Anda di halaman 1dari 7

4.

2 Smear Slide

4.2.1 Sampel 1

A. Deskripsi Umum

Gambar 4.33 Medium Quartz Sandstone


(Wenworth,1992)
Batuan ini telah lapuk menunjukkan warna kecoklatan dan warna segar

putih kekuningan, komposisi batu pasir ini berupa silikaan , memiliki

permeabilitas dan porositas baik, kemas tertutup dan sortasi baik memiliki ukuran

butir 0.25-0.50 mm. Berdasarkan klasifikasi Wentworth tahun 1922 nama batuan

ini dikenal sebagai Medium Quartz Sandstone.

B. Analisis Smear Slide

Gambar 4.34 Medium Quartz Sandstone (Wenworth,1992) DMP1 dan DMP 2


Setelah sampel ini diperiksa menggunakan mikroskop, mineral kuarsa

(Qz) terlihat bersih berwarna putih, berbentuk sudut tajam, dan memiliki tingkat

kejernihan yang transparan. Berdasarkan klasifikasi Terry dan Chillingar tahun

1955, kehadiran mineral kuarsa pada sampel DMP 1 sekitar 40%, sementara pada

DMP 2 sekitar 30%. Selain itu, mineral plagioklas (Pl) juga terdeteksi, berwarna

putih tulang dengan bentuk subangular dan tingkat kejernihan yang buram.

Menurut klasifikasi Terry dan Chillingar 1955, kehadiran plagioklas pada DMP 1

sekitar 5%, dan pada DMP 2 sekitar 10%. Selain kedua mineral tersebut, terdapat

juga Material Terkontaminasi (Cm) atau mineral pengotor, yang ditemukan sekitar

30% pada DMP 1 dan 25% pada DMP 2, dengan warna kuning kehitaman.

A. Deskrispi Umum

Gambar 4.35 Fine Silt Pyrit (Wenworth 1992)

Batuan ini mengalami pelapukan memiliki warna coklat tua dan abu-abu

terang yang segar. Batuan ini memiliki sifat permeabilitas dan porositas yang

baik, serta kemasan tertutup dan sortasi baik dengan ukuran butir antara 0.008

hingga 0.015 mm, sesuai dengan klasifikasi Wenworth tahun 1992 nama batuan

ini adalah Fine Silt Pyrit.


B. Analisis Smear Slide

Gambar 4.36 Fine Silt Pyrit DMP 1 dan DMP 2

Setelah sampel Fine Silt Pyrit diperiksa menggunakan mikroskop, terlihat

mineral Pyrit (Pi) berwarna kuning, berbentuk subrounded, dan memiliki tingkat

kejernihan yang buram. Menurut klasifikasi Terry dan Chillingar tahun 1955,

kehadiran mineral Pyrit pada DMP 1 adalah sekitar 40%, sedangkan pada DMP 2

adalah sekitar 5%. Selain itu, terdapat mineral Silt (Sl) berwarna abu kecoklatan,

berbentuk subrounded, dan memiliki tingkat kejernihan yang buram. Berdasarkan

klasifikasi Terry dan Chillingar 1955, kehadiran mineral Silt pada DMP 1 adalah

sekitar 50%, sedangkan pada DMP 2 adalah sekitar 30%. Selain kedua mineral

tersebut, ditemukan juga Material Terkontaminasi (Cm) atau mineral pengotor,

yang terdiri sekitar 30% pada DMP 1 dan 40% pada DMP 2, berwarna abu

kehitaman.
4.2.3 Sampel 3

A. Deskripsi Umum

Gambar 4.3.7 Sandstone (Wenworth 1992)

Batuan yang telah lapuk menunjukkan warna kuning kecoklatan dan

warna segar putih kekuningan, komposisi batuan ini berupa silikaan, memiliki

permebilitas dan porositas baik, kemas tertutup dan sortasi yang baik. Menurut

Wenworth 1922 nama batuan ini adalah Sandstone.

B. Analisis Smear Slide

Gambar 4.38 Sandstone (Wenworth 1992) DMP1 dan DMP2


Setelah mengamati sampel Sandstone dengan mikroskop, ditemukan pasir

(Pi) berwarna kuning, berbentuk subrounded, dan memiliki tingkat kejernihan

yang buram. Menurut klasifikasi Terry dan Chillingar tahun 1955, kehadiran pasir

pada DMP 1 sekitar 50%, dan pada DMP 2 sekitar 50%. Selain itu, terdapat juga

Material

Terkontaminasi (Cm) atau mineral pengotor, yang terdapat sekitar 15% pada DMP

1 dan 25% pada DMP 2, dengan warna abu kehitaman.

4.2.4 Sampel 4

A. Deskripsi Umum

Gambar 4.39 Coarse Silt (Wenworth,1992)

Batuan yang telah lapuk berwarna coklat kehitaman dan warna segar abu

kecoklatan, komposisi batu ini berupa silikaan, memiliki permebilitas dan

porositas buruk, kemas tertutup dan sortasi baik, dengan ukuran butir 0.031-0.063

mm. Menurut klasifikasi Wenworth 1992 nama batuan ini adalah Coarse Silt.

B. Analisis Smear Slide


Gambar 4.40 Coarse Silt DMP1 dan DMP2

Setelah mengamati sampel Sandstone dengan mikroskop, ditemukan pasir

(Pi) berwarna kuning, berbentuk subrounded, dan memiliki tingkat kejernihan

yang buram. Menurut klasifikasi Terry dan Chillingar tahun 1955, kehadiran pasir

pada DMP 1 sekitar 50%, dan pada DMP 2 sekitar 50%. Selain itu, terdapat juga

Material

Terkontaminasi (Cm) atau mineral pengotor, yang terdapat sekitar 15% pada DMP

1 dan 25% pada DMP 2, dengan warna abu kehitaman.

4.2.5 Sampel 5

A. Deskripsi Umum

Gambar 4.41 Pyrite Coal

Batuan yang telah lapuk berwarna cokelat,dan dalam keadaan segar

berwarna hitam,tidak bereaksi dengan HCL dan tidak memiliki ukuran butir nama

batuan ini adalah Pyrite Coal.

B. Analisis Smear Slide


Gambar 4.42 Pyrite Coal DMP1 dan DMP2

Setelah mengamati sampel Pyrite Coal menggunakan mikroskop, terlihat

keberadaan Pyrite dengan warna kuning, berbentuk subangular, dan memiliki

tingkat kejernihan yang buram. Menurut klasifikasi Terry dan Chillingar tahun

1955, mineral ini tersebar sekitar 40% pada DMP 1 dan 30% pada DMP 2.

Sementara sisanya adalah Material Karbon (C) berwarna hitam, berbentuk

angular, dengan presentase sekitar 60% pada DMP 1 dan DMP 2 dalam sampel

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai