Anda di halaman 1dari 8

Mineral Siderite

Siderite adalah mineral yang terdiri dari besi karbonat Fe, C, O. Ia mengambil nama dari kata Yunani sideros, yang besi. Siderite adalah mineral besi yang berharga, karena 48% besi dan tidak mengandung belerang atau fosfor. Siderit memiliki kekerasan Mohs dari 3.5 - 4, berat jenis 3.8, gores putih dan kilau vitreous atau kilau mutiara. Sistem kristalnya heksagonal, dan dalam bentuk rombohedral, biasanya dengan wajah dan lurik melengkung. Warna berkisar dari kuning ke coklat gelap atau hitam. Warna gelap atau hitam merupakan akibat adanya mangan (kadang-kadang disebut manganosiderite). Siderite umumnya ditemukan di urat hidrotermal, dan berhubungan dengan barit, fluorit, galena, dan lain-lain. Ini juga merupakan umum diagenesa mineral dalam serpih dan batu pasir, di mana kadang-kadang bentuk concretions. Pada batuan sedimen, siderit umumnya berupa di pemakaman kedalaman dangkal dan komposisi unsur yang sering berhubungan dengan lingkungan pengendapan dari sedimen penutup. Di samping itu, sejumlah studi terbaru telah menggunakan komposisi isotop oksigen dari sphaerosiderite (sejenis terkait dengan tanah) sebagai proxy untuk isotop komposisi air meteorik segera setelah pengendapan. Deskripsi Mineral Siderite

Formula Kimia Komposisi Variabel Formula Warna Gores Kekerasan Sistem Kristal Transparansi Berat Jenis Kilau Pecahan Belahan

: FeCO3 : Besi Karbonat, biasanya berisi beberapa magnesium dan kalsium, kadang-kadang juga magnesium, seng, dan kobalt. : (Fe, Mg , Ca , Mn , Zn , Co ) CO 3 : Terang ke gelap coklat, kuning-coklat, lampu kuning, kuning - hijau, coklat kehijauan, abu-abu, dan putih. : Putih : 3.5 - 4 3,5 4 SM : Trigonal (hexa [?]) : Opaque : 3.7 - 3.9 : Mutiara : Conchoidal : Sempurna

Tenacity Kemagnetan

: Brittle : Paramagnetit

Manfaat Mineral Siderite 1. Sumber logam besi 2. Salah satu bahan campuran pembuatan baja

Genesa Mineral Siderite Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan terdapat sebagai lapisan-lapisan yang sering berasosiasi dengan lapisan lempung, serpih, atau batubara. Dapat pula terbentuk melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, atau terbentuk sebagai pegmatit. Sering berasosiasi dengan bijih-bijih metal yang mengandung mineral-mineral perak seperti pirit, khalkopirit, tetrahedrit, dan galena.

Daerah Persebaran Mineral Siderite Di Indonesia Karena siderite merupakan mineral golongan oksida, maka mineral siderite dapat terbentuk di daerah-daerah pegunungan. Beberapa wilayah di Indonesia yang mungkin terdapat mineral siderite antara lain : 1. Gunung Tegak, Lampung 2. Pengunungan Verbeek, Sulawesi Tengah 3. Pulau Demawan, Pulau Sebuku, dan Pulau Suwung.

Bayu. 2012. Mineral siderite. http://bayugeologist.blogspot.com/2012/04/mineral-siderite.html (diakses 18 November 2013)

Dolomite

Dolomite (CaMg(CO3))2
gores mineral teraciti mineral derajat_ketransparanan mineral warna mineral bentuk_kristal mineral tekstur mineral kilap mineral kekerasan mineral belahan mineral pecahan mineral berat_jenis mineral : : : : : : : : : : : putih brittel Opaque Mineral Coklat Hexagonal Masif Kaca 3 Tidak Sempurna Even 2,85-2,95

-------------------------------------------------------------------------------------------------dolomit adalah mineral yang sangat umum dan terkenal karena pelanya yang berbentuk agregat kristal melengkung, terbentuk karena hasil pelarutan dan rekristalisasi batu gamping yang mengandung Mg. Dolomite termasuk kilap mutiara dan berwarna umumnya adalah pink, putih, kuning dan tidak berwarna. Untuk kekerasan, dolomite masuk dalam skala 3, sedangkan seratnya berwarna putih. Belahan dolomite termasuk dalam belahan 3 arah dan dolomite berbentuk trigonal. sifat dalam dolomite adalah rapuh dan kemagnetannya adalah diamagnetic. Dolomite juga dapat ditembus oleh cahaya (translucent). Dolomit umumnya memiliki bentuk kristal yang lebih panjang daripada grup mineral kalsit. banyak orang menganggap bahwa dolomit adalah batu, namun banyak juga yang menganggap dolomit adalah mineral. setelah diteliti, ternyata dolomit yang sebenarnya adalah mineral, dolomit yang dianggap mineral adalah dolomit murni, tanpa tercampur oleh bahan apapun. sedangkan dolomit yang dianggap batu adalah dolomit yang telah tercampur kotoran atau

bahan lain seperti Kalsit, Quartz, dan Feldspar. Komposisi Dolomit: Kalsium, karbonat, magnesium. jumlah kalsium dan magnesium di setiap dolomit biasanya sama, namun terkadang salah satu unsur lebih banyak dari yang lain. terkadang juga ada bahan lain yang tercampur, seperti zat besi dan mangan.

Bentuk Kristal dan Agregat: Dolomit yang paling umum dalam kelompok bentuk kristal rombohedral kecil dan sangat melengkung. terkadang juga berbentuk prismatik, kasar, botryoidal, pesolek, dan masif. namun pernah juga ditemukan yang memiliki bentuk Rhombohedrons transparan bewarna atau agregat rombohedral.

Manfaat: sebagai campuran pupuk tanaman dalam pertanian, dan terkadang juga sebagai barang hias

DOLOMIT
Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi. Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batu gamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan penggunaan batu gamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam. Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relative jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batu gamping. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam; Aceh Tenggara, desa Kungki berupa marmer dolomit. Cadangan masih berupa sumberdaya dengan kandungan MgO = 19%. Propinsi Sumatera Utara; Tapanuli Selatan, desa Pangoloan, berupa lensa dalam batugamping. Cadangan berupa sumberdaya dengan kandungan MgO = 11 - 18%. Propinsi Sumatera Barat; Daerah Gunung Kajai. (antara Bukittinggi - Payakumbuh). Umur diperkirakan Permokarbon. Propinsi Jawa Barat; daerah Cibinong, yaitu di Pasir Gedogan. Dolomit di daerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan putih serta termasuk batugamping dolomitan yang bersifat keras, kompak dan kristalin. Propinsi Jawa Tengah; 10 km timur laut Pamotan. Endapan batuan dolomit dan batugamping dolomitan. Propinsi Jawa Timur; Gn. Ngaten dan Gn. Ngembang, Tuban, formasi batu-gamping Pliosen. MgO = 18,5% sebesar 9 juta m3, kandungan MgO = 14,5% sebesar 3 juta m3; Tamperan, Pacitan. Cadangan berupa sumberdaya dengan cadangan sebesar puluhan juta ton. Kandungan MgO = 18%; Sekapuk, sebelah Utara Kampung Sekapuk (Sedayu Tuban). Terdapat di Bukit Sekapuk, Kaklak dan Malang, formasi gamping umur Pliosen, ketebalan 50 m, bersifat lunak dan berwarna putih. Cadangan sekitar 50 juta m3; Kandungan MgO di Sekapuk (7,1 - 20,54%); di Sedayu (9,95- 21,20 %); dan di Kaklak (9,5 - 20,8%); Gunung Lengis, Gresik. Cadangan sumberdaya, dengan kandungan MgO = 11,1- 20,9 %, merupakan batuan dolomit yang bersifat keras, pejal, kompak dan kristalin; Socah, Bangkalan, Madura; satu km sebelah Timur Socah. Cadangan 430 juta ton dan sumberdaya. Termasuk Formasi Kalibeng berumur Pliosen, warna putih, agak lunak, sarang. Ada di bawah batugamping dengan kandungan MgO 9,32 -20,92%. Pacitan, Sentul dan Pancen; batugamping dolomitan 45,5 - 90,4%, berumur Pliosen. Di Bukit Kaklak, Gresik endapan dolomit terdapat dalam formasi batu-gamping Pliosen, tebal + 35 m dan jcadangan sekitar 70 juta m3. Propinsi Sulawesi Selatan; di Tonassa, dolomit berumur Miosen dan merupakan lensa-lensa dalam batugamping. Propinsi Papua; di Abe Pantai, sekitar Gunung Sejahiro, Gunung Mer dan Tanah Hitam; kandungan MgO sebesar 10,721,8%, dan merupakan lensa-lensa dan kantong-kantong dalam batugamping.

1. GANESA DOLOMIT 1.1. Mula Jadi Dolomite yang baru dikenal sejak tahun 1882, merupakan variasi batu gamping yang mengandung > 50% karbonat istilah dolomite pertama kali digunakan untuk batuan karbonat tertentu yang terdapat didaerah TYeolean Alpina (Pettijohn.F.J. 1956). Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan sekunder. Secara sekunder, dolomite umumnya terjadi kerena proses pelindian (leaching) tau peresapan unssur magnesium dari air laut kedalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomite. Selain itu dolomite sekunder dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Pembentukan dolomite sekunder dapat terjadi karena berbeberapa factor diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsure magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinan nya untuk berubah menjadi dolomite. Dolomite primerterbentuk bersama-sama dalam cebakan bijih. 1.2. Mineralogy Sebagai salah satu rumpun mineral karbonat dolomite mempunyai struktuir Kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO3)2 atau managdolomit dan berkomposisi kimia MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. Umumnya dolomite berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dangan kekerasan lebih lunak dari batu gamping (berkisar antara 3.5 4) bersifat pejal, berat jenis antara 2.8 2.9 yang berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. 2. POTENSI DAN PENYEBARAN Tushadi (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomite yang cukup besar tedapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura, dan Papua. Selain itu sebenarnya dolomite juga terbesar didaerah lain, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batu gamping. a. Propinsi Jawa Barat

Dijumpai di daerah Cibinong, Bogor yaitu dipasir Gedongan. Dolomite didaerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan putih, serta termasuk batu gamping dolomitan yang bersifat keras, kompak dan kristalin. b. Propinsi Jawa Tengah

Dijumpai didaerah Pamotan, tepatnya sekitar 1 km di sebelah timur laut Pamotan. Cebakan daerah ini berupa batuan dolomite atau batu gamping dolomitan. c. Propinsi Jawa Timur

Dijumpai dibeberapa daerah yaitu: Di daeraqh G. Ngaten, dan G. Ngembang, Tuban yang terdapat pada bagian atau formasi batu gamping yang berumur pliosen. Cadangan dolomite denagn kandungan MgO 18,50% sebesar 9 juta M , sedangkan dengan 3 kandungan MgO 14,5% sebesar 3 juta m .
3

Di daerah Sekapuk, endapan dolomite terdapat disebelah uatara kampong Sekapuk yang terletak antara SedayuTuban. Endapan batu gamping dan dolomite didaerah ini membentuk bukit Sekapuk, Kaklak, dan Malang. Batuan dolomite didaerah ini terdapat formasi gamping berumur pliosen dengan ketebalan 50 m dan mempunyai sifat lunak 3 serta berwarna putih. Jumlah cadangan sekitar 50 juta m .

Di daerah Pacitan, Sentul, dan Pancen umumnya batu gamping yang mengandung dolomite 4,5 90,4% berumur pliosen. Di daerah G. Kaklak, Tuban cebakan dolomite terdapat dalam formasi batu gamping pliosen, 3 dengan ketebalan sekitar 35 m dan besar cadangan diperkirakan sekitar 70 juta m . Di G. Lengis, Gresik pada umumnya batuan dolomite yang terdapat di daerah ini bersifat keras dan pejal, kompak serta kristalin. Di daerah Socah, Bangkalan Madura, yaitu sekitar 1 kmsebelah timur Socah., batuan dolomite termasuk formasi Kalibening (fasis batu gamping) yang berumur pliosen. Cebakan dolomite disini berwarna putih agak lunak dan sarang, dengan cadangan ditaksir sekitar 430 juta meter ton. d. Propinsi Sumatera Barat Dijumpai didaerah G. Kajal, analisa batu gamping yang diambil dari bongkahan lepas yang berasal dari dap[ur bakar batu gamping dekat Kajal ( antara Bukit Tinggi Payakumbuh), diperkirakan berumur permokabron. e. Propinsi Sulawesi Selatan Dijumpai di daerah Tonasa, beberapa contoh batu gamping yang berasal dari Tonasa telah dianalisa, hasilnya menunjukkan bahwa contoh tersebut adalah dolomite yang berumur Eosen dan merupakan lensa-lensa dalam batu gamping. f. Propinsi Papua Terdapat di daerah Abe Pantai , sekitar G. Sehajiro, G. Mer, dan Tanah hitam dengan kandungan MgO = 10,7% 21,8%, merupakn lensa-lensa dan kantong kantong dalam batu gamping. 3. PERTAMBANGAN 3.1. Eksplorasi Eksplorasi disamping bertujuan untuki menentukan jumlah cadangan juga untuk menginterprestasikan bentuk tubuh endapan, luas penyebaran, dan struktur yang dominan di daerah tersebut. Eksplorasi bahan galian industri pada umumnya lebih sederhana disbandingkan dengan untuk minerallogam, karena sebaran fisikbahan galian industry biasanya lebih mudah ditemukan. Eksplorasi biasanya dilakukan apabila penyelidikan pendahuluan memenuhi syarat untuk perencanaan penambangan. Eksplorasi batuan dolomite dilakukan bertahap . kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara pemboran atau sumur uji. Perhitungan cadangan dilakukan berdasarkan korelasi data pemboran dengan data geologi permukaan. 3.2. Penambangan Penambangan batuan dolomite di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat,pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis 3.3. Pengolahan Pengolahan dolomite dilakukan dengan cara yang sederhana pula. Bongkah-bongkah dolomite dari penambangan diangkut ke unit pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah dolomite tersebut direduksi ukurannya dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan dolomite yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan permintaan. 4. PEMANFAATAN

Dolomite banyak dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industry. Dolomite banyak dimanfaatkan sebagai komoditi pada : - Industry refraktori - Dalam tungku pemanas atau pencair - Dalam pupuk digunakan unsure Mg untuk meningkatkan pH tanah - Dalam industri cat sebagai pengisi - Industri kaca, plastik, kertas - Bahan pembuat semen, sorel, sea water magnesia - Industri alkali - Pembersi air - Industri ban - Ply wood - Industri obat-obatan dan kosmetik - Campuran makanan ternak industry keramik - Bahan penggosok (abrassive) Dari sekian banyak pemanfaatannya, pemanfaatan dolomite dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni: 1) Pemanfaatan dolomite secara langsung 2) Pemanfaatan dolomite yang telah dikalsinasi 3) Pemanfaatan kimia dolomite 4.1. Pemanfaatan dolomite secara langsung Pemanfaatan dolomite secara langsung digunakan untuk pertanian, semen klinker, mortar, klinker dolomite, penyemenan atau dempul untuk rekahan-rekahan. 4.1.1. Pertanian Dalam sektor pertanian dolomite dipermanfaatkan entuk menaikkan pH tanah masam dan sebagai sumber magnesium . pada tanah-tanah masam unsure yang banyak terkandung adalah unsur Mg dan Fe serta kekurangan unsur Mg, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat mengasimilasi CO2. 4.1.2. Semen Klinker Mortar Penambahan dolomite sampai 40% terhadap semen mempercepat hidrasi semen (Soroka and Setter,1997). Butiran halus dolomite berkisar 1.150 hingga 10.300 cm /g. umtuk membuat semen Portland, material halus dolomite ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang secara alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan darganya saat ini 1:6.
2

4.1.3. Dempul Rekahan

Selain batu gamping, dolomite atau campuran keduanya dapat juga dimanfaatkan untuk dibuat sebagai penyemen rekahan-rekahan pda kayu.

4.2. Dolomit Kalsinasi 4.2.1. semen Magnesium Oksiklorida

Semen ini cukup keras, tetapi tidak tahan terhadap aair. Untuk menghindarkannya dapat dilindungi dengan pemolesan dengan menggunakan terpentin. Semen ini sering digunakan sebagai material dasar. Penggunaan lainnya adalah untuk matrik penyemenan dalam berbagai variasi. Hampir keseluruhan komposisi semen ini tahan terhadap pelarut, kuat akan tekanan dan tarikan, harga besaing dan tahan terhadap api dan serangga.

Najib Arangi Panjah. Genesa dolomite. http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/genesadolomit.html

Anda mungkin juga menyukai