luas wilayah 174.600 km². Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah yang kompleks karena
merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu; lempeng Indo-Australia yang
bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat dan lempeng Eurasia
yang bergerak ke arah selatan-tenggara serta lempeng yang lebih kecil yaitu lempeng
Filipina. Tektonik yang saling berkaitan padapembentukan pulau Sulawesi, begitupula pada
struktur geologi yang mengiris seperti patahan Walanae, patahan Palu-Koro, patahan
MatanoLawanoppo,patahan Kolaka, patahan Paternoster, patahan Gorontalo, patahan naik
Batui-Balantak, subduksi lempeng Laut Sulawesi dan subduksi lempeng Maluku. Dapat
dijelaskan dengan secara umum oleh mekanisme docking dan post-dockingtectonic escape
Pada saat Miosen Awal, pergerakan sinistral Sesar Palu-Koro dan WaIanae
menyebabkan terjadinya gaya utama berarah baratlaut pada daerah sulawesi. Gaya ini
membentuk orogenesa di daerah sulawesi berupa lipatan, sesar sesar naik berarah baratdaya -
timurlaut, dan sesar-sesar mendatar berarah barat laut - tenggara dan barat baratlaut - timur
tenggara, sebagai struktur-struktur pembentuk sistem sesar anjakan-lipatan.
Memasuki Miosen Tengah aktivitas tektonik terhenti dan terjadi aktivitas vulkanik
yang mengendapkan Satuan Lava Andesit-Basalt. Vulkanisme berhenti pada Pliosen. Pasca
pengendapan Satuan Lava Andesit-Basalt aktivitas tektonik kembali terjadi yang
mereaktivasi sesar-sesar yang sudah ada sehingga satuan lava tersebut terpotong oleh sesar.
Pada saat Holosen - Resen terendapkan satuan aluvial disertai proses erosi yang membentuk
morfologi daerah sulawesi seperti sekarang. Sesar yang ada kemungkinan terhenti sebelum
Kuarter karena sesar tidak memotong lapisan berumur Kuarter.