1. Latarbelakang
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang
terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam
perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti
suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimana mana disekitar
kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada
dasar sungai. Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai
ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga
memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali
beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya,
sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya
memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan
diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai .kristal..
Dengan demikian, kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat
yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur.
Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara
terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.
Pengetahuan tentang .mineral. merupakan syarat mutlak untuk dapat
mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian
luar yang padat dari Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri
dari batuan, dengan mengambil .lithos. dari bahasa latin yang berarti batu,
dan .sphere. yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang
kita ketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan
ikatan unsur yangsederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya
terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu karbon, garam dapur yang disebut
mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur natrium dan chlorit dengan simbol
NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur yang tetap dengan
perbandingan tertentu.
Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut
mineralogi, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang kristal yang
merupakan unsur utama dalam susunan mineral.
Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknya dikuasai
terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau . Geologi fisik
dimana batuan yang terdiri dari mineral merupakan topik utama yang akan
dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat
mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini adalah
dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut.
Selanjutnya akan diulas secara garis besar tentang mineral sebagai penyegaran
saja.
Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama
adalah dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik
mineral adalah Kilap (luster), Warna (colour), Kekerasan (hardness), Cerat
(streak), Belahan (cleavage), Pecahan (fracture), Bentuk (form), Berat Jenis
(specific gravity), Sifat Dalam, Kemagnetan.
1
Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa
difraksi sinar X, cara ini pada umumnya sangat mahal dan memakan waktu
yang lama.
2. Rumusan Masalah
1) Apa saja ciri fisik mineral?
2) Berikan contoh ciri fisik mineral?
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Kilap
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan
mineral saat terkena cahaya (Sapiie,2006). Kilap ini secara garis besar
dapat dibedakan menjadi jenis:
3
f) Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada
kaolin, bouxit dan limonit.
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat
fisiknya ini dapat dipakai dalam menentukan mineral secara
megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu
dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan
karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas.
2. Warna
3. Kekerasan
4
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2
6 Orthoklase K Al Si3 O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
4. Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat
dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping
porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari
bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula
berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun
warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :
a. Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin
akan meninggalkan jejak berwarna hitam.
b. Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin
akan meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
c. Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
d. Biotite : Ceratnya tidak berwarna
e. Orthoklase : Ceratnya putih
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral
secara keseluruhan, sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi
mineral.(Sapiie,2006)
5. Belahan
5
pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang
licin. Tidak semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai
istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapa dibelah.
Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke
segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu
bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang,
maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut.
Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak
berjajar dan teratur(Danisworo,1994). Contoh mineral yang mudah
membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga arah belahan sedang kuarsa
tidak mempunyai belahan. Berikut contoh mineralnya:
6. Pecahan
7. Bentuk
6
mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994).
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus : galena, pirit.
b. Bangun pimatik : piroksen, ampibole.
c. Bangun doecahedon : garnet
d. Mineral amorf misaln : chert, flint.
8. Berat Jenis
9. Sifat Dalam
Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,
7
menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini
adalah:
a. Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh
kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.
b. Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis,
seperti emas, tembaga.
c. Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh,
contoh gypsum.
d. Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa
patah dan sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula.
Contoh mineral talk, selenit.
e. Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa
menjadi patah dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan
tekanannya, contoh: muskovit.
10. Kemagnitan
11. Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu
pengantar arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non
konduktor. Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat
sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.
8
Contoh Mineral
OLIVINE
PIROKSINE
9
Belahan : 2 arah
Pecahan : Uneven
Berat Jenis :
Bentuk Kristal :Orthorombik
HORNBLENDE
BIOTITE
Formula : K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(F,OH)2
Warna : Coklat Kehijaun , Kuning , Putih
Kilap : Kaca
Cerat : Abu-Abu
Kekerasan : 2,5 3
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Berat Jenis : 2,8 3,4
10
Bentuk Kristal : Monoklin Prismatik
ANORTITE
Formula : CaAl2Si2O8
Warna : Abu-abu , Putih , Merah
Kilap : Gelas
Cerat : Putih
Kekerasan :6
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Berat Jenis :2,72 2,75
Bentuk Kristal :Triklin Pinakoidal
LABLADORITE
Formula : (Ca,Na)(Al,Si)4O8
Warna : Abu-abu , Putih
Kilap : Gelas
Cerat : Putih
Kekerasan :7
Belahan : Sempurna
11
Pecahan : Uneven
Berat Jenis :2,68 2,71
Bentuk Kristal :Triklin Pinakoidal
ANDESIN
Formula : (Ca,Na)(Al,Si)4O8
Warna : Abu-abu , Putih , Hijau kekuningan
Kilap : Gelas
Cerat : Putih
Kekerasan :7
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Berat Jenis : 2,66 2,68
Bentuk Kristal : Triklin Pinakoidal
OLIGOCLASE
Formula : (Ca,Na)(Al,Si)4O8
Warna : Coklat , Abu-abu kehijauan , abu-abu
Kilap : Gelas
Cerat : Putih
Kekerasan :7
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Berat Jenis : 2,64 2,66
Bentuk Kristal : Triklin Pinakoidal
12
ALBITE
Formula : NaAlSi3O8
Warna : Putih, kebiru-biruan, abu-abu , merah muda
Kilap : Kaca
Cerat : Putih
Kekerasan :7
Belahan : Sempurna
Pecahan : Konkoidal
Berat Jenis : 2,61 2,63
Bentuk Kristal : Triklin Pinakoidal
MUSCOVITE
Formula : KAl2(AlSi3O10)(F,OH)2
Warna : Putih , Abu-abu , Putih kecoklatan
Kilap : Gelas
Cerat : Putih
Kekerasan : 2,5
Belahan : Sempurna
13
Pecahan : Brittle
Berat Jenis : 2,77 2,88
Bentuk Kristal : Monoklin Prismatik
KUARSA
Formula : SiO2
Warna : coklat, hitam , ungu
Cerat : putih
Kekerasan :7
Kilap : Kaca
Berat Jenis :2,6 2,7
Pecahan :Konkoidal
Bentuk Kristal : Hexagonal
14
BAB III KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
http://webmineral.com/AtoZ/index.php?st=96&init=H
http://webmineral.com/Alphabetical_Listing.shtml
http://dokumen.tips/documents/ciri-fisik-mineral.html
16