SANITASI LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : II (DUA)
ANGGOTA :
MUH. FAADHIL KARDANI L.P
PUTRI SARIMURTI
INDAH WAHDA
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman. Amin…
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………… …(i)
BAB I PENDAHULUAN
(Latar BelakangMasalah)…………………………………………………….......…(1)
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………….........(2)
(Kesimpulan)…………………………………………………………….............…(12)
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan. Namun, fasilitas
sanitasi jauh di bawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya.
Akibatnya, muncul berbagai jenis penyakit yang salah satu diantaranya adalah
penyakit diare. Di dunia, penyakit tersebut telah menimbulkan kematian sekitar 2,2
juta anak per tahun dan menghabiskan banyak dana untuk mengatasinya. Minimnya
sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran
pembuangan, dan kesehatan masyarakat, telah menyebabkan terus tingginya kematian
bayi dan anak oleh penyakit diare dan berperan penting dalam mengundang
munculnya berbagai vektor pembawa penyakit.
Penanganan sanitasi lingkungan oleh pemerintah sampai saat ini masih
menghadapi banyak kendala. Jumlah fasilitas yang ada tidak sebanding dengan
pertumbuhan penduduk. Selain itu, masyarakat di banyak wilayah masih
mempraktekkan perilaku hidup yang tidak sehat, seperti buang air besar di kebun atau
di sungai yang airnya kotor, mencuci di sungai yang airnya kotor, membuang sampah
sembarangan dan lain-lain. Karena itu, kita diharapkan tidak meniru perilaku tersebut
dan mampu mengajak rekan dan orang-orang di sekitar untuk mempraktekkan hidup
sehat dengan menciptakan sanitasi lingkungan yang baik.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sanitasi dan kesehatan lingkungan?
2. Apakah masalah-masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat?
3. Bagaimanakah solusi untuk menangani masalah-masalah kesehatan lingkungan
yang dialami masyarakat?
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan,
mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah:
Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang sanitasi dan kesehatan
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan sanitasi yang buruk akan berdampak buruk pula bagi kesehatan.
Berbagai jenis penyakit dapat muncul karena lingkungan yang bersanitasi buruk
menjadi sumber berbagai jenis penyakit. Agar kita terhindar dari berbagai penyakit
tersebut, maka lingkungan harus selalu terjaga sanitasinya, khususnya rumah dan
lingkungan sekitar.
Rumah memiliki fungsi yang beragam, selain dapat menjadi tempat berlindung
dari panasnya sinar matahari dan hujan, rumah juga menjadi tempat untuk melakukan
sosialisasi antar penghuninya. Rumah menjadi tempat bagi orang tua untuk
membesarkan dan mendidik anaknya, saling berbagi antarsesama anggota keluarga,
dan menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat dari kesibukan kerja.
Sebagian waktu manusia dihabiskan di rumah. Karena itu, kondisi rumah dapat
mempengaruhi perkembangan fisik dan mental bagi penghuninya. Rumah yang sehat
akan memberikan kesehatan penghuninya. Selain sehat rumah juga harus aman dan
perlu pula memperhatikan estetika agar dapat memberikan ketenangan dan
kenyamanan. Karena itu, dalam membangun rumah perlu diperhatikan hal-hal berikut
ini, yaitu:
6. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan
tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan
rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga
merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya
bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan
menyebabkan silau, dam akhirnya dapat merusakan mata.
7. Luas bangunan rumah
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainya, dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah,
air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang
tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain
seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun
volumenya besar, karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-
kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor
(tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan
akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola atau
diolah secara baik.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat
dikelompokan sebagai berikut :
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),
yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya
air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian
dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organic.
2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai
jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang tergantung di dalamnya
sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-
masing industri, antara lain : nitrogen, logam berat, zat pelarut dan
sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak
menimbulkan polusi lingkungan memnjadi rumit.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang
berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung
dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
Karakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara
pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis
besar karakteristik air limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut:
1. Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan
padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna
suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung
sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja,
dan sebagainya.
2. Karakter kimiawi
3. Karakteristik bakteriologis
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :
1. Pengeceran (dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin
bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan
manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan
diperluka air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain,
diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,
pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-
badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnnya dapat
menimbulkan banjir.
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dindindg parit tersebut.
Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan
ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah
tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, damn lain-lainya
dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan
oleh tanam-tanaman.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang memiliki sanitasi yang baik
yang akan memberikan dampak baik bagi kesehatan, sebaliknya jika lingkungan yang
buruk akan berdampak buruk pula bagi kesehatan sehingga dapat mengakibatkan
berbagai macam jenis penyakit.
Daftar Pustaka