Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI

 Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apakah yang membentuk batuan beku atau batuan igneous?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penghabluran!

3. Ceritakan bagaimana proses terjadinya pembentukan batuan beku?

4. Bagaimana proses magma sampai ke permukaan bumi?

5. Mengapa batuan beku memiliki tekstur yang berbeda?

6. Mengapa pengelompokan batuan sering didasarkan tekstur dipadukan dengan susunan mineral
Sedangkan berdasarkan susunan mineral jarang dilakukan?

7. Apa yang menyebabkan tekstur batuan menjadi kasar dan halus?

8. Sebutkan 2 jenis struktur tubuh batuan beku!

9. Apakah yang dimaksud dengan tekstur batuan?

10. Jelaskan pembentukan batuan berkomposisi ultrabasa, basa, intermediate dan asam melalui
proses Diferensiasi magma!

Jawab :

1.) Batuan beku atau batuan igneus adalah jenis batuan yang terbentuk dari Magma yang mendingin
dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai Batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

2.) Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka
Mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran.

3.) Batuan beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau mengalami pembekuan.
Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang sudah ada sebelumnya, baik
yang berada di mantel maupun di kerak bumi. Secara umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada
salah satu proses dari kenaikan temperatur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi.

4.) Proses jalannya magma dari inti bumi sampai ke permukaan adalah mula –mula magma sudah
terbenuk di dalam bumi  yang biasa disebut dapur magma kemudian apabila terjadinya pergeseran
lempengan bawah bumi dan didukung oleh suhu dan tekanan gas yang sangat kuat maka magma
dapat naik hingga menembus batuan yang berada di atasnya sampai pada permukaan.

5.) Batuan beku adalah batuan yang sangat bergantung pada proses pendinginan lava. Perbedaan
kekentalan lava dan lama waktu pendinginan, membuat tekstur batuan beku berbeda- beda.

6.) Pengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini
disebabkan prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi.

7.) Tempat dan kedalaman terbentuknya. Kedalaman yang berbeda menyebabkan batuan beku
memiliki tekstur yang berbeda pula.

8.) Batuan ekstrusi dan batuan intrusif


9.) Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya,
yang Meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir
(fabric).Jika warna Batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur
berhubungan dengan sejarah Pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari
rangkaian proses sebelum, dan sejarah Kristalisasi.

10.) Pembentukan batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa, intermediate, dan asam dapat terjadi
melalui proses diferensiasi magma. Pada tahap awal penurunan temperatur magma, maka mineral-
mineral yang akan Terbentuk untuk pertama kalinya adalah Olivine, Pyroxene dan Ca-plagioklas dan
sebagaimana diketahui bahwa Mineral-mineral tersebut adalah merupakan mineral penyusun
batuan ultra basa. Dengan terbentuknya Mineral-mineral Olivine, pyroxene, dan Ca-Plagioklas maka
konsentrasi larutan magma akan semakin bersifat basa Hingga intermediate dan pada kondisi ini
akan terbentuk mineral mineral Amphibol, Biotite dan Plagioklas yang Intermediate (Labradorite –
Andesine) yang merupakan mineral pembentuk batuan Gabro (basa) dan Diorite(intermediate).
Dengan terbentuknya mineral-mineral tersebut diatas, maka sekarang konsentrasi magma menjadi
Semakin bersifat asam.Pada kondisi ini mulai terbentuk mineral-mineral K-Feldspar (Orthoclase), Na-
Plagioklas (Albit), Muscovite, dan Kuarsa yang merupakan mineral-mineral penyusun batuan Granite
dan Granodiorite (Proses diferensiasi magma ini dikenal dengan seri reaksi Bowen).

Dunnite

Adalah olivin yang kaya akhir-anggota kelompok dari mantel peridotit yang diturunkan batu. Dunit
dan batuan peridotit lainnya dianggap konstituen utama dari mantel bumi di atas kedalaman sekitar
400 kilometer. Dunit jarang ditemukan dalam batuan kontinental, tetapi di mana ia ditemukan,
biasanya terjadi di dasar urutan ofiolit di mana lempengan batu mantel dari zona subduksi telah
diserahkan ke kerak benua dengan obduction selama benua atau pulau busur tabrakan (orogeny).

Pyroxite

Merupakan batuan beku ultrabasa terdiri terutama dari mineral dari kelompok piroksen, seperti
augit dan diopside, hipersten, bronzite atau enstatite. Mereka diklasifikasikan (lihat diagram di
bawah) ke clinopyroxenites, orthopyroxenites, dan websterites yang mengandung kedua pyroxenes.
Erat bersekutu dengan kelompok ini adalah hornblendites, terdiri terutama dari hornblende dan
amfibol lainnya.

Amohibolite

Adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum.
Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan
Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua
kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.

Gabro

Adalah batuan berbutir kasar tersusun dari mineral utama plagioklas, feldspar dan pyroxene. Pada
dasarnya, gabro adalah intrusif (plutonik) setara dengan basalt, tetapi basalt secara umum sangat
homogen dalam komposisi mineraloginya. Pada dasarnya, batuan beku merupakan salah satu jenis
batuan yang terjadi atau terbentuk dari hasil pembekuan larutan silikat cair, pijar, bersifat mudah
bergerak mobile, mengandung gas folatil yang sering kita kenal dengan istilah magma.
Basalt

Adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di
permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia.
Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Basalt
adalah umum ekstrusif batuan vulkanik . Biasanya berwarna abu-abu menjadi hitam dan halus
karena pendinginan yang cepat dari lava pada suhu permukaan.

Diorite

Adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis), bertekstur feneris, mineralnya berbutir
kasar hingga sedang, warnanya agak gelap.[1] Batuan diorit mengandung feldspar plagioklas
calsiksodik dalam jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak.

Granodiorite

Adalah batuan beku intrusif dengan tekstur faneritik yang mirip dengan granit, tetapi mengandung
lebih banyak plagioklas felspar daripada ortoklas felspar. Menurut diagram QAPF, granodiorit
memiliki volume kuarsa lebih besar dari 20%, dan 65%-90% felsparnya merupakan plagioklas.

Dacite

Adalah batuan beku vulkanik. Dasit mempunyai tekstur afanitik hingga porfiritik dan memiliki
komposisi intermediet (pertengahan) antara Andesit dan Riolit. Kata Dasit datang dari Dacia, sebuah
provinsi di Kekaisaran Roma yang terletak antara Sungai Danube dan Pegunungan Carpathia
( Rumania dan Moldova modern ).

Diabase

Batuan beku berwarna abu-abu dan berbutir sedang. Mineral piroksen dan plagioklas berbentuk
seperti jarum yang saling bersilangan. Diabas terbentuk dari magma yang menerobos hingga dekat
permukaan bumi.

Andesite

Adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik
hingga porfiritik. Dalam pengertian umum, Andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit,
dengan rentang silikon dioksida (SiO2) adalah 57-63% seperti digambarkan di diagram TAS. Susunan
mineral biasanya didominasi oleh plagioklas ditambah piroksen dan / atau hornblende.

Granite

Merupakan batuan beku asam, batuan dalam atau disebut batuan plutonik. Granit ini berbutir
sangat kasar dengan kombinasi warna antara putih dengan abu – abu. Sebagai contoh granit pluton
dari Pulau Karimun berwarna abu – abu dengan butiran mineral sangat besar.

Rhyolite

Adalah batuan beku vulkanik, dengan komposisi felsik (kaya silika, biasanya >69% SiO2- lihat
klasifikasi TAS). Riolit dapat memiliki tekstur dari kaca, afanitik, hingga porfiritik. Mineral umum yang
terkandung di dalamnya adalah kuarsa, sanidin dan plagioklas (dalam rasio> 2:1-lihat diagram QAPF).

Syenite
Adalah batuan beku intrusif berbutir kasar dengan komposisi umum mirip dengangranit, tapi
kekurangan kuarsa, yang, jika pun ada, hanya dengan konsentrasi relatif kecil (<5%). Beberapa
syenit mengandung proporsi mafik yang lebih besar dan jumlah felsik yang lebih sedikit dari granit
kebanyakan; mereka diklasifikasikan sebagai komposisi menengah. Ekuivalen dari syenit di batuan
ekstrusif adalah trasit.

Nama: Miftakhul khoiriyah

Kelas : X Gp 2

No.Absen : 01

Anda mungkin juga menyukai