Anda di halaman 1dari 16

Mineral pembentuk batuan adalah mineral-mineral yang menyusun suatu batuan,

dengan kata lain batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Ada juga terdapat
batuan yang hanya terdiri dari satu mineral saja, seperti Dunit yang hanya terdiri dari satu
mineral yaitu Olivine.
Dalam proses pendinginan magma, dimana magma itu tidak langsung semuanya
membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin
cepat. Penurunan temperature ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan
mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya. Pembentukan mineral dalam
magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen (seri reaksi Bowen).

Seri Reaksi Bowen
Seri Reaksi Bowen (Bowen Reaction Series)
menggambarkan proses pembentukan
mineral pada saat pendinginan magma
dimana ketika magma mengalami penurunan
suhu, magma tersebut mengalami reaksi yang
spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan
faktor utama dalam pembentukan mineral.
Deret Continuous
Deret ini mewakili pembentukan feldspar
plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang
kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO)
dan berlanjut reaksi dengan peningkatan
bertahap dalam pembentukan natrium
yang mengandung feldspar (CaNa-
feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik
kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar
9000C. Saat magma mendingin dan kalsium
kehabisan ion, feldspar didominasi oleh
pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar,
NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar
dengan hampir 100% natrium terbentuk.
Deret Discontinuous
Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-
magnesium silicate dimana satu mineral
berubah menjadi mineral lainnya pada
rentang temperatur tertentu dengan
melakukan reaksi dengan sisa larutan magma.
Diawali dengan pembentukan mineral Olivine
yang merupakan satu-satunya mineral yang
stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika
temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi
stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang
mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk
dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole
terbentuk. Sampai pada suhu magma
mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.
Discontinuous
Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi,
magnesium, kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa
hanya potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut
akan bergabung membentuk Othoclase Potassium Feldspar. Dan
akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi.
Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica
dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa). Mineral kwarsa
merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral
mafik atau mineral felsik.
Continuous BRS
MINERAL-MINERAL UTAMA PADA BRS
a. Kwarsa (Quartz)
Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan
terhitung mineral yang banyak sekali tersebar, warna asli
tidak berwarna putih, tetapi karena adanya pengotoran dari
unsur lain sehingga berwarna lain, bentuk kristal prismatic
hexagonal, tidak mempunyai belahan, pecahannya:
conchoidal, kekerasan: 7 (skala mohs).


b. Feldspar
Merupakan golongan mineral yang
paling umum dijumpai di dalam kulit
bumi sebagai Silikat dari Alumina
dengan Kalium, Natrium, dan Kapur.
Sistim Monoklin/Triklin terlihat belahan
dalam 2 arah. Kekerasan 6 Felspar
dibagi atas 2 golongan, yaitu:
1. Potash Felspar (K Al Si3O8)
2. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8




c. Feldspatoid
Merupakan mineral pengganti Feldspar,
karena terbentuk bila dalam suatu batuan
tidak cukup terdapat SiO2. Dalam batuan
yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini
tidak terbentuk, karena yang terbentuk
adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas
beberapa mineral, antara lain: Leucit (K Al
Si2O) sebagai pengganti orthoklas.
Warnanya putih agak jernih dan bentuknya
aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6)
sebagai pengganti Plagioklas (Albit).
Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau bulat.
Sodalit warnanya putih, abu-abu atau
kebiruan.

d. Mika (Glimmer)
Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.
1). Muscovit,
Muscovit disebut juga mika putih. Rumus kimianya K
Al (OH)2 (Al Si3 O10). Mudah dikenal, karena sifatnya
yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian
yang sangat tipis, transparan dan fleksibel, tidak
berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda,
kilap vitreum, kekerasan 2-3.
2). Biotit
Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia
K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8. Mudah terbelah dalam
satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak
transparan, fleksibel. Warna: hitam hingga coklat tua,
kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.
3). Phlogopit
Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak
dijumpai.

e. Amfibol
Terutama terdiri dari mineral Hornblende.
Susunan Kimianya
Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2.
Berbentuk prismatik, biasanya berisi
kelipatan tiga, agak panjang dengan
belahan dua arah menyudut kira-kira
900. Merupakan kumpulan mineral-
mineral yang berbentuk prisma pendek
berisi delapan. Warna : coklat tua
hingga hitam. Kekerasan 5 - 6. yang
terpenting dari golongan ini adalah
Hornblende.

f. Piroksen
Terutama terdiri dari mineral Augit.
Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan
4 dengan belahan 2 arah menyudut.
Merupakan kumpulan dari mineral-mineral
yang berbentuk prisma pendek bersisi
delapan. Striasi bersudut kira-kira 900.
Pyroxen adalah senyawa yang kompleks
dari Calsium, Magnesium, Ferum, dan
Silikat. Warna coklat tua hingga hitam.
Kekerasan 5 - 8. Mineral golongan ini antara
lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang
paling banyak terdapat ialah Augit dengan
rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.

g. Olivin
Biasanya berwarna hijau terdiri dari
(FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat
dalam batu Basalt dan Gabro. Olivin
membentuk kristal yang ideal, karena
terbentuk pertama-tama dari magma.
Warna hijau atau kuning kecoklatan.
Biasanya berbutir halus dan granular.
Pecahan concoidal (seperti kerang).
Kekerasan 6,5 - 7.
h. Kalsit
Mineral ini berwarna putih, sering ada
pengotoran, mempunyai belahan 3
arah berbentuk Rombuder, susunan
kimianya CaCO3.




SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai