UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH:
IWAN IMANUEL PANGALA’
D061221040
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif menyatakan jumlah suatu unsur atau
secara sempurna, bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti
rumus molekulnya, endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang .
Untuk itu maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup dan wajib
analisis gravimetri untuk mengetahui proses dari analisis gravimetri itu, selain itu
dari praktikum ini dapat mengenal sejauh mana pemahaman mahasiswa mengenai
analisis gravimetri
Gravimetri.
1.3.1 Alat
8. Bulb 1 buah
1.3.2 Bahan
1. BaCI2
2. H2SO4
3. Aquades
4. Kertas saring
gravimetri?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
analisis kuantitatif menyatakan jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel.
Kimia analitik tidak hanya digunakan di bidang kimia saja, tetapi digunakan juga
secara luas di bidang ilmu lainnya. Penggunaan kimia analitik di berbagai bidang
diantaranya :
Efisiensi suatu katalis, sifat mekanis dan elastisitas suatu logam, kinerja suatu
b. Uji kualitas.
kita, air minum yang kita gunakan, makanan yang disajikan. Dibidang industri,
analisis kimia digunakan secara rutin untuk menentukan suatu bahan baku yang
akan digunakan, produk setengah jadi dan produk jadi. Hasilnya dibandingkan
Analisis kimia digunakan pada penentuan kadar lemak dalam krim, kadar
protein dalam suatu makanan atau bahan pangan, kadar uranium dalam suatu bijih
tambang.
d. Bidang kedokteran.
kimia, sebagai contoh : tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fosfatase alkali
dalam darah menuniukkan adanya gangguan fungsi liver. Tingkat konsentrasi gula
e. Penelitian.
ditentukan dengan mengetahui tingkat konsentrasi unsur yang ada di dalam tanah,
sebagai berikut :
berbentuk hablur kasar atau berupa kristal kasar agar mudah untuk dipisahkan
dengan penyaringan.
akan dikeringkan dan dipanggang. Endapan kalsium oksalat tersebut akan berubah
menjadi kalsium oksida dengan melepaskan gas karbon dioksida dan karbon
Pada metode ini, analit akan diuapkan kemudian untuk zat yang tidak
air yang terdapat dalam sampel organik dan penentuan air kristal (hidrat) yang
Pada metode ini, larutan yang mengandung analit diletakkan dalam sel
Contoh: pada penentuan tembaga (Cu) yang terdapat dalam larutan sampel
adalah :
−¿→Cu( s) ¿
Katode : Cu2+¿ (aq )+2 e ¿
−¿→ H 2 (g) ¿
2 H +¿ ( aq)+2 e ¿
−¿¿
+ ¿ ( aq ) +O2 +4 e ¿
Anoda : 2 H2O (i )→ 4 H
Pada proses tersebut, pada katode ion yang terdapat dalam larutan sampel
anade terjadi reaksi oksidasi air yang menghasilkan ion dan . Massa endapan Cu
a. Pelarutan analit
c. Pembentukan endapan
merupakan kondisi optimum reaksi pengendapan. Pada tahap ini merupakan tahap
paling penting.
yang berisi endapan selama beberapa saat dalam penangas air atau waterbath.
mengatur kondisi larutan agar endapan yang terbentuk tidak terlalu cepat atau
terlalu mudah. Pada umumnya endapan kasar lebih murni dari endapan yang
halus.
tetapi berasal dari analit yang sedikit. Endapan tersebut sering diupayakan untuk
dianalisis. Oleh sebab itu, edapan yang terbentuk tidak perlu diawali dengan
pemisahan pada komponen – komponennya yang bisa saja akan ikut mengendap
e. Endapan bulky
f. Endapan spesifik
terkalibrasi dan gelas ukur terkalibrasi untuk menentukan volume pori dan volume
total dari sampel batu kapur. Porositas ditentukan dari hasil perbandingan antara
volume pori dan volume total tersebut. Nilai ketidakpastian tipe A dibandingkan
ketidakpastian tipe B yang bersumber dari sertifikat gelas ukur, timbangan dan
Pada tahapan persiapan ini mencangkup yang pertama adalah berupa studi
yang mencangkup dari acara yang dipraktikumkan. Lalu setelah itu pengerjaan
melakukan praktikum.
Pada tahapan ini praktikan membuat laporan sesuai dengan hasil dari
analisis data yang telah dilakukannya, dengan susunan laporan sesuai yang telah
dikoreksi.
Pada tahap ini laporan yang telah dibuat dan dikoreksi akan dikumpulkan
Tahapan Persiapan
Tahapan Praktikum
Tahapan
Tahap Analisis
Analisis
data Data
Tahapan
Pembuatan Laporan
Tahapan
Pengumpulan Laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berat
Berat kertas
Berat kertas
Berat Kertas saring + Berat
Percobaan saring
Sampel saring + endapan endapan
kering
Endapan (setelah
desikator)
I 1,006 g 0,607 g 2,0521 g 1,707 g 1,1 g
Hitung :
cobaan I dan II
Ar Endapan
FG Ba+ =
Mr Senyawa yang mengendap
137
=0,587
233
Berat Endapan x FG
% Ba+ = x 100%
Berat Sampel
1, 1 x 0,587
= x 100 %=64,184 %
1,006
Gambar 4.1.1 Hasil Endapan yang telah di desikator
4.2 Pembahasan
2. Sifat alami pelarut, garam anorganik mudah larut dalam air dibandingkan
dengan pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat. Perbedaan kelarutan
campuran antara dua zat. Setiap pelarut memiliki kapasitas yang berbeda
dalam melarutkan suatau zat, begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki
3. Pengaruh pH, kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam
lemah dipengaruhi oleh pH, hal ini disebabkan karena penggabungan proton
suatu endapan.
5.2 Saran
Rohmah, Jamilatur dkk. (2020). Buku Ajar Kimia Analisis. Sidoarjo : UMSIDA Press