No Sampel
: BB.I 01
Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediate
Warna
Lapuk
: Cokelat
Segar
: Putih Keabu-abuan
Tekstur
Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : Faneroporfiritik
Fabrik
:
Bentuk : Euhedral - Subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Biotit
Hornblende
Plagioklas
Hitam
Hitam
Putih Tulang
Melembar
Prismatik Panjang
Granular
30%
20%
50%
NamaBatuan
: Diorite Porphyri
Keterangan
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 01 termasuk dalam jenis batuan beku
intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar
putih abu-abu dan warna lapuk coklat.
Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang hipokristalin dimana tekstur
pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass, Granularitas
Faneroporfiritik dimana pada batuan terlihat jelas mineral yang tertanam pada
massa dasar kristal dan dapat diamati secara megaskopis, Fabrik pada batuan ini
adalah Inequigranular pada relasinya dimana ukuran butir penyusun batuannya
tidak sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu Euhedral-Subhedral, yaitu batasbatas kristalnya terlihat jelas dan ada juga yang saling menindih satu sama
lainnya. Struktur dari batuan ini merupakan struktur masif artinya permukaannya
nampak sama.
Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain Biotit, Hornblende,
dan Plagioklas. Mineral biotit pada batuan ini nampak hitam dengan bentuk
berlembar dan presentasenya 30%, Hornblende berwarna hitam dengan bentuk
prismatik panjang dengan presentase 20 % dan Plagioklas dengan warna putih
tulang dan berbentuk Granular dengan presentase 50 %. Berdasarkan ciri fisik
dan klasifikasi batuan beku menurut fenton, batuan ini bernama batuan Diorite
Porphyri.
Proses pembentukan batuan ini melalui urat-urat yang berbagai ukuran,
termasuk batuan plutonik dan kontak aureole. Pada sebagian besar, batuan ini
terperaskan dalam pecahan dioritic dan batuan tonalitic. Pengkristalan terjadi
pada magma yang bersifat andesitic yang diterobos dari dalam bumi dan
mengalami pemunculan pada zona urat-urat batuan.
Diorite porphyri digunakan sebagai batuan tangguh yang ada dalam blok
dan lembaran pada trotoar, batu ornament dinding maupun lantai bangunan
gedung, pengeras jalan, pondasi, dan lainnya.
Referensi :
PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Muhammad Asyhari Rais
2016
No Sampel
Jenis Batuan
Warna
: BB.I 04
: Batuan Beku Intermediate
Lapuk
Segar
: Cokelat
: Merah Muda
Tekstur
Kristalinitas : Holokristalin
Granularitas : Faneritik
Fabrik
:
Bentuk : Subhedral - Anhedral
Relasi : Equigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Biotit
Kuarsa
Ortoklas
Hitam
Putih
Merah Muda
Melembar
Kubik
Granular
30%
20%
50%
NamaBatuan
: Granite
Keterangan
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 04 termasuk dalam jenis batuan beku
intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar
merah muda dan warna lapuk cokelat.
Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang holokristalin dimana tekstur
pada batuan ini tersusun dari kristal, Granularitas Faneritik dimana pada batuan
terlihat jelas mineral-mineral penyusunnya dan dapat diamati secara megaskopis,
Fabrik pada batuan ini adalah equigranular pada relasinya dimana ukuran butir
penyusun batuannya sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu SubhedralAnhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas sebagian dan ada juga yang
tidak jelas batas-batas mineral. Struktur dari batuan ini merupakan struktur masif
artinya permukaannya nampak sama.
Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain Ortoklas, Kuarsa,
dan Biotit. Mineral biotit pada batuan ini nampak hitam dengan bentuk berlembar
dan presentasenya 30%, Kuarsa berwarna putih dengan bentuk kubik dan
presentase 20 % dan Ortoklas berwarna merah muda serta berbentuk Granular
dengan presentase 50 %. Berdasarkan ciri fisik dan klasifikasi batuan beku
menurut fenton, batuan ini bernama batuan Granite.
Proses pembentukan batuan ini ditemukan secara plutonik pada kerak
benua, ketika kerak bumi telah mengalami pengikisan yang besar. Batugranit
mengalami proses pendinginan yang sangat lambat pada kedalaman jauh dari
permukaan tanah, untuk membentuk butiran-butiran mineral besar. Selain itu,
batugranit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava
pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi daratan bumi,
tetapi lava dengan komposisi sama dengan batugranit hanya kelaur dari
permukaan bumi. Ini berarti, batugranit harus terbentuk melalui pelelehan batuan
benua yang dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan
penambahan volatile (air atau karbon dioksida ataupun keduanya).
Granite memiliki manfaat antara lain sebagai bahan baku pembuatan
tegel, batu hias, selain itu lembaran granit atau granodiorit yang sudah di poles
dapat dipergunakan sebagai lantai atau ornamen dinding.
Referensi :
1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi
Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015.
