Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

Nama : Nizar Alwi (1810813110003)


Ulya Risna Annikmah (1810813120007)
Adysyahputra Hasibuan (1810813210015)
Qanita Al Qiftiah (1810813220017)
Akhmad Rizali (1810813310004)
Veri Antoni (1710813310017)
Kelompok : I (Satu)
Asisten : Yasin Wijoyo (1610813210018)
Willy Jefriyanto Hutagaol (1610813210016)

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II
HAND SAMPLING

Sampling adalah pengambilan sebagian kecil conto dari keseluruhan yang


cukup untuk dilakukan analisis dan berbagai uji fisik yang disesuaikan dengan
jumlahnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi dan perbandingan kualitas
sampel dengan keseluruhan sama. Sampling ini merupakan tahap awal dari suatu
analisis (Daniel, 2013).
Sampel (conto) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian
dari keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk tujuan
inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas, dan merupakan sebagian dari
populasi stastistik dimana sifat-sifatnya telah dipelajari untuk mendapatkan informasi
keseluruhan.
Secara spesifik, conto dapat dikatakan sebagai sekumpulan material yang
dapat mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) dalam arti kualitatif
dan kuantitatif dengan pemerian (deskripsi) termasuk lokasi dan komposisi daris
batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan conto
tersebut disebut sampling (pemercontoan) (Nurhakim, 2010).
Salah satu fungsi dari kegiatan sampling adalah mengambil sampel dari
suatu populasi dimana sampel dalam jumlah kecil itu mampu mewakili yang lainnya
atau bisa disebut sampel representative untuk kemudian dianalisa di laboratorium.
Pengertian populasi adalah keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang
sama.
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
b. Lebih cepat dan lebih mudah.
c. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
d. Dapat ditangani lebih teliti.
(Nasution,2003)

Adysyahputra Hasibuan
1810813210015
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.1. Coning Quatering


2.1.1.Tujuan praktikum
Tujuan praktikum kali ini adalah mempelajari salah satu teknik sampling
dan reduksi jumlahnya.
2.1.2.Dasar teori
Coning quartering adalah salah satu teknik sampling yang paling
sederhana dengan cara membentuk sampel (lot) menjadi kerucut, kemudian dibagi
menjadi 4 bagian sama rata, lalu salah satu bagian diambil untuk dibentuk kembali
menjadi kerucut dan dibagi menjadi 4 bagian sama rata. Cara memperkecil jumlah
percontoh yang urutan pekerjaannya meliputi penuangan sehingga membentuk
kerucut, perataan tumpukan sehingga membentuk piringan, dan pembagian secara
radial sehingga terbentuk 4 percontoh yang identik dua percontoh yang
berseberangan disatukan menjadi satu percontoh sedangkan yang lain disisihkan.
Cara ini merupakan cara tertua tapi masih banyak digunakan dalam laboratorium.
Coning dan quartering terdiri dari 2 tahapan, yang pertama adalah
membuat sampel menjadi menyerupai kerucut. Selanjutnya, kerucut diratakan
menjadi lingkaran. Kemudian, tahapan ketiga, material yang membentuk lingkaran
tersebut dibagi menjadi 4 bagian sama besar dengan memotong dua diameter yang
saling tegak lurus.
(Indrawan, 2014)
2.1.3. Alat dan bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum coning quartering adalah
sebagai berikut :
1) Neraca analitik berfungsi untuk menimbang berat dari tailing dan konsentrat.
2) Penggaris digunakan untuk memisahkan dan membagi material pada saat
proses coning quartering.
3) Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan yang dilakukan selama
melakukan analisa sampel.
4) Peralatan safety digunakan sebagai peralatan pelindung dari debu atau racun
dari sampel yang membahayakan.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum coning quartering adalah
sebagai berikut :

Adysyahputra Hasibuan
1810813210015
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1) Pasir besi adalah material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya
2) Pasir kuarsa adalah material yang akan diuji dan dihitung jumlah butirnya
2.1.4. Proses percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan yang akan diuji (lot).
b. Menimbang berat bahan tersebut.
c. Meletakkan bahan pada suatu bidang datar.
d. Membentuk bahan menjadi sebuah kerucut.
e. Membagi bahan menjadi 4 bagian sama rata dengan menggunakan penggaris.
f. Mengambil seperempat bagian kemudian dibentuk kembali menjadi kerucut.
g. Mengulangi langkah 2-6 sebanyak 3 kali.
h. Mengambil dan menimbang seperempat bagian terakhir berat sampelnya.

2.2. Grain Counting


2.2.1. Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum kali adalah menentukan kadar konsentrat
2.2.2. Dasar teori
Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual untuk
memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan cara coning
quartering.
Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual untuk
memperkirakan kadar hasil sampling. Cara melakukan teknik ini adalah
menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran
tertentu, kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam
kotak) dihitung. Agar ketelitian dapat terjaga, maka ukuran butir antara material
berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah terpisah.
Dalam proses grain counting, bagian sampel hasil coning quartering
ditaburkan secukupnya menggunakan tangan dengan ketinggian yang sewajarnya
pada kertas milimeterblok. Kemudian dihitung jumlah butiran yang terdapat dalam
kotak (bebas) dan butiran yang terdapat di garis kotak (terikat), agar lebih teliti
menggunakan kaca pembesar (lup).
Dari jumlah butiran yang didapat dapat dihitung kadar dan derajat
liberasinya, yaitu perbandingan antara jumlah mineral yang terliberasi sempurna

Adysyahputra Hasibuan
1810813210015
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dengan jumlah mineral keseluruhannya. Dan dinyatakan dengan rumus sebagai


berikut :

Berat mineral A yang terliberasi sempurna


Derajat Liberasi  x 100%
Berat mineral A keseluruhan

Sedangkan, kadar presentasi berat dinyatkan dengan rumus sebagai

berikut

% Berat SnO 2 
  SnO2 x .SnO2  x100%
( SnO2 x .SnO2 )  (  SiO2 x .SiO2 )

2.2.3. Alat dan bahan


a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum grain counting adalah sebagai
berikut :
1) Kertas milimeter block, sebagai media alas butiran pada metode grain counting
2) Kaca pembesar, digunakan untuk memperbesar ukuran butir yang akan dihitung
pada kertas milimeter block
3) Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan yang dilakukan selama
melakukan analisa sampel.
4) Peralatan safety digunakan sebagai peralatan pelindung dari debu atau racun
dari sampel yang membahayakan.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum grain counting adalah
material hasil quartering
2.3. Data Hasil Pengamatan
2.4. Pengolahan Data
2.5. Pembahasan

Adysyahputra Hasibuan
1810813210015
DAFTAR PUSTAKA

Daniel, Claudy Sonly. 2013. Laporan Modul Sampling dan Analisis Ayak. ITB :
Bandung.
Indrawan, Jery. 2014. Laporan Praktikum Pengolahan Bahan Galian. Universitas
Lambung Mangkurat : Banjarbaru.
Nurhakim. 2010. Bahan Ajar Teknik Eksplorasi. Universitas Lambung Mangkurat :
Banjarbaru.
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai