Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal Praktek Kerja Lapangan
(PKL). Tidak lupa saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan proses pembuatan proposal ini.
Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil bagi
mahasiswa Strata-1 (S1). Untuk itu kami memohon kepada instansi atau perusahaan
yang kami maksud agar bisa menerima kami untuk melakukan Praktek Kerja
Lapangan. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan mahasiswa bisa
mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama kuliah pada fenomena - fenomena
nyata yang terjadi di alam.
Penyusun
Proposal Kerja Praktek Lapangan
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu jurusan yang ada di Jurusan Teknik Kebumian ,Program Studi
Teknik Geofisika Universitas Jambi diharapkan mampu mencetak tenaga yang
terampil, berkualitas, dan kompetitif. Oleh sebab itu, semua mahasiswa wajib
mengikuti mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (Magang) sebesar 4 sks, yang
diharapkan nanti agar para mahasiswa mampu memperoleh ilmu secara langsung di
lapangan dari orang-orang yang terlatih di sebuah perusahaan sehingga tidak hanya
mengandalkan teori belaka.
Sebagai salah satu metode dalam geofisika, metode Well Logging dapat
digunakan baik dalam eksplorasi pada tahap pendahuluan sebelum dilakukan produksi,
dapat digunakan pada Lapangan Hidrokarbon, Geothermal, Batubara, maupun
Tambang Mineral Lainnya. Keunggulan dari metode ini adalah mampu
menggambarkan keadaan bawah permukaan secara Lateral, sehingga litologi
masingmasing lapisan dapat tergambar dengan jelas dan sebagai data pengikat metode
geofisika yang lainnya.
3. Praktek Kerja Lapangan adalah Mata Kuliah Wajib yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa Strata-1 (S-1).
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah kurikulum dan kelulusan di
Program Studi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi.
BAB II
Proposal Kerja Praktek Lapangan
Pada prinsipnya alat di masukkan kedalam sumur dan dicatat sifat fisik pada
daerah di kedalaman tertentu.Pencatatan dilakukan dengan kedalamannya, waktu,
jarak kemudian di plot kedalam suatu log yang mempunyai skala tertentu dan direkam
dalam bentuk digital.
b. Gelombang Transversal
- Poisson Ratio
Rasio ini adalah sebuah ukuran perubahan bentuk geometri akibat tegangan
satu arah dan merupakan perbandingan fraksi perubahan diameter terhadap fraksi
perubahan panjang.jika d adalah diameter dan I adalah panjang,maka :
µ = Δd/d / Δ1/1
- Modulus Young
Proposal Kerja Praktek Lapangan
- Densitas Batuan
Kerapatan batuan atau disebut juga densitas batuan makin besar densitas
batuan maka makin tinggi keraptan suatu batuan.
- Porositas
Porositas adalah volume rongga dalam batuan dibanding volume total batuan.
Porositas absolut adalah perbandingan volume seluruh pori dengan volume total
batuan. Porositas efektif adalah rongga dalam batuan yang berhubungan satu dengan
yang lainnya (Koesoemadinata, 1980). Faktor besar – kecilnya porositas dipengaruhi
besar butir, pemilahan, bentuk kebundaran, penyusunan butir dan kompaksi dan
sementasi.
- Permeabilitas
Permeabilitas adalah sifat batuan untuk meluluskan cairan melalui pori – pori
yang berhubungan tanpa merusak partikel.
Prinsip dari Log Gamma Ray adalah suatu rekaman dari tingkat radioaktivitas
alami yang terjadi karena unsur Uranium, Thorium dan potassium pada batuan.
Pemancaran yang terus – menerus terdiri dari semburan pendek dari tenaga tinggi
sinar Gamma, yang mampu menembus batuan yang dapat dideteksi oleh detector.
Fungsi dari log gamma ray adalah untuk membedakan lapisan permeable dan tidak
permeable. Pada batupasir dan batu karbonat mempunyai konsentrasi radioaktif rendah
dan gamma raynya bernilai rendah dan sebaliknya pada batu lempung serpih,
mempunyai gamma ray tinggi. Secara khusus Log GR berguna untuk mengetahui
lapisan permeable dan impermeable, dapat juga data dari Log GR dibandingkan
dengan data didapat dari Log SP. Secara umum fungsi dari Log GR antara lain :
Proposal Kerja Praktek Lapangan
Pada lapisan serpih, kurva SP umumnya berupa garis lurus yang disebut garis
daasar serpih, sedangkan pada formasi permeable kurva SP menyimpang dari garis
dasar serpih dan mencapai garis konstan pada lapisan permeable yang cukup tebal
yaitu garis pasir. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanan tergantung pada
kadar garam air formasi dan filtrasi lumpur.
Log Resistivity digunakan untuk mendeterminasi zona Mining Area dan zona
air, mengindikasikan zona permeable dengan mendeteminasi porositas resistivitas.
Karena batuan dan matrik tidak konduktif, maka kemampuan batuan untuk
menghantarkan arus listrik tergantung pada fluida dan pori. Alat – alat yang digunakan
untuk mencari nilai resitivitas (Rt) terdiri dari dua kelompok yaitu Laterelog dan Log
Induksi.
a. Laterelog
Prinsip kerja dari laterelog ini adalah memfokuskan arus listrik secara lateral
ke dalam formasi dalam bentuk lembaran tipis. Ini dicapai dengan menggunakan arus
pengawal (bucking current), yang fungsinya untuk mengawal arus utama (measured
current) masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya. Dengan mengukur tegangan
Proposal Kerja Praktek Lapangan
b. Log Induksi
Prinsip kerja dari Induksi yaitu dengan memanfaatkan arus bolak-balik yang
dikenai pada kumparan, sehingga menghasilkan medan magnet, dan sebaliknya medan
magnet akan menghasilkan arus listrik pada kumparan.
4. Log Porositas
Ada tiga jenis pengukuran porositas yang umum digunakan di lapangan saat ini
adalah Sonik, Densitas, dan Neutron. Nama-nama ini berhubungan dengan besaran
fisika yang dipakai dimana pengukuran itu dibuat sehingga istilah-istilah “Porositas
Sonik”, “Porositas Densitas”, dan “Porositas Netron”. Penting untuk diketahui bahwa
porositasporositas ini bias tidak sama antara satu dengan yang lain atau tidak bisa
mewakili “porositas benar”
5. Log Sonic
Log sonic pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui
formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang
dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut
“Interval Transit Time” (∆t). ∆t berbanding terbalik dengan kecepatan gelombang
suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya.
Proposal Kerja Praktek Lapangan
Alat porositas kedua adalah yang akan ditinjau adalah Alat Lito-Densitas atau
Litho-Density Tool (LDT). Pada LDT, menggunakan prinsip fisika nuklir dengan
memanfaatkan tembakan sinar gamma, sehingga LDT dirancang untuk memberikan
tanggapan terhadap gejala fotolistrik dan hamburan Compton dengan cara memilih
sumber radioaktif yang memproduksi sinar gamma dengan tingkat tenaga antara 75
Kev dan 2 Mev, misalnya unsur Cesium-137 yang mempunyai puncak tenaga sinar
gamma pada 662 keV.
7. Log Neutron
Alat ini disebut Alat Netron terkompensasi (Compensated Netron Tool) atau
disingkat CNT. Alat ini biasanya dikombinasikan dengan LDT dan Gamma- Ray,
karena ketiga alat tersebut adalah alat nuklir dengan kecepatan logging yang sama dan
kombinasi netron-densitas akan memberikan evaluasi litologi pintas dan indicator gas
yang ampuh. Fungsi dari log netron adalah untuk menggambarkan formasi sarang
(porous) dan untuk menentukan porositasnya. Log ini memberikan data yang
berguna untuk menghitung jumlah hydrogen yang ada dalam formasi.
Log sonic pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui
formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang
dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut
“Interval Transit Time” (∆t). ∆t berbanding terbalik dengan kecepatan gelombang
suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya.
b. membuatan peta lokasi bore holes data log dengan fungsi map
e. memodelan fence data resistivitas dengan mengunakan p-data fence lalu tarik
garis pada titik pengeboran.
g. memodelan lithologi akuifer dengan mengimput batas bawah dan atas dari
aquifer tersebut di fungsi litologi.
BAB III
Proposal Kerja Praktek Lapangan
Lokasi praktek dilakukan di “PT. Bukit Asam Tbk (persero) Sumatera Selatan”
mulai 13 Agustus – 29 September 2018 yang beralamatkan di Jalan Parigi No.1
Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Tema dari Praktek Kerja
Lapangan ini adalah “Metode Well Logging : Akuisisi, Processing, dan Interpretasi”.
Metode Praktis, metode praktek langsung pada objek yang akan belajar di bawah
pengawasan dan bimbingan dari pengawas lapangan.
Metode Observasi, metode pengumpulan data dengan cara langsung
mengamati dan merekam obyek yang dipelajari.
Metode Wawancara, metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
secara langsung oleh pengawas lapangan
Metode Sastra, yaitu dengan mempelajari literatur pengambilan data dalam
bentuk buku, buku teks, jurnal, dan bentuk lain yang terkait dengan objek yang
sedang dipelajari untuk mendukung penyelesaian Pelatihan Job penyusunan
laporan.
Metode Bimbingan, ada konsultasi suatu bantuan dalam men-dokumentasikan
bidang ilmiah yang diperoleh selama program praktek.
Hal ini dilakukan dengan pembimbing bidang lapangan di PT. Bukit Asam Tbk
(persero) dan dosen pembimbing dari Universitas Jambi.
Berikut ini adalah data mengenai mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek
di PT. Bukit Asam (persero) yang berjumlah 3 orang, yaitu:
BAB IV
Proposal Kerja Praktek Lapangan
Demikian proposal ini kami susun sebagai kerangka acuan untuk pelaksanaan
Kerja Praktek (KP). Semoga mendapat respon balik yang konstruktif demi kesuksesan
kegiatan ini. Atas segala bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima
kasih.