Anda di halaman 1dari 13

Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


2018

Proposal Praktek Kerja Lapangan

“Metode Well Logging : Akuisisi, Processing,


dan Interpretasi”

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal Praktek Kerja Lapangan
(PKL). Tidak lupa saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan proses pembuatan proposal ini.

Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil bagi
mahasiswa Strata-1 (S1). Untuk itu kami memohon kepada instansi atau perusahaan
yang kami maksud agar bisa menerima kami untuk melakukan Praktek Kerja
Lapangan. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan mahasiswa bisa
mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama kuliah pada fenomena - fenomena
nyata yang terjadi di alam.

Adapun metode yang akan digunakan disesuaikan dengan pembimbing


lapangan yang ada di perusahaan. Hal ini untuk mempermudah pekerjaan selama
Praktek Kerja Lapangan berlangsung. Waktu pelaksanaannya akan dilakukan pada
tanggal 13 Agustus sampai dengan 29 September 2018.

Penyusun
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah sumber daya manusia (human resource) merupakan masalah yang


klasik dan hangat dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah seperti seminar,
lokakarya simposium bahkan terkadang hadir dalam diskusi-diskusi lepas yang
melibatkan para pakar, cendekiawan, praktisi sampai dikalangan mahasiswa dihampir
seluruh pelosok negeri. Dari pertemuan-pertemuan tersebut hanya satu kesimpulan
yang dapat mereka tarik yaitu bahwa kualitas SDM kita masih sangat rendah bila
dibandingkan dengan negara-negara di dunia yang telah mengalami kemajuan bukan
hanya dalam sektor pendidikan namun secara koheren telah merata di semua aspek
kehidupan masyarakatnya baik itu di segi ekonomi, sosial budaya dan sebagainya.

Sebagai salah satu jurusan yang ada di Jurusan Teknik Kebumian ,Program Studi
Teknik Geofisika Universitas Jambi diharapkan mampu mencetak tenaga yang
terampil, berkualitas, dan kompetitif. Oleh sebab itu, semua mahasiswa wajib
mengikuti mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (Magang) sebesar 4 sks, yang
diharapkan nanti agar para mahasiswa mampu memperoleh ilmu secara langsung di
lapangan dari orang-orang yang terlatih di sebuah perusahaan sehingga tidak hanya
mengandalkan teori belaka.

Sebagai salah satu metode dalam geofisika, metode Well Logging dapat
digunakan baik dalam eksplorasi pada tahap pendahuluan sebelum dilakukan produksi,
dapat digunakan pada Lapangan Hidrokarbon, Geothermal, Batubara, maupun
Tambang Mineral Lainnya. Keunggulan dari metode ini adalah mampu
menggambarkan keadaan bawah permukaan secara Lateral, sehingga litologi
masingmasing lapisan dapat tergambar dengan jelas dan sebagai data pengikat metode
geofisika yang lainnya.

Dalam rangka merealiasikan tujuan tersebut diperlukan kerjasama antara pihak


Universitas dengan instansi yang terkait sebagai wadah bagi mahasiswa untuk
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


mengaplikasikan ilmu dan memberikan gambaran mengenai realita yang akan
dihadapi ketika menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Salah satu instansi yang
berkaitan adalah PT. Bukit Asam Tbk (persero).

1.2. Dasar Praktek Kerja Lapangan Dasar

praktek kerja lapangan ini adalah :

1. Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Kurikulum Program Studi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Kebumian Fakultas


Sains dan Teknologi Universitas Jambi.

3. Praktek Kerja Lapangan adalah Mata Kuliah Wajib yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa Strata-1 (S-1).

1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah kurikulum dan kelulusan di
Program Studi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Jambi.

2. Mengenal dan memperluas wawasan geofisika dengan metode well logging.

3. Dapat Melakukan Akuisisi, Processing dan Interpretasi data Well Logging.

4. Mengetahui peranan para geofisikawan dalam eksplorasi pendahuluan


hidrokarbon, pertambangan, maupun geothermal.

5. Sebagai studi perbandingan antara teori yang telah diperoleh dalam


pembelajaran di Universitas dengan kenyataan yang ada di lapangan.

BAB II
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


TEORI DASAR

2.1. Tinjauan Umum Well Logging

2.1.2. Konsep Dasar Well Logging

Well logging merupakan metode penelitian yang mempelajari karakter fisik


batuan suatu formasi dari pengamatan dan perhitungan parameter fisik batuan
dari pemboran. Parameter fisik tersebut berupa sifat porositas, resistivitas,
temperature, densitas, permeabilitas dan kemampuan cepat rambat yang direkam oleh
gelombang elektron dalam bentuk kurva.

Pada prinsipnya alat di masukkan kedalam sumur dan dicatat sifat fisik pada
daerah di kedalaman tertentu.Pencatatan dilakukan dengan kedalamannya, waktu,
jarak kemudian di plot kedalam suatu log yang mempunyai skala tertentu dan direkam
dalam bentuk digital.

- Kecepatan Gelombang Akustik


a. Gelombang Kompresi

King (1966) telah menyimpulkan bahwa harga kecepatan gelombang kompresi


akan membesar dengan bertambahnya tekanan.Gelombang dirambatkan oleh gerak
partikel yang sejajar dengan arah perambatannya.perambatan ini terjadi oleh tabrakan
elastik atom/molekul ke tetangganya.

b. Gelombang Transversal

King (1966) juga telah menyimpulkan bahwa harga kecepatan gelombang


transversal akan membesar dengan bertambahnya tekanan.

- Poisson Ratio

Rasio ini adalah sebuah ukuran perubahan bentuk geometri akibat tegangan
satu arah dan merupakan perbandingan fraksi perubahan diameter terhadap fraksi
perubahan panjang.jika d adalah diameter dan I adalah panjang,maka :

µ = Δd/d / Δ1/1

- Modulus Young
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


Pergeseran atom atau molekul yang menyebabkan perambatan gelombang
akustik masih berada dalam sifat-sifat elastik media atom atau molekul itu,sehingga
berlaku hukum Hooke.

- Densitas Batuan

Kerapatan batuan atau disebut juga densitas batuan makin besar densitas
batuan maka makin tinggi keraptan suatu batuan.

- Porositas

Porositas adalah volume rongga dalam batuan dibanding volume total batuan.
Porositas absolut adalah perbandingan volume seluruh pori dengan volume total
batuan. Porositas efektif adalah rongga dalam batuan yang berhubungan satu dengan
yang lainnya (Koesoemadinata, 1980). Faktor besar – kecilnya porositas dipengaruhi
besar butir, pemilahan, bentuk kebundaran, penyusunan butir dan kompaksi dan
sementasi.

- Permeabilitas

Permeabilitas adalah sifat batuan untuk meluluskan cairan melalui pori – pori
yang berhubungan tanpa merusak partikel.

2.1.3. Perangkat – Perangkat Well Logging

1. Log Gamma Ray

Prinsip dari Log Gamma Ray adalah suatu rekaman dari tingkat radioaktivitas
alami yang terjadi karena unsur Uranium, Thorium dan potassium pada batuan.
Pemancaran yang terus – menerus terdiri dari semburan pendek dari tenaga tinggi
sinar Gamma, yang mampu menembus batuan yang dapat dideteksi oleh detector.
Fungsi dari log gamma ray adalah untuk membedakan lapisan permeable dan tidak
permeable. Pada batupasir dan batu karbonat mempunyai konsentrasi radioaktif rendah
dan gamma raynya bernilai rendah dan sebaliknya pada batu lempung serpih,
mempunyai gamma ray tinggi. Secara khusus Log GR berguna untuk mengetahui
lapisan permeable dan impermeable, dapat juga data dari Log GR dibandingkan
dengan data didapat dari Log SP. Secara umum fungsi dari Log GR antara lain :
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


1. Evaluasi kandungan serpih Vsh

2. Menentukan lapisan Permeabel, Impermeable

3. Evaluasi bijih mineral radioaktif

4. Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif

5. Korelasi Log pada sumur berselubung

6. Korelasi antar sumur

2. Log SP (Spontaneous Potential Log)

Log SP adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda di


permukaan dengan elektroda yang terdapat di lubang bor yang bergerak naik – turun.
Supaya SP dapat berfungsi maka lubang harus diisi oleh lumpur konduktif. SP.

Pada lapisan serpih, kurva SP umumnya berupa garis lurus yang disebut garis
daasar serpih, sedangkan pada formasi permeable kurva SP menyimpang dari garis
dasar serpih dan mencapai garis konstan pada lapisan permeable yang cukup tebal
yaitu garis pasir. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanan tergantung pada
kadar garam air formasi dan filtrasi lumpur.

3. Log Resistivity (LR)

Log Resistivity digunakan untuk mendeterminasi zona Mining Area dan zona
air, mengindikasikan zona permeable dengan mendeteminasi porositas resistivitas.
Karena batuan dan matrik tidak konduktif, maka kemampuan batuan untuk
menghantarkan arus listrik tergantung pada fluida dan pori. Alat – alat yang digunakan
untuk mencari nilai resitivitas (Rt) terdiri dari dua kelompok yaitu Laterelog dan Log
Induksi.

a. Laterelog

Prinsip kerja dari laterelog ini adalah memfokuskan arus listrik secara lateral
ke dalam formasi dalam bentuk lembaran tipis. Ini dicapai dengan menggunakan arus
pengawal (bucking current), yang fungsinya untuk mengawal arus utama (measured
current) masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya. Dengan mengukur tegangan
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


listrik yang diperlukan untuk menghasilkan arus listrik utama yang besarnya tetap,
resistivitas dapat dihitung dengan hokum ohm.

b. Log Induksi

Prinsip kerja dari Induksi yaitu dengan memanfaatkan arus bolak-balik yang
dikenai pada kumparan, sehingga menghasilkan medan magnet, dan sebaliknya medan
magnet akan menghasilkan arus listrik pada kumparan.

Secara umum, kegunaan dari Log Induksi ini antara lain :

1. Mengukur konduktivitas pada formasi,

2. Mengukur resistivitas formasi.

4. Log Porositas

Log porositas digunakan untuk mengetahui karakteristik/sifat dari litologi yang


memiliki pori, dengan memanfaatkan sifat – sifat fisika batuan yang didapat dari
sejumlah interaksi fisika di dalam lubang bor. Hasil interaksi dideteksi dan dikirim ke
permukaan barulah porositas dijabarkan.

Ada tiga jenis pengukuran porositas yang umum digunakan di lapangan saat ini
adalah Sonik, Densitas, dan Neutron. Nama-nama ini berhubungan dengan besaran
fisika yang dipakai dimana pengukuran itu dibuat sehingga istilah-istilah “Porositas
Sonik”, “Porositas Densitas”, dan “Porositas Netron”. Penting untuk diketahui bahwa
porositasporositas ini bias tidak sama antara satu dengan yang lain atau tidak bisa
mewakili “porositas benar”
5. Log Sonic

Log sonic pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui
formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang
dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut
“Interval Transit Time” (∆t). ∆t berbanding terbalik dengan kecepatan gelombang
suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya.
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


6. Log Density

Alat porositas kedua adalah yang akan ditinjau adalah Alat Lito-Densitas atau
Litho-Density Tool (LDT). Pada LDT, menggunakan prinsip fisika nuklir dengan
memanfaatkan tembakan sinar gamma, sehingga LDT dirancang untuk memberikan
tanggapan terhadap gejala fotolistrik dan hamburan Compton dengan cara memilih
sumber radioaktif yang memproduksi sinar gamma dengan tingkat tenaga antara 75
Kev dan 2 Mev, misalnya unsur Cesium-137 yang mempunyai puncak tenaga sinar
gamma pada 662 keV.

7. Log Neutron

Alat ini disebut Alat Netron terkompensasi (Compensated Netron Tool) atau
disingkat CNT. Alat ini biasanya dikombinasikan dengan LDT dan Gamma- Ray,
karena ketiga alat tersebut adalah alat nuklir dengan kecepatan logging yang sama dan
kombinasi netron-densitas akan memberikan evaluasi litologi pintas dan indicator gas
yang ampuh. Fungsi dari log netron adalah untuk menggambarkan formasi sarang
(porous) dan untuk menentukan porositasnya. Log ini memberikan data yang
berguna untuk menghitung jumlah hydrogen yang ada dalam formasi.

Log sonic pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui
formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang
dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut
“Interval Transit Time” (∆t). ∆t berbanding terbalik dengan kecepatan gelombang
suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya.

2.2. Tahap Processing dan Interpretasi Data Well Logging

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam processing data log adalah


sebagai berikut:

Pengolahan data menggunakan rockwork

a. menginput data ke dalam rockwork

b. membuatan peta lokasi bore holes data log dengan fungsi map

c. memodelan data resistivitas 3D dengan mengunakan p-data model


Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


d. memodelan resistivitas akuifer 3Ddengan menggunakan p-data model

e. memodelan fence data resistivitas dengan mengunakan p-data fence lalu tarik
garis pada titik pengeboran.

f. memodelan lithologi 3Ddengan menggunakan litologi model di fungsi bar.

g. memodelan lithologi akuifer dengan mengimput batas bawah dan atas dari
aquifer tersebut di fungsi litologi.

h. memodelan fence lithologi dengan mengunakan litologi lalu fence setelah


itu tarik garis pada titik pengeboran.

Logging memberikan data yang yang diperlukan untuk mengevaluasi secara


kuantitas,kualitas banyaknya Mining Area di lapisan pada situasi dan kondisi
sesungguhnya. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat
batuan. Dari sudut pandang pengambil keputusan, logging adalah bagian yang
penting dari proses pemboran dan penyelesaian sumur.

BAB III
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


METODOLOGI PRAKTEK

3.1. Lokasi, Waktu dan Tema Praktek

Lokasi praktek dilakukan di “PT. Bukit Asam Tbk (persero) Sumatera Selatan”
mulai 13 Agustus – 29 September 2018 yang beralamatkan di Jalan Parigi No.1
Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Tema dari Praktek Kerja
Lapangan ini adalah “Metode Well Logging : Akuisisi, Processing, dan Interpretasi”.

3.2. Metode Praktek

Metodologi yang akan digunakan dalam praktek kerja lapangan adalah :

 Metode Praktis, metode praktek langsung pada objek yang akan belajar di bawah
pengawasan dan bimbingan dari pengawas lapangan.
 Metode Observasi, metode pengumpulan data dengan cara langsung
mengamati dan merekam obyek yang dipelajari.
 Metode Wawancara, metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
secara langsung oleh pengawas lapangan
 Metode Sastra, yaitu dengan mempelajari literatur pengambilan data dalam
bentuk buku, buku teks, jurnal, dan bentuk lain yang terkait dengan objek yang
sedang dipelajari untuk mendukung penyelesaian Pelatihan Job penyusunan
laporan.
 Metode Bimbingan, ada konsultasi suatu bantuan dalam men-dokumentasikan
bidang ilmiah yang diperoleh selama program praktek.

Hal ini dilakukan dengan pembimbing bidang lapangan di PT. Bukit Asam Tbk
(persero) dan dosen pembimbing dari Universitas Jambi.

3.3. Kegiatan Praktek

Dalam melaksanakan program praktek, kita sebagai mahasiswa diharapkan


untuk melakukan studi kasus, yang mengangkat kasus yang ditemukan dalam program
praktek untuk menjadi sebuah penilaian yang sesuai dengan bidang keahlian yang ada
atau untuk mengamati cara kerja proses atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan
bidang keahlian. Untuk mendukung program praktek dan penilaian yang akan
dilakukan, dapat diimplementasikan dengan beberapa metode implementasi, seperti:
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


 Wawancara dan diskusi untuk memperoleh informasi yang mendukung pada
sistem kontrol.
 Studi literatur untuk menemukan informasi data dari literatur sebagai
patokan untuk membandingkan hasil yang diperoleh.
 Langsung pengamatan ke situs untuk mengetahui sistem kontrol yang
digunakan perusahaan.

Sistem yang akan diimplementasikan adalah sesuai dengan kondisi lapangan


yang ada. Selama program praktek, saya akan mematuhi peraturan yang ditetapkan
oleh perusahaan, data yang diperoleh selama kerja praktek akan dijaga kerahasiaannya
dan tidak akan disebarluaskan dan digunakan hanya sebagai laporan kerja praktek.
Laporan tersebut ditinjau dan disetujui oleh perusahaan.

3.4. Peserta Praktek Kerja Lapangan

Berikut ini adalah data mengenai mahasiswa yang akan melakukan kerja praktek
di PT. Bukit Asam (persero) yang berjumlah 3 orang, yaitu:

1. Ramadhan Susan Prayogo (F1D315022)


2. Fitriah Wulandari (F1D315032)
3. Deajeng Balqis (F1D315033)

BAB IV
Proposal Kerja Praktek Lapangan

PT. Bukit Asam Tbk Persero


PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun sebagai kerangka acuan untuk pelaksanaan
Kerja Praktek (KP). Semoga mendapat respon balik yang konstruktif demi kesuksesan
kegiatan ini. Atas segala bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima
kasih.

Jambi, 21 Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai