga untuk
mempelajari tentang perhitungan cadangan pada batu gamping.

Taklupa kami mengucapkan Terimakasih banyak buat Kaka Asisten yang telah
menuntun kami dalam pembuatan laporan praktimukum ini dan juga kepada
bapak Dosen pengampuh mata kuliah Tambang Terbuka yang telah menajarkan
kita tentang Tambang Terbuka ini.

Kami menyadari bahwa Laporan Praktikum ini belum sempurnah ,untuk itu
harapan kami saran dan kritik dari yang membaca dan teman”sangatlah kami
harampakan demi menyempurnakan Laporan Praktikum ini.Semoga Laporan ini
dapat bermanfaat .
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Endapan bahan galian merupakan salah sumber daya alam yang pada umumnya
tersebar secara tidak merata di dalam bumi baik jenis,jumlah,maupun
kadarnya,yang memiliki sifat khusus yang di bandingkan dengan sumber daya
yang lain.

Salah satu sifat khusus endapan bahan galian adalah wasting asset atau
unrenewable,yang artinya endapan bahan galian tersebut di tambang di suatu
tempat ,maka bahan galian tersebut tidak akan tumbuh atau tidak dapat di
perbaharui kembali.Oleh karena itu dalam mengusahakan industri pertambangan
selalu berhadapan dengan sesuatu yang serba terbatas .Baik lokasi,jenis,kuantitas
maupun kualitas materialnya.Keterbatasan ini di tambah lagi dengan usaha
meningkatakan keselamatan kerja serta menjga kelestarian lingkungan hidup jadi
dalam mengelolah sumberdaya mineral diperlikan penambangan sistem yang
sesuai dan tepat,baik di tinjau dari segi teknik mauoun ekonomis ,agar
perolehanya dapat optimal.

Industri pertambangan di suatu daerah akan memberikan dampak terhadap


lingkungan hidup di sekitarnya,baik itu dampak positif maupun negatif.

Dampak positis industri pertambangan

1.Menambah pendapatan dan devisa negara

2.Ikut meningkatakan kondisi sosial,ekoonomi dan budaya daerah setempat

3.Menberi kesempatan kerja

4.Memberi kesempatan ahli teknologi

5.Menjadi pusat pengembangan setempat

Sedangkan dampak negativnya adalah:

1.Merubah morfologi dan fisiologi daerah [tata guna lahan]

2.Dampak merusak lingkungan

a.Tanah yang subur

b.Vegetasi di babat,sehingga daerah menjadi gundul maka muda tererosi


dan longsos
c.Flora dan fauna rusak ,sehingga ekologinya juga rusak

d.Mencari sungai

e.Polusi suara dan polusi udara

3.Dapat menimbulakan kesanjangan sosial ekonomi dan budaya di wilaya


setempat.

1.2.PERUMUSAN MASALAH

1.3.TUJUAN
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1.GEOGRAFI

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang tempat dan hubungan antara
manusia dengan lingkungan alam. Para ahli geografi mempelajari sifat fisik bumi
(tanah dan unsur-unsur yang membentuknya) serta masyarakat yang hidup di
atasnya.

Mereka juga meneliti bagaimana budaya manusia berinteraksi dengan alam serta
bagaimana lokasi dan tempat bisa memiliki dampak tertentu terhadap kehidupan
manusia. Mempelajari geografi sama saja dengan mempelajari bagaimana sesuatu
bermula, mengapa sesuatu ada, dan memahami bagaimana sesuatu dapat
berkembang dan berubah seiring waktu

2.1.1.TOPOGRAFI

2.1.2.VEGETASI

2.1.3.IKLIM DAN CURAH HUJAN

2.2.GANESA BATUGAMPING

{Gambar 2.2 Batugamping}

1.Genesa terjadinya batu gamping

Batu gamping terjadi dengan beberapa cara, yaitu :

 secara organic

Sebagian besar batu gamping di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari
pengendapan cangkang atau rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang
berasal dari kerangka binatang koral/kerang
 secara mekanik/secara kimia

Untuk batu gamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh
berbeda dengan jenis batu gamping yang terjadi secara organic. Yang
membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut
yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat
semula.

 Secara kimia

Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batu gamping yang terjadi dalam
kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.

Selain hal diatas, mata air mineral dapat pula mengendapkan batu gamping. Jenis
batu gamping ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan
batu gamping dibawah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali
dipermukaan bumi. Magnesium, lempung dan pasir merupakan unsur pengotor
yang mengendap bersama-sama pada saat proses pengendapan. Keberadaan
pengotor batu gamping memberikan klasifikasi jenis batu gamping, apabila
pengotornya magnesium, maka batu gamping tersebut diklasifikasikan sebagai
batu gamping dolomitan.

2.2.1.TEORI PEMBENTUKAN BATUGAMPING

Batu kapur (Gamping) merupakan salah satu mineral industri yang banyak
digunakanoleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk
bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk
pertanian dll. Batu kapur (Gamping)dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu
secara organik, secara mekanik, atau secara kimia.Sebagian besar batu kapur yang
terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan
cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasaldari
kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda,
abutua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Mineral
karbonat yangumum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit
(CaCO3), yang merupakanmineral metastable karena pada kurun waktu tertentu
dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3).Mineral lainnya yang umum ditemukan
berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapidalam jumlah kecil adalah
Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit(MgCO3).Kalsium
karbonat (CaCO3) dengan kemurnian dan kehalusan yang tinggi
banyakdiperlukan dalam industri tapal gigi, cat, farmasi, kosmetik, karet, kertas,
dan lain lain, baiksebagai bahan dasar maupun bahan penolong. Untuk kebutuhan
itu, Indonesia masihmendatangkan CaCO3 dari luar negeri. Umumnya bahan itu
dibuat secara kimia dari suspensikapur padam dan gas karbon dioksid. Di
Indonesia banyak terdapat batu kapur atau marmeryang berupa serpihan atau butir
kecil yang dibuang sia sia. Di samping itu, gas CO2 juga banyak yang belum
dimanfaatkan. Pembuangan kedua jenis bahan itu dapat mencemarilingkungan.
Oleh karena itu, kalau serbuk limbah marmer disuspensikan dalam air
dandireaksikan dengan CO2 akan diperoleh Ca(HCO) yang tidak banyak
tercampur zat pengotor.Selanjutnya Ca(HCO3)2 mudah berubah menjadi CaCO3
murni. Pada penelitan ini akandireaksikan suspensi batu kapur dan gas CO2
seperti pembentukan stalakmit dan stalaktit di alam.

Anda mungkin juga menyukai