Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Fannya Ayuniar


2016

Hari/Tgl : Selasa, 20 September

NIM

Acara 1 : Batuan Beku Intermediet

: D611 15 021

No Sampel
: BB.I 04
Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
Warna
Lapuk
: Putih keabu-abuan
Segar
: Cokelat kehitaman
Tekstur
Kristalinitas : Faneritik
Granularitas : Hipokristalin
Fabrik
:
Bentuk : Subhedral-Anhedral
Relasi : Equiglanular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Orthoklas

Putih

Prismatik

60%

Piroksin

Hitam

Prismatik pendek

40%

NamaBatuan

: Syenite Porphyri

Keterangan

FENTON (1940)

Batuan dengan nomor sampel BBI 04 merupakan batuan beku


intermediet.Dengan ciri fisik beruapa warna segar yaitu warna asli dari suatu
batuan yang belum mengalami pelapukan,dimana warna segar batuan ini adalah
putih keabu-abuan dan warna lapuk yaitu warna batuan setelah terjadi
pelapukan,dimana warna lapuk batuan ini adalah cokelat kehitaman.
Batuan ini memiliki tekstur berupa kristalinitas yang hipokristalin yaitu
tekstur pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass,

granularitasnya faneritik dimana pada batuan ini kristal-kristal dari mineral


penyusunnya tanpak.Fabrik dari batuan ini adalah Equiglanular pada relasinya
dimana ukuran butir penyusun batuannya sama. Sedangkan pada bentuknya
berupa Subhedral-Anhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas sebagian
dan ada juga yang tidak jelas batas-batas kristalnya. Struktur dari batuan ini
merupakan struktur masif artinya permukaannya nampak
Mineral yang terdapat atau terkandung pada batuan ini adalah Orthoklas
yang memiliki warna putih dengan bentuk prismatic dengan presentase 60% dan
mineral Piroksin yang memiliki warna hitam dengan bentuk prismatic pendek
dan memiliki presentase 40%. Berdasarkan ciri fisik yang dimiliki batuan ini dan
penamaan batuan berdasarkan klasifikasi Fenton (1940) dapat diambil
kesimpulan bahwa nama batuannya adalah Syenite Prophyri Fenton (1940)
Batuan ini merupakan batuan beku tipe intrusive. Batuan beku intrusive
merupakan batuan yang terbentuk di bawah permukaan bumi. Magma yang
membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannyasangat lambat (dapat
mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan
sempurna bentuknya, menjadi batuan beku intrusive. Batuan beku dalam
mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam,tergantung pada kondisi magma
dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau
menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya. Syenite
terbentuk sebagai intrusi atau pada tepi granit besar dimana kuarsanya mulai
jarang.

Manfaat Syenite digunakan sebagai bahan bangunan karena lebih kuat


dan tahan terhadap pelapukan. Syenite juga kadang berasosiasi dengan mineral
penting penghasil bijih logam
Referensi :
1. Koesoemadinata, RP. 1980. Pengantar Mineralogi. Edisi Kedua. Bandung:
Penerbit ITB.
2. Mottana, Anibale, 1997. Guide Rocks and Minerals. NewYork: A Fireside
Book
3. Published by Simon & Schuster Inc.
4. Purbo-Hadiwijoyo, M.M. 1996. Mineral dan Batuan. Yogyakarta:
Penerbit
Teknik Geologi FT UGM
5. Kaharuddin,

1988.

Penuntun

Praktikum

Petrologi.

Makassar : Universitas Hasanuddin

PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Fannya Ayuniar
2016
NIM

: D611 15 021

No Sampel
JenisBatuan
Warna

Hari/Tgl : Selasa, 20 September


Acara 1 : Batuan Beku Intermediet

: BB.I 06
: Batuan Beku Basa

Lapuk
Segar

: Abu Kehitaman
: Abu Kehijauan

Tekstur
Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : PorphyroAfanitik
Fabrik
:
Bentuk :Subhedral-Anhedral
Relasi : Inequiglanular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Plagioklas
Ortoklas
Glass

Putih Tulang
Putih
Abu Kehitaman

Prismatik
Granular
-

40%
30%
30%

Nama Batuan

: Andesit Prophyri

Keterangan

FENTON (1940)

Batuan dengan nomor sampel BBI 06 merupakan batuan beku


intermediet.Dengan ciri fisik beruapa warna segar yaitu warna asli dari suatu
batuan yang belum mengalami pelapukan,dimana warna segar batuan ini adalah
abu kehijauan dan warna lapuk yaitu warna batuan setelah terjadi
pelapukan,dimana warna lapuk batuan ini adalah abu kehitaman.
Batuan ini memiliki tekstur berupa kristalinitas yang hipokristalin yaitu
tekstur pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass,
granularitasnya dimana pada batuan terlihat mineral penyusunnya tertanam pada
massa dasar glass.Fabrik dari batuan ini adalah inequigranular pada relasinya
dimana ukuran butir penyusun batuannya tidak sama. Sedangkan pada bentuknya

berupa Subhedral-Anhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas sebagian


dan ada juga yang tidak jelas batas-batas kristalnya. Struktur dari batuan ini
merupakan struktur masif artinya permukaannya nampak
Mineral yang terdapat atau terkandung pada batuan ini adalah Plagioklas
yang memiliki warna putih tulang dengan bentuk prismatik dengan presentase
40% ,mineral Orthoklas yang memiliki warna putih dengan bentuk glanular dan
memiliki presentase 30% dan Glass yang memiliki warna abu kehitaman dengan
presentase 30% Berdasarkan ciri fisik yang dimiliki batuan ini dan penamaan
batuan berdasarkan klasifikasi Fenton (1940) dapat diambil kesimpulan bahwa
nama batuannya adalah Andesite Prophyri Fenton (1940)
Batuan ini ditemukan dalam aliran Lava yang naik ke permukaan.Aliran
lava tersebut akan mengalami proses pendinginan dengan cepat, hal inilah yang
menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir mineral dalam andesite
prophyri biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan
alat pembesar.Batuan ini penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam
pembangunan infrastruktur

Referensi :
6. Koesoemadinata, RP. 1980. Pengantar Mineralogi. Edisi Kedua. Bandung:
Penerbit ITB.
7. Mottana, Anibale, 1997. Guide Rocks and Minerals. NewYork: A Fireside
Book
8. Published by Simon & Schuster Inc.

9. Purbo-Hadiwijoyo, M.M. 1996. Mineral dan Batuan. Yogyakarta:


Penerbit
Teknik Geologi FT UGM
10.

Kaharuddin, 1988. Penuntun Praktikum Petrologi.

Makassar : Universitas Hasanuddin

PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama : Fannya Ayuniar
2016

Hari/Tgl : Selasa, 20 September

NIM

Acara 1 : Batuan Beku Intermediet

: D611 15 021

No Sampel
Jenis Batuan
Warna
Lapuk
Segar
Tekstur
Kristalinitas

: BBI 01
: Batuan Beku Intermediet
: Cokelat kehitaman
: Putih Keabuan
: Faneritik

Granularitas : Holokristalin
Fabrik
:
Bentuk : Subhedral-Anhedral
Relasi : Equigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Plagioklas
Piroksin

Merah muda
Putih

Granular
Prismatik pendek

40%
60%

NamaBatuan

:Diorite

Keterangan

FENTON (1940)

Batuan dengan nomor sampel BBI 01 merupakan batuan beku


intermediet.Dengan ciri fisik beruapa warna segar yaitu warna asli dari suatu
batuan yang belum mengalami pelapukan,dimana warna segar batuan ini adalah
putih keabuan dan warna lapuk yaitu warna batuan setelah terjadi
pelapukan,dimana warna lapuk batuan ini adalah cokelat kehitaman.
Batuan ini memiliki tekstur berupa kristalinitas yang holokristalin dimana
tekstur pada batuan ini tersusun dari kristal, granularitasnya faneritik dimana
pada batuan ini kristal-kristal dari mineral penyusunnya tanpak..Fabrik dari
batuan ini adalah inequigranular pada relasinya dimana ukuran butir penyusun
batuannya tidak sama. Sedangkan pada bentuknya berupa Subhedral-Anhedral,
yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas sebagian dan ada juga yang tidak jelas

batas-batas kristalnya. Struktur dari batuan ini merupakan struktur masif artinya
permukaannya nampak
Mineral yang terdapat atau terkandung pada batuan ini adalah Plagioklas
yang memiliki warna merah muda dengan bentuk glanular dengan presentase
40% ,dan mineral piroksin yang memiliki warna putih dengan bentuk Prismatik
pendek dan memiliki presentase 60% Berdasarkan ciri fisik yang dimiliki batuan
ini dan penamaan batuan berdasarkan klasifikasi Fenton (1940) dapat diambil
kesimpulan bahwa nama batuannya adalah Diorite Fenton (1940)
Batuan ini biasanya diproduksi pada busur lingkungan volkanis,dan
membentuk suatu gunung didalam cordilleran (subduction sepanjang tepi suatu
benua,seperti pada deretan pegunungan).Mengantarkan magma sampai pada
permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite.
Batuan ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai
bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan/jalan raya.

Referensi :
11. Koesoemadinata, RP. 1980. Pengantar Mineralogi. Edisi Kedua. Bandung:
Penerbit ITB.
12. Mottana, Anibale, 1997. Guide Rocks and Minerals. NewYork: A Fireside
Book
13. Published by Simon & Schuster Inc.
14. Purbo-Hadiwijoyo, M.M. 1996. Mineral dan Batuan. Yogyakarta:
Penerbit
Teknik Geologi FT UGM

15.

Kaharuddin, 1988. Penuntun Praktikum Petrologi.

Makassar : Universitas Hasanuddin

PRAKTIKUM PETROLOGI
Nama :Fannya Ayuniar
2016

Hari/Tgl : Selasa, 20 September

NIM

Acara 1 : Batuan Beku Intermediet

: D611 15 021

No Sampel
: BB.I 02
Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
Warna
Lapuk
: Cokelat Kehitaman
Segar
: Abu Kehijauan
Tekstur
Kristalinitas : Porfiroafanitik
Granularitas : Hipokristalin
Fabrik
:
Bentuk : Euhedral-Subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur
: Masif
Komposisi Mineral
Nama Mineral

Warna

Bentuk

Persentase

Ortoklas
Olivin
Glass

Merah Muda
Hijau
Hijau

Granular

30%
50%
20%

Tak beraturan

NamaBatuan

: Rhyolite

Keterangan

FENTON (1940)

Batuan dengan nomor sampel BBI 02 merupakan batuan beku


intermediet.Dengan ciri fisik beruapa warna segar yaitu warna asli dari suatu
batuan yang belum mengalami pelapukan,dimana warna segar batuan ini adalah
abu kehijauan dan warna lapuk yaitu warna batuan setelah terjadi
pelapukan,dimana warna lapuk batuan ini adalah cokelat kehitaman.
Batuan ini memiliki tekstur berupa kristalinitas yang hipokristalin yaitu
tekstur pada batuan ini tersusun dari sebagian kristal dan sebagian glass,
granularitasnya porfiroafanitik dimana pada batuan terlihat mineral penyusunnya
tertanam pada massa dasar.Fabrik dari batuan ini adalah inequigranular pada
relasinya dimana ukuran butir penyusun batuannya tidak sama. Sedangkan pada
bentuknya berupa Euhedral-Subhedral, yaitu batas-batas kristalnya terlihat jelas
dan ada juga yang saling menindih satu sama lainnya. Struktur dari batuan ini
merupakan struktur masif artinya permukaannya nampak
Mineral yang terdapat atau terkandung pada batuan ini adalah Orthoklas
yang memiliki warna merah muda dengan bentuk glanular dengan presentase
30% ,mineral Olivin yang memiliki warna hijau dan memiliki presentase 50%
dan Glass yang memiliki warna Hijau dengan bentuk tak beraturan dan memiliki
presentase 20% Berdasarkan ciri fisik yang dimiliki batuan ini dan penamaan

batuan berdasarkan klasifikasi Fenton (1940) dapat diambil kesimpulan bahwa


nama batuannya adalah Rhyolite Fenton (1940)
Batuan ini merupakan batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari hasil
pendinginan magma yang cepat. Magma yang membentuk batuan ini bersifat
asam, sangat kental dan memiliki komposisi granitik. Ketika aliran magmanya
bersentuahan dengan air, magma cenderung akan memisah
Ketika dipanaskan material ini yang sangat baik untuk material industri
pada isolasi termal dan akustik dalam bangunan.

Referensi :
16. Koesoemadinata, RP. 1980. Pengantar Mineralogi. Edisi Kedua. Bandung:
Penerbit ITB.
17. Mottana, Anibale, 1997. Guide Rocks and Minerals. NewYork: A Fireside
Book
18. Published by Simon & Schuster Inc.
19. Purbo-Hadiwijoyo, M.M. 1996. Mineral dan Batuan. Yogyakarta:
Penerbit
Teknik Geologi FT UGM
20.

Kaharuddin, 1988. Penuntun Praktikum Petrologi.

Makassar : Universitas Hasanuddin

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM PETROLOGI
ACARA I : BATUAN BEKU ASAM

LAPORAN

OLEH :
IMAM NOOR SETIADI
D611 15 305

GOWA
2016

Anda mungkin juga menyukai