Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

PENGAMATAN EKSPLORASI BATUBARA


DI CV PERINTIS BARA BERSAUDARA KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN
BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Disusun oleh:

Rakha Farisetya 1810813210003


Nirwani Putriana Gultom 1810813220020

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL


KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN EKSPLORASI BATUBARA


DI CV PERINTIS BARA BERSAUDARA KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN
BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Pengusul :

Mahasiswa Mahasiswa :
:

Rakha Farisetya
Nirwani Putriana Gultom
NIM. 1810813210003
NIM. 1810813220020

Mengetahui
Koordinator Program Studi Teknik Pertambangan

Agus Triantoro, S.T., M.T.


NIP. 19800803 200604 1
001
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat penting bagi
ketersediaan energi pada saat ini. Pemilihan sistem penambangan didasarkan pada
keuntungan maksimal yang dapat diperoleh. Faktor yang mempengaruhi sistem
penambangan yaitu karakteristik spasial dari endapan, faktor geologi dan
hidrogeologi, sifat-sifat geoteknik, faktor ekonomi serta faktor lingkungan. Inti dari
pemilihan metode penambangan adalah sistem ekploitasi yang saling berikatan
dengan kegiatan survey dalam tahap awal pada proses perencanaan pemilihan
metode penambangan.
Salah satu kegiatan yang sangat penting pada kegiatan pertambangan
adalah kegiatan eksplorasi. Pada kegiatan pertambangan, eksplorasi memiliki
berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah untuk mengetahui kemajuan
tambang pada satuan waktu. Eksplorasi tambang adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mempelajari suatu wilayah yang berpotensi menghasilkan sumber daya alam
tertentu dengan menggunakan alat dan software tertentu yang hasil pengukurannya
digunakan sebagai dasar pembayaran jasa kepada pihak kontraktor.
Pentingnya kegiatan eksplorasi dalam mengetahui kemajuan tambang
inilah yang membuat kami mengajukan judul kerja “PENGAMATAN EKSPLORASI
BATUBARA DI CV PERINTIS BARA BERSAUDARA KECAMATAN
MATARAMAN KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN” praktek
Pengamatan Eksplorasi Batubara di CV Perintis Bara Bersaudara, dikarenakan juga
kerja praktek merupakan syarat pemenuhan sistem kredit semester pada program
studi Teknik Pertambangan ULM yang sudah ditetapkan dalam kurikulum program
studi.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mempraktekkan secara langsung teori yang didapatkan dari bangku perkuliahan
secara langsung di lapangan, serta belajar bekerja dengan target yang diinginkan
oleh dunia industri.

3
Tujuan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati kegiatan eksplorasi tambang terbuka di perusahaan.
2. Mengetahui metode eksplorasi yang digunakan di perusahaan.
3. Mengetahui peralatan yang digunakan pada kegiatan eksplorasi tambang
diperusahaan.

