Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN BENTUK BUTIR BATUAN DENGAN MEKANISME SEDIMENTASI

SERTA LINGKUNGAN PENGENDAPAN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang
berupa bahan lepas. (Hutton 1875). Adapun klasifikasi umum menurut pettijohn (1975),
ODunn & Sill (1986) yang membagi batuan sedimen berdasarkan teksturnya menjadi 2
bagian besar yaitu batuan sedimen klastika(detritus) dan batuan sedimen non-klastika (seperti
batubara, batu gamping karbonatan dll). Seperti diuraikan diatas, maka tekstur batuan
sedimen dapat dilihat dari bentuk butirannya.. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
butiran :

1. bentuk mula-mula butiran, pada lokasi 1 butiran masih runcing2, tetapi lokasi selanjutnya
butiran sudah membudar

2. struktur mula-mula butiran, Bila batuan tersebut mempunyai cleavage, maka akan pecah
sepanjang cleavagenya

3. daya tahan butiran, Contoh: kuarsa yang lebih resisten daripada kalsit, maka kalsit
akhirnya lebih bulat daripada kuarsa

4. macam gaya yang bekerja


a. media air

b. media angin. misalnya: terdapat 2 batuan dimana yang satu terangkut oleh arus turbulen
dan lainnya terangkut oleh arus laminer, maka arus yang mengalami turbulen akan terputar
oleh adanya pengaruh gesekan yang menyebabkan batuan tersebut mengalami pembundaran

5. sifat gaya yang bekerja bila terdapat sifat gayanya ada yang menerus atau temporer. jika
menerus, maka material tersebut lebih cepat membundar daripada yang gayanya temporer

6. lama gaya yang bekerja, apabila makin lama gaya yang bekerja, maka jaraknya semakin
jauh hingga butirannya makin membulat. Sedangkan jarak yang lebih dekat, maka
butirannya lebih runcing

Contoh gambar bentuk butir


Berdasarkan Lingkungan Pengendapan.

Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses fisik,
kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan dengannya (Selley, 1988).
Sedangkan menurut Boggs (1995) lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu
tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang menghasilkan
suatu jenis endapan sedimen tertentu. Pada saat ini permukaan bumi mempunyai morfologi
yang sangat beragam, mulai dari pegunungan, lembah sungai, pedataran, padang pasir, delta
sampai ke laut. Dengan analogi pembagian ini, lingkungan pengendapan secara garis besar
dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni darat (misalnya sungai, danau dan gurun), peralihan
(atau daerah transisi antara darat dan laut; seperti delta, lagun dan daerah pasang surut) dan
laut. Lingkungan pengendapan tidak akan dapat ditafsirkan secara akurat hanya berdasarkan
suatu aspek fisik dari batuan saja. Maka dari itu untuk menganalisis lingkungan pengendapan
harus ditinjau mengenai struktur sedimen, ukuran butir (grain size), kandungan fosil (bentuk
dan jejaknya), kandungan mineral, runtunan tegak dan hubungan lateralnya, geometri serta
distribusi batuannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/
2. Pambudi, Setyo. 2013. Sedimentologi - stratigrafi. Yogyakarta : Geologi STTNAS
3. https://www.scribd.com/doc/50673013/Sedimentologi-dan-Stratigrafi
4. https://www.scribd.com/doc/173851412/LINGKUNGAN-PENGENDAPAN
5. rasyidangkotasan.wordpress.com
6. wingmanarrows.wordpress.com

Kartika Imanuela Rumbay

410015101

Tugas 1 Praktikum Sedimentologi & Stratigrafi

Anda mungkin juga menyukai