Anda di halaman 1dari 9

NAMA : FERI SETIAWAN

NIM : 03021281621048
KELAS: B

DESKRIPSI MINERAL NON LOGAM


1) Intan, C
Asal : Indonesia
Lokasi : Martapura, Kalimantan Selatan.
Sistem kristal dan hebit : Isometrik ; umumnya berkristal
octahedral,
dodekahedral, kubus, atau tetrahedral, dengan permukaan yang
melengkung.
Kilap dan opaksitas : Adamantin ; transparan sampai
translusen.
Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula
coklat, putih sampai putih kebiruan,
jingga, merah muda, biru, merah, hijau atau hitam.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {111} ; konkoidal.
Kekerasan : 10.
Berat jenis : 3,50.
Genesis : Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri kaya-olivin,
atau
porfiri kaya-flogopit-olivin ; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat pula dijumpai dalam
deposit alluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat: digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah dipasang pada mata
bor
untuk eksplorasi dan dijadikan batu permata

2) Kalsit, CaCO3
Asal : Indonesia
Lokasi : Sulawesi ; Jawa Tengah ; Inggris
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal dan
sangat
bervariasi, seperti prismatic sapanjang sumbu c, tabular pada
{0001},
rombohedral {01 12}, {02 21}, {40 41}, skalenohedral {21
31}, berupa
agregat-agregat yang pararel dan subpararel, masiv, berbutir
sangat halus
sampai kasar, stalaktitik, nodular, berbentuk koraloidal, oolitik, atau pisolitik.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warna abu-abu, merah, hijau, biru,
kuning, bahkan coklat sampai hitam bila tidak murni.
Goresan : Putih sampai keabuan.
Belahan : {10 11} sempurna.
Kekerasan : 3.
Berat jenis : 2,71.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan melalui proses
hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau pualam/marmer (marbel).
Dapat juga diendapkan di sekitar/ di sekeliling mata air, atau aliran air, berupa travertine, tufa,
atau sinter-gamping.
Manfaat : merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk membuat semen.

3) Kuarsa, SiO2
Asal : Indonesia
Lokasi : Pasir Maja (Jawa Barat) ; Bengkulu ; Kalimantan Tengah ;
Sumatera Selatan.
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal
prismatik,
dibatasi oleh dua set rombohedron, dapat pula masiv, kristal-kristal
berbutir halus sampai kasar, atau kriptokristalin.
Kilap dan opaksitas : Kaca, kadangkala lilin, atau buram/pudar ;
transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna
karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada, konkoidal.
Kekerasan : 7.
Berat jenis : 2,65.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal, metamorfik dan
sedimen.
Manfaat : bahan pembuatan industri keramik/gelas, abrasive, bahan imbuhan, industri kimia.

4) Gipsum, CaSO4.2H2O
Asal : Bavaria ; Indonesia
Lokasi : Cirebon, Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; sering ditemukan berkristal
sederhana, tabular pada {010}, prismatik panjang, dapat juga
granular, masiv, berbutir sangat halus sampai kasar, foliasi. Atau
berserat halus.
Kilap dan opaksitas : Kaca, kadang-kadang mutiara pada belahan {010} ; transparan sampai
translusen.
Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu, dan kekuningan bila masiv..
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna, dapat ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan
{011}
dengan pecahan yang fibrus.
Kekerasan : 2.
Berat jenis : 2,32.
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping,
serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik
sebagai mineral geng.
Manfaat : Bahan Baku semen, Hiasan Dinding, Industri farmasi.

4) Grafit, C
Asal : Indonesia
Lokasi : Kalimantan Tengah
Sistem kristal dan hebit : Heksagonal ; umumnya sebagai massa berfoliasi, kolumnar, butir-
butir
tabular, atau radial.
Kilap dan opaksitas : Metalik sampai pudar / buram (dull) ; opak.
Warna : Hitam.
Goresan : Hitam.
Belahan dan pecahan : Sempurna / mudah pada {0001} ; tak-ada.
Kekerasan : 1 - 2 .
Berat jenis : 2,09 – 2,33.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada
metamorfisme regional, atau
kontak. Dapat dijumpai pada batugamping kristalin, genes, sekis, kuarsit dan lapisan batubara
termetamorf.
Manfaat: dipakai dalam industri baja, pembuat logam campuran, pengecor logam, pembuatan
baterai elektroda.

5) Sulfur, S
Asal : Indonesia
Lokasi : Jawa Barat
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; umumnya berkristal dipiramidal,
dapat juga masiv, reniform, stalaktitk, atau sebagai kerak.
Kilap dan opaksitas : Resin sampai lemak ; transparan sampai
translusen.
Warna : Kuning sampai coklat kekuningan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal sampai tidak rata.
Kekerasan : 1,5 – 2,5.
Berat jenis : 2,07.
Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil
aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi
sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga
pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batu- gamping.
Manfaat: digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur , seperti asam sulfat, dan
hydrogen
sulfid, dalam pembutan insektisida,pupuk buatan, vulkanik karet,dan sabun

6) Anhidrit, CaSO4
Asal : Kanada
Lokasi : Nova Scotia
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; kristalnnya jarang,
biasanya
masiv, berbutir halus, fibrus, dan radial, atau plumos.
Kilap dan opaksitas : Kaca sampai mutiara ; transparan sampai
translusen.
Warna : Tak-berWarna sampai kebiruan atau lembayung (violet),
kadangkala abu-abu sampai abu-abu gelap.
Goresan : Putih sampai putih keabuan.
Belahan dan pecahan : {010} sempurna, {100} hampir sempurna dan {001} baik.
Kekerasan : 3 – 3,5.
Berat jenis : 2,89 – 2,98.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan gipsum,
batugamping, dolomit dan garam-garam. Dapat juga terbentuk melalui proses hidrotermal, dan
sebagai mineral geng dalam urat-urat metaliferus.
Manfaat : Sebagai pembenah tanah dan bahan untuk membuat semen Portland.

7) Fluorit, CaF2
Tempat Ditemukan : Garut, Jawa Barat
Sistem Cristal : Isometrik.
Warna : Sangat bervariasi, dapat tak-berwarna, kuning anggur,
hijau, biru kehijauan, biru lembayung, putih, abu-abu, biru-langit,
hitam keniruan, atau coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {111} sempurna
Kekerasan : 4
Berat jenis : 3,18
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat, baik sebagi
mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral bijih metalik, khususnya
timbal dan perak. Umumnya dalam dolomit dan batugamping ; dan dapat pula terbentuk pada
lingkungan batuan beku dan pegmatit. Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit,
dolomit, gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.
Manfaat : Dipakai dalam industri kimia, peleburan besi baja, gelas, Kaca-serat dan tembikar

8) Opal, SiO2.nH2O
Tempat Ditemukan : Kebumen, Jawa Tengah
Sistem Cristal : Tak-ada.
Warna : Tak-berwarna, atau putih ; ada juga abu-abu, coklat, atau
merah, yangbiasanya disebabkan oleh kotoran berbutir halus.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.
Kekerasan : 5,5 – 6,5
Berat jenis : 2,0 – 2,2
Genesis : Terbentuk sebagai deposit mata air panas pada kedalaman
yang dangkal, deposit air meteorik, atau deposit larutan hipogen
temperatur rendah. Sering mengisi rekah-rekah atau rongga-rongga pada batuan, dan mengganti
sel-sel kayu. Dapat juga dihasilkan oleh bunga-karang. (sponge), radiolaria dan diatomea dari
sekresinya yang berupa silica.
Manfaat : Dibuat batupermata, sedangkan diatomit digunakan untuk membuat amplas, filler,
bubuk filtrasi dan isolator.

9) Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8
Asal : Indonesia
Lokasi : Air Tabir, Lubuk, Bangka
Sistem kristal dan hebit : Triklin ; biasanya berupa agregat-agregat
seperti tanah, atau kadang-kadang berkristal pelat pseudoheksagonal
yang dapat dilihat melalui mikroskop.
Kilap dan opaksitas : Mutiara bila berkristal kasar, tetepi umumnya buram/pudar, atau tanah ;
transparan.
Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat, atau abu-abu
karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna, tetapi tidak terlihat
dengan mata biasa karena berukuran
sangat kecil.
Kekerasan : 2.
Berat jenis : 2,6.
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilika, khususnya feldspar, baik oleh
aktivitas pelapukan, atau hidrotermal. Suatu deposit yang besar dapat terbentuk dari alterasi
hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, atau pegmatit granit ; atu oleh proses
erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Untuk Industri-industri Kertas, Karet,Tekstil, Barang barang Porselin,Refraktori dan
bahan penggosok.

10) Muskovit, KAl2(AlSi3O10)(OH)2


Tempat Ditemukan : Sulawesi Selatan
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : tak berwarna, atau hijau pucat, abu-abu, atau coklat pada
lembaran tipis.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna.
Kekerasan : 2-2,5
Berat jenis : 2,8-2,9
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit (
dalam pegmatit granit ), lingkungan metamorfik berderajat rendah
dan menengah ( dalam sekis dan genes ), ata upada lingkungan redimen.
Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, kertas dinding, bahan isian (filter), minyak
pelumas dan material tahan panas.

11) Dolomit, CaMg(CO3)2


Asal : Amerika ; Indonesia
Lokasi : New York ; Sekapak (Tuban), Jawa Timur.
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; umumnya berkristal
rombohedra, dapa juga prismatic, atau tabular, masiv berbutir
halus
sampai kasar, atau kolumnar.
Kilap dan opaksitas : Kaca sampai mutiara ; transparan sampai
translusen.
Warna : Tak-berwarna, putih, abu-abu, atau kehijauan, yang
menjadi coklat kekuningan, atau
coklat, dengan semakin meningkatnya kadar Fe2, dapat juga
merah muda, atau merah-mawar.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 – 4.
Berat jenis : 2,85.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, melalui proses hidrotermal dan terdapat
dalam
urat-urat, serta berasosiasi dengan fluorit, barit, kalsit, siderit, kuarsa, mineral-mineral bijih
metalik. Dapat juga erbentuk secara metamorfisme.
Manfaat : Pupuk, kertas, Bahan Tahan api, dll.

12) Monasit, (Ce,La,Y,Th)PO4


Asal : Afrika Selatan
Lokasi : Houtenbek, Transvaal
Sistem kristal dan hebit : Monoklin ; umumnya berkristal
kecil-kecil, sebagai
massa yang granular, atau berupa pasir..
Kilap dan opaksitas : Resin sampai lemak ; translusen.
Warna : Kekuningan, atau coklat kemerahan sampai coklat.
Goresan : Hampir putih.
Belahan dan pecahan : {100} Jelas.
Kekerasan : 5 – 5,5.
Berat jenis : 4,6 – 5,4.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, yaitu sebagai mineral asesori dalam granit,
sienit ; pada lingkungan pegmatit, dan sebagai mineral rombakan berbentuk pasir dalam
lingkungan sedimen. Bersosiasi dengan zircon, xenotim, magnetit, apatit, ilmenit, rutil dan
kolumbit.
Manfaat : Sebagai zat Radioaktif.

13) Magnesit, MgCO3


Asal : Indonesia
Lokasi : Sulawesi
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; kristalnya rombohedral {10
11}, atau
prismatik sepanjang sumbu c, tetapi jarang ; umumnya masiv,
berbutir
halus sampai kasar, atau sangat kompak, lamellar, atau berserat
kasar.
Kilap dan opaksitas : kaca ; transparan sampai transtulen.
Warna : Tak-berWarna, putih, putih keabuan, dan kekuningan
sampai coklat.
Goresan : Putih.
Belahan : Sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 –5.
Berat jenis : 3,0 – 3,2.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen ; secara hidrotemal, sehingga terdapat
dalam
urat-urat, atau sebagai hasil ubahan pada batuan yang banyak mengandung silikat kalsium
(serpentin, olivin, dan piroksen) yang disebabkan oleh karbonat.
Manfaat: sumber senyawa MgO, yang digunakan dalam pembuatan batu bata tahan api, semen,
dan
indusrtri kimia.

14) Rodokhrosit, MnCO3


Asal : Indonesia
Lokasi : Bengkulu
Sistem kristal dan hebit : Trigonal ; kristalnya rombohedral, tetapi
jarang berkristal jelas, umumnya masiv, berbutir kasar sampai
kompak, kolumnar, globular, atau botrioidal.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Merah-mawar yang pucat, dapat juga abu-abu
kekuningan sampai coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 - 4.
Berat jenis : 3,5 – 3,7.
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur
rendah sampai menengah, terdapat
dalam urat-urat, dan berasosiasi dengan bijih sulfida perak, timbal, seng dan tembaga, juga
dengan kalsit, siderit, dolomit, fluorit, barit, kuarsa, manganit, alabandit (MnS), tetrahedrit dan
sfalerit. Dapat juga terbentuk melalui proses metasomatisme temperatur tinggi dan terdapat
bersama rodonit, garnet dan hausmanit, atau sebagai mineral sekunder dalm deposit oksida
mangan residu atau sedimen.
Manfaat : merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk membuat semen

15) Witerit, BaCO3


Asal : Inggris
Lokasi : -
Sistem kristal dan hebit : Ortorombik ; kristalnya selalu
kembar,
prismatic pendek paralel sumbu c, dengan permukaan yang
beralur
dan bergores horizontal, dapat juga globular, tuberose,
botrioidal,
kolumnar, berbutir, atau berserat kasar.
Kilap dan opaksitas : Kaca ; transparan sampai translusen.
Warna : Tak-berwarna sampai seperti susu, putih, atau
keabuan, dapat juga berwarna kuning,
coklat, atau hijau.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Jelas pada {010}.
Kekerasan : 3 – 3,5.
Berat jenis : 4,3.
Genesis : Witerit adalah mineral yang jarang, terbentuk secara hidrotermal temperatur rendah,
terdapat dalam urat-urat bersama barit dan galena.
Manfaat : Sumber minor unsure Barium.

Anda mungkin juga menyukai