1.3. Batasan Masalah


Secara umum, penyusun mengamati seluruh kegiatan penambangan pada
CV Perintis Bara Bersaudara namun secara khusus penyusun membahas mengenai
pengamatan eksplorasi batubara, mengetahui metode dan peralatan tambang
terbuka pada CV Perintis Bara Bersaudara.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Sebagai industri yang padat modal, padat teknologi dan padat sumberdaya,
serta mengandung resiko yang tinggi, maka industri pertambangan menjadi hal yang
sangat unik dan membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat menghasilkan sesuatu
yang positif dan menguntungkan. Banyaknya ilmu dan teknologi yang terlibat di
dalam industri ini mulai dari geologi, eksplorasi, pertambangan, metalurgi, mekanik
dan elektrik, lingkungan, ekonomi, hukum, manajemen, keuangan, sosial budaya
dan komunikasi, sehingga menjadikan industri ini cukup kompleks.
Karena yang menjadi dasar perencanaan aktivitas pada industri
pertambangan adalah tingkat kepastian dari penyebaran endapan, geometri badan
bijih (endapan), jumlah cadangan, serta kualitas, maka peranan ilmu eksplorasi
menjadi hal yang sangat penting sebagai awal dari seluruh rangkaian pekerjaan
dalam industn pertambangan.
Agar kegiatan eksplorasi dapat terencana, terprogram dan efisien, maka
dibutuhkan pengelolaan kegiatan eksplorasi yang baik dan terstruktur. Untuk itu
dibutuhkan pemahaman konsep eksplorasi yang tepat dan terarah oleh para aktivis
eksplorasi, khususnya yang meliputi disiplin ilmu geologi dan eksplorasi tambang.
Kalau kegiatan eksplorasi menjanjikan adanya suatu harapan dan
keuntungan bagi pelaku bisnis pertambangan, barulah kegiatan industri
pertambangan dapat dilaksanakan. Kegiatan eksplorasi dilakukan karena ada tujuan
yang diharapkan oleh badan pihak perencana eksplorasi tersebut.
Secara umum, dalam industri pertambangan kegiatan eksplorasi ditujukan sebagai
berikut :
a Mencari dan menemukan cadangan bahan galian baru.
b Mengendalikan (menambah) pengembalian investasi yang ditanam, sehingga pada suatu
saat dapat memberikan keuntungan yang ekonomis.
c Mengendalikan (penambahan dan pengurangan) jumlah cadangan, dimana cadangan
merupakan dasar dari aktivitas penambangan.
d Mengendalikan atau memenuhi kebutuhan pasar atau industri.
e Diversifikasi sumberdaya alam.
f Mengontrol sumber-sumber bahan baku sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan
pasar.
Dilihat dari pentingnya hal tersebut di atas, terdapat 5 (lima) hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu :
a Pemahaman filosofi eksplorasi dan cebakan bahan galian.
b Pengetahuan (dasar ilmu dan teknologi) yang terkait dalam pekerjaan eksplorasi.
c Pemahaman konsep dan metode eksplorasi.
d Prinsip dasar dan penerapan metode (teknologi) eksplorasi.
e Pengambilan keputusan pada setiap tahapan eksplorasi.

2.2. Pengamatan, Metode dan Peralatan Eksplorasi Tambang Terbuka


2.2.1. Metode Eksplorasi
Metode eksplorasi dalam eksplorasi mineral adalah metode eksplorasi yang
secara fisik menentukan langsung ataupun tidak langsung keberadaan suatu gejala
geologi yang dapat berupa tubuh suatu endapan mineral ataupun satu atau lebih
petunjuk geologi.
Metode dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar,
yaitu:
a Metode eksplorasi tidak langsung adalah kegiatan eksplorasi yang dilakukan
dengan tidak berhubungan langsung dengan bahan atau endapan bahan galian
yang dicari. Kegiatan eksplorasi ini dilakukan melalui mengamati atau
menganalisis kelainan-kelainan sifat-sifat baik itu sifat fisik maupun sifat kimia
dari batuan.
Adapun macam-macam metode eksplorasi tidak langsung, yang terdiri
sebagai berikut :
1) Metode tidak langsung dengan menggunakan teknologi satelit atau pengindraan
jarak jauh.
2) Metode tidak langsung carageokimia, mencakup geokimia batuan dasar (bed
rock), soil, air, vegetasi dan endapan sungai (streamdeposit).
3) Metode tidak langsung cara geofisika, mencakup metode-metode:magnetik,
gravitasi, seismik, geolistrik (resistivity) dan radioaktif, Metodegeolistrik dan
radiokatif masih jarang digunakan karena relatif lebihmahal dan lebih rumit
penggunaannya dibandingkan dengan metode-metode lainnya.
b Metode eksplorasi langsung mempunyai pengertian bahwa pengamatan dapat
dilakukan dengan kontak visual dan fisik dengan kondisi permukaan/bawah
permukaan, terhadap endapan yang dicari, serta dapat dilakukan deskripsi
megaskopis/mikroskopis, pengukuran dan sampling terhadap objek yang
dianalisis.
Adapun macam-macam metode eksplorasi langsung, yang terdiri sebagai
berikut :
1) Pemetaan Geologi.
2) Parit Uji
3) Sumur Uji
4) Pemboran Eksplorasi
(Gusman, 2010)
2.2.2. Peralatan Kegiatan Eksplorasi
Peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan eksplorasi umumnya adalah
sebagai berikut:
a) Total Station, alat utama dalam pengukuran tambang, yang dapat mengeluarkan
gelombang kemudian dipantulkan kembali oleh reflektor atauprisma. Alat ini
dapat membaca sudut horizontal dan vertikal bersama-sama dengan jarak
miringnya (slope distance).

