Anda di halaman 1dari 20

Mineral Mineral Pembentuk Batuan ( Reaksi Bowen ) / Rock Forming Mineral

(RFM)

Mineral pembentuk batuan adalah mineral-mineral yang menyusun suatu batuan dengan kata lain

batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Ada juga terdapat batuan yang hanya terdiri dari

satu mineral saja, seperti Dunit yang hanya terdiri dari satu mineral yaitu Olivine.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi
mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan temperature ini
disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan
temperaturnya. Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh
Bowen (seri reaksi Bowen).

Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat
tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk
pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan “Ingcongruent melting” dimana setelah
pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus
dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk
adalah Biotit.
Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik). Anorthit adalah
mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa
seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada batuan beku
Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah Albit, mineral ini
tersebar pada batuan asam seperti Granit dan Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini
merupakan deret “Solid Solution” yang merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca
(Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus jika reaksi setimbang.

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar (Orthoklas), ke
Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara
seluruh mineral mafik atau mineral felsik.

Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai kemungkinan himpunan
mineral utama didalam batuan beku diantaranya:

1. Kelompok batuan Ultrabasa dan Basa, mineralnya antara lain:

 Olivin
 Olivin – Plagioklas
 Piroksen
 Olivine – Piroksen
 Olivin – Plagioklas - Piroksen
 Piroksen - Plagioklas
2. Kelompok batuan Intermediet, mineralnya antara lain:

 Piroksen – Horblende - Plagioklas


 Hornblende – Plagioklas
 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Kwarsa
3. Kelompok batuan Asam, mineralnya antara lain:

 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Orthoklas


 Hornblende – Plagioklas – Biotit – Muscovit
 Muscovit – Biotit – Orthoklas

Mineral utama sebagai penyusun utama pembentuk batuan antara lain:

a. Kwarsa (Quartz)
Mineral ini mempunyai susunan kimia dengan rumus SiO2 dan terhitung mineral yang banyak sekali
tersebar, warna asli tidak berwarna putih, tetapi karena adanya pengotoran dari unsur lain sehingga
berwarna lain, bentuk kristal prismatic hexagonal, tidak mempunyai belahan, pecahannya: conchoidal,
kekerasan: 7 (skala mohs). Ciri yang khas dari mineral ini, terdapat garis-garis mendatar pada sisi
bidang kristalnya. Mempunyai warna tersendiri, sering berwarna jernih atau putih suram. Pengisian dari
berbagai zat didalamnya, memberikan warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna kekuning-
kuningan, ungu (amnetis), coklat dan lain-lain. Biasanya tidak mempunyai bentuk yang baik, karena
merupakan mineral yang menghablur terakhir dari magma, sehingga terpaksa harus mengisi celah-celah
dan rongga-rongga sisi yang terdapat diantara kristal-kristal dari mineral yang telah terbentuk lebih
dahulu.

b. Feldspar

Merupakan golongan mineral yang paling umum dijumpai di dalam kulit bumi sebagai Silikat dari
Alumina dengan Kalium, Natrium, dan Kapur. Sistim Monoklin/Triklin terlihat belahan dalam 2 arah.
Kekerasan 6 Felspar dibagi atas 2 golongan, yaitu:

1. Potash Felspar (K Al Si3O8)

Terdiri dari mineral ortoklas, mikrolin dan sanidin adularis. Warnanya putih, pucat atau merah daging,
abu-abu. Kilat seperti kaca (petreous). Bidang belahan baik, tidak ada striasi (garis-garis paralel yang
lembut). Ortoklas (KALSiO2), sebagai sumber utama unsur K (Kalium) dalam tanah, umumnya berwarna
abu-abu, kemerahan, belahan dua arah, kekerasan 6, bersifat asam.

2. Plagioklas Feldspar (Na, Ca)Al Si3O8

Warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap pitreus. Bidang belahan baik kedua arah ada sitriasi.
Mudah dibedakan dari Ortoklas karena adanya kembaran yang dapat dilihat dibawah loupe, lebih-lebih
di bawah mikroskop. Sering berbentuk zona dan berubah menjadi Serisit, Kaolinit atau Epidot.

