Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN

GRAVIMETRI

OLEH

KHAIRANI EKA PUTRI


2207025642

KELOMPOK 7
STEVANUS RICHDYAN AGUS (2207036535)
SHELLA NOVITRI ZURLI (2207036313)

PRODI TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS

UNIVERSITAS RIAU

2022

(Dra. YUSNIMAR, M.SI., M.Phil)


BAB I

TEORI

Gravimetri merupakan metode kimia analitik untuk memilihkan kuantitas


suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan metode mengukur berat
komponen dalam keadaan murni setelah melalui babak pemisahan. Analisis
gravimetri melibatkan babak isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa
tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, mempunyainya
pengotor pada konstituen dapat diuji (Khopkar S.M. 1990).

Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan


penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang
ingin diketahui oleh komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel
kemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adlah
dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis di tentukan dari
hubungan antara berat sampel yang hendak di analisis, massa atom relative, massa
molekul relative dan berat endapan hasil reaksi (Bana,dkk,2015).

Dalam reaksi pembentukan endapan, dimana endapan merupakan sampel


yang akan dianalisis, maka memisahkan endapan dari zat-zat lain yang juga turut
mengendap. Pencucian endapan merupakan tahap selanjutnya, proses pencucian
umumnya dilakukan dengan menyaring endapan, dilakukan dengan membilasnya
dengan air. Tahap akhir dari proses ini adalah memurnikan endapan, dengan cara
menguapkan zat pelarut atau air yang masih ada di dalam sampel, pemanasan atau
pengeringan dalam oven lazim dilakukan. Akhirnya penimbangan sampel dapat
dilakukan dan hasil penimbangan adalah kualitas sampel yang dianalisis.Kertas
saring yang digunakan dalam gravimetri terbuat dari selulosa yang sangat murni
sehingga jika dibakar hanya meninggalkan sisa abu sangat sedikit. Selain dengan
penyaringan, endapan dapat pula dipisahkan dengan cara pengenap-tuangan
(Zulfikar, 2010,Rivai, 1995: 305).

Gravimetri menggambarkan sekumpulan metode kuantitatif untuk penentuan


sampel atau bahan berdasarkan berat endapannya. Kebanyakan, endapan kering yang
dikumpulkan di pertimbangkan dengan keseimbangan analisis. Ketika dilakukan
dengan tepat dan hati-hati, terutama dalam proses penimbangan, metode gravimetri
dapat memberikan analisis yang tepat dan akan menghasilkan persen ralat yang kecil.
Selain itu juga tidak memerlukan biaya peralatan yang mahal. Analisi gravimetri
adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Faktor-
faktor yang memengaruhi keberhasilan gravimetri adalah: 1. Komponen yang
ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam
larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil
dan sukar larut. 2. Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah
dari larutan (dengan penyaringan). 3. Endapan yang ditimbang harus mempunyai
susunan stokiometrik tertentu (dapat diubah menjadi system senyawa tertentu) dan
harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut (Wiguna,2011).
BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik,cawan


pengawabuan, oven, labu ukur 100 ml, gelas ukur, cawan crucible, gelas bekker 250
ml, hotplate, pipet tetes, Furnace, desikator, spatula, betang pengaduk, Sedangkan
bahan-bahan yang dibutuhkan pada percobaan ini adalah aquadest, HCL 1:1, NHO3
pekat, amoniak 1:1, NH4NO3 1%, serbuk besi dan tanah.

2.2 Cara Kerja

Timbang campuran tanah dan besi pada neraca analitik, kemudian campuran
tanah dan besi ± 0,8 gram yang telah ditimbang dilarutkan dengan menambahkan 200
ml aquadest, 10 ml HCL 1:1, dan 2 ml HNO3 pekat. Lalu aduk dan di didihkan diatas
hotplate sambil sesekali diaduk. Setelah itu tambahkan ammonia 1:1 sedikit demi
sedikit kedalam larutan sampai timbul aroma bau. Kemudian larutan dipanaskan
kembali hingga mendidih diatas hotplate selama 1 menit. Timbang cawan crucible
kosong dengan neraca analitik, lalu larutan disaring dengan menggunakan kertas
saring. Kemudian kertas saring diambil dan dimasukkan ke cawan crucible yang
sudah ditimbang beratnya tadi. Setelah dimasukkan ke cawan crucible lalu masukkan
ke oven pada suhu 105℃ selama 1 jam, lalu setelah 1 jam berada di dalam oven
maka angkat cawan crucible dan masukkan kedalam furnace selama 1 jam juga.
Setelah dari furnace, cawan crucible di angkat dan dimasukkan ke dalam desikator
dan tunggu selama 15 menit, kemudian diangkat dari desikator dan cawan crucible
ditimbang pada neraca analitik dan catat berat hasilnya. Percobaan dilakukan
sebanyak 4 kali hingga mendapat hasil berat yang tetap.
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum Gravimetri di dapatkan hasil 0,8976 gram dari


campuran tanah dan serbuk besi yang ditimbang pada neraca analitik. Berat cawan
crucible yang kosong didapatkan hasil 25 gram. Dan pada percobaan I didapatkan
hasil sebesar 25,9114 gram, percobaan II hasilnya sebesar 25,8472 gram, percobaan
III didapat hasilnya sebesar 25,8 470gram dan percobaan IV didapat hasilnya sebesar
25,8470 gram.

3.2. Saran

Saat memasukan atau mengambil cawan crucible dari oven ataupun furnace
sebaiknya selau menggunakan sarung tangan karena alat tersebut sangat panas. Dan
sebelum melaksanakan pratikum kimia hendaklah terlebih dahulu membaca modul,
menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap untuk menghindari terjadinya
kecelakaan saat melakukan pratikum.
DAFTAR PUSTAKA

Bana, Ermawati A. H, Mappiratu, Persmawityanti Studi metode gravimetri untuk


analisis kadar karagen, FMIPA. Univeritas Taduluka. Palu.

Khopkar S.M. (1990). Pemikiran Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas


Indonesia Press.

Zulfikar. (2010). Gravimetri. Jakarta

Wiguna, Aditya Putra. 2011. Penentuan Kandungan Nikel dengan Metode Gravimetri
dan Kompleksometri. Universitas Pasundan : Bandung.
LEMBAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai