Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PETROLOGI

DESKRIPSI BATUAN

Disusun Oleh:
MUHAMMAD HAZIM IVANDY IFLAH
17137097

DOSEN PENGAMPU
ANSOSRY ST, MT

S1 – TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. Diorit
Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis), bertekstur
feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap.

 Kimiawi:
diorit mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah
yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya
melebihi ortoklas, kwarsa tidak ada, tetapi mengandung augit dalam
jumlah sedikit.] Harnbledia biasanya lebih banyak dari biotit
Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam
(sodik) daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa
disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit.
 Komponen:
Diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35% mineral
silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral
accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot.
 Kenampakan :
Varietas yang umum adalah diorite hornblende Warna diorit cerah
abu-abu gelap hijau keabu-abuan.
 Lingkungan Geoteknik:
Batuan ini banyak terdapat di
daerah Banjarnegara dan Pemalang, Jawa Tengah. Diorit dapat digunakan
untuk batu ornamen dinding, maupun lantai bangunan gedung, pengeras
jalan, fondasi, dan lain-lain.
B. Diorit Kuarsa (Tonalit)
Tonalit adalah batuan beku, plutonik (intrusif), dengan komposisi felsik,
dengan tekstur phanerit.
 Kimiawi :
Nama ini berasal dari jenis lokalitas tonalit, berdekatan dengan
Garis Tonale, kelurusan struktural utama dan jalur gunung, Tonale Pass, di
Pegunungan Alpen Italia dan Austria.
Trondhjemite adalah varietas tonalit yang kekurangan
orthoclase dengan biotit minor sebagai satu-satunya mineral mafik,
dinamai dari kota terbesar ketiga Norwegia, Trondheim.
 Komponen:
Feldspar hadir sebagai plagioklas (biasanya oligoklas atau
andesin) dengan 10% atau kurang alkali feldspar. Kuarsa hadir sebagai
lebih dari 20% dari batu. Amfibol dan piroksen adalah mineral aksesori
yang umum.
Dalam referensi yang lebih tua, tonalit kadang digunakan
sebagai sinonim untuk diorit kuarsa. Namun klasifikasi IUGS saat ini
mendefinisikan tonalite memiliki kuarsa yang lebih besar dari 20%,
sedangkan diorit kuarsa memvariasikan konten kuarsa dari 5 hingga 20%.
 Kenampakan :
Batuan ini memiliki varibialitas dalam warna, secara umum
berwarna cerah abu-
abu gelap ke kebiruan. Warna cerah dihasilkan dari mineral felsic dan gelap
kebiruan dari mineral malfic yang terdapat dalam batuan
 Lingkungan Geoteknik
Tonalit terbentuk pada zona subduksi pada lempeng benua
sehingga sifat yang dominan bersifat asam karena lempeng benua tersusun
atas silica alumunia. Kedapatannya menurut skala signifikan terdapat di
pantai Pasifik Amerika Utara, di bagian selatan Norwegia dan di
pegunungan Alpen Italia. Tonalit pada awalnya di temukan di daerah
Tonalepass di bagian barat laut Italia, berdasarkan dari nama daerah
tersebut maka batu ini di beri nama Tonalit.

C. Monzonit
Monzonit adalah batuan intrusi beku.

 Kimiawi:
Ini terdiri dari jumlah plagioklas dan alkali feldspar yang kira-kira sama
 Komponen:
kandungan kuarsa kurang dari 5%. Ini mungkin mengandung sejumlah
kecil hornblende, biotite dan mineral lainnya. Jika kuarsa membentuk lebih
dari 5%, batu itu disebut kuarsa monzonit.
Jika batu itu memiliki persentase alkali feldspar yang lebih besar, ia akan
menjadi syenite. Dengan peningkatan plagioklas kalsik dan mineral mafik,
jenis batuan menjadi diorit. Setara vulkanik adalah latit.
 Kenampakan
Monzonit berada pada posisi intermediate antara syenit dan diorit,
karena itu kadang-kadang menunjukkan seperti syenodiorit. Kwarsa hadir
dalam jumlah yang sedikit (lebih kecil dari 10 %), mempunyai indeks
warna 30 – 40 bila kwarsa bertambah maka monzonit akan berubah
menjadi adamelit, bila mineral mafiknya berubah atau meningkat maka
monzonit berubah menjadi kentallinit. Mempunyai tekstur equigranular
dengan tekstur khusus pikilitik, pertit, antipertit, mirmiketik.
 Lingkungan geoteknik
Black Canyon dari Gunnison diColorado, yang berutang dinding
curam ke kekerasan batuan yang telah berhasil bertahan kekuatan Sungai
Gunnison selama dua juta tahun.

D. Syenit
Syenit adalah batuan beku intrusif berbutir kasar dengan komposisi umum
yang mirip dengan granit, tetapi kurang kuarsa, yang, jika ada, terjadi dalam
konsentrasi yang relatif kecil (<5%). Beberapa syenit mengandung proporsi
komponen mafik yang lebih besar dan jumlah material felsik yang lebih sedikit
daripada kebanyakan granit; mereka digolongkan sebagai komposisi menengah.
 Kimiawi
Komponen feldspar dari syenite sebagian besar bersifat alkali
(biasanya ortoklas). Feldspars plagioklas dapat ditemukan dalam proporsi
kecil, kurang dari 10%. Feldspars seperti itu sering disisipkan sebagai
komponen perititik batuan.
Ketika mineral feromagnesia hadir dalam syenite sama sekali,
mereka biasanya terjadi dalam bentuk hornblende, amphibole dan
klinopyroxene. Biotit jarang terjadi, karena dalam magma syenite,
pembentukan feldspar mengkonsumsi hampir semua aluminium, namun
filililikat Al yang lebih sedikit dapat dimasukkan seperti annite.
Mineral aksesori umum lainnya adalah apatit, titanit, zirkon, dan
opak. Kebanyakan syenit adalah peralkalin dengan proporsi tinggi unsur
alkali relatif terhadap aluminium, atau peraluminus dengan konsentrasi
aluminium lebih tinggi relatif terhadap unsur alkali dan alkali tanah
(terutama K, Na, Ca).
 Komponen
Keberadaan biotit sangat jarang, karena dalam magma syeni
pembentukan felspar mengkonsumsi hampir semua aluminium.
Kebanyakan syenit adalah baik peralkalin dengan proporsi yang
tinggi unsur alkali relatif terhadap aluminium,
maupun peraluminous dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari
aluminium relatif terhadap elemen alkali dan bumi-alkali (terutama K, Na,
Ca). Setara vulkanik dari syenite adalah trachyte.

 Kenampakan
Batu sienit memiliki warna abu- abu terang. Batuan sienit ini
memiliki butiran- butiran yang berukuran sedang, serta memiliki tekstur
yang kasar
 Lingkungan Geoteknik
Di Semenanjung Kola Rusia ada dua badan syenite nepheline
raksasa yang membentuk Lovozero Massif dan Pegunungan Khibiny.
Syenit ini adalah bagian dari Provinsi Kola Alkaline. [1]
Di Amerika Utara syenite terjadi di Arkansas dan Montana. Wilayah
di New England memiliki jumlah yang cukup besar, dan di New York
terjadi syenite gneisses. [Rujukan?] "Tanggul syenite besar" memanjang
dari Hanging Rock, South Carolina melalui Taxahaw, South Carolina ke
Brewer dan Edgeworth di Chesterfield, South Carolina. [2] Clast Syenite
yang mengandung fluorescent sodalite ditemukan di pantai di Michigan
pada tahun 2017, penemu mereka Erik Rintamaki menemukan bahwa
mereka bersinar di bawah sinar ultraviolet dan menamakannya
"Yooperlite". Penemuan Rintamaki dipublikasikan dan diverifikasi pada
Mei 2018. [3] [4] [5]
Di Eropa syenite dapat ditemukan di beberapa bagian Swiss, Jerman,
Norwegia, Portugal, di Plovdiv, Bulgaria dan di Ditrău, Romania..

E. Granodiorit
Granodiorit adalah batuan beku intrusif dengan tekstur faneritik yang
mirip dengan granit,

 Kimiawi:
Batuan Granodiori mengandung lebih banyak plagioklas
felspar daripada ortoklas felspar. Menurut diagram QAPF, . Granodiorit
mengandung sejumlah besar Natrium (Na) dan kalsium (ca) yang kaya
plagioklas, K-felspar, kuarsa, dan sejumlah kecil mikamuskovit juga
Biotit dan amfibol dalam bentuk hornblende juga lebih melimpah di
granodiorit daripada granit, Sejumlah kecil mineral-mineral
oksida seperti magnetit, ilmenit, dan ulvospinel dapat hadir begitu juga
mineral-mineral sulfida

 Komponen:

Granodiorit memiliki volume kuarsa lebih besar dari 20%, dan 65%-
90% felsparnya merupakan plagioklas. Plagioklas dengan jumlah yang
lebih besar dapat membuat batuan ini menjadi tonalit.

Granodiorit berkomposisi felsik hingga intermediet. Batuan


ekstrusif yang ekuivalen dengannya adalah dasit mineral-mineral lebih
terang lainnya.

 Kenampakan

Hal ini menyebabkan Granodiorit dapat dengan mudah dibedakan,


karena granodiorit menjadi lebih gelap. Mika pada granodiorit dapat hadir
dalam bentuk kristal-kristal heksagonal, dan hornblende dapat hadir dalam
bentuk kristal-kristal seperti jarum. ‘

 Lingkungan Geoteknik

Pada umumnya, Kerak benua bagian atas mengandng komposisi


granodiorit yang merata. Granodiorit dibentuk oleh intrusi magma kaya
silika, yang mendingin dalam bentuk batolit dan stok dibawah permukaan
bumi. Batolit dan stok dapat tersingkap di permukaan akibat pengangkatan
dan erosi yang terjadi
F. Adamelit
Suatu istilah yang awalnya digunakan untuk tonalit yang mengandung
ortoklas dari Adamello Massif, tetapi kemudian digunakan untuk granit dengan
jumlah alkali feldspar dan plagioklas yang kira-kira sama, yang tidak terjadi di
Adamello. Istilah ini harus dihindari karena ambiguitas dan direkomendasikan
bahwa batuan semacam itu harus disebut monzogranit bidang QAPF 3b
 Komponen
Kuarsa hadir >10% Kehadiran K-Feldspar yang
melimpah Plagioklas An 20

Feldspar > Alkali Feldspar Feldspar Group minerals rich in Potassium or Sodium.

Feldspar > Plagioclase A petrological term for Albite-Anorthite Series.

Silica > Quartz SiO2

Adamelit dibedakan dengan

granodiorit dari lebih banyaknya kandungan alkalifeldspar. Pada adamelit,


kandungan plagioklas danalkali feldsparnya relatif seimbang. Juga
biasanyal e b i h sedikit mengandung hornblende n a m u n ban yak
m engandung bi ot i t . J eni s pl agi okl asnya adalah oligoklas atau andesin.
Adamelit dibedakandengan granit yaitu dari jumlah kuarsa. Pada
granitj u m l a h k u a r s a s a n g a t m e l i m p a h ( 2 0 - 4 0 % ) , sedangkan pada
adamelit hanya 5-20%

G. Granite
Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak
ditemukan. Sebagian besar granit bertekstur keras dan kuat, dan oleh karena itu
banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit
adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal
dari bahasa Latin granum.
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang
acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit
bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi
termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin
pengukur koordinat
 Kimiawi:
Seperti yang diperlihatkan di diagram QAPF, granit ini mengandung
20%-60% kuarsa. Jika kandungan kuarsanya lebih sedikit akan disebut
"syenit alkali felspar kuarsa". Lebih dari 90% total felspar pada granit ini
adalah alkali felspar. Bila kurang dari 90% akan disebut granit saja.[1]
Mineral-mineral silikat yang ada di granit tersebut termasuk
sejumlah kecil plagioklas felspar, mika dalam
bentuk muskovitdan/atau biotit, dan amfibol(biasanya hornblende).
Mineral-mineral oksida seperti magnetit, ilmenit, atau ulvospinel juga
hadir. Beberapa sulfida dan fosfat (terutama apatit) juga dapat hadir.
 Komponen:

Mineral utama: K-felspar, Kuarsa

Mineral sekunder: Plagioklas, mineral-mineral gelap

 Kenampakan:
Varian granit yang disebut juga 'granit merah', adalah batuan
beku felsik dan merupakan tipe dari granityang kaya akan mineral K-
felspar (kalium felspar). Batuan ini padat dengan
tekstur faneritik .Melimpahnya K-felspar menyebabkan batuan ini
berwarna merah muda hingga rona kemerahan; serta dibumbui oleh
sejumlah kecil mineral-mineral hitam
 Lingkungan Geoteknik
Granit jenis ini umumnya terbentuk bersama granitoid-granitoid
kaya alkali, seperti monzogranit dan syenogranit, yang tergabung
dalam granit tipe-A. Mereka ditemukan di kisaran setting tektonik yang
luas dan asal mereka tidak menentu
A. Basalt

Basalt adalah batuan dari kerabat Gabro Kalk-Alkali yang


mempunyai ukuran butir halus, hadir sebagai intrusi dangkal atau lava.
Mempunyai tekstur Holokristalin-holohialin, pilotaksitik, intergranular,
porfiritik dan vitrofirik.
 Kimiawi:
Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi
dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara
kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O.
Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan
Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt tholeitik.
KOMPOSISI KIMIAWI Al2O3,SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO,
CaO
 Komponen :
Analisis kimia menunjukkan kandungan kimia berupa:

Fe2O3 13.2 – 14.3 %

MnO 0.19 – 0.22 %

TiO2 2.8 – 3.3 %

CaO 9.9 – 11.8 %

K2O 0.53 – 1.3 %

SiO2 40 – 43 %

Na2O 0.62 – 2.5 %

Al2O3 11.8 – 12.7 %

P2O5 0.57 – 0.65 %

MgO 9.15 – 9.8 %

 Kenampakan :
Secara petrografi, basalt alkali mengandung fenokris olivin,
titanium-augit, plagioklas dan oksida besi, serta nephelin. Sedang basalt
tholeitik mengandung plagioklas-Ca, augit subkalsik, pigeonit (piroksin
miskin Ca), gelas antar kristal (interstitial glass) dan struktur saling tumbuh
kuarsa-feldspar. Basalt tholeitik adalah tipe basalt yang lewat jenuh
(oversaturated) dengan silika, sedang basalt alkali bersifat underaturated
dengan silika yang ditunjukkan dengan kehadiran nepheline.
 Lingkungan Geoteknik:
Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua yang terangkat
berbentuk kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang
mengalami rifting (rifted continental crust), dan pulau-pulau oseanik
seperti Hawai.
Basalt tholeitik khas dijumpai di lantai samudera, atau sebagai lava
ekstrusi yang sangat besar sehingga membentuk plateau di kerak benua,
contohnya Deccan Trap di India.

B. LAMPROFIR

adalah batuan beku ultrapotasik yang tidak biasa dan terbentuk


sebagai dike, lopolit, lakolit, stok, dan intrusi-intrusi kecil. Mereka
adalah batuan mafik atau ultramafiksilika-tak
jenuh dengan magnesium oksida yang tinggi, >3% oksida kalium, serta
tinggi akan oksida natrium, nikel, dan kromium.
Lamprofir terbentuk di setiap era geologi. Contoh Lamprofir
umur Arkean biasanya dikaitkan dengan urat endapan emas. Contoh umur
Kenozoikum termasuk batuan magnesian di Meksiko dan Amerika Selatan,
dan Lamprofir ultramafik muda dari Gympie di Australia dengan 18.5%
MgO berumur 250 juta tahun yang lalu

C. DIABAS
adalah batuan mafik, holokristalin, dan subvulkanik yang setara
dengan basalt vulkanik atau gabroplutonik. Diabas
pada dike dan sill biasanya berwujut tubuh intrusif dangkal dan
memperlihatkan butir - butir halus hingga aphanitic chilled margin dan
dapat mengandung takilit (gelas mafik gelap). Diabas adalah nama yang
digunakan di Amerika utara, dolerit adalah nama yang digunakan di hampir
seluruh dunia, walau kadang-kadang istilah diabas digunakan juga untuk
menggantikan dolerit dan basalt, namun banyak ahli petrologi lebih memilih
menggunakan istilah mikrogabro untuk menghindari kebingungan.

 Kimiawi
Diabas biasanya memiliki tekstur halus tetapi terlihat, dengan kristal
- kristal plagioklas berbentuk bilah euhedral (62%) tertanam dalam
matriks halus klinopiroksen, biasanya augit (20-29%), dengan
sedikit olivin (3% sampai dengan 12% di olivin diabas
), magnetit (2%), dan ilmenit (2%).[2] Aksesori dan alterasi mineral
termasuk hornblende, biotit, apatit, pirhotit, kalkopirit, serpentin, klori
t, dan kalsit. Tekstur ini disebut bertekstur diabasik dan umum
ditemukan di diabas. Tekstur diabasik ini juga disebut
interstitial.[3] Feldspar dengan kandungan tertinggi
adalah anortit (sebagai lawan albit), selain itu terdapat pula labradorit.
 Komponen
Kuarsa 4%, feldspar (ortoklas 25% danplagioklas 46%) danmineral
tamba+an (biotit 15% dan +ornblende 10%)
 Kenampakan
Secara petrografis menunjukan struktur diabasi atau ophitic
dan tersusun oleh mineral plagioklas (labradorit, bytownit) piroksen (a
ugit, hypersten, enstantit, dan diopsid)
 Lingkungan Geotektonik
Penambangan Diabas Gunung Parang masih dilakukan tanpa
mengindahkan kaidah keilmuan dan aspek lingkungan sehingga
penambangannya tidak teratur. Dari segi keselamatan, penambangan
tersebut sangat berbahaya karena mengakibatkan kemiringan lereng
menjadi lebih curam bisa mencapai 70o – 80o dengan ketinggian
penggalian mencapai 50 – 60 meter. Pemo-tongan lereng yang terlalu
terjal tanpa memperhitungkan kestabilan lereng akan berpotensi
mengakibatkan bencana alam baik longsor atau runtuhan batuan.
Kegiatan penggalian juga mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisik
tanah penutup (overburden) menjadi lebih gembur dan terurai
(unconsolidation) sehingga mudah tererosi. Jika musim hujan atau
terjadi hujan dengan curah hujan tinggi maka sebagian tanah
penutup berpotensi longsor karena berkurangnya kuat geser tanah
akibat peningkatan kandungan air dalam tanah. Ditambah dengan
lereng yang besar maka semakin besar kemungkinan longsor. Begitu
pula dengan terkelupasnya tanah penutup akan membentuk lahan
yang tandus, yang lebih sulit ditanami vegetasi.

D. ANDESIT

Nama andesit disadur dari pegunungan andes. Ini dikarenakan


batuan andesit banyak ditemukan di sekitar pegunungan Andes. Batuan
andesit di pegunungan Andes terbentuk sebagai lava “interbeded”
bersamaan dengan deposit abu vulkanik (ash) dan tuff di sisi-sisi
stratovulcano yang curam.
Batuan Andesit atau disebut juga dengan lavastone adalah batuan
beku yang tersusun atas mineral yang halus (fine-grained), serta memiliki
kandungan silica yang lebih tinggi dari batu basal dan lebih rendah dari
batuan rhylolite dan felsite.
Meskipun pembentukan batuan endosit juga terjadi di bawah
permukaan bumi, umumnya batuan endosit terbentuk di permukaan bumi
sebagai akibat letusan gunung merapi. Karena itu para ahli
mengklasifikasikannya ke dalam bagian batuan beku ekstrusif.
 Kimiawi
Batuan Andesit terbentuk dari magma dengan temperatur antara 900
sampai 1.100 derajat celcius. Mineral-mineral yang dikandung batuan
andosit bersifat mikroskopis, sehingga tak bisa dilihat tanpa batuan
mikroskop
 Komponen
Silika (SiO2), dengan jumlah antara 52-63 %
Kuarsa, dengan jumlah sekitar 20 %
Biotite
Basalt
Feltise
Plagiocase feldspar
pyroxene (clinopyroxene dan orthopyroxene)
hornblende dengan persentase sangat kecil
 Kenampakan
Di lapangan, morfologi batuan andesit dapat dikenali dari warna
abu-abu yang dominan sampai merah. Warna ini menandakan kandungan
silicanya yang cukup besar. Ciri morfologi lainnya adalah memiliki pori-
pori yang cukup padat dan struktur yang sangat pejal. Tapi struktur
kepadatan batuan andesit masih dibawah batuan granit.
Batuan Andosit berbentuk kristalin. Terdapat beberapa macam
kristal mineral pada batuan andesit. Kristal-kristal ini sudah terbentuk jauh
sebelum proses pembekuan magma terjadi. Karena itu, para ahli geologi
bisa mengidentifikasi sejarah perjalanan magma dari kristalin yang terdapat
pada batuan andesit.

E. OBSIDIAN
Pada dasarnya, batu obsidian terbentuk dari mineral yang
terperangkap di dalam lava cair gunung berapi yang keluar secara tiba-tiba
ke permukaan saat terjadi letusan. Adanya perbedaan suhu yang “ekstrem”
antara kondisi di dalam perut bumi dengan yang ada di permukaan
menyebabkan lava cair yang keluar langsung membeku secara tiba-tiba,
sehingga yang terbentuk adalah gelas/kaca, bukan kristal dominan. Berbeda
halnya dengan batu permata yang mengalami proses pembekuannya saat
masih berada di dalam perut bumi, dimana kondisi temperaturnya sangat
panas disertai tekanan tinggi dengan rentang waktu proses sangat
lama (ribuan – jutaan tahun), sehingga memungkinkan terjadinya proses
kristalisasi. Terkadang, di dalam batu obsidian terdapat semacam
“gelembung”, hal ini dikarenakan begitu cepatnya proses pendinginan yang
terjadi sehingga ada udara (air) yang terperangkap di dalamnya

 Kimiawi
Batu Obsidian memiliki rumus kimia yang 70–75%-nya adalah
SiO2, ditambah MgO, Fe3O4. Dalam bentuk murninya, Obsidian memiliki
warna yang gelap karena adanya unsur besi dan magnesium. Batu ini dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut karakteristiknya.
Beberapa jenis dasar dari Obsidian antara lain: Mottled (Snowflake dan
Peanut Obsidian), Banded atau Veined (Mahogany, Midnight Lace dan
Pumpkin Obsidian), Pebbles atau Small Nodules (Apache Tears) dan Sheen
(Sheen Obsidian, Cat’s Eye, Rainbow dan Fire atau Flame Obsidian). Batu
Obsidian dapat diidentifikasi dan dikenali melalui kemilaunya yang seperti
kaca dan refraksi tunggalnya
 Komponen
 Kenampakan
1. Pada umumnya batu ini mempunyai tanda berupa retakan
gelombang yang cenderung di bagian permukaan batu, berwarna
cerah dan mengkilap seperti vitreous luster atau kaca.
2. Kombinasi warna pada batu obsidian berwarna hitam pekat, merah
tua, abu-abu, kuning dan biru (biasanya satu warna).
3. Ada juga lebih dari satu warna campuran seperti hitam kecoklatan
atau kemerahan atau bercampur dengan ornamen lainnya seperti
berbuih atau bintik putih.
4. Memiliki butiran halus dan penampakan mineralnya sejajar satu
dengan yang lainnya.
5. Karena mengandung silikon dioksida yang cukup besar, sehingga
batu beku tersebut bersifat keras dan membentuk serpihan-serpihan
sudut tajam.
 Lingkungan Geotektonik
Batu Obsidian sering ditemukan di lokasi-lokasi yang pernah
mengalami letusan gunung berapi seperti di Argentina, Armenia,
Azerbaijan, Canada, Chile, Georgia, Greece, El Salvador, Guatemala,
Iceland, Italy, Japan, Kenya, Mexico, New Zealand, Peru,
Scotland, Turkey dan United States.
Daftar Pustaka

https://en.wikipedia.org/wiki/Syenite

http://alexander-simatupang.blogspot.com/2014/04/laporan-petrografi-ii.html

https://id.scribd.com/document/326086889/Kuarsa-Monzonit-Adalah-Batuan-Granit-
Yang-Terutama-Terdiri-Dari-Kuarsa

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/batu-sienit

https://en.wikipedia.org/wiki/Syenite

https://id.wikipedia.org/wiki/Granodiorit

Anda mungkin juga menyukai