Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan (Batuan beku ultrabasa-basa)

Sasra Tyna Lasuda Rusland


231.10.4052

1
1. Batuan beku Ultrabasa

Batuan beku ultrabasa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung kurang dari
45% SiO2 dari komposisinya. Kandungan mineralnya didominasi oleh mineral-mineral berat
dengan kandungan unsur-unsur seperti Fe(besi/iron) dan Mg(magnesium) yang disebut juga
mineral ultramafik. Batuan beku ultrabasa hanya dapat terbentuk secara plutonik,
dikarenakan materi magma asalnya yang merupakan magma induk(parent magma) yang
berasal dari asthenosfer. Kehadiran mineralnya seperti olivin, piroksin, hornblende, biotit dan
sedikit plagioklas. Pada batuan beku ultrabasa hampir tidak ditemukan mineral kuarsa.
Batuan beku ultrabasa ini juga hanya bertekstur afanitik karena sifat tempat terbentuknya
yang plutonik.

Peridotite ialah yaitu jenis batuan intrusif sementara komatit yaitu batuan ultrabasa
ekstrusif. Peridotite dan komatit secara komposisi sungguh identik. Tekstur batuan tersebut
bagaimanapun bertentangan dan merefleksikan proses pembentukannya.
Peridotite merupakan batuan yang mendominasi mantel atas bumi dan jarang tersingkap di
permukaan bumi. Komatit juga jarang tersingkap dan batuan ini lebih tua 2 miliar tahun
dibandingkan dengan peridotite.

Jika mengenal berbagai jenis bahan tambang seperti nikel, kromit, intan, bijih besi, pasir
besi, dan lain sebagainya, maka keberadaan batuan ultrabasa sangatlah penting karena
berperan menghasilkan bijih-bijih tersebut. Dalam hal ini, batuan ultrabasa akan sering
bertindak sebagai batuan sumber (source rocks) dari bijih-bijih tersebut. Selain itu, batuan
ultrabasa telah mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir, karena beberapa
darinya dianggap mewakili sampel mantel yang biasanya tidak dapat diakses.

Batuan ultrabasa dicirikan dengan kandungan olivin magnesian (Mg2SiO4) tinggi dan
SiO2 yang rendah (kurang dari 45 wt.%) dan ditemukan di berbagai lingkungan batuan beku
di seluruh dunia. Kebanyakan batuan ultrabasa mempunyai karakteristik baik sebagai batuan
beku dalam (plutonik) maupun batuan metamorf, dan batuan yang ditemukan di kerak
mencakup jenis batuan beku dan metamorf, sedangkan yang dari mantel hanya
mencakup jenis batuan metamorf. Batuan ultrabasa yang tersingkap di permukaan bumi
sebenarnya hanya sedikit, dan sangat terekristalisasi/terserpentinisasi selama emplacement
tektonik atau pengangkatan.

2
Contoh umum batuan ultrabasa adalah peridotite dan dunite dari kompleks alpine, berlapis;
komatites dan basalt ultramafik dari sikuen Greenstone. Batuan ultrabasa, mulai dari
komposisi dunit sampai harzburgit hingga lherzolite, cenderung menunjukkan cumulate,
tectonite (Raymond, 2002) maupun penggantian tekstur (Kubo, 2002).

Contoh batuan beku ultrabasa:

1. Peridotite
Peridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna
gelap, berat jenisnya 3 – 3,3.Komposisi dan persentase secara umum
dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis (olivin,
piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit,kromit
dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5%.

(Gambar 1.1 peridotite)

2. Dunite

Dunit adalah batuan, batuan beku plutonik, komposisi ultramafik, dengan tekstur kasar
atau phaneritic. Pengelompokan mineral olivin lebih besar dari 90%, dengan sejumlah kecil
minerallain seperti piroksen, kromit dan pyrope.

(Gambar 1.2 dunite)

3
2. Batuan Beku Basa

Batuan beku basa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52%
SiO2 dalamkomposisinya. Kandungan mineral penyusunnya di dominasi oleh mineral-
mineral gelap (mafic).Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik.
Yang terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang terbentuk
dari jalur tektonik divergen,sedangkan yang terbentuk secara vulkanik adalah dari gunung api
atau intrusian yang ketebalankerak buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineral-
mineralnya seperti Olivin, Piroksin,Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna
pada batuan beku basa ini umumnyagelap karena kandungan mineralnya yang dominan
gelap.
Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang
terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang terbentuk dari
jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara vulkanik adalah dari gunung api
atau intrusian yang ketebalan kerak buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineral-
mineralnya seperti Olivin, Piroksin, Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna
pada batuan beku basa ini umumnya gelap karena kandungan mineralnya yang dominan
gelap.

Contoh batuan beku basa:

1. Gabro
Merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat sehingga menghasilkan
warna gelap.

(Gambar 1.3 Gabro)

4
DAFTAR PUSTAKA

http://webmineral.com
http://en.wikipedia.org , tanggal Akses 31 Oktober 2012
http://http://geology.about.com/od/rocks/ig/igrockindex/ . Tanggal akses 31 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai