Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK KOMUNIKASI GEOLOGI

Disusun Oleh:
Alief Ardiansyah

471421016

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
1. Dari jenis batuan yang ada, Kabupaten Sambas terbentuk oleh endapan Alluvium,
Litoral, dan endapan limpah banjir dan pada daerah yang lebih tinggi dibentuk oleh
pelapukan satuan batuan formasi Seminis. Batuan endapan alluvium tersusun dari
sedimen klastik dan alluvium dan merupakan hasil dari endapan terrestrial alluvium.
Sedangkan batuan endapan litoral tersusun dari sedimen klastik dan fine dan
merupakan hasil dari endapan litoral dan estuary(Setiadi et al., 2016)
2. Proses pengukuran anisotropi suseptibilitas magnetik menggunakan 5 (lima) sampel
batuan beku pada masing-masing situs di beberapa lokasi penelitian, yaitu Batu
Putih (Bitung), Treman (Minahasa Utara), Tondano (Minahasa) dan Kinilow
(Tomohon). Sampel dipreparasi di Jurusan Fisika Universitas Sam Ratulangi
Manado kemudian pengukuran dilanjutkan di Laboratorium Paleomagnetik ITB
dengan alat Bartington Magnetic Susceptibility Meter model MS2. Posisi sampel
terorientasi pada enam arah pengukuran menurut desain Tauxe (2014).(Rongkonusa
et al., n.d.-a)
3. Tatanan geologi menyebabkan ter-singkapnya beragam batuan vulkanik di beberapa
tempat. Hasil dari bera-gamnya hasil aktivitas vulkanik men-jadikan daerah
Bojonegoro mempu-nyai potensi sebagai sumber dari ba-han galian C terutama
batuan beku andesit dan breksi vulkanik. Batuan beku andesit dan breksi vulkanik
mempunyai karakteristik ter-tentu sebagai bahan galian C untuk penggunaannya
dalam bahan ba-ngunan. Penelitian ini bertujuan untuk me-neliti sejauh mana
penggunaan ba-tuan beku andesit dan breksi vulkanik daerah penelitian untuk
digunakan sebagai bahan bangunan sesuai de-ngan karakteristiknya.(Batuan Beku
Andesit et al., n.d.-a)
4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan mineral dalam batuan
yang terdapat di daerah Penelitian.Manfaat penelitian iniuntuk memetakan dan
menginventarisir kandungan mineral yang ada di daerah jayapura, yang nantinya
bisa dijadikan suatu data autentik sumber daya mineralindustriyang kelak
dapat dimanfaatkan untuk pembangunan maupun peningkatan nilai ekonomi
masyarakat setempat(Davin Panggabean & Simbol Tambing, 2022)
5. berdasarkan proses pembentukannya.Berdasarkanproses pembentukannya
batuan beku terbagi menadi 2macam, yaitu:1. Batuan beku luar (Ekstrusif):
proses pembekuandari magma relatif cepat, karakteristik teksturkristal batuan
sangat halus.2. Batuan beku dalam (Intrusif): proses pembekuandari magma
membutuhkan waktu yang sangatlama, bisa mencapai jutaan tahun,
karakteristikkristal batuan berukuran besar.(Sultoni et al., 2019a)
6. Berdasarkan uraian di atas dan setelah melaluiberbagai pekerjaan lapangan
dan pekerjaanlaboratorium, maka daerah penelitian dapat dibagimenjadi
5satuan litostratigrafi tidak resmi.Berurutan dari satuan paling tua
sampai yangpaling muda adalah: (1) Satuan Batupasir, (2)Satuan Tuf, (3)
Satuan batulempung, (4) Satuanbreksi andesit, (5) Endapan aluvial.(Dan et al.,
2017a)
7. pabila suatu benda diberi energi, maka benda tersebut akan menyerap sebagian
energi tersebut dan sebagian lain dipantulkanJditransmisikan ke tempat lain. Energi
yang diterima benda tersebut dapat berupa energi termal (panas). Kemampuan
suatu benda menyerap/mentransmisikan panas yang datang kepadanya tergantung
pada jenis benda tersebut. Panas yang terdapat pada benda tersebut dapat
ditransmisikan ke lingkungannya melalui konduksi, konveksi dan radiasi.
(Peneliti, n.d.)
8. Klasifikasi batuan beku secara umum didasarkan pada komposisi mineral dan
sifat teksturnya yang berguna untuk penamaan batuan dan menjelaskan
asalkejadiaanya[3].Kehadiran berbagai macammineral pada batuan
menggambarkan magmaasal pembentuk batuan tersebutserta bagaimana struktur
goelogi dari kerak dan mantel bumitempat pembentukannya.Sedangkan tekstur
pada batuan beku menggambarkan mengenai proses yang terjadi saat
pendinginan magmadimana tekstur dapat dikenali melalui variasi ukuran dan
bentuk butiran mineral(Analisis Klasifikasi Mineralogi Batuan Beku Rizqia Lestika
Atimi et al., 2022)
9. Berdasarkan teksturnya, batuan beku bisa dibedakan menjadi batuan beku
plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral
penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral mineral penyusunnya relatif
besar. Contoh batuan ini seperti Gabro, Diorite, dan Granit. Sedangkan batuan
beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
misalnya akibat letusan gunung api, sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
Contoh batuan ini yaitu Basalt, Andesit, Dacite(Rizki Akmalia et al., n.d.)
10. Pengamatan singkapan litologi di lapangan didapatkan secara umum batuan
beku andesit dengan warna segar abu-abu, keras, strukturkekar berlembar,
tekstur porfiritik, hipokris-talin disusun oleh fenokris plagio-klas,k-feldspar,
olivin dan piroksen. Proses ubahan dicirikan oleh kristali-sasi mineral ubahan
seperti klorit, epi-dot, silika dan oksida besi. Secara mikroskopis kristal
plagioklas berjenis andesin (AN12–AN24), menunjukan kembar albit, albit
karlsbad, zoning dan penetrasi, sebagian kristal tidak berwarna, berukuran 0,025-
2 mm dan banyak mengalami retakan yang telah digantikan oleh oksida besi,
klorit, silika dan gelas serta memotong feno-kris dan massa dasar. Piroksen ber-
jenis hipersten dan enstatit, berwarna kehijauan mempunyai pleikroisme le-mah,
dengna kembar jamak dan se-derhana, berukuran 0,05 –0,36. Kristal piroksen
dalam batuan ini pa-ling banyak mengalami ubahan men-jadi klorit, olivin
berwarna hijau ke-coklatan menunjukan relief tinggi de-ngan pleokroismekuat,
berukuran 0,085-0,95 mm dan sebagian telah terubah menjadi klorit(Batuan Beku
Andesit et al., n.d.-b)
11. Analisa petrografi batuan salah satunya bertujuan untuk mengetahui nama batuan
dengan menggunakan klasifikasi IUGS, dengan cara melakukan pengamatan
sayatan tipis batuan menggunakan mikroskop optik, sehingga dapat mengetahui
secara rinci kenampakan mikroskopis batuan, seperti warna mineral, tekstur,
struktur, ukuran, komposisi, dan presentase mineral(Alam et al., n.d.)
12. Aliran lava yang membentuk batuan beku andesit mengalami perbedaan secara
petrogenesa, berdasarkan hasil dari analisa petrografi, sampel AN.01, AN.02,
AN.03, dan AN.04 memiliki tekstur khusus porfiritik, dan komposisi mineral
plagioklas, sanidin, piroksen, dan kuarsa (Gambar 5). Proses pembentukan
batuan pada sayatan tipis terjadi 2 kali pendinginan, yaitu pada prosespertama
terbentuknya fenokris berupa mineral plagioklas An-(28-47). Fenokris
terbentuk akibat adanya penurunan suhu magma secara perlahan dan magma
berada pada lingkungan yang relative lebih dalam, sehingga mempunyai
cukup waktu untuk mineral tumbuh dengan ukuran besar. Selanjutnya
terjadi penurunan suhu secara cepat sehingga mineral yang sedang terbentuk
mengkristal dengan ukuran relative kecil (mikrolit) atau terbentuknya masa
dasar batuan, penurunan suhu diduga terjadi akibat magma naik ke daerah
lebihdangkal sehingga ada perubahan kondisi lingkungan. Sehingga mineral
tidak memiliki waktu untuk membentuk mineral yang lebih besar.(Firdasari et
al., n.d.)
13. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa gelombang-P
merambat lebih cepat dibandingkan dengan gelombang-S dengan kesalahan
perhitungan 1.9%. Cepat rambat gelombang-S dan P dalam batuan berkurang
apabila batuan tersebut telah direndam dalam air. Daya serap terhadap air batuan
beku di Andalas lebih besar dibandingkan dengan batuan beku yang terdapat di
Pasir Laweh, kecuali untuk batuan beku phaneritik jenis diorit.(Akm & Si, n.d.)
14. Dalam pembuatan lampu duduk ruang tamu ini, bahan utama yang digunakan
adalah batuan Pumice. Batuan Pumice adalah salah satu jenis batuan yang terdapat
di alam, terjadi atau terbentuk karena proses pembekuan magma. Karena adanya
proses erosi yang disebabkan angin, hujan sehingga batuan tersebut terbawa air
yang akhirnya terdampar dan menyebar di daerah pinggiran sungai yang dilalui oleh
aliaran magma. Umumnya batuan Pumice ini terdapat di sekitar gunung berapi,
yang aktif maupun tidak aktif. Walaupun batuan ini termasuk jenis batuan beku.
(Dafri et al., n.d.)
15. Citra, atau yang dalam bahasa Inggris disebutimage adalah suatu kombunasi
antara titik, garis, bidang,tekstur, dan warna yang menciptakan suatu imitasi
darisebuah objek tertentu. Citra dapat berwujud dua dimensiseperti gambar
(Picture) dapat juga berwujud tigadimensi seperti patung. Citra terbagi tiga
berdasarkanelemen warna ada citra biner, citra berwarna,
dancitragreyscale.Citra biner adalah citra yang hanyamempunyai dua nilai
derajat keabuan: hitam dan putih.(Sultoni et al., 2019)
16. Sesar mendatar Panawaren merupakan sesarmendatar sinistral/kiri yang bisa
dilihat melaluidata SRTM dan juga melalui peta topografi yangmenunjukan
adanya beda elevasi antara suatukelurusan bukit dengan jenis litologi yang
masihsama. Hampir sama dengan sesar Kemiriombo,sesar Panawaren
memiliki arah tegasan utamautara–selatan yang bisa dilihat dari arah sesar
yangberarah timur laut (NE)–barat daya (SW)(Dan et al., 2017)
17. Pegunungan Jiwo, Bayat merupakan salah satu dari tiga wilayah di Jawa yang
memperlihatkan adanya singkapan batuan-batuan metamorf yang berumur Pra-
Tersier. Di atas batuan-batuan metamorf tersebut diendapkan tidak selaras batuan-
batuan sedimen Tersier yang termasuk kedalam Formasi Wungkal-Gamping.
Batuan-batuan metamorf maupun sedimen pada beberapa tempat diterobos oleh
batuan-batuan beku diantaranya adalah gabro, diabas, basalt, dan diorite.
Keberadaan batuan-batuan beku tersebut menjadi menarik karena sedikit terpisah
dari jalur magmatic Pegunungan Selatan Jawa Timur. Batuan-batuan beku hasil
kegiatan magmatisme tesebut di atas, hadir sebagai batuan beku plutonik (gabro,
gabro mikro atau diabas, diorit), dan batuan beku vulkanik (basalt), yang hadir baik 
sebai intrusi (retas) maupun lava. Sebagian besar batuan beku tersebut di permukaan
dalam keadan lapuk, dan hanya sebagian kecil singkapan yang memperlihatkan
keadaan yang fres atau segar, diantaranya pada beberapa inti batuan beku yang
mengalamai pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering). Kenampakan
mikroskopik, gabro dan gabro mikro umumnya memperlihatkan tekstur
equigranular, kumulus, ofitik, subofitik, dan diabasik disusun oleh mineral-mineral
primer plagioklas (±52-66%), Olivin (±0-14%), piroksen (±4-18%), mineral opak,
baik kemungkinan primer maupun sekunder (±2-12%). Sebagian besar  gabro
mengalami ubahan hidrotermal lemah-sedang, yang dicirikan oleh terubahnya
beberapa mineral primer menjadi mineral-mineral klorit, silica, epidot, karbonat,
serpentin,dan aktinolit. Basalt secara mikroskopik, memperlihatkan tekstur
inequigranular, porfiritik-porfiroafanitik, disusun oleh mineral-mineral primer
plagioklas, olivin, piroksen, mineral opak, baik kemungkinan primer maupun
sekunder  dengan mineral sekunder seperti klorit dan  karbonat . Batuan-batuan
beku di Pegunungan Jiwo tersebut, diperkirakan merupakan hasil magmatisme yang
berumur Eosen Akhir-Miosen Awal (39,82±1,49 Ma sampai  13.852±5.45 juta
tahun)  dan merupakan bagian dari busur kepulauan Sunda-Banda. Magmatisme
tersebut disebabkan oleh adanya subduksi kearah utara lempeng Hindia-Australia di
bawah bagian tenggara lempeng Eurasia yang dikenal sebagai
Sundaland(Hartosuwarno et al., 2021)
18. Pegunungan Jiwo, Bayat merupakan salah satu dari tiga wilayah di Jawa yang
memperlihatkan adanya singkapan batuan-batuan metamorf yang berumur Pra-
Tersier. Di atas batuan-batuan metamorf tersebut diendapkan tidak selaras batuan-
batuan sedimen Tersier yang termasuk kedalam Formasi Wungkal-Gamping.
Batuan-batuan metamorf maupun sedimen pada beberapa tempat diterobos oleh
batuan-batuan beku diantaranya adalah gabro, diabas, basalt, dan diorite.
Keberadaan batuan-batuan beku tersebut menjadi menarik karena sedikit terpisah
dari jalur magmatic Pegunungan Selatan Jawa Timur. Batuan-batuan beku hasil
kegiatan magmatisme tesebut di atas, hadir sebagai batuan beku plutonik (gabro,
gabro mikro atau diabas, diorit), dan batuan beku vulkanik (basalt), yang hadir baik 
sebai intrusi (retas) maupun lava. Sebagian besar batuan beku tersebut di permukaan
dalam keadan lapuk, dan hanya sebagian kecil singkapan yang memperlihatkan
keadaan yang fres atau segar, diantaranya pada beberapa inti batuan beku yang
mengalamai pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering). Kenampakan
mikroskopik, gabro dan gabro mikro umumnya memperlihatkan tekstur
equigranular, kumulus, ofitik, subofitik, dan diabasik disusun oleh mineral-mineral
primer plagioklas (±52-66%), Olivin (±0-14%), piroksen (±4-18%), mineral opak,
baik kemungkinan primer maupun sekunder (±2-12%). Sebagian besar  gabro
mengalami ubahan hidrotermal lemah-sedang, yang dicirikan oleh terubahnya
beberapa mineral primer menjadi mineral-mineral klorit, silica, epidot, karbonat,
serpentin,dan aktinolit. Basalt secara mikroskopik, memperlihatkan tekstur
inequigranular, porfiritik-porfiroafanitik, disusun oleh mineral-mineral primer
plagioklas, olivin, piroksen, mineral opak, baik kemungkinan primer maupun
sekunder  dengan mineral sekunder seperti klorit dan  karbonat . Batuan-batuan
beku di Pegunungan Jiwo tersebut, diperkirakan merupakan hasil magmatisme yang
berumur Eosen Akhir-Miosen Awal (39,82±1,49 Ma sampai  13.852±5.45 juta
tahun)  dan merupakan bagian dari busur kepulauan Sunda-Banda. Magmatisme
tersebut disebabkan oleh adanya subduksi kearah utara lempeng Hindia-Australia di
bawah bagian tenggara lempeng Eurasia yang dikenal sebagai Sundaland(Fauzi,
2017)
19. Telah dilakukan penelitian untuk menentukan pola anisotropi
suseptibilitas magnetik dan status singkapan batuan beku dari pola yang diperoleh.
Pengukuran anisotropi suseptibilitas magnetic dilakukan pada lima sampel
batuan beku dari Sulawesi Utara menggunakan Bartington MS2B. Arah
pengukuran sampel disesuaikandengan desain Tauxe.Hasilnya menunjukkan
bahwa suseptibilitas maksimum terdistribusi disekitar arah utara dan timur.
Sedangkan suseptibilitas intermediet dan minimum terdistribusi disekitar Utara-
Timur dan Timur-Selatan. Elipsoida suseptibilitas cenderung prolate atau
lebih lonjong. Batuan beku yang dianalisis merupakan kelompok batuan
terobosan yang mekanisme lelehannya terjadi secara vertikal.s(Rongkonusa et al.,
n.d.-b)
20. Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi sebaran batuan beku dibukit
Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas Kalimantan Baratdengan menggunakan
metode geolistrik resistivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai
resistivitas batuan danmengetahui pola sebaransertajenisbatuanyang ada di lokasi
penelitian. Penelitian dilakukan dengan membuat 6 buah lintasan geolistrikyang
dimana 5 lintasan berada dipuncak bukit dan 1 lintasan dilembah bukit.
Berdasarkan hasil pengolahan data dari keenam lintasan menunjukkan bahwa
jenis batuan yang mendominasi pada daerah penelitian adalah pasir, batu
pasir, dan batuan beku andesit. Batuan beku andesit tersebar padapuncak
bukitdengan lintasan1,2,3,4, dan 6.(Setiadi et al., 2016b)
21. Batuan merupakan hasil dari pembentukan ilmiah. Dari proses
pembentukannya, umumnya batuan dibagimenjadi tiga yaitu, batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf.Perlunya batuanbatuan
inidiklasifikasikan selain tujuan edukasi atau keilmuan, adalah untuk tujuan
seperti menyediakan data untukdasar acuan komunikasi antara ahli geologi
denganengineerserta memperoleh data kuantitatif sebagai acuanuntuk membuat
kebijakan desain suatu proyek. Oleh karena itu, pada karya ilmiah ini penulis telah
melakukanpenelitian untuk membuat sistem yang dapat mempermudah ahli
geologi untuk melakukan klasifikasi batuan,menggunakan metodeLocal Binary
PatterndanK-Nearest Neighbor. Dari hasil pengujian diperoleh nilai akurasidari
sistem. Dengan menggunakan metode ekstraksiLocal Binary Patterndengan
ukuranblocksize= 1 diperolehnilai akurasi sebesar 78,57% untuk dataparallel
nicoldan akurasi sebesar 71,3% untuk datacross nicol.Sedangkan proses
klasifikasi K-NN aturan jarak paling baik yang digunakan adalaheuclideanyang
mengasilkannilai akurasi terbaik 78,57% untuk dataparallel nicoldan 71,3% untuk
datacross nicoldengan paramater yangterbaik pada nilai K = (Sultoni et al., 2019c)
22. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis batuan beku yang terdapat di daerah
Semono dan sekitarnya serta mengetahui petrogenesanya … Di lokasi penelitian
dijumpai 5 jenis batuan, yaitu breksi andesit, breksi andesit tufan, dan 3 jenis batuan
beku yang berbeda(Pratama et al., 2017)
23. Batuan – batuan hasil proses alamiah sangat banyak jenisnya, umumnya terbagi
menjadi tiga proses utama yaitu proses kristalisasi yang menghasilkan jenis batuan
beku, proses metamorfisme yang menghasilkan jenis batuan metamorf, proses
pengendapan yang menghasilkan jenis batuan sedimen. Dari tiap jenis batuan tadi
juga menghasilkan batuan yang berbeda seperti batuan sedimen meliputi
konglomerat, batu pasir, batuan gamping dan sebagainya, batuan beku juga terbagi
lagi seperti batuan granit, batuan andesit dan batuan basalt. Dan jenis batuan
metamorf juga terbagi lagi meliputi batuan marmer dan batusabak. Melihat
banyaknya jenis batuan diatas, sebagai ahli geologi dalam menentukan jenis batuan
menggunakan panca indra penglihatan masih memiliki kelemahan. Pada Tugas
Akhir ini, penulis akan mendesain sebuah perangkat lunak menggunakan MATLAB
diharapkan sistem mampu mengklasifikasikan jenis batuan. Sistem ini akan diberi
masukan berupa citra digital dari batuan yang akan dideteksi, yang kemudian akan
dilakukan proses standardisasi citra. Sistem akan bekerja dengan pertama
melakukan ekstraksi ciri untuk mendapatkan informasi di dalam citra melalui salah
satu jenis dari Transformasi Wavelet yaitu Discrete Wavelet Transform(DWT).
Setelah didapatkan ciri citra, selanjutnya adalah klasifikasi citra melalui metode
jarak terdekat atau K-Nearest Neighbor (KNN) yang kemudian akan
dikelompokkan dalam rentang citra tersebut(Wibowo et al., 2017)
24. Perbukitan Godean berada didalam wilayah Cekungan Yogyakarta, memiliki
karakter morfologi berupa kumpulan bukit terisolasi. Kondisi perbukitan sisa
diantara endapan fluvio-vulkanik Merapi ini menyisakan kondisi kegeologian yang
menarik. Penelitian ini dihasilkan dari gabungan data peneliti sebelumnya berupa
data pemetaan geologi permukaan, pengambilan sampel petrografi, geokimia,
mineralogi lempung, serta data geofisika dengan metode groundmagnetic pada area
± 42 km2. Litologi perbukitan didaerah Godean diinterpretasi berumur Miosen
akhir, yang merupakan sisa dari erosi vulkanisme purba yang membentuk beberapa
sektor batuan intrusi, lava dan sedimenvulkaniklastika. Batuan beku merupakan
produk dari magmatisme busur kepulauan berafinitas tholeiit – kapur alkali yang
membentuk seri batuan diferensiasi mulai dari andesit basaltik, andesit piroksen,
andesit hornblenda, mikrodiorit, dan dasit porfir. Batuan beku terlihat menerobos
batuan sedimen karbonatan yang merupakan bagian dari Formasi Nanggulan, serta
batuan vulkaniklastik serta membentuk beberapa tipe kontak metasomatisme seperti
massif epidot-aktinolit dan skarn.(Verdiansyah et al., 2020)
25. Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan
dunia maya yang berjalan secara real-time. Penerapan augmented reality sebagai
media pengenalan dapat memberikan pemahaman dengan cara yang menarik.
Kurangnya fasilitas pendukukng di dalam penyampaian suatu informasi dan media
pengenalan yang menarik dan interaktif bagi siswa SMA khususnya siswa jurusan
IPS. Dengan didukung teknologi AR diharapkan minat belajar siswa semakin
meningkat dalam memahami mata pelajaran khususnya batuan beku. Dalam
pembuatan aplikasi ini menggunakan pengembangan metode Waterfall dan
dirancang mengguynakan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa
pemrograman C++, Vuforia digunakan sebagai library marker, dan Unity untuk
membangun aplikasi hingga menjadi sebuah .apk. Sehingga dihasilkan sebuah
sistem berbasis android berdasarkan jenis pengujian yaitu black box testing yang
menunjukkan aplikasi sudah berjalan sesuai dengan fungsi yang digambarkan pada
desain sistem, kemudian heuristic evaluation memperlihatkan aplikasi ini sudah
memenuhi 9 aspek dari 10 aspek yang ada. Kemudian pada pengujian penguna
mengunakan kuisioner dihasilkan skor Manfaat Aplikasi 90.8%, Kemudahan
86.93%, Interface 82% dan Konten 90.2%(Saputra et al., 2021)
26. Penerapan metode Gabor Wavelet dan klasifikasi LDA dalam mengidentifikasi jenis
batuan beku citra mikroskopik mencapai tingkat akurasi 80.57% untuk cross nikol,
sedangkan untuk parallel nikol tingkat akurasi mencapai 73.33(Rahmah et al., 2018)
27. Singkapan batuan yang ditemukan di Komplek Bayat terdiri dari batuan beku,
sedimen, dan metamorf memiliki berumur Pra – Tersier hingga Neogen.
Keberadaan ketiga jenis batuan dalam lokasi yang berdekatan dan menunjukkan
hubungan kontak, hanya mungkin terjadi akibat aktivitas tektonik yang kompleks.
Penelitian ini diutamakan untuk mengetahui karakteristik batuan metamorf di
Perbukitan Jiwo Barat, Bayat, yang meliputi karakter di lapangan dan mikroskopis,
yang selanjutnya digunakan untuk memperkirakan sejarah tektonik yang terjadi di
daerah penelitian. Observasi langsung di lapangan dijalankan untuk mengetahui
kondisi geologi, terutama litologi. Analisis petrografi dilakukan untuk mendukung
peta geologi.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa batuan metamorf di daerah
penelitian termasuk ke dalam kelompok metamorf derajat rendah (low grade),
diwakili oleh batuan sekis muskovit – klorit, sekis klorit, dan filit. Kelompok batuan
metamorf ini termasuk ke dalam fasies Greenschist yang ditandai dari kehadiran
mineral muskovit, klorit dan kuarsa. Diperkirakan batuan ini telah mengalami
retrograde metamorphisme, dibuktikan dengan kehadiran mineral muskovit dan
klorit hasil rekristalisasi dari biotit, dan plagioklas. Protolit batuan metamorf di
daerah penelitian adalah batuan dengan ciri asal darat seperti batulanau dan
batulempung, selain itu batuan beku yang ditemukan sebagian besar berkomposisi
menengah hingga basa, dan batuan sedimen menunjukkan lingkungan pengendapan
laut dangkal. Himpunan batuan di daerah penelitian diinterpretasikan sebagai
kompleks konvergen yang lebih berciri asal kontinen, kemungkinan besar terbentuk
akibat tumbukan lempeng Benua Eurasia dengan Mikrokontinen Jawa Timur.(Akbar
& Setiawan, 2015)
28. Kajian ith berupa studi kasus yang dilakukan secara korelatif, komparatif dan
interpretatif secara terpadu dari setiap Metoda geofisika tersebut di atas terhadap
sate target batuan beku basaltik tersebut diatas.\nHasil studi ini menunjukkan bahwa
batuan beku basaltik tersebut berupa aliran lava yang keluar melalui rekahan di
dasar samudra akibat terjadinya sesar geser yang terorientasi di sepanjang sungai
Opak.\nKata Kunci: Batuan beku balistik(i-lib Perpustakaan UGM, 1997)
29. Batuan beku merupakan jenis batuan yang pembentukannya berasal dari magma
yang mendingin dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan
sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif(Yuwanto
& Araujo, 2020)
30. Jenis porositas pada daerah Hutan Batu Maros berdasarkan pada hasil penelitian
yaitu porositas sekunder … Prasetya, Zanuar Ifan. 2013. Sifat Fisik & Manfaat
Batuan Beku Di Desa Sapulante, Kecamatan Pasrepah Kabupaten Pasuruan, Jawa
Timur(Rosari & Arsyad, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. A., & Setiawan, N. I. (2015). Petrogenesis Batuan Beku Intrusi Di Daerah Perbukitan

Jiwo Barat Dan Timur, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Seminar Nasional Kebumian Ke-8.

Akm, D., & Si, M. (n.d.). r ?:"tEYi r.

Alam, B., Pelapukan, D., Beku, B., Pada, G., Tapak, L., Di, P., Inggris, T., Sekitarnya, D.,

Bangka, K., & Irvani, B. (n.d.). Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian

pada Masyarakat.

Analisis Klasifikasi Mineralogi Batuan Beku Rizqia Lestika Atimi, untuk, Rangge Sentap, J.,

Ketapang, K., Barat, K., Teknik Pertambangan, J., & Negeri Ketapang Jalan Rangge

Sentap, P. (2022). JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika).

Batuan Beku Andesit, K., Vulkanik, B., Kemungkinan Penggunaan Sebagai Bahan Bangunan

Daerah Ukir Sari, D., & Hardiyono, A. (n.d.-a). BOJONEGARA KABUPATEN SERANG,

PROVINSI BANTEN.

Batuan Beku Andesit, K., Vulkanik, B., Kemungkinan Penggunaan Sebagai Bahan Bangunan

Daerah Ukir Sari, D., & Hardiyono, A. (n.d.-b). BOJONEGARA KABUPATEN SERANG,

PROVINSI BANTEN.

Dafri, Y., Dyah Rhainaratri, L., Studi Kriya, P., & Seni Rupa, F. (n.d.). PENGAPLIKASIAN

BATUAN BEKU PUMICE PADA LAMPU DUDUK RUANG TAMU (Vol. 25).
Dan, G., Sifat, K., Beku, F., Desa, A., Sekitarnya, W., Leksono, K., Wonosobo, K., Jawa, P.,

Hendrikus, T., Wutun, A., Abdullah, A., Magister, J., Pertambangan, T., Geomeklanika, K.,

Veteran, U. ", & Yogyakarta, ". (2017a). Prosiding Seminar Nasional XII "Rekayasa

Teknologi Industri dan Informasi.

Dan, G., Sifat, K., Beku, F., Desa, A., Sekitarnya, W., Leksono, K., Wonosobo, K., Jawa, P.,

Hendrikus, T., Wutun, A., Abdullah, A., Magister, J., Pertambangan, T., Geomeklanika, K.,

Veteran, U. ", & Yogyakarta, ". (2017b). Prosiding Seminar Nasional XII "Rekayasa

Teknologi Industri dan Informasi.

Davin Panggabean, B., & Simbol Tambing, F. (2022). PENGUJIAN UNSUR MINERAL PADA

BATUAN BEKU, SEDIMEN, DAN METAMORF DI DAERAH JAYAPURA.

Fauzi, M. D. (2017). Klasifikasi Batuan Beku Gabbro Pada Citra Sayatan Tipis Menggunakan

Multilevel Otsu’s Thresholding. JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi),

4(1). https://doi.org/10.35957/jatisi.v4i1.87

Firdasari, A., Sriyaja Negara, J., Lama, B., & Selatan, S. (n.d.). PETROGENESA BATUAN

BEKU DAERAH SEBERANG MUSI, KABUPATEN KEPAHIANG, PROVINSI

BENGKULU.

Hartosuwarno, S., Soesilo, J., Wibowo, B. T., Hamdalah, H., Majid, A., & Aqiilah N, S. (2021).

Karakteristik dan Pembentukan Batuan Beku di Pegunungan Jiwo, Bayat, Jawa Tengah.

Jurnal Mineral, Energi, Dan Lingkungan, 4(2). https://doi.org/10.31315/jmel.v4i2.3235


i-lib Perpustakaan UGM. (1997). Mengungkap tubuh batuan beku di watuadeg. Jurnal I-Lib

UGM.

Peneliti, P. (n.d.). MENENTUKAN TINGKAT ABSORBSIVITAS (KESERAPAN) TERMAL

BATUAN BEKU.

Pratama, I. W., Hanif, I. M., Hidayatullah, H., & Pramumijoyo, S. (2017). Studi Petrogenesa

Batuan Beku Di Daerah Semono Dan Sekitarnya, Kecamatan Kaligesing Dan Bagelen,

Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah dengan Metode Sayatan Tipis. Proceeding,

Seminar Nasional Kebumian Ke-10, September.

Rahmah, R. C., Hidayat, B., Dea, Subandrio, A. S., & Geol, D. (2018). Identifikasi Mineralogi

Untuk Klasifikasi Batuan Beku Menggunakan Ekstraksi Ciri Gabor Wavelet Dan Linier

Discriminant Analysis (LDA) Pada Citra Digital. E-Proceeding of Engineering, 5(2).

Rizki Akmalia, A., Hidayat, D., Arif, D., Telekomunikasi, T., Teknik Elektro, F., Teknologi

Bandung Jln Telekomunikasi No, I., & Buah Batu Bandung, T. (n.d.). IDENTIFIKASI DAN

KLASIFIKASI JENIS BATUAN BEKU BERDASARKAN TEKSTUR BATUAN

MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) DAN K-NEAREST

NEIGHBOR (K-NN) PADA CITRA DIGITAL Identification And Classification of Igneous

Rock Based on Texture Using Discrete Cosine Transform (DCT) and K-Nearest Neighbour

(K-NN) on Digital Image.

Rongkonusa, M., Tamuntuan, G., Pasau, G., & Fisika, J. (n.d.-a). Analisis Anisotropi

Suseptibilitas Magnetik Batuan Beku Lengan Utara Sulawesi.


Rongkonusa, M., Tamuntuan, G., Pasau, G., & Fisika, J. (n.d.-b). Analisis Anisotropi

Suseptibilitas Magnetik Batuan Beku Lengan Utara Sulawesi.

Rosari, A. A., & Arsyad, M. (2018). Analisis Sifat Fisis Dan Sifat Mekanik Batuan Karst Maros.

Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika, 13(3).

Saputra, K. S. A., Gunadi, I. G. A., & Indrawan, G. (2021). Pengembangan Aplikasi Mobile

Augmented Reality Batuan Beku Menggunakan Metode Marker-Based Tracking. Jurnal

Ilmu Komputer Indonesia, 6(1).

Setiadi, M., Sampurno, J., Fisika, J., Ilmu Kelautan, J., & Matematika dan Ilmu pengetahuan

Alam Universitas Tanjungpura Jalan Hadari Nawawi, F. (2016a). Identifikasi Sebaran

Batuan Beku Di Bukit Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Dengan

Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas. POSITRON, VI(2), 53–59.

Setiadi, M., Sampurno, J., Fisika, J., Ilmu Kelautan, J., & Matematika dan Ilmu pengetahuan

Alam Universitas Tanjungpura Jalan Hadari Nawawi, F. (2016b). Identifikasi Sebaran

Batuan Beku Di Bukit Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Dengan

Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas. POSITRON, VI(2), 53–59.

Sultoni, M. I., Hidayat, B., & Subandrio, A. S. (2019a). KLASIFIKASI JENIS BATUAN BEKU

MELALUI CITRA BERWARNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOCAL

BINARY PATTERN DAN K-NEAREST NEIGHBOR. In Jurnal TEKTRIKA (Vol. 4, Issue

1).
Sultoni, M. I., Hidayat, B., & Subandrio, A. S. (2019b). KLASIFIKASI JENIS BATUAN BEKU

MELALUI CITRA BERWARNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOCAL

BINARY PATTERN DAN K-NEAREST NEIGHBOR. In Jurnal TEKTRIKA (Vol. 4, Issue

1).

