PERTAMBANGAN
JOHAN EDWART L. H.
[ XII PT 1 ]
JURUSAN : GEOLOGI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. 1
BAB I...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN....................................................................................................... 2
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
2.1 MINERAL....................................................................................................... 3
2.2 SIFAT FISIK MINERAL..................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................... 4
SIFAT FISIK MINERAL.............................................................................................. 4
3.1 WARNA [COLOUR]......................................................................................... 4
3.2 KILAP [LUSTER]............................................................................................. 5
3.3 CERAT / GORES [STREAK]............................................................................. 6
3.4 BELAHAN [CLEAVAGE].................................................................................. 7
3.5 PECAHAN [FRACTURE].................................................................................. 8
3.6 KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]..............................................................8
3.7 BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY]..................................................................9
3.8 TRANSPARANSI [TRANSPARENCY].................................................................9
3.9 KELIATAN [TENACITY]....................................................................................9
3.10 BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE]..........................................................10
PAG E | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan
komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur
kristal karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah
dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral- mineral utama
yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk Batuan. Mineral- mineral
tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian terbesar di
bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe),
Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg). Mineral dapat
dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh,
garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia
seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral, misalnya mineral grafit
(graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang sama yaitu
karbon (C).
Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat
belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau
potongan gelas dengan mudah diuji kekerasannya. Mineral dapat dipelajari
dengan seksama dengan memerikan dari bentuk potongan (hand specimen) dari
mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan menggunakan lensa
pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat lain, seperti pisau,
kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL).
Mineral juga dipelajari lebih lanjut sifat fisik dan sifat optiknya dalam bentuk
preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan 0,03 mm, Pengetahuan
tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian
yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari
Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan
mengambil lithos dari bahasa latin yang berarti batu, dan sphere yang
berarti selaput. Tidak kurang dari
PAG E | 2
Fisik, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang
akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk
dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini,
adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan
tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah mengenal dan
memahami mineralogi, maka untuk selanjutnya akan diulas secara garis besar
tentang mineral sebagai penyegaran saja.
PAG E | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MINERAL
Mineral ialah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom
yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik tersendiri.
Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal,
sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu.
Warna [Colour]
Kilap [Luster]
Belahan [Cleavage]
Pecahan [Fracture]
Transparansi [Transparency]
Keliatan [Tenacity]
Kemagnetan [Magnetism]
PAG E | 4
BAB III
SIFAT FISIK MINERAL
3.1 WARNA [COLOUR]
Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bilamana mineral
tersebut terkena sinar. Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di
permukaan yang bersih dan sinar yang cukup.
Warna ini penting untuk membedakan antara warna yang disebabkan oleh
campuran atau pengotoran dan warna asli elemen - elemen utama pada mineral
tersebut. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak berwarna atau
memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah). Warna sangat berariasi,
umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran pada mineral.
Komposisi Kimia
Putih
Kuning
: Belerang
Emas
Hijau
: Klorit, Malasit
Biru
: Azurit, Beril
Merah
Coklat
: Garnet, Limonite
Abu-abu
: Galena
Hitam
: Jasper, Hematit
PAG E | 5
PAG E | 6
Contohnya :
Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.
PAG E | 7
[3
PAG E | 8
Splintery, permukaan
seperti
serat atau abon. Contoh: Asbes dan
augit
Talk - [1]
Gypsum - [2]
Kalsit - [3]
Flourit - [4]
Apatit - [5]
Ortoklas - [6]
Kuarsa - [7]
Kawat tembaga : 3
Paku : 5,5
Topaz - [8]
Korondum - [9]
Intan - [10]
P A G E | 10
Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam berat =
SG [10 - 12]
kemampuan
(potongan
pipih)
mineral
untuk
Suatu obyek terlihat jelas melalui cahaya yang menembus potongan mineral
yang transparan. Bila obyek tersebut terlihat secara samar, dipakai istilah
transculent.
P A G E | 11
Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita
gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit
mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati
berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar
kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.
Pada umumnya mineral mineral yang mengandung unsur Fe dan Ni dalam
rumus kimianya akan bersifat magnetic.
P A G E | 12
Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan
oleh sistem kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal
disebut Mineral Kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang
khas disebut Amorf (tidak berbentuk kristal).
Trigonal
P A G E | 13