DISUSUN OLEH
Nurul Fadhillah Mutia
1613142007
DEFINISI MINERAL
Menurut A.W.R. Potter & H. Robinson 1977
Mineral = zat atau bahan yg homogen mempunyai komposisi kimia tertentu dan
mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
1. Kilap
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral
saat terkena cahaya. Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan
seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam:
Gelena
Pirit
Magnetit
Kalkopirit
Grafit
Hematit
2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi
tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih
dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya.
Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak
berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti:
Putih : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz
(Kuarsa Susu) (SiO2)
Kuning : Belerang (S)
Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)
Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)
Biru : Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))
Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)
Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)
Abu-abu : Galena (PbS)
Hitam : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit
3. Kekerasan
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan suatu mineral dapat
membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard.
Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich
Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala,
dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .
4. Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat diperoleh
apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu
mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli
mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun
warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :
Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin
akan meninggalkan jejak berwarna hitam.
Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
Biotite : Ceratnya tidak berwarna
Orthoklase : Ceratnya putih
5. Belahan
Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau
lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu
membelah yang mana bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah
menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifat ini. Tenaga
pengikat atom di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila
terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah
melalui suatu bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan
nampak berjajar dan teratur. Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang
mempunyai tiga arah belahan sedangkan kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh
mineralnya:
a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.
b. Belahan dua arah, contoh : feldspar.
c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.
6. Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak
teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari
sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan
nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan
memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:
Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan
pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.
Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos, augit,
hipersten
Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh
pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.
Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang
kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.
Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan
runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.
7. Bentuk
Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan
oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut
mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus dari mineral pirit
b. Bangun prismatik dari mineral kuarsa
c. Bangun tabular dari mineral barit
d. Bentuk lamellar dari mineral muskovit
e. Bentuk kolom dari mineral beril
f. Bentuk bladed dari mineral kyanit
g. Bentuk botroidal dari mineral malasit
h. Bentuk asikuler dari mineral natrolit
Sistem kristal di kelompokkan menjadi 7 sistem, antara lain:
1. Isometrik
Sistem isometrik
Mineral Halit
2. Tetragonal
Sistem tetragonal
Scheelite
3. Hexagonal
Sistem heksagonal
Vanadinit
Kuarsa
4. Trigonal
Sistem trigonal
Magnesit
Kalsit
5. Orthorombik
Sistem orthorombik
Belerang
murni
6. Monoklin
Sistem monoklin
Mineral krokoit
7. Triklin
Sistem triklin
Rodokrosit
8. Berat Jenis
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum
untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu,
misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air,
misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat mineral
dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.
Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai perbandingan misalnya :
9. Sifat Dalam
Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,
menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah
Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas,
kalsit, pirit.
Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas,
tembaga.
Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum.
Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan
sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.
Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan
dapat kembali seperti semula bila kita hentikan tekanannya, contoh: muskovit.
10. Kemagnetan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Dikatakan sebagai feromagnetic bila
mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral
yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu
paramagnetic.
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu :
Feromagnetik : seperti magnetite, pyrrhotite
Paramagnetik : seperti pyrite.
Diamagnetik : seperti kuarsa, gypsum, dll
Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan
pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan
pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik.
Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut
dengan garis vertical.
Pada umumnya mineral – mineral yang mengandung unsur Fe dan Ni dalam rumus
kimianya akan bersifat magnetic.
11. Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau
konduktor dan tidak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah
semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.
Wulfenite Mimetite
Sperssatite Flourite
Azurite Gypsum
Quarzts Pyrite
1. Unsur murni
Mineral sebagai unsur murni dapat dijumpai pada logam, bukan logam dan setengah
logam. Jenis mineral logam adalah emas, perak dan besi. Sementara yang bukan logam
adalah belerang, intan dan grafit. Salah satu contoh minerla setengah logam adalah
bismut.
2. Sulfida
Mineral yang terdapat dalam sulfida adalah senyawa antara logam dan setengah logam
dengan belerang. Contohnya besi dan belerang dan seng dengan belerang.
3. Oksida
Mineral oksida adalah senyawaan dengan oksigen misalnya antara silikon dengan
oksigen dan antara besi dengan oksigen. Kuarsa adalah contoh pertama sementara
adalah bijih besi.
4. Halida
Mineral yang terdapat sebagai halida adalah senyawaan dengan garam-garaman. Gram
dapur atau halit adalah contoh halida penting di kehidupan kita.
5. Karbonat
Mineral yang merupakan karbonat adalah senyawaan antara karbon, oksigen dan satu
atau lebih unsur lain. Misalnya kalsit yang terdapat di dalam gua batugamping
berwujud stalaktit dan stalagmit.
6. Sulfat
Mineral kategori sulfat adalah senyawaan antara belerang, oksigen dan satu atau lebih
unsur lain misalnya gipsum.
7. Fosfat
Mineral fosfat merupakan senyawaan antara fosfor, oksigen dan unsur lain. Contohnya
adalah pupuk fosfat yang terjadi dari reaksi batugamping pada kotoran kelelawar di
dalam gua batu gamping.
8. Silikat
Mineral yang terdapat sebagai silikat adalah penggabungan antara silikon, oksigen dan
unsur-unsur lain. Silikat adalah bagian terpenting dari kulit bumi. Hampir 1/3 dari
semua mineral diketahui sebagai silikat. Contohnya adalah uarsa, mika, kaolin dan talk