Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cerry Maura Purwandini

NIM : 11220162000057

Kelas : 4B Pendidikan Kimia (Kloter 2)

RESUME PRAKTIKUM

A. Judul Praktikum
“PENENTUAN GRAVIMETRI NIKEL”

B. Tujuan
1. Menganalisis kadar nikel yan diperoleh pada percobaan
2. Menganalisis proses analisis gravimetri
3. Mengindentifikasi faktor yang mempengaruhi keberhasilan analisis gravimetri
C. Landasan Teori
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri
meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung
berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya.
Pemisahan unsur-unsur atau senyawa-senyawa yang dikandung dilakukan dengan
beberapa cara seperti metode pengendapan, metode penguapan, metode elektroanalis
atau berbagai metode lainnya. Pada prakteknya dua metode pertama adalah metode
terpenting. Metode gravimetri memakan waktu cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan (Khopkar,
1990).
Pada prinsipnya dua metode (pengendapan dan pengatsirian) adalah hal yang
terpenting dalam analisa gravimetri. Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu
menghasilkan zat murni, kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut
disebut kopresipitasi. Hal ini berhubungan dengan adsorbsi pada permukaan partikel
dan terperangkapnya zat asing selama proses pertumbuhan Kristal pada partikel
primernya. Adsorbsi banyak terjadi pada endapan gelatin dan sedikit pada endapan
mikrokristal, misalnya Ag pada perak asetat dan endapan BaSO4 pada alkalinitrat
(Khopkar, 1990).
Metode gravimetri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif yang
berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis gravimetri digunakan pada beberapa
bidang diantaranya untuk mengetahui suatu spesies senyawa dan kandungan-
kandungan unsur tertentu/molekul dari suatu senyawa murni yang diketahui
berdasarkan pada perubahan berat. Analisis kandungan air didalam uranium oksida
dengan metoda gravimetri (ASTM C-696) menggunakan alat microprocessor oven.
Air terserap secara fisika oleh suatu bahan padat danbukan membentuk ikatan kimia
dalam suatu bahan dapat dilepaskan lagi dengan cara membentuk uap. Pelepasan air
ini sangat tergantung pada suhu dan waktu (Okdayani, 2010).
Biasanya reagen R ditambahkan secara berlebih untuk menekan pelarutan
endapan. Persyaratan berikut haruslah dipenuhi agar metode gravimetri itu berhasil
adalah:
1. Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang tak
terendapkan secara analisis tak dapat di deteksi (biasanya 0,1 mg atau kurang dalam
mengatur konfigurasi utama makro).
2. Bahan yang akan ditimbang harus mempunyai susunan yang pasti dan merupakan
mumi atau hampir murni. Jika tidak, akan diperoleh hasil yang salah (Underwood,
1999).
Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa
dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 14450C, dan bersifat sedikit magnetis.
Garam-garam nikel (II) yang stabil, diturunkan dari nikel (II) oksida, NiO, yang
merupakan zat berwarna hijau. Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna hijau,
disebabkan oleh warna dari kompleks heksaaquonikelat(II), [Ni(H2O)6]2+; tetapi
untuk singkatnya, kita akan menganggapnya sebagai ion nikel (II) Ni2+saja (Vogel,
1985).
Sebuah reaksi yang sangat khusus dari Ni2+ yang dapat digunakan untuk
analisa kualitatif dan analisa kuantitatif merupakan pembentukan kompleks netral
dengan dimetilglioksim, di mana dihasilkan endapan berwarna merah terang. Selain
terjadi ikatan koordinasi antara atom N dan Ni2+, terdapat pula ikatan hidrogen dalam
senyawa kompleks ini (Petrucci, 1985).
Memisahkan endapan dari larutan induk dan cairan pencuci, endapan dapat
disaring. Endapan gravimetric yang disaring tidak dapat dilakukan lagi secara
kuantitatif. Dalam analisa gravimetri, penentuan jumlah zat didasarkan pada
penimbangan. Dalam hal ini, penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa
direaksikan. Hasil reaksi ini dapat berupa sisa bahan atau suatu gas yang terjadi, atau
suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang dianalisa tersebut. Berdasarkan macam
hasil yang ditimbang itu dibedakan cara-cara gravimetri yaitu cara evolusi dan cara
pengendapannya (Harjadi, 1993).

D. Langkah Kerja
Alat
1. Pipet tetes
2. Geals beaker
3. Oven
4. Desikator
5. Cawan porselen
6. Penangas
7. Kertas saring
8. Neraca digital

Bahan
1. DMG
2. NH3
3. NiSO4/NiCl2

1. Pipet 15ml larutan nikel(II) klorida ke dalam gelas kimia yang kering dan bersih

2. Panaskan larutan hingga 60-80°C

3. Tambahkan sekitar 10 ml Di-Methyl Glyoxime 1%

4. Dengan penambahan tetes demi tetes, sambil diaduk, amonium hidroksida sampai

terjadi pengendapan. Uji kelengkapan presipitasi dengan menambahkan lebih banyak

DMG. Diamkan beberapa saat

5. Sementara itu, siapkan cawan porselen steril, panaskan pada suhu 100°C selama

kurang lebih 10 menit, lalu masukkan ke dalam desikator dan timbang. Siapkan kertas

saring, timbang
6. Saring larutan, cuci endapan dengan air suling hingga bebas klorida (uji dengan

larutan perak nitrat) dan keringkan pada suhu 100-120°C selama 1 jam

7. Dinginkan cawan dalam desikator dan timbang hingga berat konstan

8. Dari berat endapan dan pengetahuan tentang kuantitas teoritis Ni-DMG, hitunglah

konsentrasi ion nikel(II) dalam larutan

E. Daftar Pustaka

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.
Okdayani, Yoskasih. 2010. "Penentuan Kadar Air Dalam Serbuk UO₂ Dengan Metoda
Gravimetri". Hasil-hasil Penelitian EBN. Vol. 12. No. 7.
Petrucci, Ralph, H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Underwood, A.L, dan Day, R.A., 1981, Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi mikro Edisi ke
lima. Jakarta: PT. Kalaman Media Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai