Mineral
Skala kekerasan mineral Mohs didasarkan pada kemampuan satu sampel materi alami untuk
menggores materi yang lain. Sampel materi yang digunakan Mohs adalah semua mineral.
Mineral adalah zat murni yang ditemukan di alam sekitar. Batuan teruat dari satu atau
beberapa mineral.[5] Sebagai zat alami terkeras yang pernah ada ketika skala ini dibuat, intan
ditempatkan di puncak skala. Kekerasan bahan diukur terhadap skala ini dengan menemukan
bahan terkeras yang dapat menggores suatu bahan lunak atau sebaliknya. Misalnya, jika
beberapa bahan mampu digores oleh apatit, namun tidak dengan fluorit, maka kekerasannya
pada skala Mohs dapat menempati nilai 4 dan 5.[6]
Skala Mohs adalah skala ordinal murni. Misalnya, korundum (9) dua kali lebih keras
daripada topaz (8), namun intan (10) hampir empat kali lebih keras daripada korundum. Tabel
di bawah memperlihatkan perbandingan dengan kekerasan absolut yang diukur menggunakan
sklerometer dengan contoh gambar.[7][8]
Kekerasan Kekerasan
Mineral Formula kimia Gambar
Mohs absolut
1 Talek Mg3Si4O10(OH)2 1
2 Gipsum CaSO42H2O 3
Kekerasan Kekerasan
Mineral Formula kimia Gambar
Mohs absolut
3 Kalsit CaCO3 9
4 Fluorit CaF2 21
Ca5(PO4)3(OH,Cl,
5 Apatit 48
F)
Feldspar
6 KAlSi3O8 72
Ortoklas
10 Intan C 1600
Pada skala Mohs, grafit (bagian utama dari "timbal" pensil) memiliki tingkat kekerasan 1,5;
kuku 2,22,5; koin tembaga 3,23,5; pisau saku 5,1; badan pisau 5,5; kaca jendela 5,5; dan
file 6,5.[9] Sebuah pelat garis (porselen non-kaca) memiliki tingkat kekerasan 7,0. Penggunaan
bahan-bahan biasa dengan kekerasan yang sudah diketahui dapat menjadi cara sederhana
untuk memperkirakan posisi suatu mineral pada skala ini.[1]
Daftar mineral
Tabel di bawah berisi daftar mineral dan skala Mohsnya:
Kekera
Zat atau mineral
san
1 talk
7.58 baja keras, tungsten, zamrud, spinel, Phenakite, beril, Euclase, zirkon
Tin 1 - 2 VHN10=7 - 9
Bismut 2 - 2 VHN100=16 - 18
Emas 2 - 3 VHN10=30 - 34
Perak 2 - 3 VHN100=61 - 65
Kalkosit 2 - 3 VHN100=84 - 87
Tembaga 2 - 3 VHN100=77 - 99
Goetit 5 - 5 VHN100=667
Euklas 7 VHN100=1,310
Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan
biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam
bentuk geometris tertentu.
Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan
mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frasa
yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :
Lempeng
Tiang
Limas
Kubus
Batu permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat
membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu
suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam
keadaan amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca
& opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu
makin tenang dan lambat.
Kristal
Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya
tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda
maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di
laboratorium.
Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (simetris) dan yang pada banyak
sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada
mineral yang bersangkutan.
Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur
kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata
& benda itu dinamakan kristal (hablur) & bidang rata itu disebut muka kristal.
Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:
2. TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain,
dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh
chalkopirit, rutil, zircon).
3. HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga
poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan
sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas
bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum).
5. MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari
porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros
tadi (gips, muskovit, augit)
6. TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan
berpotongan serong satu sama lain(albit, anortit, distin)
Gores
Kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan porselin
yang kasar biasanya meninggalkan di tempat penggosokan tersebut suatu garis yang
karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.
Belahan
Belahan adalah kecenderungan batu permata untuk membelah ke arah tertentu menyusur
permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan ke arah mana ikatan-ikatan di
antara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.
Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya
baik
sedang
buruk
tidak ada belahan sama sekali
Warna
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa
menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat
dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.
Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan memengaruhi energi dan akan terjadi
perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna
kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga
ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic
Di sini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata
sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang
warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning;
magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat;
hematite warnanya merah dsbnya.
Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik,
hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion)
atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain
terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni,
unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.
Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar
mulia pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat
arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang
berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak
kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam
yang dinamakan carbonado, hijau daun.
Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis
sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian
antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.
Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe di dalam
molekulnya.
kwarsa: 2,57
albit: 2,62
oligoklas: 2,64
Labradorit: 2,70
Anortit: 2,76
Maskotit: 2,90
Biotitit: 3,00
Korundum: 3,20
Turmalin
olifin
starolit
granat / garnet
Zirkon
BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong rendah yaitu
terdiri dari
jaspis
besi kersik
opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa
kerang.
BD = 2,9 3,3
Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolit atau Amfibol
kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna
kelabu, kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar;
warna plagioklas putih, kadang kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat,
hitam, kadang-kadang tembus pandang (transparan), tembus cahaya
(Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut 550 dan
1250 ; K = 5 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan
bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH)
atau dikenal sebagai AMFIBOL.
BD = 3,3 3,6
BD = 3,5 5,3
BD = 4
Spinel (M = Mg, Zr, Fe; M = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 8; Biasnya
tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya;
belahannya seringkali buruk
BD = 4,2
Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda
disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua
kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma;
Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu,
dari berat batu dapatlah dihitung karat dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang
setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metrik.
Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5
karat, demikian yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya.