Anda di halaman 1dari 15

MINERALOGI

SIFAT-SIFAT FISIK DAN KIMIA MINERAL

DISUSUN OLEH
Nurul Fadhillah Mutia
1613142007

PROGRAM STUDI KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
DEFINISI MINERALOGI
Merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, antara lain
sifat-sifat fisik, sifat kimia, keterdapatannya, cara terjadinya dan keguanaannya.

DEFINISI MINERAL
Menurut A.W.R. Potter & H. Robinson 1977
Mineral = zat atau bahan yg homogen mempunyai komposisi kimia tertentu dan
mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.

SIFAT FISIK MINERAL


Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang
beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia tersendiri. Dengan
mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal.
Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan adalah:
1. Kilap (luster)
2. Warna (colour)
3. Kekerasan (hardness)
4. Cerat (streak)
5. Belahan (cleavage)
6. Pecahan (fracture)
7. Bentuk (form)
8. Berat Jenis (specific gravity)
9. Sifat Dalam
10. Kemagnetan
11. Kelistrikan
12. Daya Lebur Mineral

1. Kilap
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral
saat terkena cahaya. Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan
seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam:
 Gelena
 Pirit
 Magnetit
 Kalkopirit
 Grafit
 Hematit

b. Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:


 Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.
 Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
 Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat
pada mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan
gips.
 Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada
spharelit.
 Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada
serpentin,opal dan nepelin.
 Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan
limonit.

2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi
tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih
dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya.
Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak
berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti:
 Putih : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz
(Kuarsa Susu) (SiO2)
 Kuning : Belerang (S)
 Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)
 Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)
 Biru : Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))
 Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)
 Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)
 Abu-abu : Galena (PbS)
 Hitam : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit

3. Kekerasan
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan suatu mineral dapat
membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard.
Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich
Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala,
dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .

Skala Kekerasan Mohs


Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia
1 Talc H2Mg3 (SiO3)4
2 Gypsum CaSO4. 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2
6 Orthoklase K Al Si3 O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan
dari alat penguji standar :
Derajat Kekerasan
Alat Penguji
Mohs
Kuku manusia 2,5
Kawat Tembaga 3
Paku 5,5
Pecahan Kaca 5,5 – 6
Pisau Baja 5,5 – 6
Kikir Baja 6,5 – 7
Kuarsa 7

4. Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat diperoleh
apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu
mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli
mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun
warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :
 Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin
akan meninggalkan jejak berwarna hitam.
 Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
 Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
 Biotite : Ceratnya tidak berwarna
 Orthoklase : Ceratnya putih

5. Belahan
Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau
lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu
membelah yang mana bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah
menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifat ini. Tenaga
pengikat atom di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila
terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah
melalui suatu bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan
nampak berjajar dan teratur. Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang
mempunyai tiga arah belahan sedangkan kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh
mineralnya:
a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.
b. Belahan dua arah, contoh : feldspar.
c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.

6. Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak
teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari
sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan
nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan
memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:
 Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan
pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.
 Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos, augit,
hipersten
 Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh
pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.
 Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang
kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.
 Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan
runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.
7. Bentuk
Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan
oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut
mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus dari mineral pirit
b. Bangun prismatik dari mineral kuarsa
c. Bangun tabular dari mineral barit
d. Bentuk lamellar dari mineral muskovit
e. Bentuk kolom dari mineral beril
f. Bentuk bladed dari mineral kyanit
g. Bentuk botroidal dari mineral malasit
h. Bentuk asikuler dari mineral natrolit
Sistem kristal di kelompokkan menjadi 7 sistem, antara lain:
1. Isometrik

Sistem isometrik

Contoh mineral dengan sistem kristal isometrik :

Mineral Halit
2. Tetragonal

Sistem tetragonal

Contoh mineral dengan sistem kristal tetragonal :

Scheelite

3. Hexagonal
Sistem heksagonal

Contoh mineral dengan sistem hexagonal :

Vanadinit

Kuarsa
4. Trigonal

Sistem trigonal

Contoh mineral dengan sistem trigonal

Magnesit
Kalsit

5. Orthorombik

Sistem orthorombik

Contoh mineral dengan sistem orthorombik

Belerang
murni
6. Monoklin

Sistem monoklin

Contoh mineral dengan sistem monoklin :

Mineral krokoit

7. Triklin

Sistem triklin

Contoh mineral dengan sistem triklin :

Rodokrosit
8. Berat Jenis
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum
untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu,
misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air,
misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat mineral
dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.
Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai perbandingan misalnya :

 Silikat, Karbonat, Sulfat, dan Halida = SG [2,2 - 4,0]


 Bijih logam, termasuk Sulfida, Gelena, dan Oksida = SG [4,5 - 7,5]
 Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam berat=SG [10-12]

9. Sifat Dalam
Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,
menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah
 Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas,
kalsit, pirit.
 Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas,
tembaga.
 Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum.
 Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan
sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.
 Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan
dapat kembali seperti semula bila kita hentikan tekanannya, contoh: muskovit.

10. Kemagnetan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Dikatakan sebagai feromagnetic bila
mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral
yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu
paramagnetic.
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu :
 Feromagnetik : seperti magnetite, pyrrhotite
 Paramagnetik : seperti pyrite.
 Diamagnetik : seperti kuarsa, gypsum, dll
Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan
pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan
pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik.
Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut
dengan garis vertical.
Pada umumnya mineral – mineral yang mengandung unsur Fe dan Ni dalam rumus
kimianya akan bersifat magnetic.

11. Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau
konduktor dan tidak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah
semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.

12. Daya lebur mineral


Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan
membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.
SIFAT KIMIAWI MINERAL

Wulfenite Mimetite

Sperssatite Flourite

Azurite Gypsum
Quarzts Pyrite

Gambar 3.2 Berbagai jenis mineral yang memperlihatkan struktur kristal

1. Unsur murni
Mineral sebagai unsur murni dapat dijumpai pada logam, bukan logam dan setengah
logam. Jenis mineral logam adalah emas, perak dan besi. Sementara yang bukan logam
adalah belerang, intan dan grafit. Salah satu contoh minerla setengah logam adalah
bismut.
2. Sulfida
Mineral yang terdapat dalam sulfida adalah senyawa antara logam dan setengah logam
dengan belerang. Contohnya besi dan belerang dan seng dengan belerang.
3. Oksida
Mineral oksida adalah senyawaan dengan oksigen misalnya antara silikon dengan
oksigen dan antara besi dengan oksigen. Kuarsa adalah contoh pertama sementara
adalah bijih besi.
4. Halida
Mineral yang terdapat sebagai halida adalah senyawaan dengan garam-garaman. Gram
dapur atau halit adalah contoh halida penting di kehidupan kita.
5. Karbonat
Mineral yang merupakan karbonat adalah senyawaan antara karbon, oksigen dan satu
atau lebih unsur lain. Misalnya kalsit yang terdapat di dalam gua batugamping
berwujud stalaktit dan stalagmit.
6. Sulfat
Mineral kategori sulfat adalah senyawaan antara belerang, oksigen dan satu atau lebih
unsur lain misalnya gipsum.
7. Fosfat
Mineral fosfat merupakan senyawaan antara fosfor, oksigen dan unsur lain. Contohnya
adalah pupuk fosfat yang terjadi dari reaksi batugamping pada kotoran kelelawar di
dalam gua batu gamping.
8. Silikat
Mineral yang terdapat sebagai silikat adalah penggabungan antara silikon, oksigen dan
unsur-unsur lain. Silikat adalah bagian terpenting dari kulit bumi. Hampir 1/3 dari
semua mineral diketahui sebagai silikat. Contohnya adalah uarsa, mika, kaolin dan talk

Anda mungkin juga menyukai