0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
657 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang definisi mineral halida serta contoh-contoh mineral halida seperti halit, silvit, cerargit, fluorit, atacamit dan karnalit. Mineral-mineral tersebut memiliki sifat yang bervariasi namun secara umum bersifat rapuh, mudah larut, dan memiliki titik lebur yang tidak terlalu tinggi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang definisi mineral halida serta contoh-contoh mineral halida seperti halit, silvit, cerargit, fluorit, atacamit dan karnalit. Mineral-mineral tersebut memiliki sifat yang bervariasi namun secara umum bersifat rapuh, mudah larut, dan memiliki titik lebur yang tidak terlalu tinggi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang definisi mineral halida serta contoh-contoh mineral halida seperti halit, silvit, cerargit, fluorit, atacamit dan karnalit. Mineral-mineral tersebut memiliki sifat yang bervariasi namun secara umum bersifat rapuh, mudah larut, dan memiliki titik lebur yang tidak terlalu tinggi.
terbentuk secara alami dan bersifat padat, tersusun dari komposisi kimia tertentu, dan memiliki sifat-sifat fisik tertentu.Proses-proses pembentukan mineral tersebut merupakan proses yang alami sehingga proses pembentukan hingga berhentinya proses tersebut dipengarui oleh faktor pengontrol dari alam yaitu suhu dan tekanan. Mineral Halida Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen, yang biasanya memiliki muatan negatif ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine dan Bromine. Anion dari unsur halogen ini biasanya berikatan dengan kation logam yang bersifat elektropositif seperti natrium (Na+1), potasium (K+1), dan kalsium (Ca+1). Halida cenderung memiliki struktur yang rapi dan simetri yang baik. Mineral halida memiliki ciri khas lembut, terkadang transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan yang baik, dan sering memiliki warna-warna cerah. • Ciri khas mineral kelompok halida : 1. Rapuh 2. Translusen 3. Mudah larut 4. Memiliki kekerasan menengah 5. Titik lebur tidak terlalu tinggi 6. Konduktor listrik dan panas yang buruk • Ciri khas tersebut dikarenakan ikatan yang menyusun mineral dalam kelompok halida merupakan ikatan ion dan bermuatan listrik kecil. Kegunaan Mineral Kelompok Halida : 1. Halida seperti cerargit (AgCl), bromit(AgBr), dan iodirit (AgI) berhubungan erat dengan bijih perak dan dikenal di beberapa tempat seperti Meksiko, New South Wales (Australia) dan barat daya Amerika Serikat. 2. Atacamite adalah konstituen dari bijih tembaga seperti yang terdapat di eksplorasi tembaga di Chile. 3. Kriolit (Na3AlF4) digunakan untuk pengolahan bijih alumunium seperti bauksit. 4. Kandungan potsium dalam silvit (KCl) dimanfaatkan sebagai pupuk. Klasifikasi mineral kelompok halide berdasarkan Nickel – Strunz, mineral kelompok halide dibedakan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Halida sederhana, tanpa kandungan H2O contohnya seperti: Halit, Sylvit, Miersite, dan Villiaumite. 2. Halida sederhana, dengan kandungan unsur H2O contohnya seperti : Hydrohalite, Antarcticite, dan Chloraluminte. 3. Halida kompleks contoh mineralnya seperti: Steropesite, Avogadrite dan barberiite 4. Oxyhalides, Hydroxyhalides and related double halides contoh mineralnya seperti : Atacamite, Melanothallite, dan Paratacamite Halit (NaCl) Halit secara umum lebih dikenal sebagai rock salt, adalah mineral dengan komposisi kimia natrium klorida (NaCl) sehingga memiliki ciri khas yaitu rasanya yang asin, berwarna putih, pink, biru gelap atau colorless. Memiliki berat jenis 2,17 g/mol, mineral halit biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir) kasar, sistem kristalnya isometrik dan belahannya sempurna. Halit terbentuk pada dasar sedimen evaporit yang luas yang dihasilkan dari pengeringan danau tertutup dan laut. Mineral halit banyak dimanfaat sebagai penghasil Na dan Cl dalam industry kimia, serta untuk pembuatan macam – macam soda seperti bikarbonat dan caustic soda. Silvit (KCl) Silvit atau lebih dikenal sebagai potasium klorida, memiliki karakteristik mineral yang sama dengan mineral halit, hanya saja yang membedakannya dari halit adalah rasanya yang asin dan agak lebih pahit. Silvit banyak ditemukan di daerah endapan evaporasi seperti di New Mexico dan Texas bagian barat dengan bentuk biasanya berbentuk bongkahan, massif berbutir kasar. Silvit biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena memiliki kandungan potasium yang berlimpah.
Identifikasi mineral Silvit:
• Warna : putih, putih kekuningan, putih kemerahan, putih kecoklatan, putih kebiruan
• Cerat : putih
• Kilap : kaca
• Sistem Kristal : isometrik
• Belahan : sempurna
• Pecahan : Uneven
• Kekerasan : 2,5
• Ketembusan Cahaya : Transparan
• Berat Jenis : 1,99
Ceragirit (AgCl) Ceragirit adalah bentuk mineral dari silver chloride (AgCl). Mineral ini biasanya berbentuk bongkahan kubus, massif ditemukan dalam bentuk kerak dan diselimuti wax. Ceragirit terbentuk dari fase sekunder oksidasi endapan mineral perak. Mineral ceragirit pertama kali ditemukan di New South Wales, Australia. Mineral ceragirit memiliki keunikan yaitu menghasilkan percikan perak jika dipanaskan pada arang. Identifikasi mineral Ceragirit: • Warna : ungu keabu – abuan, hijau, putih, colourless, abu - abu • Cerat : putih • Kilap : adamantin – damar • Sistem Kristal : isometric - hexoctahedral • Belahan : tidak ada • Pecahan : Uneven, sub-konkoidal • Kekerasan : 1 – 1,5 • Ketembusan Cahaya : transparan - trasnlusen • Berat Jenis : 5,55 Fluorit (CaF2) • Fluorit adalah mineral kelompok halide yang terdiri atas calcium fluoride biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir) kasar. Fluorit dapat berbentuk sebagai endapan dalam urat terutama pada mineral logam dan sering ditemukan berasosiasi dengan mineral galena, sphalerit, barit, kuarsa dan kalsit. Fluorit adalah mineral yang umum dalam endapan hidrotermal dan telah dikenal sebagai mineral primer pada granit dan batuan beku lainnya serta sebagai konstituen minor umum pada dolostonedan limestone. Keunikan mineral ini adalah menhasilkan nyala api merah ketika dibakar hal ini menandakan adanya unsur kalsium. • Fluorit banyak digunakan sebagai sumber utama penghasil hydrogen fluoride yang merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memproduksi berbagai jenis material. Hyrogen fluoride dipecah berdasarkan persamaan reaksi kimia berikut: CaF2(s) + H2SO4→ CaSO4(s) + 2 HF(g) Atacamit (Cu2(OH)3Cl) • Atacamit adalah mineral yang relatif langka terbentuk oksidasi mineral utama tembaga atau zona pelapukan iklim kering . Mineral ini dicirikan dengan bentuk prismatik ramping memanjang, tabular, massif, biasa juga berbentuk granular atau fibrous. Keunikan dapat melebut, menghasilkan nyala api biru – azure dari tembaga klorida, menghasilkan percikan tembaga jika dilebur dengan sodium karbonat pada arang. Identifikasi mineral atacamite: • Warna : hijau, kuning, hijau kekuningan, hijau gelap • Sistem Kristal : orthorombic • Ketembusan Cahaya : transparan - translusen • Berat Jenis : 3,76 – 3,78 Karnalit (KMgCl3.6H2O) Karnalit adalah mineral evaporit, yang terhidrasi dari potassium magnesium chloride. Karnalit ditemukan dalam endapan laut garam yang dikenal sebagai mineral sedimen evaporit yang terkonsentrasi oleh penguapan air laut. Mineral karnalit banyak digunakan sebagai fertilizeryang merupakan sumber penting pengahsil potash. Mineral karnalit berbentuk massif, granular, dapat berbentuk tabular, mineral ini memiliki keunikan sangat mudah larut, menghasilkan nyala api ungu ketika dilebur dan memiliki rasa yang pahit. Identifikasi mineral karnalit: • Warna : biru, kuning, putih, merah, colourless • Sistem Kristal : orthorombic • Ketembusan Cahaya : transparan - translusen • Berat Jenis : 1,6