Sultoni, M. I., Hidayat, B., & Subandrio, A. S. (2019c). KLASIFIKASI JENIS BATUAN BEKU

MELALUI CITRA BERWARNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOCAL

BINARY PATTERN DAN K-NEAREST NEIGHBOR. In Jurnal TEKTRIKA (Vol. 4, Issue

1).

Verdiansyah, O., Hartono, H. G., & Fatimah. (2020). Karakteristik Kompleks Batuan Beku Dan

Kehadiran Mineralisasi Pada Daerah Godean Sebagai Pertimbangan Kehadiran Sistem

Vulkanisme Purba Di Yogyakarta Bagian Tengah. Skripsi Institut Teknologi Nasional

Yogyakarta.

Wibowo, S. N., Hidayat, I. B., & Arif, I. J. (2017). Identifikasi Jenis Batuan Beku Melihat

Bentuk Pola Batuan Menggunakan Metode Discrete Wavelet Transform ( Dwt ) Dan K-

Nearest Neighbor ( Knn ). Jurnal E-Proceeding of Engineering, 4(2).

Yuwanto, S. H., & Araujo, N. S. R. (2020). Analisis Pemanfaatan Batu Andesit Di Desa Klakah

Dan Sekitarnya, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan–Jawa Timur. Prosiding

Seminar Teknologi ….

2) Judul Artikel Saya


- Judul
Identifikasi Sebaran Batuan Beku Di Bukit Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas
Kalimantan Barat Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas
- Latar belakang
Batuan merupakan agregat padat yang terbentukakibat dari proses ilmiah.Dimana
batuan ini sendiriumumnya mengandung mineral atau meneraloid. Padadasarnya
batuan yang berada dipermukaan bumi terbagiatas tiga jenis, yaitu batuan beku,
batuan sedimen, danbatuan metamorf. Batuan beku merupakan batuan
yangterbentukolehmagmayangmengalamiprosespendinginan. Batuan sedimen
terbentuk oleh materialmaterial sedimen yang terkompaksi, mengeras,
danmengalami litifikasi. Material sedimen sendiri berasaldari lapukan batuan
yang lebih dahulu terbentuk yangmengalami erosi, dan lapukan ini diangkut
oleh airmaupunudarayangkemudiandiendapkandanberakumulasi di dalam cekungan
endapan. Batuan beku(Sultoni et al., 2019a)
Dari jenis batuan yang ada, Kabupaten Sambas terbentuk oleh endapan
Alluvium, Litoral, dan endapan limpah banjir dan pada daerah yang lebih tinggi
dibentuk oleh pelapukan satuan batuan formasi Seminis. Batuan endapan
alluvium tersusun dari sedimen klastik dan alluvium dan merupakan hasil dari
endapan terrestrial alluvium. Sedangkan batuan endapan litoraltersusun dari
sedimen klastik dan fine dan merupakan hasil dari endapan litoral dan
estuary.Batuan dapat diketahui dengan mengetahui nilai tahanan jenisnya terlebih
dahulu. Dalam hal ini, dapat diaplikasikan metode geofisika. (Dan et al., 2017a)
Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan dalam identifikasi
batuan bawah permukaan adalah metode geolistrik resistivitas.Metode
geolistrik adalah metode geofisika yang dapat menggambarkan keberadaan
batuan atau mineral di bawah permukaan berdasarkan sifat kelistrikan dari batuan
atau mineralnya.Resistivitas batuan bawah permukaan dapat dihitung dengan
mengetahui besar arus yang dipancarkan melalui elektroda dan besar
potensialyang dihasilkan. Untuk mengetahui struktur bawah permukaan yang
lebih dalam, maka jarak masing-masing elektroda arus dan elektroda potensial
ditambah secara bertahap. Semakin besar spasi/jarak elektroda arus maka efek
penembusan arus ke bawah makin dalam,sehingga batuan yang lebih dalam akan
dapat diketahui sifat-sifat fisisnya Pada penelitian ini, akan menggunakan metode
geofisika untukmengidentifikasi sebaran batuan beku yang yang ada di Bukit
Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas Kalimantan Barat.(Setiadi et al., 2016)
- Daftar Pustaka
Setiadi, M., Sampurno, J., Fisika, J., Ilmu Kelautan, J., & Matematika dan Ilmu
pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Jalan Hadari Nawawi, F. (2016a).
Identifikasi Sebaran Batuan Beku Di Bukit Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas
Kalimantan Barat Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas.
POSITRON, VI(2), 53–59.
Peneliti, P. (n.d.). MENENTUKAN TINGKAT ABSORBSIVITAS (KESERAPAN)
TERMAL BATUAN BEKU.
Sultoni, M. I., Hidayat, B., & Subandrio, A. S. (2019a). KLASIFIKASI JENIS
BATUAN BEKU MELALUI CITRA BERWARNA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE LOCAL BINARY PATTERN DAN K-NEAREST NEIGHBOR. In
Jurnal TEKTRIKA (Vol. 4, Issue 1).

Anda mungkin juga menyukai