2. https://agrobisnisinfo.com/2016/03/manfaat-batu-granit-dan-proses.html?
m =1. Diakses pada Senin, 3 Oktober 2016. Pukul 11:32 WITA.
PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Muhammad Asyhari Rais
2016
No Sampel
: BB.I 02
Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediate
Warna
Lapuk
: Cokelat
Segar
: Hijau Keabu-abuan
Tekstur
Kristalinitas : Holokristalin
Granularitas : Faneritik
Fabrik
:
Bentuk : Euhedral - Subhedral
Relasi : Equigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
K- Feldspar
Hijau
Kehitaman
Putih
Granular
50%
Kubik
50%
Plagioklas
NamaBatuan
: Anorthosite
Keterangan
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 02 termasuk dalam jenis batuan beku
intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar
hijau keabu-abuan dan warna lapuk cokelat.
Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang holokristalin dimana tekstur
pada batuan ini tersusun dari kristal, Granularitas Faneritik dimana pada batuan
terlihat jelas mineral-mineral penyusunnya dan dapat diamati secara megaskopis,
Fabrik pada batuan ini adalah equigranular pada relasinya dimana ukuran butir
penyusun batuannya sama. Sedangkan pada bentuknya yaitu Euhedral-Subhedral,
yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas dan ada juga yang saling menindih satu
sama lainnya. Struktur dari batuan ini merupakan
Proses pembentukan batuan ini melalui proses crystal settlin (seperti pada
pengendapan endapan ortomagmatik atau early magmatic), sehingga endapan
membentuk perlapisan atau layered mafic intrusion. Selain itu juga batuan ini
dapat terbentuk akibat partial melting dari komposisi toleit pada kedalaman
rendah di astenosfer dan kemungkinan disebabkan akibat shallow rifting.
Anorthosite digunakan pada berbagai bidang arsitektur seperti dekorasi
rumah dan lantai. Pada bidang industri, batuan ini merupakan semen dan material
pembangunan jalan.
Referensi :
1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi
Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015.
2. https://comparerocks.com/en/anorthosite-uses/model-54-7. Diakses pada
Senin, 3 Oktober 2016. Pukul 12:00 WITA.
3. Simon and Schusters Guide to Rocks and Minerals.
PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Muhammad Asyhari Rais
2016
No Sampel
: BB.I 06
Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediate
Warna
Lapuk
: Cokelat
Segar
: Hijau Keabu-abuan
Tekstur
Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : Porfiroafanitik
Fabrik
:
Bentuk : Euhedral - Subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral
Warna
Bentuk
Persentase
Kuarsa
Putih
Kubik
10%
Plagioklas
Putih Tulang
Granular
50%
NamaBatuan
: Dasite
Keterangan
FENTON (1940)
Batuan dengan nomor sampel BBI 06 termasuk dalam jenis batuan beku
intermediate. Batuan ini sendiri memiliki kenampakan fisik berupa warna segar
hijau keabu-abuan dan warna lapuk cokelat.
Batuan ini memiliki tekstur kristanilitas yang hipokristalin dimana tekstur
pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass, Granularitas
Porfiroafanitik dimana pada batuan terlihat mineral penyusunnya tertanam pada
massa dasar glass, Fabrik pada batuan ini adalah Inequigranular pada relasinya
dimana ukuran butir penyusun batuannya tidak sama. Sedangkan pada bentuknya
yaitu Euhedral-Subhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas dan ada juga
yang saling menindih satu sama lainnya. Struktur dari batuan ini merupakan
struktur masif artinya permukaannya nampak sama.
Mineral yang terkandung pada batuan ini antara lain plagioklas dan
kuarsa. Mineral plagioklas pada batuan ini nampak putih tulang dengan bentuk
granular dan presentasenya 50%, kuarsa dengan warna putih dan berbentuk kubik
dengan presentase 10 %. Berdasarkan ciri fisik dan klasifikasi batuan beku
menurut fenton, batuan ini bernama batuan Dasite.
Proses pembentukan merupakan batuan beku yang termasuk dalam jenis
vulkanik, karena batuan ini dalam proses pembentukannya mengalami
pendinginan yang sangat cepat. Proses terbentuknya batuan ini pada suhu sekitar
900-1200 oC. Dalam pembentukannya sering ditemukan bergabung dengan
andesit, dan membentuk aliran lava serta tanggul.
Dasite banyak dipergunakan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai
bangunan gedung atau untuk batu belah pada pondasi bangunan.
Referensi :
1. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Krstalografi Laboratorium Petrologi
Jurusan Teknik Geologi. Universitas Hasanuddin Gowa 2015.
2. https://murviana.blogspot.co.id/2014/10/igneous-rock-batu-dasit.html?
m=1. Diakses pada Senin, 3 Oktober 2016. Pukul 12:18 WITA.
3. Simon and Schusters Guide to Rocks and Minerals.
PRAKTIKUM PETROLOGI
ACARA II : BATUAN BEKU INTERMEDIATE
LAPORAN
OLEH :
MUHAMMAD ASYHARI RAIS
D611 15 311
GOWA
2016