Anda di halaman 1dari 7

Batuan Mengandung Olivine

Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg).
Mineral olivine memiliki warna hijau dengan kilap gelas dan terbentuk pada lingkungan temperatur
yang tinggi. Mineral ini pada umumnya dijumpai pada batu basalt dan ultrabasa. Batuan yang
seluruh mineral pembentuknya adalah olivine adalah Dunite.

Amphibole

2. Amphibole
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berstruktur prismatik atau kristal yang menyerupai
jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan
aluminium (Al), silika (Si) dan oksigen (O). Mineral ini berwarna hijau kehitaman dan banyak dijumpai
pada batuan beku dan batuan metamorf.
3. Biotite

Biotite

Biotite merupakan mineral mika berbentuk pipih dengan kristal berlembar. Mineral mika memiliki
kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan buku.

4. Plagioclase Feldspar
Plagioclase Feldspar

Mineral Plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar. Mineral ini mengandung unsur
Calsium atau Natrium. Kristal feldspar berstruktur prismatik umumnya berwarna putih hingga abu-
abu dengan kilap gelas.

5. Potassium feldspar (Orthoclase)


Pottasium feldspar adalah anggota mineral feldspar yaitu bertipe silikat ,mengandung unsur Kalium
dan bentuk kristalnya prismatik umumnya berwarna merah daging hingga putih.

Orthoclase

6. Mica

Mica

Mica adalah kelompok mineral silikat dengan komposisi bervariasi dari potassium, magnesium, iron,
aluminium, silikon dan air.

7. Quartz
Quartz adalah satu dari mineral yang umum banyak dijumpai pada kerak bumi. Mineral ini tersusun
atas Silika dan Oksida, memiliki warna putih, kilap kaca dan belahan tidak teratur.
Quartz

8. Calsite
Calsite tersusun atas calsium carbonate (CaCO3) dan umumnya berwarna putih transparan dan
mudah digores dengan pisau. Organisme laut seperti terumbukarang kebanyakan terbuat dari calsite
atau mineral yang berkaitan dengan limestone atau batugamping.

berkaitan dengan limestone atau batugamping.

Mineral pembentuk batuan adalah mineral-mineral yang menyusun suatu batuan dengan kata
lain batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Ada juga terdapat batuan yang hanya
terdiri dari satu mineral saja, seperti Dunit yang hanya terdiri dari satu mineral yaitu Olivine.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku,
tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan
temperature ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu
yang sesuai dengan temperaturnya. Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan
temperatur telah disusun oleh Bowen (seri reaksi Bowen).
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur
sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka
Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan
“Ingcongruent melting” dimana setelah pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa
membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai
dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit.

Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik). Anorthit
adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada
batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk pada suhu menengah dan
terdapat pada batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu
rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit dan Riolit. Reaksi
berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret “Solid Solution” yang merupakan reaksi
kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca (Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan
berjalan terus jika reaksi setimbang.

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar (Orthoklas),
ke Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa merupakan mineral yang paling stabil
diantara seluruh mineral mafik atau mineral felsik.

Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai kemungkinan


himpunan mineral utama didalam batuan beku diantaranya:

1. Kelompok batuan Ultrabasa dan Basa, mineralnya antara lain:


 Olivin
 Olivin – Plagioklas
 Piroksen
 Olivine – Piroksen
 Olivin – Plagioklas - Piroksen
 Piroksen - Plagioklas

2. Kelompok batuan Intermediet, mineralnya antara lain:

 Piroksen – Horblende - Plagioklas


 Hornblende – Plagioklas
 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Kwarsa

3. Kelompok batuan Asam, mineralnya antara lain:

 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Orthoklas


 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Muscovit
 Muscovit – Biotit – Orthoklas

Mineral utama sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:

a. Kwarsa (Quartz)
Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan terhitung mineral yang banyak
sekali tersebar, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena adanya pengotoran dari unsur
lain sehingga berwarna lain, bentuk kristal prismatic hexagonal, tidak mempunyai belahan,
pecahannya: conchoidal, kekerasan: 7 (skala mohs). Ciri yang khas dari mineral ini, terdapat
garis-garis mendatar pada sisi bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri, sering berwarna
jernih atau putih suram. Pengisian dari berbagai zat didalamnya, memberikan warna yang
berbeda-beda, ada yang berwarna kekuning-kuningan, ungu (amnetis), coklat dan lain-lain.
Biasanya tidak mempunyai bentuk yang baik, karena merupakan mineral yang menghablur
terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi celah-celah dan rongga-rongga sisi yang
terdapat diantara kristal-kristal dari mineral yang telah terbentuk lebih dahulu.

b. Feldspar
Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi sebagai Silikat
dari Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur. Sistim Monoklin/Triklin terlihat belahan
dalam 2 arah. Kekerasan 6 Felspar dibagi atas 2 golongan, yaitu:

1. Potash Felspar (K Al Si3O8)

Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat atau merah
daging, abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous). Bidang belahan baik, tidak ada striasi (garis-
garis paralel yang lembut). Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K (Kalium)
dalam tanah, umumnya berwarna abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan 6, bersifat
asam.

2. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8

Warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik kedua arah ada
sitriasi. Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya kembaran yang dapat dilihat dibawah
loupe, lebih-lebih di bawah mikroskop. Sering berbentuk zona dan berubah menjadi Serisit,
Kaolinit atau Epidot.

Plagioklas felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:

a. Albit
b. Oligoklas
c. Andesin
d. Bitownit
e. Labradorit
f. Anorthit

Makin ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah akan mengandung
Ca. Albit, Andesin disebut Plagioklas asam atau Na Plagioklas. Anortit, Bitonit disebut
Plagioklas basa atau Calcic Plagioklas. Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8 kenampakannya
menyerupai Ortoklas, hanya warnya biasa putih abu-abu dan secara optic Plagioklas
mempunyai kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral Albit, Oligoklas, Andesine,
Bitonit, Labradorit dan Anortit.

c. Feldspatoid
Merupakan mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam suatu batuan tidak cukup
terdapat SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini tidak terbentuk, karena
yang terbentuk adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas beberapa mineral, antara lain: Leucit
(K Al Si2O) sebagai pengganti orthoklas. Warnanya putih agak jernih dan bentuknya
aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6) sebagai pengganti Plagioklas (Albit). Warna abu-abu.
Bentuk berisi 6 atau bulat. Sodalit warnanya putih, abu-abu atau kebiruan.

d. Mika (Glimmer)
Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.

1). Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3 O10). Mudah
dikenal, karena sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian yang sangat tipis,
transparan dan fleksibel, tidak berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap vitreum,
kekerasan 2-3.

2). Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8. Mudah
terbelah dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak transparan, fleksibel. Warna:
hitam hingga coklat tua, kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.

3). Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.


e. Amfibol
Terutama terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya
Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2. Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga, agak
panjang dengan belahan dua arah menyudut kira-kira 900. Merupakan kumpulan mineral-
mineral yang berbentuk prisma pendek berisi delapan. Warna : coklat tua hingga hitam.
Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari golongan ini adalah Hornblende.

f. Piroksen
Terutama terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan
belahan 2 arah menyudut. Merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang berbentuk prisma
pendek bersisi delapan. Striasi bersudut kira-kira 900. Pyroxen adalah senyawa yang kompleks
dari Calsium, Magnesium, Ferum, dan Silikat. Warna coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 -
8. Mineral golongan ini antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang paling banyak
terdapat ialah Augit dengan rumus kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.

g. Olivin
Biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat dalam batu Basalt
dan Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk pertama-tama dari magma.
Warna hijau atau kuning kecoklatan. Biasanya berbutir halus dan granular. Pecahan concoidal
(seperti kerang). Kekerasan 6,5 - 7.

h. Kalsit
Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk
Rombuder, susunan kimianya CaCO3.

i. Grafit
Mineral ini unsurnya Karbon (C) berwarna hitam, lunak, umumnya pada batuan ubahan.

Anda mungkin juga menyukai