Plagioklas felspar terdiri atas 6 macam mineral, yaitu:

a. Albit
b. Oligoklas
c. Andesin
d. Bitownit
e. Labradorit
f. Anorthit
Makin ke bawah makin berkurang mengandung Na dan makin bertambah akan mengandung Ca. Albit,
Andesin disebut Plagioklas asam atau Na Plagioklas. Anortit, Bitonit disebut Plagioklas basa atau Calcic
Plagioklas. Plagioklas (Na, Ca) AlSi3O8 kenampakannya menyerupai Ortoklas, hanya warnya biasa putih
abu-abu dan secara optic Plagioklas mempunyai kembaran. Plagioklas terdiri dari mineral-mineral Albit,
Oligoklas, Andesine, Bitonit, Labradorit dan Anortit.

c. Feldspatoid

Merupakan mineral pengganti Feldspar, karena terbentuk bila dalam suatu batuan tidak cukup terdapat
SiO2. Dalam batuan yang mengandung SiO2 bebas, mineral ini tidak terbentuk, karena yang terbentuk
adalah Felspar. Feldspatoid ini terdiri atas beberapa mineral, antara lain: Leucit (K Al Si2O) sebagai
pengganti orthoklas. Warnanya putih agak jernih dan bentuknya aquant/bulat. Nephelin (Na Al Si2O6)
sebagai pengganti Plagioklas (Albit). Warna abu-abu. Bentuk berisi 6 atau bulat. Sodalit warnanya
putih, abu-abu atau kebiruan.

d. Mika (Glimmer)

Ada tiga macam, yaitu muscovit, biotit, dan phlogopit.

1). Muscovit, disebut juga mika putih. Rumus kimianya K Al (OH)2 (Al Si3 O10). Mudah dikenal, karena
sifatnya yang mudah dibelah-belah dalam helaian-helaian yang sangat tipis, transparan dan fleksibel,
tidak berwarna, abu-abu, kehijauan atau coklat muda, kilap vitreum, kekerasan 2-3.

2). Biotit disebut juga Mika hitam, dengan rumus kimia K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 AlSi3 O8. Mudah terbelah
dalam satu arah dan biasanya berbentuk segi enam, tidak transparan, fleksibel. Warna: hitam hingga
coklat tua, kilap vitrous, kekerasan 2,5 - 3.

3). Phlogopit disebut juga mika coklat. Tidak banyak dijumpai.

e. Amfibol

Terutama terdiri dari mineral Hornblende. Susunan Kimianya Ca2(MgFeA1)3(OH)2(SiA14O11)2.


Berbentuk prismatik, biasanya berisi kelipatan tiga, agak panjang dengan belahan dua arah menyudut
kira-kira 900. Merupakan kumpulan mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek berisi delapan.
Warna : coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 6. yang terpenting dari golongan ini adalah
Hornblende.

f. Piroksen
Terutama terdiri dari mineral Augit. Berbentuk prismatik pendek berisi kelipatan 4 dengan belahan 2
arah menyudut. Merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang berbentuk prisma pendek bersisi
delapan. Striasi bersudut kira-kira 900. Pyroxen adalah senyawa yang kompleks dari Calsium,
Magnesium, Ferum, dan Silikat. Warna coklat tua hingga hitam. Kekerasan 5 - 8. Mineral golongan ini
antara lain : Enstatit, Hypersten, Diopsid, dan yang paling banyak terdapat ialah Augit dengan rumus
kimia Ca (MgFe) (SiO3)2 (AlFe)2 O3.

g. Olivin

Biasanya berwarna hijau terdiri dari (FeMg)2SiO4. Pada umumnya terdapat dalam batu Basalt dan
Gabro. Olivin membentuk kristal yang ideal, karena terbentuk pertama-tama dari magma. Warna hijau
atau kuning kecoklatan. Biasanya berbutir halus dan granular. Pecahan concoidal (seperti kerang).
Kekerasan 6,5 - 7.

h. Kalsit

Mineral ini berwarna putih, sering ada pengotoran, mempunyai belahan 3 arah berbentuk Rombuder,
susunan kimianya CaCO3.

i. Grafit

Mineral ini unsurnya Karbon (C) berwarna hitam, lunak, umumnya pada batuan ubahan.
eret Bowen : Suatu Pengantar

February 23, 2014

Deret Bowen adalah deret yang memperlihatkan diferensiasi mineral hasil pembekuan
magma,berdasarkan pendinginan magma.Dalam susunan Deret Bowen ,temperatur pembentukan
kristal – kristal mineral makin rendah,makin ke bawah.Mineral dalam Deret Bowen biasanya
terbentuk pada batuan beku,karena batuan beku terbentuk dari hasil pembekuan magma.

Dalam magma,terdapat dua material dengan sifat yang berbeda,yaitu Volatil (bersifat
menguap),contohnya Karbondioksida,air,dan fraksi gas,seperti CH4,HCl,H2S,SO2,NH3 yang
menyebabkan magma dapat bergerak.Dan Non-Volatilyang merupakan material padat bersifat
basa yang dijumpai pada batuan beku.

Deret Bowen menyimpan dua poin penting,yaitu tentang temperatur terbentuknya mineral,dan
tentang sifat mineral yang terbentuk.Ketika magma bergerak menuju permukaan bumi,maka
temperaturnya berangsur turun,dan mulai membentuk mineral.Mineral yang pertamakali
terbentuk merupakan mineral – mineral yang bersifat basa,yang tersusun dari unsur-unsur
magnesium,ferrum dan kalsium,contohnya Olivin dan Piroksen,lalu selanjutnya terbentuk
mineral-mineral bersifat intermediet seperti hornblenda dan biotit,dan yang terakhir adalah
mineral-mineral bersifat asam yang mengandung banyak silika dan alumina,seperti muskovit dan
kuarsa.

Deret Bowen juga memberikan informasi soal kandungan asam-basa batuan berdasarkan
kandungan silika-nya.Berikut ini klasifikasi batuan beku berdasarkan tingkat keasamannya :

- Kelompok batuan beku ultrabasa,contoh : Peridotit.Ciri-ciri : berwarna gelap/hitam,dengan


komposisi olivin,piroksen dan plagioklas.

- Kelompok batuan beku basa,contoh : Gabbro.Ciri-ciri : berwarna gelap/abu-abu tua dengan


komposisi plagioklas,hornblenda dan biotit.

- Kelompok batuan beku intermedier/sedang,contoh : Diorit.Ciri-ciri : berwarna agak terang/abu-


abu muda dengan komposisi plagioklas,hornblenda,dan biotit.

- Kelompok batuan beku asam,contoh : Granit.Ciri-ciri : berwarna terang/abu-abu pucat dengan


komposisi kuarsa,ortoklas,dan plagioklas/albit.
Gambar 1 : Deret Bowen

Sumber : http://jersey.uoregon.edu/~mstrick/AskGeoMan/AskGeoImages/Bowen%27s.gif diakses


pada 23/02/2014 pukul 02.19 WIB

Semakin ke bawah,dalam Deret Bowen,maka semakin tinggi derajat keasamannya dan semakin
terang warnanya,akibat kandungan silika yang semakin banyak.

Kebalikan dari Deret Bowen,disebut Deret Goldich.Deret Goldich berceritera mengenai tingkat
resistensi/kestabilan relatif mineral terhadap proses pelapukan.Semakin ke bawah (dalam Deret
Bowen),semakin sukan melapuk.Olivin,augit,dan plagioklas (mineral bagian atas)mengandung
banyak unsur Mg,Na,K,Ca yang mudah terlepas melalui pemecahan ikatan ionik dengan
oksigen,sedangkan mineral bagian bawah Deret Bowen mengandung banyak Si,Al,dan Ti yang
membentuk ikatan kovalen dengan oksigen sehingga pemecahan mineral lebih sulit ketimbang
dengan ikatan ionik dengan oksigen.
Gambar 2 : Deret Goldich

Sumber : http://myweb.cwpost.liu.edu/vdivener/notes/goldich.gif diakses pada 23/02/2014 pukul


02.37 WIB.

Deret Bowen dibagi menjadi dua bagian,yaitu seri reaksi kontinyu (sebelah kanan),dan
diskontinyu (sebelah kiri).Berikut ini deskripsinya:

Deret menerus (kontinyu) umumnya berisikan mineral-mineral felsik (berwarna terang).Awal


kristalisasi merupakan plagioklas yang kaya akan Ca dan di akhir Plagioklas yang kaya akan
Na.Selama reaksi,bahan sebelumnya akan terbawa hingga akhir reaksi dalam larutan padat.

Deret tak menerus (diskontinyu) berarti adalah deret pada seri olivin ke bawah yang diwakili
oleh mineral-mineral mafik yang berwarnagelap.Di awal pembentukan,terbentuk olivin (tetapi
jika magma jenuh oleh silika,maka yang pertama kali terbentuk adalah piroksen).Olivin dan
Piroksen merupakan pasangan Incongruent melting ,dimana pasca pembentukan olivin,sisa
magma akan bereaksi membentuk piroksen ,maka sering kali olivin dan piroksen terbentuk
bersama-sama (overlapping) dalam satu jenis batuan.Temperatur magma akan turun terus,hingga
akhirnya terbentuk biotit.

Deret menerus dan tak menerus bertemu pada mineral Potassium Feldspar,lalu ke mineral
muskovit,dan terakhir menuju mineral kuarsa.Mineral kuarsa merupakan mineral yang paling
resisten dibandingkan seluruh mineral dalam Deret Bowen.

Ciri khas dari mineral Seri Bowen adalah sebagai berikut :

1.Olivin (Mg,Fe)2 Si 04
Gambar 3 : Olivin

Sumber : http://www.mineraltivadar.hu/Mineral/olivine-poland-DSC07813.jpg diakses pada


23/02/2014 pukul 02.56 WIB.

Berwarna hijau zaitun;skala kekerasan 6,5; Perawakan orthonombik,masif membutir;belahan


tidak sempurna dengan pecahan sifat kaca/conchoidal,transparansi translucent;asosiasi batuan
beku basa s/d ultrabasa,sering —> serpentin.

2.Piroksen (Mg,Fe,Ca) Si O3

Gambar 4 : Piroksen

Sumber :
http://volcano.oregonstate.edu/vwdocs/vwlessons/lessons/Slideshow/Show1/Pyroxene14.jpg
diakses pada 23/02/2014 pukul 03.04 WIB

Berwarna cukelat dan hitam;skla kekerasan 6;bentuk prismatik pendek,menyerat,kilap agak


buram;belahan baik,saling memotong tegak lurus dengan bentuk sayatan segi delapan.;Asosiasi
batuan ultrabasa s/d basa;Sering terubah –> Khlorit.

3.Hornblenda Na Ca2 (Mg,Fe,Al)3 (Al,Si)8 O22 (OH)22


Gambar 5 : Hornblenda

Sumber : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/minerals/imgmin2/108hornblende.jpg
diakses pada 23/02/2014 pukul 03.13 WIB.

Berwarna hijau.cokelat,hitam;skla kekerasan 6;bentuk monoklin-prismatikpanjang,menyerat-


membutir;belahan sempurna dengan sayatan segi enam;Asosiasi batuan beku (basa s/d asam) dan
batuan metamorf.

4.Golongan Mika (berbentuk berlembar/memipih),antara lain :

- Biotit : Cokelat,hijau,hitam dengan skla kekerasan 3,belahan sempurna,asosiasi batuan beku


intermedier s/d asam,dan batuan metamorf.

- Muskovit : Bening-pucat dengan skala kekerasan 2,5,transparan.asosiasi batuan beku asam s/d
sangat asam,dan batuan metamorf.

- Khlorit : Hijau dengan kekerasan 2.sering berasosiasi dengan batuan teralterasi,dan sekis.

- Phlogofit : Cokelat pucat,kekerasan 2,5,monoklin-irregular platy,belahan sempurna.Asosiasi


batuan ultrabasa,dan dolomit termetamorfosa.
Gambar 6 : Contoh Batuan yang mengandung mineral dari Golongan Mika.

Sumber : http://0.tqn.com/d/geology/1/7/T/3/1/micaceous.jpg diakses pada 23/02/2014 pukul


03.23 WIB.

5.Golongan Feldspastoid (mineral yang kekurangan kuarsa),antara lain :

- Nefelin : Putih,abu-abu,cokelat,kekerasan 6,bentuk prismatik,memanjang heksagonal,masif


granular.Belahan tidak sempurna dengan pecahan kaca.

- Leucit : Putih,abu-abu (agak buram),isometrik,kekerasan 6.Sering berasosiasi pada batuan


vulkanik asam berupa mineral terisolasi (Fenokris).

- Sodalit : Biru,putih,merah jambu,kekerasan 6,masif-membutir-isometrik,belahan tidak


sempurna,batuan nefelit syenit.

# > Nefelin (Na Al Si O4) + Silika ( Si O2) —> Albit (Na Al Si3 O8)

> Leucit (K Al Si2 O6) + Silika (Si O2) —> Ortoklas (K Al Si3 O8)
Gambar 7 : Contoh Batuan yang mengandung mineral Feldspastoid

Sumber : http://www.galleries.com/minerals/silicate/feldspat.jpg diakses pada 23/02/2014 pukul


03.34 WIB.

6.Plagioklas (Na,Ca) (Al,Si)4 O8

Gambar 8 : Plagioklas
Sumber :
http://www.pitt.edu/~cejones/GeoImages/1Minerals/1IgneousMineralz/Feldspars/PlagioclaseCle
avage.JPG diakses pada 23/02/2014 pukul 03.37 WIB.

Putih,abu-abu,cokelat;kekerasan 6;perawakan triklin,prismatik,memipih,belahan


sempurna,kadang-kadang masif membutir;kilap kaca;asosiasi batuan beku assam-intermedier-
basa-ultrabasa.

7.Ortoklas/Mikroklin K Al Si3 O8
Gambar 9 : Otrhoclas (atas),dan Mikroklin (bawah)

Sumber : http://skywalker.cochise.edu/wellerr/mineral/orthoclase/6orthoclase-cleavage5.jpg
(ortoklas) ,dan
http://www.mchenry.edu/depts/EAS/courses/eas170/minerals/images/Microcline.jpg (mikroklin)
diakses pada 23/02/2014 pukul 03.45 WIB

Putih-merah jambu;kekerasan 6;perawakan monoklin-prismatik,pipih-


memanjang;masif/membutir;belahan sempurna,dan baik (pada dua arah);kilap buram;asosiasi
batuan beku yang kaya akan kalium.

8.Kuarsa Si O2

Gambar 10 : Mineral Kuarsa

Sumber : http://www.mineralminers.com/images/phantom-quartz/polx/phqp178.jpg diakses pada


23/02/2014 pukul 03.50 WIB.

Tidak berwarna,putih,abu-abu,merah jambu,hijau,biru;kekerasan 7;pperawakan dapat berbentuk


trigonal,rombohedral,prismatik,masif,membutir-iregular,kompak;kiap kaca lemah;belahan tidak
ada;pecahan conchoidal;asosiasi batuan beku asam s/d sangat asam,batuan sedimen,dan batuan
metamorf.

PUSTAKA

Deer,W.A. & Howie,R.A. & Zussman,J.1992.An Introduction to the Rock Forming


Minerals,2nd Edition.Longmann Scientific anf Technical : London.
Sirklus pembentukan batuan - Petrologi 1

Sirklus / Jantera pembentukan batuan

Jenis Jenis Batuan

Jenis Jenis Batuan. Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan
dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:
a. Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
b. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
c. Struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
d. Proses pembentukan

Terbentuknya Batuan
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis
batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis
batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis
batuan beku. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah,
seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses
kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi. Letusan gunung api sendiri
dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai
jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan
temperature atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu
sendiri maksimal di bawah temperature magma.

Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan.


Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary
rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan
tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.

BATUAN BEKU (igneous rocks)

Diantara batuan diatas merupakan igneous rocks atau yang kita sering sebut
batuan beku seperti contohnya Batu granite, Batu obsidian abu2, Batu obsidian
tipis, dan Batu diorite

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma
ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda
(1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk
secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.5000C dan bersifat mobile
(dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma
tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine,
fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma,
dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim
dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan
bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan
peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat
(magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction
Series.
Dalam mengidentifikasi batuan beku, sangat perlu sekali mengetahui karakteristik
batuan beku yang meliputi sifat fisik dan komposisi mineral batuan beku. Dalam
membicarakan masalah sifat fisik batuan beku tidak akan lepas dari
STRUKTUR BATUAN BEKU
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan beku
extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan pada
tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang
tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah
yang disebut sebagai struktur batuan beku
1. Struktur batuan beku ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagia
struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:
a. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam.
b. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
c. Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal
seperti batang pensil.
d. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal
ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
e. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku.
Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
f. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain
seperti kalsit, kuarsa atau zeolit
g. Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral
pada arah tertentu akibat aliran
2. Struktur Batuan Beku Intrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dibawah permukaan bumi. berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan
yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu
konkordan dan diskordan.
Konkordan
Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis
dari tubuh batuan ini yaitu :
a. Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan
disekitarnya.
b. Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan
batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan
ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2
sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter.
c. Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu
bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang
lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan
kedalaman ribuan meter.
d. Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah
terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan
kilometer
Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-
jenis tubuh batuan ini yaitu:
a. Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki
bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai
puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter.
b. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100
km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
c. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil
TEKSTUR BATUAN BEKU
Magma merupakan larutan yang kompleks. Karena terjadi penurunan temperatur,
perubahan tekanan dan perubahan dalam komposisi, larutan magma ini mengalami
kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal-hal tersebut pada saat pembekuan magma
mengakibatkan terbentuknya batuan yang memilki tekstur yang berbeda.
Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang tinggi di
bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka mineral-mineral
penyusunya memiliki waktu untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan
ukuran mineral yang relatif besar. Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan
temperatur dan tekanan permukaan yang rendah, mineral-mineral penyusun
batuan beku tidak sempat membentuk sistem kristal tertentu, sehingga
terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak memiliki sistem kristal, dan mineral yang
terbentuk biasanya berukuran relatif kecil. Berdasarkan hal di atas tekstur batuan
beku dapat dibedakan berdasarkan :
1. Tingkat kristalisasi
a) Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal
b) Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas
c) Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas
2. Ukuran butir
a) Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh mineral-
mineral yang berukuran kasar.
b) Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral
berukuran halus.
3. Bentuk kristal
Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang terbentuk pertama kali biasanya
berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk terakhir biasanya mengisi ruang
yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna. Bentuk mineral yang terlihat melalui
pengamatan mikroskop yaitu:
a) Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna
b) Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna
c) Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.
4. Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya
a) Unidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya dibatasi oleh bidang
kristal atau bentuk kristal euhedral (sempurna)
b) Hypidiomorf (Hypautomorf), yaitu sebagian besar kristalnya berbentuk euhedral
dan subhedral.
c) Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar penyusunnya merupakan kristal yang
berbentuk anhedral.
5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya
a) Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama

Anda mungkin juga menyukai