KARAKTERISTIK KEKERASAN
Disusun Oleh :
NAMA: FANSSYAH WIDIANTO
NIM : 4100230038
KELAS: II
YOGYAKARTA
2023
DFTAR ISI
COVER
ABSTRAK ................................................................................................................1
1.3Metode ................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
I
ABSTRAK
Kekerasan mineral adalah daya tahan mineral terhadap goresan. Skala kekerasan relatif
mineral dari Mohs adalah metode umum yang digunakan untuk mengukur kekerasan mineral.
Skala ini meliputi 10 mineral yang berbeda dalam kekerasannya, yang diartikan sebagai
berikut:
1. Bicara (H=2)
2. Gipsum (H=2)
3. Kalsit (H=3)
4. Fluorit (H=4)
5. Apatit (H=4.5)
6. Ortoklas (H=7)
7. Kuarsa (H=7.5)
8. Batu topas (H=8)
9. Korundum (H=9)
10. Intan/Berlian (H=10)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksut kekerasan mineral
2. Mengerti materi tentang kekerasan mineral
1.3 Metode
Metode yang di gunakan untuk membuat resume yaitu dengan membaca dan memahami
jurnal, artikel, buku, ataupun makalah yang berjudul kekerasan mineral
Menggunakan Skala Mohs : Kekerasan mineral diketahui menggunakan skala Mohs, yang
mencakup 10 mineral yang berbeda dalam kekerasannya. Skala ini digunakan untuk
membandingkan kekerasan mineral dan menentukan hubungan antara mineral yang berbeda
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi Skala MOHS
Skala kekerasan mineral Mohs didasarkan pada kemampuan satu sampel materi alami untuk
menggores materi yang lain. Sampel materi yang digunakan Mohs adalah semua mineral.
Mineral adalah zat murni yang ditemukan di alam sekitar. Batuan terbuat dari satu atau
beberapa mineral. Sebagai zat alami terkeras yang pernah ada ketika skala ini dibuat, intan
ditempatkan di puncak skala. Kekerasan bahan diukur terhadap skala ini dengan menemukan
bahan terkeras yang dapat menggores suatu bahan lunak atau sebaliknya. Misalnya, jika
beberapa bahan mampu digores oleh apatit, tetapi tidak dengan fluorit, maka kekerasannya
pada skala Mohs dapat menempati nilai 4 dan 5.
1 Talek Mg3Si4O10(OH)2 1
2 Gipsum CaSO4·2H2O 3
3 Kalsit CaCO3 9
3
Kekerasan Rumus Kekerasan
Mineral Gambar
Mohs absolut
kimia
4 Fluorit CaF2 21
Ca5(PO4)3(OH–,Cl–,
5 Apatit 48
F–)
Feldspar
6 KAlSi3O8 72
Ortoklas
10 Intan C 1600
4
Pada skala Mohs, grafit (bagian utama dari "ujung" pensil) memiliki tingkat kekerasan
1,5; kuku 2,2–2,5; koin tembaga 3,2–3,5; pisau saku 5,1; badan pisau 5,5; kaca jendela 5,5;
dan file 6,5. Sebuah pelat garis (porselen non-kaca) memiliki tingkat kekerasan 7,0.
Penggunaan bahan-bahan biasa dengan kekerasan yang sudah diketahui dapat menjadi cara
sederhana untuk memperkirakan posisi suatu mineral pada skala ini.
1 talk
2.5–3 magnesium, emas, perak, aluminium, seng, lantanum, serium, jet (lignit)
5
4 fluorit, besi, nikel
5–5.5 lazuardi
6–7 kaca, kuarsa gabungan, besi pirit, silikon, rutenium, iridium, tantalum, opal
7.5–8 baja keras, tungsten, zamrud, spinel, Phenakite, beril, Euclase, zirkon
6
>10 intan nanokristalin (hiperintan, fulerit ultrakeras)
Tin 1½ - 2 VHN10=7 - 9
Bismut 2 - 2½ VHN100=16 - 18
Emas 2½ - 3 VHN10=30 - 34
Perak 2½ - 3 VHN100=61 - 65
Kalkosit 2½ - 3 VHN100=84 - 87
Tembaga 2½ - 3 VHN100=77 - 99
7
Spalerit 3½ - 4 VHN100=208 - 224
Goetit 5 - 5½ VHN100=667
Euklas 7½ VHN100=1,310
8
Cara mengukur kekerasan mineral adalah metode yang umum digunakan dalam bidang
geologi dan ilmu bumi untuk menentukan tingkat kekerasan suatu mineral. Kekerasan mineral
mengacu pada tingkat ketahanan mineral terhadap goresan atau lekukan. Pengukuran ini
penting untuk mengklasifikasikan mineral dan mengenali mineral yang tidak diketahui.
Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat diikuti untuk mengukur kekerasan
mineral:
1. Pertama, pastikan memiliki batu uji yang dikenal sebagai batu keras dalam daftar mineral.
2. Letakkan batu uji di atas permukaan halus yang datar, seperti atas meja atau batu gerinda.
3. Gunakan mineral yang ingin kamu ukur sebagai alat pengujian.
4. Pegang mineral tersebut di ujung yang tajam.
5. Tekan mineral ke permukaan batu uji dan berikan tekanan yang konstan.
6. Gerakkan mineral dengan kecepatan yang sama sambil menjaga tekanan yang konstan.
7. Cermati goresan atau lekukan yang terjadi pada permukaan batu uji oleh mineral yang diuji.
8. Perhatikan apakah mineral tersebut mampu atau tidak mampu mencemarkan atau membuat
goresan pada batu uji.
9. Jika mineral tersebut memiliki kemampuan mencemarkan batu uji, maka mineral itu
memiliki kekerasan yang lebih rendah dari batu uji.
10. Jika mineral tidak memberikan goresan atau lekukan pada batu uji, maka mineral itu
memiliki kekerasan yang sama atau lebih tinggi dari batu uji.
Ini hanyalah salah satu metode umum yang digunakan untuk mengukur kekerasan mineral.
Namun, dalam dunia nyata, ada juga beberapa metode lain yang lebih canggih yang
melibatkan penggunaan alat seperti penunjuk skala kekerasan mineral, yang menggantikan
penggunaan batu uji.
BAB III
9
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Skala kekerasan relatif mineral dari Mohs adalah metode umum yang digunakan untuk
mengukur kekerasan mineral. Skala ini meliputi 10 mineral yang berbeda dalam
kekerasannya, dimulai dari talk yang memiliki kekerasan terendah hingga intan yang memiliki
kekerasan tertinggi. Selain itu, terdapat metode lain yang dapat digunakan untuk menentukan
kekerasan relatif mineral, seperti pengujian kekerasan mikro dan penggunaan alat-alat
sederhana seperti kuku jari manusia dan kawat tembaga. Kekerasan mineral juga berkaitan
dengan sifat fisik mineral, seperti daya lebur, kelistrikan, dan konduktivitas. Dengan
pemahaman akan kekerasan mineral, kita dapat memahami sifat fisik dan karakteristik mineral
dengan lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11