Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM (KELAS A) Sabtu, 21 Desember 2013 | Kabuh

Jombang, Jawa Timur KELOMPOK 5: LAELLATUL BADRIYAH (1511100049) SEPTA TRI FARISNA (1511100051) AUDREY VANIA C. O. (1511100059) MIFTAHUR ROHMAH (1511100061) DWI WAHYU INTANI (1511100063) LYDIA DIANINGTYAS (1511100065) 2013

Kuliah lapangan ini dilakukan di daerah Kabuh Jombang, Jawa Timur dengan peta geologi sebagai berikut;

Gambar 1. Peta Geologi Jawa Timur

Gambar 2. Peta Geologi Daerah Kabuh Jombang

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM Lokasi 1 2013

Lokasi 1 memiliki letak geografis 072321,9 dan 1121253,6 dengan ketinggian 3m dpl, dengan pengukuran Deep 9 dan Strike 93 Lokasi 1a

Gambar 3. Batuan Lokasi 1a Ketiga lapisan di atas menunjukkan dulunya (kemungkinan) terdapat sungai di daerah tersebut dan memiliki perbedaan kecepatan arus. Pada lapisan teratas (batu breksi) arusnya lebih kuat, lapisan kedua (batu lempung) arusnya sedang, dan pada lapisan ketiga (batu pasir) arusnya lambat. Jenis Batuan Karakteristik dan Penjelasan

Batuan Breksi
Termasuk batu sedimen klastik yang terdiri dari fragmen-fragmen meruncing dan berwarna macam-macam. Rongga di antara fragmenfragmen meruncing tersebut dapat diisi dengan suatu matriks dari partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang terikat bersamaan dengan batu. Batu breksi terbentuk dari fragmenfragmen batu atau reruntuhan mineral yang terakumulasi. Bentuk partikel meruncing menunjukkan bahwa partikel-partikel tersebut tidak tertranspor sangat jauh. Batu breksi dan konglomerat sangat mirip. Perbedaannya terdapat pada bentuk partikelnya. Pada batu breksi, partikel berbentuk meruncing sedangkan pada batu konglomerat partikel berbentuk membulat. Komposisi batu breksi didominasi oleh batuan dan materi mineral yang membentuk fragmenfragmen runcing. Tipe batu breksi antara lain: sandstone breccias, limestone breccias, granite breccias, chert breccias, basalt breccias dan lainlain. Manfaat dari batu ini dapat digunakan sebagai batu arsitektur untuk bangunan interior (King, 2013).

Gambar 4. Batuan Breksi

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM

Batuan Lempung

2013

Merupakan batuan sedimen klastik. Tipe utama batu lempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan di sekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagnosa sehingga membentuk batu lempung. Kegunaan lempung umumnya untuk bahan pembuatan keramik, bahan baku semen Portland, genteng, gerabah, dan bata (Anonim, 2013). Gambar 5. Batuan Lempung

Batuan Pasir
Adalah suatu batuan sedimen klastik yang partikel penyusunnya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batu pasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas disemen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu batu pasir tersebut. Batu pasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus. Kegunaannya di dalam industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok. Batu pasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca (Anonim, 2013).

Gambar 6. Batuan Pasir

Gambar 7. Kekar

Kekar Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relative tanpa mengalami pergeseran pada bidang rekahannya. Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang hanya beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer ( kekar mayor ) sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor. Kekar dapat terjadi akibat proses tektonik maupun perlapukan juga perubahan temperature yang signifikan. Kekar merupakan jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah. Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM 2013 Lokasi 1b

Gambar 8. Batuan Lokasi 1b Terdapat lipatan dengan singkapan yang cukup besar dan ada rekahan struktur batuannya keras dan kompak yang terdiri dari batu pasir Jenis Batuan Karakteristik dan Penjelasan

Gambar 9. Batuan Pasir

Batuan Pasir Batuan pasir pada lokasi 1b berukuran kecil dan mudah rapuh. Warna batuan coklat muda dan keabu-abuan. Dilihat dari strukturnya batuan pasir tersebut merupakan batuan pasir tufaan. Batuan pasir tufaan merupakan batuan tidak kompak, berwarna coklat muda-kelabu keputih, dapat diremas, material penyusun batuan berukuran pasir sedang pasir kasar, dari batu apung, batuan beku dan mineral mafik mengandung fragmen batuan berukuran krikil terdiri dari batu apung, andesit dan basal, terpilah sedang, kemas tertutup dengan porositas sedang. Batuan menunjukkan perlapisan baik dengan struktur primer berupa laminasi dan perlapisan silang siur, ketebalan bervariasi dari 0,5 cm -30 cm. Secara geofisika teridentifikasi oleh nilai tahanan jenis berkisar dari 16-25nm (Nurdin dkk, 2002).

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM Lokasi 2 2013

Jenis Batuan

Gambar 10. Batuan pada Lokasi 2 Karakteristik dan Penjelasan

Gambar 11. Batuan Breksi Andesit

Batuan Breksi Andesit Pada pengamatan batuan di lokasi 2 terdapat susunan stratigrafi batuan breksi andesit. Berwarna abu-abu, struktur kompak dank eras. Singakapan batuan yang terjadi pada lokasi ini menunjukkan btuan andesitic yang sebagian mengalami breksiasi menjadi breksi andesitic (breksi lava). Menurut Nurdin dkk (2002) bahwa perubahan laca andesit menjadi breksi lava secara umum berangsur, dibeberapa lokasi pengamatan menunjukkan kedudukan sub horizontal. Lava andesitik, secara fisik berwarna kelabu, gelap, kompak, tekstur afanitik hipokristalin porpiritik dengan bentuk Kristal sub hedral, terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, amfibol, glass dan mineral mafik serta mineral kalsit yang kadang-kadang mengisi lubang gas (amygdaloidal). Pada lava andesitik ini berkembang ~ro3itas sekunder berupa fraktur. Secara geolistrik tahanan jelnis keberadaanb atuan lava tersebut eridentifikasoi Ieh nilai tahanan jenis dati 655-4025 nm dan batuan breksi lava menunjukkann ilai dati 181-1500n m. Material penyusun batuan utama berupa fragmen batuan andesit yang mempunyai ukuran krakal sampai bongkah (ukuran umum 5-10 cm), fragmen berbentuk menyudut tanggung-sangat menyudut, matrik berupa andesit (sarna dengan fragmen). Batuan menunjukkan kemas tertutup (memperlihatkan kesan interloking), porositas batuan jelek.

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM

Gambar 12. Pengukuran kekar

Pengukuran Kekar Batuan Menurut Saptono dkk (2009) Untuk mengetahui pola kekar di massa batuan adalah dengan mengukur orientasi (kemiringan dan arah kemiringan) kekar dengan menggunakan kompas geologi. Tipe kompas geologi yang digunakan adalah tipe Azimuth yaitu kompas geologi yang mempunyai skala dari 0-360. Pada pengukuran batuan ini dilakukan pengukuran terhadap strike dan dip batuan. Pengukuran strike dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Dicari bidang batuan yang agak rata (agar lebih rata, kamu bisa memakai papan clipboard sebagai alas). 2. Ditempelkan sisi W (WEST) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas searah strike. 3. Kompas digeser-geser sampai gelembung udara pada level bulat (bull's eye level) tepat di tengah. 4. Dibaca derajat yang ditunjukkan jarum utara (yaitu jarum yang menunjuk ke utara ketika kamu menghadap utara). Sedangkan pengukuran dip dengan cara sebagai berikut : 1. Ditempelkan sisi E (EAST) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas tegak lurus strike. 2. Diputar level tabung sampai gelembung tepat di tengah. Dibagian belakang kompas ada tuas kecil untuk memutar level tabung (clinometer level). 3. Dibaca derajat yang ditunjukkan derajat klinometer (ingat, derajat dip maksimal 90). Dari pengukuran tersebut dapat diketahui bahwa lokasi 2 memiliki kekar dengan
Strike100-104 NE dan Deepnya 42-49.

2013

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM Lokasi 3 2013

Gambar 13. Lokasi 3 Terdapat Lipatan Anticline kearah timur, batu kapur dan Fossil kerang Jenis Batuan Karakteristik dan Penjelasan

Gambar 14. Lipatan Anticline

Lipatan Salah satu karaketeristik geometris kekar yang bisa diukur dan sangat menentukan kekuatan massa batuan adalah jarak kekar. Jarak antar kekar dapat diukur dari core maupun singkapan batuan (scanline). Untuk pengukuran dengan scanline memerlukan peralatan seperti rol meter dan kompas geologi, rol meter yang dibentangkan sepanjang dinding singkapan batuan (Saptono dkk,2009). Bentuk muka Bumi lipatan terjadi sebagai akibat dari adanya tenaga endogen berupa tekanan yang arahnya mendatar dari dua arah yang berhadapan dalam waktu yang relative lama, sehingga lapisan-lapisan batuan dalam litosfer mengalami pelipatan, membentuk puncak dan lembah lipatan. Dalam ilmu kebumian, puncak sebuah lipatan dinamakan antiklin, sedangkan lembah lipatan disebut sinklin (Utoyo, 2007).

Gambar 15. Bagian-bagian dari lipatan

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM

Gambar 16. Batuan yang mengandung fosil kerang

Gambar 17. Fosil Kerang

Batuan kapur Batuan kapur adalah batuan yang sebagian besar tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3). Batuan ini tersusun lebih dari 50% mineral karbonat seperti calcite (CaCO3 murni) atau dolomite (CaMg[CO3]2) atau bahkan keduanya. Kebanyakan karbonat terdeposit dalam air laut. Batuan sedimen karbonat ini sangat umum di setiap daratan dan terbentuk dari sejarah geologi yang cukup panjang; mereka masih terbentuk hingga sekarang pada daerah tropis sebagai batuan koral pada bagian dasar laut dangkal (Geology.com) Untuk menguji keberadaan batu kapur maka dilakukan pengetesan menggunakan HCl, dengan cara menetesi permukaan batu dengan beberapa tetes HCl, ketika ada reaksi (gelembung dan asap) berarti menggandung kapur, sedangkan apabila tidak bereaksi maka tidak mengandung kapur. Fosil Kerang Batuan terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu melalui penumpukan puing secara perlahanlahan, terdiri dari seprihan batu, tulang hewan. Batuan jenis ini disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Batu kapur contohnya, terdiri dariseprihan karang, alhae, dan cangkang kerang yang dihanyutkan ke dasar laut (Utoyo,
2007).

2013

Gambar 18. Pengetesan batu kapur dengan HCl dan hasilnya positif batu kapus karena adanya reaksi

Gambar 19. Batu kapur yang menggandung fosil kerang karena ketika ditetesi dengan HCl ada reaksi

Gambar 20. Batu kapur yang menggandung fosil cangkang

Gambar 19. Bukan batu kapur karena ketika ditetesi HCl tidak bereaksi

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI UMUM 2013

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Batu Lempung. Laboratorium Petrologi. Jurusan Teknik Geologi. UPN Veteran: Yogyakarta. Anonim. 2014. Batu Pasir. Laboratorium Petrologi. Jurusan Teknik Geologi. UPN Veteran: Yogyakarta. King, Hobart. 2013. Breccia. Diakses dari www.geology.com pada tanggal 2 Februari 2014 pukul 13.07 WIB. Nurdin, M, dkk..2002.Pelacakan Air Bawah Tanah dengan Metode Geolostrik di Daerah Nusa Tenggara Barat. Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir-BATAN. Jakarta. Saptono, singgih, dkk..2009.Pengaruh Ukuran Contoh terhadap Kekuatan Batuan. JTM Vol.XVI No.1. Utoyo, Bambang. 2007. Geografi: MembukaCakrawalaDunia. PT SetiaPurnaInves: Bandung.

www.geology.com.

Anda mungkin juga menyukai