Gambar 2.1
Total Station NPL 632

b) Prisma target (APS), digunakan sebagai alat pemantul gelombang yang


dipasang pada backsight sebagai titik ikat. Alat ini diletakkan pada titik yang
telah diketahui koordinatnya.
Gambar 2.2
Prisma target (APS)
c) Tongkat dan prisma, digunakan untuk memantulkan gelombang yang
dipancarkan oleh Total Station dan diletakkan pada objek-objek yang
akandiukur. Panjang dari tongkat dapat diubah-ubah, dari 1,5 m hingga 3 m.

Gambar 2.3
Tongkat dan prisma

d) Tripod, digunakan sebagai tempat berdirinya alat maupun APS. Tripod terbuat
dari aluminium maupun besi stainless.
Gambar 2.4
Tripod
e) Meteran, digunakan untuk mengukur tinggi Total Station dan APS, yang
selanjutnya diinput ke dalam Total Station.

Gambar 2.5
Meteran

f) Hand GPS, digunakan untuk melakukan land pembebasan lahan, membuat


boundary daerah yang ingin diambil titik detail dan menentukan stake out.
Gambar 2.6
Hand GPS
g) Handy talky, digunakan sebagai alat komunikasi para kru survey.

Gambar 2.7
Handy Talky
Kesalahan yang dapat terjadi dalam pengamatan dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Kesalahan kasar (mistake/blunders), kesalahan ini terjadi karena kurang hati-
hati (teliti), kurang pengalaman atau kurang perhatian. Dalam pengukuran, jenis
kesalahan ini tidak boleh terjadi, sehingga dianjurkan untuk mengadakan self
checking dari pengamatan yang dilakukan. Apabila diketahui ada kesalahan
kasar maka dianjurkan untuk mengulang seluruh atau sebagian pengukuran
tersebut. Contoh kesalahannya adalah salah baca (6 dibaca 9, 3 dibaca 8),
salah mencatat data ukuran dan salah dengar dari si pencatat. Untuk
menghindari terjadinya kesalahan kasar, dapat dilakukan pengukuran lebih dari
satu kali.
2. Kesalahan sistematik (sistematic error), disebabkan oleh alat-alat ukur sendiri
seperti panjang pita ukur yang tidak standar, pembagian skala yang tidak teratur
pada pita ukur, dan pembagian skala yang tidak teratur pada pita ukur dan
pembagian teodolit yang tidak seragam. Kesalahan ini juga dapat terjadi karena
cara-cara pengukuran yang tidak benar. Sifat kesalahan ini dapat dihilangkan
antara lain dengan cara:
a. Sebelum digunakan untuk pengukuran, alat dikalibrasi terlebih dahulu

b. Dengan cara-cara tertentu, misalnya pengamatan biasa dan luar biasa dan
hasilnya dirata-rata
c. Dengan memberikan koreksi pada data ukuran yang didapat
d. Koreksi pada pengolahan peta.
3. Kesalahan random (accidental error), terjadi karena hal-hal yang tak terduga.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.1. Metode Pengambilan Data


Metode yang digunakan pada pengumpulan data ini ada dua, yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Metode ini dilakukan dengan mengamati kondisi dan kegiatan di lapangan,
kemudian dilakukan pengumpulan data yang terkait.
2. Metode Pustaka
Metode ini dilakukan dengan studi literatur yang berhubungan dengan
kegiatan pengolahan bahan galian.

1.2. Metode Kegiatan Kerja Praktek


Dalam pelaksanaan kerja praktek penyusun akan melakukan pengamatan
di CV Perintis Bara Bersaudara dengan mengamati kegiatan eksplorasi sesuai
dengan judul yang di ajukan oleh penyusun. Dalam kegiatan praktek diperlukan
pengambilan data, data yang diperlukan berupa data primer dan data sekunder, data
primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan. Khususnya mengenai
tata laksana kegiatan eksplorasi batubara dan alat yang digunakan serta data
yang diperoleh dari hasil eksplorasi khususnya dalam hal prakteknya. Data sekunder
diperoleh dari perusahaan terkait berupa kondisi geologi, letak topografi dan lain-
lain. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kegiatan ini serta data yang diperoleh
darihasil pengamatan dan bahan-bahan yang dikumpulkan, kemudian dikelompokan
untuk selanjutnya disusun untuk dibuat laporan.
Adapun diagram alir dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah, sebagai berikut:
DIAGRAM PENELITIAN RENCANA KEGIATAN KERJA
Latar Belakang
Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat penting bagi ketersediaan
energi pada saat ini. Pemilihan sistem penambangan didasarkan pada
keuntungan maksimal yang dapat diperoleh.

Pernyataan Masalah
Metode apa yang digunakan pada eksplorasi tambang terbuka.
Peralatan apa saja yang digunakan pada kegiatan eksplorasi tambang terbuka.

Data:
Luas wilayah yang diukur dalam satuan per hari.
Target pengamatan lokasi dan perhitungan data
Mengidentifikasi bahan galian di lokasi Data survey (koordinat dan elevasi)
Batuan yang didapatkan.

Perangakat Lunak

Analisis
Rangkuman
Perbandingan Pengamatan metode langsung dan tidak
langsung pada kegiatan ekplorasi di tambang terbuka
Mengamati kegiatan eksplorasi tambang terbuka di perusahaan.

Mengetahui metode eksplorasi yang digunakan di perusahaan.


Mengetahui peralatan yang digunakan pada kegiatan eksplorasi tambang terbuka diperusahaan..

Kesimpulan

Gambar 3.1
Diagram Penelitian Rencana Kegiatan Kerja
BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN

4.1. Sistematika Penulisan Kerja Praktek

Laporan kerja praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan
sistematik dengan rencana daftar isi sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3. Batasan Masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teori
2.2. Pengamatan, Metode dan
Peralatan Eksplorasi
Tambang Terbuka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Metode Pengambilan Data
3.2. Metode Kegiatan Kerja
Praktek BAB IV SISTEMATIKA
PENULISAN
4.1. Sistematika Penulisan Kerja Praktek
BAB V JADWAL PENGAMATAN
5.1. Jadwal Kegiatan
5.2. Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
5.3. Peserta Kerja
Praktek BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB V
JADWAL PENGAMATAN

5.1. Jadwal Kegiatan


Kegiatan rincian kegiatan kerja praktek ini kami usulkan atau ajukan terbagi
oleh dua bagian yaitu, kegiatan kerja praktek lapangan dan kegiatan pembuatan
laporan kerja praktek. Kegiatan kerja praktek lapangan akan dilaksanakan di CV
Perintis Bara Bersaudara, akan dilaksanakan selama 4 minggu, di mulai dari tanggal
00 (bulan) 2021 sampai tanggal 00 (bulan) 2021. Dengan rencana kegiatan kerja
praktek tersebut, tertampil pada tabel 5.1 di bawah ini:
Tabel 5.1
Rincian Kegiatan Kerja Praktek
minggu ke
Kegiatan
-
Kerja
1 2 3 4
Praktik
Orientas
i
Lapanga
n
Pengambila
n
Data
Pembuata
n
Laporan
Konsultasi

5.2. Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Kegiatan kerja praktek ini bertempat di Pengamatan Eksplorasi Batubara Di
CV Perintis Bara Bersaudara Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan.
5.3. Peserta Kerja Praktek

Peserta kerja praktek adalah mahasiswa jurusan Teknik Pertambangan


Universitas Lambung Mangkurat, yang berjumlah 2 orang yaitu:
1. Rakha Farisetya (1810813210003)
2. Nirwani Putriana Gultom (1810813220020)
BAB VI
PENUTUP

6.1. Penutup
Dalam Kerja Praktek di CV Perintis Bara Bersaudara ini kami ingin
mengetahui secara langsung proses-proses kegiatan eksplorasi batubara mulai dari
tahap persiapan di lapangan hingga pengolahan data. Oleh karena itu, sebagai
wujud nyata kami ingin terjun langsung dalam proses itu sehingga kami dapat
mengetahui secara nyata bagaimana bentuk dunia kerja sebenarnya, khususnya
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang kami pelajari, dan
bentuk kegiatan kami ini disesuaikan dengan kebijakan CV Perintis Bara
Bersaudara.
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak
perusahaan dengan harapan dapat memudahkan pelaksanaan Kerja Praktek (KP)
nantinya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini banyak terdapat
kekurangan atau kekeliruan, untuk itu dimohon adanya saran konstruktif untuk
perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan kerja praktek ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiatmoko, M. Untung. 2010. Bahan Ajar Kuliah Perpetaan. Program Studi Teknik
Pertambangan FT UNLAM. Banjarbaru.

Gusman, Mulya. 2010. Konsep Eksplorasi. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Prodi
Pertambangan Universitas Negeri Padang. Padang

22
4

Anda mungkin juga menyukai