Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

“ BATUAN BEKU ”

Disusun Oleh
Nama : Muhammad Fakhri Adjie
NPM : 140710220005
Kelompok :1
Nama Asisten : Lukman Hakim

LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
MODUL 1
BATUAN BEKU
RABU, 07-09-2022

I. Aktivitas Praktikum
Praktikum 1 Batuan Beku diawali dengan memasuki ruangan Laboratorium
Geofisika. Setelah itu peserta praktikum dibagi ke dalam tiga kelompok yang
masing-masing didampingi oleh asisten praktikum, di awali dengan sesi speaken
yang diuji oleh asisten praktikum masing-masing asisten praktikum kelompok
sebagai bentuk pertanggungjawaban dari laporan awal praktikum yang telah
dibuat oleh peserta.
Setelah itu masing-masing peserta kelompok praktikum diberikan
komparator batuan untuk di analisis. Komparator batuan tersebut terdiri dari
batuan beku, seperti Basal, Granit, Gabro, Andesit, Diabas, dan Dasit. Dari
komparator batuan tersebut para peserta praktikum menganalisis tempat
terbentuk, struktur, tekstur, warna, sifat kimia, dan komponen mineral dari
batuan beku tersebut. Menulis hasil analisis batuan beku di kertas selembar lalu
di scan dan dikumpulkan di Google Classroom Geologi Fisik.
Di akhir praktikum diadakan evaluasi oleh asisten praktikum berupa saran
dan kritik mengenai kegiatan praktikum seperti sesi speaken yang dinilai kurang
optimal dan diberikan saran supaya lebih mempersiapkan materi agar sesi
speaken di kegiatan praktikum berikutnya lebih optimal. Diberikan juga saran
dan kritik tentang ketentuan laporan awal yang telah dibuat oleh peserta
praktikum.

II. Data Kerja dan Pengamatan

Gambar 1. Komparator Batuan


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
2.1. Nama Batuan
A. Batu Basal
B. Batu Granit
C. Batu Gabro
D. Batu Andesit
E. Batu Diabas
F. Batu Dasit

2.2. Tempat Pembentukan


A. Batu Basal : Ekstrusif
B. Batu Granit : Intrusif
C. Batu Gabro : Intrusif
D. Batu Andesit : Ekstrusif
E. Batu Diabas : Intrusif
F. Batu Dasit : Ekstrusif

2.3. Struktur
A. Batu Basal : Masif
B. Batu Granit : Amygdaloidal
C. Batu Gabro : Amygdaloidal
D. Batu Andesit : Amygdaloidal
E. Batu Diabas : Stock
F. Batu Dasit : Pillow Lava

2.4. Tekstur
A. Batu Basal : Aphanitic
B. Batu Granit : Fenerik
C. Batu Gabro : Kristal
D. Batu Andesit : Fenerik
E. Batu Diabas : Fenerik
F. Batu Dasit : Feneritik

2.5. Warna
A. Batu Basal : Gelap
B. Batu Granit : Felsik
C. Batu Gabro : Mafik
D. Batu Andesit : Felsik
E. Batu Diabas : Felsik (terang)
F. Batu Dasit : Felsik
2.6. Sifat Kimia
A. Batu Basal : Mafik
B. Batu Granit : Asam
C. Batu Gabro : Basa
D. Batu Andesit : Intermediet
E. Batu Diabas : Asam
F. Batu Dasit : Asam

2.7. Komponen Mineral (Tingkat Kristalisasi)


A. Batu Basal : SiO2 45-52 % (holohyaline)
B. Batu Granit : SiO2 > 66 % (hipokristalin)
C. Batu Gabro : Hipokristalin
D. Batu Andesit : SiO2 52-66 % (hipokristalin)
E. Batu Diabas : Hipokristalin
F. Batu Dasit : Holohyaline

Gambar 2. Analisis Batuan Beku


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
III. Analisis
3.1. Batu Basal

Gambar 3. Batu Basal


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Basal adalah batuan beku ekstrusif aphanitic yang terbentuk dari


pendinginan cepat lava dengan viskositas rendah yang kaya magnesium dan besi
(lava mafik) yang terpapar pada atau di dekat permukaan planet atau bulan
berbatu. Basal berbutir halus yang didinginkan dengan cepat secara kimiawi
setara dengan gabro berbutir kasar yang didinginkan dengan lambat. Lava
basaltik cair memiliki kandungan silika yang relatif rendah (45-52%) dan
memiliki kekentalan yang rendah, sehingga menghasilkan aliran lava yang
mengalir cepat yang menyebar di area yang luas sebelum mendingin dan
memadat.

3.2. Batu Granit

Gambar 4. Batu Granit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Batuan Granit merupakan batuan beku yang berasal dari dalam perut bumi
(muntahan magma) yang memiliki struktur granitik dan struktur holokristalin,
yang terdiri dari elemen kuarsa dan feldspar, sedangkan mineral lainnya dalam
jumlah kecil seperti biotit, muskovit, hornblende, dan piroksen (ESDM, 2015).
Mempunyai komposisi kimia ±70% SiO2 dan ±15% Al2O3, dengan sejumlah
kecil mineral lain seperti biotit, muskovit, amfibol dan piroksen. Pada umumnya
granit berwarna putih keabu-abuan. Sebagai batu hias, warna granit lainnya
adalah merah, pink, coklat, abu-abu, biru, hijau dan hitam, tergantung komposisi
mineralnya.

3.3. Batu Gabro

Gambar 5. Batu Gabro


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam, dengan


mineral berbutir kasar hingga sedang dan berat jenis antara 2,9 dan 3,21.
Komposisi dan persentase mineral pembentuknya adalah: Plagioklas (labradorit
atau bitownit) 70 – 45 %, mineral mafis 25 – 50 %. Batuan gabro berwarna
hijau tua, menunjukkan kadar silika yang rendah, sehingga magma aslinya
bersifat basa. Supersaturasi adalah hubungan antara kandungan silika dengan
sifat magma, yaitu magma yang mengandung cukup silika untuk mengikat
semua logam dasar, dan kelebihan silika meninggalkan silika membentuk kristal
kuarsa seperti kuarsa. Batu tektonik ini bersifat masif dan tidak memiliki
rongga, lubang, udara atau retakan. Batuan ini masih segar dan belum
mengalami gaya endogen yang dapat menyebabkan retakan pada batuan, hal ini
menunjukkan bahwa mineral terbentuk pada tahap yang relatif awal dan
membeku secara perlahan, sehingga menghasilkan bentuk mineral yang lebih
besar. Batuan ini seluruhnya terdiri dari kristal dan disebut holokristalin karena
derajat kristalinitasnya yang sempurna.

3.4. Batu Andesit


Batu andesit merupakan batuan beku yang terbentuk di atas permukaan
bumi. Memiliki mineral sekunder yang menyebabkan lubang-lubang pada
batuannya dan memiliki struktur amigdaloidal. Teksturnya feneritik atau batuan
yang dapat terlihat dengan jelas mineral yang dikandung. Berwarna terang atau
felsik, komponen mineralnya hipokristalin dan bersifat intermediet.

Gambar 6. Batu Andesit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

3.5. Batu Diabas

Gambar 7. Batu Diabas


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Batuan diabas adalah batuan beku. Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk ketika magma membeku dan mendingin. Batuan diabas adalah batuan
beku alkali gelap yang kaya akan besi yang terbentuk oleh tumbukan lempeng
benua dan samudera. Secara petrologi, batuan diabas menunjukkan struktur
diabasic atau ofitetic dan termasuk mineral plagioklas (labradorite, bitonit),
piroksen (augit, hypersten, entantite, diopside), magnetit, dan beberapa mineral
klorit, serisit, dan karbonat. Diopside mengandung 4% kuarsa, feldspar (25n
plagioklas 46% ortoklas) dan mineral lainnya (biotit 15n amphibole 10%).
Komposisi diorit mirip dengan gabro dan basal, dan teksturnya merupakan
kombinasi keduanya. Batuan diabas merupakan batuan beku basa (mafic
igneous rock) yang miskin kandungan silica (45-52%). Tekstur yang dimiliki
oleh batuan diabas adalah kristal halus, kristalinitas: holokristalin, granulitas:
fenerik sedang, ukuran butiran: five-grained, euhedral.

3.6. Batu Dasit

Gambar 8. Batu Dasit


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Batuan beku dasit terbentuk dari batuan beku ekstrusif yang mempunyai
komposisi kimia sama dengan granodiorit. Dasit merupakan hasil dari intrusi
batuan beku yang menerobos andesit. Memiliki ciri berwarna coklat
keputih-putihan dan termasuk batuan beku intermediet. Tekstur dari batu dasit,
kristalinitas: hipokristalin, granulitas: fenerik halus, bentuk kristal: subhedral.
Komposisi mineral yang terkandung berupa plagioklas 39%, ortoklas 11%,
piroksen 28%, hornblende 10%.

IV. Kesimpulan
Dari hasil analisis kerja praktikum modul 1 dapat disimpulkan bahwa batuan
beku yang terdapat pada komparator memiliki sifat fisik yang sangat beragam.
Namun ada beberapa yang memiliki sifat fisik yang sama, seperti: Andesit
dengan granit. Keduanya memiliki kesamaan, yaitu tekstur fisik. Kecepatan
pembekuan merupakan faktor utama dalam pembentukan tekstur batuan. Selain
kecepatan pembekuan, yang mempengaruhi perbedaan antara masing-masing
batuan adalah dimana batuan tersebut dibekukan. Tempat pembekuan dibagi
menjadi 2 tempat, yaitu intrusif yaitu pembekuan yang terjadi di bawah
permukaan bumi, dan ekstrusif, yaitu pembekuan yang terjadi di permukaan
bumi.
DAFTAR PUSTAKA

Kirkby, M.J., 1978. Hillslope Hydrology, John Wiley & Sons, Ltd., New York. Morgan

Bajili, kk. 2014. Karakterisasi mineral pada batu Granit di sekitar gunung merapi daerah
Sumatera Barat menggunakan X-ray Diffraction (XRD). Pillar of Physics, vol 1,
hal 01-08.

Bayrak, G, dkk. 2014. Granite based glass-ceramic materials. ACTA Physica polonica No.2
proceeding of the 3rd international congress APMAS2013. Turkey.

R.P.C., 1995, Soil Erosion and Conservation, 2nd Edition. Longman Group, Ltd., London

Allaby, Michael (2013). "gabbro". A dictionary of geology and earth sciences (Fourth ed.).
: Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai