Anda di halaman 1dari 5

Sulawesi atau celebes terletak di bagian tengah wilayah kepulauan Indonesia dengan

luas wilayah 174.600 km². Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah yang kompleks karena
merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu; lempeng Indo-Australia yang
bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat dan lempeng Eurasia
yang bergerak ke arah selatan-tenggara serta lempeng yang lebih kecil yaitu lempeng
Filipina. Tektonik yang saling berkaitan padapembentukan pulau Sulawesi, begitupula pada
struktur geologi yang mengiris seperti patahan Walanae, patahan Palu-Koro, patahan
MatanoLawanoppo,patahan Kolaka, patahan Paternoster, patahan Gorontalo, patahan naik
Batui-Balantak, subduksi lempeng Laut Sulawesi dan subduksi lempeng Maluku. Dapat
dijelaskan dengan secara umum oleh mekanisme docking dan post-dockingtectonic escape

Berdasarkan struktur litotektonik, Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya dibagi


menjadi empat, yaitu; Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) sebagai
jalur magmatik yang merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda, Mandala tengah (Central
Sulawesi Metamorphic Belt) berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai
bagian dari blok Australia, Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang
merupakan segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan sedimen berumur Trias-
Miosen dan yang keempat adalah Fragmen Benua Banggai-Sula-Tukang Besi, kepulauan
paling timur dan tenggara Sulawesi yang merupakan pecahan benua yang berpindah ke arah
barat karena strike-slip faults dari New Guinea.
Docking artinya menempel dan membentur, post-docking artinya setelah benturan,
tectonic escapeartinya “pelarian tektonik” yaitu gejala tektonikberupa berpindahnya massa
kerak Bumi menjauhipusat docking atau benturan melalui sesar-sesar/patahan mendatar yang
besar atau melaluiretakan kerak Bumi yang bersifat ekstensional,membuka. Maka “docking
and post dockingtectonic escape” artinya gejala benturan dan gejala bergerak/
berpindahnya/tersesarkannya massa kerak Bumi sesudah benturan terjadi.

Docking dua mikrokontinen Australia ke arah Sulawesi darisebelah


tenggara(mikrokontinen Buton-Tukangbesi) dan dari sebelah timur (mikrokontinen Banggai-
Sula). terjadi pembalikan utama arah/polaritas busur-busur Sulawesi baik untuk busur
magmatik maupun jalur subduksinya dari semula cembung ke arah samudera menjadi cekung
ke arah samudera. Ia membalik dari cembung ke timur menjadi cekung ketimur. Pembalikan
busur-busur Sulawesi itu terjadi melalui perpindahan massa kerak Bumi, Lengan Tenggara
berotasi melawan arah jarum jam sehingga membuka melebarkan Teluk Bone di sebelah
baratnya, Lengan Utara berotasi searah jarum jam sehingga menutup Cekungan Gorontalo.
Mekanisme Struktur dan Sejarah Geologi

Pada saat Miosen Awal, pergerakan sinistral Sesar Palu-Koro dan WaIanae
menyebabkan terjadinya gaya utama berarah baratlaut pada daerah sulawesi. Gaya ini
membentuk orogenesa di daerah sulawesi berupa lipatan, sesar sesar naik berarah baratdaya -
timurlaut, dan sesar-sesar mendatar berarah barat laut - tenggara dan barat baratlaut - timur
tenggara, sebagai struktur-struktur pembentuk sistem sesar anjakan-lipatan.
Memasuki Miosen Tengah aktivitas tektonik terhenti dan terjadi aktivitas vulkanik
yang mengendapkan Satuan Lava Andesit-Basalt. Vulkanisme berhenti pada Pliosen. Pasca
pengendapan Satuan Lava Andesit-Basalt aktivitas tektonik kembali terjadi yang
mereaktivasi sesar-sesar yang sudah ada sehingga satuan lava tersebut terpotong oleh sesar.
Pada saat Holosen - Resen terendapkan satuan aluvial disertai proses erosi yang membentuk
morfologi daerah sulawesi seperti sekarang. Sesar yang ada kemungkinan terhenti sebelum
Kuarter karena sesar tidak memotong lapisan berumur Kuarter.

Pemicu terbentuknya sesar-sesar di Sulawesi adalah gabungan antara mikrokontinen


Benua Australia dan mikro-kontinen Sunda yang terjadi sejak Miosen. Pergerakan dari
pecahan lempeng Benua Australia tersebut relatif ke arah barat. Adanya sesar utama seperti
Sesar Palu-Koro dan Sesar Walanae juga memberikan peranan dalam pembentukan sesar-
sesar kecil di sekitarnya. Data dan hasil analisis struktur geologi, seperti pola kelurusan dan
arah pergerakan relatif sesar, mengindikasikan bahwa deformasi di daerah Sulawesi
dipengaruhi oleh aktivitas Sesar Mendatar Palu-Koro dan terusan Sesar Mendatar Walanae,
dimana mekanisme pembentukan struktur geologi Sulawesi bisa dijelaskan dengan model
simple shear seperti gambar disamping.
1. Busur volkanik Tersier Sulawesi Lengan bagian barat, fisiografi ini berasal dari
endapan gunung aktif dan memnjang mulai dari makasar hingga toli – toli.
2. Busur volkanik Kuarter Lengan bagian utara Minahasa-Sangihe, endapan gunung api
yang memanjang dari toli - toli, gorontalo, manado, hingga kepulauan sangihe.
3. Sabuk metamorfik Kapur-Paleogen Sulawesi bagian tengah, berupa batuan metamorf
akibat tumbukan lempeng eurasian di barat denga lempeng australia hingga
mengangkat kompleks melange di bagian pulau sulawesi.
4. Sabuk ofiolit dan asosiasi sedimen pelagic berumur Kapur pada Sulawesi bagian
timur, berupa batuan kerak samudra yang naik dan.
5. Fragmen mikrokontinen berumur Paleozoik yang berasal dari benua Australia pada
daerah Banda.

Anda mungkin juga menyukai