PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral optik merupakan salah
pada batuan.
Mineral optik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari hasil analisis kimia yang dilakukan pada batuan terbukti bahwa ada
delapan unsur yang memainkan peranan penting dalam pembentukan kerak bumi.
Unsur-unsur ini bersenyawa membentuk berbagai macam silikat dan oksida,
sebagian besar membentuk mineral-mineral utama yang terdapat dalam batuan.
Mineral-mineral
demikian
disebut
sebagai
mineral
pembentuk
batuan.
Mineral Piroksen
Piroksen adalah kumpulan dari sejumlah mineral yang berwarna gelap
dengan rumus umum yaitu ABSi2O6, dimana A = Ca, Na, Mg atau Fe-2 , B = Mg,
Fe+3, Al. Sistem kristal orthorombik, monoklin atau triklin, merupakan mineral
yang umum terdapat dalam batuan beku. Salah satu anggota dari kumpulan ini
yang banyak terdapat adalah augit.
2.2 Klasifikasi Piroksen
Salah satu anggota dari kumpulan ini yang banyak terdapat adalah augit.
Kumpulan mineralnya adalah :
Ortopiroksen
a.
Klinopiroksen
ati
Piroksen
Einstatit
(MgSiO3)
Hipersten
(Mg,Fe)SiO8
Dipsit
Ca (Mg, Fe) (SiO8)2
Augit
Ca (Mg, Fe) (SiO3)2 Al2,Fe)2O3
Pegeonit
CaMg (SiO3)2
Hedenberg Ca(Mg, Fe) (SiO3)2
it
Aegirinaugit
Aegirin
NaFe (SiO3)2
Jadeite
NaAl (SiO3)2
Spodumen LiAl (SiO3)2
e
Einst
te
Warna
Bentuk
Relief
: tinggi
Pleokreisme
: lemah
Indeks bias
Belahan
parallel
Kembaran
: jarang
Pemadaman
: parallel
Orientasi optik
: Legth-slow
Sumbu optik
: II (biaxial)
Tanda Optik
: (+)
Keterangan
b. Hypersthein
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
kemerah-mudaan
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
merah orde-I
Kembaran
:-
Sudut pemadaman
Orientasi optis
: Paralel
: Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Negatif
Keterangan
Hypersthene
macam
menyerupai
andalusite,
lenght-fast.
tetapi
Hypersthene
beberapa
andalusite
didapatkan
granite
yang
dikenal
charnockite.
c. Augite (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al,Fe)2O3 X)
2v = 580 620
Warna absorbsi
sebagai
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
yang dikenal
sebagai struktur herringbone
Sudut pemadaman
Orientasi optis
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Positif
Keterangan
akhir
tremoliteactinolite
dan
sekunder
uratile
atau
yang terbentuk
d. Aegirine (Nafe(SiO3)2)
Monoclinic
2v = 600 660
Warna absorbsi
Bentuk
: Kristal prismatik
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
kuning
Indeks bias
Belahan
dan 930
Bias rangkap
: Length Fast
: Dua (biaxial)
Tanda optis
: Negatif
Keterangan
Aegirine
amphibole,
menyerupai
tetapi
dibedakan
beberapa
dengan
dengan
aegirine,
soda
phonolite,
seperti
trachite,
nepheline
soda
syenite,
granite.
adalah
mineral
yang
umum
sebagai
mineral
Perbedaannya
pada
sudut
optik
(2V).
Monticellite
yaitu
Warna absorbsi
Bentuk
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
Indeks bias
Belahan
tidak teratur
Bias rangkap
Kembaran
Sudut pemadaman
Orientasi optis
: Paralel
: Length Slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
Keterangan
Mineral
kekeliruan
diopside,
yang
sering
dengan
tetapi
membuat
olivine
diopside
adalah
mempunyai
oksida
besi
dinamakan
olivine
terubah
menjadikan
dalam
batuan
beku
mafik
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum Piroksen dan Olivin grup, pengamatan yang dilakukan berupa
identifikasi mineral melalui nikol sejajar, nikol silang, T.R.O, dan pengamatan
konoskop. Sebelum identifikasi mineral, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mengatur perbesaran lensa objektif, lensa okuler dan bukaan diafragma. Pada
pengamatan ini, perbesaran lensa objektif (Mob) yang digunakan yaitu perbesaran
5x dengan buakaan diafragma 0,1 dan perbesaran lensa okuler (M ok) yaitu
perbesaran 10x sehinnga perbesaran total (Mtot) yaitu 50x.
Langkah selanjutnya adalah menetukan bilangan skala. Bilangan skala
yang diperoleh yaitu 0,02 dari hasil pembagian perbesaran total (Mtot).
3.1 Mineral Piroksen
Pengamatan pertama yaitu pengamatan pada nikol sejajar. Pada
pengamatan nikol sejajar, identifikasi yang dilakukan yaitu menetukan kedudukan
mineral pada sumbu x dan y. Kedudukan mineral dapat dilihat pada skala absis
(sumbu x) dan skala ordinat (sumbu y) hingga kedudukan yang diperoleh yaitu
(55 ; 14,5). Pada pengamatan ini, Enstatite yang menjadi objek sekaligus sebagai
fokus pengamatan utnuk analisis sifat-sifat optik yaitu dimulai dari penentuan
warna mineral hingga pada penentuan ukuran mineral. Warna mineral merupakan
warna absorbsi yang terlihat berdasarkan perspektif pengamat dan merupakan
warna yang nampak dari daya serap cahaya yang terpolarisasi. Pada pengamatn
ini, warna dari Enstatite adalah orange. Identifikasi selanjutnya yaitu menentukan
intensitas mineral. Intensitas merupakan daya serap mineral terhadap cahaya dan
berbanding lurus dengan relief. Intensitas dan relief dari Enstatite yaitu rendah
dengan bentuk euhedral. Indeks bias ditentukan melalui metode iluminasi miring
dan pulpen digunakan sebagai pemancing bayangan. Jika searah dengan arah
datangnya bayangan maka nmin> ncb demikian pula sebaliknya jika berlawanan
arah maka nmin< ncb . Pada pengamatan ini, indeks bias dari Enstatite yaitu nmin>
ncb. Mineral ini memiliki belahan satu arah dan pecahannya rata, ukuran maksimal
dari mineral ini yaitu 9 mm. Ukuran mineral diperoleh dari perhitungan DMP
yaitu hasil perkalian bilangan skala dengan panjang/lebar dari suatu mineral yang
terlihat pada benang silang.
Pada
warna standar komparator dari tabel Michel-Levy dan menarik garis horizontal
melalui ketebalan sayatan (0.03 mm) kemudian membaca harga dari bias rangkap.
Selanjutanya menetukan sudut gelapan. Sudut gelapan diperoleh dengan cara
mencatat nilai yang ditunjukkan oleh skala meja objek pada saat mineral dalam
keadaan terang maksimum kemudian memutar meja objek hingga menunjukkan
gelap maksimum dan mencatat nilainya. Jika lebih kecil dari kedudukan semula
maka hasilnya adalah (posisi awal posisi akhir) atau kondisi pada saat (terang
maksimum gelap maksimum). Kemudian mengembalikan meja objek pada saat
mineral dalam keadaan terang maksimum dan memutar kembali meja objek pada
posisi yang berlawanan arah hingga mineral menunjukkan keadaan gelap
maksimum dan mencatat nilainya. Jika lebih besar maka hasilnya adalah (posisi
akhir - posisi awal) atau kondisi pada saat (gelap maksimum - terang maksimum).
Nilai yang diperoleh dari hasil pengurangan dibagi 2. Pada pengamatan ini, sudut
gelapan yang diperoleh yaitu 350 dan termasuk dalam jenis gelapan miring.
berbanding lurus dengan relief. Intensitas dan relief dari Olivin yaitu tinggi
dengan bentuk anhedral - subhedral. Indeks bias ditentukan melalui metode
iluminasi miring dan pulpen digunakan sebagai pemancing bayangan. Jika searah
dengan arah datangnya bayangan maka nmin> ncb demikian pula sebaliknya jika
berlawanan arah maka nmin< ncb . Pada pengamatan ini, indeks bias dari Olivin
yaitu nmin> ncb. Mineral ini memiliki pecahan yang tidak rata dan berukuran 1 mm.
Ukuran mineral diperoleh dari perhitungan DMP yaitu hasil perkalian bilangan
skala dengan panjang/lebar dari suatu mineral yang terlihat pada benang silang.
DMPMichel-Levy
= BS x Ukuran
standar komparator dari tabel
danMineral
menarik garis horizontal melalui
ketebalan sayatan (0.03 mm) kemudian membaca harga dari bias rangkap.
Mineral ini tidak menunjukkan adanya kembaran. Selanjutanya menentukan sudut
gelapan. Sudut gelapan diperoleh dengan cara mencatat nilai yang ditunjukkan
oleh skala meja objek pada saat mineral dalam keadaan terang maksimum
kemudian memutar meja objek hingga menunjukkan gelap maksimum dan
mencatat nilainya. Jika lebih kecil dari kedudukan semula maka hasilnya adalah
(posisi awal posisi akhir) atau kondisi pada saat (terang maksimum gelap
maksimum). Kemudian mengembalikan meja objek pada saat mineral dalam
keadaan terang maksimum dan memutar kembali meja objek pada posisi yang
berlawanan arah hingga mineral menunjukkan keadaan gelap maksimum dan
mencatat nilainya. Jika lebih besar maka hasilnya adalah (posisi akhir - posisi
awal) atau kondisi pada saat (gelap maksimum - terang maksimum). Nilai yang
diperoleh dari hasil pengurangan dibagi 2. Pada pengamatan ini, sudut gelapan
yang diperoleh yaitu 500 dan termasuk dalam jenis gelapan miring.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sifat optik mineral Piroksen dan Olivin yaitu :
1. Pada pengamatan nikol sejajar, sifat optik mineral Einstatite yaitu ukuran
mineral 9 mm, warna mineral orange, intensitas rendah, indeks bias n min >
ncb, pecahan rata, bentuk mineral euhedral, relief rendah. Sifat optik mineral
Olivin yaitu ukuran mineral yaitu 1 mm, warna mineral orange, intensitas
tinggi, indeks bias nmin >
4.2 Saran
Perlunya pengadaan sampel mineral yang baru, karena ada sampel mineral
yang bagian pinggir dari kaca preparatnya telah rusak (pecah) sehingga sulit untuk
dijepit ketika pengamatan mineral pada meja objek. Selain itu sebaiknya asisten
ketika asistensi acara memberikan pemahaman yng lebih banyak pada masingmasing praktikan mengenai acara yang akan dipraktekkan serta maksud dan
tujuan dari acara tersebut.