Anda di halaman 1dari 14

KELAS : XII PT 1

PERTAMBANGAN

SMK DHARMA BHAKTI 1 JAMBI

JOHAN EDWART L. H.
[ XII PT 1 ]

JURUSAN : GEOLOGI

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. 1
BAB I...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN....................................................................................................... 2
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
2.1 MINERAL....................................................................................................... 3
2.2 SIFAT FISIK MINERAL..................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................... 4
SIFAT FISIK MINERAL.............................................................................................. 4
3.1 WARNA [COLOUR]......................................................................................... 4
3.2 KILAP [LUSTER]............................................................................................. 5
3.3 CERAT / GORES [STREAK]............................................................................. 6
3.4 BELAHAN [CLEAVAGE].................................................................................. 7
3.5 PECAHAN [FRACTURE].................................................................................. 8
3.6 KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]..............................................................8
3.7 BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY]..................................................................9
3.8 TRANSPARANSI [TRANSPARENCY].................................................................9
3.9 KELIATAN [TENACITY]....................................................................................9
3.10 BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE]..........................................................10

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 1

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan
komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur
kristal karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah
dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral- mineral utama
yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk Batuan. Mineral- mineral
tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian terbesar di
bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe),
Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan Magnesium (Mg). Mineral dapat
dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai contoh,
garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia
seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral, misalnya mineral grafit
(graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang sama yaitu
karbon (C).

Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat
belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau
potongan gelas dengan mudah diuji kekerasannya. Mineral dapat dipelajari
dengan seksama dengan memerikan dari bentuk potongan (hand specimen) dari
mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan menggunakan lensa
pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat lain, seperti pisau,
kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL).
Mineral juga dipelajari lebih lanjut sifat fisik dan sifat optiknya dalam bentuk
preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan 0,03 mm, Pengetahuan
tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian
yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari
Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan
mengambil lithos dari bahasa latin yang berarti batu, dan sphere yang
berarti selaput. Tidak kurang dari

2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa daripadanya


merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya
adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu Karbon.
Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur
Natrium dan Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan
unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu. Studi yang mempelajari
segala sesuatunya tentang mineral disebut Mineralogi, didalamnya juga
mencakup pengetahuan tentang Kristal, yang merupakan unsur utama dalam
susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknya
dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau Geologi

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 2

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

Fisik, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang
akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk
dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini,
adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan
tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah mengenal dan
memahami mineralogi, maka untuk selanjutnya akan diulas secara garis besar
tentang mineral sebagai penyegaran saja.

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 3

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MINERAL
Mineral ialah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom
yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik tersendiri.
Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal,
sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu.

2.2 SIFAT FISIK MINERAL


Macam - macam sifat fisik mineral yang terpenting dalam pengamatan mineral
sebagai identifikasi mineral yaitu, sebagai berikut :

Warna [Colour]

Kilap [Luster]

Cerat / Gores [Streak]

Belahan [Cleavage]

Pecahan [Fracture]

Kekerasan Mineral [Hardness]

Berat Jenis [Specific Gravity]

Transparansi [Transparency]

Keliatan [Tenacity]

Kemagnetan [Magnetism]

Bentuk Kristal [Crystal Shape]

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 4

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

BAB III
SIFAT FISIK MINERAL
3.1 WARNA [COLOUR]
Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bilamana mineral
tersebut terkena sinar. Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di
permukaan yang bersih dan sinar yang cukup.
Warna ini penting untuk membedakan antara warna yang disebabkan oleh
campuran atau pengotoran dan warna asli elemen - elemen utama pada mineral
tersebut. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak berwarna atau
memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah). Warna sangat berariasi,
umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran pada mineral.

Faktor yang dapat mempengaruhi warna mineral, yaitu :

Komposisi Kimia

Struktur kristal dan ikatan atom

Pengotoran dari mineral

Ada beberapa mineral yang mempunyai warna, seperti:

Putih

: Kaolin, Gypsum, Kwartz

Kuning

: Belerang

Emas

: Pirit, Kalkopirit, Emas

Hijau

: Klorit, Malasit

Biru

: Azurit, Beril

Merah

Coklat

: Garnet, Limonite

Abu-abu

: Galena

Hitam

: Jasper, Hematit

: Biotit, Grafit, Augit

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 5

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.2 KILAP [LUSTER]


Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan mineral. Ini
akan tergantung pada kwalitas fisik permukaan (kehalusan dan trasparansi).
Merupakan sifat optis dari mineral yang rapat hubungannya dengan refleksi dan
refraksi. Kilap sebagai hasil pantulan cahaya dari permukaan mineral.

Refleksi mineral dalam menangkap sinar dapat dibagi menjadi :

KILAM LOGAM [METALLIC LUSTER]


Mineral-mineral opak dalam fragmen-fragmen yang tipis atau lebih pada
umumnya mempunyai kilap logam. Contoh : Pirit, Magnetit, Kalkopirit,
Gelena, dll.

KILAP BUKAN LOGAM [NONMETALLIC LUSTER]


Kilap bukan logam biasanya terlihat pada mineral-mineral yang
mempunyai warna-warna muda dan dapat melukiskan cahaya pada
bagian-bagian yang tipis. Contoh : Kaolinit

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 6

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.3 CERAT / GORES [STREAK]


Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan
pada lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineralmineral logam gores dapat dipakai sebagai petunjuk.
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin
atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut.
Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat
untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubahubah.

Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.

Cinnabar : Berwarna kehitaman namun jika digoreskan pada plat porselin


akan meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan

Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan

Biotite : Ceratnya tidak berwarna

Orthoklase : Ceratnya putih

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 7

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.4 BELAHAN [CLEAVAGE]


Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah
melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Arah belahan ini
umumnya sejajar dengan satu sisi-sisi kristal. Kesempurnaan belahan diperikan
dalam istilah sempurna, baik, cukup atau buruk. Beberapa bentuk belahan
ditunjukkan pada Sifat pecah adakalanya tidak berhubungan dengan struktur
kristal, atau mineral tersebut pecah tidak melalui bidang belahannya, yang
disebut sebagai rekahan (fracture).
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau
lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
mampu membelah yang oleh disini ialah bila mineral kita pukul dan tidak hancur,
tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin dan mengikuti bentuk
kristal tersebut.

Beberapa sifat rekahan karakteristik :

[Conchoidal Fracture] : seperti pada potongan bawang, contoh : kwarsa

[Fibrous] : seperti pada serabut, contoh : asbes

[Hackly] : seperti pada pecahan kaca

[Even] : rekahan yang halus

[Uneven] : rekahan yang kasar

[Earhty] : seperti pada mineral lunak, contoh : kaolinit

Berikut ini jenis Belahan:

[3

[1] Belahan satu arah [One Direction Cleavage]


Contoh : Muscovite

[2] Belahan dua arah [Two Directions Cleavage]


Contoh : Feldspar

[3] Belahan tiga arah [Three Directions Cleavage]


Contoh : Halit dan Kalsit

[4] Belahan empat arah [Four Directions Cleavage]


Contoh : Flourit

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

PAG E | 8

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.5 PECAHAN [FRACTURE]


Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang
tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan
dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar.
Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar
seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah
dengan tidak teratur.

Konkoidal, permukaan halusdan


melengkung seperti kenampakan
kerang atau pecahan botol. Contoh:
Kuarsa

Splintery, permukaan
seperti
serat atau abon. Contoh: Asbes dan
augit

Even, bila pecahan tersebut


menunjukkan
permukaan
bidang
pecahan
halus.
Contoh:
Pada
kelompok mineral lempung

Uneven, permukaan kasar dan


tidak teratur. Contoh: Pirit, kalkopirit

Hackly, permukaan kasar, tidak


teratur dan runcing. Contoh: Emas

3.6 KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]


Kekerasan adalah ketahanan mineral tersebut terhadap goresan. Kekerasan
mineral adalah ketahanannya terhadap kikisan. Kekerasan ini ditentukan dari
dengan cara menggoreskan satu mineral yang tidak diketahui denga mineral lain
yang telah diketahui. Dengan cara ini Mohs membuat skala kekerasan relatif dari
mineral-mineral, dari yang paling lunak hingga yang paling keras. Kekerasan
mineral secara relatif ditentukan dengan Skala Mohs.
Skala Mohs sebagai Ukuran standar Kekerasan mineral :

Talk - [1]

Gypsum - [2]

Kalsit - [3]

Flourit - [4]

Apatit - [5]

Ortoklas - [6]

Kuarsa - [7]

Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat


juga dibandingkan dengan benda lain yang
diketahui skala kekerasannya. Yaitu :

Kuku manusia : 2,5

Kawat tembaga : 3

Paku : 5,5

Pecahan kaca dan Pisau baja : 5,5-6

Kikir baja : 6,5-7


MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL
P AIntan
10
G E |: 9

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

Topaz - [8]

Korondum - [9]

Intan - [10]

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

P A G E | 10

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.7 BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY]


Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang
umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut
terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi
dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam
keadaan di dalam air adalah berat mineral dikurangi dengan berat air yang
volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.
Berat jenis [SG] dapat diukur dengan sederhana di labolatorium bila kristal
tersebut tidak terlalu kecil. Dilapangan agak sulit menentukan dengan pasti
biasanya dengan perkiraan; berat, sedang atau ringan.

Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai perbandingan misalnya :

Silikat, Karbonat, Sulfat, dan Halida = SG [2,2 - 4,0]

Bijih logam, termasuk Sulfida, Gelena, dan Oksida = SG [4,5 - 7,5]

Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam berat =
SG [10 - 12]

3.8 TRANSPARANSI [TRANSPARENCY]


Transparansi merupakan
meneruskan cahaya.

kemampuan

(potongan

pipih)

mineral

untuk

Suatu obyek terlihat jelas melalui cahaya yang menembus potongan mineral
yang transparan. Bila obyek tersebut terlihat secara samar, dipakai istilah
transculent.

3.9 KELIATAN [TENACITY]


Keliatan (Tenacity) Keliatan adalah tingkat ketahanan pada mineral untuk hancur
atau melentur.

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

P A G E | 11

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.10 KEMAGNETAN [MAGNETISM]


Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet.
Dikatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya
magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet
disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic.
Kemagnetan merupakan salah satu sifat fisik mineral. Berdasarkan gimana
reaksi suatu mineral kalau dipapar medan magnet, mineral terbagi atas 3 jeniS.

Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan


dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

Feromagnetik : tertarik kuat oleh magnet, seperti magnetite, pyrrhotite

Paramagnetik : tertarik agak kuat oleh magnet, seperti pyrite.

Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet, seperti kuarsa, gypsum, dll.

Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita
gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit
mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati
berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar
kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.
Pada umumnya mineral mineral yang mengandung unsur Fe dan Ni dalam
rumus kimianya akan bersifat magnetic.

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

P A G E | 12

SMK DHARMA BAHKTI 1


KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL


SIFAT FISIK MINERAL

3.11 BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE]


Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan struktur dalam
dari mineral. Bentuk kristal merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang membentuk
permukaan luar kristal. Sifat simetri kristal adalah hubungan geometri antara
sisi-sisinya, yang merupakan karakteristik dari tiap mineral. Satu mineral yang
sama selalu menunjukkan hubungan menyudut dari sisi-sisi kristal yang disebut
sebagai sudut antar sisi (constancy of interfacial angels), yang merupakan dasar
dari sifat simetri. Bentuk kristal ditentukan berdasarkan sifat-sifat simetrinya
yaitu, bidang simetri dan sumbu simetri.

Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan
oleh sistem kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal
disebut Mineral Kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang
khas disebut Amorf (tidak berbentuk kristal).

Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:

Isometrik/Kubik [Cubic] : Florit, Octahedron, Pirit, Gelena

Tetragonal/Balok : Wilfenit, Apiphilit

Heksagonal : Kalsit, Vanadinit, Kuarsa

Ortorombik [Orthorombic] : Topaz, Barit, Staurolit

Monoklin [Monoclonic] : Gypsum, Mika

Triklin [Triclinic] : Microcline

Trigonal

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL

P A G E | 13

Anda mungkin juga menyukai

  • Seismic Unix
    Seismic Unix
    Dokumen39 halaman
    Seismic Unix
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Krakatau
    Krakatau
    Dokumen11 halaman
    Krakatau
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen25 halaman
    Bab Iv
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen25 halaman
    Bab Iv
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Krakatau
    Krakatau
    Dokumen11 halaman
    Krakatau
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Plastik
    Plastik
    Dokumen42 halaman
    Plastik
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Modul 9 - Akuisisi Data Magnetik-2
    Modul 9 - Akuisisi Data Magnetik-2
    Dokumen8 halaman
    Modul 9 - Akuisisi Data Magnetik-2
    Famanil Yulyentri
    Belum ada peringkat
  • Mineral
    Mineral
    Dokumen7 halaman
    Mineral
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Mineralogi Ilmu Pertambangan
    Mineralogi Ilmu Pertambangan
    Dokumen8 halaman
    Mineralogi Ilmu Pertambangan
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Magnet
    Magnet
    Dokumen22 halaman
    Magnet
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • 6 - File (Berkas)
    6 - File (Berkas)
    Dokumen16 halaman
    6 - File (Berkas)
    Ginchiyo Tachibana
    Belum ada peringkat
  • Op Amp
    Op Amp
    Dokumen23 halaman
    Op Amp
    nozumi
    Belum ada peringkat
  • Op Amp
    Op Amp
    Dokumen23 halaman
    Op Amp
    nozumi
    Belum ada peringkat
  • BAB II Tugas Uni
    BAB II Tugas Uni
    Dokumen8 halaman
    BAB II Tugas Uni
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu Terarium
    Apa Itu Terarium
    Dokumen1 halaman
    Apa Itu Terarium
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • CH3 1
    CH3 1
    Dokumen39 halaman
    CH3 1
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • CH3 1
    CH3 1
    Dokumen39 halaman
    CH3 1
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen21 halaman
    Bab I
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • SDM Indonesia Dalam Persaingan
    SDM Indonesia Dalam Persaingan
    Dokumen4 halaman
    SDM Indonesia Dalam Persaingan
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Berita Air Terjun
    Berita Air Terjun
    Dokumen3 halaman
    Berita Air Terjun
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • ELEKTROKIMIA
    ELEKTROKIMIA
    Dokumen8 halaman
    ELEKTROKIMIA
    Tri Ananda Komala
    Belum ada peringkat
  • Kacang Merah
    Kacang Merah
    Dokumen8 halaman
    Kacang Merah
    M Daffa Fauzan
    Belum ada peringkat